Buku ini, pada intinya memuat visi dan misi Pemerintah Kota Palangka Raya sebagaimana yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Palangka Raya 2008-2013, pengertian Lambang Daerah Kota Palangka Raya, sekilas sejarah terbentuknya Kota Palangka Raya, serta berbagai kondisi dan potensi yang ada di Kota Palangka Raya. Selain berisi narasi singkat buku ini juga dilengkapi dengan berbagai foto dan gambar baik berupa grafik dan peta.
1. PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
Selayang
PANDANG
Kota Palangka Raya
Tahun 2012
BAPPEDA Kota Palangka Raya
2. SELAYANG PANDANG
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2012
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Palangka Raya
Jl. Tjilik Riwut No. 98 Palangka Raya
Telp. 0536-3231542, Fax. 0536-3231539
Email: Bappeda@palangkaraya.go.id
Website: http://bappeda.palangkaraya.go.id
3. Sambutan
P uji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugerah dan rahmat-Nya sehingga penyusunan buku “Selayang
Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2012” ini dapat terlaksana
dengan baik.
Adapun maksud dari penyusunan buku ini adalah selain dalam rangka
menyambut Hari Jadi Pemerintah Kota Palangka Raya yang ke-47
pada tanggal 17 Juni Tahun 2012 dan Hari Ulang Tahun Kota Palangka
Raya ke-55 pada tanggal 17 Juli 2012, juga dimaksudkan untuk memperkenalkan/memberikan
gambaran secara singkat mengenai Kota Palangka Raya.
Buku ini, pada intinya memuat visi dan misi Pemerintah Kota Palangka Raya sebagaimana
yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Palangka Raya
2008-2013, pengertian Lambang Daerah Kota Palangka Raya, sekilas sejarah terbentuknya
Kota Palangka Raya, serta berbagai kondisi dan potensi yang ada di Kota Palangka Raya.
Selain berisi narasi singkat buku ini juga dilengkapi dengan berbagai foto dan gambar baik
berupa grafik dan peta.
Buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran perbaikan sangat kami
harapkan. Atas dukungan dari Bapak Walikota Palangka Raya, Wakil Walikota Palangka Raya
dan Ketua DPRD Kota Palangka Raya, serta semua pihak yang telah membantu penyusunan
buku ini, kami mengucapkan terima kasih.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita sekalian.
Palangka Raya, Juni 2012
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA PALANGKA RAYA,
Ir. MUHLADUN
Pembina Utama Muda
NIP. 19570803 198710 1 001
ii
4. Sambutan
A ssalamu’alaikumwarohmatullahiwabarokatuh;
Salam Sejahtera;
Om Swatyastu;
Tabe Salamat Lingu Nalatai, Sembah Sujud Karendem Malempang;
Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata.
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, Saya menyampaikan ucapan terima kasih atas
penerbitan buku Selayang Pandang ini yang disusun oleh Bappeda Kota Palangka Raya, dalam
rangka Hari Jadi Pemerintah Kota Palangka Raya yang ke-47 pada tanggal 17 Juni Tahun 2012
dan Hari Ulang Tahun Kota Palangka Raya ke-55 pada tanggal 17 Juli 2012.
Pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya selama ini akan
terus berlanjut dan akan semakin digalakkan, sebab masih banyak potensi dari berbagai
sumber daya yang belum termanfaatkan secara optimal. Untuk itu, pada kesempatan ini
Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Buku Selayang Pandang ini, mencoba untuk
memperkenalkan dan menyajikan berbagai potensi yang dimiliki, dengan harapan dapat
memberikan informasi awal dan daya tarik bagi berbagai kalangan, khususnya wisatawan
maupun kalangan investor.
Untuk mencapai cita-cita dimaksud, maka harapan kami adalah adanya kerjasama, dukungan
dan kesadaran dari masyarakat sehingga motto Kota “CANTIK” dapat dinikmati, dan dengan
semangat “Isen Mulang“ Pantang Mundur, Maju Terus dan Tidak Mengenal Menyerah, Kota
“CANTIK“ Palangka Raya mari kita tata, kita bangun dan kita jaga Palangka Raya menuju
“JAYA”. Semoga Tuhan selalu menyertai usaha kita semua.
Wassalamu’alaikumwarohamatullahiwabarokatuh.
Palangka Raya, Juni 2012
WALIKOTA PALANGKA RAYA,
H.M. RIBAN SATIA
iii
5. Sambutan
D engan ucapan syukur kami dapat mendampingi Pemerintah
Kota Palangka Raya dalam melaksanakan pembangunan,
dengan tujuan utama adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat
Kota Palangka Raya sebagai amanat cita-cita bangsa Indonesia. Kami
menyambut baik prakarsa Walikota Palangka Raya memperkenalkan
aspek-aspek pembangunan dan peningkatan ekonomi rakyat dengan
harapan peningkatan pendapatan asli daerah dan sumber daya
manusia.
Pada kesempatan ini, kami atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya
dan seluruh masyarakat Kota Palangka Raya mengucapkan selamat Hari Jadi Pemerintah
Kota Palangka Raya yang ke-47 pada tanggal 17 Juni Tahun 2012 dan Hari Ulang Tahun Kota
Palangka Raya ke-55 pada tanggal 17 Juli 2012.
Semoga segala usaha dan kerja keras dari Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai Ibukota
Provinsi Kalimantan Tengah dapat memberikan citra dan mitra pembangunan di Kalimantan
Tengah sesuai dengan Visi dan Misi yang diemban oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.
Palangka Raya, Juni 2012
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA PALANGKA RAYA
KETUA,
SIGIT KARYAWAN YUNIANTO, S.H.
iv
6. Daftar Isi
Halaman Judul …………………………………………………………………………. i
Kata Sambutan Kepala Bappeda Kota Palangka Raya ………………………………… ii
Kata Sambutan Walikota Palangka Raya ……………………………………………… iIi
Kata Sambutan Ketua DPRD Kota Palangka Raya ….…………………………………. iv
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. v
Visi dan Misi ……………………………………………………………………………. 1
Lambang Kota Palangka Raya …………………………………………………………. 2
Sejarah Singkat Kota Palangka Raya ………………………………………………….. 4
Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya ….…………………………………. 5
Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya (1965-2009) ……………………………. 7
Gambaran Umum ……………………………………………………………………… 8
Kondisi Geografis .……………………………………………………………………… 8
Pemerintahan ………………………………………………………………………..… 12
Penataan Ruang ……………………………………………………………………..… 18
Penduduk dan Tenaga Kerja …………………………………………………………... 20
Pendidikan …………………………………………………………………………….. 22
Kesehatan ……………………………………………………………………………… 26
Perekonomian …………………………………………………………………………. 30
Perhubungan ………………………………………………………………………….. 33
Utilitas …………………………………………………………………………………. 37
Potensi dan Peluang Investasi ………………………………………………………… 38
1. Pertambangan .……………………………………………………………………… 38
2. Kehutanan …....…………………………………………………………………….. 41
3. Perkebunan …………………………………………………………………………. 42
4. Pertanian Tanaman Pangan ...………………………………………………………. 43
5. Peternakan …………………………………………………………………………. 46
6. Perikanan …………………………………………………………………………… 47
7. Industri ……………………………………………………………………………... 50
8. Industri Kecil dan Menengah ………………………………………………………. 51
9. Pariwisata ………………. …………………………………………………………. 52
Seni dan Budaya ………………………………………………………………………. 68
v
8. Visi & Misi
V I S I :
“Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan,
Jasa, dan Wisata Berkualitas, Tertata dan Berwawasan
Lingkungan, Menuju Masyarakat Sejahtera sesuai Falsafah
Budaya Betang”
M I S I :
1. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan yang
berkualias dengan orientasi nasional dan global, sumber daya
manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Mewujudkan Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai pelayanan jasa
terhadap masyarakat.
3. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota wisata yang
terencana, tertata, berwawasan dan ramah lingkungan.
4. Mewujudkan Kota Palangka Raya menuju masyarakat sejahtera.
5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih dengan kedisiplinan
tinggi, sikap profesional, beribawa dan bertanggungjawab untuk
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
6. Mewujudkan masyarakat yang memilikikesadaran politik, hukum,
tertib dan demokratis.
Kesemuanya dengan MOTTO “CANTIK“
(Terencana, Aman, Nyaman, Tertib, Indah dan Keterbukaan)
1
9. Lambang Daerah
LAMBANG KOTA PALANGKA RAYA
Perda Kodya Dati II Palangka Raya Nomor: 1/DPRD.GR/1970
RINCIAN:
1. Bentuk: Badge Berbentuk Persegi
2. Tata Warna: Hitam, Hijau, Kuning dan Putih
3. Tulisan: Kata-kata “Palangka Raya“ Putih di atas dasar hitam dan Isen Mulang
4. Lukisan:
- Bundaran Hijau
- Setangkai Padi berdaun enam helai dan tujuh belas biji yang sudah Mekar.
- Mandau dan Sumpit.
- Bunga Melati di dalam bundaran, berbintikan bundaran kecil yang dihubungkan
dengan jalur-jalur jalan.
5. Susunan:
- Di bagian atas melintang bidang lengkung berwarna hitam bertahtakan aksara
dengan huruf-huruf balok putih “ PALANGKA RAYA “.
- Di tengah-tengah dilukiskan sebuah bundaran, jalur-jalur jalan dan bundaran
kecil sebagian di dalamnya.
- Mandau dan Sumpitan menyilang di belakang bundaran, setangkai Padi dan
Kapas.
- Di bagian bawah sehelai pita putih dengan tulisan huruf balok warna hitam
“ISEN MULANG“.
- Warna dasar ialah hijau dan kuning di tengah-tengahnya.
- Warna garis tepi lambang ialah hitam.
2
10. Lambang Daerah
ARTI LAMBANG KOTA PALANGKA RAYA
A. UMUM
1. Perisai adalah alat penangkis, merupakan salah satu alat untuk mempertahankan diri,
walaupun pemilik/pemegangnya nampak bersahaja, namun pada hakekatnya selalu ingin
selaras dan sesuai dengan perkembangan jaman, terus maju berjuang melawan
kemelaratan untuk menegakkan kebenaran yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
2. Bidang lengkung hitam bertahtakan aksara “Palangka Raya“ melambangkan kehidupan
suci, bersih, teguh, dan kokoh, oleh karena sifatnya kekal.
3. Bunga dan melati berdaun lima di tengah, melambangkan kepamongprajaan yang
menghiasi petugas-petugas/pejabat pamong praja di Indonesia.
4. Bundaran di dalam melambangkan kesejahteraan asal mula terjadinya sebuah kota
(merupakan lapangan alun-alun atau kegiatan penduduk), kemudian dihubungkan di jalur
jalan ke segala jurusan sebagai syarat pengembangan kota.
B. KHUSUS
1. Palangka Raya terdiri dari kata “Palangka dan Raya“. Palangka Raya Bulau berasal dari
suatu wadah Palangka (bagian muka dan belakang, melukiskan bentuk gambar Burung
Elang) yang menurut kepercayaan leluhur/nenek moyang suku dayak, dipakai oleh
Mahatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa) untuk menurunkan manusia pertama ke atas
dunia.
2. Setangkai padi berdaun enam helai dan tujuh belas butir buahnya, setangkai kapas
berdaun lima helai dan enam buahnya yang sudah mekar dan putih, melambangkan saat
peresmian Pemerintah Kota Palangka Raya mulai berotonomi penuh pada tanggal 17 Juni
1965.
3. Warna dasar hijau, menyatakan secara geografis wilayah Kota Palangka Raya 75% terdiri
hutan dan danau, berartikan kesuburan. Warna dasar kuning lambang kejayaan, cerah,
terbuka dan berkembang.
C. ARTI KESELURUHAN LAMBANG
1. Keberanian/kemauan membangun Kota Palangka Raya dari suatu daerah hutan, menjadi
kota bersemboyan “ISEN MULANG“, dengan modal alam dan tenaga demi kejayaan
Negara pada umumnya dan rakyat Kalimantan pada khususnya.
2. Dilengkapi dengan amal, kegiatan, cita-cita dan tekad kepamong prajaan bersemboyan
“TUT WURI HANDAYANI“ untuk membina/membimbing masyarakat ke arah
kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah berpedoman falsafah Negara Pancasila.
3
11. Sejarah Singkat Kota Palangka Raya
T erbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga
mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-Undang
Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I
Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah
otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.
Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden
Republik Indonesia SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian
Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai
makna:
1. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.
3. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.
4. Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang
Maha Esa. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota
Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.
4
12. Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya
S ejarah pembentukan Pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari
pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat
Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya disebut
Undang-Undang Pembentukan Daerah Swatantra Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959
mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang menetapkan pembagian
Provinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai
Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22
Desember 1959 Nomor : Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah
pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan
Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20
Desember 1959. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang
berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan
dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain
mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin J.M. NAHAN
oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J. M. NAHAN.
Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut,
lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak TJILIK RIWUT sebagai
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23
Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan
Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei
1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja
Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. NAHAN. Selanjutnya sejak
W. COENRAD
tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja
Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala
Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya.
Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan
Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Palangka di Pahandut.
2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.
3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.
Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua)
kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Pahandut di Pahandut.
2. Kecamatan Palangka di Palangka Raya
5
13. Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya
Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan
dan 17 (tujuh belas) kampung, yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-
persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta
dengan disyahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48
tahun 1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya,
maka terbentuklah Kotapraja Palangka Raya yang Otonom.
Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua
Komisi B DPRGR, Bapak L.S. HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat
Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M.
PANGGABEAN, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Se-
latan dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.
Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan
sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian
dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan
membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.
Demonstrasi penerjunan payung ini,
dipelopori oleh Wing Pendidikan II
Pangkalan Udara Republik Indonesia
Margahayu Bandung yang berjumlah 14
(empat belas) orang, di bawah pimpinan
Ketua Tim Letnan Udara II M. DAHLAN,
mantan paratrop AURI yang terjun di
Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947.
Demonstrasi penerjunan payung dilakukan
dengan mempergunakan pesawat T-568
Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak
pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M. Soejoto (juga
mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari Brigade
Bantuan Tempur Jakarta. Selanjutnya, lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan
parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan
Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak TJILIK RIWUT ditunjuk selaku penguasa Kotapraja
Palangka Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka
Raya.
Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,
Penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah,
menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada
Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan
nama Kantor Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.
6
14. Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya (1965 s.d. 2012)
Walikota Pertama : Wakil Walikota Pertama :
Yanti Saconk H.M. Saily Mochtar
Masa Bhakti : Masa Bhakti :
18 September 1965 s/d 18 Oktober 1965 22 September 2003 s/d 22 September 2008
Walikota Kedua : Wakil Walikota Kedua :
Agoes Ibrahim Maryono
Masa Bhakti : Masa Bhakti :
19 Oktober 1965 s/d 31 Agustus 1967 22 September 2008 s/d Sekarang
Walikota Ketiga :
Let.Kol. Infantri W. Sandi
Masa Bhakti :
13 Agustus 1967 s/d 6 September 1975
Walikota Keempat :
Let.Kol. Cin Madnoch
Masa Bhakti :
6 September 1975 s/d 27 Januari 1978
Walikota Kelima :
Let.Kol. Kadiyoto
Masa Bhakti :
27 Januari 1978 s/d 16 September 1983
Walikota Keenam :
Drs. Lukas Tingkes
Masa Bhakti :
16 September 1983 s/d 16 September 1988
Walikota Ketujuh :
Drs. D.N. Singaraca
Masa Bhakti :
16 September 1988 s/d 16 September 1993
Walikota Kedelapan :
Drs. Nahson Taway
Masa Bhakti :
16 September 1993 s/d 16 September 1998
Walikota Kesembilan :
Kol.Inf. Salundik Gohong
Masa Bhakti :
12 September 1998 s/d 12 September 2003
Walikota Kesepuluh :
Tuah Pahoe
Masa Bhakti :
22 September 2003 s/d 22 September 2008
Walikota Kesebelas :
H.M. Riban Satia
Masa Bhakti :
22 September 2008 s/d Sekarang
7
15. Gambaran Umum
S ecara umum Kota Palangka Raya
dapat dilihat sebagai sebuah Kota
yang memiliki 3 (tiga) wajah yaitu wajah
perkotaan, wajah pedesaan dan wajah
hutan.
Kondisi ini, memberikan tantangan
tersendiri bagi pemerintah Kota
Wajah Perkotaan
Palangka Raya dalam membangun Kota
Palangka Raya. Kondisi ini semakin
menantang lagi bila mengingat luas Kota
Palangka Raya yang berada pada urutan
ke-3 di Indonesia yaitu 2,687 Km2.*)
Wajah Hutan
Wajah Pedesaan
Catatan:
*)
Kota terluas di Indonesia adalah Kota Manokwari= 18.746 km² (ibu kota Provinsi Papua Barat), dan kota terluas ke-2
adalah Kota Tidore Kepulauan = 9.564,7 km² (salah satu kota di Provinsi Maluku Utara). (Sumber: http://id.wikipedia.org)
8
16. Kondisi Geografis
Peta Provinsi Kalimantan Tengah
Kota Palangka Raya
Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pa-
handut, Kecamatan Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit
Batu dan Kecamatan Rakumpit dengan luas masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km2,
352,62 Km2, 572,00 Km2 dan 1.053,14 Km2.
1. Topografi.
Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pa-
handut, Kecamatan Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit
Batu dan Kecamatan Rakumpit dengan luas masing-masing 117,25 km2, 583,50 km2,
352,62 km2, 572,00 km2 dan 1.053,14 km2 dengan topografi terdiri dari tanah datar
dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%.
9
17. Kondisi Geografis
K ota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`—114˚07` Bujur Timur dan
1˚35`—2˚24` Lintang Selatan, dengan luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha) dengan
topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%.
Secara administratif Kota Palangka Raya berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Dengan Kabupaten Gunung Mas
Sebelah Timur : Dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Selatan : Dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Barat : Dengan Kabupaten Katingan
Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut,
Kecamatan Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan
Rakumpit dengan luas masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km2, 352,62 Km2, 572,00 Km2 dan
1.053,14 Km2.
Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Luas Wilayah Menurut Penggunaannya (Km²)
Kawasan Hutan : 2.485,75 Km2
Tanah Pertanian : 12,65 Km2
42,86 Perkampungan : 45,54 Km2
22,3
45,54
69,41 Perkebunan : 22,30 Km2
12,65
Kawasan Hutan Sungai dan Danau : 42,86 Km2
Tanah Pertanian Lain-lain : 69,41 Km2
Perkampungan
Perkebunan
Sungai dan Danau
Lain-lain
2.485,75
Geologi
Formasi geologi yang ada di wilayah Kota Palangka Raya tersusun atas formasi Aluvium (Qa)
(tersusun dari bahan-bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, kerakal dan
bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa) dan formasi Batuan Api (Trv)
(tersusun dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya
terdiri dari andesit, basalt dan rijang. Selain kedua formasi tersebut, wilayah Kota Palangka
Raya juga termasuk ke dalam formasi Dahor (TQd) (tersusun atas sebagian besar pasir kuarsa
dengan dasar lempung, pada beberapa tempat terdapat sisipan konglomerat yang
komponennya berupa batuan malihan, granit dan lempung).
Iklim
Curah hujan tahunan di wilayah Kota Palangka Raya selama 10 tahun terakhir (1997-2006)
berkisar dari 1.840—3.117 mm dengan rata-rata sebesar 2.490 mm. Kelembaban udara
berkisar antara 75—89% dengan kelembaban rata-rata tahunan sebesar 83,08%. Temperatur
rata-rata adalah 26,880 C, minimum 22,930 C dan maksimum 32,520 C.
Tanah
Tanah—tanah yang terdapat di wilayah Kota Palangka Raya dibedakan atas tanah mineral
dan tanah gambut (Histosols). Berdasarkan taksonomi tanah (soil survey staff, 1998) tanah–
tanah tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) ordo yaitu histosol, inceptosol, entisol, spodosol
dan ultisol.
10
18. Kondisi Geografis
PETA LANDFORM WILAYAH KOTA PALANGKA RAYA
Sumber: Dinas Pertanian Kota Palangka Raya
Teras Berpasir dan
Bergelombang
Kubah Gambut
Gambut dilapisi
Teras berpasir
Genangan Rawa
dalam Teras
Daerah Berbukit
Sabuk Meander pada
Aliran Sungai
Teras Berpasir
dan Bergelombang
Daerah Tergenang
Permanen
11
19. Pemerintahan
K ota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 30 Kelurahan dengan
perincian masing-masing sebagai berikut:
1. Kecamatan Pahandut
Terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Pahandut,
Kelurahan Panarung, Kelurahan Langkai, Kelurahan Tumbang
Rungan, Kelurahan Tanjung Pinang dan Kelurahan Pahandut
Seberang.
2. Kecamatan Jekan Raya
Terdiri dari 4 (empat) Kelurahan, yaitu Kelurahan Menteng,
Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan Petuk
Katimpun.
3. Kecamatan Sabangau
Terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Kereng Bangkirai,
Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan Kameloh
Baru, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Bereng Bengkel.
4. Kecamatan Bukit Batu
Terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Marang, Kelurahan
Tumbang Tahai, Kelurahan Banturung, Kelurahan Tangkiling,
Kelurahan Sei Gohong, Kelurahan Kanarakan dan Kelurahan Habaring
Hurung.
5. Kecamatan Rakumpit
Terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Petuk Bukit,
Kelurahan Pager, Kelurahan Panjehang, Kelurahan Gaung Baru,
Kelurahan Petuk Barunai, Kelurahan Mungku Baru dan Kelurahan
Bukit Sua.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Calon PNS di
Kota Palangka Raya pada tahun 2010 adalah
sebanyak 6.468 orang, terdiri dari 2.484 laki-laki
dan 3.984 Perempuan. Sedangkan bila dilihat dari
tingkat pendi-dikannya jumlah PNS terbanyak ada-
lah Diploma IV/Sarjana (S1) 2.656 orang (41,06%),
diikuti oleh lulusan setingkat SMU 1.726 orang
(26,69%), Diploma II 1.002 orang (15,49%), Diploma
III 621 orang (9,60%), setingkat SMP ke bawah 177
orang (2,74%),
Pasca Sarjana (S2) 170 orang (2,63%) dan Diploma I 116
orang (1,79%).
Jumlah pegawai menurut eselon, eselon IIa 1 orang,
eselon IIb 33 orang, eselon IIIa 48 orang, eselon IIIb 96
orang, eselon Iva 443 orang, eselon IVb 160 orang.
12
20. Pemerintahan
B erdasarkan hasil pemilu tahun 2009 di Kota
Palangka Raya, jumlah suara untuk Anggota
DPRD Kota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) memperoleh suara terbesar pertama kemudian
di urutan kedua Partai Demokrat (PD), dan yang
ketiga adalah Partai Golongan Karya (Golkar).
Sedangkan untuk partai-partai lainnya jumlah suara
yang dikumpulkan tidak lebih dari 7 ribu suara.
Sedangkan untuk Anggota DPRD
Kota, dari 25 kursi yang tersedia,
komposisinya 16% (4 orang) diisi
oleh PDI Perjuangan, 12% (3
orang) PD dan Golkar, 8% (2
orang) oleh Gerindra, PAN dan
PKS, sisanya diperebutkan oleh
Hanura, PKPI, PKB, PDP, PPP, PDS,
PBB, PBR dan Partai Buruh
masing-masing 4% (1 orang).
13
21. Pemerintahan
G una lebih meningkatkan sistem pelayanan
publik kepada masyarakat, khususnya di
bidang perijinan dan non perijinan, Pemerintah
Kota Palangka Raya saat ini telah memiliki
sistem pelayanan satu atap yang bernaung di
bawah Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
(KPPT). Keberadaan Kantor ini diharapkan akan
dapat memangkas birokrasi pelayanan yang
cukup panjang, dan juga mengurangi ekonomi
biaya tinggi.
Saat ini terdapat 24 jenis perijinan/non perijinan yang sudah dilayani oleh KPPT, meliputi:
1. Ijin Usaha Industri (IDI) dan Tanda Daftar Industri (TDI).
2. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
3. Ijin Reklame (Billboard, Baliho, Spanduk, Umbul-umbul, Banner, Shop Sign dan lain-
lain).
4. Ijin Pengusahaan Pertambangan (IUP) Bahan Galian Golongan C.
5. Ijin Gangguan (HO).
6. Ijin Pangkalan Minyak (BMM).
7. Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.
8. Ijin Usaha Kepariwisataan, meliputi:
a. Perijinan Usaha Hotel dan Restoran.
b. Perijinan Usaha Restoran, Rumah Makan, Tempat Makan dan Jasa Boga.
c. Ijin Tempat Billyard.
d. Ijin Permainan Elektronik termasuk Bingo sejenisnya.
9. Ijin Bioskop (Tontonan).
10. Surat Ijin Tempat Usaha (SITA).
11. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
12. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
13. Ijin Perubahan Fungsi Rumah dijadikan Tempat Usaha.
14. Ijin Trayek Angkutan Kota, Bandara, Pedesaan dan Ijin Usaha Angkutan.
15. Ijin Pengumpulan Uang atau Barang untuk Kesejahteraan Sosial.
16. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).
17. Akta Pengesahan Koperasi.
18. Ijin Penyelenggaraan Program Latihan Swasta.
19. Ijin Penyimpangan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat.
20. Ijin Kerja Malam Wanita.
21. Ijin Usaha Pertanian.
22. Akta Kelahiran Umum dan Akta Kelahiran Terlambat.
23. Akta Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan Pengesahan Anak.
24. Akta Perubahan Nama Bagi Warga Negara Asing (WNA).
14
22. Pemerintahan
D ari 32 kota/kabupaten di Indonesia yang disurvei lembaga Independen Transparancy
International Indonesia pada tahun 2006, Palangka Raya memiliki Indeks Persepsi
Korupsi (IPK) tertinggi, yakni 6,61. Hanya Palangka Raya yang nilai IPK-nya di atas 6. Sebelas
kota/kabupaten lainnya memiliki IPK di atas 5, adapun 20 lainnya masih di bawah 5.
Nilai IPK di atas 5 membuktikan meningginya optimisme pemberantasan korupsi. Nilai
tertinggi 9,29 dari skala 10 juga diraih Kota Palangka Raya dalam hal komitmen kepala daerah
dalam memberantas korupsi menurut persepsi pengusaha. Kemudian pada tahun 2008, IPK
Kota Palangka Raya berada diperingkat ke-2 dengan Skor 6,10 setelah Yogyakarta dengan
Skor 6,43.
Palangka Raya menjadi salah satu Kota yang memiliki prestasi terbaik dalam hal “Doing Busi-
ness In Indonesia 2010” berdasarkan survei International Finance Corporation (IFC). Survei
yang dilakukan di 14 Kota besar (luar Jakarta) di Indonesia tersebut, menunjukkan Palangka
Raya mendapat peringkat ke-3 dalam bidang proses mendirikan usaha dan mengurus Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB), peringkat ke 3 (tiga) dalam hal kemudahan mendirikan usaha,
dan peringkat ke 5 (lima) dalam hal kemudahan mendaftar property.
Pada pelaksanaan City Expo 2011 di Kota Banda Aceh
yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei s.d. 2 Juni 2011,
Kota Palangka Raya berhasil meraih juara harapan 3
(tiga) dari 50 kota peserta expo.
15
23. Pemerintahan
W alau pun pada pelaksanaan City Expo 2012
di Kota Manado yang baru saja
dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012 s.d. 4 Juni
2012 yang baru lalu, Kota Palangka Raya gagal
meraih juara, namun Kota Palangka Raya dipercaya
menjadi tuan rumah penyelenggara City Expo 2013
yang akan datang.
16
24. Pemerintahan
I ndonesia yang diwakili Kota Palangka Raya berhasil
menjadi juara kedua pada “Carnival International Best
Fload 2nd De Victoria Seychelles” pada tanggal 4-6 Maret
2011. Dalam perlombaan yang diikuti oleh 20 negara di
dunia itu Kota Palangka Raya didaulat mewakili Indonesia
untuk bertanding dengan 60 peserta. Kota Palangka Raya
yang berkolaborasi dengan Kabupaten Murung Raya
mengirimkan para penari dari sanggar tari masing-masing membawakan tarian daerah
dengan nama “Monalampas Dahiang Baya”.
Di kegiatan karnaval yang
dilaksanakan di Victoria, ibuko-
ta Republik Seychelles (sebuah
negara kepulauan yang men-
cakup sebuah kepulauan dari
115 pulau di Samudera Hindia,
sekitar 1.600 km sebelah timur
daratan Afrika), rombongan
dari Kota Palangka Raya mengi-
kuti parade mengelilingi kota
itu. Mereka menampilkan replika jukung hias dari mobil, serta tari-tarian khas dayak Kalteng.
17
25. Penataan Ruang
P ola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Palangka Raya itu dilakukan melalui proses
delineasi (batas-batas) kawasan kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan kawasan-
kawasan lainnya di dalam kawasan budidaya dan delineasi kawasan lindung. Selain itu dalam
prosesnya juga memperhatikan berbagai aspek yang dinilai memegang peranan yang sangat
penting dalam membentuk dan menciptakan struktur dan pola tata ruang wilayah Kota yang
terpadu, yaitu:
Mempertimbangkan kecenderungan perkembangan pembangunan dan pengembangan
Kota Palangka Raya saat ini.
Memperhatikan wilayah administratif Kota Palangka Raya yang terdiri dari lima keca-
matan dengan batas-batasnya serta cakupan luas wilayah dari masing-masing kecama-
tan tersebut.
Memperhitungkan keberadaan sistem-sistem pelayanan dan fungsi-fungsi kawasan
yang ada di Kota Palangka Raya.
Mempertimbangkan kondisi karakteristik alam dan geografis yang dimiliki serta aspek
kependudukan.
Memperhatikan proyeksi pertumbuhan penduduk sampai dengan tahun 2029.
Memperhatikan kecenderungan investasi di bidang pertambangan dan pertanian di
wilayah Kota Palangka Raya.
Memperhatikan posisi dan peranan Kota Palangka Raya sebagai Ibukota Provinsi Kali-
mantan Tengah, sebagai Pusat Perkotaan Nasional, dan Pusat Simpul Transportasi
Udara Nasional.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Palangka
Raya sampai dengan tahun 2029 adalah sebagaimana tabel berikut ini.
Draft RTRW Kota
FUNGSI KAWASAN Palangka Raya
2009 – 2029 (Ha)
Kawasan Lindung 54.757
Hutan Pendidikan dan Penelitian 36.153
Kawasan Lindung sungai dan Danau 11.808
Taman Wisata Alam
- TWA Nyaru Menteng 861
- TWA Bukit Tangkiling 414
- TWA Marang 1.873
Hutan PLG 3.648
Kawasan Budidaya 212.194
Sosial Forestry 3.590
Hutan Produksi (HP) 7.064
Kawasan Pengembangan Produksi 84.353
Kawasan Pemukiman dan Penggunaan Lain 117.187
Luas Keseluruhan 267.851
18
27. Penduduk dan Tenaga Kerja
J umlah penduduk Kota Palangka Raya per 31 Desember 2010 sebanyak 220.962 orang,
terdiri dari 113.005 (51,14%) laki-laki dan 107.957 (48,86%) perempuan. Tingkat kepadatan
penduduk rata-rata 82 orang tiap Km², dengan sebaran penduduk tidak merata, sebagian
besar terkonsentrasi di Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya (86,79%) dan
sisanya (13,21%) tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Sabangau dan Kecamatan
Rakumpit.
58.437 56.122
60.000
50.000
39.391
37.820
40.000
Laki-laki
30.000
Perempuan
20.000
7.415 6.891 6.200
10.000 5.732
1.562 1.392
0
Pahandut Sebangau Jekan Raya Bukit Batu Rakumpit
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
13 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 13 14
Laki-laki Perempuan
20
28. Penduduk dan Tenaga Kerja
D ari keseluruhan penduduk Palangka Raya, 69,77 % berumur 15 tahun ke atas yang
merupakan penduduk usia produktif secara ekonomis. Sebagian besar penduduk (31,66
%) berumur 15 tahun ke atas bekerja di sektor perdagangan, sedangkan sektor terkecil
penyerapannya adalah sektor listrik, gas dan air yakni 0,00 %.
Relatif masih rendahnya tingkat pendidikan SDM yang
bekerja, terlihat dari tingkat pendidikan penduduk yang
bekerja itu sendiri. Berdasarkan jumlah pencari kerja
yang terdaftar tercermin tidak seimbangnya antara pen-
cari kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Rata-rata
setiap tahunnya tidak lebih dari 22,16 % dari seluruh
jumlah pencari kerja terdaftar yang mendapat peker-
jaan, dan sisanya sekitar 77,84 % masih belum mendapat-
kan kesempatan.
Penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja
menurut lapangan usaha tahun 2010
Pertanian
10,63% 1,65%
5,11% Pertambangan dan Penggalian
Industri
0,00%
29,40% Lisrik, Gas & Air
11,95% Konstruksi
31,66% Perdagangan
3,60% Transportasi dan Komunikasi
6,01% Keuangan
Jasa
Lapangan Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah %
1. Pertanian 5.681 4.021 9.702 10,63%
2. Pertambangan dan Penggalian 1.502 0 1.502 1,65%
3. Industri 3.079 1.588 4.667 5,11%
4. Lisrik, Gas & Air 0 0 0 0,00%
5. Konstruksi 10.734 172 10.906 11,95%
6. Perdagangan 13.645 15.249 28.894 31,66%
7. Transportasi dan Komunikasi 5.016 467 5.483 6,01%
8. Keuangan 2.283 999 3.282 3,60%
9. Jasa 15.471 11.367 26.838 29,40%
Jumlah 57.411 33.863 91.274 100%
21
29. Pendididkan
P embangunan di bidang Pendidikan di Kota Palangka
Raya cukup menggembirakan, dimulai
pembangunan USB, RKB dan rehab gedung ruang kelas SD/
dari
MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, adanya peningkatan sarana
prasarana pendidikan serta peningkatan sumber daya
manusia (SDM). Keberhasilan pembangunan di bidang
pendidikan di Kota Palangka Raya tercermin dari beberapa indikator antara lain:
APK & APM Tahun Pelajaran 2009/2010:
1. SD (usia 7-12 tahun) = 23.064 siswa
APK = 110,95%
APM = 96,47%
2. SLTP (usia 13-15 tahun) = 10.338 siswa
APK = 118,07%
APM = 98,44%
3. SLTA (usia 16-18 tahun) = 13.247 siswa
APK = 94,22%
APM = 86,21%
Angka kelulusan tahun 2010:
1. SD / MI : 100 %
2. SMP / MTs : 100 %
3. SMA / MA : 97,26 %
4. SMK : 98,45 %
Pada tahun 2008, program wajib belajar 9 tahun sudah dapat dituntaskan dan di tahun 2009
Pemerintah Kota telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun dan telah dicanangkan oleh
Bapak Dirjen Manajemen Dikdasen pada awal tahun 2009 diharapkan dalam waktu 5 (lima)
tahun ke depan masyarakat Kota Palangka Raya usia 16—18 tahun semua dapat mengenyam
pendidikan minimal setingkat SMA.
22
30. Pendididkan
S ejak tahun 2009 dengan adanya Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dari dana APBN dan pembiayaan bagi
penyelenggaraan pendidikan (rutin sekolah) dari dana
APBD Pemerintah Kota Palangka Raya maka peserta didik
SD dan SMP Negeri dibebaskan dari biaya operasional
sekolah kecuali RSBI dan SBI dan peserta didik miskin dari
SD dan SMP swasta juga dibebaskan dari segala jenis
pemungutan.
Saat ini di Kota Palangka Raya terdapat 368 sekolah negeri/swasta dan 19 PTN/PTS, dengan
jumlah Guru PNS 3.298 orang, Guru Non PNS 1.400 orang. Jumlah Guru yang sudah kualifikasi
(S-1/D-4) 1.256 orang dan yang sudah sertifikasi 1.328 orang.
Program pemerintah Kota Palangka Raya ke depan
pada tahun 2014/2015 seluruh guru yang belum
bersertifikasi dan guru yang belum S1/D4
diharapkan dapat dituntaskan sehingga visi Kota
Palangka Raya kota pendidikan dapat tercapai.
Guna mendukung hal tersebut, pada tahun 2009
yang lalu Pemerintah Kota Palangka Raya telah
melakukan MoU dengan beberapa perguruan tinggi
negeri ternama yang ada di Indonesia seperti
Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor,
Universitas Gajah Mada, dan Universitas Palangka Raya mengenai pelaksanaan program
pendidikan S1 dan S2 bagi guru—guru yang ada di Kota Palangka Raya.
Beberapa sekolah unggulan Kota Palangka Raya
dan telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
adalah:
Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI):
1. SD Negeri Percobaan
2. SMP Negeri 2 Palangka Raya
3. SMA Negeri 2 Palangka Raya
4. SMA Negeri 5 Palangka Raya
5. SMK Negeri 1 Palangka Raya
6. SMK Negeri 3 Palangka Raya
Sekolah bersertifikasi ISO 9001-2000:
1. SMK Negeri 2 Palangka Raya
2. SMK Negeri 3 Palangka Raya
Selain pendidikan formal di atas, di Kota Palangka Raya terdapat lebih kurang 32 lembaga
pendidikan non formal (kursus).
23
31. Pendididkan
Pada tahun 2010 yang lalu, sudah
terpasang school-net pada 111
sekolah tingkat SD, SMP dan SMA
negeri/swasta, sehingga anak didik
dapat dengan mudah mengakses
berbagai hal terkait dunia pendidi-
kan melalui internet.
Selain itu, pada tahun 2009/2010
Kementerian Negara Pemuda dan
Olah Raga menetapkan Kota
Palangka Raya sebagai tuan rumah
penerima peserta Indonesia—Canada
Youth Exchange Program (Program
Pertukaran Pemuda Indonesia-
Kanada). Kegiatan ini dilaksanakan
mulai 28 Desember 2009 sampai dengan 15 Maret 2010 di Kelurahan Sei Gohong
yang diikuti oleh 19 orang pemuda/pemudi yang berasal dari Indonesia dan Kanada.
Program ini terus berlanjut sampai dengan tahun 2011.
Guna meningkatkan mutu pendidikan di Kota Palangka Raya, melalui MoU yang
telah ditandatangani pada tanggal 23 Nopember 2009 di Jakarta, Pemerintah Kota
Palangka Raya menerima bantuan dana hibah dari Bank Dunia melalui Program
BEC-TF sebesar 2,5 milyar rupiah, yang akan dibayarkan bertahap selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut mulai tahun 2010.
24
32. Pendididkan
Sejak tahun ajaran 2011/2012 yang lalu, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya dalam rangka transparansi dan guna lebih
memudahkan orang tua dan peserta didik baru telah selangkah lebih maju
khususnya dalam hal pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yaitu
dengan menggunakan sistem online—real time. Layanan yang diselenggarakan oleh
TELKOM SOLUTION ini, walaupun masih belum diikuti oleh semua sekolah yang ada
dan baru pertama kali dilakukan di Kota Palangka Raya, namun dalam pelaksa-
naannya cukup berhasil dan hampir tidak ada mengalami kendala yang berarti.
Berikut daftar sekolah yang telah ikut dalam PPDB sistem online tersebut:
- SDN Percobaan
- SMPN-1 Palangka Raya, SMPN-3 Palangka Raya, SMPN-8 Palangka Raya, dan
SMP Muhammadyah Palangka Raya.
- SMAN-1 Palangka Raya, SMAN-2 Palangka Raya, SMAN-3 Palangka Raya, SMAN-5
Palangka Raya, dan SMA Muhammadyah Palangka Raya.
- SMKN-1 Palangka Raya, SMKN-2 Palangka Raya, dan SMK Karsa Mulia Palangka
Raya.
Diharapkan sistem PPDB online ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan
bisa diikuti oleh semua sekolah yang ada di Kota Palangka Raya.
25
33. Kesehatan
S alah satu prioritas pembangunan Kota
Palangka Raya adalah “Peningkatan Mutu
Pelayana Kesehatan.” Guna mewujudkan hal
tersebut pemerintah Kota Palangka Raya telah
menetapkan 5 (lima) poin utama peningkatan
mutu pelayanan kesehatan, yaitu: a) implemen-
tasi pelayanan prima di puskesmas; b) pemenu-
han sarana dan prasarana puskesmas; c) pening-
katan kapasitas SDM kesehatan; d) peningkatan
jangkauan pelayanan kesehatan; dan e) pening-
katan layanan kegawatdaruratan,
Perencanaan dan pengelolaan SDM yang baik dengan dasar yang sederhana tetapi berbasis
pada kebutuhan nyata telah mendukung perbaikan kualitas pelayanan kesehatan bahkan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dasar pengelolaan SDM kesehatan di Kota Palangka Raya: konsep sederhana, optimalisasi-
revitalisasi, efisiensi, strategis dan intuitif, kebersamaan, pemenuhan regulasi, berbasis
kebutuhan nyata, modernisasi, rewards (and punishment), dan upaya-upaya inovatif.
Beberapa tindakan nyata yang telah dilakukan berkaitan dengan pengelolaan SDM kesehatan
di Kota Palangka Raya adalah:
1. Melakukan efisiensi rekrutmen SDM yaitu dengan rekrutmen tenaga profesi kesehatan
yang jarang tersedia tapi berdampak maksimal, seperti Teknisi Elektromedik.
2. Pembinaan pegawai baru (CPNS).
Dalam 4 (empat) tahun terakhir ini para CPNS baru menjalani masa perkenalan selama 2
(dua) minggu antara lain: Belajar program nasional tentang kesehatan, Belajar tupoksi
ke semua bidang di Dinkes, Kunjungan ke puskesmas best practice, dan Seminar
perkenalan.
26
34. Kesehatan
3. Pemerintah Kota Palangka Raya menja-
min resertifikasi profesi seluruh tenaga
kesehatannya. Seluruh dokter PNS
di Kota Palangkaraya dijamin akan
tersertifikasi ulang pada saat STR-nya
habis masa berlakunya.
4. Penghargaan untuk para tenaga
kesehatan teladan.
5. Memberikan rewards untuk 12
orang Nakes Teladan Tingkat Kota
Palangkaraya setiap tahun, berupa:
Lencana Keteladanan Bakti Husada (juara 1)
Percepatan Kenaikan Pangkat Istimewa
Dukungan kendaraan dinas roda dua
Undangan Kehormatan pada Upacara dan Resepsi HUT Kota Palangkaraya.
Mengikuti Kunjungan Belajar ke Jakarta (Kantor Kemenkes, Puskesmas di Jakarta,
tour, shopping, dll).
Kesempatan melanjutkan pendidikan.
Saat ini Pemerintah Kota Palangkaraya memiliki 62 orang. Nakes Teladan hasil pembinaan
(13% dari populasi PNS bidang kesehatan).
27
35. Kesehatan
J umlah tenaga kesehatan yang bekerja di
Kota Palangka Raya pada tahun 2010 ada-
lah 532 orang, terdiri dari tenaga medis
(dokter umum dan dokter gigi) 43 orang,
farmasi 26 orang, S1 Kesehatan Masyarakat 19
orang, perawat dan bidan 311 orang, analis
kesehatan 12 orang, perawat gigi 30 orang,
sanitaria16 orang, ahli gizi 16 orang, lainnya 71
orang.
Sarana Pelayanan Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2010
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit Umum (Pemerintah) 3
2 Rumah Sakit Umum (Swasta) 1
3 Puskesmas 9
4 Puskesmas Pembantu 46
5 Puskesmas Keliling 20
6 Posyandu 129
7 Polindes -
8 Poskedes 3
9 RB/RSB 5
10 Balai Pengobatan/Klinik 6
11 Apotik 66
12 Praktek Dokter Perorangan 42
13 Optik 8
14 Laboratorium Medis 7
28
36. Kesehatan
B eberapa penghargaan dan pengakuan terkait bidang kesehatan yang diperoleh
pemerintah Kota Palangka Raya:
1. Penghargaan PPMI dari Menko Kesra Tahun 2007
2. Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2006 dari MenPAN
3. Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2010 dari MenPAN
4. Piagam Penghargaan Innovative Government Award dari Mendagri Tahun 2010
5. Manggala Karya Bakti Husada dari Menteri Kesehatan Tahun 2010.
29
37. Perekonomian
P erekonomian Kota Palangka Raya tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan positif, lebih
tinggi dari pertumbuhan sebelumnya. Pertumbuhan pada tahun 2010 adalah sebesar
6,95 persen sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar 5,55 persen. Hal ini seiring dengan
membaiknya perekonomian nasional pasca krisis ekonomi global akhir tahun 2008. Kondisi ini
secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian Kota Palangka Raya yang ditandai
dengan meningkatnya level pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya sebesar 1,40 persen.
Pendapatan regional perkapita Kota Palangka Raya tahun 2010 yang naik sebesar 10,23
persen dari tahun sebelumnya, yakni dari 11,43 juta rupiah menjadi 12,60 juta rupiah.
Laju inflasi tahunan Kota Palangka Raya triwulan II-2010 menunjukkan kecenderungan
meningkat. menjadi 6,63% (yoy) lebih tinggi dari triwulan lalu (3,40%). Laju inflasi Kota Palang-
ka Raya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang mencapai 5,05%
(yoy) pada akhir triwulan II-2010.
Jumlah bank di Kota Palangka Raya pada
tahun 2010 tercatat 11 unit kantor bank yang
terpusat di dalam Kota Palangka Raya.
Adapun nama bank yang beroperasi
diantaranya adalah Bank Pembangunan
Kalimantan Tengah, Bank Nasional Indonesia,
Bank Central Asia, Bank Danamon, Bank Ta-
bungan Negara, Bank Mega, Bank Mandiri,
Bank Muamalat, Bank BTPN dan Bank Rakyat
Indonesia. Dana perbankan (tabungan) yang
tersedia di Kota Palangka Raya pada tahun
2010 sejumlah Rp. 2.194 milyar yang tersedia
pada bank swasta nasional dan bank
pemerintah.
30
38. Perekonomian
S truktur perekonomian Kota Palangka Raya selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2010
didominasi oleh 3 (tiga) sektor yaitu Jasa-jasa, Pengangkutan & komunikasi serta
Perdagangan, Hotel & Restoran.
Kontribusi sektor pertanian tahun 2009 sebesar 6,84 persen turun menjadi 6,38 persen pada
tahun 2010. Pada tahun 2010 sektor Jasa-Jasa masih menunjukkan komposisi angka tertinggi
dalam memberikan kontribusi pembentukan PDRB di Kota Palangka Raya dengan andil 34,99
persen. Dua sektor lainnya yang cukup menyangga struktur perekonomian Kota Palangka
Raya sama seperti tahun sebelumnya yaitu sektor Pengangkutan & Komunikasi dan sektor
Perdagangan, Hotel & Restoran.
Perkembangan pertumbuhan PDRB menurut kelompok sektor, pertumbuhan tertinggi dari
ketiga kelompok sektor pada tahun 2010 adalah kelompok sektor tersier, dengan pertum-
buhan 8,09 %. Sektor sekunder tumbuh lebih rendah sebesar 5,05 %, sedangkan sektor primer
tumbuh negatif yaitu sebesar –0,42 % sebagai pengaruh pertumbuhan sektor pertanian yang
bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kota Palangka Raya pada
tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang didominasi oleh kelompok sektor tersier yang
secara khusus kontribusinya berasal dari sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan .
31
39. Perekonomian
K husus untuk indikator—indikator makro ekonomi target pencapaian kinerja ditetapkan
tiap tahun dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sehingga yang dapat diukur
sampai dengan saat ini baru pada tingkat pencapaian kinerja dari target tahunan saja.
Kemajuan--kemajuan yang telah dicapai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No. Indikator Kondisi Tahun 2009 Realisasi Tahun 2010
1. Indek Pembangunan Manusia *) *)
2. Menurunya angka buta huruf umur 10-44 tahun (%) 0,5 0,3
3. Meningkatnya umur harapan hidup (thn) 73 72,49
4. Rata-rata lama sekolah (thn) 12 12
5. Indek hidup layak (konsumsi per kapita)/(Rp.) *) *)
6. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi (%) 5,89 *)
7. PDRB per kapita —ADHK (Rp. Juta) *) *)
8. Angka pengangguran terbuka (%) 8,13 9,7
9. Angka kemiskinan (KK) 13.556 10.444
32
40. Perhubungan
P rasarana jalan hingga tahun 2010
tercatat sepanjang 905,69 km, dengan jenis
permukaan aspal sepanjang 477,38 km, tanah
421,07 km, dan tidak dirinci (agregat) 7,24 km.
Jenis Permukaan Jalan Tahun 2010
46,49% 0,80%
52,71%
Aspal Tanah Tidak Dirinci (Agregat)
Bila dilihat dari kondisinya, jalan dengan kondisi baik sepanjang 330,91 km, sedang 167,92 km,
rusak 183,54 km dan rusak berat 223,32 km.
Kondisi Jalan Tahun 2010
24,66% 36,54%
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
20,27%
18,54%
Sedangkan untuk kelas jalan, jalan kelas I sepanjang 60,36 km, kelas II 35,05 km, kelas IIIA
113,32 km, kelas IIIB 140,96, kelas IIIC 494,15 km, kelas tidak dirinci 61,45 km.
Kelas Jalan Tahun 2010
500
Kelas I
400
Kelas II
Kelas IIIA
300
Kelas IIIB
200 Kelas IIIC
Kelas tidak dirinci
100
0
33
41. Perhubungan
S aat ini, Pemerintah Kota Palangka Raya sedang membangun terminal induk Tipe A yang
terletak di Jalan Mahir Mahar (Outer Ring Road). Pembangunan terminal yang diberi
nama Terminal AKAP W.A. GARA ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dan direncanakan
akan selesai dan sudah bisa operasional penuh pada tahun 2012 ini. Dengan adanya terminal
ini, diharapkan akan dapat lebih memperlancar arus barang dan penumpang baik yang akan
masuk maupun keluar dari Kota Palangka Raya, serta berdampak pada peningkatan laju
perkembangan perekonomian di Kota Palangka Raya.
34
42. Perhubungan
P ada moda transportasi
pemerintah juga terus berupaya
udara,
meningkatkan berbagai sarana, fasilitas,
dan pelayanan yang ada di Bandar Udara
Tjilik Riwut, di antaranya yaitu dengan
memperbaiki fasilitas ruang tunggu
(Penambahan Ruang Tunggu VIP) dan
penambahan panjang landasan pacu yang
ada. Saat ini, ada 4 (empat) maskapai
penerbangan nasonal (Garuda, Lion Air,
Batavia dan Sriwijaya) yang melayani rute
Palangka Raya—Jakarta dan Palangka Raya—Surabaya setiap hari, serta 1 (satu) maskapai
penerbangan Avia Star yang melayani penerbangan perintis dari Palangka Raya ke ibukota
kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.
35
43. Perhubungan
S istem transportasi sungai merupakan
salah satu moda transportasi yang
sudah dimanfaatkan oleh penduduk Kota
Palangka Raya sejak dahulu, hal ini
didukung oleh kondisi geografis wilayah
Kalimantan Tengah yang banyak dilalui
sungai-sungai. Desa-desa yang menjadi
bagian wilayah Kota Palangka Raya
sebagian berada di tepi sungai sehingga bila
Dermaga Tanjung Pinang
transportasi darat mengalami gangguan
akibat kondisi jalan yang kurang baik di saat
musim hujan, maka transportasi sungai menjadi pilihan oleh sebagian penduduk menjalankan
aktifitas perekonomian.
Sistem transportasi sungai tersebut,
didukung dengan adanya beberapa
pelabuhan sungai antara lain Pelabuhan
Sabangau di Kelurahan Tanjung Pinang dan
Pelabuhan Rambang di urban area Kota
Palangka Raya, dengan pelayanan regional di
Kalimantan. Selain itu, terdapat pelabuhan
sungai Gunung Mas di Kecamatan Pahandut
dan Pelabuhan Kereng di Kecamatan
Sabangau, serta Pelabuhan Tangkiling di Dermaga Kerreng
Kecamatan Bukit Batu.
Dermaga Rambang
36
44. Utilitas
Listrik
Produksi energi listrik di Kota Palangka Raya
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,
yaitu 161.270.909 kwh pada tahun 2008, naik
menjadi 180.929.771 kwh pada tahun 2009.
Kemudian, pada tahun 2010 produksi energi
listrik di Kota Palangka Raya meningkat menjadi
471 879 804 kwh.
Perkembangan Produksi Listrik di Kota Palangka Raya
Telepon
Sarana telekomunikasi saat ini sangat penting guna
menunjang hampir seluruh aspek kehidupan, terutama
untuk menunjang kegiatan ekonomi. Kapasitas
sambungan telepon di Kota Palangka Raya sampai dengan
tahun 2009 adalah sebanyak 16.695 satuan sambungan
dengan kapasitas sentral sebesar 22.250 satuan
sambungan.
Air Bersih
Pada saat ini PDAM Kota Palangka Raya mempunyai
kapasitas terpasang 255 L/det, ditambah dengan PDAM
Unit Tangkiling dengan kapasitas 17,5 L/det. Namun dari
masing-masing kapasitas tersebut baru termanfaatkan
untuk Kota Palangka Raya 190 L/det, sedangkan PDAM
Unit Tangkiling 10 L/det. Sumber Air Baku untuk PDAM
Kota Palangka Raya berasal dari air permukaan yaitu
sungai Kahayan dan untuk Unit Tangkiling dari sungai Rungan.
Jumlah pelanggan PDAM dari kalangan rumah tangga sampai
dengan pada tahun 2010 adalah sebanyak 16.347, dengan besar
kubikasi yang disalurkan 5.156.660 m3 dengan nilai Rp.
15.669.917.650,-
37
45. Potensi dan Peluang Investasi
1. Pertambangan
Potensi dan peluang investasi di Kota
Palangka Raya, cukup menjanjikan diantaranya
pertambangan, perkebunan dan pertanian
yang tersebar di Kecamatan Rakumpit,
Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan
Sabangau. Sampai dengan Mei 2011 ini,
terdapat 13 Kuasa Pertambangan (KP) yang
terdiri dari 1 (satu) buah KP Batu Bara
(Eksplorasi) dan selebihnya Zirkon dengan
status produksi—IUP (2 KP), eksploitasi (5 KP)
dan 5 KP sisanya masih eksplorasi.
Potensi pertambangan lainnya adalah usaha
pertambangan bahan galian C (berupa galian
pasir) yang lokasinya tersebar di Kecamatan
Bukit Batu, Kecamatan Sabangau, dan Kecama-
tan Jekan Raya.
Program pembinaan usaha pertambangan
bertujuan untuk mencapai optimalisasi
pemanfaatan sumber daya mineral dan air
tanah melalui usaha pertambangan dengan
prinsip good mining practice dan mempunyai
sasaran yang akan dicapai dalam perencanaan jangka waktu periode 2009-2013 adalah
Pemanfaatan pertambangan yang berorientasi pada kelestarian alam diarahkan untuk
meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan kerusakan hutan, keanekaragaman
hayati dan pencemaran lingkungan, meningkatkan peluang usaha pertambangan skala kecil
di wilayah terpencil, meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambah dan menerap-
kan good mining practice di lokasi tambang yang sudah ada.
Eksploitasi mineral golongan C di dalam memenuhi
permintaan pasar, terutama kebutuhan material
bangunan untuk pelaksanaan pembangunan di
wilayah Kota Palangka Raya dan daerah sekitarnya.
Selain potensi bahan galian mineral golongan C
seperti disebutkan di atas, terdapat juga jenis
mineral lainnya, yaitu: Pasir Kuarsa, Kaolin, Emas dan
Batu Bara.
Emas
Lokasi: 03-RK-02ss
Komposisi pasir dan
kandungan emas
plaser: Au: 9ppb, Zn: 2 ppm,
Pb 2 ppm,
Cu: 1 ppm, Ag : 1 ppm
38
46. Potensi dan Peluang Investasi
Potensi Sumber Daya Mineral di Kecamatan Rakumpit
Kota Palangka Raya
Batu Pasir Kuarsa Kaolin
Kelurahan Cadangan Cadangan Hipotik Cadangan Cadangan Hipotik
Tereka ( M³ ) M³ Ton Tereka (M³) M³ Ton
Mungku Baru 82.826.000 49.695.600 131.693.340 73.058.500 43.835.100 114.847.962
Bukit Sua 88.860.500 53.316.300 141.288.195 33.794.500 20.276.700 53.124.954
Petuk Barunai 40.644.500 24.386.700 64.624.755 16.421.500 9.852.900 25.814.598
Panjehang 17.292.000 10.375.200 27.494.280 - - -
Gaung Baru 17.402.000 10.441.200 27.669.180 - - -
Pager 110.564.000 66.338.400 175.796.760 108.962.000 65.337.200 171.288.264
Petuk Bukit 525 151.227.000 400.751.550 5.235.500 3.141.300 8.230.206
Jumlah 882.045.000 365.780 969.318.550 237.472.000 142.443.200 373.305.984
Pasir Kuarsa Kaolin
Lokasi : 03-RK-23a (E-2 ) Lokasi: 03-RK-10B (A-2)
Komposisi: SiO2 (96,37%), Komposisi: SiO2 (55,23%),
AI2O2 (2.73%), Fe2O3 AI2O3 (28,71%), Fe 2O3 (0,60
(0,04%), MgO (0,05%), CaO %), MgO(0,40%), Dll. Dibawah
(0,14% )Dll. seperti Na2O, 1% CaO, Na2O, K2O
K2O, H2O
Cadangan:
Cadangan: 237,47 Juta ton (Tereka).
882,05 juta ton (Tereka) Dapat direkomposisi pada
Dapat dimanfaatkan untuk standar tertentu untuk bahan
bahan baku: industri semen, baku:
pengecoran dan bata tahan api - Industri keramik
(refraktori), pembuatan kaca, - Industri kertas
industri keramik, dll. - Industri farmasi
- Industri karet, cat dan
kosmetik, dll.
39
47. Potensi dan Peluang Investasi
Potensi Batubara di Kecamatan Rakumpit
Endapan batubara yang terdapat di Kecamatan Rakumpit tersebar di Kelurahan
Mungkubaru, Kelurahan Gaung Baru dan Kelurahan Sei Raung. Di Kelurahan Mungkubaru
terdapat 2 (dua) lapisan batubara dengan ketebalan 0,5 m dan sekitar 1,5 m, sedangkan di
Kelurahan Gaung Baru dan Sei Raung tebal batubara yang teramati di pinggir sungai Rungan
sekitar 0,5 m, dan singkapan lainnya tidak diketahui ketebalannya karena terdapat di dasar
anak cabang sungai dengan kemiringan lapisan yang relatif datar hingga sekitar 40 miring
ke arah Timur. Jenis batubara tersebut berwarna hitam hingga kecoklatan, dan setempat
masih terlihat adanya struktur sisa tanaman berupa ranting atau kayu.
Batu Bara
Lokasi : 03-RK-37a
Nilai kalori : 5190 – 5540 cal/gr
Total carbon : 39,15 %
Belerang : 0,27 % Kecamatan Sungai
Cadangan:
Tereka 137 juta m ton
U
Kecamatan
Kecamatan
Sungai
40
48. Potensi dan Peluang Investasi
2. Kehutanan
Salah satu upaya untuk mengembalikan dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup
perkotaan yang nyaman, segar, bersih, sehat,
dan indah sekaligus mampu memperbaiki
keseimbangan ekosistem kota ditetapkan
suatu kawasan seluas ±1.635 ha yang terletak
di belakang pusat pemerintahan Kota
Palangka Raya telah ditetapkan oleh Walikota
melalui Keputusan Walikota Palangka Raya
Nomor 98 Tahun 2010 tanggal 17 April 2010
sebagai Kawasan Hutan Taman Kota yang
terbesar di dunia.
Untuk memperlihatkan ciri khas kawasan secara nyata, maka kawasan akan terbagi dalam
wilayah pengembangan berdasarkan zonasi—zonasi berdasarkan jenis tumbuhan dan
vegetasi antara lain:
Zonasi Vegetasi Alami merupakan kawasan yang tetap dipertahankan menjadi lokasi
dengan vegetasi/tumbuhan alami dan khas rawa gambut.
Zonasi Vegetasi Non Alami (perkayaan) dengan jenis Anggrek lokal Kalimantan Tengah
dan tanaman adaptif lainnya. Zonasi ini akan ditempatkan pada kawasan yang kurang
memiliki vegetasi alami.
Untuk memberikan manfaat secara maksimal, maka
kawasan Hutan Kota akan dibangun dengan berbagai
fasilitas pendukung antara lain halaman parker,
bangunan pusat informasi kawasan, rest room, ruang
pertemuan, bungalow, jalan titian, tapal batas,
pelabuhan kecil, dan sebagainya. Selain itu pada kawa-
san ini akan dikembangkan sarana pengembangan
perikanan air tawar yang sekaligus menjadi sarana
rekreasi, akuarium air tawar yang berisi berbagai jenis
ikan air tawar serta didukung dengan prasarana
wisata air seperti perahu dan sarana permainan
lainnya.
Manfaat hutan kota “Himba Kahui” diantaranya ada-
lah sebagai berikut: Identitas Kota, nilai estetika,
Penyerap Karbondioksida (CO2), pelestarian air tanah,
habitat hidupan liar, produksi terbatas atau manfaat
ekonomi. Sesuai dengan fungsinya, Hutan Kota “Himba
Kahui” dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan
pengembangan (kegiatan penelitian meliputi
penelitian dasar dan penelitian untuk menunjang
pengelolaan kawasan tersebut) ilmu pengetahuan,
pendidikan, kegiatan penunjang budidaya, pariwisata
alam dan rekreasi, dan pelestarian budaya.
41
49. Potensi dan Peluang Investasi
3. Perkebunan
Untuk perkebunan terdapat 4 (empat) perusahaan
perkebunan besar swasta kelapa sawit dengan luas
lokasi secara keseluruhan berjumlah sekitar 55.800
Ha, dimana 2 (dua) perusahaan masih berstatus
arahan lokasi, 1 (satu) perusahaan sedang dalam
proses pengajuan permohonan arahan lokasi, dan
1 (satu) lagi dalam proses permohonan persetujuan
prinsip perkebunan kelapa sawit.
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat
Tahun 2010 (Ton)
1,96
40,85
Karet
Kelapa
Jambu Mete
365,73
42
50. Potensi dan Peluang Investasi
4. Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman utama yang banyak diusahakan adalah palawija, hortikultura (sayur—sayuran dan
buah-buahan) dan sebagian tanaman padi gogo. Komoditi palawija yang banyak diusahakan
adalah jagung, kacang tanah, kedelai dan ubi kayu, sayur-sayuran lainnya seperti kacang
panjang, mentimun, terong, lombok, tomat, pare, bayam, sawi dan kangkung darat. Untuk
tanaman buah-buahan meliputi rambutan, cempedak, nangka, jeruk, durian, mangga dan
pepaya.
Produksi Palawija Tahun 2010 (Ton)
370,40
Jagung
1.084,00 Kedelai
2.017,90 Kacang Tanah
86,40 Ubi Kayu
Ubi Jalar
51,70
43
51. Potensi dan Peluang Investasi
Luas Tanam dan Produksi Padi Tahun 2008—2010
Luas Tanam (Ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2008 2009 1010 2008 2009 1010
Padi 380,00 418,00 213,00 615,00 743,81 275,26
744
800,00 615
600,00 418
380
275 Luas (Ha)
400,00 213
Produksi (Ton)
200,00
0,00
2008 2009 2010
Produksi Sayuran Tahun 2010
2.500,00
2.000,00
Bawang Daun
Petsai/Sawi
1.500,00
Kacang Panjang
Cabe Besar
Cabe Rawit
1.000,00 Tomat
Terong
Ketimun
500,00 Kangkung
Bayam
Buncis
0,00 Gambas
Pare
44
52. Potensi dan Peluang Investasi
Produksi Buah-buahan Tahun 2010
1.000,00
900,00 Alpukat
Belimbing
800,00 Duku
Durian
Jambu Biji
700,00
Jambu Air
Jeruk siam
600,00 Jeruk Besar
Mangga
500,00 Sukun
Melinjo
Petai
400,00
Pisang
Nangka
300,00 Cempedak
Nenas
200,00 Pepaya
Rambutan
Salak
100,00
Sawo
Sirsak
0,00
45
53. Potensi dan Peluang Investasi
5. Peternakan
Dalam upaya pembangunan sub sektor
peternakan yang dilaksanakan, merupakan
upaya mewujudkan peternakan yang
tangguh dan profesional, diarahkan pada
usaha peningkatan populasi dan produksi
ternak, serta hasil ikutannya yang
merupakan sumber protein hewani,
sehingga dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dipinggiran Kota
dikembangkan ternak berupa babi, ayam
buras dan bebek sedangkan di Kelurahan di
luar Kota Palangka Raya dikembangkan ternak sapi potong, kambing dan ayam buras.
Produksi Daging Menurut
Jenis Ternak Tahun 2010 (Kg)
345.188
Sapi
13.337
Kerbau
Kambing/ Domba
10.476 Babi
864.323
46
54. Potensi dan Peluang Investasi
6. Perikanan
Potensi perikanan di perairan umum Kota Palang-
ka Raya sangat banyak sekali jenisnya seperti
Betok, Biawan, Belida, Baung, Sepat. Budidaya
ikan dalam karamba dilakukan di sungai, danau,
dan kolam dimana perkembangannya cukup
menggembirakan. Budidaya keramba merupakan
usaha perikanan/nelayan yang cocok untuk dikem-
bangkan dan secara alami mudah disesuaikan
dengan perairan dan musim. Beberapa pendukung
usaha perikanan yang dapat dimanfaatkan
antara lain:
Sungai dan danau sebagai tempat budidaya pembesaran
Balai Benih Ikan ( BBI )
Pasar Benih Ikan ( PBI )
47
55. Potensi dan Peluang Investasi
Produksi Ikan Tahun 2010 (Ton)
9,37%
54,17%
Kolam
36,45% Karamba
Perairan Umum
Perkembangan Produksi Ikan
di Kota Palangka Raya Tahun 2007—2010
Produksi
Tahun Kolam Karamba Perairan Jumlah
(Ton) (Ton) Umum (Ton) (Ton)
2007 26,65 875,48 1.890,50 2.792,63
2008 94,80 1.152,25 1.982,30 3.229,35
2009 116,82 1.243,18 1.847,65 3.207,65
2010 319,74 1.798,00 1.868,40 3.986,14
Jumlah 558,01 5.068,91 7.588,85 13.215,77
48
56. Potensi dan Peluang Investasi
D i Kota Palangka Raya terdapat lebih
kurang 104 buah danau, dengan total
luas sekitar 636,10 Ha. Danau–danau ini
tersebar di berbagai wilayah Kota Palangka
Raya. Pada Kecamatan Bukit Batu terdapat
45 buah danau (281,5 Ha), Kecamatan
Rakumpit 42 buah (167,6 Ha), Kecamatan
Danau Hampapak Sabangau 10 buah (62 Ha), Kecamatan
Sumber gambar: Survei dan Identifikasi Perairan Danau
Wilayah Kota Palangka Raya, 2008 Pahandut 4 buah (90 Ha), dan Kecamatan
Jekan Raya 3 buah (35 Ha).
Masing-masing danau ini memiliki keunikan dan karakteristik sendiri. Namun secara umum,
danau-danau yang ada di Kota Palangka Raya merupakan danau oxbow, dimana secara
hidrologis sumber airnya atau suplai airnya berasal dari limpasan sungai utama (Sungai
Kahayan dan Sungai Rungan).
Kondisi perairan pada danau-danau
tersebut, secara umum relatif masih baik
(hasil pengujian pada beberapa
paramameter fisik dan kimia. Adapun
jenis ikan yang umumnya terdapat/hidup
dalam danau-danau tersebut adalah
seperti Baung, Kapar, Gabus, Karandang,
Tahuman, Peang, Papuyu, Biawan, Lais,
dll. Oleh karenanya, danau—danau
tersebut cukup berpotensi untuk
Danau Lutan
dikembangkan sebagai lokasi pengem- Sumber gambar: Survei dan Identifikasi Perairan Danau
bangan perikanan air tawar dengan jenis Wilayah Kota Palangka Raya, 2008
-jenis ikan lokal.
49
57. Potensi dan Peluang Investasi
7. Industri Besar
Perkembangan industri di Kota Palangka
Raya saat ini sudah mulai memasuki indus-
tri skala besar, hal ini ditandai dengan mu-
lai beroperasinya industri pabrik karet
yang berlokasi di jalan Tjilik Riwut Km. 47
pada bulan Oktober 2009 yang lalu. Pabrik
karet yang berada di bawah naungan PT.
Borneo Makmur Lestari ini, saat ini mampu
memproduksi Karet SIR 20/Crumb Rubber
kurang lebih 600-800 ton per bulan
(Kapasitas produksi rencana 1.500—2.000
ton per bulan). Semua hasil produksinya di ekspor ke negeri China.
Perusahaan yang menempati lahan seluas kurang lebih 20 Ha ini, mendapat suplai bahan ba-
ku selain dari wilayah Kalimantan Tengah juga berasal dari wilayah Kalimantan Selatan.
50
58. Potensi dan Peluang Investasi
8. Industri Kecil Dan Menengah
Selain itu, Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah
berusaha memajukan industri kecil/kerajinan rakyat
dengan menerapkan program—program pengem-
bangan usaha industri kecil. Program—program
pengembangan tersebut bertujuan untuk mening-
katkan kewiraswastaan, proses produksi barang,
kualitas, desain produk serta ketrampilan pemasa-
ran. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh
Pemerintah yang tidak henti-hentinya ini telah
memberikan hasil. Banyak sudah corak jenis-jenis
hasil produksi industri kecil dari Palangka Raya yang
asli maupun motif baru yang telah dapat dikenal di dunia.
51