SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


     PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA
SEBAGAI BAHAN PENGHANTAR PADA PENANGKAL
     PETIR UNTUK KESELAMATAN MANUSIA




                   BidangKegiatan :
                   PKM Penelitian


                        TIM :
DZULFIKAR M. AZHAR     21060110083030   ANGKATAN 2010
RIZKY DRAJAT P.        21060110060033   ANGKATAN 2010
SULKHAN MAISA A.       21060110083032   ANGKATAN 2010
NUR ANNISA RIZKY P.    L0F 008054       ANGKATAN 2008
DIMAS BAGUS DWI K.     L0F 009001       ANGKATAN 2009




           UNIVERSITAS DIPONEGORO
                      SEMARANG
                        2010


                                                    1
HALAMAN PENGESAHAN
         PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


1. Judul Kegiatan                      :Perbandingan Tembaga, Emas,
                                        Platina Sebagai Bahan Penghantar
                                        Pada       Penangkal    Petir      Untuk
                                        Keselamatan Manusia
2. Bidang Kegiatan                     : PKM Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
   Nama Lengkap                        : Dzulfikar Muhammad Azhar
   NIM                                 : 21060110083030
   Fakultas/ Jurusan                   : Teknik/ D3 Elektro
   Universitas/ Institut/ Politeknik   : Universitas Diponegoro
4. Anggota Pelaksana                   : 5 (lima) orang
5. Dosen Pembimbing                    :Yuniarto, S.T, M.T
6. Biaya Kegiatan Total                :Rp. 6.400.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan            :1 Bulan
                                                   Semarang, 9 Oktober 2010
   Menyetujui :
   Ketua Jurusan D3Teknik Elektro                 Ketua Pelaksana Kegiatan




       (Yuniarto, S.T, M.T)                         (Dzulfikar M. Azhar)
    NIP. 197106151998021001                        NIM. 21060110083030


         Mengetahui PRIII                           Dosen Pembimbing
     Universitas Diponegoro




       (……………………)                                   (Yuniarto, S.T, M.T)
               NIP.                               NIP.197106151998021001




                                                                               2
                                                                                   ii
I.    Judul Program
      PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA SEBAGAI BAHAN
PENGHANTAR PADA PENANGKAL PETIR UNTUK KESELAMATAN
MANUSIA

II.   Latar Belakang Masalah
      Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim
hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya
dan beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. Kekuatan petir
sangat dahsyat karena udara dalam petir panasnya mencapai 50.000 derajat
fahrenheit dengan voltase mencapai 300.000 volt. Karena kekuatan petir yang
sangat berbahaya itu manusia selalu mencari cara untuk berlindung dari bahaya
petir. Salah satunya dengan penangkal petir.

      Penangkal    petir   yang    umumnya     dipasang    pada    bagian   atap
bangunan.rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke
permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Umumnya bahan
konduktor penangkal petir terbuat dari tembaga.Tembaga dipilih karena
mempunyai daya hantar yang cukup tinggi.Namun ada juga penangkal petir yang
bahan konduktor terbuat dari emas, contohnya penangkal petir yang dipasang
pada Gedung Sate, Bandung.

      Selain emas dan tembaga, masih banyak logam yang bias dipakai sebagai
kabel penghantar penangkal petir. Salah satunya adalah platina. Platina
merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar
dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia; merupakan logam
terberat dengan berat jenis 21,5. Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang tahanan
jenisnya 0,42 ohm.mm2/m. Warnanya putih keabu-abuan. Pemurnian platina
dilakukan secara kimia.Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan filamen
yang tipis.

      Dari persoalan inilah penyusun ingin meneliti kelebihan dan kekurangan
antara tembaga, emas, dan platina pada aplikasi penangkal petir.Dengan penelitian




                                                                               3
ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memilih jenis penangkal petir
pada jenis bangunan tertentu.




III. Perumusan masalah
      Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa
untuk mendapatkan penangkal petir yang lebih tahan lama diperlukan pemikiran
kreatif sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini
langkah kreatif yang diusulkan adalah memilih bahan antara emas, tembaga, dan
platina sebagai teknologi penangkal petir.Sebagai solusi penangkal petir yang
lebih bagus dan maksimal dalam kondisi dan keadaan tertentu. Untuk langkah
tersebut dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

      1.   Bagaimana menciptakan alat yang efektif, dapat dipakai berulang-ulang
           serta ramah lingkungan untuk penangkal petir?
      2.   Bagaimana perbandingan kualitas antara emas, tembaga, dan platina
           sebagai bahan penghantar pada penangkal petir ?
      3.   Bagaimana    analisis   lingkungan   dan     ekonomi   pada   kegiatan
           penangkalan petir dengan bahan tembaga, emas, dan platina?


IV.   Tujuan
      Tujuan yang ingin dicapai dalam program adalah:

      1.   Mengembangkan teknologi yang tepat dalam penangkalan petir dengan
           bahan konduktor emas, tembaga dan platina.
      2.   Merancang dan membuat alat penangkal petir yang efektif, dapat
           dipakai berulang-ulang serta ramah lingkungan.
      3.   Melakukan studi kelayakan lingkungan untuk mengetahui dampak
           terhadap lingkungan akibat pelaksanan kegiatan penangkalan petir
           dengan konduktor tembaga, emas, dan platina.
V.    Luaran Yang Diharapkan
      1. Bagi Masyarakat
           Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang



                                                                               4
penangkal petir mana yang cocok dengan tipe bangunan yang dibuat.
      2. Bagi Ilmu Pengetahuan
          Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
          penelitian     selanjutnya   dan   pengembangan   ilmu   pengetahuan
          selanjutnya.




VI.   Kegunaan
      Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan sumber referensi pada
masyarakat luas tentang keunggulan dan kelemahan penangkal petir berbahan
emas, tembaga, ataupun platina sehingga masyarakat dapat cerdas memilih bahan
tersebut dilihat dari aspek harga, kualitas hantar, dan ketahanan terhadap suhu
yang sangat ekstrim.




VII. Tinjauan pustaka
      7.1 Pengertian dan Bahaya petir
           Petir a0.288(p)-0.295585(e)]TJ281.20




                                                                              5
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi
atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia
bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan
berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul
pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul
pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup
besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan
ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat
elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi
ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada
keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga
daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan
bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi
antar awan yang berbedamuatan.

(sumber :www.wikipedia.org)



7.2   Wilayah indonesia yang sering tersambar petir
      Indonesia bisa disebut sebagai surganya petir. Karena Indonesia
memiliki semua bahan yang diperlukan petir untuk membentuk diri.Wilayah
Indonesia yang terdiri atas darat dan laut, terbentang luas sepanjang 5.110
kilometer dari barat hingga timur khatulistiwa.Garis meridiannya sendiri
membujur dari utara ke selatan sepanjang 1.888 km.

      Luasnya wilayah darat dan laut Indonesia, membuat bahan-bahan
pembentuk petir tersedia dalam jumlah melimpah. Seperti udara naik,




                                                                         6
7.2.1. Bogor
       Bogor identik dengan sebutan kota hujan. Nggak mengherankan,
karena curah hujan pertahunnya rata-rata 2.500 mm-4.400 mm. Kota yang
dikelilingi Gunung salak, Pangrango dan Gunung Gede ini juga memiliki
kelembapan cukup tinggi. Yakni, sekitar 40% dengan suhu rata-rata 26
derajat Celcius.Konon, dalam 365 hari setahun, petir menyambar-nyambar
di langit Bogor sebanyak 322 hari.

7.2.2. Kalimantan Tengah
       Propinsi ini memiliki sambaran petir sangat banyak.Dikarenakan awan
petir yang terbentuk relatif rendah, yakni sekitar 900 kaki saja dari
permukaan tanah.Potensi terjadinya petir semakin besar karena topografi
daerah ini datar dan tingkat elevasinya (ketinggian) rendah.Stasiun Badan
Meteorologi dan Geofisika Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, mencatat
sambaran petir di daerah ini bisa mencapai 90 ribu kali sehari.Baik
sambaran dalam awan sendiri, dari awan ke awan, awan ke udara, maupun
dari                    awan                     ke                    tanah.
Dalam bulan November 2007 lalu rata-rata tiap hari di wilayah Kalteng
terjadi 17.385 kali sambaran petir atau tiap menit terjadi petir sebanyak 12,1
kali. Sambaran petir tertinggi dalam bulan itu mencapai 95.855 kali per hari
dan terendah 63 kali per hari.Tingginya frekwensi petir ini membuat
Kalimantan Selatan dijuluki Tunjung Nyaho, dalam bahasa Dayak.Nyaho
artinya petir.

7.2.3. Depok
       Bila di Kalimantan tengah, petir menyambar paling banyak, maka di
Depok, petir menyambar dengan energi paling tinggi di dunia. arus petir
negatif di Depok mencapai kekuatan 379,2 kiloampere, sedang arus
positifnya mencapai 441,1 kiloampere. Dengan kekuatan sehebat itu, satu
sambaran petir bisa menghancurkan bangunan terbuat dari beton sekalipun.




                                                                            7
Tembaga terdapat di Amerika Utara, Chili, Siberia, Pegunungan Ural, Irian
     Jaya dan sebagainya.Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam
     industri kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang
     tinggi.     Kotoran       yang        terdapat   dalam      tembaga       akan
     memperkecil/mengurangi daya hantar listriknya.Selain mempunyai daya
     hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga tinggi; dan tahan karat.
     Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator,
     ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.
           Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik
     dan dapat ditempa (meleable).

           Titik cair tembaga adalah 1083° Celcius, titik didihnya 2593° Celcius,
     massa jenis 8,9, kekuatan tarik 160 N/mm^2.

           Kegunaan lain dari tembaga ialah sebagai bahan untuk baut penyolder,
     untuk kawat-kawat jalan traksi listrikl (kereta listrik, trem, dan sebagainya),
     unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran penangkal petir, untuk lapis
     tipis dari kolektor, dan lain-lain.

     (Sumber :dunia-listrik.blogspot.com)

VIII. Gambaran Lengkap Karya
     Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka
muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera
merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir.
Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik
antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir
tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran
listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor,
dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.




                                                                                  9
Desain alat ini Lebih Kurang berdimensi seperti gambar berikut :




                                   d=0,0                    Keterangan gambar :
                                     2-
                                   0,03m
              P = Panjang (m)


                                 P = 1,8-3m                 L = Lebar (m)

                                d = 0,015 cm                D= Diameter (m)


                       Gambar 2. Desain Penangkal Petir


      Pada desain ini daya hantar akan lebih besar sehingga petir akan lebih cepat
menuju bumi tanpa mengenai rangkaian listrik gedung.

IX.   Metode Pelaksanaan
           Penangkal Petir terdiri atas tiga komponen penting, yaitu alat
      penerima logam (Spit), Kabel Penghantar (Konduktor), dan Grounding
      (Pembumian). Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah
      tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan
      listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke
      ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup
      dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat,
      muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan
      negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik
      itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan
      demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.




                                                                               10
Gambar 3. Penangkal Petir
9.1. Waktu dan tempat Penelitian
     Di mulai pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan November
2010. Tempat pelaksanaan di lakukan di kampus d3 Teknik elektro UNDIP.
9.2. Alat dan Bahan
     Alat dan bahan yang di gunakan, antara lain:
1. Platina, emas, dan tembaga pucuk dari penangkal petir
2. Kabel, ini yang akan menghubungkan spit dengan tanah
3. Strep Plat, digunakan untuk menempelkan kabel ke badan struktur.
Untuk strep plat ini anda dapat membuat sendiri dari bahan seng.
9.3. Deskripsi Penangkal Petir
     Deskripsi lengkap tentang Penangkal Petir emas, tembaga, dan platina
dijelaskan secara umum dalam sketsa sistem Penagkal Petir yang terdiri atas
susunan komponen-komponen utama Penagkal Petir .
9.3.1. Sketsa Penangkal Petir masing-masing bahan
     Prinsip kerja penangkal petir konduktor emas, tembaga, dan
platinadidasarkan pada ketertarikan petir akan muatan negatif, muatan
positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif.
Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan
mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor berbahan platina,
kemudian dialirkan ke tanah melalui kabel grounding. dengan demikian
sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat
merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik



                                                                        11
Platina, emas,




                       Kabel


                       Plat


                       ground


          Gambar 4. Susunan Penangkal Petir Emas, Tembaga, dan Platina
9.3.2. Komponen Penangkal Petir Tembaga, Emas, dan Platina
     Komponen-komponen utama dalam penelitian ini terdiri atas Alat
Penerima Logam, Kabel Penghantar, dan grounding atau pembumian.
     1.    Alat penerima logam
           Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya
     runcing. Pada pembuatannya, penyusun akan membuat batang
     penangkal petir berbahan tembaga, emas, dan platina. Pucuk
     penangkal petir, dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat
     mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan
     demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan
     listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian
     puncak suatu bangunan.

     2.    Kabel Penghantar
           Kabel penghantar terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter
     jalinan kabel penghantar sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor
     berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik
     ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian
     luar bangunan.

     3.    Grounding (Pembumian)
           Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan


                                                                         12
listrik dari kabel penghantar ke batang pembumian (ground rod) yang
      tertanam di tanah. Batang pembumian biasanya berukuran dengan
      diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.

9.4. Prosedur Penelitian
      Prosedur   Penelitian   dimulai     dengan   melakukan   perancangan
penangkal petir sejumlah tiga buah. Kemudian pada masing-masing
penangkal petir dipasang konduktor emas, tembaga, dan platina. Kemudian
ketiga penangkal petir yang berbeda bahan penghantar tersebut dipasang
ditempat yang kondisi fisiknya hampir sama dan berdekatan, tetapi tidak
dalam jarak lindungan penangkal petir tersebut. Ketika petir menyambar,
akan diamati penangkal petir mana yang disambar petir, dan kondisi akhir
penangkal petir tersebut. Pada peristiwa ini akan diketahui tingkat
konduktifitas dan ketahanan terhadap suhu pada masing-masing bahan
tersebut.

      Penangkal Petir Platinum secara skematis dijelaskan dalam gambar


                                MULA
                                 I



                      PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


                    PEMASANGAN KONDUKTOR EMAS,


                     INSTALASI PADA GEDUNG YANG


                     PENGAMATAN TERHADAP REAKSI


                                ANALISIS


                                SELESAI

Gambar 5. Skema Kerja Penangkal Petir Emas, Tembaga dan Platinu



                                                                         13
9.5. Variabel dan Data
               Variabel pada penelitian ini dibagi atas variabel tetap dan tidak tetap.
         Variabel tetap yang digunakan yakni :

         1.   Ukuran logam platina tembaga dan emas
         2.   Ukuran kerangka
         3.   Ukuran diameter kabel
         4.   Ukuran Batang Pembumian .
               Sedangkan variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini
         adalah :

         1.   Petir
         Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

         1.   Besar tahanan jenis pada Platina dan Emas
         2.   Daya hantar
         3.   Ketahanan terhadap pengaruh suhu


X.       Jadwal Kegiatan

     NO       Uraian Kegiatan                     Minggu
                                      1           2              3            4      5
     1        Membeli dan
              mempersiapkan
              bahan – bahan
     2        Merancang
              penangkal petir
              dengan tiga bahan
     3        Pemasangan Pada
              Gedung
     4        Manguji alat dan
              menyusun lapotran
     5        Presentasi hasil




                                                                                    14
XI.       Rancangan Biaya
          11.1. Bahan habis pakai

      No     Keterangan                      banyak Jumlah
      .                                      nya

      1      Penangkal petir (Lengkap)       3       Rp.100.000,00

      2      Platina                         1       Rp.3.500.000,00

      3      Emas                            1       Rp . 2.000.000,00



          Biaya habis pakai sejumlah Rp 5.600.000,00

          11.2. Peralatan penunjang penelitian

          No     Keterangan                               Jumlah
          .
          1      Peralatan instalasi (lengkap)            Rp 400.000,00


          Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp.400.000,00

          11.3. Operasional

           No.                      Keterangan            Jumlah
           1                        Dokumentasi           Rp 100.000,00
           2                        Akomodasi             Rp 200.000,00


          Biaya operasional sejumlah              :Rp300.000,00

          Perhitungan total :

          Biaya habis pakai sejumlah              :Rp.5.600.000,00

          Biaya peralatan penunjang sejumlah      :Rp. 400.000,00

          Biaya operasional sejumlah              :Rp. 300.000,00 +

          Total biaya keseluruhan                 :Rp. 6.400.000,00




                                                                          15
DAFTAR PUSTAKA


Penangkal Petir, www.wikipedia.org, 3 Oktober 2010.

Petir, www.wikipedia.org, 3 Oktober 2010.

Harga Logam Mulia, www.hargalogammulia.com, 2 Oktober 2010.

Hanif Guntoro, Ilmu Bahan Listrik : Logam Non Ferro, www.dunia-
listrik.blogspot.com, 4 Oktober 2010.

Definisi Penangkal Petir, www.deltanarendra.com, 4 Oktober 2010.

Electric Resistance, www.physics.info, 4 Oktober 2010.

Danny Bachdar, Pengenalan Arus Searah Bagian 1,
www.dannybachdar.wordpress.com, 5 Oktober 2010.




                                                                   16
Lampiran 1

             Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1.   Ketua Pelaksana Kegiatan
a.   Nama Lengkap               : Dzulfikar Muhammad Azhar
b.   NIM                        : 21060110083030
c.   Fakultas/Program Studi     : Teknik/D3 Elektro
d.   Perguruan Tinggi           : Universitas Diponegoro

2.   Anggota Pelaksana
a.   Nama Lengkap               : Rizky Drajat Prabowo
b.   NIM                        : 21060110060033
c.   Fakultas/Program Studi     : Teknik/D3 Elektro
d.   Perguruan Tinggi           : Universitas Diponegoro

3.   Anggota Pelaksana
a.   Nama Lengkap               : Sulkhan Maisa Awaluddin
b.   NIM                        : 21060110083032
c.   Fakultas/Program Studi     : Teknik/D3 Elektro
d.   Perguruan Tinggi           : Universitas Diponegoro

4.   Anggota Pelaksana
a.   Nama Lengkap               : Nur Annisa Rizky P.
b.   NIM                        : L0F 008054
c.   Fakultas/Program Studi     : Teknik/D3 Elektro
d.   Perguruan Tinggi           : Universitas Diponegoro

5.   Anggota Pelaksana
a.   Nama Lengkap               : Dimas Bagus Dwi Kartika
b.   NIM                        : L0F 009001
c.   Fakultas/Program Studi     : Teknik/D3 Elektro
d.   Perguruan Tinggi           : Universitas Diponegoro




                                                             17
Lampiran 2

                   Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
a.   Nama Lengkap               : Yuniarto, S.T, M.T
b.   NIP                        : 197106151998021001
c.   Golongan Pangkat           : Asisten Ahli Madya/ III a
d.   Jabatan Fungsional         : Dosen Pengampu Kuliah
e.   Jabatan Struktural         : Ketua Program Studi DIII Teknik Elektro
f.   Fakultas/Program Studi     : Teknik/Teknik Elektro
g.   Perguruan Tinggi           : Universitas Diponegoro
h.   Bidang Keahlian            : Elektronika Digital
                                 Mesin AC
                                 Rangkaian Logika




                                                                            18

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...Dony Afriansyah
 
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Dony Afriansyah
 
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...Dony Afriansyah
 

Destaque (7)

Pkm alam
Pkm alamPkm alam
Pkm alam
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
 
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
 
Pkmm jarimatika-new
Pkmm jarimatika-newPkmm jarimatika-new
Pkmm jarimatika-new
 

Semelhante a PERBANDINGAN PENANGKAL

Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik Dzul Fiqri
 
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)Satria Manggala
 
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...ADDAR MUDHOFFAR
 
Rpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang emRpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang emFerdino Hamzah
 
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Plta batang toru press release ia itb
Plta batang toru  press release ia itbPlta batang toru  press release ia itb
Plta batang toru press release ia itbiallbs
 
Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022Erwin196998
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Sylvester Saragih
 
Materi Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting Beliung
Materi Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting BeliungMateri Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting Beliung
Materi Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting BeliungDwi Rahmayana
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Ethelbert Phanias
 
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malangProgram kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malangkomang deliana putra
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMut Mu3tiah
 
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...Sherly Jewinly
 

Semelhante a PERBANDINGAN PENANGKAL (20)

Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik Presentation grounding K3 Listrik
Presentation grounding K3 Listrik
 
Rencana bab 1
Rencana bab 1Rencana bab 1
Rencana bab 1
 
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
 
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
Analisi Proteksi Sambaran Petir Eksternal Menggunakan Metode Collection Volum...
 
Rpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang emRpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang em
 
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
 
Plta batang toru press release ia itb
Plta batang toru  press release ia itbPlta batang toru  press release ia itb
Plta batang toru press release ia itb
 
Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022Thunder Hazard 2022
Thunder Hazard 2022
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
 
file.ppt
file.pptfile.ppt
file.ppt
 
Materi fisika
Materi fisikaMateri fisika
Materi fisika
 
Materi Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting Beliung
Materi Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting BeliungMateri Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting Beliung
Materi Mitigasi Bencana Petir dan Angin Puting Beliung
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
 
Handout sumber energi
Handout sumber energiHandout sumber energi
Handout sumber energi
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malangProgram kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
 
P pt petir 2
P pt petir 2P pt petir 2
P pt petir 2
 
Telekomunikasi dalam air
Telekomunikasi dalam airTelekomunikasi dalam air
Telekomunikasi dalam air
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IAD
 
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Nuklear sebagai Penjana Tenaga Ele...
 

PERBANDINGAN PENANGKAL

  • 1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA SEBAGAI BAHAN PENGHANTAR PADA PENANGKAL PETIR UNTUK KESELAMATAN MANUSIA BidangKegiatan : PKM Penelitian TIM : DZULFIKAR M. AZHAR 21060110083030 ANGKATAN 2010 RIZKY DRAJAT P. 21060110060033 ANGKATAN 2010 SULKHAN MAISA A. 21060110083032 ANGKATAN 2010 NUR ANNISA RIZKY P. L0F 008054 ANGKATAN 2008 DIMAS BAGUS DWI K. L0F 009001 ANGKATAN 2009 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010 1
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan :Perbandingan Tembaga, Emas, Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia 2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian 3. Ketua Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap : Dzulfikar Muhammad Azhar NIM : 21060110083030 Fakultas/ Jurusan : Teknik/ D3 Elektro Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Diponegoro 4. Anggota Pelaksana : 5 (lima) orang 5. Dosen Pembimbing :Yuniarto, S.T, M.T 6. Biaya Kegiatan Total :Rp. 6.400.000,00 7. Jangka Waktu Pelaksanaan :1 Bulan Semarang, 9 Oktober 2010 Menyetujui : Ketua Jurusan D3Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan (Yuniarto, S.T, M.T) (Dzulfikar M. Azhar) NIP. 197106151998021001 NIM. 21060110083030 Mengetahui PRIII Dosen Pembimbing Universitas Diponegoro (……………………) (Yuniarto, S.T, M.T) NIP. NIP.197106151998021001 2 ii
  • 3. I. Judul Program PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA SEBAGAI BAHAN PENGHANTAR PADA PENANGKAL PETIR UNTUK KESELAMATAN MANUSIA II. Latar Belakang Masalah Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya dan beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. Kekuatan petir sangat dahsyat karena udara dalam petir panasnya mencapai 50.000 derajat fahrenheit dengan voltase mencapai 300.000 volt. Karena kekuatan petir yang sangat berbahaya itu manusia selalu mencari cara untuk berlindung dari bahaya petir. Salah satunya dengan penangkal petir. Penangkal petir yang umumnya dipasang pada bagian atap bangunan.rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Umumnya bahan konduktor penangkal petir terbuat dari tembaga.Tembaga dipilih karena mempunyai daya hantar yang cukup tinggi.Namun ada juga penangkal petir yang bahan konduktor terbuat dari emas, contohnya penangkal petir yang dipasang pada Gedung Sate, Bandung. Selain emas dan tembaga, masih banyak logam yang bias dipakai sebagai kabel penghantar penangkal petir. Salah satunya adalah platina. Platina merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia; merupakan logam terberat dengan berat jenis 21,5. Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang tahanan jenisnya 0,42 ohm.mm2/m. Warnanya putih keabu-abuan. Pemurnian platina dilakukan secara kimia.Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan filamen yang tipis. Dari persoalan inilah penyusun ingin meneliti kelebihan dan kekurangan antara tembaga, emas, dan platina pada aplikasi penangkal petir.Dengan penelitian 3
  • 4. ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memilih jenis penangkal petir pada jenis bangunan tertentu. III. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan penangkal petir yang lebih tahan lama diperlukan pemikiran kreatif sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini langkah kreatif yang diusulkan adalah memilih bahan antara emas, tembaga, dan platina sebagai teknologi penangkal petir.Sebagai solusi penangkal petir yang lebih bagus dan maksimal dalam kondisi dan keadaan tertentu. Untuk langkah tersebut dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana menciptakan alat yang efektif, dapat dipakai berulang-ulang serta ramah lingkungan untuk penangkal petir? 2. Bagaimana perbandingan kualitas antara emas, tembaga, dan platina sebagai bahan penghantar pada penangkal petir ? 3. Bagaimana analisis lingkungan dan ekonomi pada kegiatan penangkalan petir dengan bahan tembaga, emas, dan platina? IV. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam program adalah: 1. Mengembangkan teknologi yang tepat dalam penangkalan petir dengan bahan konduktor emas, tembaga dan platina. 2. Merancang dan membuat alat penangkal petir yang efektif, dapat dipakai berulang-ulang serta ramah lingkungan. 3. Melakukan studi kelayakan lingkungan untuk mengetahui dampak terhadap lingkungan akibat pelaksanan kegiatan penangkalan petir dengan konduktor tembaga, emas, dan platina. V. Luaran Yang Diharapkan 1. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang 4
  • 5. penangkal petir mana yang cocok dengan tipe bangunan yang dibuat. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya dan pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. VI. Kegunaan Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan sumber referensi pada masyarakat luas tentang keunggulan dan kelemahan penangkal petir berbahan emas, tembaga, ataupun platina sehingga masyarakat dapat cerdas memilih bahan tersebut dilihat dari aspek harga, kualitas hantar, dan ketahanan terhadap suhu yang sangat ekstrim. VII. Tinjauan pustaka 7.1 Pengertian dan Bahaya petir Petir a0.288(p)-0.295585(e)]TJ281.20 5
  • 6. Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbedamuatan. (sumber :www.wikipedia.org) 7.2 Wilayah indonesia yang sering tersambar petir Indonesia bisa disebut sebagai surganya petir. Karena Indonesia memiliki semua bahan yang diperlukan petir untuk membentuk diri.Wilayah Indonesia yang terdiri atas darat dan laut, terbentang luas sepanjang 5.110 kilometer dari barat hingga timur khatulistiwa.Garis meridiannya sendiri membujur dari utara ke selatan sepanjang 1.888 km. Luasnya wilayah darat dan laut Indonesia, membuat bahan-bahan pembentuk petir tersedia dalam jumlah melimpah. Seperti udara naik, 6
  • 7. 7.2.1. Bogor Bogor identik dengan sebutan kota hujan. Nggak mengherankan, karena curah hujan pertahunnya rata-rata 2.500 mm-4.400 mm. Kota yang dikelilingi Gunung salak, Pangrango dan Gunung Gede ini juga memiliki kelembapan cukup tinggi. Yakni, sekitar 40% dengan suhu rata-rata 26 derajat Celcius.Konon, dalam 365 hari setahun, petir menyambar-nyambar di langit Bogor sebanyak 322 hari. 7.2.2. Kalimantan Tengah Propinsi ini memiliki sambaran petir sangat banyak.Dikarenakan awan petir yang terbentuk relatif rendah, yakni sekitar 900 kaki saja dari permukaan tanah.Potensi terjadinya petir semakin besar karena topografi daerah ini datar dan tingkat elevasinya (ketinggian) rendah.Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, mencatat sambaran petir di daerah ini bisa mencapai 90 ribu kali sehari.Baik sambaran dalam awan sendiri, dari awan ke awan, awan ke udara, maupun dari awan ke tanah. Dalam bulan November 2007 lalu rata-rata tiap hari di wilayah Kalteng terjadi 17.385 kali sambaran petir atau tiap menit terjadi petir sebanyak 12,1 kali. Sambaran petir tertinggi dalam bulan itu mencapai 95.855 kali per hari dan terendah 63 kali per hari.Tingginya frekwensi petir ini membuat Kalimantan Selatan dijuluki Tunjung Nyaho, dalam bahasa Dayak.Nyaho artinya petir. 7.2.3. Depok Bila di Kalimantan tengah, petir menyambar paling banyak, maka di Depok, petir menyambar dengan energi paling tinggi di dunia. arus petir negatif di Depok mencapai kekuatan 379,2 kiloampere, sedang arus positifnya mencapai 441,1 kiloampere. Dengan kekuatan sehebat itu, satu sambaran petir bisa menghancurkan bangunan terbuat dari beton sekalipun. 7
  • 8.
  • 9. Tembaga terdapat di Amerika Utara, Chili, Siberia, Pegunungan Ural, Irian Jaya dan sebagainya.Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Kotoran yang terdapat dalam tembaga akan memperkecil/mengurangi daya hantar listriknya.Selain mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga tinggi; dan tahan karat. Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat kelengkapan pemanasan. Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik dan dapat ditempa (meleable). Titik cair tembaga adalah 1083° Celcius, titik didihnya 2593° Celcius, massa jenis 8,9, kekuatan tarik 160 N/mm^2. Kegunaan lain dari tembaga ialah sebagai bahan untuk baut penyolder, untuk kawat-kawat jalan traksi listrikl (kereta listrik, trem, dan sebagainya), unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran penangkal petir, untuk lapis tipis dari kolektor, dan lain-lain. (Sumber :dunia-listrik.blogspot.com) VIII. Gambaran Lengkap Karya Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. 9
  • 10. Desain alat ini Lebih Kurang berdimensi seperti gambar berikut : d=0,0 Keterangan gambar : 2- 0,03m P = Panjang (m) P = 1,8-3m L = Lebar (m) d = 0,015 cm D= Diameter (m) Gambar 2. Desain Penangkal Petir Pada desain ini daya hantar akan lebih besar sehingga petir akan lebih cepat menuju bumi tanpa mengenai rangkaian listrik gedung. IX. Metode Pelaksanaan Penangkal Petir terdiri atas tiga komponen penting, yaitu alat penerima logam (Spit), Kabel Penghantar (Konduktor), dan Grounding (Pembumian). Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. 10
  • 11. Gambar 3. Penangkal Petir 9.1. Waktu dan tempat Penelitian Di mulai pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan November 2010. Tempat pelaksanaan di lakukan di kampus d3 Teknik elektro UNDIP. 9.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang di gunakan, antara lain: 1. Platina, emas, dan tembaga pucuk dari penangkal petir 2. Kabel, ini yang akan menghubungkan spit dengan tanah 3. Strep Plat, digunakan untuk menempelkan kabel ke badan struktur. Untuk strep plat ini anda dapat membuat sendiri dari bahan seng. 9.3. Deskripsi Penangkal Petir Deskripsi lengkap tentang Penangkal Petir emas, tembaga, dan platina dijelaskan secara umum dalam sketsa sistem Penagkal Petir yang terdiri atas susunan komponen-komponen utama Penagkal Petir . 9.3.1. Sketsa Penangkal Petir masing-masing bahan Prinsip kerja penangkal petir konduktor emas, tembaga, dan platinadidasarkan pada ketertarikan petir akan muatan negatif, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor berbahan platina, kemudian dialirkan ke tanah melalui kabel grounding. dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik 11
  • 12. Platina, emas, Kabel Plat ground Gambar 4. Susunan Penangkal Petir Emas, Tembaga, dan Platina 9.3.2. Komponen Penangkal Petir Tembaga, Emas, dan Platina Komponen-komponen utama dalam penelitian ini terdiri atas Alat Penerima Logam, Kabel Penghantar, dan grounding atau pembumian. 1. Alat penerima logam Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Pada pembuatannya, penyusun akan membuat batang penangkal petir berbahan tembaga, emas, dan platina. Pucuk penangkal petir, dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan. 2. Kabel Penghantar Kabel penghantar terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabel penghantar sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan. 3. Grounding (Pembumian) Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan 12
  • 13. listrik dari kabel penghantar ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian biasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m. 9.4. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian dimulai dengan melakukan perancangan penangkal petir sejumlah tiga buah. Kemudian pada masing-masing penangkal petir dipasang konduktor emas, tembaga, dan platina. Kemudian ketiga penangkal petir yang berbeda bahan penghantar tersebut dipasang ditempat yang kondisi fisiknya hampir sama dan berdekatan, tetapi tidak dalam jarak lindungan penangkal petir tersebut. Ketika petir menyambar, akan diamati penangkal petir mana yang disambar petir, dan kondisi akhir penangkal petir tersebut. Pada peristiwa ini akan diketahui tingkat konduktifitas dan ketahanan terhadap suhu pada masing-masing bahan tersebut. Penangkal Petir Platinum secara skematis dijelaskan dalam gambar MULA I PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN PEMASANGAN KONDUKTOR EMAS, INSTALASI PADA GEDUNG YANG PENGAMATAN TERHADAP REAKSI ANALISIS SELESAI Gambar 5. Skema Kerja Penangkal Petir Emas, Tembaga dan Platinu 13
  • 14. 9.5. Variabel dan Data Variabel pada penelitian ini dibagi atas variabel tetap dan tidak tetap. Variabel tetap yang digunakan yakni : 1. Ukuran logam platina tembaga dan emas 2. Ukuran kerangka 3. Ukuran diameter kabel 4. Ukuran Batang Pembumian . Sedangkan variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Petir Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1. Besar tahanan jenis pada Platina dan Emas 2. Daya hantar 3. Ketahanan terhadap pengaruh suhu X. Jadwal Kegiatan NO Uraian Kegiatan Minggu 1 2 3 4 5 1 Membeli dan mempersiapkan bahan – bahan 2 Merancang penangkal petir dengan tiga bahan 3 Pemasangan Pada Gedung 4 Manguji alat dan menyusun lapotran 5 Presentasi hasil 14
  • 15. XI. Rancangan Biaya 11.1. Bahan habis pakai No Keterangan banyak Jumlah . nya 1 Penangkal petir (Lengkap) 3 Rp.100.000,00 2 Platina 1 Rp.3.500.000,00 3 Emas 1 Rp . 2.000.000,00 Biaya habis pakai sejumlah Rp 5.600.000,00 11.2. Peralatan penunjang penelitian No Keterangan Jumlah . 1 Peralatan instalasi (lengkap) Rp 400.000,00 Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp.400.000,00 11.3. Operasional No. Keterangan Jumlah 1 Dokumentasi Rp 100.000,00 2 Akomodasi Rp 200.000,00 Biaya operasional sejumlah :Rp300.000,00 Perhitungan total : Biaya habis pakai sejumlah :Rp.5.600.000,00 Biaya peralatan penunjang sejumlah :Rp. 400.000,00 Biaya operasional sejumlah :Rp. 300.000,00 + Total biaya keseluruhan :Rp. 6.400.000,00 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Penangkal Petir, www.wikipedia.org, 3 Oktober 2010. Petir, www.wikipedia.org, 3 Oktober 2010. Harga Logam Mulia, www.hargalogammulia.com, 2 Oktober 2010. Hanif Guntoro, Ilmu Bahan Listrik : Logam Non Ferro, www.dunia- listrik.blogspot.com, 4 Oktober 2010. Definisi Penangkal Petir, www.deltanarendra.com, 4 Oktober 2010. Electric Resistance, www.physics.info, 4 Oktober 2010. Danny Bachdar, Pengenalan Arus Searah Bagian 1, www.dannybachdar.wordpress.com, 5 Oktober 2010. 16
  • 17. Lampiran 1 Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Dzulfikar Muhammad Azhar b. NIM : 21060110083030 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Rizky Drajat Prabowo b. NIM : 21060110060033 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro 3. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Sulkhan Maisa Awaluddin b. NIM : 21060110083032 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro 4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Nur Annisa Rizky P. b. NIM : L0F 008054 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro 5. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Dimas Bagus Dwi Kartika b. NIM : L0F 009001 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro 17
  • 18. Lampiran 2 Nama dan Biodata Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap : Yuniarto, S.T, M.T b. NIP : 197106151998021001 c. Golongan Pangkat : Asisten Ahli Madya/ III a d. Jabatan Fungsional : Dosen Pengampu Kuliah e. Jabatan Struktural : Ketua Program Studi DIII Teknik Elektro f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Elektro g. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro h. Bidang Keahlian : Elektronika Digital Mesin AC Rangkaian Logika 18