SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
Download to read offline
Menuju Sepakbola Indonesia yang Lebih Baik
                                              Update 10 Januari 2012

Tulisan ini adalah ringkasan dari diskusi Kaskuser mengenai persoalan kisruh PSSI yang terjadi
di awal kepemimpinan Djohar Arifin, dalam thread Kaskus yang berjudul ‗Menuju Sepakbola
Indonesia yang Lebih Baik‘.

Namun tidak menutup kemungkinan bila masih ditemukan kekeliruan dalam ringkasan ini. Oleh
karena itu, bagi siapa saja yang menemukan kesalahan tersebut , dapat membantu meluruskan
melalui thread diatas. Akses singkat ke thread: www.dukungpssi.co.cc.

                                                        ***



Hingga pada saat ringkasan ini dirilis, kisruh dalam persepakbolaan nasional masih belum menemui titik temu. KPSI,
yang masih ngotot berseberangan dengan PSSI, menghendaki dilaksanakannya KLB untuk menggulingkan Djohar
Arifin. Di sisi lain, PSSI tetap tidak bergeming dan memilih untuk terus melanjutkan program-program kerja yang telah
disusun. Pun demikian dengan dualisme kompetisi, ISL dan IPL, masing-masing pihak merasa dirinya yang paling benar.
Perseteruan kedua kubu ini berlajut pada perang opini melalui media, berbagai macam tuduhan pun dilempar pada
lawan. Akhirnya masyarakat awam-lah yang bingung mencerna rentetan potongan informasi yang tidak utuh dan
belum tentu kebenarannya itu. Dan betul saja, mayarakat terbukti ikut terseret dalam arus perpecahan, seperti yang
bisa diamati pada debat-debat kusir yang terjadi pada berbagai forum dunia maya.

Berangkat dari niatan untuk mencari fakta yang sebenarnya, maka dimulailah usaha para kaskuser untuk
mengumpulkan kepingan-kepingan informasi menjadi puzzle yang terangkai. Agar masyarakat bisa melihat substansi
masalah secara lebih obyektif.



Ringkasan ini terdiri dari beberapa bagian.

    1.   FAQ to PSSI – IPL………………berisi mengenai tuduhan pada PSSI – IPL dan bantahannya.
    2.   Kesalahan PSSI…………………berisi mengenai tuduhan pada PSSI – IPL dan bukti kebenarannya.
    3.   Kesalahan KPSI – PT LI – ISL……berisi mengenai tuduhan pada KPSI – PT LI – ISL dan bukti kebenarannya.
    4.   Manuver kubu pembangkang…..berisi mengenai maniver-2 para dedengkot kubu pembangkang.
    5.   Debatable zone………………...berisi mengenai area abu-abu yang belum jelas kebenarannya.
    6.   Lampiran
FAQ to PSSI – IPL
PSSI memberikan promosi gratis pada 6 tim!
Fakta: Tidak ada promosi gratis, yang ada adalah klub manapun boleh tampil asal lolos verifikasi sebagai peserta
kompetisi professional kelas 1 atau kelas 2.

Sementara itu, Djohar juga menjelaskan status kompetisi Indonesia di mata Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

―AFC kita undang dan menurut mereka, klub kita sudah tidak ada yang dianggap profesional. AFC sendiri menjelaskan
apa itu klub profesional, karena itu kita mulai lagi dari nol,‖ terangnya.

Djohar menjelaskan, statistik pertandingan dan nilai-nilai koefisien dari kompetisi musim lalu tidak lagi digunakan musim
ini, sehingga semua klub yang ada memiliki posisi yang sama.

―Kasta musim lalu tidak ada. ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional (berhak mengisi kompetisi
profesional kasta tertinggi),‖ terangnya.

―Seharusnya yang ikut ada 36 klub, Indonesia sangat besar dan banyak penduduk. kita harapkan semua Indonesia bersatu.
peluang itu ada. Kami tetap membuka pintu, tetapi kalau orangnya tak mau, mau bagaimana lagi?‖ tandasnya.

                                            http://bola.inilah.com/read/detail/1803443/djohar-kompetisi-mulai-dari-nol

Fakta: Penentuan jumlah peserta liga ini adalah hak prerogatif Exco sesuai statuta PSSI pasal 37 ayat 1 (a): Exco
berwenang mengatur tanggal, tempat, dan jumlah peserta kompetisi.

Fakta: Tapi ingat 6 tim itu kemarin harus diverifikasi lagi, kalo lolos silahkan ikut kompetisi profesional, kalo ga, ya ga
bisa.... Jadi bukan gratis.

Djohar menjelaskan, pertimbangan dimasukkannya enam klub baru itu di antaranya adalah untuk eks Liga Primer Indonesia
(LPI) (Persema, Persibo dan PSM) telah diputihkan dari sanksi yang diterima.

Untuk pemilihan klub PSMS Medan dan Persebaya Surabaya, kata dia, didasarkan pada banyaknya pendukung dan
sejarah serta keinginan dari sponsor. Sedangkan Bontang FC dipilih karena terbaik dari klub yang didegradasi.

"Data ini belum final. Jika ada yang tidak lolos verifikasi, maka jumlah klub akan berkurang seiring dengan hasil
verifikasi," kata Djohar menegaskan.

                      http://www.tempo.co/read/news/2011/09/22/099357582/24-Klub-Jadi-Peserta-Kompetisi-PSSI

Fakta: Kelompok klub pembangkang dan PT LI menuduh PSSI memberikan promosi gratis, padahal ISL 2011/2012
juga memberikan promosi gratis kepada: Persiram, Gresik United, PSAP, dan PSMS. Kali ini apa dasarnya? Tanpa
verifikasi?


Kenapa harus ada reset kompetisi! Pasti ini adalah akal-akalan saja untuk melegalkan
promosi gratis!
Fakta: Reset kompetisi disebabkan oleh AFC yang menilai klub kita tidak ada yang profesional. Untuk memperbaiki
sistem yang bobrok ini sudah sangat sulit. Oleh karena itu, kita merubuhkan bangunan sistem reyot masa lalu, dan
membangun sistem liga baru yang profesional. Refresh!

Konsekuensi dari refresh adalah membersihkan statistik-statistik pertandingan dan nilai-nilai koefisien musim lalu.
Semua klub posisinya sama. Nol kembali. Siapapun yang lolos verifikasi berhak tampil di liga baru! Meskipun tim itu
dulunya ada di divisi 2.
AFC kita undang dan menurut mereka, klub kita sudah tidak ada yang dianggap profesional. AFC sendiri menjelaskan apa
itu klub profesional, karena itu kita mulai lagi dari nol,‖ terangnya.

Djohar menjelaskan, statistik pertandingan dan nilai-nilai koefisien dari kompetisi musim lalu tidak lagi digunakan musim
ini, sehingga semua klub yang ada memiliki posisi yang sama.

―Kasta musim lalu tidak ada. ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional (berhak mengisi kompetisi
profesional kasta tertinggi),‖ terangnya.

                                             http://bola.inilah.com/read/detail/1803443/djohar-kompetisi-mulai-dari-nol

Believe it: Jangan terlalu skeptis pada perubahan. Hanya orang gila yang berharap hasil yang berbeda dengan
melakukan cara yang sama! Hanya orang gila yang menginginkan Timnas berprestasi dengan menggunakan sistem
lama yang terbukti bobrok!

Dengan berubah, mungkin saja kita berhasil, dan mungkin saja kita gagal. Tapi bila tidak berubah, kita sudah terbukti
gagal! Bangkit dan berubah! Perubahan dimulai dari mengubah pola pikir kita!

Contoh Liga Jepang. Tahun 1993, Jepang menghentikan Japan Soccer League yang telah berlangsung sejak 1965.
Kemudian merombak liganya menjadi lebih profesional yang bernama J-League. Di musim pertamanya hanya tercatat
10 tim yang tergabung. Namun perlahan tim bertambah dan liga menjadi semakin profesional. Sekarang lihat
hasilnya, Jepang mampu berbicara di pentas dunia.

Sekarang momentum kita tepat seperti di Jepang 18 tahun lalu. Jangan takut berubah. Jepang telah memberi kita
pelajaran bahwa kita masih punya harapan.

                                                                                    http://www.j-league.or.jp/eng/history/

Contoh lain dari klub yang tidak perlu ‗berdarah-darah‘ untuk mencapai liga utama adalah Gwangju FC. Meskipun
baru berdiri pada Desember 2010, Gwangju FC langsung menjadi peserta K-League 2011. Itu karena memang
Gwangju FC memenuhi persyaratan dan verifikasi. Lalu buktinya tidak ada pergolakan dari klub-klub lain yang
merasa ‗didzalimi‘, dan tidak ada tuntutan KLB di Football Association Korea Selatan. Itulah cirri dari bangsa yang
cerdas, tidak seperti segelintir pengurus sepakbola Indonesia yang primitif.

                                                                                 http://en.wikipedia.org/wiki/Gwangju_FC



At present the K-League is the only professional league in Korea. It contains sixteen member clubs.

Below the level of the K-League there is the National League, a closed semi-professional/amateur league with fifteen clubs,
established in 2003. The third level of football in Korea is the Challengers League.

There is, at present, no official system of promotion and relegation between any of the three leagues. However, beginning
in 2006, the champions of the National League had been eligible for promotion to the K-League provided they had met
certain criteria. Goyang Kookmin Bank and Ulsan Mipo Dockyard, National League champions in 2006 and 2007
respectively, both rejected the opportunity to move up to the K-League. After back-to-back K-League promotion refusals,
the National League committee decided to discontinue the conditional promotion system prior to the 2008 season.

                                                                                     http://en.wikipedia.org/wiki/K-League
Berdasar kongres di Bali, liga cuma boleh 18 klub!
Fakta: Tidak ada keputusan kongres yang menyatakan peserta liga hanya 18

                                              10 poin keputusan kongres bali

1. Pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI terkait dengan program kerja 2010 mulai dari kompetisi hingga masalah
keuangan bisa diterima peserta kongres dan disahkan secara aklamasi.

2. Penetapan program kerja PSSI selama 2011, termasuk dengan pengelolaan keuangan serta penentuan budget yang
dibutuhkan selama 2011.

3. Pengesahan pemecatan klub Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah mengundurkan diri dari ISL dan
bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Sanksi juga berlaku bagi klub di bawahnya dan berlaku mulai adanya
keputusan hingga kongres berikutnya.

4. Kongres merestui pelaksanaan pelatnas jangka panjang bagi timnas U-23 yang akan diturunkan pada SEA Games
2011 nanti. Timnas di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl ditargetkan mampu merebut medali emas.

5. Kongres menetapkan 23 calon anggota baru PSSI, yaitu Lhokseumawe FC, Pidie Jaya, PS Solsel, Tabir FC, PSSL,
Porkab Koba, Cilegon Mandiri, Sultan Muda FC, Bandung Barat FC, Blaster FC, Petro Jabrix FC, Maung Bandung FC,
Bina Putra FC, PS Tunas Yogya, Gresik Putra, Barabai FC, Persikat Katingan, Persibilmut, Persikokot, Nusaina FC,
Persindung, Persidei, Persiyali.

6. Memberikan sanksi kepada PSM Makassar yang mengundurkan dari dari ISL ke LPI, yaitu turun ke kompetisi Divisi I.
Sanksi ini bisa berubah menjadi pemecatan, hanya saja sanksi akan diberikan pada kongres berikutnya. Pemecatan akan
berlaku jika PSM tetap menjalani pertandingan LPI dan telah menggunakan hak pembelaannya di kongres.

7. Pemberian sanksi oleh FIFA kepada tiga klub yaitu Persma Manado, Gaspa Palopo, dan Persegi Gianyar. Dengan
adanya sanksi itu kongres menambah hukumannya dengan memecat ketiga klub itu dari keanggotaan PSSI.

8. Pengembalian 99 persen saham PT Liga Indonesia yang saat ini dikuasi PSSI kepada masing-masing klub yang saat ini
turun dikompetisi Indonesia Super League (ISL) mulai tahun ini.

9. Menargetkan pada 2014 seluruh klub yang bertanding di ISL (kompetisi profesional red) terbebas dari dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

10. Exco PSSI memutuskan kongres pemilihan ketua umum PSSI periode 2011-2015 berlangsungl 19 Maret mendatang di
Bintan Kepulauan Riau. Kongres ini digelar satu bulan lebih cepat dibandingkan dengan habisnya masa jabatan Nurdin
Halid sebagai ketua umum PSSI yaitu bulan April tahun ini.(ANT).

                                                        http://www.seputarsepakbola.com/hasil-hasil-konggres-pssi-di-bali

Fakta: Pasal 23 ayat 1 kongres Bali hanya menyatakan jumlah peserta kongres pada saat itu. Kebetulan ISL musim
lalu pesertanya ada 18 tim. Sehingga makna di pasal 23 ayat 1: peserta kongres yang berasal dari ISL adalah 18
orang sesuai jumlah tim saat itu. Pasal ini tidak mengatur jumlah klub peserta liga untuk seterusnya.

                                                 Pasal 23 “Peserta Kongres”

Ayat 1

――Kongres diikuti 108 peserta sebagai berikut:

a. 18 (delapan belas) peserta kongres dari Super Liga (satu suara untuk tiap peserta)‖

                                           http://mediasepakbola.com/apakah_pssi_melanggar_statuta_berita1381.html
Fakta: Penentuan jumlah peserta liga adalah hak prerogatif Exco sesuai statuta PSSI pasal 37 ayat 1 (a): Exco
berwenang mengatur tanggal, tempat, dan jumlah peserta kompetisi.

    http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2011/09/29/2688576/pssi-jumlah-peserta-liga-super-indonesia-
                                                                                   demi-akomodir-keinginan-

Fakta: Tuntutan format kompetisi kemungkinan berlandaskan surat palsu yang sengaja diedarkan oleh pihak yang
tidak bertanggung-jawab. SK yang beredar ini tertanggal 2011 namun di bagian lain 2010.

Kini beredar copy surat keputusan hasil Kongres Bali yang diterbitkan pada 22 Januari 2011. Padahal, PSSI tak pernah
mengeluarkan surat hasil Kongres Bali pada tanggal tersebut. Parahnya dalam copy surat tersebut hanya ditulis dua poin
yakni berkaitan dengan Restrukturisasi Kepemilikan Saham dan format kompetisi.

"Tertanggal 1 Januari sampai 26 Januari 2011 tidak ada surat keputusan itu. Berarti bisa anda simpulkan surat keputusan
macam apa itu," tukasnya.

                         http://www.tribunnews.com/2011/10/25/kisruh-soal-kompetisi-karena-beredar-surat-palsu-pssi



Menurut Rudy, dirinya pernah ditunjukkan adanya salinan keputusan yang dipegang oleh anggota Komite Eksekutif PSSI
yang selama ini selalu berteriak berdasarkan kongres Bali. Namun saat ingin diminta, tidak diberikan.

"Ini apa namanya, kami berkeyakinan mereka-mereka itu ada agenda besar di balik penyelenggaraan kompetisi Liga
Super Indonesia yang katanya berdasarkan Kongres Bali, padahal tidak ada keputusan saat di Bali lalu," seloroh Rudy.

Selama ini masyarakat Indonesia selalu diberi informasi yang berat sebelah mengenai PSSI. "Kami sebenarnya ingin sekali
buka-bukaan bahwa sesungguhnya yang terjadi ini tidak seperti yang dikatakan oleh para peserta Liga Indonesia itu," kata
Rudy.

                           http://www.tribunnews.com/2011/12/08/hasil-kongres-bali-kata-direktur-legal-pssi-tak-jelas



Djohar menegaskan, saat ini sudah ada usaha pembohongan atas keputusan hasil kongres Bali berdasarkan rekaman yang
dimiliki PSSI.

Hasil keputusan kongres di Bali pertama melakukan evaluasi program, kedua paparan rencana tahun depan, ketiga
paparan program liga amatir dan keempat pemaparan timnas U-23.

Tidak ada yang lain atas permintaan tersebut dari hasil kongres Bali dan tidak ada satu pun keputusan kongres yang
dituduhkan telah dilanggar dan terjadi pelanggaran oleh Pengurus PSSI saat ini."Saya akan mengusut kasus pembohongan
tersebut dan jangan suka-suka rusak sepak bola Indonesia," kata dia.

     http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/12/01/07/lxeqhb-ketum-pssi-bantah-lobi-klub-daerah
Keanggotaan PSM, Persibo, dan Persema sudah dicabut! Harusnya tidak boleh ikut
kompetisi!
Fakta: Hukuman bagi ketiga klub itu sudah diputihkan oleh Komite Normalisasi yang dipimpin oleh Agum Gumelar.

Menurut Ketua Normalisasi, Agum Gumelar, hal itu sama sekali bukan disebabkan Komite Normalisasi tebang pilih dalam
memutihkan status anggota yang dihukum pada saat Nurdin Halid memimpin PSSI kemarin. Menurut Agum, terdapat
mekanisme punishmen yang berbeda antara PSM Makassar dengan dua klub lainnya.

                  http://www.tribunnews.com/2011/04/16/ini-alasan-komite-normalisasi-hanya-putihkan-psm-makassar



PSSI juga menjelaskan perihal sanksi terhadap klub Persibo dan Persema yang diputuskan dalam Kongres Bali. Menurut
juru bicara PSSI, Eddi Elison, sanksi tersebut telah dicabut dalam Kongres yang dilaksanakan oleh KN (Komite
Normbalisasi) di Hotel Sultan (Mei 2011) pada pertemuan konsultasi yang kemudian oleh Agum Gumelar sebagai Ketua
KN atas permintaan peserta, diubah menjadi kongres.

                                http://mediasepakbola.com/inilah_penjelasan_pssi_tentang_kompetisi_berita1902.html


Menurut hasil kongres Bali, PT LI adalah yang ditunjuk sebagai penyelenggara liga!
Bukan yang lain!
Fakta: Tuntutan format kompetisi kemungkinan berlandaskan surat palsu yang sengaja diedarkan oleh pihak yang
tidak bertanggung-jawab. Bukti telah dipaparkan di atas.

Fakta: Sebenarnya PT Liga Prima tidak akan ditunjuk kalau PT LI mau bekerja sama. Rencana awal, PSSI akan
mengaudit dulu PT LI. Untuk menganalisa kesehatan perusahaan ini. Tapi niatan ini ditentang PTLI, mereka menolak
diaudit. Bagaimana PSSI bisa menggelar liga? PSSI tidak mau mengambil resiko bekerja-sama dengan perusahaan
yang tidak akuntabel dan transparan, sebab mayoritas uang PSSI berputar disana. Di lain pihak deadline kompetisi
dari AFC sudah mepet. Maka ditunjuk dulu PT Liga Prima untuk menjalankan kompetisi. Agar terhindar dari sanksi AFC.
Jangan sampai gara-gara PT LI, bangsa ini rugi.

                                 http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi



―The final deadline between the Football Association of Indonesia (PSSI) and AFC is October 14. PSSI need to select and
confirm the number of clubs and the league should commence before October 14.‖

Suzuki was speaking here during a visit by an AFC Special Mission Team (SMT) to Indonesia from Aug 2 to 3 which he led
to assist all the clubs to participate in a professional league in Indonesia and ACL.

http://www.the-afc.com/en/news-centre/inside-afc/676-afc-news/35950-more-than-100-indonesian-clubs-eye-acl-2012


Gara-gara PSSI, Persipura gagal tampil di LCA! Mendzalimi rakyat Papua!
Fakta: PSSI sudah berupaya mendaftarkan Persipura ke AFC.
Fakta: Sayangnya AFC hanya mengakui liga resmi.

Menurut Saleh, sebelum bergulirnya Indonesia Super League (ISL) yang dikelola PT Liga Indonesia, pengurus PSSI
mendatangi Gubernur Papua dimana Persipura bernaung, untuk meminta kepada pengurus Papua tidak mengikuti
kompetisi di luar PSSI.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapat jawaban, akhirnya Persipura memilih ISL ketimbang Liga Prima Indonesia
(IPL) yang dikelola PT LPIS.

"Harusnya Persipura sudah tahu jika ada sanksi jika mengikuti kompetisi yang bukan dilaksanakan PSSI. Rudy Maswi yang
duduk di pengurusan adhoc AFC harus ditanyai sendiri oleh Persipura," katanya.

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/06/281639/150/4/Jangan-Salahkan-PSSI-Soal-Pencoretan-Persipura



ACL 2011 Criteria

- Club who participate in ACL 2013 must be authorized as a licensee from the Member Association/League which are the
licensor by 2013, in accordance with the approval procedure in the Club Licensing Regulations.

- The league governing body is a legal entity governed by its football association.

- The league has an auditor.

                                                            http://www.the-afc.com/uploads/afc/docs/acl2011criteria.pdf



DECLARATION IN RESPECT OF THE PARTICIPATION IN AFC CLUB COMPETITIONS

The licence applicant must submit a legally valid declaration confirming the following:

a) it recognises as legally binding the statutas, rules and regulations and decisions of FIFA, AFC, the national association
and, if they exist, of the national league

d) at national level, it will play in competitions that are recognised and endorsed by the national association (e.g. national
championship, national cup)

                                    http://www.the-afc.com/en/resources/regulations-a-guidelines/70-general-regulations



Pada 21-22 November 2011, ketua PSSI Djohar Arifin menghadiri pertemuan AFC di Kuala Lumpur. Kemudian Djohar
bertanya, apabila Persipura tidak mengikuti kompetisi resmi PSSI, apakah tetap diizinkan mengikuti ACL? Exco AFC
dengan tegas menjawab tidak! Dan tidak bisa digantikan oleh runner-up. Sebab untuk runner-up sudah ada kompetisinya
sendiri

                                                                         http://www.youtube.com/watch?v=M2Q7KE3Yqik


ISL lebih seru! Tim besar semua! Pemainnya beken!
Jawaban: Menentukan benar-tidaknya kompetisi bukan dari seru-seruan. Melainkan legalitas. Bagaimana legalitas
ISL? Bisa dibaca di FAQ ISL di bawah. Kalau melihat klub besar yang bermain disana, itu tergantung keputusan
pengurus klub tersebut. Pertanyaannya, siapa orang-orang yang ada di balik pengurus klub? Ada kepentingan apa?
Klub kebanggaan ane di ISL! Jadi ane dukung ISL!
Jawaban: Mendukung ISL atau IPL adalah hak agan. Tapi yang jelas, kita harus bersatu untuk mendukung kemajuan
sepakbola nasional. Jangan diam melihat sepakbola kita dirusak. Boleh dukung klub, tapi jangan lupakan kepentingan
nasional yang lebih besar.


Terserah lo ngomong apa! Biarkan seleksi alam yang menentukan! Liat itu tiap
pertandingan ISL penontonnya puluhan ribu! Pertandingannya enak ditonton!
Jawaban: Mau nonton ISL atau tidak itu kembali pada agan lagi. Silahkan apresiasi kalau pertandingan yang
disuguhkan berkualitas. Tapi kalau ingin mendukung kemajuan sepakbola nasional, dan merindukan Timnas berprestasi
di kancah dunia, ayo dukung juga liga yang resmi. Karena liga resmi adalah awal mula pembentukan sistem
pembinaan yang baik dan profesional.


Saham PT Liga Prima dikuasai Djohar 70%! Sisanya Farid Rachman! Pasti keuntungan
mau dimakan sendiri! Tidak sesuai hasil kongres Bali!
Fakta: Sebenarnya PT Liga Prima tidak akan ditunjuk kalau PT LI mau bekerja sama. Rencana awal, PSSI akan
mengaudit dulu PT LI. Kemudian menilai bagaimana keadaan perusahaan tersebut, apakah sahamnya layak
dibagikan sekarang pada klub atau ditunda dulu. Kalau misal setelah audit ternyata PT LI sedang menanggung
hutang 200 miliar. Tentu akan memberatkan klub bila saham dibagikan sekarang. Artinya hutang warisan itu juga
akan dibagi-bagikan. Maukah?

Diakui Rudy, PSSI berjanji memberikan saham kepada klub peserta kompetisi PSSI. "Jika kita bagikan sekarang saham
kepada peserta kompetisi, maukah peserta kompetisi itu menanggung beban hutang yang Rp 50 Miliar itu? kan pemegang
saham harus ikut menanggung. Itulah yang tidak kita kehendaki. Kita tahu dulu hutang piutang kita, kita harus tahu aset
kita apa, kita paparkan kepada klub, iniloh PT Liga Indonesia, peserta kompetisi masih mau?" urai Rudy.

                                  http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi

Fakta: Sebenarnya klub-2 pembangkang itu paham mengenai penundaan pembagian saham ini. Entah mereka lupa,
amnesia, atau bagaimana.

Spartacks Cyber. Sebanyak 15 CEO klub peserta kompetisi Indonesia Premier League (IPL) menghadiri pertemuan dengan
PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Alila, Pecenongan, Jakarta. Ke-15 klub itu adalah Arema, Persebaya,
Persema, Persiba Bantul, Persibo, Persidafon, Semen Padang FC, PSMS Medan, Persiraja, Persijap, Persija, Persib, Mitra
Kukar, PSM Makassar, dan Persipura.

Turut dibicarakan soal tawaran struktur kepemilikan saham LPIS kepada klub. Para CEO menyambut baik skema saham
yang dilontarkan LPIS selaku pengelola kompetisi. ―Ya begini inilah yang kita mau, semuanya diawali dengan transparansi.
Tidak seperti dulu-dulu, di awal katanya baik semua tapi pada akhirnya yang terjadi justru sebaliknya,‖ kata Idham
Samawi, perwakilan Persiba Bantul.

Dirut PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Erizal Anwar, sependapat dengan Idham. Kata dia, saat ini klub sebaiknya
jangan dulu berpikir soal berapa prosentase saham yang akan dimiliki di LPIS. ―Yang lebih penting adalah memikirkan
bagaimana agar PT-nya untung dulu. Untuk apa punya PT kalau rugi?‖ katanya.

                                                                   http://spartacks.net/berita/2011/11/09/2202.html


PSSI diktator! Bisanya maen ancam! Degradasi lah, sanksi lah!
Fakta: Sebelum sanksi turun, PSSI sudah berusaha agar klub-2 itu kembali ke IPL. PSSI sudah memberikan kesempatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, masih berharap klub peserta Liga Super Indonesia (ISL)
bisa ikut bergabung dalam kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL) binaan PSSI. Djohar menyerukan klub-klub peserta ISL
untuk kembali pada PSSI.
―Kami ingin satu wadah. Marilah, kembali ke rumah. PSSI ini rumah kita bersama,'' katanya. ''Kami berharap semua
Indonesia bersatu dan peluang itu ada.''

          http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/11/12/02/lvkv26-ketum-pssi-kembalilah-klub-isl



Sementara Rudi Kinanta, Direktur Legal PSSI menjelaskan, pertemuan dengan klub ISL merupakan tindak lanjut dari surat
AFC dan FIFA yang menyarankan PSSI berdialog dengan klub-klub ISL. Perwakilan PSSI menyebar secara serentak ke
seluruh klub ISL guna menyerap aspirasi dan keinginan peserta liga yang dianggap ilegal tersebut.

"Permintaan dari SFC sudah kami terima dan akan segera dilaporkan pada Ketua Umum PSSI. Kami mengambil langkah
komunikasi terlebih dahulu kepada klub ISL sebelum mengambil keputusan agar PSSI tetap solid dan kompetisi bisa
bergulir sesuai harapan," ujar Rudi.

                 http://bola.okezone.com/euro/read/2011/12/27/49/547558/pssi-berdialog-dengan-manajemen-sfc


Alah! Semua pemberitaan di media membuktikan kalo PSSI yang salah!
Fakta: Hati-hati dalam menerima/membaca/mendengar berita. Beberapa media kini cenderung tidak netral. Kalau
ingin mengetahui informasi yang obyektif, cari tahu dari berbagai sumber. Contoh : Viv*news, TV O*e, dan AN*V.
Adakah dia mengulas status hukum PT LI? Atau surat pendaftaran Persipura ke AFC oleh PSSI? Kebanyakan berita
mengenai kisruh PSSI adalah berupa tuduhan dan opini tanpa menunjukkan fakta-2 yang sesungguhnya. Sepertinya
mereka telah mengabaikan Kode etik wartawan Indonesia, khususnya pasal 3.

Wartawan Indonesia tidak menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang menyesatkan, memutarbalikkan fakta, bersifat
fitnah, cabul, sadis dan sensasi berlebihan.

                                 http://witantra.wordpress.com/2008/06/06/kode-etik-jurnalistik-wartawan-indonesia/


Tapi kenapa sekarang banyak suporter yang menuduh PSSI salah dan ISL benar! Lihat
komen-2 di media online!
Fakta: Ini merupakan efek permainan media. Media tertentu mengaburkan fakta yang sebenarnya, dan lebih banyak
mengulas tuduhan dan opini. Bangsa ini adalah bangsa yang pelupa, juga merupakan bangsa yang mudah dipancing
emosinya. Media bertanggung-jawab dalam hal ini.


Tunggu dulu! Sistem konsorsium IPL merupakan tindakan monopoli! Sama dengan
mengekang klub!
Fakta: Ingat. Pemerintah melalui Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 telah melarang penggunaan APBD untuk klub
sepakbola profesional. Sementara selama ini hanya 4 klub yang sanggup bertahan tanpa APBD, yaitu: Persib, Arema,
Pelita Jaya, dan Semen Padang. Karena peraturan ini mengikat, maka kelangsungan liga terancam karena mayoritas
klub terancam gulung tikar.

Solusinya adalah dengan sistem konsorsium. Dengan mekanisme perjanjian tertentu, klub yang butuh bantuan finansial
akan ditolong, sehingga klub akan survive, dan liga terus berjalan.

Musim kompetisi yang lalu, sebagian besar peserta kompetisi resmi PSSI, Indonesian Super League (ISL), masih
mengandalkan pendanaan dari APBD. Apalagi untuk kompetisi Divisi Utama dan Divisi I, hampir semuanya masih
mengandalkan uang rakyat tersebut. Tercatat hanya Persib Bandung, Arema Malang, Pelita Jaya Purwakarta dan Semen
Padang yang sejauh ini terdeteksi menjalani roda kompetisi dengan dana yang mandiri, bukan uang dari negara.

       http://beritabola.com/kolom/37-kolom/19162-catatan-sepakbola-klub-sepakbola-tanpa-apbd-masih-impian.html
Rencana pemerintah menghentikan aliran dana APBD bagi klub sepak bola dinilai Ketua Harian PSIS Simon Legiman
sebagai langkah yang tergesa-gesa. Jika musim depan keputusan tersebut jadi diterapkan, akan banyak klub yang mundur
karena tak memiliki dana.

                              http://www.persijapjepara.com/2011/04/penghentian-dana-apbd-ke-klub-sepak_07.html

Fakta: Kenapa harus dibantu konsorsium? Karena selama ini klub-klub sudah pernah diberi waktu sejak 2007/2008
untuk menjadi klub yang mandiri. Tapi selalu gagal. Manajemen yang buruk diduga menjadi penyebabnya. Oleh
karena itu, konsorsium datang bukan hanya sebagai pemberi uang, tapi juga bantuan manajemen.

Misalnya, sebenarnya Permendagri serupa pernah dikeluarkan tahun 2007, namun kemudian dianulir lagi di tahun 2008
melalui Kongres Sepakbola Nasional di Malang. Walaupun sudah ada peraturan yang melarang, toh klub masih
mengandalkan dana dari APBD. Permendagri saat itu masih memberikan celah uang rakyat mengalir, yaitu melalui KONI.

       http://beritabola.com/kolom/37-kolom/19162-catatan-sepakbola-klub-sepakbola-tanpa-apbd-masih-impian.html

Jawaban: Konsorsium berbeda dengan sponsor klub. Sponsor klub adalah pihak/perusahaan yang melakukan
kesepakatan bisnis dengan suatu klub dengan perjanjian timbal balik yang seimbang.

Seumpama, Google men-sponsori Persebaya. Google berkewajiban membayarkan sejumlah dana untuk mendapatkan
fasilitas promosi yang dimiliki Persebaya selama jangka waktu tertentu, bisa pencantuman logo di jersey, di bus klub,
dlsb. Sebaliknya Persebaya harus memfasilitasi itu semua. Perjanjiannya bisnis. Clear.

Sedangkan konsorsium maknanya adalah sekumpulan pihak/perusahaan yang berkumpul untuk melakukan
pembiayaan atau pekerjaan bersama. Dalam kasusnya di IPL, konsorsium datang untuk membeli saham klub-klub
profesional. Artinya posisi konsorsium di klub adalah pemilik. Bukan sponsor.

Dalam pengertiannya sebagai pemilik, pertama, konsorsium wajib menggelontorkan dana untuk biaya operasional
klub sekaligus menjadi manajemen untuk mengelola klub tersebut. Kedua, konsorsium berhak mengomersilkan klub.
Maksudnya, klub dapat ditawarkan kepada perusahaan-2 lain yang mau menjadi sponsor. Tentu dengan imbalan
seperti contoh perjanjian klub-sponsor diatas.

Karena kondisi tiap klub di Indonesia berbeda-beda, maka perjanjian dari konsorsium kepada tiap klub pun berbeda.
Untuk klub yang sepenuhnya telah mandiri, seperti 4 klub di atas, konsorsium mungkin tidak perlu datang membantu.
Namun untuk Persiwa misalnya, konsorsium bisa membeli 90% saham.

Apa keuntungan bagi klub?

    1. Klub lepas dari APBD.
    2. Klub belajar mengelola perusahaan dan profesionalitas dari pihak manajemen yang diterjunkan oleh
       konsorsium.
    3. Jangka panjang klub semakin berkembang dan maju.

Apa keuntungan bagi konsorsium?

    1. Mengomersilkan klub melalui sponsor atau bentuk lain.
    2. Bila dalam jangka panjang klub semakin maju, maka nilai saham akan meningkat, inilah yang diincar oleh
       konsorsium.

Apa keuntungan bagi negara?

    1. Beban APBD untuk klub telah lepas.
    2. Bila nanti pengelolaan menjadi profesional, diharapkan akan lahir bibit-2 pesepakbola yang bermutu di masa
       depan.
    3. Timnas akan lebih berprestasi. Sebab dengan pengelolaan liga yang bobrok selama ini saja sudah bisa
       melahirkan Tibo, Andik, Egi melgiansyah, dkk. Apalagi kalau dikelola secara profesional...
Jadi niat PSSI menggulirkan IPL semata-mata karena uang?!
Jawaban: Kesampingkan masalah uang dulu, sekarang kita hanya dihadapkan pada 2 pilihan, mau politisasi
sepakbola atau industrialisasi sepakbola. Perbedaan ini sangat mendasar. Politisasi sepakbola hanya menjadikan
orang-2 di dalamnya bermental korup, malas, tidak kreatif, dan tidak peduli. Apalagi masih dibekingi APBD.
Sedangkan pada industrialisasi sepakbola, jelas tujuannya adalah uang. Dengan orientasinya pada uang, maka
pengurus klub dan liga dituntut bekerja keras, profesional, kreatif, dan bersih.

Itu dari sisi pengurus. Ditinjau dari sisi pemain dan kualitas sepakbola...

Politisasi sepakbola

Mental dan kelas permainan para pemain sulit berkembang. Sebab semua pertandingan bisa diatur dengan uang.
Pertandingan berjalan dengan tidak fair. Pemain terbiasa emosi, terbiasa bermain kasar, terbiasa berkelahi, terbiasa
menyerang wasit, terbiasa mendapat penalti di menit 89, terbiasa kalah dalam away, dlsb. Kualitas permainan sudah
tidak penting. Yang penting dengan uang pertandingan lancar sesuai skenario.

Industrialisasi sepakbola

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, liga harus profesional dan bersih untuk bisa meraih keuntungan finansial non
APBD. Dengan demikian pengaturan pertandingan harus dihapuskan, dan kualitas kepemimpinan wasit harus
ditingkatkan. Sehingga, pertandingan bisa berjalan dengan fair. Hanya tim dengan permainan terbaik-lah yang akan
menang. Dari sini, akan mulai adu cerdik antar tim untuk meningkatkan mutu permainan, bukan adu gede uang suap.
Akibatnya, mental pemain akan bagus, dan kualitas sepakbola akan meningkat.

Ditinjau dari pembinaan usia dini...

Politisasi sepakbola

Paham politikus di Indonesia adalah politik praktis. Pokoknya semua serba instan dan harus memberikan keuntungan
sebesar-besarnya. Dengan pemahaman seperti itu, PSSI akan mengabaikan pembinaan usia dini. Prioritasnya adalah
naturalisasi. Yang penting bisa juara, supaya bisa cari keuntungan. Di level klub pun demikian, mengontrak pemain
yang sudah jadi dianggap lebih baik dari membina pemain muda.

Industrialisasi sepakbola

Justru pembinaan usia muda yang menjadi prioritas. Sebab pengurus ingin menciptakan pemain-2 hebat di masa
depan sehingga bisa dijual dengan harga mahal. Syukur-2 kalau bisa diekspor bahkan ke eropa. Sekarang
perhatikan, hebatnya bangsa Indonesia adalah, dengan pembinaan usia dini yang minim selama ini, ternyata bisa
muncul bibit-2 alami seperti Andik, Tibo, Wanggai, dll. Apalagi kalau pembinaan dilakukan secara serius? Sulit
membayangkan bagaimana hebatnya nanti timnas kita.

LAPORAN OLAHRAGA AKHIR TAHUN 2011, KOMPAS, 17 Desember 2011

Sepak Bola dan PSSI yang Terkoyak

Di level yunior, prestasi itu tidak menggembirakan. Diwakili tim SAD yang tampil di kompetisi Uruguay, Indonesia kembali
gagal lolos ke Piala Asia U-19 2012. ‖Merah Putih Junior‖ juga gagal tampil di Piala Asia U-16 2012. Negeri ini
memang tidak punya fondasi pembinaan usia muda.

Klub-klub anggota PSSI dan para pengurus daerah (provinsi dan cabang) juga setali tiga uang. Keputusan AFC yang
merilis tak satu pun klub Indonesia memenuhi syarat tampil di Liga Champions Asia adalah bukti pengurus klub tidak
berbuat apa-apa untuk memajukan klub mereka. Pengurus daerah juga berpangku tangan tidak memutar kompetisi usia
muda yang idealnya harus mereka gelar di level regional.
Kalau memang PSSI menuduh kisruh yang terjadi sekarang karena pengurus lama
kurang legowo, harusnya PSSI berinisiatif untuk membuka perundingan dong!
Fakta: PSSI lewat Saleh Ismail Mukadar sudah pernah berupaya melakukan itu dengan menemui perwakilan dari
keluarga Bakrie. Tapi keluarga Bakrie meminta diberi wewenang mengelola timnas dan liga, dua area dimana
berpotensi banyak uang mengalir dan rawan politisasi. Selain itu bisa dibilang dua hal tersebut sangat vital posisinya
bagi perkembangan sepakbola tanah air. Tentu saja PSSI pasti berat melepaskannya.

Bukti sahih lainnya adalah pengakuan Deputi Sekjen PSSI Saleh Ismail Mukadar di koran Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Saya yakin koran-koran nasional tidak mengutipnya. Katanya: ―Saya telah menemui perwakilan keluarga Bakrie yakni
Rahim Soekasah (untuk bicara rekonsiliasi). Tapi mereka menjawab hanya mau jika mereka diberi hak mengelola timnas
dan kompetisi. Untuk urusan pembinaan usia dini, kompetisi amatir, dan sport science diserahkan pada kami (pengurus
sekarang)

                                            http://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/12/12/antv-super-tournament/


PSSI tidak bisa seenaknya memecat anggota Exco!
Fakta: Berkaca pada FIFA, komite etik diperkenankan memecat anggota Exco apabila yang bersangkutan melanggar
peraturan. Pada kasus La Nyalla, Roberto Rouw, Erwin Budiawan, dan Toni Apriliani, keempatnya dinilai telah
melakukan pembohongan publik. Komite etik PSSI sebenarnya tidak langsung menghukum, melainkan diawali dengan
meminta klarifikasi. Sayangnya kesempatan itu diabaikan oleh terhukum, kecuali Roberto Rouw. Lalu komite etik tetap
bersabar dengan tidak langsung menjatuhkan sanksi pemecatan, mereka hanya menghukum dengan meminta surat
permintaan maaf resmi dari terhukum. Lagi-lagi keempat pembangkang itu menampiknya.

Dari keempat anggota Exco tersebut tercatat cuma Roberto yang sudah memenuhi panggilan Komite Etika yang diketuai
Todung Mulya Lubis. Komite Etika sudah menjadwalkan pemanggilan kedua pada Selasa (6/12/2011) besok.

    http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/12/05/192053/1783317/76/tolak-panggilan-komite-etika-la-
                                                                                nyalla-cs-tak-takut-dipecat



VIVAnews - Majelis Sidang Komite Etik PSSI memutuskan menjatuhkan sanksi terhadap empat anggota Komite Eksekutif
PSSI, yaitu La Nyalla M Matalitti, Erwin D Budiawan, Robertho Rouw, dan Tony Apriliani. Mereka disanksi harus
menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada Ketua Umum PSSI, Komite Eksekutif PSSI, AFC, dan FIFA dalam
waktu 2x24 jam.

                                   http://bola.vivanews.com/news/read/273665-4-exco-pssi-terancam-dipecat-permanen



Sebelumnya, Juru Bicara PSSI, Eddi Elison, mengatakan, SK putusan pemacatan atas La Nyalla M Matalitti, Erwin D
Budiawan, Robertho Rouw, dan Tony Apriliani telah disiapkan. SK tersebut tinggal ditandatangani oleh anggota Komite
Etik PSSI, sebelum diumumkan ke publik.

                                         http://bola.vivanews.com/news/read/275036-dipecat--empat-exco-pssi-tak-acuh

FIFA sebelumnya diketahui telah memecat salah seorang anggota Exco-nya, Mohamed bin Hammam, melalui komite
etik.

The FIFA Ethics Committee, under the chairmanship of Petrus Damaseb (Namibia), has today decided to ban football
officials from taking part in any football-related activity (administrative, sports or any other) for periods of between life
and one year, after they were found to have breached various articles of the FIFA Code of Ethics.

The decisions, which were taken during a two-day meeting of the Ethics Committee held in Zurich on 22 and 23 July 2011,
are the following:
• Mohamed bin Hammam (FIFA Executive Committee member) was banned from taking part in any kind of football-related
activity (administrative, sports or any other) at national and international level for a period of life.

• Debbie Minguell (Caribbean Football Union official) was banned from taking part in any kind of football-related activity
(administrative, sports or any other) at national and international level for a period of one year.

• Jason Sylvester (Caribbean Football Union official) was banned from taking part in any kind of football-related activity
(administrative, sports or any other) at national and international level for a period of one year.

• Furthermore, Chuck Blazer (FIFA Executive Committee member) received a warning for comments he made on 30 May at
the CONCACAF Caucus held in Zurich. These comments suggested some CFU members were ―under investigation‖, when this
was not true.

                                 http://www.fifa.com/aboutfifa/organisation/bodies/news/newsid=1479068/index.html
Kesalahan PSSI
PSSI memecah belah Persija!
2008 - PT. Liga Indonesia mewajibkan klub-klub ISL mendirikan badan hukum (perseroan) untuk menangani persoalan
klub. Bambang Sucipto-Benny Erwin-Sonny Sumarsono atas persetujuan Pengprov DKI mendirikan PT. Persija Jaya.
Perseroan itu mendapat tugas untuk mengelola panpel pertandingan dan mengurus administrasi klub dengan PSSI-AFC.
Sementara Pengprov mengendalikan penuh pengelolaan tim.

2009 - Menjelang bergulirnya kompetisi ISL 2009/2010, klub-klub anggota Persija dikomandoi Toni Tobisa
mempermasalahkan status PT. Persija Jaya. Mereka beranggapan perseroan itu tidak mengakomodasi aspirasi klub
anggota. Mereka menggelar RUPS untuk membentuk PT. Persija Jakarta. PT. LI atas persetujuan Pengprov DKI
mengesahkan perseroan baru ini beroperasi menggantikan posisi PT. Persija Jaya.

2010 - Kinerja PT. Persija Jakarta dipertanyakan Pengprov dan klub-klub anggota. Selain gagal merumuskan formulasi
pengelolaan panpel klub yang profesional, posisi Toni Tobisa sebagai Dirut dipertanyakan karena ia aktif di militer.
Manajer Persija, Haryanto Badjoeri, wakil Pengprov DKI memberikan mandat kepada PT. Persija Jaya Jakarta yang
dimotori Benny Erwin dan mayoritas klub anggota sebagai pengelola klub urusan panpel dan administrasi. PT. Liga
Indonesia mengeluarkan SK penunjukan perseroan itu.

31 Juli 2011 - Dalam Rapat Umum Anggota (RUA) yang melibatkan klub anggota Persija, Ferry Paulus terpilih sebagai
Ketua Umum Persija 2011-2015. Rapat tersebut dihadiri Sekjen PSSI, Tri Goestoro. Setelah mengantungi izin dari
Pengprov DKI, Ferry menggelar RUPS klub anggota Persija. Dalam rapat diputuskan untuk mengangkat Ferry sebagai
Direktur Utama PT. Persija Jaya Jakarta. Hasil RUA dilaporkan ke Pengprov DKI, yang menyetujui perseroan. Seiring tidak
diperbolehkannya lagi dana APBD, tugas utama perseroan ini menangani urusan panpel, administrasi, dan pembentukan
tim.

10 Agustus 2011 - PT. Persija Jaya Jakarta secara resmi mendaftarkan nama Persija sebagai calon peserta kompetisi ke
PSSI.

22 Agustus 2011 - PSSI memanggil Ferry Paulus untuk memberitahukan bahwa selain perseroan miliknya, PSSI juga
menerima dua pendaftaran lain, dari PT. Persija Jaya yang akan merger dengan klub LPI Jakarta FC, dan PT. Persija
Jakarta.

23 Agustus 2011 - PSSI menggelar mediasi namun hanya dihadiri oleh petinggi PT. Persija Jaya Jakarta dan PT. Persija
Jaya, sementara perwakilan PT. Persija Jakarta absen.

24 Agustus 2011 - Benny Erwin selaku Direktur Utama PT. Persija Jaya berkomunikasi dan koordinasi dengan Bambang
Sucipto karena selaku Dirut PT. Persija Jaya, Benny tidak mengetahui PT. tersebut didaftarkan sebagai pengelola Persija.
Bambang yang ditunggu di kantor PSSI tak muncul.

18 September 2011 - PT. Persija Jaya Jakarta dan PT. Persija Jaya menerima surat keputusan Komite Eksekutif (16
September 2011) yang membawa kasus pertikaian pengelolaan Persija ke meja pengadilan. Jika sampai 21 Agustus (???)
tidak ada keputusan resmi maka Persija dianggap tidak ikut kompetisi.

22 September 2011 - Komite Eksekutif PSSI menyerahkan kasus dualisme ini ke Gubernur DKI Jakarta, namun ditolak oleh
semua pihak yang bertikai.

30 September 2011 - Rapat Komite Eksekutif PSSI memutuskan PT. Persija Jaya sebagai perseroan yang sah untuk
mengelola Persija.

                                                                   Sumber : Tabloid Bola edisi 2255 3-5 Oktober 2011
PSSI memecat Riedl secara mendadak dan berdekatan dengan jadwal PPD!
Jawaban: Meskipun PSSI memiliki hak prerogatif mengganti kursi kepelatihan, tapi dengan mepetnya jadwal
pertadingan PPD, tentunya ini menjadi pertanyaan bagi sebagian besar orang. Akibatnya kemudian publik menuduh
PSSI terlalu gegabah mengambil langkah.

Gambar di bawah merupakan salinan kontrak Riedl. Kontrak ini dicurigai tidak dilakukan melalui mekanisme yang
legal, sehingga bisa diartikan sebagai kontrak pribadi antara Nirwan Bakrie dengan Riedl. Indikatornya: Pada judul
surat tercetak Persatuan Sepakbola Indonesia (PSI) dari yang seharusnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
(PSSI), lalu kata Assosiation dari yang seharusnya Association.




Oke lah kita reset, tapi kenapa pake nama liga yang mirip dengan breakaway league
musim lalu! Ga ada nama lain apa! Kesannya PSSI ga netral!
Jawaban: Yup. Ane jg menyayangkan penggunaan nama IPL. Branding 'IPL' sudah terbentuk sejak musim lalu. Kalau
memang niatnya menciptakan brand baru, seharusnya menggunakan nama yang baru pula. Penggunaan nama lama
hanya akan merugikan PSSI sendiri dikarenakan bisanya pemahaman masyarakat.


Memang memberikan prioritas klub nominator IPL adalah hak Exco, tapi kenapa harus 6
klub itu!
Jawaban: Oke, memang harus diakui itu tidak etis meskipun secara hukum itu sah. Lalu bagaimanakah seharusnya?
Mari kita kembali merunut kejadian 4 bulan yang lalu.......
26/8 - Melalui rapat Exco, PSSI menetapkan kompetisi akan dibagi menjadi level 1 dan 2. Level 1 terdiri dari 32 tim
yang dibagi dalam 2 grup. Level 2 terdiri dari 48 tim dalam 4 grup. Nominator pengisi level 1 dan 2 masing-2
adalah 34 dan 36 klub.

16/9 - AFC datang dan melakukan verifikasi. Verifikasi ini bertujuan untuk menilai apakah Liga Indonesia sudah layak
profesional atau belum. Kalau layak, maka akan mendapat slot langsung di ACL, bila tidak, slot ACL hilang. Liga
dikategorikan profesional apabila liga tersebut berisikan minimal 10 tim yang terakreditasi profesional. Liga
profesional = 10 tim profesional.

Sayang, setelah melakukan verifikasi, AFC menilai hanya 6 tim yang masuk kategori layak, yaitu: Persis, Persikota,
Persebaya, PSIS, Persibo, dan Persik. Karena hanya ada 6 tim, maka liga belum bisa disebut profesional.

Mengetahui hal ini, PSSI melalui Exco memutuskan untuk mereset liga. Sepakbola Indonesia dimulai dari nol. Kemudian
melalui rapat Exco, dengan memperhatikan masukan klub, akhirnya diputuskan liga akan digulirkan dalam 2 wilayah
dengan 32 peserta. Saat itu ada 36 kandidat klub yang harus bersaing.

17/9 - Exco kembali mengadakan rapat, kali ini merevisi keputusan sebelumnya. Jadinya adalah:

    1.   Jumlah peserta liga level 1 adalah 18 tim, dan level 2 adalah 44 tim.
    2.   Level 1 diselenggarakan 1 wilayah, level 2 dalam 4 wilayah.
    3.   Nama liga level 1: ISL, namaliga level 2: Divisi Utama.
    4.   Calon pengisi liga level 1 diprioritaskan tim ISL musim lalu. Namun tetap harus melalui verifikasi, bila gagal
         maka akan digantikan tim lain.

21/9 - Exco mencabut lagi keputusan sebelumnya. Kali ini dirumuskan:

    1. Jumlah peserta ISL 24 tim.
    2. Calon pengisi liga level 1 diprioritaskan tim ISL musim lalu, 3 tim ISL 'yang dipecat' musim lalu, 2 tim
       rekomendasi sponsor dan faktor sejarah, dan 1 tim terdegradasi terbail ISL musil lalu.
    3. Namun tetap harus melalui verifikasi, bila gagal maka akan digantikan tim lain.

Nah disinilah letak yang dipermasalahkan banyak pihak. 6 tim itu dituduh gratis. Padahal yang disebut gratis adalah
tanpa melalui penyaringan, langsung tembus ke level teratas. Tapi ini harus tetap menjalani verifikasi terlebih dahulu.
Bila gagal, maka tidak diizinkan tampil di kasta tertinggi. Pun demikian bagi tim-2 ISL musim lalu. Tergantung hasil
verifikasi.

Kekeliruan PSSI adalah, kenapa tim yang diprioritaskan untuk mengikuti verifikasi juga pas 24 tim. Kalau mau adil,
seluruh tim harus memiliki kesempatan yang sama sebagai nominator, lalu di-verifikasi bersama. Dan bukan sebagai
'tim cadangan' yang baru maju kalau ada salah satu dari ke-24 tim itu gagal verifikasi. Terlebih, 4 dari 6 tim yang
dinyatakan profesional sebelumnya tidak diikut-sertakan sebagai salah satu prioritas nominator. Dan yang membuat
banyak tim semakin kecewa adalah alasan rekomendasi sponsor dan faktor sejarah yang membuat Persebaya dan
PSMS bisa menjadi salah satu prioritas.

Meskipun demikian, langkah PSSI sebenarnya secara hukum dinyatakan sah, merujuk Statuta PSSI pasal 37 ayat 1 (a):
Exco berwenang mengatur tanggal, tempat, dan jumlah peserta kompetisi. Tapi, keputusan ini dirasakan tidak
memenuhi unsur keadilan. lantas karena PSSI tidak melanggar satu pun statuta, tim-tim yang kecewa tidak bisa
melakukan apapun. Celah ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pengurus-pengurus lama melalui PT LI. Kelompok tim
yang kecewa menamakan diri K-14 bekerja sama dengan PT LI untuk menggelar kompetisi tandingan.

Tapi keputusan ini salah, cara penyampaian protes yang baik haruslah tetap berada dalam koridor hukum atau
statuta. Mengundurkan diri dari liga resmi PSSI dan mengikuti liga tandingan sangat menabrak statuta. Bahkan
membuat masalah semakin runyam. Kesimpulannya: PSSI salah, klub-2 breakaway salah, dan PT LI salah.
Keterangan yang lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran ‗Kronologis 24 tim‘.


IPL tidak becus mengatur jadwal!
Jawaban: Memang betul PT LPIS belum berpengalaman menyelenggarakan liga. Tapi setidaknya biarkan IPL belajar
perlahan-lahan. Itu lebih baik ketimbang PT LI yang sudah sarat pengalaman namun belum becus mengurus jadwal.

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persib Bandung Drago Mamic mengusulkan perubahan jadwal Liga Super Indonesia untuk
laga tandang Persib pada bulan Januari 2012 kepada PT Liga Indonesia melalui PT Persib Bandung Bermartabat. Ia
menilai jadwal enam pertandingan kandang dan tandang Maung Bandung selama bulan itu terlalu ketat dan kurang adil.

Drago menyebut jadwal laga tandang Persib di kandang Mitra Kukar pada 14 Januari dan di kandang Persisam
Samarinda pada 17 Januari yang cuma berselang 2 hari. Ia menilai jarak kedua jadwal ini merugikan Persib yang,
sebagai tim tamu, cuma punya waktu rehat 2 hari sebelum dijamu Persisam.

        http://www.tempo.co/read/news/2011/12/28/099374166/Rugikan-Persib-Drago-Ingin-Jadwal-Laga-Diubah
Kesalahan KPSI – PT LI – ISL
Membangkangnya klub ternyata juga faktor investor! Bukan berlandaskan keyakinan
hukum!
Sebagaimana diberitakan, musim ini Persid memilih bergabung dengan PT Liga Indonesia karena beberapa alasan.
Pertama, tidak adanya dana untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama resmi PSSI yang mengharuskan Persid main empat kali
di luar Jawa. Kedua, adanya investor yang memiliki kedekatan dengan pengurus PT Liga Indonesia.

                                                    http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2011-12-
                                                          31/122483/Bupati:_ISL_atau_IPL,_yang_Penting_Sepakbola!


ISL bukan liga professional!
Menanggapi pernyataan Gordon, Lalu Mara menyatakan siap membawa kasus Diego ke ranah hukum. "Kan tadi pak
Gordon bilang BOPI tidak bisa karena Pelita (bermain di) ISL. ISL semi profesional. Karena itu kami disarankan menempuh
jalur pidana. Ya, saya jalankan dong, menempuh jalur pidana seperti yang disampaikan pak Gordon," kata Lalu Mara.

                      http://bola.kompas.com/read/2012/01/05/17243040/Ketum.BOPI.Laporan.Pelita.Salah.Alamat


ISL melakukan pembohongan publik! Mengaku sebagai liga, tapi sesungguhnya hanya
turnamen biasa!
Bukti: Pernyataan ketua BOPI dalam live Suara Anda Metro TV, 6 Desember 2011

                                                                     http://www.youtube.com/watch?v=M2Q7KE3Yqik


ISL justru pelaku pemberi promosi gratis!
Bukti: Kelompok klub pembangkang dan PT LI menuduh PSSI memberikan promosi gratis, padahal ISL 2011/2012
juga memberikan promosi gratis kepada: Persiram, Gresik United, PSAP, dan PSMS.

Asli gratis karena tanpa alasan atau verifikasi yang jelas. Kalaupun beralasan karena mengambil tim 8 besar dari
Divisi Utama musim lalu, seharusnya diputuskan lewat Rapat Exco PSSI, sesuai statuta PSSI pasal 37 ayat 1a.
Sudahkah dilakukan?


Izin ISL tidak jelas!
Bukti: Menurut UU keolahragaan yang berlaku, kejuaraan olahraga yang mendatangkan banyak massa wajib
mendapat rekomendasi dari induk cabang olahraga bersangkutan. Kenyataannya tidak ada izin dari PSSI. Mestinya
ISL tidak bisa digelar. Pihak kepolisian pun harusnya mengerti kalau personelnya tidak bisa diterjunkan untuk
mengamankan kegiatan yang melawan undang-undang, tapi kali ini kepolisian harus tunduk mengikuti kemauan PT LI.
Pasti tidak bisa dianggap remeh bekingan dari ISL.

Dalam pasal 51 ayat 2 UU No. 3/2005 disebutkan, setiap penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mendatangkan
langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga bersangkutan dan
memenuhi peraturan perundang-undangan. Menurut Max, LPI berhubungan dengan olahraga sepak bola dan induk
organisasi sepak bola di Tanah Air adalah PSSI.

                              http://bola.kompas.com/read/2011/01/06/17190832/PSSI.Kok.BOPI.yang.Beri.Izin.LPI
ISL mencoba memecah belah Persib!
                                 Skenario Gunung Bohong Membuat Persin Jadi Bolong

Adjat Sudrajat Hanya Diperalat

ARIWIBOWO.NET - Pro kontra wacana kelahiran klub Persib 1933 terus bergulir panas. Motor penggerak kelahiran klub
baru itu disebut-sebut adalah Adjat Sudrajat dan Bambang Sukowiyono, keduanya mantan pemain Persib Bandung di era
perserikatan.

Dan keduanya diketahui banyak pihak saat ini secara bersamaan sedang aktif menggarap proyek yang dibiayai oleh Grup
Bakrie, yaitu seleksi tim U16 di Gunung Bohong pinggiran kota Bandung untuk merekrut pemain usia muda yang akan
dikirim berlatih ke Uruguay.

Meski terus berkilah bahwa pendirian Persib 1933 bukanlah upaya mengkloning dan memecah belah Persib seperti kasus
yang terjadi di Persebaya, Arema dan Persija, tak kurang banyak pihak mencurigai bahwa ujung-ujungnya nanti klub
Persib 1933 ini akan ikut berlaga dalam kompetisi ISL dibawah PT Liga Indonesia.

Ini skenario kebohongan dari Gunung Bohong, dimana Adjat Sudrajat hanya diperalat, demikian komentar dari Direktur
LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi) Ari Wibowo. Saat ini strategi jangka pendek hanya supaya klub
Persib 1933 bisa lahir terlebih dahulu. Kemudian membentuk tim, dan ujung-ujungnya akan menceburkan diri dalam kisruh
dualisme kompetisi di negeri ini, dengan menyatakan diri sebagai wakil kota Bandung di kompetisi ISL.

Ari merasa skenario Gunung Bohong ini bisa membuat Persib yang bulat dan utuh menjadi bolong. Diobok-obok dan
dijamah kekuatan besar yang saat ini tengah mencoba menggoyang PSSI. Dan lagi-lagi suporterlah yang menjadi
korbannya. Karena nanti Viking dan Bobotoh bingung harus mendukung Persib versi yang mana, dan internal mereka
sampai ke grassroot akan terpecah menjadi dua. (AW-21)

                                                                  http://www.vikingpersib.net/index.php?topic=3962.0


Okelah, kalau hasil kongres Bali palsu yang diagung-2-kan pembelot itu benar adanya,
berarti ISL juga melanggar keputusan kongres Bali!
Bukti: Pada SK yang diragukan kevalidannya ini, namun senantiasa dijadikan tameng kelompok pembangkang, tertulis
bahwa Divisi Utama diisi 44 tim yang terbagi dalam 4 wilayah. Kenyataannya Divisi Utama ISL 2011/2012 hanya
ada 30 klub dengan 2 wilayah. Screenshot bisa dilihat di atas.

Kick Off Divisi Utama ISL akan dimulai pada 15 Desember mendatang dan diikuti oleh sebanyak 30 klub. Kompetisi Divisi
Utama juga akan dibagi menjadi dua wilayah dimana satu wilayah ditempati 15 klub.

                                  http://bola.inilah.com/read/detail/1805170/30-tim-divisi-utama-berikrar-gabung-isl


PT LI sebagai pengelola ISL cacat hukum!
Bukti: PT LI ini 99% sahamnya sebelumnya adalah milik PSSI. Tapi anehnya, saham sejumlah tersebut diserah-
terimakan ke klub-2 tanpa mengundang pihak PSSI dalam acara RUPS. Judulnya saja Rapat Umum Pemegang Saham,
justru PSSI sebagai pemilik mayoritas saham tidak diundang. Baru kali ini terjadi, petinggi-2 sebuah perusahaan
melakukan kudeta pada owner. Beruntung, akhirnya Kemenkumham menegaskan bahwa PSSI masih merupakan pemilik
sah 99% saham PT LI.

Spartacks Cyber. Langkah berani yang dilakukan PT. Liga Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dinilai menyalahi aturan. RUPS yang rencananya akan digelar pada 27 Oktober 2011 tersebut diagendakan untuk
membagi-bagikan saham PT. LI kepada klub peserta Liga Super Indonesia.

Erizal Anwar selaku Direktur Utama PT. KSSP berpendapat bahwa pelaksanaan RUPS PT. LI oleh Andi Darussalam
Tabussala (Presiden Direktur PT. LI) dan Djoko Driyono (CEO PT. LI) cacat hukum dan akan memperkeruh keksiruhan
sepakbola nasional. ―Menurut saya itu hanyalah langkah-langkah sekelompok orang untuk mengacau saja. status Quo
punya pintu untuk kembali menggacaukan situasi. Tindakan mereka mengadakan RUPS tanpa mengundang pemilik saham
adalah seuatu kebodohan,‖ ungkap Erizal kepada Spartacks Cyber, Senin 24 Oktober 2011 melalui sambungan telepon.

―Bodoh sekali mereka bukan pemegang saham tapi mengadakan RUPS. Apalagi yang diundang semuanya bukan
pemegang saham, itu salah sekali,‖ tambah Erizal

RUPS bisa sah jika saja kita masing-masing klub telah diserahkan kepemilikan sahan PT. LI secara legal. Memang
berdasarkan hasil kongres Bali dikatakan bahwa pemilik saham PT. LI adalah 99 persen milik klub, namun belum
diserahkan secara legal. Menurut undang-undang penyerahan saham tersebut hanya bisa dilakukan juga dalam RUPS,
namun sejak kongses Bali hingga saat ini PSSI yang dulu dipimpin Nurdin Halid belum pernah sekalipun mengadakan RUPS
sehingga kita selaku klub belum berhak secara legal atas saham tersebut, makanya SP tidak menghadiri undangan
tersebut.

―Artinya, pengurus PSSI yang lama itu tidak menjalankan amanat dari kongres, harusnya setelah konres Bali mereka
melakukan RUPS untuk membagikan saham kepada klub, namun itu tidak mereka lakukan. Artinya, secara legal kita tidak
memiliki saham (di PT. LI, red),‖ tambah Erizal.

Menanggapi kisruh kompetisi yang terjadi saat ini, Erizal dengan tegas menyatakan akan tetap berada di IPL karena
merupakan liga resmin yang digulirkan oleh PSSI. Keputusan ini diambil bukan atas dasar SPFC mendukung secara penuh
langkah-langkah yang diambil oleh PSSI sekarang, namun karena mengikuti jalur yang benar. ―Jadi sikap kita tetap di
IPL,‖ imbuh Erizal.

Sedangkan mengenai wacana akan digulirkannya kembali Liga Super Indonesia oleh PT. LI yang diawali oleh RUPS PT. LI,
Erizal menyatakan bahwa langkah tersebut adalah sebuah kesalahan. ―Apa yang dilakukan ADT dan Djoko Driyono itu
sudah menyimpang. Mereka itu hanyalah pesuruh dari pemegang saham, bukan pemegang saham dan tidak berhak
membagi-bagikan saham,‖ pungkas Erizal. (Rieko)

                                                                 http://spartacks.net/berita/2011/10/24/2057.html
Bola.net - Klaim PT. Liga Indonesia (PT.LI) yang mengaku telah mengubah komposisi kepemilikan saham mereka pasca
Kongres Bali mendapat bantahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Melalui surat yang
dikirimkan pada PSSI, Kemenkumham menegaskan bahwa 99% saham PT.LI masih milik PSSI.

Dalam surat yang bernomor AHU.2-AH.01.09-13649, Kemenkumham menegaskan bahwa PSSI memiliki 990 ribu dari
sejuta lembar saham PT.LI. Sementara 10 ribu lembar sisanya menjadi milik Yayasan Sepakbola When I M 64.

Sebelumnya, hal senada telah diungkapkan Catur Agus Saptono. Menurut Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI itu, PT.LI telah
melakukan kebohongan publik.

"Ada kebohongan publik yang dilakukan oleh pengurus PT. Liga Indonesia, atas nama Presiden Direktur Syahrial Tahir dan
Presiden Komisaris, Harbiansyah Hanfiah. Mereka menyatakan saham PSSI telah dialihkan kepada klub, bahkan telah
melaporkan pengalihan saham tersebut kepada FIFA dan AFC," ungkap Catur, yang merupakan Wakil Ketua Komite
Disiplin PSSI ini.

Lebih lanjut, Catur juga menyatakan bahwa RUPS PT.LI tidak pernah terjadi secara hukum. Pasalnya, PSSI sebagai pemilik
99% saham PT.LI tidak hadir dalam acara tersebut. "Selain itu, berdasar data Sisminbankum per tanggal 09 Nov 2011,
PSSI masih terdaftar sah sebagai pemegang 990 ribu lembar saham, atau 99% dari saham PT.LI. Dalam data itu juga
tidak terdaftar Presiden Direktur atas nama Syahrir Tahir dan Presiden Komisaris atas nama Harbiansyah. Ini kebohongan
yg harus dibongkar," tegasnya.

                                                                http://www.bola.net/indonesia/kemenk...si-30c4d2.html

Giliran masalah hutang, malah dilempar ke PSSI. Kalau mengakunya saham 99% sudah dibagikan ke klub, seharusnya
klub yang menanggung. Hal ini mengimplikasikan bahwa PT LI sebetulnya sadar bahwa pemilik PT LI sebenarnya
masih PSSI.

PSSI diakui Rudy kaget begitu tiba-tiba ada tagihan sebesar Rp 50 Miliar dari PT Liga Indonesia ke PSSI tanpa
mengetahui bagaimana proses Rp 50 Miliar itu terjadi.

                                 http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi

PT LI juga melanggar UU Keolahragaan nasional tahun 2005. Pasal 51: PT LI tidak mendapat rekomendasi dari PSSI.
Pasal 45: PT LI justru memecah belah kesatuan bangsa melalui sepakbola. Pasal 47: PT LI tidak transparan dan
akuntabel.

Pasal 51

(2) Penyelenggara kejuaraan olahraga yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi
dari induk organisasi cabang olahraga yang bersangkutan dan memenuhi peraturan perundang-undangan

Pasal 45

Penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 bertujuan:

e. memelihara persatuan dan kesatuan bangsa; dan

f. meningkatkan ketahanan nasional.

Pasal 47

Penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dilakukan dengan prinsip efisiensi,
efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas.

                                                                   http://www.dpr.go.id/uu/uu2005/UU_2005_3.pdf
Kewenangan PT LI sudah dicabut! PT LI tidak berhak menggulirkan liga!
JAKARTA, KOMPAS.com — PSSI mencabut semua kewenangan PT Liga Indonesia secara resmi. Surat keputusan per
tanggal 22 Agustus itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

"PSSI mencabut delegasi penyelenggaraan kompetisi sepak bola profesional dari PT Liga Indonesia, dan menyatakan PT
Liga Indonesia sudah tidak memiliki kewenangan apa pun yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi profesional
di bawah yurisdiksi PSSI," demikian salah satu butir keputusan tertulis.

Namun, PSSI juga tetap akan meminta pertanggungjawaban PT Liga Indonesia untuk menyelamatkan aset dan kepentingan
PSSI di dalam PT Liga Indonesia. Hal ini, seperti tertulis, dilakukan PSSI dalam kapasitas sebagai pemegang saham
mayoritas.

                              http://nasional.kompas.com/read/2011/10/25/20222668/PSSI.Cabut.Kewenangan.PT


PT LI tidak lebih professional disbanding PT LPIS
"Ini di luar dugaan saya, menjadi pelatih Persid. Yang saya dengar, kalau menurut PSSI, pelatih Divisi Utama harus
berlisensi A, sementara saya berlisensi B. Tapi kata manajemen tidak masalah, karena kita bertanding di PT LI," kata
Santoso.

                                                   http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2012-01-
                                                        03/122743/PT_LI_Tak_Persoalkan_Pelatih_Persid_Berlisensi_B


PT LI menanggung hutang 50 miliar, tapi bisa membiayai tim-2 yang bergabung di PT LI,
bagaimana bisa!
Bukti: Aneh sekali PT LI, saat ini mereka merugi Rp 50 miliar, lalu bukannya berupaya membayar hutang, malahan
menyubsidi klub-2 untuk ikut kompetisi yang mereka buat. Lucunya, tagihan Rp 50 miliar dibebankan pada PSSI.
Pertanyaannya, siapa penyandang dana PT LI?

PSSI diakui Rudy kaget begitu tiba-tiba ada tagihan sebesar Rp 50 Miliar dari PT Liga Indonesia ke PSSI tanpa
mengetahui bagaimana proses Rp 50 Miliar itu terjadi.

                              http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi



Selain diikuti oleh beberapa klub elit seperti Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC, PT LI juga mengajak klub-klub
Divisi Utama. Mereka menawarkan subsidi Rp 500 juta untuk setiap klub, atau meningkat dari musim lalu yang
besarnya Rp 300 juta.

                       http://bola.inilah.com/read/detail/1797707/ditawari-pt-li-rp-500-juta-klub-du-minta-rp-1-m


PT LI plin-plan!
Bukti: Pada suatu kesempatan, PT LI melalui Joko Driyono menyatakan bahwa PT LI tidak ada kaitannya dengan FIFA
dan AFC. Tidak ada kaitannya? Lalu PT LI ini menginduk pada siapa? Pernyataan Joko Driyono ini sama dengan
membuka boroknya sendiri. Tapi di lain kesempatan, saat merasa membutuhkan kehadiran FIFA, Joko Driyono menjilat
ludahnya sendiri dengan mengatakan akan berkomunikasi dengan FIFA. Apakah ini yang dinamakan dengan silat
lidah?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Liga Indonesia (PT LI) selaku penyelenggara kompetisi Indonesia Super League (ISL)
enggan mengomentari surat FIFA dan AFC kepada PSSI tentang kisruh berkepanjangan di internal PSSI. CEO PT Liga
Indonesia Joko Driyono mengaku tidak ada kaitannya antara FIFA dan ISL.

                         http://www.tribunnews.com/2011/12/22/pt-li-klub-isl-tak-ada-hubungan-dengan-fifa-dan-afc
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi Indonesia Super League (ISL)
sepertinya belum mau dikatakan sebagai penyelenggara kompetisi tak resmi, bahkan mengaku akan memfasilitasi klub-
klub untuk segera bertemu FIFA dan AFC.

"Inisiatif ini bukan untuk memecah belah, melainkan agar balance dalam konteks meluruskan pokok permasalahan," kata
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, Kamis (29/12/2011).

                                 http://www.tribunnews.com/2011/12/29/pt-liga-indonesia-nafsu-ketemu-afc-dan-fifa


Berdirinya KPSI tidak diakui FIFA!
Jawaban: PSSI hanya memungkinkan untuk digulingkan apabila PSSI telah melanggar statuta FIFA atau PSSI. Namun
sampai saat ini tidak ada yang sanggup menyebutkan pasal mana yang dilanggar PSSI. Kalaupun betul PSSI salah,
apakah harus digulingkan? Seberapa besar dosanya hingga harus buru-buru dilengserkan? Kalaupun betul dosanya
teramat parah sehingga membahayakan sepakbola nasional, jalan yang harus ditempuh adalah melalui KLB.

Kini FIFA tidak mau mengakui KPSI dan ISL, lantas apakah mereka akan tunduk pada keputusan FIFA? Ternyata tidak,
FIFA dilawan! Sungguh heroik perjuangan mereka, mirip perlawanan PSSI jaman Nurdin yang mengakali FIFA agar
tetap menjadi ketua umum meskipun sedang dipidana. Kelompok ini sangat liar dan berbahaya yang tidak segan
menolak tunduk pada FIFA, waspadalah pada manuvernya.

Setelah mengambil wewenang pengurus PSSI, Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) langsung menunjuk
sekretaris jenderal yang akan mengurus administrasi. Mantan Ketua Komdis PSSI di era Nurdin Halid, Hinca Panjaitan,
terpilih untuk membantu KPSI dalam hal surat-menyurat. Keputusan ini diambil dalam rapat anggota KPSI di Hotel Sultan,
Rabu (28/12/2011).

    http://bola.kompas.com/read/2011/12/29/00552691/KPSI.Bentuk.Komdis.Komding..Tunjuk.Sekjen.dan.Ketua.BLAI



Jakarta - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dinilai tak akan memberi restu terhadap rencana kongres luar bisaa yang
digagas Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia. Rencana menggelar kongres luar bisaa dinilai hanya upaya mencari
perkara yang akan berujung pada sanksi FIFA.

"FIFA tidak ingin seperti itu. Mereka sudah mengirim surat (ke PSSI), ini satu hal yang harus dihormati dan ditanggapi
dengan serius, jangan malah mencari perkara, jangan cari masalah," kata Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI) Djohar Arifin ketika dihubungi Tempo, Kamis, 29 Desember 2011.

Surat yang dimaksud Djohar adalah surat pernyataan sikap FIFA yang diterima PSSI 21 Desember lalu. Dalam surat itu,
FIFA mengancam akan memberi sanksi jika hingga 20 Maret nanti dualisme kompetisi tak kunjung kelar. FIFA menilai
kompetisi Indonesia Super League tak sah dan klub-klub yang bermain di liga itu harus kembali ke PSSI.

                 http://www.tempo.co/read/news/2011/12/29/099374298/FIFA-Tak-Restui-Kongres-Luar-Bisaa-PSSI



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kendati Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) telah menyatakan mengambil alih
organisasi PSSI, namun federasi sepak bola dunia belum memberikan pengakuan.

FIFA dalam suratnya yang diterima Republika, Jumat (30/12) menegaskan tetap mengakui peranan PSSI sebagai
pengontrol seluruh kegiatan sepak bola nasional. Hak penuh yang legal dalam menjalankan kegiatan sepak bola juga
masih dipegang Djohar Arifin Husin cs.

  http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/12/01/01/lx4795-fifa-tak-akui-keberadaan-komite-
                                                                             penyelamat-sepak-bola-indonesia
Berikut nukilan dari surat FIFA tersebut:

FIFA would like to highlight that the role of the PSSI is to organise and supervise in all its form at national level, as well as
to control association football in the territory of its country, as stipulated in the FIFA Statutas (cf. art. 10 and art. 13 of the
FIFA Statutas).

FIFA and AFC strongly encourage the PSSI and the clubs that have joined the break-away ISL to find an amicable solution
to the current situation for the common good of Indonesian football. However, should this not be possible, the PSSI must
take appropriate measures to ensure that all football activities remain under its control.

As you know on 15 December 2011 a meeting between a FIFA/AFC delegation and PSSI took place in Tokyo. PSSI was
reminded that Art. 18 al. 1 of the FIFA Statutas prescribes that “Leagues or any other groups affiliated to a Member of
FIFA shall be subordinate to and recognized by that Member.

The ISL is neither subordinate to nor recognized by PSSI. The clubs playing in the ISL, by their action, are jeopardizing the
capacity of PSSI to comply with the FIFA statutas. It is thus essential that PSSI takes appropriate measures in order that the
clubs playing in the ISL come back under the control of PSSI.

FIFA advises that no PSSI official (in particular referees) should officiate in the ISL. Players playing in the break-away ISL
will not be able to be transferred abroad, as the Transfer Matching System (TMS) will be switched off for the ISL clubs.
These players should also not be allowed to play in their national team.

Should the situation not be resolved by 20 March 2012, FIFA will have to report the case of the PSSI to the FIFA
Associations Committee for review and possible sanction

Kind regards,

FIFA Media department

                                        http://www.bola.net/indonesia/fifa-tegaskan-hanya-akui-pssi-bukan-isl-b90d3c.html


Permintaan KLB oleh RASN menyalahi statuta!
Bukti: Bagaimanakah KLB bisa diselenggarakan? Berikut salinan statuta PSSI pasal 31.




    1. Komite Exco (sebagai tim, bukan perorangan) berhak mengadakan KLB setiap saat.
    2. Exco dapat melaksanakan KLB apabila diminta secara tertulis oleh setidaknya 2/3 anggota PSSI berikut
       agenda apa yang akan diusung. Tapi tidak sembarangan pengurus pengprov/pengcab/klub yang bisa
mengajukan permintaan, melainkan harus resmi dari ketua umum atau yang mewakilinya secara sah. KLB harus
       digelar maksimal 3 bulan sejak diterimanya permintaan resmi.
    3. Apabila ternyata tidak diadakan, maka anggota bisa menggelar KLB sendiri, sekaligus meminta bantuan
       pada FIFA

Sekarang apakah surat permintaan itu sudah terkumpul di meja Exco? Rasanya tidak, justru PSSI sendiri yang harus
repot-repot berkeliling Indonesia untuk menanyai para anggota satu persatu, apakah betul mereka mendukung KLB
atau tidak. Aneh sekali. Jadi deadline 3 bulan belum dihitung sebelum surat resmi terbukti ada.

"Mereka mengklaim telah didukung oleh 452 anggota PSSI. Namun, sejauh ini masih belum ada verifikasi apakah benar
452 anggota itu benar-benar mendukung mereka. Dari fakta yang kami temukan, justru ada yang mencatut nama dari
anggota PSSI. Seakan-akan yang memberi dukungan adalah pengurus sah dari anggota PSSI, padahal bukan,"
sambungnya.

                      http://www.bola.net/indonesia/pssi-tanggapi-dingin-berdirinya-organisasi-tandingan-6412b3.html



Seperti diketahui KPSI akan menggugat PSSI berupa aduan ke AFC, tentang klub-klub ISL dan akan mengadakan KLB.
Tapi Djohar tetap akan meladeni itu meski bukan dia langsung yang akan mengurusinya. Dia akan membuat tim khusus
yang akan menangani masalah ini.

"Itu hak mereka melakukan itu semua jadi kita tidak bisa halangi, jadi silahkan saja. Tapi kami juga punyak hak, di mana
kami merupakan organisasi yang sah yang diakui oleh FIFA," ungkap Djohar, saat ditemui wartawan di kantor PSSI,
Selasa (3/1/2012).

"Tapi Kami sudah mempersiapkan tim verifikasi yang dipimpin oleh pak Sekjen (Tri Gustoro) untuk menangani masalah ini.
KPSI telah menyerahkan surat itu ke kami berikut data-data pendukungnya," tambah Djohar.

                 http://bola.okezone.com/read/2012/01/03/51/551107/djohar-siapkan-tim-verifikasi-tanggapi-kpsi

Lanjut, kalaupun betul ada 2/3 anggota yang menghendaki KLB, untuk menggelarnya secara mandiri, mereka tetap
harus menunggu sampai lewatnya deadline 3 bulan tersebut, kalau KLB belum digelar, baru mereka menyusun rencana
KLB sendiri. Dan yang perlu digaris-bawahi, mereka harus tetap bersabar sampai pada kongres tersebut untuk
menurunkan kepemimpinan yang sekarang. Bukan langsung pada detik RASN berlangsung, seketika membuat PSSI
tandingan. Ini melabrak statuta PSSI yang seharusnya dipatuhi bersama.

Hinca Panjaitan selaku Sekjen KPSI menyatakan bahwa KPSI merupakan komite ad hoc. Apa itu komite ad hoc?
Merujuk pada statuta PSSI pasal 67, komite ad hoc dibentuk oleh komite Exco untuk jangka waktu tertentu dengan
tugas dan fungsi khusus di luar komite tetap. Jadi komite ad hoc secara struktur harus tetap di bawah PSSI, bukan
badan independen. Sedangkan sebagaimana diketahui, ‗komite ad hoc‘ KPSI tidak dibentuk melalui rapat Exco. Jadi
jelas sudah, KPSI melanggar statuta.

Metrotvnews.com, Jakarta: Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI)
menyebut, pengambil alihan mandat kepengurusan PSSI dari Djohar Arifin merupakan kudeta konstitusional. Sebab, KSPI
merupakan badan Ad Hoc yang dibentuk untuk memastikan terlaksananya kongres luar bisaa (KLB) sebelum dipilih
kepengurusan baru.

                    http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/12/29/142358/KSPI-KLB-Sesuai-Statuta-PSSI/14



Sampai saat ini tidak ada keputusan yang dikeluarkan Exco PSSI terkait pembentukan badan atau komite ad-hoc baru
sebagaimana diatur oleh pasal 37 dan 61 Statuta PSSI. Kalau memang dibentuk Majelis Etik, itu pun harus dilakukan lewat
rapat Komite Eksekutif yang sampai sekarang tidak pernah dilakukan.

                                                    http://suropeji.com/empat-anggota-exco-cuekin-panggilan-pssi-3/#
Ketua KONI juga tidak menyetujui KLB.

Jakarta - Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman menolak ide digelarnya Kongres Luar Bisaa untuk menuntaskan kisruh
di PSSI. KLB disebutnya tak perlu dilakukan kalau persoalan yang ada bisa dirembukkan bersama.

 http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2012/01/04/170200/1806793/76/koni-akan-pertemukan-pssi-dan-kpsi

Ternyata kalau setelah diverifikasi, hasilnya menemukan bahwa KPSI didukung kurang dari 2/3 anggota PSSI, KPSI
tetap tidak peduli, pokoknya maju terus. Jelas ini melabrak statuta. KLB hanya bisa digelar kalau ada dukungan 2/3
anggota. Tampaknya kubu Status Quo tidak pernah mau tau apa itu statuta, tapi selalu berteriak-teriak statuta.

Bola.net - Verifikasi yang dilakukan PSSI terhadap hasil Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) di Jakarta 18
Desember 2011, dinilai tetap tidak berpengaruh pada pelaksanaan kongres luar biasa.

"Verifikasi yang dilakukan PSSI tidak ada pengaruh dengan rencana akan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) 6 Maret
2012.Kita tetap maju apa pun hasil verifikasi itu," kata Sekretaris Jenderal Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSI)
Hinca Panjaitan di Medan, Minggu (08/01).

                                 http://www.bola.net/indonesia/hinca-klb-tidak-terpengaruh-verifikasi-pssi-947722.html


Kinerja KPSI belum apa-apa sudah sangat tidak professional!
Bukti: KPSI yang mengaku mengambil alih wewenang PSSI ini pun ternyata melempem. Bukannya menegakkan aturan
liga, malah sibuk buru-buru mengkudeta PSSI. Mana ada aturan di dunia ini yang menunda waktu berlaku efektif dari
kartu kuning dan kartu merah. Orang-orang yang ada di kelompok ini sejak dulu senantiasa kreatif membuat hukum
sendiri.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hukuman kartu kuning maupun merah yang diterima beberapa pemain Persija Jakarta
saat melawan Sriwijaya FC, diputuskan berlaku efektif saat pertandingan melawan Mitra Kukar.

Pemain-pemain yang terkena skorsing di antaranya, Hasim Kipuw (akumulasi kartu kuning), Fabiano Beltrand, dan
Andritany (kartu merah).

Dengan keputusan tersebut, Persija sedikit bisa bernapas lega. Pasalnya, Persija akan melakoni partai tandang yang cukup
berat melawan PSPS Pekanbaru, Minggu (15/1/2012).

Karena belum berlaku efektif skorsing untuk ketiga pemain tersebut, Persija memiliki stok pemain yang cukup untuk
diturunkan.(*)

                      http://www.tribunnews.com/2012/01/06/skorsing-belum-efektif-3-pilar-persija-tampil-lawan-psps

Komdis bentukan KPSI juga melempem, seolah-olah tidak melihat peristiwa apa yang terjadi di sebuah hotel di
Palembang pasca Sriwijaya vs Persija. Sampai ringkasan ini ditulis, semua pemain yang terlibat tawuran bebas sanksi.
Dan lagi insiden menanduk wajah wasit oleh salah seorang pemain Persiram saat berhadapan dengan Arema.
Memprotes wasit dengan keras saja bisa dikartu merah, apalagi menanduk? Seharusnya ‗komdis KPSI‘ turun tangan.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Adegan ke-12 prarekonstruksi kasus pemukulan yang dilakukan pemain Persija
Jakarta terhadap Hilton Moreira dan Thierry Gathuessi di Hotel Swarna Dwipa, Minggu (18/12/2012) lalu, menunjukkan
peristiwa pemukulan terhadap Thierry.

Dalam adegan itu, berdasarkan keterangan para saksi Duddy Parmawan dan Dedi Oktara serta MK, Thierry yang melihat
Hilton dikeroyok, datang dan bermaksud menengahi perkelahian yang terjadi.

Namun, pria asal Kamerun berpaspor Perancis ini justru diincar. Ia kemudian terlibat perkelahian dengan pemain Persija
Ismed cs dan dikeroyok. Tidak mau menjadi bulan-bulanan, ia melarikan diri ke lantai dua hotel Swarnadwipa.

Namun di lantai II, sudah menunggu belasan pemain pemain Persija. Saksi MK yang melihat ini langsung membantu Thierry
untuk meloloskan diri ke lantai III.

"Saya usahakan dia lolos dari serangan para pemain yang sudah kesal itu," jelas MK. Di lantai tiga inilah Thierry
mengalami luka di tangan kanan.

Saat dihajar beramai-ramai oleh pemain Persija, Thierry berusaha keluar melalui tangga darurat. Nahasnya, ketika
berusaha keluar tanganya terjepit pintu dan ia tetap ditarik oleh beberapa pemain Persija.

Akibatnya, kaca pintu samping itu pecah, kemudian tangan Thierry mengalami luka. Selanjutnya, pada adegan ke-16,
Thierry yang lari ke lobby tetap dikejar oleh pemain Persija.

Di sini Thierry dipukul dengan kayu untuk menjepit koran, papan, serta kursi, bahkan ada yang melemparkan racun api.
Pemain Persija kemudian melemparkan kursi ke arah Thierry namun meleset dan beruntung kaca lobby hotel tidak pecah.

Namun, kaca lobby hotel itu akhirnya pecah jugaakibat lemparan pemain Persija menggunakan tabung racun api yang
diperuntukkan untuk memukul Thierry.

Karena merasa nyawanya terancam Thierry pun lari keluar dari hotel menuju jalan raya. Di sini Thierry menghentikan
pengendara motor yang kebetulan melintas dan langsung kabur.(*)

                               http://www.tribunnews.com/2011/12/23/pemain-persija-lempar-thierry-pakai-racun-api



Bomsong sempat mendorongkan tubuhnya ke arah Sakai yang sedang jongkok. Dalam sekejap, Sakai pun terguling. Wasit
Jerry Ali yang melihat kejadian ini akhirnya mengeluarkan kartu merah setelah lebih dulu terjadi debat mulut.



Tak terima diganjar kartu merah, Bomsong menanduk wajah wasit asal Bogor itu. Suasana pun panas. Kedua pemain sama-
sama coba meredam. Official Persiram yang ikut terpancing, membuat pertandingan sempat dihentikan beberapa menit
lamanya. Bomsong yang masih emosi, tak mau meninggalkan lapangan. Ia memilih tetap duduk dibangku official dan
menghardik inspektur pertandingan.

                                                    http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2012-01-
                                                             04/122913/Ricuh,_Arema_Ditahan_10_Pemain_Persiram

Bukan hanya itu, meskipun sudah 8 tahun berpengalaman menggelar ISL, tapi tetap saja tidak mampu memperbaiki
kinerja wasit. Kalau kinerja wasit IPL belum sempurna itu wajar, karena pengelola adalah orang baru yang masih
belajar. Kalau sudah 8 tahun masih tidak becus, apakah pantas orang-orang KPSI diberi jalan memimpin PSSI lagi?

"Wasitnya bodoh. Kalau bodoh beneran sih mending. Tapi yang repot, kalau pintar tapi berlagak bodoh," kata Banur
dengan logat Jawa Timuran dengan kental.

Ia mengatakan, jangan sampai wasit bodoh atau wasit titipan dari sponsor, memimpin laga sekelas Indonesia Super
League (ISL). Kalau demikian adanya, ia tidak terima. Kata Banur lagi, dari hasil seri ini, ia sudah menganggap jika
pertandingan sore ini dimenangi timnya. "

http://bola.inilah.com/read/detail/1815322/wasit-isl-dinilai-sangat-bodoh


KPSI terlihat ingin mengembalikan lagi peran APBD dalam sepakbola nasional!
Bukti: Di bawah adalah pendapat Hinca mengenai APBD dalam sepakbola. Dan saat ini Hinca terdaftar sebagai
salah satu pengurus KPSI. Dan tentunya yang sesuai kongres Bali, tidak peduli pemerintah sudah melarang, tapi
keputusan kongres tidak bisa diganggu gugat.

Hinca juga mengomentari pro kontra penggunaan dana APBD untuk membiayai klub sepakbola. Ia dengan tegas
mengatakan bahwa penggunaan dana APBD seperti itu justru merupakan kewajiban konstitusional negara. Karenanya,
tidak masalah kompetisi sepakbola Indonesia dibiayai oleh APBD.

http://hukumonline.com/berita/baca/lt4d58665641cba/hinca-panjaitan-apbd-untuk-sepakbola-kewajiban-konstitusional-
                                                                                                          negara



10 Poin keputusan kongres Bali

9. Menargetkan pada 2014 seluruh klub yang bertanding di ISL (kompetisi profesional red) terbebas dari dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

                                                      http://www.seputarsepakbola.com/hasil-hasil-konggres-pssi-di-bali


KPSI tidak lebih dari rezim lama yang bernafsu bangkit lagi!
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Keputusan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) untuk mengambil alih kegiatan
sepak bola nasional dari tangan PSSI memupus harapan rekonsiliasi yang didengungkan FIFA. Sebaliknya, KPSI justru
membentuk formatur ―PSSI‖ tandingan yang dihuni oleh sejumlah eks pengurus PSSI periode Nurdin Halid.

Nama Mahfudin Nigara, Gusti Randa, dan Hinca Pandjaitan yang sempat mengisi kepengurusan PSSI Nurdin, kini
menduduki posisi strategis di KPSI. Pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy menilai sudah bukan rahasia lagi kalau KSPI
merupakan representasi dari kekuatan status quo PSSI.

―Kalau diilihat Hinca Panjaitan dan Gusti randa adalah representasi rezim lama. Kalau mereka menamakan diri sebagai
penyelamat saya keberatan. Karena selama bertahun-tahun mereka berkuasa, hasilnya apa. Kita terpuruk. Liga kita hancur-
hancuran,‖ ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (29/12).

Menurutnya, sudah bukan rahasia lagi bahwa motor dari manuver yang dilakukan untuk menggoyang PSSI adalah orang-
orang rezim lama. Menurutnya, pengurus lama seperti masih memiliki banyak urusan yang belum selesai di sepak bola,
sehingga ingin kembali menguasai PSSI. ―Kelihatannya pengurus lama seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan
mainan,‖

Padahal, lanjut dia, kepengurusan PSSI baru berjalan dalam hitungan bulan. Sulit baginya untuk mencerna dengan akal
sehat adanya tuntutan mengambil alih PSSI yang diutarakan KSPI. ―Langkah fourum ini (KSPI) akan memukul balik mereka
sendiri. Karena masyarakat tahu siapa orang-orang ini. Banyak kalangan yang semakin muak melihat langkah seperti ini.
Mengapa yang terus diributin pengurus, bukan justru prestasi,‖

Budiarto yakin akan ada sebuah konsensus bersama jika semua pihak mampu menahan diri. Dia tidak menampik jika
pengurus PSSI kini memiliki sejumlah kesalahan yang harus diperbaiki. Namun kinerja rezim status quo PSSI selama
delapan tahun berkuasa merupakan fakta yang tidak bisa terelakkan. ―Semua sudah tahu kok, apa yang selama delapan
tahun mereka hasilkan bagi sepak bola Indonesia.‖

        http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/11/12/29/lwy9rq-kpsi-representasi-status-quo-pssi

Apakah faktor penyebab ngototnya rezim lama maju lagi adalah untuk kepentingan politis dan ekonomi? Sepertinya
betul demikian.

Lantas apa untungnya menjadi Ketua Umum PSSI. Mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI Tondo Widodo pun punya
komentar. "Ketua Umum PSSI itu jabatan gengsi," ujar Tondo ketika dihubungi, Senin (3/1).

Tondo menilai jabatan Ketua Umum PSSI menjanjikan sebuah masa depan yang cerah. Sebab, sepak bola merupakan
olahraga yang paling diminati di Indonesia. Sehingga, kata Tondo, orang-orang yang menjadi Ketua Umum PSSI bakal
mendapat nama harum di mata masyarakat jika mereka sukses di PSSI.

Tondo menganggap apa yang terjadi pada Nurdin juga tidak jauh berbeda. Tondo melihat ada indikasi jabatan ketua
umum PSSI menjadi batu loncatan bagi karier politik Nurdin. "Itu ingin dia pakai sebagai investasi politik," tegas Tondo.
Nurdin sendiri mengatakan: "Justru orang-orang yang menuduh saya politis itu punya kepentingan politik."

Selain itu, lanjut Tondo, PSSI sebenarnya menjanjikan keuntungan ekonomi. "Karena sponsornya begitu besar," ujar Tondo.

Menurut Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Keuangan dan Akuntansi PSSI Achsanul Qosasih (jaman Nurdin), PSSI
menuai laba sekitar Rp 7-10 miliar. Namun, Achsanul belum bisa memastikan jumlahnya karena perhitungan resminya
belum ia terima.

Menurut politikus Partai Demokrat tersebut, PSSI menerima sekitar Rp 10 miliar dari Piala AFF bulan lalu. Sebelumnya,
Ketua Panitia Lokal Piala AFF Joko Driyono mengatakan dari hasil penjualan tiket dari Piala AFF, PSSI mendapat laba
mencapai Rp 20 miliar. Namun, menurut Achsanul, dana tersebut belum dikurangi bonus pemain dan lain-lain.

PSSI selama ini juga mendapat pemasukan melalui sponsor Liga Super Indonesia. Perusahaan Djarum sebagai sponsor Liga
Super Indonesia mengucurkan Rp 37,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari Liga Super Indonesia sebelumnya yang
mencapai Rp 35 miliar. Nilai sponsor itu belum termasuk sponsor dari koran Top Skor dan PT Mitra Adiperkasa.

Selain itu, PSSI mendapat pemasukan dari subsidi Federasi Sepak Bola Internasional Indonesia (FIFA) senilai Rp 2,3 miliar
untuk satu tahun.

Setiap tahun, PSSI juga mendapat dana segar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 20 miliar setiap
tahun. PSSI juga meraup pendapatan dari klub karena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pemain di Liga
Super Indonesia.

Meski terus mendapat kucuran dana yang cukup, prestasi tim nasional Indonesia di masa kepemimpinan Nurdin tidak juga
bersinar. Sejak Nurdin menjadi Ketua Umum PSSI tahun 2003, sepak bola Indonesia paceklik prestasi. Di tingkat Asia
Tenggara, Indonesia tidak pernah menjadi juara terutama di SEA Games dan Piala AFF yang sebelumnya bernama Piala
Tiger.

            http://www.tempo.co/read/news/2011/01/03/099303311/Apa-Untungnya-Menjadi-Ketua-Umum-PSSI
Diduga telah terjadi pemalsuan suara dukungan pada RASN!
Fakta: Ditemukan bukti daftar hadir yang sangat mencurigakan. Tidak ada nama dan tanda tangan peserta
pertemuan. Lagipula hanya diwakili absen ‗hadir‘ yang memiliki kesamaan gaya penulisan. Mungkinkah penulis ‗hadir‘
ini adalah orang yang sama?




Fakta: Lucunya, meskipun pada gambar diatas tertera Pengprov Jambi dan Jateng ‗hadir‘, namun ternyata kedua
Pengprov tersebut melalui ketua umumnya membantah kalau mereka mendukung RASN. So? Siapa yang mengisikan
‗hadir‘ disitu? Lalu juga bisa diartikan, apakah ‗hadir-hadir‘ yang lain valid? Jangan-jangan asal catut seperti dua
Pengprov ini.

Ketua umum PSSI Jambi, Nalim, melalui Sekretaris Umum, Mukti Sa'arimembantah keras, bahwa PSSI Jambi mendukung
pelaksanaan KLB PSSI dan menegaskan bahwa Pengprov PSSI Jambi tetap loyal kepada PSSI Pusat di bawah
kepemimpinan Djohar Arifin.

"Tadi Ketua Umum PSSI Jambi, Nalim, telah memberi mandat bahwa PSSI Jambi tidak mendukung untuk digelarnya KLB,"
kata Mukti di kantor Sekretariat PSSI Jambi di Stadion Tri Lomba Juang KONI Jambi kepada wartawan.

                            http://www.bola.net/indonesia/pengprov-jambi-bantah-dukung-digelarnya-klb-e07e89.html



SEMARANG, suaramerdeka.com - Ketua Pengprov PSSI Jateng Sukawi Sutarip membantah bahwa PSSI Jateng
mendukung KLB. Menurutnya berita yang sempat ke luar di beberapa media itu tidak benar.
http://gresnews.me/topic/Mantan-Wali-Kota-Semarang#Latest/id/DOC-2888491/PSSI-Jateng-Bantah-Dukung-KLB



YOGYA (KR) - Mayoritas klub anggota PSSI dari DIY menolak digelarnya Kongres Luar Bisaa (KLB) untuk menyelesaikan
permasalahan di tubuh PSSI saat ini. Perwakilan klub menilai, pemecahan masalah yang ada di PSSI sebaiknya dilakukan
dengan arif yakni rekonsiliasi.

Pernyataan tersebut terungkap dalam pertemuan seluruh perwakilan klub se DIY di Hotel Melia Purosani, Selasa (27/12).
Pertemuan dihadiri Persiba Bantul, PSIM Yogya, PSS Sleman, Protaba Bantul, Tunas Jogja, Persikup Kulonprogo, Persig
Gunungkidul, dan Gelora Handayani.

Pertemuan yang dihadiri perwakilan Pengurus Cabang PSSI se DIY ini juga memertanyakan sikap Pengurus Provinsi
(Pengprov) PSSI DIY, yang memutuskan mendukung KLB. Pasalnya, selama ini Pengprov belum pernah menggelar
pertemuan untuk menggali aspirasi anggotanya terkait dukungan tersebut.

                                                         http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=136926&actmenu=35



JOGJA-Sikap Pengprov PSSI DIJ yang mendukung diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) dan menghadiri Rapat
Akbar Sepakbola Nasional ditentang. Kehadiran Sekretaris Pengprov PSSI DIJ Dwi Irianto dan jajarannya ke acara itu
tanpa sepengetahuan dan tidak pernah mengajak bicara pengcab-pengcab anggota Pengprov PSSIDIJ.

Kemarin (27/12) sebuah pertemuan digelar di Hotel Melia Purosani. Pertemuan ini dihadiri perwakilan lima pengcab PSSI
se DIJ, serta klub-klub anggota termasuk tim-tim Divisi II. Pertemuan ini dipimpin Ketua Umum PSSI Pengcab Bantul H.M.
Idham Samawi.

’’ Saya heran tahu-tahu Pengprov PSSI DIJ ke Jakarta kemudian mendesak PSSI menyelenggarakan KLB. Padahal jujur
saja, kami tak pernah diajak bicara,‖ ujar mantan bupati Bantul ini. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan surat
gugatan ke Pengprov PSSI DIJ. Mereka memrotes langkah Dwi Irianto dkk yang dianggap seenaknya mendesak
digelarnya KLB PSSI tanpa berbicara dengan para anggota.

                              http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/23072-pengprov-pssi-dij-digugat-anggota.html



"Silakan saja pihak lain meragukan keabsahan anggota yang hadir di RASN. Tapi kami punya data otentik yang
bermaterai dan ditandangani oleh seluruh anggota yang hadir. Bahkan data ini sudah kami legalisir," kata Hinca.

Akan tetapi Hinca berkelit ketika ditanyakan tentang keabsahan status wakil dari Pengprov Sumut.

"Saya tidak bersedia menanggapi," jawabnya singkat.

Untuk diketahui, dari Sumut yang hadir di RASN adalah Kamaludin Harahap dan Azzam Nasution. Selain mengaku
sebagai pengurus Pengprov PSSI Sumut versi Presidium, keduanya juga mengaku diundang oleh Panitia RASN.

Padahal baik nama Kamaludin maupun Azzam tidak ada dalam jajaran kepengurusan Pengprov PSSI Sumut yang diketuai
Darwin Syamsul (terpilih pada Musprovlub, pada September 2011) yang telah dikukuhkan secara resmi Ketua Umum PSSI
Pusat Djohar Arifin Husein. (rel/mp)

http://www.analisadaily.com/news/read/2011/12/31/28449/pt_liga_indonesia_siap_pertemukan_klub_dengan_a
                                                                             fc_dan_fifa/#.TworxKUVOI8


Omongan pengurus KPSI sulit dipegang, karena terus berubah-ubah!
Fakta: Sebelumnya pengurus KPSI berkoar-koar kalau akan menduduki kantor PSSI secara paksa per 2 Januari 2012.
Kenyataannya? Mereka tidak menunjukkan batang hidungnya di kantor PSSI pada tanggal tersebut, ketika
dikonfirmasi balik, mereka mengaku tidak berniat menduduki PSSI. Oh ajaib sekali. Kemarin bilang apa, besok lain
lagi. Sekarang masihkah kita harus percaya pada omongan-omongan mereka? Jangan-jangan minggu depan sudah
berbeda lagi.

"Kami akan mulai berkantor di PSSI per 2 Januari dan setelah itu akan melaporkan semua kegiatan kepada KONI/KOI
dan Kemenpora," ujar sekretaris jendral KPSI Hinca Pandjaitan di Jakarta, Kamis (29/12).

               http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/29/287890/150/4/KPSI-Segera-Duduki-Kantor-PSSI-



Perseteruan PSSI dengan KPSI kian mendidih. KPSI dikabarkan akan merebut Kantor PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin
Husin. Sebelumnya, salah satu pentolan KPSI, Roberto Rouw, menegaskan, bahwa pihaknya akan menduduki Kantor PSSI
yang terletak di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. PSSI sendiri telah siaga. Puluhan pria berbadan
tegap tampak berjaga-jaga di depan Kantor PSSI. Berseragam hitam-hitam, para "bodyguard" mengawasi setiap tamu
yang datang.

Benarkah? "Siapa yang bilang begitu? Saya enggak pernah bilang seperti itu. Yang benar kami berkantor di wilayah di
sekitar PSSI. Semua sudah siap," kata Tony Apriliani, saat dihubungi wartawan Senin (2/1) siang.

          http://m.supersoccer.co.id/index.php/liga-indonesia/berita/content/read/kpsi+bakal+rebut+kantor+pssi%3F


KPSI tidak berhak menggelar kongres tahunan PSSI!
Bukti: Diatas sudah dipaparkan ilegalnya KPSI ini, mulai dari ketidak-jelasan dukungan dari 2/3 anggota PSSI,
sampai tidak adanya pengakuan oleh FIFA. Tapi mereka ngeyel menggelar kongres tahunan PSSI. Mereka tidak
berhak menyandang kata PSSI di akhir kata kongres tahunan. Mungkin lebih tepatnya kongres tahunan KPSI.

Bandung - Kongres Tahunan PSSI direncanakan digelar di Bandung pada 21 Januari mendatang. Namun hingga kini
belum dipastikan akan digelar di mana. Panitia masih mencari tempat representatif untuk pelaksanaan Kongres.

"Untuk tempat memang masih ada kendala, kita masih mencari tempat yang dinilai representatif dan mampu menampung
semua peserta Kongres," kata Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) Toni Apriliani saat ditemui di
Sekretariat PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Sabtu (7/1/2012).

"Untuk KLB ini kami juga tidak perlu meminta restu dari FIFA maupun AFC karena ini diinginkan oleh anggota PSSI
sendiri," jelasnya.

      http://bandung.detik..com/read/2012/01/07/193431/1809503/486/kongres-tahunan-pssi-di-bandung-masih-
                                                                         terkendala-tempat?g991102485
Manuver Kelompok Pembangkang
Joko Driyono menyelenggarakan liga tandingan ISL 2011/2012!
Fakta: Ternyata Joko Driyono dulu sempat ditawari oleh Djohar Arifin untuk membantu PSSI menyelenggarakan liga.
Tapi uluran tangan ini disia-siakan oleh Joko. Upaya Djohar merangkul pengurus lama pun kandas. Padahal bisa saja
perpaduan dua kepengurusan ini akan mengikis pergesekan antara pengurus lama dan baru. Sehingga tidak perlu
terjadi ketegangan-ketegangan di kemudian hari yang semakin merugikan kepentingan nasional.

Eh, tidak lama kemudian Joko muncul lagi dengan menggelar ISL, yang memantik klub-klub membelot dari PSSI. Tidak
jelas apa maunya Joko ini. Kalau niatnya baik, mestinya dia ikut membidani liga profesional baru bersama PSSI,
bukan dengan liga tandingan.




Joko Driyono ini ahli membohongi publik
Bukti: Joko Driyono ngotot mengaku bahwa PT LI sama sekali tidak menggunakan uang negara. Padahal yang betul,
75% pengeluaran PSSI adalah melalui PT LI, sementara PSSI mendapatkan bantuan dana dari APBN. Jadi intinya
sama saja, PT LI sebetulnya memakai uang negara.

"Saya perlu tegaskan bahwa PT Liga Indonesia tak satu rupiah pun menggunakan uang negara. Tuduhan itu jelas tidak
berdasar dan terkesan mengada-ada," kata CEO PT LI Joko Driyono, Kamis (29/12/2011), dilansir ligaindonesia.co.id.

                       http://www.tribunnews.com/2011/12/30/joko-tak-ada-uang-negara-serupiah-pun-dipakai-pt-li
Dia mengatakan, Andi dan Joko harus bertanggungjawab atas dugaan korupsi dana PSSI itu. Pasalnya, 75 persen
transaksi keuangan PSSI berada di BLI dan PT LI. Sedangkan sisanya, perputaran uang ada di PSSI sebagai induk
organisasi.
    http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/12/22/104927/Mantan-Ketua-Liga-PSSI-Dilaporkan-ke-
                                                                                                         KPK-


La Nyalla Mattaliti terindikasi merupakan seorang provokator. Tuduhan-2-nya banyak
yang dimentahkan!
Kepada beritajatim.com, La Nyalla membeberkan semua hasil Kongres tahunan PSSI di Pan Pasific Nirwana Resort, Bali,
21-22 Januari 2011 lalu. Salah satu yang dibeberkan La Nyalla adalah transkrip dan beberapa SK hasil Kongres PSSI itu.

Dalam transkrip itu, peserta Kongres PSSI II mengesahkan format kompetisi 2011-2012 berisi 18 klub yang berlaga di
ISL, 44 klub yang dibagi 4 wilayah untuk Divisi Utama, 66 klub Divisi I, dan 100 klub untuk Divisi II serta Divisi III dengan
jumlah klub tidak terhingga.

                                                    http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2011-12-
                                             09/120337/Tertawakan_Saleh,_La_Nyalla_Beber_Bukti_Hasil_Kongres_Bali

Fakta: SK kongres Bali yang dipamerkan La Nyalla ini terindikasi palsu, bisa dilihat kembali di FAQ to PSSI-IPL

Kutipan di bawah tidak kalah provokatif dengan ucapan-ucapan La Nyalla yang lain, sejak kapan dia lebih pintar
dari akademisi-akademisi terbaik tanah air seperti Anis Baswedan dan Komarudin Hidayat.

La Nyalla menolak keputusan Komite Etik PSSI yang memecat dirinya. Karena itu, La Nyalla mengaku, dirinya tidak akan
menganggap Bob atau siapa pun yang akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Pengprov PSSI Jatim.

"Saya tetap Ketua Pengprov Jatim sekalipun dipecat sama orang-orang bodoh, seperti Todung Mulya Lubis, Anis
Baswedan, dan Komarudin Hidayat," ujarnya.

                                      http://bola.kompas.com/read/2011/12/30/16372669/La.Nyalla.Tetap.Bersikeras


Lalu Mara patut diduga gemar memainkan opini publik yang menyesatkan!
JAKARTA, KOMPAS.com - Bintang muda sepak bola Diego Michiels kemungkinan besar akan kesulitan bermain di klub lain
setelah memutuskan kontrak secara sepihak dengan Pelita Jaya. Pasalnya, "The Young Guns" enggan melepas International
Transfer Certificate (ITC) milik Diego.

"Dia dipastikan kesulitan main di klub di mana pun karena ITC-nya di Pelita Jaya," kata Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara,
saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/1/2012).

Pemain memerlukan ITC dalam proses transfer dari satu klub ke klub lain. Dalam kasus Diego, bek berusia 21 tahun itu
melakukan pemutusan kontrak sepihak. Lalu Mara menegaskan tidak akan melepas ITC milik Diego.

Pelita juga akan mengumumkan ke seluruh dunia melalui media release agar tak ada klub yang mengontrak dia, jika tak
mau berurusan dengan Pelita dan FIFA. Sekalipun masa kontraknya dengan Pelita sudah habis, Diego belum boleh
dikontrak klub mana pun sebelum tuntutan ganti rugi dari Pelita dibayarkannya.

"Enggak akan kita lepas ITC-nya. Main di kutub pun dia membutuhkan ITC, kecuali main di Tarkam(antarkampung, red),"
kata Lalu Mara.

Terkait pernyataan Diego bahwa dirinya tidak berada dalam tekanan dari siapa pun di balik keputusannya meninggalkan
Pelita, Lalu Mara tidak mempersoalkan pernyataan itu. "Faktanya saat dia bertemu Ketua Umum Pelita Jaya Pak Gunawan
Tamsir, dia menyatakan demikian karena begitu dikasih tahu konsekuensinya. Surat dari agen resminya pun mengatakan
ada tekanan dan ancaman (terlampir) dan surat ini sudah saya publikasi terlebih dahulu ketimbang berita jumpa pers
Diego," ujarnya.
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)
Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)

More Related Content

Featured

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationErica Santiago
 

Featured (20)

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 

Menuju sepakbola indonesia yang lebih baik (update 10 01-12)

  • 1. Menuju Sepakbola Indonesia yang Lebih Baik Update 10 Januari 2012 Tulisan ini adalah ringkasan dari diskusi Kaskuser mengenai persoalan kisruh PSSI yang terjadi di awal kepemimpinan Djohar Arifin, dalam thread Kaskus yang berjudul ‗Menuju Sepakbola Indonesia yang Lebih Baik‘. Namun tidak menutup kemungkinan bila masih ditemukan kekeliruan dalam ringkasan ini. Oleh karena itu, bagi siapa saja yang menemukan kesalahan tersebut , dapat membantu meluruskan melalui thread diatas. Akses singkat ke thread: www.dukungpssi.co.cc. *** Hingga pada saat ringkasan ini dirilis, kisruh dalam persepakbolaan nasional masih belum menemui titik temu. KPSI, yang masih ngotot berseberangan dengan PSSI, menghendaki dilaksanakannya KLB untuk menggulingkan Djohar Arifin. Di sisi lain, PSSI tetap tidak bergeming dan memilih untuk terus melanjutkan program-program kerja yang telah disusun. Pun demikian dengan dualisme kompetisi, ISL dan IPL, masing-masing pihak merasa dirinya yang paling benar. Perseteruan kedua kubu ini berlajut pada perang opini melalui media, berbagai macam tuduhan pun dilempar pada lawan. Akhirnya masyarakat awam-lah yang bingung mencerna rentetan potongan informasi yang tidak utuh dan belum tentu kebenarannya itu. Dan betul saja, mayarakat terbukti ikut terseret dalam arus perpecahan, seperti yang bisa diamati pada debat-debat kusir yang terjadi pada berbagai forum dunia maya. Berangkat dari niatan untuk mencari fakta yang sebenarnya, maka dimulailah usaha para kaskuser untuk mengumpulkan kepingan-kepingan informasi menjadi puzzle yang terangkai. Agar masyarakat bisa melihat substansi masalah secara lebih obyektif. Ringkasan ini terdiri dari beberapa bagian. 1. FAQ to PSSI – IPL………………berisi mengenai tuduhan pada PSSI – IPL dan bantahannya. 2. Kesalahan PSSI…………………berisi mengenai tuduhan pada PSSI – IPL dan bukti kebenarannya. 3. Kesalahan KPSI – PT LI – ISL……berisi mengenai tuduhan pada KPSI – PT LI – ISL dan bukti kebenarannya. 4. Manuver kubu pembangkang…..berisi mengenai maniver-2 para dedengkot kubu pembangkang. 5. Debatable zone………………...berisi mengenai area abu-abu yang belum jelas kebenarannya. 6. Lampiran
  • 2. FAQ to PSSI – IPL PSSI memberikan promosi gratis pada 6 tim! Fakta: Tidak ada promosi gratis, yang ada adalah klub manapun boleh tampil asal lolos verifikasi sebagai peserta kompetisi professional kelas 1 atau kelas 2. Sementara itu, Djohar juga menjelaskan status kompetisi Indonesia di mata Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). ―AFC kita undang dan menurut mereka, klub kita sudah tidak ada yang dianggap profesional. AFC sendiri menjelaskan apa itu klub profesional, karena itu kita mulai lagi dari nol,‖ terangnya. Djohar menjelaskan, statistik pertandingan dan nilai-nilai koefisien dari kompetisi musim lalu tidak lagi digunakan musim ini, sehingga semua klub yang ada memiliki posisi yang sama. ―Kasta musim lalu tidak ada. ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional (berhak mengisi kompetisi profesional kasta tertinggi),‖ terangnya. ―Seharusnya yang ikut ada 36 klub, Indonesia sangat besar dan banyak penduduk. kita harapkan semua Indonesia bersatu. peluang itu ada. Kami tetap membuka pintu, tetapi kalau orangnya tak mau, mau bagaimana lagi?‖ tandasnya. http://bola.inilah.com/read/detail/1803443/djohar-kompetisi-mulai-dari-nol Fakta: Penentuan jumlah peserta liga ini adalah hak prerogatif Exco sesuai statuta PSSI pasal 37 ayat 1 (a): Exco berwenang mengatur tanggal, tempat, dan jumlah peserta kompetisi. Fakta: Tapi ingat 6 tim itu kemarin harus diverifikasi lagi, kalo lolos silahkan ikut kompetisi profesional, kalo ga, ya ga bisa.... Jadi bukan gratis. Djohar menjelaskan, pertimbangan dimasukkannya enam klub baru itu di antaranya adalah untuk eks Liga Primer Indonesia (LPI) (Persema, Persibo dan PSM) telah diputihkan dari sanksi yang diterima. Untuk pemilihan klub PSMS Medan dan Persebaya Surabaya, kata dia, didasarkan pada banyaknya pendukung dan sejarah serta keinginan dari sponsor. Sedangkan Bontang FC dipilih karena terbaik dari klub yang didegradasi. "Data ini belum final. Jika ada yang tidak lolos verifikasi, maka jumlah klub akan berkurang seiring dengan hasil verifikasi," kata Djohar menegaskan. http://www.tempo.co/read/news/2011/09/22/099357582/24-Klub-Jadi-Peserta-Kompetisi-PSSI Fakta: Kelompok klub pembangkang dan PT LI menuduh PSSI memberikan promosi gratis, padahal ISL 2011/2012 juga memberikan promosi gratis kepada: Persiram, Gresik United, PSAP, dan PSMS. Kali ini apa dasarnya? Tanpa verifikasi? Kenapa harus ada reset kompetisi! Pasti ini adalah akal-akalan saja untuk melegalkan promosi gratis! Fakta: Reset kompetisi disebabkan oleh AFC yang menilai klub kita tidak ada yang profesional. Untuk memperbaiki sistem yang bobrok ini sudah sangat sulit. Oleh karena itu, kita merubuhkan bangunan sistem reyot masa lalu, dan membangun sistem liga baru yang profesional. Refresh! Konsekuensi dari refresh adalah membersihkan statistik-statistik pertandingan dan nilai-nilai koefisien musim lalu. Semua klub posisinya sama. Nol kembali. Siapapun yang lolos verifikasi berhak tampil di liga baru! Meskipun tim itu dulunya ada di divisi 2.
  • 3. AFC kita undang dan menurut mereka, klub kita sudah tidak ada yang dianggap profesional. AFC sendiri menjelaskan apa itu klub profesional, karena itu kita mulai lagi dari nol,‖ terangnya. Djohar menjelaskan, statistik pertandingan dan nilai-nilai koefisien dari kompetisi musim lalu tidak lagi digunakan musim ini, sehingga semua klub yang ada memiliki posisi yang sama. ―Kasta musim lalu tidak ada. ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional (berhak mengisi kompetisi profesional kasta tertinggi),‖ terangnya. http://bola.inilah.com/read/detail/1803443/djohar-kompetisi-mulai-dari-nol Believe it: Jangan terlalu skeptis pada perubahan. Hanya orang gila yang berharap hasil yang berbeda dengan melakukan cara yang sama! Hanya orang gila yang menginginkan Timnas berprestasi dengan menggunakan sistem lama yang terbukti bobrok! Dengan berubah, mungkin saja kita berhasil, dan mungkin saja kita gagal. Tapi bila tidak berubah, kita sudah terbukti gagal! Bangkit dan berubah! Perubahan dimulai dari mengubah pola pikir kita! Contoh Liga Jepang. Tahun 1993, Jepang menghentikan Japan Soccer League yang telah berlangsung sejak 1965. Kemudian merombak liganya menjadi lebih profesional yang bernama J-League. Di musim pertamanya hanya tercatat 10 tim yang tergabung. Namun perlahan tim bertambah dan liga menjadi semakin profesional. Sekarang lihat hasilnya, Jepang mampu berbicara di pentas dunia. Sekarang momentum kita tepat seperti di Jepang 18 tahun lalu. Jangan takut berubah. Jepang telah memberi kita pelajaran bahwa kita masih punya harapan. http://www.j-league.or.jp/eng/history/ Contoh lain dari klub yang tidak perlu ‗berdarah-darah‘ untuk mencapai liga utama adalah Gwangju FC. Meskipun baru berdiri pada Desember 2010, Gwangju FC langsung menjadi peserta K-League 2011. Itu karena memang Gwangju FC memenuhi persyaratan dan verifikasi. Lalu buktinya tidak ada pergolakan dari klub-klub lain yang merasa ‗didzalimi‘, dan tidak ada tuntutan KLB di Football Association Korea Selatan. Itulah cirri dari bangsa yang cerdas, tidak seperti segelintir pengurus sepakbola Indonesia yang primitif. http://en.wikipedia.org/wiki/Gwangju_FC At present the K-League is the only professional league in Korea. It contains sixteen member clubs. Below the level of the K-League there is the National League, a closed semi-professional/amateur league with fifteen clubs, established in 2003. The third level of football in Korea is the Challengers League. There is, at present, no official system of promotion and relegation between any of the three leagues. However, beginning in 2006, the champions of the National League had been eligible for promotion to the K-League provided they had met certain criteria. Goyang Kookmin Bank and Ulsan Mipo Dockyard, National League champions in 2006 and 2007 respectively, both rejected the opportunity to move up to the K-League. After back-to-back K-League promotion refusals, the National League committee decided to discontinue the conditional promotion system prior to the 2008 season. http://en.wikipedia.org/wiki/K-League
  • 4. Berdasar kongres di Bali, liga cuma boleh 18 klub! Fakta: Tidak ada keputusan kongres yang menyatakan peserta liga hanya 18 10 poin keputusan kongres bali 1. Pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI terkait dengan program kerja 2010 mulai dari kompetisi hingga masalah keuangan bisa diterima peserta kongres dan disahkan secara aklamasi. 2. Penetapan program kerja PSSI selama 2011, termasuk dengan pengelolaan keuangan serta penentuan budget yang dibutuhkan selama 2011. 3. Pengesahan pemecatan klub Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah mengundurkan diri dari ISL dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Sanksi juga berlaku bagi klub di bawahnya dan berlaku mulai adanya keputusan hingga kongres berikutnya. 4. Kongres merestui pelaksanaan pelatnas jangka panjang bagi timnas U-23 yang akan diturunkan pada SEA Games 2011 nanti. Timnas di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl ditargetkan mampu merebut medali emas. 5. Kongres menetapkan 23 calon anggota baru PSSI, yaitu Lhokseumawe FC, Pidie Jaya, PS Solsel, Tabir FC, PSSL, Porkab Koba, Cilegon Mandiri, Sultan Muda FC, Bandung Barat FC, Blaster FC, Petro Jabrix FC, Maung Bandung FC, Bina Putra FC, PS Tunas Yogya, Gresik Putra, Barabai FC, Persikat Katingan, Persibilmut, Persikokot, Nusaina FC, Persindung, Persidei, Persiyali. 6. Memberikan sanksi kepada PSM Makassar yang mengundurkan dari dari ISL ke LPI, yaitu turun ke kompetisi Divisi I. Sanksi ini bisa berubah menjadi pemecatan, hanya saja sanksi akan diberikan pada kongres berikutnya. Pemecatan akan berlaku jika PSM tetap menjalani pertandingan LPI dan telah menggunakan hak pembelaannya di kongres. 7. Pemberian sanksi oleh FIFA kepada tiga klub yaitu Persma Manado, Gaspa Palopo, dan Persegi Gianyar. Dengan adanya sanksi itu kongres menambah hukumannya dengan memecat ketiga klub itu dari keanggotaan PSSI. 8. Pengembalian 99 persen saham PT Liga Indonesia yang saat ini dikuasi PSSI kepada masing-masing klub yang saat ini turun dikompetisi Indonesia Super League (ISL) mulai tahun ini. 9. Menargetkan pada 2014 seluruh klub yang bertanding di ISL (kompetisi profesional red) terbebas dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 10. Exco PSSI memutuskan kongres pemilihan ketua umum PSSI periode 2011-2015 berlangsungl 19 Maret mendatang di Bintan Kepulauan Riau. Kongres ini digelar satu bulan lebih cepat dibandingkan dengan habisnya masa jabatan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI yaitu bulan April tahun ini.(ANT). http://www.seputarsepakbola.com/hasil-hasil-konggres-pssi-di-bali Fakta: Pasal 23 ayat 1 kongres Bali hanya menyatakan jumlah peserta kongres pada saat itu. Kebetulan ISL musim lalu pesertanya ada 18 tim. Sehingga makna di pasal 23 ayat 1: peserta kongres yang berasal dari ISL adalah 18 orang sesuai jumlah tim saat itu. Pasal ini tidak mengatur jumlah klub peserta liga untuk seterusnya. Pasal 23 “Peserta Kongres” Ayat 1 ――Kongres diikuti 108 peserta sebagai berikut: a. 18 (delapan belas) peserta kongres dari Super Liga (satu suara untuk tiap peserta)‖ http://mediasepakbola.com/apakah_pssi_melanggar_statuta_berita1381.html
  • 5. Fakta: Penentuan jumlah peserta liga adalah hak prerogatif Exco sesuai statuta PSSI pasal 37 ayat 1 (a): Exco berwenang mengatur tanggal, tempat, dan jumlah peserta kompetisi. http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2011/09/29/2688576/pssi-jumlah-peserta-liga-super-indonesia- demi-akomodir-keinginan- Fakta: Tuntutan format kompetisi kemungkinan berlandaskan surat palsu yang sengaja diedarkan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab. SK yang beredar ini tertanggal 2011 namun di bagian lain 2010. Kini beredar copy surat keputusan hasil Kongres Bali yang diterbitkan pada 22 Januari 2011. Padahal, PSSI tak pernah mengeluarkan surat hasil Kongres Bali pada tanggal tersebut. Parahnya dalam copy surat tersebut hanya ditulis dua poin yakni berkaitan dengan Restrukturisasi Kepemilikan Saham dan format kompetisi. "Tertanggal 1 Januari sampai 26 Januari 2011 tidak ada surat keputusan itu. Berarti bisa anda simpulkan surat keputusan macam apa itu," tukasnya. http://www.tribunnews.com/2011/10/25/kisruh-soal-kompetisi-karena-beredar-surat-palsu-pssi Menurut Rudy, dirinya pernah ditunjukkan adanya salinan keputusan yang dipegang oleh anggota Komite Eksekutif PSSI yang selama ini selalu berteriak berdasarkan kongres Bali. Namun saat ingin diminta, tidak diberikan. "Ini apa namanya, kami berkeyakinan mereka-mereka itu ada agenda besar di balik penyelenggaraan kompetisi Liga Super Indonesia yang katanya berdasarkan Kongres Bali, padahal tidak ada keputusan saat di Bali lalu," seloroh Rudy. Selama ini masyarakat Indonesia selalu diberi informasi yang berat sebelah mengenai PSSI. "Kami sebenarnya ingin sekali buka-bukaan bahwa sesungguhnya yang terjadi ini tidak seperti yang dikatakan oleh para peserta Liga Indonesia itu," kata Rudy. http://www.tribunnews.com/2011/12/08/hasil-kongres-bali-kata-direktur-legal-pssi-tak-jelas Djohar menegaskan, saat ini sudah ada usaha pembohongan atas keputusan hasil kongres Bali berdasarkan rekaman yang dimiliki PSSI. Hasil keputusan kongres di Bali pertama melakukan evaluasi program, kedua paparan rencana tahun depan, ketiga paparan program liga amatir dan keempat pemaparan timnas U-23. Tidak ada yang lain atas permintaan tersebut dari hasil kongres Bali dan tidak ada satu pun keputusan kongres yang dituduhkan telah dilanggar dan terjadi pelanggaran oleh Pengurus PSSI saat ini."Saya akan mengusut kasus pembohongan tersebut dan jangan suka-suka rusak sepak bola Indonesia," kata dia. http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/12/01/07/lxeqhb-ketum-pssi-bantah-lobi-klub-daerah
  • 6.
  • 7. Keanggotaan PSM, Persibo, dan Persema sudah dicabut! Harusnya tidak boleh ikut kompetisi! Fakta: Hukuman bagi ketiga klub itu sudah diputihkan oleh Komite Normalisasi yang dipimpin oleh Agum Gumelar. Menurut Ketua Normalisasi, Agum Gumelar, hal itu sama sekali bukan disebabkan Komite Normalisasi tebang pilih dalam memutihkan status anggota yang dihukum pada saat Nurdin Halid memimpin PSSI kemarin. Menurut Agum, terdapat mekanisme punishmen yang berbeda antara PSM Makassar dengan dua klub lainnya. http://www.tribunnews.com/2011/04/16/ini-alasan-komite-normalisasi-hanya-putihkan-psm-makassar PSSI juga menjelaskan perihal sanksi terhadap klub Persibo dan Persema yang diputuskan dalam Kongres Bali. Menurut juru bicara PSSI, Eddi Elison, sanksi tersebut telah dicabut dalam Kongres yang dilaksanakan oleh KN (Komite Normbalisasi) di Hotel Sultan (Mei 2011) pada pertemuan konsultasi yang kemudian oleh Agum Gumelar sebagai Ketua KN atas permintaan peserta, diubah menjadi kongres. http://mediasepakbola.com/inilah_penjelasan_pssi_tentang_kompetisi_berita1902.html Menurut hasil kongres Bali, PT LI adalah yang ditunjuk sebagai penyelenggara liga! Bukan yang lain! Fakta: Tuntutan format kompetisi kemungkinan berlandaskan surat palsu yang sengaja diedarkan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab. Bukti telah dipaparkan di atas. Fakta: Sebenarnya PT Liga Prima tidak akan ditunjuk kalau PT LI mau bekerja sama. Rencana awal, PSSI akan mengaudit dulu PT LI. Untuk menganalisa kesehatan perusahaan ini. Tapi niatan ini ditentang PTLI, mereka menolak
  • 8. diaudit. Bagaimana PSSI bisa menggelar liga? PSSI tidak mau mengambil resiko bekerja-sama dengan perusahaan yang tidak akuntabel dan transparan, sebab mayoritas uang PSSI berputar disana. Di lain pihak deadline kompetisi dari AFC sudah mepet. Maka ditunjuk dulu PT Liga Prima untuk menjalankan kompetisi. Agar terhindar dari sanksi AFC. Jangan sampai gara-gara PT LI, bangsa ini rugi. http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi ―The final deadline between the Football Association of Indonesia (PSSI) and AFC is October 14. PSSI need to select and confirm the number of clubs and the league should commence before October 14.‖ Suzuki was speaking here during a visit by an AFC Special Mission Team (SMT) to Indonesia from Aug 2 to 3 which he led to assist all the clubs to participate in a professional league in Indonesia and ACL. http://www.the-afc.com/en/news-centre/inside-afc/676-afc-news/35950-more-than-100-indonesian-clubs-eye-acl-2012 Gara-gara PSSI, Persipura gagal tampil di LCA! Mendzalimi rakyat Papua! Fakta: PSSI sudah berupaya mendaftarkan Persipura ke AFC.
  • 9. Fakta: Sayangnya AFC hanya mengakui liga resmi. Menurut Saleh, sebelum bergulirnya Indonesia Super League (ISL) yang dikelola PT Liga Indonesia, pengurus PSSI mendatangi Gubernur Papua dimana Persipura bernaung, untuk meminta kepada pengurus Papua tidak mengikuti kompetisi di luar PSSI. Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapat jawaban, akhirnya Persipura memilih ISL ketimbang Liga Prima Indonesia (IPL) yang dikelola PT LPIS. "Harusnya Persipura sudah tahu jika ada sanksi jika mengikuti kompetisi yang bukan dilaksanakan PSSI. Rudy Maswi yang duduk di pengurusan adhoc AFC harus ditanyai sendiri oleh Persipura," katanya. http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/06/281639/150/4/Jangan-Salahkan-PSSI-Soal-Pencoretan-Persipura ACL 2011 Criteria - Club who participate in ACL 2013 must be authorized as a licensee from the Member Association/League which are the licensor by 2013, in accordance with the approval procedure in the Club Licensing Regulations. - The league governing body is a legal entity governed by its football association. - The league has an auditor. http://www.the-afc.com/uploads/afc/docs/acl2011criteria.pdf DECLARATION IN RESPECT OF THE PARTICIPATION IN AFC CLUB COMPETITIONS The licence applicant must submit a legally valid declaration confirming the following: a) it recognises as legally binding the statutas, rules and regulations and decisions of FIFA, AFC, the national association and, if they exist, of the national league d) at national level, it will play in competitions that are recognised and endorsed by the national association (e.g. national championship, national cup) http://www.the-afc.com/en/resources/regulations-a-guidelines/70-general-regulations Pada 21-22 November 2011, ketua PSSI Djohar Arifin menghadiri pertemuan AFC di Kuala Lumpur. Kemudian Djohar bertanya, apabila Persipura tidak mengikuti kompetisi resmi PSSI, apakah tetap diizinkan mengikuti ACL? Exco AFC dengan tegas menjawab tidak! Dan tidak bisa digantikan oleh runner-up. Sebab untuk runner-up sudah ada kompetisinya sendiri http://www.youtube.com/watch?v=M2Q7KE3Yqik ISL lebih seru! Tim besar semua! Pemainnya beken! Jawaban: Menentukan benar-tidaknya kompetisi bukan dari seru-seruan. Melainkan legalitas. Bagaimana legalitas ISL? Bisa dibaca di FAQ ISL di bawah. Kalau melihat klub besar yang bermain disana, itu tergantung keputusan pengurus klub tersebut. Pertanyaannya, siapa orang-orang yang ada di balik pengurus klub? Ada kepentingan apa?
  • 10. Klub kebanggaan ane di ISL! Jadi ane dukung ISL! Jawaban: Mendukung ISL atau IPL adalah hak agan. Tapi yang jelas, kita harus bersatu untuk mendukung kemajuan sepakbola nasional. Jangan diam melihat sepakbola kita dirusak. Boleh dukung klub, tapi jangan lupakan kepentingan nasional yang lebih besar. Terserah lo ngomong apa! Biarkan seleksi alam yang menentukan! Liat itu tiap pertandingan ISL penontonnya puluhan ribu! Pertandingannya enak ditonton! Jawaban: Mau nonton ISL atau tidak itu kembali pada agan lagi. Silahkan apresiasi kalau pertandingan yang disuguhkan berkualitas. Tapi kalau ingin mendukung kemajuan sepakbola nasional, dan merindukan Timnas berprestasi di kancah dunia, ayo dukung juga liga yang resmi. Karena liga resmi adalah awal mula pembentukan sistem pembinaan yang baik dan profesional. Saham PT Liga Prima dikuasai Djohar 70%! Sisanya Farid Rachman! Pasti keuntungan mau dimakan sendiri! Tidak sesuai hasil kongres Bali! Fakta: Sebenarnya PT Liga Prima tidak akan ditunjuk kalau PT LI mau bekerja sama. Rencana awal, PSSI akan mengaudit dulu PT LI. Kemudian menilai bagaimana keadaan perusahaan tersebut, apakah sahamnya layak dibagikan sekarang pada klub atau ditunda dulu. Kalau misal setelah audit ternyata PT LI sedang menanggung hutang 200 miliar. Tentu akan memberatkan klub bila saham dibagikan sekarang. Artinya hutang warisan itu juga akan dibagi-bagikan. Maukah? Diakui Rudy, PSSI berjanji memberikan saham kepada klub peserta kompetisi PSSI. "Jika kita bagikan sekarang saham kepada peserta kompetisi, maukah peserta kompetisi itu menanggung beban hutang yang Rp 50 Miliar itu? kan pemegang saham harus ikut menanggung. Itulah yang tidak kita kehendaki. Kita tahu dulu hutang piutang kita, kita harus tahu aset kita apa, kita paparkan kepada klub, iniloh PT Liga Indonesia, peserta kompetisi masih mau?" urai Rudy. http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi Fakta: Sebenarnya klub-2 pembangkang itu paham mengenai penundaan pembagian saham ini. Entah mereka lupa, amnesia, atau bagaimana. Spartacks Cyber. Sebanyak 15 CEO klub peserta kompetisi Indonesia Premier League (IPL) menghadiri pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Alila, Pecenongan, Jakarta. Ke-15 klub itu adalah Arema, Persebaya, Persema, Persiba Bantul, Persibo, Persidafon, Semen Padang FC, PSMS Medan, Persiraja, Persijap, Persija, Persib, Mitra Kukar, PSM Makassar, dan Persipura. Turut dibicarakan soal tawaran struktur kepemilikan saham LPIS kepada klub. Para CEO menyambut baik skema saham yang dilontarkan LPIS selaku pengelola kompetisi. ―Ya begini inilah yang kita mau, semuanya diawali dengan transparansi. Tidak seperti dulu-dulu, di awal katanya baik semua tapi pada akhirnya yang terjadi justru sebaliknya,‖ kata Idham Samawi, perwakilan Persiba Bantul. Dirut PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Erizal Anwar, sependapat dengan Idham. Kata dia, saat ini klub sebaiknya jangan dulu berpikir soal berapa prosentase saham yang akan dimiliki di LPIS. ―Yang lebih penting adalah memikirkan bagaimana agar PT-nya untung dulu. Untuk apa punya PT kalau rugi?‖ katanya. http://spartacks.net/berita/2011/11/09/2202.html PSSI diktator! Bisanya maen ancam! Degradasi lah, sanksi lah! Fakta: Sebelum sanksi turun, PSSI sudah berusaha agar klub-2 itu kembali ke IPL. PSSI sudah memberikan kesempatan. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, masih berharap klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) bisa ikut bergabung dalam kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL) binaan PSSI. Djohar menyerukan klub-klub peserta ISL untuk kembali pada PSSI.
  • 11. ―Kami ingin satu wadah. Marilah, kembali ke rumah. PSSI ini rumah kita bersama,'' katanya. ''Kami berharap semua Indonesia bersatu dan peluang itu ada.'' http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/11/12/02/lvkv26-ketum-pssi-kembalilah-klub-isl Sementara Rudi Kinanta, Direktur Legal PSSI menjelaskan, pertemuan dengan klub ISL merupakan tindak lanjut dari surat AFC dan FIFA yang menyarankan PSSI berdialog dengan klub-klub ISL. Perwakilan PSSI menyebar secara serentak ke seluruh klub ISL guna menyerap aspirasi dan keinginan peserta liga yang dianggap ilegal tersebut. "Permintaan dari SFC sudah kami terima dan akan segera dilaporkan pada Ketua Umum PSSI. Kami mengambil langkah komunikasi terlebih dahulu kepada klub ISL sebelum mengambil keputusan agar PSSI tetap solid dan kompetisi bisa bergulir sesuai harapan," ujar Rudi. http://bola.okezone.com/euro/read/2011/12/27/49/547558/pssi-berdialog-dengan-manajemen-sfc Alah! Semua pemberitaan di media membuktikan kalo PSSI yang salah! Fakta: Hati-hati dalam menerima/membaca/mendengar berita. Beberapa media kini cenderung tidak netral. Kalau ingin mengetahui informasi yang obyektif, cari tahu dari berbagai sumber. Contoh : Viv*news, TV O*e, dan AN*V. Adakah dia mengulas status hukum PT LI? Atau surat pendaftaran Persipura ke AFC oleh PSSI? Kebanyakan berita mengenai kisruh PSSI adalah berupa tuduhan dan opini tanpa menunjukkan fakta-2 yang sesungguhnya. Sepertinya mereka telah mengabaikan Kode etik wartawan Indonesia, khususnya pasal 3. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang menyesatkan, memutarbalikkan fakta, bersifat fitnah, cabul, sadis dan sensasi berlebihan. http://witantra.wordpress.com/2008/06/06/kode-etik-jurnalistik-wartawan-indonesia/ Tapi kenapa sekarang banyak suporter yang menuduh PSSI salah dan ISL benar! Lihat komen-2 di media online! Fakta: Ini merupakan efek permainan media. Media tertentu mengaburkan fakta yang sebenarnya, dan lebih banyak mengulas tuduhan dan opini. Bangsa ini adalah bangsa yang pelupa, juga merupakan bangsa yang mudah dipancing emosinya. Media bertanggung-jawab dalam hal ini. Tunggu dulu! Sistem konsorsium IPL merupakan tindakan monopoli! Sama dengan mengekang klub! Fakta: Ingat. Pemerintah melalui Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 telah melarang penggunaan APBD untuk klub sepakbola profesional. Sementara selama ini hanya 4 klub yang sanggup bertahan tanpa APBD, yaitu: Persib, Arema, Pelita Jaya, dan Semen Padang. Karena peraturan ini mengikat, maka kelangsungan liga terancam karena mayoritas klub terancam gulung tikar. Solusinya adalah dengan sistem konsorsium. Dengan mekanisme perjanjian tertentu, klub yang butuh bantuan finansial akan ditolong, sehingga klub akan survive, dan liga terus berjalan. Musim kompetisi yang lalu, sebagian besar peserta kompetisi resmi PSSI, Indonesian Super League (ISL), masih mengandalkan pendanaan dari APBD. Apalagi untuk kompetisi Divisi Utama dan Divisi I, hampir semuanya masih mengandalkan uang rakyat tersebut. Tercatat hanya Persib Bandung, Arema Malang, Pelita Jaya Purwakarta dan Semen Padang yang sejauh ini terdeteksi menjalani roda kompetisi dengan dana yang mandiri, bukan uang dari negara. http://beritabola.com/kolom/37-kolom/19162-catatan-sepakbola-klub-sepakbola-tanpa-apbd-masih-impian.html
  • 12. Rencana pemerintah menghentikan aliran dana APBD bagi klub sepak bola dinilai Ketua Harian PSIS Simon Legiman sebagai langkah yang tergesa-gesa. Jika musim depan keputusan tersebut jadi diterapkan, akan banyak klub yang mundur karena tak memiliki dana. http://www.persijapjepara.com/2011/04/penghentian-dana-apbd-ke-klub-sepak_07.html Fakta: Kenapa harus dibantu konsorsium? Karena selama ini klub-klub sudah pernah diberi waktu sejak 2007/2008 untuk menjadi klub yang mandiri. Tapi selalu gagal. Manajemen yang buruk diduga menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, konsorsium datang bukan hanya sebagai pemberi uang, tapi juga bantuan manajemen. Misalnya, sebenarnya Permendagri serupa pernah dikeluarkan tahun 2007, namun kemudian dianulir lagi di tahun 2008 melalui Kongres Sepakbola Nasional di Malang. Walaupun sudah ada peraturan yang melarang, toh klub masih mengandalkan dana dari APBD. Permendagri saat itu masih memberikan celah uang rakyat mengalir, yaitu melalui KONI. http://beritabola.com/kolom/37-kolom/19162-catatan-sepakbola-klub-sepakbola-tanpa-apbd-masih-impian.html Jawaban: Konsorsium berbeda dengan sponsor klub. Sponsor klub adalah pihak/perusahaan yang melakukan kesepakatan bisnis dengan suatu klub dengan perjanjian timbal balik yang seimbang. Seumpama, Google men-sponsori Persebaya. Google berkewajiban membayarkan sejumlah dana untuk mendapatkan fasilitas promosi yang dimiliki Persebaya selama jangka waktu tertentu, bisa pencantuman logo di jersey, di bus klub, dlsb. Sebaliknya Persebaya harus memfasilitasi itu semua. Perjanjiannya bisnis. Clear. Sedangkan konsorsium maknanya adalah sekumpulan pihak/perusahaan yang berkumpul untuk melakukan pembiayaan atau pekerjaan bersama. Dalam kasusnya di IPL, konsorsium datang untuk membeli saham klub-klub profesional. Artinya posisi konsorsium di klub adalah pemilik. Bukan sponsor. Dalam pengertiannya sebagai pemilik, pertama, konsorsium wajib menggelontorkan dana untuk biaya operasional klub sekaligus menjadi manajemen untuk mengelola klub tersebut. Kedua, konsorsium berhak mengomersilkan klub. Maksudnya, klub dapat ditawarkan kepada perusahaan-2 lain yang mau menjadi sponsor. Tentu dengan imbalan seperti contoh perjanjian klub-sponsor diatas. Karena kondisi tiap klub di Indonesia berbeda-beda, maka perjanjian dari konsorsium kepada tiap klub pun berbeda. Untuk klub yang sepenuhnya telah mandiri, seperti 4 klub di atas, konsorsium mungkin tidak perlu datang membantu. Namun untuk Persiwa misalnya, konsorsium bisa membeli 90% saham. Apa keuntungan bagi klub? 1. Klub lepas dari APBD. 2. Klub belajar mengelola perusahaan dan profesionalitas dari pihak manajemen yang diterjunkan oleh konsorsium. 3. Jangka panjang klub semakin berkembang dan maju. Apa keuntungan bagi konsorsium? 1. Mengomersilkan klub melalui sponsor atau bentuk lain. 2. Bila dalam jangka panjang klub semakin maju, maka nilai saham akan meningkat, inilah yang diincar oleh konsorsium. Apa keuntungan bagi negara? 1. Beban APBD untuk klub telah lepas. 2. Bila nanti pengelolaan menjadi profesional, diharapkan akan lahir bibit-2 pesepakbola yang bermutu di masa depan. 3. Timnas akan lebih berprestasi. Sebab dengan pengelolaan liga yang bobrok selama ini saja sudah bisa melahirkan Tibo, Andik, Egi melgiansyah, dkk. Apalagi kalau dikelola secara profesional...
  • 13. Jadi niat PSSI menggulirkan IPL semata-mata karena uang?! Jawaban: Kesampingkan masalah uang dulu, sekarang kita hanya dihadapkan pada 2 pilihan, mau politisasi sepakbola atau industrialisasi sepakbola. Perbedaan ini sangat mendasar. Politisasi sepakbola hanya menjadikan orang-2 di dalamnya bermental korup, malas, tidak kreatif, dan tidak peduli. Apalagi masih dibekingi APBD. Sedangkan pada industrialisasi sepakbola, jelas tujuannya adalah uang. Dengan orientasinya pada uang, maka pengurus klub dan liga dituntut bekerja keras, profesional, kreatif, dan bersih. Itu dari sisi pengurus. Ditinjau dari sisi pemain dan kualitas sepakbola... Politisasi sepakbola Mental dan kelas permainan para pemain sulit berkembang. Sebab semua pertandingan bisa diatur dengan uang. Pertandingan berjalan dengan tidak fair. Pemain terbiasa emosi, terbiasa bermain kasar, terbiasa berkelahi, terbiasa menyerang wasit, terbiasa mendapat penalti di menit 89, terbiasa kalah dalam away, dlsb. Kualitas permainan sudah tidak penting. Yang penting dengan uang pertandingan lancar sesuai skenario. Industrialisasi sepakbola Seperti yang dijelaskan sebelumnya, liga harus profesional dan bersih untuk bisa meraih keuntungan finansial non APBD. Dengan demikian pengaturan pertandingan harus dihapuskan, dan kualitas kepemimpinan wasit harus ditingkatkan. Sehingga, pertandingan bisa berjalan dengan fair. Hanya tim dengan permainan terbaik-lah yang akan menang. Dari sini, akan mulai adu cerdik antar tim untuk meningkatkan mutu permainan, bukan adu gede uang suap. Akibatnya, mental pemain akan bagus, dan kualitas sepakbola akan meningkat. Ditinjau dari pembinaan usia dini... Politisasi sepakbola Paham politikus di Indonesia adalah politik praktis. Pokoknya semua serba instan dan harus memberikan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan pemahaman seperti itu, PSSI akan mengabaikan pembinaan usia dini. Prioritasnya adalah naturalisasi. Yang penting bisa juara, supaya bisa cari keuntungan. Di level klub pun demikian, mengontrak pemain yang sudah jadi dianggap lebih baik dari membina pemain muda. Industrialisasi sepakbola Justru pembinaan usia muda yang menjadi prioritas. Sebab pengurus ingin menciptakan pemain-2 hebat di masa depan sehingga bisa dijual dengan harga mahal. Syukur-2 kalau bisa diekspor bahkan ke eropa. Sekarang perhatikan, hebatnya bangsa Indonesia adalah, dengan pembinaan usia dini yang minim selama ini, ternyata bisa muncul bibit-2 alami seperti Andik, Tibo, Wanggai, dll. Apalagi kalau pembinaan dilakukan secara serius? Sulit membayangkan bagaimana hebatnya nanti timnas kita. LAPORAN OLAHRAGA AKHIR TAHUN 2011, KOMPAS, 17 Desember 2011 Sepak Bola dan PSSI yang Terkoyak Di level yunior, prestasi itu tidak menggembirakan. Diwakili tim SAD yang tampil di kompetisi Uruguay, Indonesia kembali gagal lolos ke Piala Asia U-19 2012. ‖Merah Putih Junior‖ juga gagal tampil di Piala Asia U-16 2012. Negeri ini memang tidak punya fondasi pembinaan usia muda. Klub-klub anggota PSSI dan para pengurus daerah (provinsi dan cabang) juga setali tiga uang. Keputusan AFC yang merilis tak satu pun klub Indonesia memenuhi syarat tampil di Liga Champions Asia adalah bukti pengurus klub tidak berbuat apa-apa untuk memajukan klub mereka. Pengurus daerah juga berpangku tangan tidak memutar kompetisi usia muda yang idealnya harus mereka gelar di level regional.
  • 14. Kalau memang PSSI menuduh kisruh yang terjadi sekarang karena pengurus lama kurang legowo, harusnya PSSI berinisiatif untuk membuka perundingan dong! Fakta: PSSI lewat Saleh Ismail Mukadar sudah pernah berupaya melakukan itu dengan menemui perwakilan dari keluarga Bakrie. Tapi keluarga Bakrie meminta diberi wewenang mengelola timnas dan liga, dua area dimana berpotensi banyak uang mengalir dan rawan politisasi. Selain itu bisa dibilang dua hal tersebut sangat vital posisinya bagi perkembangan sepakbola tanah air. Tentu saja PSSI pasti berat melepaskannya. Bukti sahih lainnya adalah pengakuan Deputi Sekjen PSSI Saleh Ismail Mukadar di koran Jawa Pos beberapa waktu lalu. Saya yakin koran-koran nasional tidak mengutipnya. Katanya: ―Saya telah menemui perwakilan keluarga Bakrie yakni Rahim Soekasah (untuk bicara rekonsiliasi). Tapi mereka menjawab hanya mau jika mereka diberi hak mengelola timnas dan kompetisi. Untuk urusan pembinaan usia dini, kompetisi amatir, dan sport science diserahkan pada kami (pengurus sekarang) http://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/12/12/antv-super-tournament/ PSSI tidak bisa seenaknya memecat anggota Exco! Fakta: Berkaca pada FIFA, komite etik diperkenankan memecat anggota Exco apabila yang bersangkutan melanggar peraturan. Pada kasus La Nyalla, Roberto Rouw, Erwin Budiawan, dan Toni Apriliani, keempatnya dinilai telah melakukan pembohongan publik. Komite etik PSSI sebenarnya tidak langsung menghukum, melainkan diawali dengan meminta klarifikasi. Sayangnya kesempatan itu diabaikan oleh terhukum, kecuali Roberto Rouw. Lalu komite etik tetap bersabar dengan tidak langsung menjatuhkan sanksi pemecatan, mereka hanya menghukum dengan meminta surat permintaan maaf resmi dari terhukum. Lagi-lagi keempat pembangkang itu menampiknya. Dari keempat anggota Exco tersebut tercatat cuma Roberto yang sudah memenuhi panggilan Komite Etika yang diketuai Todung Mulya Lubis. Komite Etika sudah menjadwalkan pemanggilan kedua pada Selasa (6/12/2011) besok. http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/12/05/192053/1783317/76/tolak-panggilan-komite-etika-la- nyalla-cs-tak-takut-dipecat VIVAnews - Majelis Sidang Komite Etik PSSI memutuskan menjatuhkan sanksi terhadap empat anggota Komite Eksekutif PSSI, yaitu La Nyalla M Matalitti, Erwin D Budiawan, Robertho Rouw, dan Tony Apriliani. Mereka disanksi harus menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada Ketua Umum PSSI, Komite Eksekutif PSSI, AFC, dan FIFA dalam waktu 2x24 jam. http://bola.vivanews.com/news/read/273665-4-exco-pssi-terancam-dipecat-permanen Sebelumnya, Juru Bicara PSSI, Eddi Elison, mengatakan, SK putusan pemacatan atas La Nyalla M Matalitti, Erwin D Budiawan, Robertho Rouw, dan Tony Apriliani telah disiapkan. SK tersebut tinggal ditandatangani oleh anggota Komite Etik PSSI, sebelum diumumkan ke publik. http://bola.vivanews.com/news/read/275036-dipecat--empat-exco-pssi-tak-acuh FIFA sebelumnya diketahui telah memecat salah seorang anggota Exco-nya, Mohamed bin Hammam, melalui komite etik. The FIFA Ethics Committee, under the chairmanship of Petrus Damaseb (Namibia), has today decided to ban football officials from taking part in any football-related activity (administrative, sports or any other) for periods of between life and one year, after they were found to have breached various articles of the FIFA Code of Ethics. The decisions, which were taken during a two-day meeting of the Ethics Committee held in Zurich on 22 and 23 July 2011, are the following:
  • 15. • Mohamed bin Hammam (FIFA Executive Committee member) was banned from taking part in any kind of football-related activity (administrative, sports or any other) at national and international level for a period of life. • Debbie Minguell (Caribbean Football Union official) was banned from taking part in any kind of football-related activity (administrative, sports or any other) at national and international level for a period of one year. • Jason Sylvester (Caribbean Football Union official) was banned from taking part in any kind of football-related activity (administrative, sports or any other) at national and international level for a period of one year. • Furthermore, Chuck Blazer (FIFA Executive Committee member) received a warning for comments he made on 30 May at the CONCACAF Caucus held in Zurich. These comments suggested some CFU members were ―under investigation‖, when this was not true. http://www.fifa.com/aboutfifa/organisation/bodies/news/newsid=1479068/index.html
  • 16. Kesalahan PSSI PSSI memecah belah Persija! 2008 - PT. Liga Indonesia mewajibkan klub-klub ISL mendirikan badan hukum (perseroan) untuk menangani persoalan klub. Bambang Sucipto-Benny Erwin-Sonny Sumarsono atas persetujuan Pengprov DKI mendirikan PT. Persija Jaya. Perseroan itu mendapat tugas untuk mengelola panpel pertandingan dan mengurus administrasi klub dengan PSSI-AFC. Sementara Pengprov mengendalikan penuh pengelolaan tim. 2009 - Menjelang bergulirnya kompetisi ISL 2009/2010, klub-klub anggota Persija dikomandoi Toni Tobisa mempermasalahkan status PT. Persija Jaya. Mereka beranggapan perseroan itu tidak mengakomodasi aspirasi klub anggota. Mereka menggelar RUPS untuk membentuk PT. Persija Jakarta. PT. LI atas persetujuan Pengprov DKI mengesahkan perseroan baru ini beroperasi menggantikan posisi PT. Persija Jaya. 2010 - Kinerja PT. Persija Jakarta dipertanyakan Pengprov dan klub-klub anggota. Selain gagal merumuskan formulasi pengelolaan panpel klub yang profesional, posisi Toni Tobisa sebagai Dirut dipertanyakan karena ia aktif di militer. Manajer Persija, Haryanto Badjoeri, wakil Pengprov DKI memberikan mandat kepada PT. Persija Jaya Jakarta yang dimotori Benny Erwin dan mayoritas klub anggota sebagai pengelola klub urusan panpel dan administrasi. PT. Liga Indonesia mengeluarkan SK penunjukan perseroan itu. 31 Juli 2011 - Dalam Rapat Umum Anggota (RUA) yang melibatkan klub anggota Persija, Ferry Paulus terpilih sebagai Ketua Umum Persija 2011-2015. Rapat tersebut dihadiri Sekjen PSSI, Tri Goestoro. Setelah mengantungi izin dari Pengprov DKI, Ferry menggelar RUPS klub anggota Persija. Dalam rapat diputuskan untuk mengangkat Ferry sebagai Direktur Utama PT. Persija Jaya Jakarta. Hasil RUA dilaporkan ke Pengprov DKI, yang menyetujui perseroan. Seiring tidak diperbolehkannya lagi dana APBD, tugas utama perseroan ini menangani urusan panpel, administrasi, dan pembentukan tim. 10 Agustus 2011 - PT. Persija Jaya Jakarta secara resmi mendaftarkan nama Persija sebagai calon peserta kompetisi ke PSSI. 22 Agustus 2011 - PSSI memanggil Ferry Paulus untuk memberitahukan bahwa selain perseroan miliknya, PSSI juga menerima dua pendaftaran lain, dari PT. Persija Jaya yang akan merger dengan klub LPI Jakarta FC, dan PT. Persija Jakarta. 23 Agustus 2011 - PSSI menggelar mediasi namun hanya dihadiri oleh petinggi PT. Persija Jaya Jakarta dan PT. Persija Jaya, sementara perwakilan PT. Persija Jakarta absen. 24 Agustus 2011 - Benny Erwin selaku Direktur Utama PT. Persija Jaya berkomunikasi dan koordinasi dengan Bambang Sucipto karena selaku Dirut PT. Persija Jaya, Benny tidak mengetahui PT. tersebut didaftarkan sebagai pengelola Persija. Bambang yang ditunggu di kantor PSSI tak muncul. 18 September 2011 - PT. Persija Jaya Jakarta dan PT. Persija Jaya menerima surat keputusan Komite Eksekutif (16 September 2011) yang membawa kasus pertikaian pengelolaan Persija ke meja pengadilan. Jika sampai 21 Agustus (???) tidak ada keputusan resmi maka Persija dianggap tidak ikut kompetisi. 22 September 2011 - Komite Eksekutif PSSI menyerahkan kasus dualisme ini ke Gubernur DKI Jakarta, namun ditolak oleh semua pihak yang bertikai. 30 September 2011 - Rapat Komite Eksekutif PSSI memutuskan PT. Persija Jaya sebagai perseroan yang sah untuk mengelola Persija. Sumber : Tabloid Bola edisi 2255 3-5 Oktober 2011
  • 17. PSSI memecat Riedl secara mendadak dan berdekatan dengan jadwal PPD! Jawaban: Meskipun PSSI memiliki hak prerogatif mengganti kursi kepelatihan, tapi dengan mepetnya jadwal pertadingan PPD, tentunya ini menjadi pertanyaan bagi sebagian besar orang. Akibatnya kemudian publik menuduh PSSI terlalu gegabah mengambil langkah. Gambar di bawah merupakan salinan kontrak Riedl. Kontrak ini dicurigai tidak dilakukan melalui mekanisme yang legal, sehingga bisa diartikan sebagai kontrak pribadi antara Nirwan Bakrie dengan Riedl. Indikatornya: Pada judul surat tercetak Persatuan Sepakbola Indonesia (PSI) dari yang seharusnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), lalu kata Assosiation dari yang seharusnya Association. Oke lah kita reset, tapi kenapa pake nama liga yang mirip dengan breakaway league musim lalu! Ga ada nama lain apa! Kesannya PSSI ga netral! Jawaban: Yup. Ane jg menyayangkan penggunaan nama IPL. Branding 'IPL' sudah terbentuk sejak musim lalu. Kalau memang niatnya menciptakan brand baru, seharusnya menggunakan nama yang baru pula. Penggunaan nama lama hanya akan merugikan PSSI sendiri dikarenakan bisanya pemahaman masyarakat. Memang memberikan prioritas klub nominator IPL adalah hak Exco, tapi kenapa harus 6 klub itu! Jawaban: Oke, memang harus diakui itu tidak etis meskipun secara hukum itu sah. Lalu bagaimanakah seharusnya? Mari kita kembali merunut kejadian 4 bulan yang lalu.......
  • 18. 26/8 - Melalui rapat Exco, PSSI menetapkan kompetisi akan dibagi menjadi level 1 dan 2. Level 1 terdiri dari 32 tim yang dibagi dalam 2 grup. Level 2 terdiri dari 48 tim dalam 4 grup. Nominator pengisi level 1 dan 2 masing-2 adalah 34 dan 36 klub. 16/9 - AFC datang dan melakukan verifikasi. Verifikasi ini bertujuan untuk menilai apakah Liga Indonesia sudah layak profesional atau belum. Kalau layak, maka akan mendapat slot langsung di ACL, bila tidak, slot ACL hilang. Liga dikategorikan profesional apabila liga tersebut berisikan minimal 10 tim yang terakreditasi profesional. Liga profesional = 10 tim profesional. Sayang, setelah melakukan verifikasi, AFC menilai hanya 6 tim yang masuk kategori layak, yaitu: Persis, Persikota, Persebaya, PSIS, Persibo, dan Persik. Karena hanya ada 6 tim, maka liga belum bisa disebut profesional. Mengetahui hal ini, PSSI melalui Exco memutuskan untuk mereset liga. Sepakbola Indonesia dimulai dari nol. Kemudian melalui rapat Exco, dengan memperhatikan masukan klub, akhirnya diputuskan liga akan digulirkan dalam 2 wilayah dengan 32 peserta. Saat itu ada 36 kandidat klub yang harus bersaing. 17/9 - Exco kembali mengadakan rapat, kali ini merevisi keputusan sebelumnya. Jadinya adalah: 1. Jumlah peserta liga level 1 adalah 18 tim, dan level 2 adalah 44 tim. 2. Level 1 diselenggarakan 1 wilayah, level 2 dalam 4 wilayah. 3. Nama liga level 1: ISL, namaliga level 2: Divisi Utama. 4. Calon pengisi liga level 1 diprioritaskan tim ISL musim lalu. Namun tetap harus melalui verifikasi, bila gagal maka akan digantikan tim lain. 21/9 - Exco mencabut lagi keputusan sebelumnya. Kali ini dirumuskan: 1. Jumlah peserta ISL 24 tim. 2. Calon pengisi liga level 1 diprioritaskan tim ISL musim lalu, 3 tim ISL 'yang dipecat' musim lalu, 2 tim rekomendasi sponsor dan faktor sejarah, dan 1 tim terdegradasi terbail ISL musil lalu. 3. Namun tetap harus melalui verifikasi, bila gagal maka akan digantikan tim lain. Nah disinilah letak yang dipermasalahkan banyak pihak. 6 tim itu dituduh gratis. Padahal yang disebut gratis adalah tanpa melalui penyaringan, langsung tembus ke level teratas. Tapi ini harus tetap menjalani verifikasi terlebih dahulu. Bila gagal, maka tidak diizinkan tampil di kasta tertinggi. Pun demikian bagi tim-2 ISL musim lalu. Tergantung hasil verifikasi. Kekeliruan PSSI adalah, kenapa tim yang diprioritaskan untuk mengikuti verifikasi juga pas 24 tim. Kalau mau adil, seluruh tim harus memiliki kesempatan yang sama sebagai nominator, lalu di-verifikasi bersama. Dan bukan sebagai 'tim cadangan' yang baru maju kalau ada salah satu dari ke-24 tim itu gagal verifikasi. Terlebih, 4 dari 6 tim yang dinyatakan profesional sebelumnya tidak diikut-sertakan sebagai salah satu prioritas nominator. Dan yang membuat banyak tim semakin kecewa adalah alasan rekomendasi sponsor dan faktor sejarah yang membuat Persebaya dan PSMS bisa menjadi salah satu prioritas. Meskipun demikian, langkah PSSI sebenarnya secara hukum dinyatakan sah, merujuk Statuta PSSI pasal 37 ayat 1 (a): Exco berwenang mengatur tanggal, tempat, dan jumlah peserta kompetisi. Tapi, keputusan ini dirasakan tidak memenuhi unsur keadilan. lantas karena PSSI tidak melanggar satu pun statuta, tim-tim yang kecewa tidak bisa melakukan apapun. Celah ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pengurus-pengurus lama melalui PT LI. Kelompok tim yang kecewa menamakan diri K-14 bekerja sama dengan PT LI untuk menggelar kompetisi tandingan. Tapi keputusan ini salah, cara penyampaian protes yang baik haruslah tetap berada dalam koridor hukum atau statuta. Mengundurkan diri dari liga resmi PSSI dan mengikuti liga tandingan sangat menabrak statuta. Bahkan membuat masalah semakin runyam. Kesimpulannya: PSSI salah, klub-2 breakaway salah, dan PT LI salah.
  • 19. Keterangan yang lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran ‗Kronologis 24 tim‘. IPL tidak becus mengatur jadwal! Jawaban: Memang betul PT LPIS belum berpengalaman menyelenggarakan liga. Tapi setidaknya biarkan IPL belajar perlahan-lahan. Itu lebih baik ketimbang PT LI yang sudah sarat pengalaman namun belum becus mengurus jadwal. TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persib Bandung Drago Mamic mengusulkan perubahan jadwal Liga Super Indonesia untuk laga tandang Persib pada bulan Januari 2012 kepada PT Liga Indonesia melalui PT Persib Bandung Bermartabat. Ia menilai jadwal enam pertandingan kandang dan tandang Maung Bandung selama bulan itu terlalu ketat dan kurang adil. Drago menyebut jadwal laga tandang Persib di kandang Mitra Kukar pada 14 Januari dan di kandang Persisam Samarinda pada 17 Januari yang cuma berselang 2 hari. Ia menilai jarak kedua jadwal ini merugikan Persib yang, sebagai tim tamu, cuma punya waktu rehat 2 hari sebelum dijamu Persisam. http://www.tempo.co/read/news/2011/12/28/099374166/Rugikan-Persib-Drago-Ingin-Jadwal-Laga-Diubah
  • 20. Kesalahan KPSI – PT LI – ISL Membangkangnya klub ternyata juga faktor investor! Bukan berlandaskan keyakinan hukum! Sebagaimana diberitakan, musim ini Persid memilih bergabung dengan PT Liga Indonesia karena beberapa alasan. Pertama, tidak adanya dana untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama resmi PSSI yang mengharuskan Persid main empat kali di luar Jawa. Kedua, adanya investor yang memiliki kedekatan dengan pengurus PT Liga Indonesia. http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2011-12- 31/122483/Bupati:_ISL_atau_IPL,_yang_Penting_Sepakbola! ISL bukan liga professional! Menanggapi pernyataan Gordon, Lalu Mara menyatakan siap membawa kasus Diego ke ranah hukum. "Kan tadi pak Gordon bilang BOPI tidak bisa karena Pelita (bermain di) ISL. ISL semi profesional. Karena itu kami disarankan menempuh jalur pidana. Ya, saya jalankan dong, menempuh jalur pidana seperti yang disampaikan pak Gordon," kata Lalu Mara. http://bola.kompas.com/read/2012/01/05/17243040/Ketum.BOPI.Laporan.Pelita.Salah.Alamat ISL melakukan pembohongan publik! Mengaku sebagai liga, tapi sesungguhnya hanya turnamen biasa! Bukti: Pernyataan ketua BOPI dalam live Suara Anda Metro TV, 6 Desember 2011 http://www.youtube.com/watch?v=M2Q7KE3Yqik ISL justru pelaku pemberi promosi gratis! Bukti: Kelompok klub pembangkang dan PT LI menuduh PSSI memberikan promosi gratis, padahal ISL 2011/2012 juga memberikan promosi gratis kepada: Persiram, Gresik United, PSAP, dan PSMS. Asli gratis karena tanpa alasan atau verifikasi yang jelas. Kalaupun beralasan karena mengambil tim 8 besar dari Divisi Utama musim lalu, seharusnya diputuskan lewat Rapat Exco PSSI, sesuai statuta PSSI pasal 37 ayat 1a. Sudahkah dilakukan? Izin ISL tidak jelas! Bukti: Menurut UU keolahragaan yang berlaku, kejuaraan olahraga yang mendatangkan banyak massa wajib mendapat rekomendasi dari induk cabang olahraga bersangkutan. Kenyataannya tidak ada izin dari PSSI. Mestinya ISL tidak bisa digelar. Pihak kepolisian pun harusnya mengerti kalau personelnya tidak bisa diterjunkan untuk mengamankan kegiatan yang melawan undang-undang, tapi kali ini kepolisian harus tunduk mengikuti kemauan PT LI. Pasti tidak bisa dianggap remeh bekingan dari ISL. Dalam pasal 51 ayat 2 UU No. 3/2005 disebutkan, setiap penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga bersangkutan dan memenuhi peraturan perundang-undangan. Menurut Max, LPI berhubungan dengan olahraga sepak bola dan induk organisasi sepak bola di Tanah Air adalah PSSI. http://bola.kompas.com/read/2011/01/06/17190832/PSSI.Kok.BOPI.yang.Beri.Izin.LPI
  • 21. ISL mencoba memecah belah Persib! Skenario Gunung Bohong Membuat Persin Jadi Bolong Adjat Sudrajat Hanya Diperalat ARIWIBOWO.NET - Pro kontra wacana kelahiran klub Persib 1933 terus bergulir panas. Motor penggerak kelahiran klub baru itu disebut-sebut adalah Adjat Sudrajat dan Bambang Sukowiyono, keduanya mantan pemain Persib Bandung di era perserikatan. Dan keduanya diketahui banyak pihak saat ini secara bersamaan sedang aktif menggarap proyek yang dibiayai oleh Grup Bakrie, yaitu seleksi tim U16 di Gunung Bohong pinggiran kota Bandung untuk merekrut pemain usia muda yang akan dikirim berlatih ke Uruguay. Meski terus berkilah bahwa pendirian Persib 1933 bukanlah upaya mengkloning dan memecah belah Persib seperti kasus yang terjadi di Persebaya, Arema dan Persija, tak kurang banyak pihak mencurigai bahwa ujung-ujungnya nanti klub Persib 1933 ini akan ikut berlaga dalam kompetisi ISL dibawah PT Liga Indonesia. Ini skenario kebohongan dari Gunung Bohong, dimana Adjat Sudrajat hanya diperalat, demikian komentar dari Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi) Ari Wibowo. Saat ini strategi jangka pendek hanya supaya klub Persib 1933 bisa lahir terlebih dahulu. Kemudian membentuk tim, dan ujung-ujungnya akan menceburkan diri dalam kisruh dualisme kompetisi di negeri ini, dengan menyatakan diri sebagai wakil kota Bandung di kompetisi ISL. Ari merasa skenario Gunung Bohong ini bisa membuat Persib yang bulat dan utuh menjadi bolong. Diobok-obok dan dijamah kekuatan besar yang saat ini tengah mencoba menggoyang PSSI. Dan lagi-lagi suporterlah yang menjadi korbannya. Karena nanti Viking dan Bobotoh bingung harus mendukung Persib versi yang mana, dan internal mereka sampai ke grassroot akan terpecah menjadi dua. (AW-21) http://www.vikingpersib.net/index.php?topic=3962.0 Okelah, kalau hasil kongres Bali palsu yang diagung-2-kan pembelot itu benar adanya, berarti ISL juga melanggar keputusan kongres Bali! Bukti: Pada SK yang diragukan kevalidannya ini, namun senantiasa dijadikan tameng kelompok pembangkang, tertulis bahwa Divisi Utama diisi 44 tim yang terbagi dalam 4 wilayah. Kenyataannya Divisi Utama ISL 2011/2012 hanya ada 30 klub dengan 2 wilayah. Screenshot bisa dilihat di atas. Kick Off Divisi Utama ISL akan dimulai pada 15 Desember mendatang dan diikuti oleh sebanyak 30 klub. Kompetisi Divisi Utama juga akan dibagi menjadi dua wilayah dimana satu wilayah ditempati 15 klub. http://bola.inilah.com/read/detail/1805170/30-tim-divisi-utama-berikrar-gabung-isl PT LI sebagai pengelola ISL cacat hukum! Bukti: PT LI ini 99% sahamnya sebelumnya adalah milik PSSI. Tapi anehnya, saham sejumlah tersebut diserah- terimakan ke klub-2 tanpa mengundang pihak PSSI dalam acara RUPS. Judulnya saja Rapat Umum Pemegang Saham, justru PSSI sebagai pemilik mayoritas saham tidak diundang. Baru kali ini terjadi, petinggi-2 sebuah perusahaan melakukan kudeta pada owner. Beruntung, akhirnya Kemenkumham menegaskan bahwa PSSI masih merupakan pemilik sah 99% saham PT LI. Spartacks Cyber. Langkah berani yang dilakukan PT. Liga Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dinilai menyalahi aturan. RUPS yang rencananya akan digelar pada 27 Oktober 2011 tersebut diagendakan untuk membagi-bagikan saham PT. LI kepada klub peserta Liga Super Indonesia. Erizal Anwar selaku Direktur Utama PT. KSSP berpendapat bahwa pelaksanaan RUPS PT. LI oleh Andi Darussalam Tabussala (Presiden Direktur PT. LI) dan Djoko Driyono (CEO PT. LI) cacat hukum dan akan memperkeruh keksiruhan sepakbola nasional. ―Menurut saya itu hanyalah langkah-langkah sekelompok orang untuk mengacau saja. status Quo
  • 22. punya pintu untuk kembali menggacaukan situasi. Tindakan mereka mengadakan RUPS tanpa mengundang pemilik saham adalah seuatu kebodohan,‖ ungkap Erizal kepada Spartacks Cyber, Senin 24 Oktober 2011 melalui sambungan telepon. ―Bodoh sekali mereka bukan pemegang saham tapi mengadakan RUPS. Apalagi yang diundang semuanya bukan pemegang saham, itu salah sekali,‖ tambah Erizal RUPS bisa sah jika saja kita masing-masing klub telah diserahkan kepemilikan sahan PT. LI secara legal. Memang berdasarkan hasil kongres Bali dikatakan bahwa pemilik saham PT. LI adalah 99 persen milik klub, namun belum diserahkan secara legal. Menurut undang-undang penyerahan saham tersebut hanya bisa dilakukan juga dalam RUPS, namun sejak kongses Bali hingga saat ini PSSI yang dulu dipimpin Nurdin Halid belum pernah sekalipun mengadakan RUPS sehingga kita selaku klub belum berhak secara legal atas saham tersebut, makanya SP tidak menghadiri undangan tersebut. ―Artinya, pengurus PSSI yang lama itu tidak menjalankan amanat dari kongres, harusnya setelah konres Bali mereka melakukan RUPS untuk membagikan saham kepada klub, namun itu tidak mereka lakukan. Artinya, secara legal kita tidak memiliki saham (di PT. LI, red),‖ tambah Erizal. Menanggapi kisruh kompetisi yang terjadi saat ini, Erizal dengan tegas menyatakan akan tetap berada di IPL karena merupakan liga resmin yang digulirkan oleh PSSI. Keputusan ini diambil bukan atas dasar SPFC mendukung secara penuh langkah-langkah yang diambil oleh PSSI sekarang, namun karena mengikuti jalur yang benar. ―Jadi sikap kita tetap di IPL,‖ imbuh Erizal. Sedangkan mengenai wacana akan digulirkannya kembali Liga Super Indonesia oleh PT. LI yang diawali oleh RUPS PT. LI, Erizal menyatakan bahwa langkah tersebut adalah sebuah kesalahan. ―Apa yang dilakukan ADT dan Djoko Driyono itu sudah menyimpang. Mereka itu hanyalah pesuruh dari pemegang saham, bukan pemegang saham dan tidak berhak membagi-bagikan saham,‖ pungkas Erizal. (Rieko) http://spartacks.net/berita/2011/10/24/2057.html
  • 23. Bola.net - Klaim PT. Liga Indonesia (PT.LI) yang mengaku telah mengubah komposisi kepemilikan saham mereka pasca Kongres Bali mendapat bantahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Melalui surat yang dikirimkan pada PSSI, Kemenkumham menegaskan bahwa 99% saham PT.LI masih milik PSSI. Dalam surat yang bernomor AHU.2-AH.01.09-13649, Kemenkumham menegaskan bahwa PSSI memiliki 990 ribu dari sejuta lembar saham PT.LI. Sementara 10 ribu lembar sisanya menjadi milik Yayasan Sepakbola When I M 64. Sebelumnya, hal senada telah diungkapkan Catur Agus Saptono. Menurut Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI itu, PT.LI telah melakukan kebohongan publik. "Ada kebohongan publik yang dilakukan oleh pengurus PT. Liga Indonesia, atas nama Presiden Direktur Syahrial Tahir dan Presiden Komisaris, Harbiansyah Hanfiah. Mereka menyatakan saham PSSI telah dialihkan kepada klub, bahkan telah melaporkan pengalihan saham tersebut kepada FIFA dan AFC," ungkap Catur, yang merupakan Wakil Ketua Komite Disiplin PSSI ini. Lebih lanjut, Catur juga menyatakan bahwa RUPS PT.LI tidak pernah terjadi secara hukum. Pasalnya, PSSI sebagai pemilik 99% saham PT.LI tidak hadir dalam acara tersebut. "Selain itu, berdasar data Sisminbankum per tanggal 09 Nov 2011, PSSI masih terdaftar sah sebagai pemegang 990 ribu lembar saham, atau 99% dari saham PT.LI. Dalam data itu juga tidak terdaftar Presiden Direktur atas nama Syahrir Tahir dan Presiden Komisaris atas nama Harbiansyah. Ini kebohongan yg harus dibongkar," tegasnya. http://www.bola.net/indonesia/kemenk...si-30c4d2.html Giliran masalah hutang, malah dilempar ke PSSI. Kalau mengakunya saham 99% sudah dibagikan ke klub, seharusnya klub yang menanggung. Hal ini mengimplikasikan bahwa PT LI sebetulnya sadar bahwa pemilik PT LI sebenarnya masih PSSI. PSSI diakui Rudy kaget begitu tiba-tiba ada tagihan sebesar Rp 50 Miliar dari PT Liga Indonesia ke PSSI tanpa mengetahui bagaimana proses Rp 50 Miliar itu terjadi. http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi PT LI juga melanggar UU Keolahragaan nasional tahun 2005. Pasal 51: PT LI tidak mendapat rekomendasi dari PSSI. Pasal 45: PT LI justru memecah belah kesatuan bangsa melalui sepakbola. Pasal 47: PT LI tidak transparan dan akuntabel. Pasal 51 (2) Penyelenggara kejuaraan olahraga yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga yang bersangkutan dan memenuhi peraturan perundang-undangan Pasal 45 Penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 bertujuan: e. memelihara persatuan dan kesatuan bangsa; dan f. meningkatkan ketahanan nasional. Pasal 47 Penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. http://www.dpr.go.id/uu/uu2005/UU_2005_3.pdf
  • 24. Kewenangan PT LI sudah dicabut! PT LI tidak berhak menggulirkan liga! JAKARTA, KOMPAS.com — PSSI mencabut semua kewenangan PT Liga Indonesia secara resmi. Surat keputusan per tanggal 22 Agustus itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. "PSSI mencabut delegasi penyelenggaraan kompetisi sepak bola profesional dari PT Liga Indonesia, dan menyatakan PT Liga Indonesia sudah tidak memiliki kewenangan apa pun yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi profesional di bawah yurisdiksi PSSI," demikian salah satu butir keputusan tertulis. Namun, PSSI juga tetap akan meminta pertanggungjawaban PT Liga Indonesia untuk menyelamatkan aset dan kepentingan PSSI di dalam PT Liga Indonesia. Hal ini, seperti tertulis, dilakukan PSSI dalam kapasitas sebagai pemegang saham mayoritas. http://nasional.kompas.com/read/2011/10/25/20222668/PSSI.Cabut.Kewenangan.PT PT LI tidak lebih professional disbanding PT LPIS "Ini di luar dugaan saya, menjadi pelatih Persid. Yang saya dengar, kalau menurut PSSI, pelatih Divisi Utama harus berlisensi A, sementara saya berlisensi B. Tapi kata manajemen tidak masalah, karena kita bertanding di PT LI," kata Santoso. http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2012-01- 03/122743/PT_LI_Tak_Persoalkan_Pelatih_Persid_Berlisensi_B PT LI menanggung hutang 50 miliar, tapi bisa membiayai tim-2 yang bergabung di PT LI, bagaimana bisa! Bukti: Aneh sekali PT LI, saat ini mereka merugi Rp 50 miliar, lalu bukannya berupaya membayar hutang, malahan menyubsidi klub-2 untuk ikut kompetisi yang mereka buat. Lucunya, tagihan Rp 50 miliar dibebankan pada PSSI. Pertanyaannya, siapa penyandang dana PT LI? PSSI diakui Rudy kaget begitu tiba-tiba ada tagihan sebesar Rp 50 Miliar dari PT Liga Indonesia ke PSSI tanpa mengetahui bagaimana proses Rp 50 Miliar itu terjadi. http://www.tribunnews.com/2011/12/05/pt-liga-indonesia-niatnya-buruk-kepada-pssi Selain diikuti oleh beberapa klub elit seperti Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC, PT LI juga mengajak klub-klub Divisi Utama. Mereka menawarkan subsidi Rp 500 juta untuk setiap klub, atau meningkat dari musim lalu yang besarnya Rp 300 juta. http://bola.inilah.com/read/detail/1797707/ditawari-pt-li-rp-500-juta-klub-du-minta-rp-1-m PT LI plin-plan! Bukti: Pada suatu kesempatan, PT LI melalui Joko Driyono menyatakan bahwa PT LI tidak ada kaitannya dengan FIFA dan AFC. Tidak ada kaitannya? Lalu PT LI ini menginduk pada siapa? Pernyataan Joko Driyono ini sama dengan membuka boroknya sendiri. Tapi di lain kesempatan, saat merasa membutuhkan kehadiran FIFA, Joko Driyono menjilat ludahnya sendiri dengan mengatakan akan berkomunikasi dengan FIFA. Apakah ini yang dinamakan dengan silat lidah? TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Liga Indonesia (PT LI) selaku penyelenggara kompetisi Indonesia Super League (ISL) enggan mengomentari surat FIFA dan AFC kepada PSSI tentang kisruh berkepanjangan di internal PSSI. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengaku tidak ada kaitannya antara FIFA dan ISL. http://www.tribunnews.com/2011/12/22/pt-li-klub-isl-tak-ada-hubungan-dengan-fifa-dan-afc
  • 25. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi Indonesia Super League (ISL) sepertinya belum mau dikatakan sebagai penyelenggara kompetisi tak resmi, bahkan mengaku akan memfasilitasi klub- klub untuk segera bertemu FIFA dan AFC. "Inisiatif ini bukan untuk memecah belah, melainkan agar balance dalam konteks meluruskan pokok permasalahan," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, Kamis (29/12/2011). http://www.tribunnews.com/2011/12/29/pt-liga-indonesia-nafsu-ketemu-afc-dan-fifa Berdirinya KPSI tidak diakui FIFA! Jawaban: PSSI hanya memungkinkan untuk digulingkan apabila PSSI telah melanggar statuta FIFA atau PSSI. Namun sampai saat ini tidak ada yang sanggup menyebutkan pasal mana yang dilanggar PSSI. Kalaupun betul PSSI salah, apakah harus digulingkan? Seberapa besar dosanya hingga harus buru-buru dilengserkan? Kalaupun betul dosanya teramat parah sehingga membahayakan sepakbola nasional, jalan yang harus ditempuh adalah melalui KLB. Kini FIFA tidak mau mengakui KPSI dan ISL, lantas apakah mereka akan tunduk pada keputusan FIFA? Ternyata tidak, FIFA dilawan! Sungguh heroik perjuangan mereka, mirip perlawanan PSSI jaman Nurdin yang mengakali FIFA agar tetap menjadi ketua umum meskipun sedang dipidana. Kelompok ini sangat liar dan berbahaya yang tidak segan menolak tunduk pada FIFA, waspadalah pada manuvernya. Setelah mengambil wewenang pengurus PSSI, Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) langsung menunjuk sekretaris jenderal yang akan mengurus administrasi. Mantan Ketua Komdis PSSI di era Nurdin Halid, Hinca Panjaitan, terpilih untuk membantu KPSI dalam hal surat-menyurat. Keputusan ini diambil dalam rapat anggota KPSI di Hotel Sultan, Rabu (28/12/2011). http://bola.kompas.com/read/2011/12/29/00552691/KPSI.Bentuk.Komdis.Komding..Tunjuk.Sekjen.dan.Ketua.BLAI Jakarta - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dinilai tak akan memberi restu terhadap rencana kongres luar bisaa yang digagas Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia. Rencana menggelar kongres luar bisaa dinilai hanya upaya mencari perkara yang akan berujung pada sanksi FIFA. "FIFA tidak ingin seperti itu. Mereka sudah mengirim surat (ke PSSI), ini satu hal yang harus dihormati dan ditanggapi dengan serius, jangan malah mencari perkara, jangan cari masalah," kata Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin ketika dihubungi Tempo, Kamis, 29 Desember 2011. Surat yang dimaksud Djohar adalah surat pernyataan sikap FIFA yang diterima PSSI 21 Desember lalu. Dalam surat itu, FIFA mengancam akan memberi sanksi jika hingga 20 Maret nanti dualisme kompetisi tak kunjung kelar. FIFA menilai kompetisi Indonesia Super League tak sah dan klub-klub yang bermain di liga itu harus kembali ke PSSI. http://www.tempo.co/read/news/2011/12/29/099374298/FIFA-Tak-Restui-Kongres-Luar-Bisaa-PSSI REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kendati Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) telah menyatakan mengambil alih organisasi PSSI, namun federasi sepak bola dunia belum memberikan pengakuan. FIFA dalam suratnya yang diterima Republika, Jumat (30/12) menegaskan tetap mengakui peranan PSSI sebagai pengontrol seluruh kegiatan sepak bola nasional. Hak penuh yang legal dalam menjalankan kegiatan sepak bola juga masih dipegang Djohar Arifin Husin cs. http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/12/01/01/lx4795-fifa-tak-akui-keberadaan-komite- penyelamat-sepak-bola-indonesia
  • 26. Berikut nukilan dari surat FIFA tersebut: FIFA would like to highlight that the role of the PSSI is to organise and supervise in all its form at national level, as well as to control association football in the territory of its country, as stipulated in the FIFA Statutas (cf. art. 10 and art. 13 of the FIFA Statutas). FIFA and AFC strongly encourage the PSSI and the clubs that have joined the break-away ISL to find an amicable solution to the current situation for the common good of Indonesian football. However, should this not be possible, the PSSI must take appropriate measures to ensure that all football activities remain under its control. As you know on 15 December 2011 a meeting between a FIFA/AFC delegation and PSSI took place in Tokyo. PSSI was reminded that Art. 18 al. 1 of the FIFA Statutas prescribes that “Leagues or any other groups affiliated to a Member of FIFA shall be subordinate to and recognized by that Member. The ISL is neither subordinate to nor recognized by PSSI. The clubs playing in the ISL, by their action, are jeopardizing the capacity of PSSI to comply with the FIFA statutas. It is thus essential that PSSI takes appropriate measures in order that the clubs playing in the ISL come back under the control of PSSI. FIFA advises that no PSSI official (in particular referees) should officiate in the ISL. Players playing in the break-away ISL will not be able to be transferred abroad, as the Transfer Matching System (TMS) will be switched off for the ISL clubs. These players should also not be allowed to play in their national team. Should the situation not be resolved by 20 March 2012, FIFA will have to report the case of the PSSI to the FIFA Associations Committee for review and possible sanction Kind regards, FIFA Media department http://www.bola.net/indonesia/fifa-tegaskan-hanya-akui-pssi-bukan-isl-b90d3c.html Permintaan KLB oleh RASN menyalahi statuta! Bukti: Bagaimanakah KLB bisa diselenggarakan? Berikut salinan statuta PSSI pasal 31. 1. Komite Exco (sebagai tim, bukan perorangan) berhak mengadakan KLB setiap saat. 2. Exco dapat melaksanakan KLB apabila diminta secara tertulis oleh setidaknya 2/3 anggota PSSI berikut agenda apa yang akan diusung. Tapi tidak sembarangan pengurus pengprov/pengcab/klub yang bisa
  • 27. mengajukan permintaan, melainkan harus resmi dari ketua umum atau yang mewakilinya secara sah. KLB harus digelar maksimal 3 bulan sejak diterimanya permintaan resmi. 3. Apabila ternyata tidak diadakan, maka anggota bisa menggelar KLB sendiri, sekaligus meminta bantuan pada FIFA Sekarang apakah surat permintaan itu sudah terkumpul di meja Exco? Rasanya tidak, justru PSSI sendiri yang harus repot-repot berkeliling Indonesia untuk menanyai para anggota satu persatu, apakah betul mereka mendukung KLB atau tidak. Aneh sekali. Jadi deadline 3 bulan belum dihitung sebelum surat resmi terbukti ada. "Mereka mengklaim telah didukung oleh 452 anggota PSSI. Namun, sejauh ini masih belum ada verifikasi apakah benar 452 anggota itu benar-benar mendukung mereka. Dari fakta yang kami temukan, justru ada yang mencatut nama dari anggota PSSI. Seakan-akan yang memberi dukungan adalah pengurus sah dari anggota PSSI, padahal bukan," sambungnya. http://www.bola.net/indonesia/pssi-tanggapi-dingin-berdirinya-organisasi-tandingan-6412b3.html Seperti diketahui KPSI akan menggugat PSSI berupa aduan ke AFC, tentang klub-klub ISL dan akan mengadakan KLB. Tapi Djohar tetap akan meladeni itu meski bukan dia langsung yang akan mengurusinya. Dia akan membuat tim khusus yang akan menangani masalah ini. "Itu hak mereka melakukan itu semua jadi kita tidak bisa halangi, jadi silahkan saja. Tapi kami juga punyak hak, di mana kami merupakan organisasi yang sah yang diakui oleh FIFA," ungkap Djohar, saat ditemui wartawan di kantor PSSI, Selasa (3/1/2012). "Tapi Kami sudah mempersiapkan tim verifikasi yang dipimpin oleh pak Sekjen (Tri Gustoro) untuk menangani masalah ini. KPSI telah menyerahkan surat itu ke kami berikut data-data pendukungnya," tambah Djohar. http://bola.okezone.com/read/2012/01/03/51/551107/djohar-siapkan-tim-verifikasi-tanggapi-kpsi Lanjut, kalaupun betul ada 2/3 anggota yang menghendaki KLB, untuk menggelarnya secara mandiri, mereka tetap harus menunggu sampai lewatnya deadline 3 bulan tersebut, kalau KLB belum digelar, baru mereka menyusun rencana KLB sendiri. Dan yang perlu digaris-bawahi, mereka harus tetap bersabar sampai pada kongres tersebut untuk menurunkan kepemimpinan yang sekarang. Bukan langsung pada detik RASN berlangsung, seketika membuat PSSI tandingan. Ini melabrak statuta PSSI yang seharusnya dipatuhi bersama. Hinca Panjaitan selaku Sekjen KPSI menyatakan bahwa KPSI merupakan komite ad hoc. Apa itu komite ad hoc? Merujuk pada statuta PSSI pasal 67, komite ad hoc dibentuk oleh komite Exco untuk jangka waktu tertentu dengan tugas dan fungsi khusus di luar komite tetap. Jadi komite ad hoc secara struktur harus tetap di bawah PSSI, bukan badan independen. Sedangkan sebagaimana diketahui, ‗komite ad hoc‘ KPSI tidak dibentuk melalui rapat Exco. Jadi jelas sudah, KPSI melanggar statuta. Metrotvnews.com, Jakarta: Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) menyebut, pengambil alihan mandat kepengurusan PSSI dari Djohar Arifin merupakan kudeta konstitusional. Sebab, KSPI merupakan badan Ad Hoc yang dibentuk untuk memastikan terlaksananya kongres luar bisaa (KLB) sebelum dipilih kepengurusan baru. http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/12/29/142358/KSPI-KLB-Sesuai-Statuta-PSSI/14 Sampai saat ini tidak ada keputusan yang dikeluarkan Exco PSSI terkait pembentukan badan atau komite ad-hoc baru sebagaimana diatur oleh pasal 37 dan 61 Statuta PSSI. Kalau memang dibentuk Majelis Etik, itu pun harus dilakukan lewat rapat Komite Eksekutif yang sampai sekarang tidak pernah dilakukan. http://suropeji.com/empat-anggota-exco-cuekin-panggilan-pssi-3/#
  • 28. Ketua KONI juga tidak menyetujui KLB. Jakarta - Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman menolak ide digelarnya Kongres Luar Bisaa untuk menuntaskan kisruh di PSSI. KLB disebutnya tak perlu dilakukan kalau persoalan yang ada bisa dirembukkan bersama. http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2012/01/04/170200/1806793/76/koni-akan-pertemukan-pssi-dan-kpsi Ternyata kalau setelah diverifikasi, hasilnya menemukan bahwa KPSI didukung kurang dari 2/3 anggota PSSI, KPSI tetap tidak peduli, pokoknya maju terus. Jelas ini melabrak statuta. KLB hanya bisa digelar kalau ada dukungan 2/3 anggota. Tampaknya kubu Status Quo tidak pernah mau tau apa itu statuta, tapi selalu berteriak-teriak statuta. Bola.net - Verifikasi yang dilakukan PSSI terhadap hasil Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) di Jakarta 18 Desember 2011, dinilai tetap tidak berpengaruh pada pelaksanaan kongres luar biasa. "Verifikasi yang dilakukan PSSI tidak ada pengaruh dengan rencana akan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) 6 Maret 2012.Kita tetap maju apa pun hasil verifikasi itu," kata Sekretaris Jenderal Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSI) Hinca Panjaitan di Medan, Minggu (08/01). http://www.bola.net/indonesia/hinca-klb-tidak-terpengaruh-verifikasi-pssi-947722.html Kinerja KPSI belum apa-apa sudah sangat tidak professional! Bukti: KPSI yang mengaku mengambil alih wewenang PSSI ini pun ternyata melempem. Bukannya menegakkan aturan liga, malah sibuk buru-buru mengkudeta PSSI. Mana ada aturan di dunia ini yang menunda waktu berlaku efektif dari kartu kuning dan kartu merah. Orang-orang yang ada di kelompok ini sejak dulu senantiasa kreatif membuat hukum sendiri. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hukuman kartu kuning maupun merah yang diterima beberapa pemain Persija Jakarta saat melawan Sriwijaya FC, diputuskan berlaku efektif saat pertandingan melawan Mitra Kukar. Pemain-pemain yang terkena skorsing di antaranya, Hasim Kipuw (akumulasi kartu kuning), Fabiano Beltrand, dan Andritany (kartu merah). Dengan keputusan tersebut, Persija sedikit bisa bernapas lega. Pasalnya, Persija akan melakoni partai tandang yang cukup berat melawan PSPS Pekanbaru, Minggu (15/1/2012). Karena belum berlaku efektif skorsing untuk ketiga pemain tersebut, Persija memiliki stok pemain yang cukup untuk diturunkan.(*) http://www.tribunnews.com/2012/01/06/skorsing-belum-efektif-3-pilar-persija-tampil-lawan-psps Komdis bentukan KPSI juga melempem, seolah-olah tidak melihat peristiwa apa yang terjadi di sebuah hotel di Palembang pasca Sriwijaya vs Persija. Sampai ringkasan ini ditulis, semua pemain yang terlibat tawuran bebas sanksi. Dan lagi insiden menanduk wajah wasit oleh salah seorang pemain Persiram saat berhadapan dengan Arema. Memprotes wasit dengan keras saja bisa dikartu merah, apalagi menanduk? Seharusnya ‗komdis KPSI‘ turun tangan.
  • 29. TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Adegan ke-12 prarekonstruksi kasus pemukulan yang dilakukan pemain Persija Jakarta terhadap Hilton Moreira dan Thierry Gathuessi di Hotel Swarna Dwipa, Minggu (18/12/2012) lalu, menunjukkan peristiwa pemukulan terhadap Thierry. Dalam adegan itu, berdasarkan keterangan para saksi Duddy Parmawan dan Dedi Oktara serta MK, Thierry yang melihat Hilton dikeroyok, datang dan bermaksud menengahi perkelahian yang terjadi. Namun, pria asal Kamerun berpaspor Perancis ini justru diincar. Ia kemudian terlibat perkelahian dengan pemain Persija Ismed cs dan dikeroyok. Tidak mau menjadi bulan-bulanan, ia melarikan diri ke lantai dua hotel Swarnadwipa. Namun di lantai II, sudah menunggu belasan pemain pemain Persija. Saksi MK yang melihat ini langsung membantu Thierry untuk meloloskan diri ke lantai III. "Saya usahakan dia lolos dari serangan para pemain yang sudah kesal itu," jelas MK. Di lantai tiga inilah Thierry mengalami luka di tangan kanan. Saat dihajar beramai-ramai oleh pemain Persija, Thierry berusaha keluar melalui tangga darurat. Nahasnya, ketika berusaha keluar tanganya terjepit pintu dan ia tetap ditarik oleh beberapa pemain Persija. Akibatnya, kaca pintu samping itu pecah, kemudian tangan Thierry mengalami luka. Selanjutnya, pada adegan ke-16, Thierry yang lari ke lobby tetap dikejar oleh pemain Persija. Di sini Thierry dipukul dengan kayu untuk menjepit koran, papan, serta kursi, bahkan ada yang melemparkan racun api. Pemain Persija kemudian melemparkan kursi ke arah Thierry namun meleset dan beruntung kaca lobby hotel tidak pecah. Namun, kaca lobby hotel itu akhirnya pecah jugaakibat lemparan pemain Persija menggunakan tabung racun api yang diperuntukkan untuk memukul Thierry. Karena merasa nyawanya terancam Thierry pun lari keluar dari hotel menuju jalan raya. Di sini Thierry menghentikan pengendara motor yang kebetulan melintas dan langsung kabur.(*) http://www.tribunnews.com/2011/12/23/pemain-persija-lempar-thierry-pakai-racun-api Bomsong sempat mendorongkan tubuhnya ke arah Sakai yang sedang jongkok. Dalam sekejap, Sakai pun terguling. Wasit Jerry Ali yang melihat kejadian ini akhirnya mengeluarkan kartu merah setelah lebih dulu terjadi debat mulut. Tak terima diganjar kartu merah, Bomsong menanduk wajah wasit asal Bogor itu. Suasana pun panas. Kedua pemain sama- sama coba meredam. Official Persiram yang ikut terpancing, membuat pertandingan sempat dihentikan beberapa menit
  • 30. lamanya. Bomsong yang masih emosi, tak mau meninggalkan lapangan. Ia memilih tetap duduk dibangku official dan menghardik inspektur pertandingan. http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2012-01- 04/122913/Ricuh,_Arema_Ditahan_10_Pemain_Persiram Bukan hanya itu, meskipun sudah 8 tahun berpengalaman menggelar ISL, tapi tetap saja tidak mampu memperbaiki kinerja wasit. Kalau kinerja wasit IPL belum sempurna itu wajar, karena pengelola adalah orang baru yang masih belajar. Kalau sudah 8 tahun masih tidak becus, apakah pantas orang-orang KPSI diberi jalan memimpin PSSI lagi? "Wasitnya bodoh. Kalau bodoh beneran sih mending. Tapi yang repot, kalau pintar tapi berlagak bodoh," kata Banur dengan logat Jawa Timuran dengan kental. Ia mengatakan, jangan sampai wasit bodoh atau wasit titipan dari sponsor, memimpin laga sekelas Indonesia Super League (ISL). Kalau demikian adanya, ia tidak terima. Kata Banur lagi, dari hasil seri ini, ia sudah menganggap jika pertandingan sore ini dimenangi timnya. " http://bola.inilah.com/read/detail/1815322/wasit-isl-dinilai-sangat-bodoh KPSI terlihat ingin mengembalikan lagi peran APBD dalam sepakbola nasional! Bukti: Di bawah adalah pendapat Hinca mengenai APBD dalam sepakbola. Dan saat ini Hinca terdaftar sebagai salah satu pengurus KPSI. Dan tentunya yang sesuai kongres Bali, tidak peduli pemerintah sudah melarang, tapi keputusan kongres tidak bisa diganggu gugat. Hinca juga mengomentari pro kontra penggunaan dana APBD untuk membiayai klub sepakbola. Ia dengan tegas mengatakan bahwa penggunaan dana APBD seperti itu justru merupakan kewajiban konstitusional negara. Karenanya, tidak masalah kompetisi sepakbola Indonesia dibiayai oleh APBD. http://hukumonline.com/berita/baca/lt4d58665641cba/hinca-panjaitan-apbd-untuk-sepakbola-kewajiban-konstitusional- negara 10 Poin keputusan kongres Bali 9. Menargetkan pada 2014 seluruh klub yang bertanding di ISL (kompetisi profesional red) terbebas dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). http://www.seputarsepakbola.com/hasil-hasil-konggres-pssi-di-bali KPSI tidak lebih dari rezim lama yang bernafsu bangkit lagi! REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Keputusan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) untuk mengambil alih kegiatan sepak bola nasional dari tangan PSSI memupus harapan rekonsiliasi yang didengungkan FIFA. Sebaliknya, KPSI justru membentuk formatur ―PSSI‖ tandingan yang dihuni oleh sejumlah eks pengurus PSSI periode Nurdin Halid. Nama Mahfudin Nigara, Gusti Randa, dan Hinca Pandjaitan yang sempat mengisi kepengurusan PSSI Nurdin, kini menduduki posisi strategis di KPSI. Pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy menilai sudah bukan rahasia lagi kalau KSPI merupakan representasi dari kekuatan status quo PSSI. ―Kalau diilihat Hinca Panjaitan dan Gusti randa adalah representasi rezim lama. Kalau mereka menamakan diri sebagai penyelamat saya keberatan. Karena selama bertahun-tahun mereka berkuasa, hasilnya apa. Kita terpuruk. Liga kita hancur- hancuran,‖ ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (29/12). Menurutnya, sudah bukan rahasia lagi bahwa motor dari manuver yang dilakukan untuk menggoyang PSSI adalah orang- orang rezim lama. Menurutnya, pengurus lama seperti masih memiliki banyak urusan yang belum selesai di sepak bola,
  • 31. sehingga ingin kembali menguasai PSSI. ―Kelihatannya pengurus lama seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan mainan,‖ Padahal, lanjut dia, kepengurusan PSSI baru berjalan dalam hitungan bulan. Sulit baginya untuk mencerna dengan akal sehat adanya tuntutan mengambil alih PSSI yang diutarakan KSPI. ―Langkah fourum ini (KSPI) akan memukul balik mereka sendiri. Karena masyarakat tahu siapa orang-orang ini. Banyak kalangan yang semakin muak melihat langkah seperti ini. Mengapa yang terus diributin pengurus, bukan justru prestasi,‖ Budiarto yakin akan ada sebuah konsensus bersama jika semua pihak mampu menahan diri. Dia tidak menampik jika pengurus PSSI kini memiliki sejumlah kesalahan yang harus diperbaiki. Namun kinerja rezim status quo PSSI selama delapan tahun berkuasa merupakan fakta yang tidak bisa terelakkan. ―Semua sudah tahu kok, apa yang selama delapan tahun mereka hasilkan bagi sepak bola Indonesia.‖ http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/11/12/29/lwy9rq-kpsi-representasi-status-quo-pssi Apakah faktor penyebab ngototnya rezim lama maju lagi adalah untuk kepentingan politis dan ekonomi? Sepertinya betul demikian. Lantas apa untungnya menjadi Ketua Umum PSSI. Mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI Tondo Widodo pun punya komentar. "Ketua Umum PSSI itu jabatan gengsi," ujar Tondo ketika dihubungi, Senin (3/1). Tondo menilai jabatan Ketua Umum PSSI menjanjikan sebuah masa depan yang cerah. Sebab, sepak bola merupakan olahraga yang paling diminati di Indonesia. Sehingga, kata Tondo, orang-orang yang menjadi Ketua Umum PSSI bakal mendapat nama harum di mata masyarakat jika mereka sukses di PSSI. Tondo menganggap apa yang terjadi pada Nurdin juga tidak jauh berbeda. Tondo melihat ada indikasi jabatan ketua umum PSSI menjadi batu loncatan bagi karier politik Nurdin. "Itu ingin dia pakai sebagai investasi politik," tegas Tondo. Nurdin sendiri mengatakan: "Justru orang-orang yang menuduh saya politis itu punya kepentingan politik." Selain itu, lanjut Tondo, PSSI sebenarnya menjanjikan keuntungan ekonomi. "Karena sponsornya begitu besar," ujar Tondo. Menurut Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Keuangan dan Akuntansi PSSI Achsanul Qosasih (jaman Nurdin), PSSI menuai laba sekitar Rp 7-10 miliar. Namun, Achsanul belum bisa memastikan jumlahnya karena perhitungan resminya belum ia terima. Menurut politikus Partai Demokrat tersebut, PSSI menerima sekitar Rp 10 miliar dari Piala AFF bulan lalu. Sebelumnya, Ketua Panitia Lokal Piala AFF Joko Driyono mengatakan dari hasil penjualan tiket dari Piala AFF, PSSI mendapat laba mencapai Rp 20 miliar. Namun, menurut Achsanul, dana tersebut belum dikurangi bonus pemain dan lain-lain. PSSI selama ini juga mendapat pemasukan melalui sponsor Liga Super Indonesia. Perusahaan Djarum sebagai sponsor Liga Super Indonesia mengucurkan Rp 37,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari Liga Super Indonesia sebelumnya yang mencapai Rp 35 miliar. Nilai sponsor itu belum termasuk sponsor dari koran Top Skor dan PT Mitra Adiperkasa. Selain itu, PSSI mendapat pemasukan dari subsidi Federasi Sepak Bola Internasional Indonesia (FIFA) senilai Rp 2,3 miliar untuk satu tahun. Setiap tahun, PSSI juga mendapat dana segar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 20 miliar setiap tahun. PSSI juga meraup pendapatan dari klub karena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pemain di Liga Super Indonesia. Meski terus mendapat kucuran dana yang cukup, prestasi tim nasional Indonesia di masa kepemimpinan Nurdin tidak juga bersinar. Sejak Nurdin menjadi Ketua Umum PSSI tahun 2003, sepak bola Indonesia paceklik prestasi. Di tingkat Asia Tenggara, Indonesia tidak pernah menjadi juara terutama di SEA Games dan Piala AFF yang sebelumnya bernama Piala Tiger. http://www.tempo.co/read/news/2011/01/03/099303311/Apa-Untungnya-Menjadi-Ketua-Umum-PSSI
  • 32. Diduga telah terjadi pemalsuan suara dukungan pada RASN! Fakta: Ditemukan bukti daftar hadir yang sangat mencurigakan. Tidak ada nama dan tanda tangan peserta pertemuan. Lagipula hanya diwakili absen ‗hadir‘ yang memiliki kesamaan gaya penulisan. Mungkinkah penulis ‗hadir‘ ini adalah orang yang sama? Fakta: Lucunya, meskipun pada gambar diatas tertera Pengprov Jambi dan Jateng ‗hadir‘, namun ternyata kedua Pengprov tersebut melalui ketua umumnya membantah kalau mereka mendukung RASN. So? Siapa yang mengisikan ‗hadir‘ disitu? Lalu juga bisa diartikan, apakah ‗hadir-hadir‘ yang lain valid? Jangan-jangan asal catut seperti dua Pengprov ini. Ketua umum PSSI Jambi, Nalim, melalui Sekretaris Umum, Mukti Sa'arimembantah keras, bahwa PSSI Jambi mendukung pelaksanaan KLB PSSI dan menegaskan bahwa Pengprov PSSI Jambi tetap loyal kepada PSSI Pusat di bawah kepemimpinan Djohar Arifin. "Tadi Ketua Umum PSSI Jambi, Nalim, telah memberi mandat bahwa PSSI Jambi tidak mendukung untuk digelarnya KLB," kata Mukti di kantor Sekretariat PSSI Jambi di Stadion Tri Lomba Juang KONI Jambi kepada wartawan. http://www.bola.net/indonesia/pengprov-jambi-bantah-dukung-digelarnya-klb-e07e89.html SEMARANG, suaramerdeka.com - Ketua Pengprov PSSI Jateng Sukawi Sutarip membantah bahwa PSSI Jateng mendukung KLB. Menurutnya berita yang sempat ke luar di beberapa media itu tidak benar.
  • 33. http://gresnews.me/topic/Mantan-Wali-Kota-Semarang#Latest/id/DOC-2888491/PSSI-Jateng-Bantah-Dukung-KLB YOGYA (KR) - Mayoritas klub anggota PSSI dari DIY menolak digelarnya Kongres Luar Bisaa (KLB) untuk menyelesaikan permasalahan di tubuh PSSI saat ini. Perwakilan klub menilai, pemecahan masalah yang ada di PSSI sebaiknya dilakukan dengan arif yakni rekonsiliasi. Pernyataan tersebut terungkap dalam pertemuan seluruh perwakilan klub se DIY di Hotel Melia Purosani, Selasa (27/12). Pertemuan dihadiri Persiba Bantul, PSIM Yogya, PSS Sleman, Protaba Bantul, Tunas Jogja, Persikup Kulonprogo, Persig Gunungkidul, dan Gelora Handayani. Pertemuan yang dihadiri perwakilan Pengurus Cabang PSSI se DIY ini juga memertanyakan sikap Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI DIY, yang memutuskan mendukung KLB. Pasalnya, selama ini Pengprov belum pernah menggelar pertemuan untuk menggali aspirasi anggotanya terkait dukungan tersebut. http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=136926&actmenu=35 JOGJA-Sikap Pengprov PSSI DIJ yang mendukung diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) dan menghadiri Rapat Akbar Sepakbola Nasional ditentang. Kehadiran Sekretaris Pengprov PSSI DIJ Dwi Irianto dan jajarannya ke acara itu tanpa sepengetahuan dan tidak pernah mengajak bicara pengcab-pengcab anggota Pengprov PSSIDIJ. Kemarin (27/12) sebuah pertemuan digelar di Hotel Melia Purosani. Pertemuan ini dihadiri perwakilan lima pengcab PSSI se DIJ, serta klub-klub anggota termasuk tim-tim Divisi II. Pertemuan ini dipimpin Ketua Umum PSSI Pengcab Bantul H.M. Idham Samawi. ’’ Saya heran tahu-tahu Pengprov PSSI DIJ ke Jakarta kemudian mendesak PSSI menyelenggarakan KLB. Padahal jujur saja, kami tak pernah diajak bicara,‖ ujar mantan bupati Bantul ini. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan surat gugatan ke Pengprov PSSI DIJ. Mereka memrotes langkah Dwi Irianto dkk yang dianggap seenaknya mendesak digelarnya KLB PSSI tanpa berbicara dengan para anggota. http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/23072-pengprov-pssi-dij-digugat-anggota.html "Silakan saja pihak lain meragukan keabsahan anggota yang hadir di RASN. Tapi kami punya data otentik yang bermaterai dan ditandangani oleh seluruh anggota yang hadir. Bahkan data ini sudah kami legalisir," kata Hinca. Akan tetapi Hinca berkelit ketika ditanyakan tentang keabsahan status wakil dari Pengprov Sumut. "Saya tidak bersedia menanggapi," jawabnya singkat. Untuk diketahui, dari Sumut yang hadir di RASN adalah Kamaludin Harahap dan Azzam Nasution. Selain mengaku sebagai pengurus Pengprov PSSI Sumut versi Presidium, keduanya juga mengaku diundang oleh Panitia RASN. Padahal baik nama Kamaludin maupun Azzam tidak ada dalam jajaran kepengurusan Pengprov PSSI Sumut yang diketuai Darwin Syamsul (terpilih pada Musprovlub, pada September 2011) yang telah dikukuhkan secara resmi Ketua Umum PSSI Pusat Djohar Arifin Husein. (rel/mp) http://www.analisadaily.com/news/read/2011/12/31/28449/pt_liga_indonesia_siap_pertemukan_klub_dengan_a fc_dan_fifa/#.TworxKUVOI8 Omongan pengurus KPSI sulit dipegang, karena terus berubah-ubah! Fakta: Sebelumnya pengurus KPSI berkoar-koar kalau akan menduduki kantor PSSI secara paksa per 2 Januari 2012. Kenyataannya? Mereka tidak menunjukkan batang hidungnya di kantor PSSI pada tanggal tersebut, ketika
  • 34. dikonfirmasi balik, mereka mengaku tidak berniat menduduki PSSI. Oh ajaib sekali. Kemarin bilang apa, besok lain lagi. Sekarang masihkah kita harus percaya pada omongan-omongan mereka? Jangan-jangan minggu depan sudah berbeda lagi. "Kami akan mulai berkantor di PSSI per 2 Januari dan setelah itu akan melaporkan semua kegiatan kepada KONI/KOI dan Kemenpora," ujar sekretaris jendral KPSI Hinca Pandjaitan di Jakarta, Kamis (29/12). http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/29/287890/150/4/KPSI-Segera-Duduki-Kantor-PSSI- Perseteruan PSSI dengan KPSI kian mendidih. KPSI dikabarkan akan merebut Kantor PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin. Sebelumnya, salah satu pentolan KPSI, Roberto Rouw, menegaskan, bahwa pihaknya akan menduduki Kantor PSSI yang terletak di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. PSSI sendiri telah siaga. Puluhan pria berbadan tegap tampak berjaga-jaga di depan Kantor PSSI. Berseragam hitam-hitam, para "bodyguard" mengawasi setiap tamu yang datang. Benarkah? "Siapa yang bilang begitu? Saya enggak pernah bilang seperti itu. Yang benar kami berkantor di wilayah di sekitar PSSI. Semua sudah siap," kata Tony Apriliani, saat dihubungi wartawan Senin (2/1) siang. http://m.supersoccer.co.id/index.php/liga-indonesia/berita/content/read/kpsi+bakal+rebut+kantor+pssi%3F KPSI tidak berhak menggelar kongres tahunan PSSI! Bukti: Diatas sudah dipaparkan ilegalnya KPSI ini, mulai dari ketidak-jelasan dukungan dari 2/3 anggota PSSI, sampai tidak adanya pengakuan oleh FIFA. Tapi mereka ngeyel menggelar kongres tahunan PSSI. Mereka tidak berhak menyandang kata PSSI di akhir kata kongres tahunan. Mungkin lebih tepatnya kongres tahunan KPSI. Bandung - Kongres Tahunan PSSI direncanakan digelar di Bandung pada 21 Januari mendatang. Namun hingga kini belum dipastikan akan digelar di mana. Panitia masih mencari tempat representatif untuk pelaksanaan Kongres. "Untuk tempat memang masih ada kendala, kita masih mencari tempat yang dinilai representatif dan mampu menampung semua peserta Kongres," kata Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) Toni Apriliani saat ditemui di Sekretariat PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Sabtu (7/1/2012). "Untuk KLB ini kami juga tidak perlu meminta restu dari FIFA maupun AFC karena ini diinginkan oleh anggota PSSI sendiri," jelasnya. http://bandung.detik..com/read/2012/01/07/193431/1809503/486/kongres-tahunan-pssi-di-bandung-masih- terkendala-tempat?g991102485
  • 35. Manuver Kelompok Pembangkang Joko Driyono menyelenggarakan liga tandingan ISL 2011/2012! Fakta: Ternyata Joko Driyono dulu sempat ditawari oleh Djohar Arifin untuk membantu PSSI menyelenggarakan liga. Tapi uluran tangan ini disia-siakan oleh Joko. Upaya Djohar merangkul pengurus lama pun kandas. Padahal bisa saja perpaduan dua kepengurusan ini akan mengikis pergesekan antara pengurus lama dan baru. Sehingga tidak perlu terjadi ketegangan-ketegangan di kemudian hari yang semakin merugikan kepentingan nasional. Eh, tidak lama kemudian Joko muncul lagi dengan menggelar ISL, yang memantik klub-klub membelot dari PSSI. Tidak jelas apa maunya Joko ini. Kalau niatnya baik, mestinya dia ikut membidani liga profesional baru bersama PSSI, bukan dengan liga tandingan. Joko Driyono ini ahli membohongi publik Bukti: Joko Driyono ngotot mengaku bahwa PT LI sama sekali tidak menggunakan uang negara. Padahal yang betul, 75% pengeluaran PSSI adalah melalui PT LI, sementara PSSI mendapatkan bantuan dana dari APBN. Jadi intinya sama saja, PT LI sebetulnya memakai uang negara. "Saya perlu tegaskan bahwa PT Liga Indonesia tak satu rupiah pun menggunakan uang negara. Tuduhan itu jelas tidak berdasar dan terkesan mengada-ada," kata CEO PT LI Joko Driyono, Kamis (29/12/2011), dilansir ligaindonesia.co.id. http://www.tribunnews.com/2011/12/30/joko-tak-ada-uang-negara-serupiah-pun-dipakai-pt-li
  • 36. Dia mengatakan, Andi dan Joko harus bertanggungjawab atas dugaan korupsi dana PSSI itu. Pasalnya, 75 persen transaksi keuangan PSSI berada di BLI dan PT LI. Sedangkan sisanya, perputaran uang ada di PSSI sebagai induk organisasi. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/12/22/104927/Mantan-Ketua-Liga-PSSI-Dilaporkan-ke- KPK- La Nyalla Mattaliti terindikasi merupakan seorang provokator. Tuduhan-2-nya banyak yang dimentahkan! Kepada beritajatim.com, La Nyalla membeberkan semua hasil Kongres tahunan PSSI di Pan Pasific Nirwana Resort, Bali, 21-22 Januari 2011 lalu. Salah satu yang dibeberkan La Nyalla adalah transkrip dan beberapa SK hasil Kongres PSSI itu. Dalam transkrip itu, peserta Kongres PSSI II mengesahkan format kompetisi 2011-2012 berisi 18 klub yang berlaga di ISL, 44 klub yang dibagi 4 wilayah untuk Divisi Utama, 66 klub Divisi I, dan 100 klub untuk Divisi II serta Divisi III dengan jumlah klub tidak terhingga. http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2011-12- 09/120337/Tertawakan_Saleh,_La_Nyalla_Beber_Bukti_Hasil_Kongres_Bali Fakta: SK kongres Bali yang dipamerkan La Nyalla ini terindikasi palsu, bisa dilihat kembali di FAQ to PSSI-IPL Kutipan di bawah tidak kalah provokatif dengan ucapan-ucapan La Nyalla yang lain, sejak kapan dia lebih pintar dari akademisi-akademisi terbaik tanah air seperti Anis Baswedan dan Komarudin Hidayat. La Nyalla menolak keputusan Komite Etik PSSI yang memecat dirinya. Karena itu, La Nyalla mengaku, dirinya tidak akan menganggap Bob atau siapa pun yang akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Pengprov PSSI Jatim. "Saya tetap Ketua Pengprov Jatim sekalipun dipecat sama orang-orang bodoh, seperti Todung Mulya Lubis, Anis Baswedan, dan Komarudin Hidayat," ujarnya. http://bola.kompas.com/read/2011/12/30/16372669/La.Nyalla.Tetap.Bersikeras Lalu Mara patut diduga gemar memainkan opini publik yang menyesatkan! JAKARTA, KOMPAS.com - Bintang muda sepak bola Diego Michiels kemungkinan besar akan kesulitan bermain di klub lain setelah memutuskan kontrak secara sepihak dengan Pelita Jaya. Pasalnya, "The Young Guns" enggan melepas International Transfer Certificate (ITC) milik Diego. "Dia dipastikan kesulitan main di klub di mana pun karena ITC-nya di Pelita Jaya," kata Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/1/2012). Pemain memerlukan ITC dalam proses transfer dari satu klub ke klub lain. Dalam kasus Diego, bek berusia 21 tahun itu melakukan pemutusan kontrak sepihak. Lalu Mara menegaskan tidak akan melepas ITC milik Diego. Pelita juga akan mengumumkan ke seluruh dunia melalui media release agar tak ada klub yang mengontrak dia, jika tak mau berurusan dengan Pelita dan FIFA. Sekalipun masa kontraknya dengan Pelita sudah habis, Diego belum boleh dikontrak klub mana pun sebelum tuntutan ganti rugi dari Pelita dibayarkannya. "Enggak akan kita lepas ITC-nya. Main di kutub pun dia membutuhkan ITC, kecuali main di Tarkam(antarkampung, red)," kata Lalu Mara. Terkait pernyataan Diego bahwa dirinya tidak berada dalam tekanan dari siapa pun di balik keputusannya meninggalkan Pelita, Lalu Mara tidak mempersoalkan pernyataan itu. "Faktanya saat dia bertemu Ketua Umum Pelita Jaya Pak Gunawan Tamsir, dia menyatakan demikian karena begitu dikasih tahu konsekuensinya. Surat dari agen resminya pun mengatakan ada tekanan dan ancaman (terlampir) dan surat ini sudah saya publikasi terlebih dahulu ketimbang berita jumpa pers Diego," ujarnya.