SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Riza Sarasvita
Ka Subdit Napza Kemenkes RI
 Aksesibilitas &Tingkat Kepatuhan Program
Terapi Rumatan Metadon danTerapiAnti
Retroviral pada Pecandu Heroin Suntik
 Alkohol dan Penyakit Kronis di Manado &
Gorontalo
 ProgramWajib Lapor Gangguan Penggunaan
Napza
 Hingga Desember 2011, hanya terdapat sekitar
2500 orang pecandu heroin suntik yang aktif
mengakses metadon, dimana jumlah ini
hanyalah sekitar 2.5% dari estimasi jumlah
penasun di Indonesia
 masih sedikit pasien metadon dengan HIV
positif yang mengakses ART (WHO, 2011),
dimana salah satu penyebabnya adalah
terbatasnya klinik PTRM menawarkan ART
kepada pasien sertahubungan antara klinik
metadon dengan klinik ART yang belum terjalin
dengan baik.
 Dokumentasi berbagai faktor pendukung
ataupun penghambat penasun dalam
mengakses PTRM maupun ARV
 Kajian faktor penentu tingkat kepatuhan
penasun pada program PTRM dan ARV
 Subyek penelitian adalah ODHA penasun yang
mengakses PTRM dan ARV di kota Medan,
Jakarta, Bogor, Denpasar dan Makassar.
Informasi tentang subyek evaluasi diperoleh dari
klinik PTRM dan klinik ARV di kota-kota
tersebut. Evaluasi merekrut partisipan laki-laki
maupun perempuan.
 Orang dengan HIV/AIDS;
 Memiliki riwayat sebagai pecandu heroin suntik
atau masih aktif menjadi pecandu heroin suntik;
 Berusia 18 tahun ke atas
Keikutse
rtaan
program
Frek % Keikutse
rtaan
Program
Frek %
PTRM
saja
104 67.5 ARV saja 66 55
PTRM +
ARV
50 32.5 ARV +
PTRM
54 45
Total 154 120
 Rata-rata (41%) telah ikut metadon selama 3
tahun a (SD 2.7):
 8 orang ikut sejak 2003
 Riwayat Drop out 18.2%:
 Kelg sering menginginkan responden untuk
berhenti dari PTRM (“harus ada akhirnya dong...”)
 Responden dari Bali tidak memperoleh tekanan
untuk berhenti dari siapapun
 Pendorong ikut PTRM:
 Diri sendiri (69.5%); kelg (26.6%);
penjangkau/konselor (20.1%); pasangan (20.6%)
 75.3% mengaku patuh menggunakan
metadon sesuai anjuran (signifikan pd
peserta dg dosis ≥ 95 mg yg juga
memperolehTHD (α ≤ 0.01)
Riwayat Frek
Belum pernah:
63 (40.9%)
Alasan belum ikut:
1. Belum merasa perlu (51%)
2. Tdk yakin mampu minum teratur
(11.2%)
3. Tdk disarankan petugas kes (10.2%)
4. Terapi tdk tersedia (2,04%)
5. Alasan Lain (31,94%):belum siap,
CD4 > 350, takut efek samping
Pernah: 63
(40.9%)
Masih aktif hingga saat wawancara: 50
org (79.4%)
Variabel Odd
Ratio
P [95% Conf.
Interval]
Pernah DO 0.6 0.413 0,226 – 1.842
Biaya Adm
Metadon
0.1 0,001* 0.038 – 0.451
Tanpa THD 0.3 0.006* 0.124 – 0.703
Adanya biaya admin metadon menurunkan
kepatuhan 10%, sementara tidak adanya pemberian
THD menurunkan kepatuhan hingga 30%.
Variabel Odd
Ratio
P [95% Conf.
Interval]
Belum Perlu 0.2 0.277 0.006 – 4.317
Tidak Yakin
Teratur
0.1 0.05” 0.011 – 0.984
Alasan Lain 0.2 0.372 0.010 – 5.613
Adanya ketidakyakinan dapat minum secara
teratur menurunkan keikutsertaan minum ARV
hingga 10%
 Lamanya responden mengikuti programARV
beragam, namun sebagian besar (69.8%)
mengikuti programARV < 5 tahun.
 Riwayat DO ARV: 15%
 Pendorong akses ARV:
 Diri sendiri 59.2%; dokter/nakes 52.5%; penjangkau
36.&%
 Persepsi kepatuhan terapi ARV sesuai anjuran
75.8% :
 Tidak ada faktor yang berpengaruh secara signifikan
thd kepatuhan responden thd programARV
No Frek
1 Pernah: 104
(70,8%)
Saat ini aktif:
50,8%
Program TR yang pernah diikuti:
1. Metadon (58,6%)
2. Buprenorfina (12,9%)
3. Rehabilitasi rawat inap (44,8%)
4. Rawat jalan lainnya (9,5%)
5. Pesantren (8,6%)
6. Lain Rehab (6,3%)
2 Belum pernah:
43 (29,3%)
Alasan belum pernah ikut program TR:
1. Biaya tidak terjangkau (11,3%)
2. Tidak merasa perlu terapi (58,1%) “
3. Terapi yg dibutuhkan tdk tersedia (4,8%)
4. Tidak disarankan petugas kesehatan (3,2%)
5. Sibuk bekerja (9,5%)
 Keikutsertaan responden pada terapi
rumatan didorong pada kemauan sendiri
(voluntary), sementaraARV memerlukan
motivasi tidak saja dari sendiri tetapi juga
dorongan petugas kesehatan
 Selain mengatasi perilaku adiksi opioida, PTRM juga
merupakan bagian dari layanan komprehensif
berkesinambungan HIV dan AIDS
 Semua pasien PTRM wajib ditawarkan tes HIV dan
IMS secara teratur, dan bila hasilnya negatif perlu
dilakukan tes ulang setiap 6 bulan
 Semua pasien PTRM dianjurkan menggunakan
kondom setiap kali melakukan hubungan seks
 Pasien dg HIV positif dirujuk ke layanan
Pengobatan, Dukungan dan Perawatan (dulu CST)
 Penggunaan alkohol adalah faktor risiko utama
yang ketiga atas status kesehatan yang buruk di
seluruh dunia
 Telah diterbitkan resolusiWHA63.10 tahun 2010
tentang Strategi Global Pengurangan Dampak
Buruk Penggunaan Alkohol yang merugikan
 Penggunaan alkohol yang merugikan adalah
satu dari empat faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM) spt Kanker, Penyakit Jantung,
Diabetes, dll
 Penerapan formulir Alcohol Smoking and
Substance Use Involvement Screening &Test
(ASSIST)
 Dilakukan di RSU dan Puskesmas:
 Sulawesi Utara (prevalensi minum alkohol 17.4%
Riskesdas 2007): kota Manado dan sekitarnya
 Gorontalo (prevalensi minum alkohol 12.3%
Riskesdas 2007): kota Gorontalo dan sekitarnya
 Diterapkan pada pasien dengan penyakit kronis
pada poli umum
 Wawancara dilakukan oleh petugas kesehatan
 Riwayat penggunaan alkohol terdapat pada:
 26.5% pasien dengan gangguan sistem
pencernaan
 15.9% pasien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler
 Pengguna alkohol yg minum alkohol setiap
hari memiliki risiko ggn sistem pencernaan
1.6X dibandingkan org yang tdk minum
setiap hari
0
10
20
30
TDK
PERNAH
< 1 KALI
PERBULAN
TIAP
BULAN
TIAP
MINGGU
SELALU
DIGESTIVE
CARDIOVASKULER
 PenerapanASSIST dan instrumen lainnya
pada poli penyakit dalam di 10 propinsi:
 Prevalensi tinggi: NTT, Papua
Barat, Maluku, Sultra, Sumut, Kalteng, Bali dan
Sulteng
 Prevalensi sedang: Kepri dan DKI
150
459
319
149
285
60
389
503
0
200
400
600
800
1000
1200
2011 2012 2013
PUSK RS RSJ/RSKO
 PuskesmasTanjung Morawa, Sumatra Utara
 Ltr belakang: klinik PTRM
 Zat utama yg disalahgunakan dari pasien
wapor:
 Shabu 46.7%
 Ganja 16.7%
 Heroin 3.3%
 Campuran (shabu + ganja + heroin): 33.3%
 RS KetergantunganObat Jakarta
 Ltr belakang: RS spesialis Napza
 Zat utama yg disalahgunakan dari pasien
wapor:
 Heroin 76.8%
 Shabu 11.2%
 Ganja 2.4%
 Sedatif 2.4%
 Campuran: 7.6%
 RS Jiwa Bengkulu
 Ltr belakang: rehabilitasi rawat inap Napza
 Zat utama yg disalahgunakan dari pasien
wapor:
 Alkohol: 9.2%
 Shabu: 48.1%
 Ganja: 16.7%
 Campuran: 26%
 Pengembangan Sistem Informasi NAPZA:
 Pengisian offline, pengiriman online
 Pentingnya kualitas asesmen dan
perencanaan terapi:
 Supervisi dan bimtek berkesinambungan
Akses danKepatuhanPTRM-ARV

More Related Content

Viewers also liked

Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatdadadony
 
Darurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesiaDarurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesiaSofieFatale
 
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZATPENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZATNavia Fathona
 
Data pengguna narkoba di indonesia
Data pengguna narkoba di indonesia Data pengguna narkoba di indonesia
Data pengguna narkoba di indonesia Sarahsela
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)Aguz Setiawan
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Geri Sugiran Abdul Sukur
 
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Fitria Hati
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSGeri Sugiran Abdul Sukur
 
Data narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhirData narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhiragus-popi
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 

Viewers also liked (10)

Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
 
Darurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesiaDarurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesia
 
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZATPENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT
 
Data pengguna narkoba di indonesia
Data pengguna narkoba di indonesia Data pengguna narkoba di indonesia
Data pengguna narkoba di indonesia
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
 
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
Data narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhirData narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhir
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 

Similar to Akses danKepatuhanPTRM-ARV

Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxdennisetiawan022
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfMohamadHilman2
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012humasditjenppdanpl
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCIrene Susilo
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxJansenFernando1
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadanisapakademik
 
HIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon Strategis
HIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon StrategisHIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon Strategis
HIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon StrategisSketchpowder, Inc.
 
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgenderMetodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgenderGlori Elisabeth
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIIndra875145
 
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLutfiCesc1
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxAqnaAkhila
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCSainal Edi Kamal
 

Similar to Akses danKepatuhanPTRM-ARV (20)

Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
 
1169-2325-1-SM.pdf
1169-2325-1-SM.pdf1169-2325-1-SM.pdf
1169-2325-1-SM.pdf
 
Aids
Aids Aids
Aids
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
 
Pedoman penerapan pitc
Pedoman penerapan pitcPedoman penerapan pitc
Pedoman penerapan pitc
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITC
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
HIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon Strategis
HIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon StrategisHIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon Strategis
HIV dan Pemakaian Napza Suntik: Sebuah Respon Strategis
 
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgenderMetodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
Metodologi Riset - Pengaruh penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender
 
Nurazminah alwi fkik
Nurazminah alwi fkikNurazminah alwi fkik
Nurazminah alwi fkik
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
 
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
 
EPID PMS AIDS.pptx
EPID PMS AIDS.pptxEPID PMS AIDS.pptx
EPID PMS AIDS.pptx
 
3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
 

Recently uploaded

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 

Recently uploaded (16)

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 

Akses danKepatuhanPTRM-ARV

  • 1. Riza Sarasvita Ka Subdit Napza Kemenkes RI
  • 2.  Aksesibilitas &Tingkat Kepatuhan Program Terapi Rumatan Metadon danTerapiAnti Retroviral pada Pecandu Heroin Suntik  Alkohol dan Penyakit Kronis di Manado & Gorontalo  ProgramWajib Lapor Gangguan Penggunaan Napza
  • 3.
  • 4.  Hingga Desember 2011, hanya terdapat sekitar 2500 orang pecandu heroin suntik yang aktif mengakses metadon, dimana jumlah ini hanyalah sekitar 2.5% dari estimasi jumlah penasun di Indonesia  masih sedikit pasien metadon dengan HIV positif yang mengakses ART (WHO, 2011), dimana salah satu penyebabnya adalah terbatasnya klinik PTRM menawarkan ART kepada pasien sertahubungan antara klinik metadon dengan klinik ART yang belum terjalin dengan baik.
  • 5.  Dokumentasi berbagai faktor pendukung ataupun penghambat penasun dalam mengakses PTRM maupun ARV  Kajian faktor penentu tingkat kepatuhan penasun pada program PTRM dan ARV
  • 6.  Subyek penelitian adalah ODHA penasun yang mengakses PTRM dan ARV di kota Medan, Jakarta, Bogor, Denpasar dan Makassar. Informasi tentang subyek evaluasi diperoleh dari klinik PTRM dan klinik ARV di kota-kota tersebut. Evaluasi merekrut partisipan laki-laki maupun perempuan.  Orang dengan HIV/AIDS;  Memiliki riwayat sebagai pecandu heroin suntik atau masih aktif menjadi pecandu heroin suntik;  Berusia 18 tahun ke atas
  • 7. Keikutse rtaan program Frek % Keikutse rtaan Program Frek % PTRM saja 104 67.5 ARV saja 66 55 PTRM + ARV 50 32.5 ARV + PTRM 54 45 Total 154 120
  • 8.  Rata-rata (41%) telah ikut metadon selama 3 tahun a (SD 2.7):  8 orang ikut sejak 2003  Riwayat Drop out 18.2%:  Kelg sering menginginkan responden untuk berhenti dari PTRM (“harus ada akhirnya dong...”)  Responden dari Bali tidak memperoleh tekanan untuk berhenti dari siapapun
  • 9.  Pendorong ikut PTRM:  Diri sendiri (69.5%); kelg (26.6%); penjangkau/konselor (20.1%); pasangan (20.6%)  75.3% mengaku patuh menggunakan metadon sesuai anjuran (signifikan pd peserta dg dosis ≥ 95 mg yg juga memperolehTHD (α ≤ 0.01)
  • 10. Riwayat Frek Belum pernah: 63 (40.9%) Alasan belum ikut: 1. Belum merasa perlu (51%) 2. Tdk yakin mampu minum teratur (11.2%) 3. Tdk disarankan petugas kes (10.2%) 4. Terapi tdk tersedia (2,04%) 5. Alasan Lain (31,94%):belum siap, CD4 > 350, takut efek samping Pernah: 63 (40.9%) Masih aktif hingga saat wawancara: 50 org (79.4%)
  • 11. Variabel Odd Ratio P [95% Conf. Interval] Pernah DO 0.6 0.413 0,226 – 1.842 Biaya Adm Metadon 0.1 0,001* 0.038 – 0.451 Tanpa THD 0.3 0.006* 0.124 – 0.703 Adanya biaya admin metadon menurunkan kepatuhan 10%, sementara tidak adanya pemberian THD menurunkan kepatuhan hingga 30%.
  • 12. Variabel Odd Ratio P [95% Conf. Interval] Belum Perlu 0.2 0.277 0.006 – 4.317 Tidak Yakin Teratur 0.1 0.05” 0.011 – 0.984 Alasan Lain 0.2 0.372 0.010 – 5.613 Adanya ketidakyakinan dapat minum secara teratur menurunkan keikutsertaan minum ARV hingga 10%
  • 13.  Lamanya responden mengikuti programARV beragam, namun sebagian besar (69.8%) mengikuti programARV < 5 tahun.  Riwayat DO ARV: 15%  Pendorong akses ARV:  Diri sendiri 59.2%; dokter/nakes 52.5%; penjangkau 36.&%  Persepsi kepatuhan terapi ARV sesuai anjuran 75.8% :  Tidak ada faktor yang berpengaruh secara signifikan thd kepatuhan responden thd programARV
  • 14. No Frek 1 Pernah: 104 (70,8%) Saat ini aktif: 50,8% Program TR yang pernah diikuti: 1. Metadon (58,6%) 2. Buprenorfina (12,9%) 3. Rehabilitasi rawat inap (44,8%) 4. Rawat jalan lainnya (9,5%) 5. Pesantren (8,6%) 6. Lain Rehab (6,3%) 2 Belum pernah: 43 (29,3%) Alasan belum pernah ikut program TR: 1. Biaya tidak terjangkau (11,3%) 2. Tidak merasa perlu terapi (58,1%) “ 3. Terapi yg dibutuhkan tdk tersedia (4,8%) 4. Tidak disarankan petugas kesehatan (3,2%) 5. Sibuk bekerja (9,5%)
  • 15.  Keikutsertaan responden pada terapi rumatan didorong pada kemauan sendiri (voluntary), sementaraARV memerlukan motivasi tidak saja dari sendiri tetapi juga dorongan petugas kesehatan
  • 16.  Selain mengatasi perilaku adiksi opioida, PTRM juga merupakan bagian dari layanan komprehensif berkesinambungan HIV dan AIDS  Semua pasien PTRM wajib ditawarkan tes HIV dan IMS secara teratur, dan bila hasilnya negatif perlu dilakukan tes ulang setiap 6 bulan  Semua pasien PTRM dianjurkan menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks  Pasien dg HIV positif dirujuk ke layanan Pengobatan, Dukungan dan Perawatan (dulu CST)
  • 17.
  • 18.  Penggunaan alkohol adalah faktor risiko utama yang ketiga atas status kesehatan yang buruk di seluruh dunia  Telah diterbitkan resolusiWHA63.10 tahun 2010 tentang Strategi Global Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Alkohol yang merugikan  Penggunaan alkohol yang merugikan adalah satu dari empat faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) spt Kanker, Penyakit Jantung, Diabetes, dll
  • 19.  Penerapan formulir Alcohol Smoking and Substance Use Involvement Screening &Test (ASSIST)  Dilakukan di RSU dan Puskesmas:  Sulawesi Utara (prevalensi minum alkohol 17.4% Riskesdas 2007): kota Manado dan sekitarnya  Gorontalo (prevalensi minum alkohol 12.3% Riskesdas 2007): kota Gorontalo dan sekitarnya  Diterapkan pada pasien dengan penyakit kronis pada poli umum  Wawancara dilakukan oleh petugas kesehatan
  • 20.  Riwayat penggunaan alkohol terdapat pada:  26.5% pasien dengan gangguan sistem pencernaan  15.9% pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler  Pengguna alkohol yg minum alkohol setiap hari memiliki risiko ggn sistem pencernaan 1.6X dibandingkan org yang tdk minum setiap hari
  • 22.  PenerapanASSIST dan instrumen lainnya pada poli penyakit dalam di 10 propinsi:  Prevalensi tinggi: NTT, Papua Barat, Maluku, Sultra, Sumut, Kalteng, Bali dan Sulteng  Prevalensi sedang: Kepri dan DKI
  • 23.
  • 25.  PuskesmasTanjung Morawa, Sumatra Utara  Ltr belakang: klinik PTRM  Zat utama yg disalahgunakan dari pasien wapor:  Shabu 46.7%  Ganja 16.7%  Heroin 3.3%  Campuran (shabu + ganja + heroin): 33.3%
  • 26.  RS KetergantunganObat Jakarta  Ltr belakang: RS spesialis Napza  Zat utama yg disalahgunakan dari pasien wapor:  Heroin 76.8%  Shabu 11.2%  Ganja 2.4%  Sedatif 2.4%  Campuran: 7.6%
  • 27.  RS Jiwa Bengkulu  Ltr belakang: rehabilitasi rawat inap Napza  Zat utama yg disalahgunakan dari pasien wapor:  Alkohol: 9.2%  Shabu: 48.1%  Ganja: 16.7%  Campuran: 26%
  • 28.  Pengembangan Sistem Informasi NAPZA:  Pengisian offline, pengiriman online  Pentingnya kualitas asesmen dan perencanaan terapi:  Supervisi dan bimtek berkesinambungan

Editor's Notes

  1. Signifikan padaα &lt; 0.05