SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
TUGAS INDIVIDU
FOCUS GROUP DISCUSSION
SKENARIO 3
KAMBING DAN DOMBA

Ditulis oleh:
Nama: Dewi Virgiati
NIM: 13/349516/KH/7790
Kelompok: 2

Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2013
Kambing dan Domba
A. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami perbedaan fisik maupun karakter dari
domba dan kambing.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara berternak kambing dan domba sesuai
dengan good farming practices.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami penerapan prinsip kesrawan & landasan
norma agama dalam manajemen pemeliharaan kambing dan domba.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami struktur umum asam nukleat (DNA dan
RNA), beserta fungsi dan sifatnya.
5. Mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu untuk membandingkan organ
sistema digetalia pada kambing dan domba jantan dan pada kambing dan domba
betina.
6. Mahasiswa mengerti dan mengetahui tentang kastrasi.
7. Mahasiswa mengerti dan memahami kalsifikasi hormon.
B. Skema

Kambing dan
Domba

Jenis Kambing dan
Domba

Kesrawan

Struktur Organ
Genitalia

Pemeliharaan

Good Farming
Practising

Norma Agama

Manajemen pemeliharaan

Manajemen pakan

Manajemen kandang
C. Pembahasan
1. Karakteristik kambing dan domba.
Kambing dan domba tergolong dalam ruminansia kecil, merupakan ternak
penghasil daging, susu, kulit dan serta (bulu). Kambing dan domba memberi
sumbangan bagi kesehatan dan gizi berjuta-juta penduduk di wilayah berkembang,
terutama bagi mereka yang hidup pada garis kemiskinan. Pemeliharaan kambing atau
domba dapat menyediakan protein hewani, mineral dan vitamin yang bernilai tinggi.
Kambing dan domba diklasifikasikan ke dalam
Kigdom

: Animalia

Phylum

: chordata

Class

: Mamalia

Ordo

: Artiodaktil (berkuku belah)

Sub ordo

: Ruminansia

Famili

: Caprinae

Rumpun

: 1. Nemorhaedini (genus: Nemorhaedinus, Capricornis)
2. Budorcatini
3. Rupicaprini (genus: Rupicapra, Oreamnos)
4. Caprini (genus: Capra, Ammotragus, Hemitragus,
Pseudois, Ovis)
5. Ovibovini

Sebagian ternak berasal dari Capra aegragus hyrcus (kambing jinak ) dan
Ovis ammon aries (domba jinak) Kambing dan domba berasal dari ordo yang sama,
namun berasal dari genus yang berbeda.

Tabel Perbedaan fisik dan karakterisitik kambing dan domba
Karakteristik

Domba

Kambing

1. Ekor

Ke bawah

Ke atas

2. Tubuh

Umumnya tertutup wol

Umumnya tertutup rambut

kecuali hairy sheep

kecuali kambing Angora,

3. Jenggot

Tidak punya

Punya (um: jtn)

4. Kebiasaan makan

Bergerombol

Mencari sendirian
5. Sifat

Jinak

Mungkin agresif

6. Siklus birahi

17 hari

14 – 21 hari

7. Lama birahi

30 jam

1 – 4 hari

8. Birahi pertama

Umur 8 – 10 bulan

Umur 10 – 12 bulan

9. Lama bunting

7 – 159 hari

147 hari

10. Interval beranak

7 – 8 bulan

7 – 8 bulan

11. Jumlah anak

1 - 4 ekor

1 – 3 ekor

12. Berat lahir

1 – 4 kg

1 – 4 kg

13. Umur sapih

4 – 8 bulan

6 – 10 bulan

14. Pertumbuhan

14 – 24 bulan

18 – 20 bulan

15. Kebiasaan meruput

Pagi dan sore

Sepanjang hari

Jenis-jenis kambing di Asia Tenggara antara lain Kambing toggenburg,
kambing anglo-nubian ( pedaging dan penghasil susu), kambing alpine (penghasil
susu), kambing saaneen (penghasil susu), kambing boer (pedaging), kambing kacang,
kambing merica, kambing ettawa, kambing PE ( penghasil susu), kambing gembrong,
kambing kasmir.
Sedangkan jenis-jenis domba yaitu, domba ekor tipis, domba ekor gemuk,
domba ekor panjang, domba garut, domba merino, domba barbados blackbelly,
domba sufflox, domba St. Croix, domba karankul, domba lincoln, domba sei putih,
domba highland.
Dalam memilih kambingdan domba perlu diperhatikan anatomi tubuhnya
untuk menghindari lahirnya keturunan yang cacat. Hal- hal yang perlu diperhatikan
yaitu rahang atas dan rahang bawah yang tidak tepat, tanduk mengarah ke leher,
testis tunggal atau dua namun berbeda ukuran, ada tanda-tanda infeksi dan
kebengkakan pada puting, kaki berbentuk X, buta, dan tingkat kesuburannya. Ciri –
ciri kambing dan domba pejantan yang bagus yaitu sehat dan memiliki tubuh yang
besar dan panjang, tanpa cacat, dada dalam dan lebar, kaki tegap dan kokoh, high
heels, penampakan bagus, aktiv dan memiliki libido tinggi, jumlah buah zakar
normal (2 dengan ukuran yang sama), penis kenyal dan dapat ereksi, berasal dari
kelahiran kembar, rambut bersih mengkilat, belum ada gigi permanen (menandakan
hewan masih muda), sebaiknya tidak memiliki hubungan keluarga dekat dengan
betina di kelompoknya dan memiliki pertumbuhan yang baik. Tidak hanya pejantan,
dalam memilih betina juga harus diperhatikan kondisi fisiknya agar menghasilkan
anak yang bagus kualitas fisiknya. Ciri-ciri bakalan indukan betina yaitu sehat, tidak
terlalu gemuk dan tidak cacat, kaki tegap dan kuat, alat kelamin normal, memiliki
sifat keindukan yang baik, puting normal (halus, kenyal, tidak ada infeksi dan
pembengkakan) , berasal dari kelahiran kembar, rambut bersih, mengkilat dan sehat,
belum ada gigi permanen (hewan masih muda).
Waktu terbaik untuk kawin adalah 12 – 18 jam setelah munculnya gejala heat.
Tanda – tanda betina yang birahi adalah vulva merah, basah dan hangat, gelisa,
berisik, nafsu makan turun, mengibas-ngibaskan ekornya dan diam bila dinaiki oleh
pejantan atau betina yang lain. Kegagalan dalam perkawinan dapat diketahui jika
betina kembali estrus 21 hari setelah kawin. Bilamana perkawinan berhasil betina
akan mengalami heat sekitar 35-45 hari setelah melahirkan. Kambing atau domba
yang bunting hendaknya ditempatkan di kandang yang terpisah agar tidak diganggu
oleh pejantan dan hewan lain.

2. Prediksi umur kambing dan domba
Untuk mengetahui umur kambing dan domba dapat dilihat melalui giginya.
Bila belum ada gigi permanen = umur kurang dari 1 tahun. Sepasang gigi seri
berganti = 1 – 2 tahun. Dua pasang gigi seri bergnti = umur 2 – 3 tahun. Tiga pasang
gigi seri berganti = 3 – 4 tahun. Empat pasang gigi seri berganti 4 – 5 tahun. Gigi
permanen tanggal = umur 5 tahun atau lebih.

3. Manajemen pemeliharaan kambing dan domba
Pada dasarnya manajemen pemeliharaan pada domba dan kambing sama.
Manajemen pemeliharaan harus sesuai dengan good farming practises meliputi
manajemen pakan dan kandang dan memenuhi prinsip kesejahteraan hewan sesuai
dengan konsil kesrawan tahun 1920 yaitu, bebas dari rasa haus & lapar, bebas dari
rasa takut & stress, bebas dari rasa sakit, cidera dan penyakit, bebas dari rasa tidak
nyaman , dan bebas untuk bertingkah laku secara alami. Selain itu, manajemen
pemeliharaan harus sesuai dengan norma agama.
Kandang merupakan tempat berteduh dan beristirahat bagi hewan dan
melindungi hewan dari predator. Lokasi kandang yang ideal adalah daerah yang
kering dan tidak tergenang air, letaknya cukup jauh dari pemukiman warga
(setidaknya 10 m) tetapi mudah dicapai oleh kendaraan, tujuannya untuk
meminimalisir penggusuran atau perluasan lahan dan harus dekat dengan sumber air
atau sumber pakan. Tipe kandang yang digunakan yaitu kandang panggung.
Kelebihan dari tipe kandang ini adalah lebih mudah untuk dibersihkan karenan feses
dan urin langsung jatuh ke kolong kandang dan dapat menurunkan kemungkinan
perkembangbiakan agen infeksi yang dibawa oleh lalat atau terdapat pada feses..
Ukuran kandang disesuaikan dengan usia kambing dan kegunaannya. Ukuran
kandang pejantan dewasa 1-1,2 m2, betina dewasa 0,7-1 m2, betina menyusui 0,7-1
m2 + 0,5 m2, calon pejantan dan induk 0,75 m2, kambing sapih 0,5 m2. Lantai
kandang dibuat bercelah selebar 1-1,5 cm. Beratap genteng dan ada ventilasi udara.
Di setiap kandang kambing atau domba harus disediakan tempat makan dan tempat
minum. Kandang sebaiknya membujur dengan arah utara-selatan agar cahaya
matahari leluasa masuk ke dalam kandang.
Pemberian pakan disesuaikan dengan umur dan jenis kambing. Bahan pakan
yang dapat diberikan sebagai pakan kambing dan domba antara lain, rumput (bahan
utama), leguminosa, dedaunan pohon, konsentrat, biji-bijian dan tidak lupa air.
Seekor pejantan dewasa membutuhkan leguminosa sebanyak 1 bagian dari 4 – 6
rumput. Rumput dan air harus selalu disediakan di kandang ini. Kambing muda (
bakal induk) diberi pakan berupa rumput sebanyaknya, leguminosa sebanyak 1
bagian dari 3 bagian rumput dan konsentrat sebanyak 250 – 300 gr per hari atau
sampai 1 kg ampas tahu per hari. Seekor betina yang bunting atau betina laktasi harus
diberi pakan hijauan yang bagus, leguminosa sebanyak 1 bagian dari 3 bagian rumput
dan konsentrat sebanyak 200 gr per hari. Sedangkan untuk anak kambing hendaknya
diberi makan dengan kualitas bagus dan juga susu induk (kolostrum) setelah lahir
untuk membantu pertumbuhannya. Bilamana tidak mendapat kolostrum, kolostrum
bisa diganti dengan 0,25 – 0,5 liter susu sapi + 1 sendok teh minyak ikan + 1 telur
ayam + ½ sendok makan gula. Anak kambing mulai mengkonsumsi makanan sejak
umur 6 minggu. Saat anak kambing berusia 3 bulan, anak kambing sudah memasuki
waktu sapih. Pakan yang sebaiknya diberikan adalah hijauan muda dan konsentrat
50-75 gr sehari.
Dalam memelihara kambing dan domba juga harus diperhatikan dari segi
norma agama. Dalam agama, kita wajib membentuk sebuah peternakan ( Q.S. AlAn’am ayat 142) agar hewan konsumsi tersebut dapat dikonsumsi dan jumlahnya
cukup dalam memenuhi kebutuhan. Dalam agama dan kesrawan, hewan wajib
dirawat dengan baik, tidak patut disiksa atau dibiarkan sakit, diberi pakan yang baik
sesuai kebutuhan hewan dan hendaknya diberi perlakuan sebaik mungkin agar hewan
tidak merasa tertekan dan stress.

4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan bahan penentu sifat mahluk hidup. Asam nukleat
diturunkan atau ditransfer dari induk ke keturunannya. Asam Nukleat terdiri dari :
• DNA (deoxyribonucleic acid)
• RNA (ribonucleic acid)
Komponen Pembentuk Asam Nukleat
DNA

RNA

Ikatan : Doble helix

Ikatan : Single helix

Gula : deoksiribosa

Gula : Ribosa

Fosfat

Fosfat

Basa Nitrogen :

Basa Nitrogen :

Purin : Adenin & Guanin

Purin : Adenin & Guanin

Pirimidin : Thymin &

Pirimidin :

Cytosil

Thymin &

Urasil
Fungsi biologis asam nukleat :
• DNA berfungsi sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi
berikutnya.
• DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen
(promoter, operator, dll.)
• Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
• Melakukan sintesis protein.
• Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri
(replikasi).
• Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis
senyawa lain.
Kambing dan domba memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi (97%).
Hubungan kekerabatan yang tinggi memungkinan mengandung jenis gen yang sama.
Gen merupakan sekumpulan basa nukleotida (komponen hereditas) yang mendukung
performa ternak. Domba memiliki 54 kromosom, sedangkan kambing memiliki 60
kromosom. Pada hewan ini terdapat 7 gen yang sama, yaitu gen beta lactoglobulin,
beta casein, alpha lactalbumin, growth hormon, FSH, globin, MHC Dra II .

5. Sistema Genitalia hewan jantan dan betina
Struktur genitalia kambing dan domba jantan adalah sama, karena domba dan
kambing sama-sama tergolong ke dalam jenis ruminansia kecil. Traktus genitalia
kambing dan domba jantan terdiri dari testis , epididimis, ductus deferens, ampulla,
galndula vesica seminalis, galndula prostat, glandula cowper, penis, urethra dan glans
penis. Pada glans penis terdapat proccesus urethra. Sedangkan traktus genitalia
kambing dan domba betina terdiri ovarium, oviduct ( infudibulum, ampulla, isthmus),
uterus, vulva dan vagina.
Glans penis pada hewan jantan homolog dengan clitoris pada hewan betina. Di
bagian glans penis tertutup oleh preputium yang homolog dengan labia minor pada
vulva, dan scrotum ( pembungkus testis) homolog dengan labia mayor pada vula.

6. Kastrasi
Katrasi adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk menghilangkan
fungsi testis pada hewan jantan atau fungsi ovarium pada betina. Pengebirian/
kastrasi dapat mempengaruhi
tinggi, menghindari

laju

perkawinan

pertumbuhan,
yang

tidak

memperoleh

diinginkan,

dan

karkas

yang

mengurangi

keagresifan.
Katrasi pada babi biasanya dilakukan dengan menghilangkan testis
(metode tertutup). Pengebirian / kastrasi pada usia muda mempunyai pengaruh
yang lebih besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Pada babi
kastrasi dilakukan menggunakan metode tertutup saat babi berumur 4-5 bulan.
Selain mempunyai pengaruh pada pertumbuhan, kastrasi pada usia dini juga
lebih mudah dilakukan dan tingkat kesakitannya rendah. Pada hewan usia dewasa,
metode tertutup tidak dapat dilakukan karena testis sudah berkembang dan untuk
mengkastrasi perlu dilakukan operasi pembedahan.
Kastrasi pada hewan babi / kambing juga dilakukan untuk mengurangi bau
tidak sedap dari hewan. Hal ini berkaitan dengan fungsi testis sebagai penghasil
hormon testosterone ketika hewan jantan mencapai sexual maturity. Hormon tersebut
berbau khas dan tidak hanya disekresikan oleh testis tetapi juga oleh kelejar saliva.
Kastrasi mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan (growth hormon). Hormon
pertumbuhan dan hormon testosterone berjalan sinergi. Ketika hormon testosterone
sudah tidak lagi ada yang memproduksi, maka hormon pertumbuhan akan mendapat
respon lebih banyak oleh tubuh.
7. Hormon
Hormon adalah substansi pembawa pesan yang disekresikan oleh suatu
kelenjar ke dalam darah untuk disirkulasikan menuju organ target sehingga
merangsang aktifitas biokimia dan fisiologi di dalam tubuh.
Mekanisme Kerja Hormon Menurut Earl Sutherland (1950) menyangkut halhal ini bawah ini:
-

Sel mempunyai reseptor spesifik untuk hormon yang terdapat dalam
membran sel.

-

Pengikatan hormon pada reseptor spesifiknya pada membran sel akan
merangsang adenil siklase

-

Peningkatan aktifitas adenil siklase akan meningkatan jumlah cAMP dalam
sel

-

cAMP bekerja dalam sel untuk memicu proses fisiologis dalam sel.

Klasifikasi hormon :
a. Klasifikasi berdasarkan struktur kimia
-

Golongan elkosanoid, yaitu Derivat lipida yang sifat mirip hormon
Prostaglandin, leukotrien, tromboksan.

-

Golongan derivat asam amino dengan molekul yang kecil. Contohnya
Thyroid, Katekolamin.

-

Golongan polipeptida/ protein. Contohnya insulin, glukagon, GH, TSH, TRH,
ACTH, ADH, Oksitosin, FSH, LH, GH, Prolaktin, Insulin, Glukagon,
Somatosin, Parathormon.

-

Hormon Steroid
- Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin dan reproduksi,
yaitu Estrogen, Progesteron, Androgen
- Hormon yang dihasilkan oleh kel. suprarenalis (kortek adrenal)
b. Klasifikasi berdasarkan mekanisme kerja
-

Fungsi parakrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel tetangganya.
Contohnya pembentukan postaaglandin.

-

Fungsi autokrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel itu sendiri.
Contohnya pembentukan interleukin.

c. Klasifikasi berdasarkan sifat
-

Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak.

-

Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air.

d. Klasifikasi berdasarkan fungsi
-

Hormon pertumbuhan / Growth hormone : hormon yang memegang peranan
di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh
kelenjar gonad.

-

Hormon metabolisme : berperan dalam proses homeostasis glukosa dalam
tubuh. Hormon yang ikut berperan antara lain hormon glukokortikoid,
glukagon dan katekolamin.

-

Homon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi
endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan
folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).

-

Hormon pengatur metabolisme air dan mineral , slaha satunya adalah hormon
kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur
metabolisme kalsium dan fosfor.
D. Kesimpulan
-

Domba dan kambing memiliki perbedaan fisik dan karakteristik meskipun sekilas
terlihat sama.

-

Domba dan kambing berasal dari ordo yang sama namun dari genus yang berbeda.
Adanya

berbagai

ras

kambing

dan

domba

menunjukkan

bahwa

adanya

keanekaragaman gen yang sama. Gen tersebut memiliki berbagai informasi genetik
yang mempengaruhi fisik dan sifat bahkan ras dalam kambing dan domba.
-

Manajemen perawatan dan pemeliharaan kambing dan domba secara umum hampir
sama.

-

Kastrasi dilakukan untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas daging yang baik, untuk
mencegah perkawinan yang tidak diinginkan dan menjadikan hewan lebih jinak.

-

Hormon pertumbuhan (GH) dan hormon testosteron bekerja sinergi di dalam tubuh.
Katrasi dilakukan dengan menghilangkan testis, ketika hormon testosterone tidak ada
maka hormon pertumbuhan (GH) akan lebih banyak diproduksi dan direspon lebih
banyak oleh tubuh.
E. Luaran Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menerapkan, melakukan penilaian/pengukuran/ penelitian
berdasarkan prinsip kesrawan, good farming practices dan norma agama dalam
peternakan kambing dan domba.
2. Mahasiswa mengetahui perbedaan fisik dan karakteristik kambing dan domba.
3. Mahasiswa memahami dan membedakan organ penyusun sistem genitalia
kambing dan domba jantan/ betina.
4. Mahasiswa memahami klasifikasi hormon beserta fungsi dan sifatnya.
5. Mahasiswa memahami struktur dan fungsi biologis dari asam nukleat.
F. Referensi
Poedjiadi, A., Titin Supriyanti . 2009 . Dasar – Dasar Biokimia : Universitas
Indonesia
Purbowati, Endang . 2009 .

Usaha Penggemukan Domba . Jakarta : Penebar

Swadaya
Konig H.G, Liebich H.G. 2004. Veterinary Anatomy of Domestic Mammals. Jerman :
Schattauer GmbH
Burns, Marca., C. Devendra . 1994 . Produksi Kambing di Daerah Tropis :
Universitas Udayana dan ITB
Anonim. 2013. Islam dan Hewan. http://id.wikipedia.org/wiki/Islam dan hewan .
Diakses pada 18 Oktober 2013

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanBab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanRMontong
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapMef's Rideal
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambingusahakambingternak
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARunivesitas gadjah mada
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARunivesitas gadjah mada
 
Bab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberianBab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberianRMontong
 
Usaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinciUsaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinciYunianto Ep
 
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Lalu Firman
 
Budidaya Ikan Hias Cupang
Budidaya Ikan Hias CupangBudidaya Ikan Hias Cupang
Budidaya Ikan Hias CupangMuhtar Muhtar
 
Resep Makanan Bayi 6-8 bulan
Resep Makanan Bayi 6-8 bulanResep Makanan Bayi 6-8 bulan
Resep Makanan Bayi 6-8 bulanTips Bayi
 
Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4
Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4
Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4Lalu Firman
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanRMontong
 
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciPanduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciMARMOSM
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurDisty Ridha H
 
Projek ternakan kambing jbtn veterinar
Projek ternakan kambing jbtn veterinarProjek ternakan kambing jbtn veterinar
Projek ternakan kambing jbtn veterinard2d2d2d2
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongsujononasa
 

Mais procurados (20)

Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanBab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkap
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
 
Ppt penyuluhan
Ppt penyuluhanPpt penyuluhan
Ppt penyuluhan
 
Mp asi (1)
Mp asi (1)Mp asi (1)
Mp asi (1)
 
Peternakan sapi
Peternakan sapiPeternakan sapi
Peternakan sapi
 
Bab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberianBab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberian
 
Usaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinciUsaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinci
 
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
 
Budidaya Ikan Hias Cupang
Budidaya Ikan Hias CupangBudidaya Ikan Hias Cupang
Budidaya Ikan Hias Cupang
 
Resep Makanan Bayi 6-8 bulan
Resep Makanan Bayi 6-8 bulanResep Makanan Bayi 6-8 bulan
Resep Makanan Bayi 6-8 bulan
 
Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4
Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4
Pemeliharaan induk ikan lele dan gurame kelompok 4
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatan
 
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciPanduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
 
Pedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan TernakPedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan Ternak
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Projek ternakan kambing jbtn veterinar
Projek ternakan kambing jbtn veterinarProjek ternakan kambing jbtn veterinar
Projek ternakan kambing jbtn veterinar
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potong
 

Destaque

Destaque (11)

Makalah golongan darah
Makalah golongan darahMakalah golongan darah
Makalah golongan darah
 
2. produk hasil peternakan
2. produk hasil peternakan2. produk hasil peternakan
2. produk hasil peternakan
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
Plasma darah ppt
Plasma darah pptPlasma darah ppt
Plasma darah ppt
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
Golongan Darah
Golongan DarahGolongan Darah
Golongan Darah
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
 
Versi cetak modul kuliah (revisi)
Versi cetak modul kuliah (revisi)Versi cetak modul kuliah (revisi)
Versi cetak modul kuliah (revisi)
 
SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
 

Semelhante a FGD 3 . Kambing dan domba

BETERNAK KAMBING.pptx
BETERNAK KAMBING.pptxBETERNAK KAMBING.pptx
BETERNAK KAMBING.pptxTeknisiHumas
 
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxkelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxMargarethaWenda
 
Budi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifBudi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifMuhammad Hanif Azhar
 
penggemukan sapi potong bahan mata kul.pptx
penggemukan sapi potong bahan mata kul.pptxpenggemukan sapi potong bahan mata kul.pptx
penggemukan sapi potong bahan mata kul.pptxuppmkerjasamainstans
 
Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanAchmad Zakky
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiKrissna Krissna
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.pptPipingNovelita11
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiKrissna Krissna
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Alex Susanto
 
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Dina Hanani
 
Saduran prospek pembibitan sapi
Saduran prospek pembibitan sapiSaduran prospek pembibitan sapi
Saduran prospek pembibitan sapiSang Thothon
 
Memilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potongMemilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potongBBPP_Batu
 
MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)
MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)
MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)Mega803501
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...Tri Sutopo
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingLaf Fianss
 
Manajemen Agroindustri
Manajemen AgroindustriManajemen Agroindustri
Manajemen AgroindustriMala Wijayanti
 

Semelhante a FGD 3 . Kambing dan domba (20)

BETERNAK KAMBING.pptx
BETERNAK KAMBING.pptxBETERNAK KAMBING.pptx
BETERNAK KAMBING.pptx
 
Budidaya ayam kalkun
Budidaya ayam kalkunBudidaya ayam kalkun
Budidaya ayam kalkun
 
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxkelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
 
Budi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifBudi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensif
 
Biologi xi. d
Biologi xi. dBiologi xi. d
Biologi xi. d
 
penggemukan sapi potong bahan mata kul.pptx
penggemukan sapi potong bahan mata kul.pptxpenggemukan sapi potong bahan mata kul.pptx
penggemukan sapi potong bahan mata kul.pptx
 
Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badan
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapi
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapi
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
 
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
 
Saduran prospek pembibitan sapi
Saduran prospek pembibitan sapiSaduran prospek pembibitan sapi
Saduran prospek pembibitan sapi
 
Memilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potongMemilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potong
 
MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)
MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)
MANAJEMEN TERNAK KAMBING DAN DOMBA (ILMU PETERNAKAN)
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Manajemen Agroindustri
Manajemen AgroindustriManajemen Agroindustri
Manajemen Agroindustri
 

Último

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Último (20)

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

FGD 3 . Kambing dan domba

  • 1. TUGAS INDIVIDU FOCUS GROUP DISCUSSION SKENARIO 3 KAMBING DAN DOMBA Ditulis oleh: Nama: Dewi Virgiati NIM: 13/349516/KH/7790 Kelompok: 2 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2013
  • 2. Kambing dan Domba A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui dan memahami perbedaan fisik maupun karakter dari domba dan kambing. 2. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara berternak kambing dan domba sesuai dengan good farming practices. 3. Mahasiswa mengetahui dan memahami penerapan prinsip kesrawan & landasan norma agama dalam manajemen pemeliharaan kambing dan domba. 4. Mahasiswa mengetahui dan memahami struktur umum asam nukleat (DNA dan RNA), beserta fungsi dan sifatnya. 5. Mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu untuk membandingkan organ sistema digetalia pada kambing dan domba jantan dan pada kambing dan domba betina. 6. Mahasiswa mengerti dan mengetahui tentang kastrasi. 7. Mahasiswa mengerti dan memahami kalsifikasi hormon. B. Skema Kambing dan Domba Jenis Kambing dan Domba Kesrawan Struktur Organ Genitalia Pemeliharaan Good Farming Practising Norma Agama Manajemen pemeliharaan Manajemen pakan Manajemen kandang
  • 3. C. Pembahasan 1. Karakteristik kambing dan domba. Kambing dan domba tergolong dalam ruminansia kecil, merupakan ternak penghasil daging, susu, kulit dan serta (bulu). Kambing dan domba memberi sumbangan bagi kesehatan dan gizi berjuta-juta penduduk di wilayah berkembang, terutama bagi mereka yang hidup pada garis kemiskinan. Pemeliharaan kambing atau domba dapat menyediakan protein hewani, mineral dan vitamin yang bernilai tinggi. Kambing dan domba diklasifikasikan ke dalam Kigdom : Animalia Phylum : chordata Class : Mamalia Ordo : Artiodaktil (berkuku belah) Sub ordo : Ruminansia Famili : Caprinae Rumpun : 1. Nemorhaedini (genus: Nemorhaedinus, Capricornis) 2. Budorcatini 3. Rupicaprini (genus: Rupicapra, Oreamnos) 4. Caprini (genus: Capra, Ammotragus, Hemitragus, Pseudois, Ovis) 5. Ovibovini Sebagian ternak berasal dari Capra aegragus hyrcus (kambing jinak ) dan Ovis ammon aries (domba jinak) Kambing dan domba berasal dari ordo yang sama, namun berasal dari genus yang berbeda. Tabel Perbedaan fisik dan karakterisitik kambing dan domba Karakteristik Domba Kambing 1. Ekor Ke bawah Ke atas 2. Tubuh Umumnya tertutup wol Umumnya tertutup rambut kecuali hairy sheep kecuali kambing Angora, 3. Jenggot Tidak punya Punya (um: jtn) 4. Kebiasaan makan Bergerombol Mencari sendirian
  • 4. 5. Sifat Jinak Mungkin agresif 6. Siklus birahi 17 hari 14 – 21 hari 7. Lama birahi 30 jam 1 – 4 hari 8. Birahi pertama Umur 8 – 10 bulan Umur 10 – 12 bulan 9. Lama bunting 7 – 159 hari 147 hari 10. Interval beranak 7 – 8 bulan 7 – 8 bulan 11. Jumlah anak 1 - 4 ekor 1 – 3 ekor 12. Berat lahir 1 – 4 kg 1 – 4 kg 13. Umur sapih 4 – 8 bulan 6 – 10 bulan 14. Pertumbuhan 14 – 24 bulan 18 – 20 bulan 15. Kebiasaan meruput Pagi dan sore Sepanjang hari Jenis-jenis kambing di Asia Tenggara antara lain Kambing toggenburg, kambing anglo-nubian ( pedaging dan penghasil susu), kambing alpine (penghasil susu), kambing saaneen (penghasil susu), kambing boer (pedaging), kambing kacang, kambing merica, kambing ettawa, kambing PE ( penghasil susu), kambing gembrong, kambing kasmir. Sedangkan jenis-jenis domba yaitu, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba ekor panjang, domba garut, domba merino, domba barbados blackbelly, domba sufflox, domba St. Croix, domba karankul, domba lincoln, domba sei putih, domba highland. Dalam memilih kambingdan domba perlu diperhatikan anatomi tubuhnya untuk menghindari lahirnya keturunan yang cacat. Hal- hal yang perlu diperhatikan yaitu rahang atas dan rahang bawah yang tidak tepat, tanduk mengarah ke leher, testis tunggal atau dua namun berbeda ukuran, ada tanda-tanda infeksi dan kebengkakan pada puting, kaki berbentuk X, buta, dan tingkat kesuburannya. Ciri – ciri kambing dan domba pejantan yang bagus yaitu sehat dan memiliki tubuh yang besar dan panjang, tanpa cacat, dada dalam dan lebar, kaki tegap dan kokoh, high heels, penampakan bagus, aktiv dan memiliki libido tinggi, jumlah buah zakar normal (2 dengan ukuran yang sama), penis kenyal dan dapat ereksi, berasal dari kelahiran kembar, rambut bersih mengkilat, belum ada gigi permanen (menandakan hewan masih muda), sebaiknya tidak memiliki hubungan keluarga dekat dengan betina di kelompoknya dan memiliki pertumbuhan yang baik. Tidak hanya pejantan,
  • 5. dalam memilih betina juga harus diperhatikan kondisi fisiknya agar menghasilkan anak yang bagus kualitas fisiknya. Ciri-ciri bakalan indukan betina yaitu sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat, kaki tegap dan kuat, alat kelamin normal, memiliki sifat keindukan yang baik, puting normal (halus, kenyal, tidak ada infeksi dan pembengkakan) , berasal dari kelahiran kembar, rambut bersih, mengkilat dan sehat, belum ada gigi permanen (hewan masih muda). Waktu terbaik untuk kawin adalah 12 – 18 jam setelah munculnya gejala heat. Tanda – tanda betina yang birahi adalah vulva merah, basah dan hangat, gelisa, berisik, nafsu makan turun, mengibas-ngibaskan ekornya dan diam bila dinaiki oleh pejantan atau betina yang lain. Kegagalan dalam perkawinan dapat diketahui jika betina kembali estrus 21 hari setelah kawin. Bilamana perkawinan berhasil betina akan mengalami heat sekitar 35-45 hari setelah melahirkan. Kambing atau domba yang bunting hendaknya ditempatkan di kandang yang terpisah agar tidak diganggu oleh pejantan dan hewan lain. 2. Prediksi umur kambing dan domba Untuk mengetahui umur kambing dan domba dapat dilihat melalui giginya. Bila belum ada gigi permanen = umur kurang dari 1 tahun. Sepasang gigi seri berganti = 1 – 2 tahun. Dua pasang gigi seri bergnti = umur 2 – 3 tahun. Tiga pasang gigi seri berganti = 3 – 4 tahun. Empat pasang gigi seri berganti 4 – 5 tahun. Gigi permanen tanggal = umur 5 tahun atau lebih. 3. Manajemen pemeliharaan kambing dan domba Pada dasarnya manajemen pemeliharaan pada domba dan kambing sama. Manajemen pemeliharaan harus sesuai dengan good farming practises meliputi manajemen pakan dan kandang dan memenuhi prinsip kesejahteraan hewan sesuai dengan konsil kesrawan tahun 1920 yaitu, bebas dari rasa haus & lapar, bebas dari rasa takut & stress, bebas dari rasa sakit, cidera dan penyakit, bebas dari rasa tidak nyaman , dan bebas untuk bertingkah laku secara alami. Selain itu, manajemen pemeliharaan harus sesuai dengan norma agama. Kandang merupakan tempat berteduh dan beristirahat bagi hewan dan melindungi hewan dari predator. Lokasi kandang yang ideal adalah daerah yang kering dan tidak tergenang air, letaknya cukup jauh dari pemukiman warga (setidaknya 10 m) tetapi mudah dicapai oleh kendaraan, tujuannya untuk
  • 6. meminimalisir penggusuran atau perluasan lahan dan harus dekat dengan sumber air atau sumber pakan. Tipe kandang yang digunakan yaitu kandang panggung. Kelebihan dari tipe kandang ini adalah lebih mudah untuk dibersihkan karenan feses dan urin langsung jatuh ke kolong kandang dan dapat menurunkan kemungkinan perkembangbiakan agen infeksi yang dibawa oleh lalat atau terdapat pada feses.. Ukuran kandang disesuaikan dengan usia kambing dan kegunaannya. Ukuran kandang pejantan dewasa 1-1,2 m2, betina dewasa 0,7-1 m2, betina menyusui 0,7-1 m2 + 0,5 m2, calon pejantan dan induk 0,75 m2, kambing sapih 0,5 m2. Lantai kandang dibuat bercelah selebar 1-1,5 cm. Beratap genteng dan ada ventilasi udara. Di setiap kandang kambing atau domba harus disediakan tempat makan dan tempat minum. Kandang sebaiknya membujur dengan arah utara-selatan agar cahaya matahari leluasa masuk ke dalam kandang. Pemberian pakan disesuaikan dengan umur dan jenis kambing. Bahan pakan yang dapat diberikan sebagai pakan kambing dan domba antara lain, rumput (bahan utama), leguminosa, dedaunan pohon, konsentrat, biji-bijian dan tidak lupa air. Seekor pejantan dewasa membutuhkan leguminosa sebanyak 1 bagian dari 4 – 6 rumput. Rumput dan air harus selalu disediakan di kandang ini. Kambing muda ( bakal induk) diberi pakan berupa rumput sebanyaknya, leguminosa sebanyak 1 bagian dari 3 bagian rumput dan konsentrat sebanyak 250 – 300 gr per hari atau sampai 1 kg ampas tahu per hari. Seekor betina yang bunting atau betina laktasi harus diberi pakan hijauan yang bagus, leguminosa sebanyak 1 bagian dari 3 bagian rumput dan konsentrat sebanyak 200 gr per hari. Sedangkan untuk anak kambing hendaknya diberi makan dengan kualitas bagus dan juga susu induk (kolostrum) setelah lahir untuk membantu pertumbuhannya. Bilamana tidak mendapat kolostrum, kolostrum bisa diganti dengan 0,25 – 0,5 liter susu sapi + 1 sendok teh minyak ikan + 1 telur ayam + ½ sendok makan gula. Anak kambing mulai mengkonsumsi makanan sejak umur 6 minggu. Saat anak kambing berusia 3 bulan, anak kambing sudah memasuki waktu sapih. Pakan yang sebaiknya diberikan adalah hijauan muda dan konsentrat 50-75 gr sehari. Dalam memelihara kambing dan domba juga harus diperhatikan dari segi norma agama. Dalam agama, kita wajib membentuk sebuah peternakan ( Q.S. AlAn’am ayat 142) agar hewan konsumsi tersebut dapat dikonsumsi dan jumlahnya cukup dalam memenuhi kebutuhan. Dalam agama dan kesrawan, hewan wajib dirawat dengan baik, tidak patut disiksa atau dibiarkan sakit, diberi pakan yang baik
  • 7. sesuai kebutuhan hewan dan hendaknya diberi perlakuan sebaik mungkin agar hewan tidak merasa tertekan dan stress. 4. Asam Nukleat Asam nukleat merupakan bahan penentu sifat mahluk hidup. Asam nukleat diturunkan atau ditransfer dari induk ke keturunannya. Asam Nukleat terdiri dari : • DNA (deoxyribonucleic acid) • RNA (ribonucleic acid) Komponen Pembentuk Asam Nukleat DNA RNA Ikatan : Doble helix Ikatan : Single helix Gula : deoksiribosa Gula : Ribosa Fosfat Fosfat Basa Nitrogen : Basa Nitrogen : Purin : Adenin & Guanin Purin : Adenin & Guanin Pirimidin : Thymin & Pirimidin : Cytosil Thymin & Urasil
  • 8. Fungsi biologis asam nukleat : • DNA berfungsi sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya. • DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.) • Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung. • Melakukan sintesis protein. • Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri (replikasi). • Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis senyawa lain.
  • 9. Kambing dan domba memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi (97%). Hubungan kekerabatan yang tinggi memungkinan mengandung jenis gen yang sama. Gen merupakan sekumpulan basa nukleotida (komponen hereditas) yang mendukung performa ternak. Domba memiliki 54 kromosom, sedangkan kambing memiliki 60 kromosom. Pada hewan ini terdapat 7 gen yang sama, yaitu gen beta lactoglobulin, beta casein, alpha lactalbumin, growth hormon, FSH, globin, MHC Dra II . 5. Sistema Genitalia hewan jantan dan betina Struktur genitalia kambing dan domba jantan adalah sama, karena domba dan kambing sama-sama tergolong ke dalam jenis ruminansia kecil. Traktus genitalia kambing dan domba jantan terdiri dari testis , epididimis, ductus deferens, ampulla, galndula vesica seminalis, galndula prostat, glandula cowper, penis, urethra dan glans penis. Pada glans penis terdapat proccesus urethra. Sedangkan traktus genitalia kambing dan domba betina terdiri ovarium, oviduct ( infudibulum, ampulla, isthmus), uterus, vulva dan vagina. Glans penis pada hewan jantan homolog dengan clitoris pada hewan betina. Di bagian glans penis tertutup oleh preputium yang homolog dengan labia minor pada vulva, dan scrotum ( pembungkus testis) homolog dengan labia mayor pada vula. 6. Kastrasi Katrasi adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada hewan jantan atau fungsi ovarium pada betina. Pengebirian/ kastrasi dapat mempengaruhi tinggi, menghindari laju perkawinan pertumbuhan, yang tidak memperoleh diinginkan, dan karkas yang mengurangi keagresifan. Katrasi pada babi biasanya dilakukan dengan menghilangkan testis (metode tertutup). Pengebirian / kastrasi pada usia muda mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Pada babi kastrasi dilakukan menggunakan metode tertutup saat babi berumur 4-5 bulan. Selain mempunyai pengaruh pada pertumbuhan, kastrasi pada usia dini juga lebih mudah dilakukan dan tingkat kesakitannya rendah. Pada hewan usia dewasa, metode tertutup tidak dapat dilakukan karena testis sudah berkembang dan untuk mengkastrasi perlu dilakukan operasi pembedahan.
  • 10. Kastrasi pada hewan babi / kambing juga dilakukan untuk mengurangi bau tidak sedap dari hewan. Hal ini berkaitan dengan fungsi testis sebagai penghasil hormon testosterone ketika hewan jantan mencapai sexual maturity. Hormon tersebut berbau khas dan tidak hanya disekresikan oleh testis tetapi juga oleh kelejar saliva. Kastrasi mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan (growth hormon). Hormon pertumbuhan dan hormon testosterone berjalan sinergi. Ketika hormon testosterone sudah tidak lagi ada yang memproduksi, maka hormon pertumbuhan akan mendapat respon lebih banyak oleh tubuh. 7. Hormon Hormon adalah substansi pembawa pesan yang disekresikan oleh suatu kelenjar ke dalam darah untuk disirkulasikan menuju organ target sehingga merangsang aktifitas biokimia dan fisiologi di dalam tubuh. Mekanisme Kerja Hormon Menurut Earl Sutherland (1950) menyangkut halhal ini bawah ini: - Sel mempunyai reseptor spesifik untuk hormon yang terdapat dalam membran sel. - Pengikatan hormon pada reseptor spesifiknya pada membran sel akan merangsang adenil siklase - Peningkatan aktifitas adenil siklase akan meningkatan jumlah cAMP dalam sel - cAMP bekerja dalam sel untuk memicu proses fisiologis dalam sel. Klasifikasi hormon : a. Klasifikasi berdasarkan struktur kimia - Golongan elkosanoid, yaitu Derivat lipida yang sifat mirip hormon Prostaglandin, leukotrien, tromboksan. - Golongan derivat asam amino dengan molekul yang kecil. Contohnya Thyroid, Katekolamin. - Golongan polipeptida/ protein. Contohnya insulin, glukagon, GH, TSH, TRH, ACTH, ADH, Oksitosin, FSH, LH, GH, Prolaktin, Insulin, Glukagon, Somatosin, Parathormon. - Hormon Steroid
  • 11. - Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin dan reproduksi, yaitu Estrogen, Progesteron, Androgen - Hormon yang dihasilkan oleh kel. suprarenalis (kortek adrenal) b. Klasifikasi berdasarkan mekanisme kerja - Fungsi parakrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel tetangganya. Contohnya pembentukan postaaglandin. - Fungsi autokrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel itu sendiri. Contohnya pembentukan interleukin. c. Klasifikasi berdasarkan sifat - Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak. - Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air. d. Klasifikasi berdasarkan fungsi - Hormon pertumbuhan / Growth hormone : hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad. - Hormon metabolisme : berperan dalam proses homeostasis glukosa dalam tubuh. Hormon yang ikut berperan antara lain hormon glukokortikoid, glukagon dan katekolamin. - Homon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH). - Hormon pengatur metabolisme air dan mineral , slaha satunya adalah hormon kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
  • 12. D. Kesimpulan - Domba dan kambing memiliki perbedaan fisik dan karakteristik meskipun sekilas terlihat sama. - Domba dan kambing berasal dari ordo yang sama namun dari genus yang berbeda. Adanya berbagai ras kambing dan domba menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman gen yang sama. Gen tersebut memiliki berbagai informasi genetik yang mempengaruhi fisik dan sifat bahkan ras dalam kambing dan domba. - Manajemen perawatan dan pemeliharaan kambing dan domba secara umum hampir sama. - Kastrasi dilakukan untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas daging yang baik, untuk mencegah perkawinan yang tidak diinginkan dan menjadikan hewan lebih jinak. - Hormon pertumbuhan (GH) dan hormon testosteron bekerja sinergi di dalam tubuh. Katrasi dilakukan dengan menghilangkan testis, ketika hormon testosterone tidak ada maka hormon pertumbuhan (GH) akan lebih banyak diproduksi dan direspon lebih banyak oleh tubuh.
  • 13. E. Luaran Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu menerapkan, melakukan penilaian/pengukuran/ penelitian berdasarkan prinsip kesrawan, good farming practices dan norma agama dalam peternakan kambing dan domba. 2. Mahasiswa mengetahui perbedaan fisik dan karakteristik kambing dan domba. 3. Mahasiswa memahami dan membedakan organ penyusun sistem genitalia kambing dan domba jantan/ betina. 4. Mahasiswa memahami klasifikasi hormon beserta fungsi dan sifatnya. 5. Mahasiswa memahami struktur dan fungsi biologis dari asam nukleat.
  • 14. F. Referensi Poedjiadi, A., Titin Supriyanti . 2009 . Dasar – Dasar Biokimia : Universitas Indonesia Purbowati, Endang . 2009 . Usaha Penggemukan Domba . Jakarta : Penebar Swadaya Konig H.G, Liebich H.G. 2004. Veterinary Anatomy of Domestic Mammals. Jerman : Schattauer GmbH Burns, Marca., C. Devendra . 1994 . Produksi Kambing di Daerah Tropis : Universitas Udayana dan ITB Anonim. 2013. Islam dan Hewan. http://id.wikipedia.org/wiki/Islam dan hewan . Diakses pada 18 Oktober 2013