SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
PENGEMBANGAN KURIKULUM
   DAN PEMBELAJARAN
         Pengarang:

 Asep Hery Hernawan,dkk.

        PENERBIT:

   UNIVERSITAS TERBUKA
HAKIKAT
             KURIKULUM

KOMPONEN                  PENGERTIAN
KURIKULIM                  KURIKULUM



KOMPONEN                  PERANAN DAN
  TUJUAN                     FUNGSI
                           KURIKULUM


KOMPONEN                 ASPEK STRATEGI
ISI/MATERI               PEMBELAJARAN
Hakikat Kurikulum
• Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan
  sekkolah sering disebut pendidikan formal
  sebab itu memiliki rancangan pendidikan
  berupa kurikulum tertulis yang tersusun
  secara sistematis , jelas , dam rinci.
Pengertian Kurikulum
•    Istilah kurikulum (CURICULUM) yang pada awalnya
     digunakan dalam dunia olahraga berasal dari kata curir
     ( Pelari) dan curere (tempat berpacu)
•    Pengertian kurikulum seperti diatas tersebut dianggap
     pengertian yang sempit atau sederhana
•    Keempat dimensi kurikulu tersebut adalah sebagai
     berikut
1.   Kurikulum sebagai suatu ide
2.   Kurikulum sebagai rencan atertulis
3.   Kurikulum sebagai suatu kegiatan
4.   Kurikulum sebagai suatu hasil
Peran & Fungsi Kurikulum
•   1. Pengertian dan Dimensi Kurikulum
    Dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject)
    yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir
    program pembelajaran untuk memperoleh penghargaan yang
    berupa ijazah. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum
    terkandung dua hal pokok,yaitu :
•    (a). adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa .
•    (b). Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
    Pengertian secara luas kurikulum itu tidak terbatas hanya pada
    sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman
    belajar (learning experience) yang dialami siswa dan mempengaruhi
    perkembangan pribadiya. Toto Ruhimat dkk (Saylor, Alexander dan
    lewis, 1974) mengemukakan “kurikulum sebagai segala upaya
    sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam
    ruangan kelas, dihalaman sekolah, maupun di luar sekolah
Komponen Kurikulum
•   ). Tujuan
    Tujuan sebagai sebuah komponen kurikulum adalah kekuatan-kekuatan fundamental yang peka
    sekali, karena hasil kurikuler yang diinginkan tidak hanya mempengaruhi bentuk kurikulum, tetapi
    memberi arahan dan fokus untuk seluruh program pendidikan (Zais, 1976 : 297).
    2). Materi atau Pengalaman Belajar
    Fungsi khusus dari kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan menyusun isi
    (materi/pengalaman belajar) agar keinginan tujuan kurikulum dapat dicapai dengan cara paling
    efektif dan supaya pengetahuan paling penting yang diinginkan pada jalurnya dapat disajikan
    secara efektif (Zais, 1976 : 322).
    3). Organisasi
    Menurut (Taba, 1962 : 290), jika kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi dan
    pengalaman belajar membutuhkan pengorganisasian sedemikian rupa sehingga berguna bagi
    tujuan-tujuan pendidikan. Menurut pendapar Taba ini, materi dan pengalaman belajar dalam
    kurkulum diorganisasikan untuk mengefektifkan pencapaian tujuan.
    4). Evaluasi
    Evaluasi adalah komponen keempat dari kurikulum. Evaluasi ditujukan untuk melakukan evaluasi
    terhadap belajar siswa (hasil dan proses) maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran.
    Menurut (Zais, 1976 : 378) mengemukakan evaluasi secara luas merupakan suatu usaha sangat
    besar yang kompleks yang mecoba menantang mengkodifikasi proses salah satu dari istilah
    sekuensi atau komponen-komponen. Kegiatan evaluasi akan memberikan informasi dan data
    tentang perkembangan belajar siswa maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran, sehingga
    dapat dibuat keputusan-keputusan pembelajaran dan pendidikan secara tepat.
Komponen Tujuan
•   Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi target atau
    sasaran yang mesti dicapai dari melaksanakan kurikulum. Tujuan kurikulum
    dapat dispesifikasikan ke dalam tujuan pembelajan umum yaitu, berupa
    tujuan yang dicapai untuk satu semester, atau tujuan pembelajan khusus
    yang menjadi target pada setiap kali tatap muka
•   penilaian atau evaluasi kurikulum. Hal ini dilakukan mengingat :
•   a)    Tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan pendidikan.
•   b)    Tujuan akan menjadi indikator dari keberhasilan pelaksanaan
    pendidikan.
•   c)    Tujuan menjadi pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari para
    pelaksana pendidikan.
Komponen Isi/Materi
• Komponen isi/materi pembelajaran
• Isi kurikurikulum merupakan komponen yang
  berhubungan denganpengalaman belajar yang
  harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itumenyangkut
  semua aspek baik yang berhubungan dengan
  pengetahuanatau meteri pelajaran maupun
  aktivitas dan kegiatan siswa danseluruhnya
  diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
  ditentukan.
Aspek Evaluasi
•   Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan
    kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan
    keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan
    oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum
    dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system
    pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil
    evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah
    dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu
    perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-
    alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
•   Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, hal tersebut disebabkan
    beberapa faktor :
•   Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus
    berubah
•   Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai
    dengan konsep kurikulum yang digunakan
•   Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh man
26
             LANDASAN DAN PENDEKATAN
             PENGEMBANGAN KURIKULUM




LANDASAN                                 LANDASAN
FILOSOFIS                               SOSIOLOGIS

                  LANDASAN
                 PSIKOLOGIS



                 PENDEKATAN
               INTERDISIPLINER


PENDEKATAN                             PENDEKATAN
   MATA                                 INTEGRATIF
 PELAJARAN
Landasan & Pengembangan
          Kurikulum
• Sebuah bangunan gedung yang tinggi
  tertentu membutuhkan landasan atau
  pondasi yang kuat agar dapat berdiri
  tegak kokoh dan tahan lama apabila
  bangunan tersebut memiliki pondasi yang
  kokoh maka cepat ambruk atau hancur
• Menurut slah seorang ahli kurikulum yang
  bernama Robert S. Zais 1976 Kurikulum
  suatu lembaga pendidikan didasarkan
  pada lima landasan.
Landasan Filosofis
•   stilah filsafat adalah terjemahan dari bahasa inggris “phylosophy”yang berasal dari perpaduan
    bahasa Yunani “philien” yang berarti cinta (love) dan “sophia”  (wisdom) yang berarti
    kebijaksanaan. Jadi secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom.
    [2] Secara operasional filsafat mengandung dua pengertian, yakni sebagai proses
    (berfilsafat) dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori atau pemikiran). Filsafat
    pendidikan sebagai suatu pandangan hidup bukan menjadi hiasan
    lidah belaka, melainkan harus meresapi tingkah laku semua
    anggota masyarakat. Nilai-nilai filsafat pendidikan harus
    dilaksanakan dalam perilaku sehari-hari. Hal ini menunjukkan
    pentingnya filsafat pendidikan sebagai landasan dalam rangka
    pengembangan kurikulum.
•   Filsafat pendidikan sebagai sumber tujuan. Secara sederhana dapat
    ditafsirkan bahwa filsafat pendidikan adalah hal yang diyakini dan
    diharapkan oleh seseorang. Filsafat pendidikan mengandung nilai-
    nilai atau perbuatan seseorang atau masyarakat.
Landasan Psikologis

•   ilmu jiwa, atau ilmSecara etimologis, istilah psikologis berasal dari
    bahasa Yunani, yaitu dari kata psyche berarti ”jiwa”, dan logos yang
    berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti u yang mempelajari
    tentang gejala-gejala kejiwaan. Namun apabila mengacu pada
    salah satu syarat ilmu yaitu adanya objek yang dipelajari maka
    tidaklah tepat mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa karena jiwa
    bersifat abstrak. Oleh karena itu yang sangat mungkin dikaji adalah
    manifestasi dari jiwa itu sendiri yaitu dalam wujud perilaku individu
    dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan dasar ini maka
    psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari 
    tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya
Landasan Sosiologis
•   Sosiologi lahir pada abad ke-19 di Eropa, karena pergeseran pandangan
    tentang masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu otonom dapat lahir karena
    terlepas dari pengaruh filsafat. Nama sosiologi untuk pertama kali
    digunakan oleh August Comte (1798 – 1857). Sosiologi adalah ilmu yang
    mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok – kelompok dan
    struktur sosialnya. Sosiologi mempunyai ciri – ciri :
•   1. Empiris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu. Sebab ia bersumber
    dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di lapangan.
•   2. Teoritis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah
    satu bentuk budaya yang bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat
    diwariskan kepada generasi muda.
•   3. Komulatif, sebagai akibat dari penciptaan terus – menerus sebagai
    konsekuensi dari terjadinya perubahan di masyarakat, yang membuat teori
    – teori itu akan berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik.
•   4. Nonetis, karena teori ini menceritakan apa adanya tentang masyarakat
    beserta individu – individu di dalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik
    atau buruk.
Pendekatan Mata Pelajaran
• Pendekatan ini tertitik tolak dari mata
  pelajaran subject matter sebagai suatu
  ilmu setiap mata pelajaran merupakan
  suatu disiplin ilmu yang terpisah antara stu
  dengan yang lainnya
Pendekatan Interdisipliner
•   Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan
    suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut
    pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara
    terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi
    dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun.
•   Dari sudut ekonomi mikro di antaranya : dalam lingkup kecil “Rumah
    tangga” yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami
    permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, yang
    cara pemecahan masalahnya dengan salah satunya mencari
    pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak
    boros dalam artian tidak besar pasak dari pada tiang : besar
    pengeluaran dari pada pendapatan
Pendekatan integratif
• Pendekatan integratif atau terpadu adalah ancangan
  (kebijakan) pembelajaran bahasa dengan menyajikan
  bahan ajar secara terpadu, yaitu dengan menyatukan,
  menghubungkan, atau mengaitkan bahan ajar sehingga
  tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah.
• Pendekatan ini terdiri atas dua macam, yaitu:
• Integratif internal(terpadu intrabidang studi bahasa),
• Integratif eksternal(terpadu antarbidang studi)
PEMILIHAN DAN                            PENGEMBANGAN
PENGOGRANISASIAN                            ALAT EVALUASI
   PENGALAMAN
     BELAJAR
                   PROSEDUR PENGEMBANGAN
                         KURIKULIM




                         ANALISIS
                            DAN
                         DIAGONIS
                        KEBUTUHAN



                                         PEMILIHAN DAN
  PERUMUSAN TUJUAN                     PEBGORGANISASIAN
                                            MATERI
KOMPONEN KURIKULUM
         DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN
                 KURIKULUM
•

    Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan
    memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan
    pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu
    pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan
    pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan
    landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan
    penelitian secara mendalam.
ANALISIS DAN DIAGONIS KEBUTUHAN

• Langkah-langkah pertama pengembangan
  kurikulum adalah menganalisis dan
  mendiagonis kebutuhan
• Pendekatan yang dapat dilakukan untuk
  menganalisis kebutuhan ada 3 :
1.Survei kebutuhan
2.Study Kompetensi
3.Analisis Tugas
PERUMUSAN TUJUAN

•   Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem
    pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu
    guru dalam menentukan materi pelajaran, metode atau strategi
    pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam
    menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat
    keberhasilan belajar siswa. Selain itu, tujuan pembelajaran juga
    dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas
    dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru
    dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai
    kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan
    kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat ditentukan
    daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
Pengembangan Alat Evaluasi
• A. Pengembangan Alat Evaluasi Non-Tes Keberhasilan
  siswa dalam proses belajar-mengajar tidaklah selalu
  dapat diukur dengan alat tes sebab banyak aspek-aspek
  kemampuan siswa yang sukar diukur secara kuantitatif
  dan objektif. Menurut Slameto (1999:93), kemampuan
  siswa, misalnya aspek afektif dan psikomotor yang
  mencakup sifat, sikap, kebiasaan bekerja dengan baik,
  kerja sama, kerajinan, kejujuran, tanggung jawab,
  tenggang rasa, solidaritas, nasionalisme, pengabdian,
  keyakinan/optimisme dan lain-lain, tidak dapat diukur
  dengan alat tes. Untuk mengukur kedua aspek itu,
  perlulah alat penilaian yang sesuai dan memenuhi syarat
PEMILIHAN DAN PEBGORGANISASIAN MATERI

• Secara makro materi kurikulum disusun
  berdasarkan prosedur-prosedur tertentu
  yang merupakan suatu kegiatan memilih ,
  menilai dan menentukan jenisbidabg studi
  apa yang harus diajarkan pada suatu jenis
  dan jenjang persekolahan.
PEMILIHAN DAN PENGOGRANISASIAN
         PENGALAMAN BELAJAR

• Setelah materi kurikulim dipilih
  diorganisasikan langkah selanjutnya
  adalah memilih dan mengorganisasikan
  pengalaman belajar
• Cara memilih dan mengorganisasikan
  pengalaman belajar siswa bisa bersumber
  dari pengalamn visual, pengalaman suara,
  pengalaman perabaan, pengalaman
  penciuman atau variasi dari viual.
21




                                     KURIKULUM
                                      SD TAHUN
                                        1975

  PROPIL
KURIKULUM   KURIKULUM    KURIKULUM   KURIKULUM SD
            SD SEBELUM    SD TAHUN    TAHUN 1984
 SEKOLAH    TAHUN 1968
                            1968
  DASAR
                                     KURIKULUM SD
                                      TAHUN 1994
PROPIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR


• Mengetahui profil kurikulum ditempat atau
  negara lain sedikitnya akan memberikan
  wawasan dan pemahaman yang lebih
  luas pada guru mengenai sejauh mana
  kemajuan-kemajuan telah dicapai
  kendala-kendala dalam pelaksanaan
  kurikulum dinegara lain.
KURIKULUM
       SD SEBELUM TAHUN 1968
• Pada masa sebelumnya datangnta orang-
  orang eropa ke Indonesia Portugis dan
  Belanda sebenarnya sudah ada
  Lembaga-lembaga pendidikan yang
  didirikan oleh lembaga-lembaga
  keagamaan terutama Hindu dan Budha
• Pada awalnya abad ke-20 muncul revolusi
  sosial dan industri di Eropa yang
  berpengaruh terhadap peluasan sekolah
  bagi putra-putri Indonesia
KURIKULUM SD TAHUN 1968

• Pada tahun 1965 terjadi peristiwa
  Gerakan 30 September (G30SPKI) yang
  menandai berakhirnya pemerintahan orde
  lama(Orla).
• Peristiwa tersebut bnayak berpengaruh
  terhadap tatanan politik,ekonomi,dan
  sosial pada saat itu , termasuk juga dunia
  pependidikan.
KURIKULUM SD TAHUN 1975

• Kurikulum tahun 1975 yang telah
  dilaksanakan diberbagai sekolah ternyata
  dipandang kurang sesuai lagi dengan
  kondisi masyarakat pada masa
  pembangunan lima tahun tahap kedua
  ( Pelita Kedua).
KURIKULUM SD TAHUN 1984

• Bersama dengan terbitnya Keputusan
  Mentri Pendidikan dan
  KeebudayaanNomor 0461/UI/1983
  tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan
  Dasar dan Menengah dalam lingkungan
  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
  maka untuk tingkat sekolah dasar
  diberlakukan penggunan kurikulum baru
  yaitu kurikulum tahun 1984.
KURIKULUM SD TAHUN 1994

• Didalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
  twlah dirumuskan bahwa tujuan Pendidikan
  Nasioanal ilah mencerdaskan kehidupan bangsa
  dan mengembangkan manusia Indonesia
  seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
  bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
  berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan
  dan keterampilan , kesehatan jasmani dan
  rohani , berkepribadian yang mantap dan
  mandiri, serta rasa tanggungjawab
  kemasyarakatan dan kebangsaan.
18


                           KURIKULUM
                            BERBASIS
                           KOPETENSI


 Praxsis
pengemba
              Prospek
  ngan
            pengembang
kurikulum   an kurikulum
    di       untuk abad
               ke-21
indonesia
                              PRODUK
                           PENGEMBANGA
                            N KURIKULUM
                              SEKOLAH
                               DASAR
Praxsis pengembangan kurikulum di indonesia


•    Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada
     bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplemasikan.
•    Kemampuan-kemampuan agar dapat memahami dan menganalisis
     mengenai praxis atau implementasi pengembangan kurikulum
     sekolah dasar di Indonesia :
1.   Menganalisis tahap-tahap pengembangan kurikulum;
2.   Mengidentifikasi keterterapan prinsip-prinsip pengembangan
     kurikulum;
3.   Menganalisis kualitas keterlibatan unsur-unsur dalam
     pengembangan kurikulum;
4.   Menganals kebutuhan pengembangan muatan lokal yang berbasis
     masyarakat dan pengayaan tujuan pendidikan nasional;
5.   Menganalisis prose sosialisasi kurikulum sekolah dasar;
6.   Mengindetifiksasi aspek-aspek dalam pembinaan kurikulum
HUBUNGAN
             KURIKULUM
                DAN
             PEMBELAJA
                RAN




KARAKTER      Hakikat        MODEL
  ISTIK    Pengembangan    PENGEMBA
RENCANA       Rencana        NGAN
PEMBELAJ    Pembelajaran    RENCANA
  ARAN                     PEMBELAJ
                              ARAN


             PENGERTI
                AN
             RENCANA
             PEMBELAJ
               ARAN
HAKIKAT PEMBELAJARAN
• 2.1 Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran
  Pembelajaran atau mengajar adalah upaya guru untuk
  mengubah tingkah laku siswa. Hal ini disebabkan karena
  pembelajaran adalah upaya guru untuk supaya siswa
  mau belajar. Sedangkan belajar adalah perubahan
  tingkah laku siswa. Pengertian tersebut menunjukkan
  bahwa mengajar bukan upaya guru untuk
  menyampaikan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat
  mempelajari bahan sesuai dengan tujuan
Karakteristik Perencanaan Pembelajaran


•   Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan
    dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin
    dalam system pendidikan, yang merupakan karakteristik
    perencanaan pengajaran adalah :
•   Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social
    dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak orang.
•   Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi
    jika informasi yang masuk mengharapkan demikian.
•   Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas itu banyak
    ragamnya namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur
    dan pengarahan.
•   Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana,
    sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah
    penggunaan dan salah manajemennya.
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

•
    Kurikulum adalah rencana tertulis berisi ide-ide dan gagasan-
    gagasan yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana
    tersebut menjadi dokumen kurikulum yang selanjutnya membentuk
    suatu sistem kurikulum. Di dalamnya mencakup komponen-
    komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu
    dengan yang lain. Seperti komponen tujuan, pengalaman belajar,
    strategi pencapaian tujuan, dan evaluasi
Model ASSURE
• Model ASSURE adalah jembatan antara peserta didik,
  materi, dan semua bentuk media. Model ini memastikan
  pengembangan pembelajaran dimaksudkan untuk
  membantu pendidik dalam pengembangan instruksi
  yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk
  membantu para pendidik mengatur proses belajar dan
  melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Ada
  enam langkah dalam pengembangan model ASSURE
  yaitu: Analyze learner; State objectives; Select
  instructional methods, media and materials; Utilize media
  and materials; Require learner participation; Evaluate
  and revise.[1]
Pengertian Perencanaan
• Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu
  kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
  berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil
  kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah
  ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses
  berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari berbagai
  alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas
  dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses
  pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Uul nurjanah(tugas pa ajat)
Uul nurjanah(tugas pa ajat)Uul nurjanah(tugas pa ajat)
Uul nurjanah(tugas pa ajat)Ulfah Nenk
 
PPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
PPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARIPPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
PPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARIppghybrid4
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumEcha Rizkia
 
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumTajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumHayati Mustaffa
 
Pengajian kurikulum model kurikulum
Pengajian kurikulum model kurikulumPengajian kurikulum model kurikulum
Pengajian kurikulum model kurikulumNoradilah Hj Nain
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKhifdul Qolby
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumAndi Inv
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Model konsep kurikulum
Model konsep kurikulumModel konsep kurikulum
Model konsep kurikulumannania
 

Mais procurados (12)

Uul nurjanah(tugas pa ajat)
Uul nurjanah(tugas pa ajat)Uul nurjanah(tugas pa ajat)
Uul nurjanah(tugas pa ajat)
 
PPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
PPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARIPPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
PPT III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
2. kurikulum 2
2. kurikulum 22. kurikulum 2
2. kurikulum 2
 
Ari
AriAri
Ari
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
 
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumTajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
 
Pengajian kurikulum model kurikulum
Pengajian kurikulum model kurikulumPengajian kurikulum model kurikulum
Pengajian kurikulum model kurikulum
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaran
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan Kurikulum
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Model konsep kurikulum
Model konsep kurikulumModel konsep kurikulum
Model konsep kurikulum
 

Semelhante a Kurikulum

Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulumendang zr
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranNhachachie Ncie
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaranKadek Kariasa
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09ida parida
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09ida parida
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09ida parida
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulumRuny Chaerunnyza
 
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxAnalisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxWinaAyyuni2
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulumFenny Rahma
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IFauzi Din
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKhifdul Qolby
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKhifdul Qolby
 

Semelhante a Kurikulum (20)

San
SanSan
San
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxAnalisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam I
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
pb_i._hakikat_kurikulum.pptx
pb_i._hakikat_kurikulum.pptxpb_i._hakikat_kurikulum.pptx
pb_i._hakikat_kurikulum.pptx
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaran
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaran
 

Kurikulum

  • 1. PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Pengarang: Asep Hery Hernawan,dkk. PENERBIT: UNIVERSITAS TERBUKA
  • 2. HAKIKAT KURIKULUM KOMPONEN PENGERTIAN KURIKULIM KURIKULUM KOMPONEN PERANAN DAN TUJUAN FUNGSI KURIKULUM KOMPONEN ASPEK STRATEGI ISI/MATERI PEMBELAJARAN
  • 3. Hakikat Kurikulum • Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekkolah sering disebut pendidikan formal sebab itu memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis , jelas , dam rinci.
  • 4. Pengertian Kurikulum • Istilah kurikulum (CURICULUM) yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga berasal dari kata curir ( Pelari) dan curere (tempat berpacu) • Pengertian kurikulum seperti diatas tersebut dianggap pengertian yang sempit atau sederhana • Keempat dimensi kurikulu tersebut adalah sebagai berikut 1. Kurikulum sebagai suatu ide 2. Kurikulum sebagai rencan atertulis 3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan 4. Kurikulum sebagai suatu hasil
  • 5. Peran & Fungsi Kurikulum • 1. Pengertian dan Dimensi Kurikulum Dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pembelajaran untuk memperoleh penghargaan yang berupa ijazah. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok,yaitu : • (a). adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa . • (b). Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Pengertian secara luas kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experience) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadiya. Toto Ruhimat dkk (Saylor, Alexander dan lewis, 1974) mengemukakan “kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, dihalaman sekolah, maupun di luar sekolah
  • 6. Komponen Kurikulum • ). Tujuan Tujuan sebagai sebuah komponen kurikulum adalah kekuatan-kekuatan fundamental yang peka sekali, karena hasil kurikuler yang diinginkan tidak hanya mempengaruhi bentuk kurikulum, tetapi memberi arahan dan fokus untuk seluruh program pendidikan (Zais, 1976 : 297). 2). Materi atau Pengalaman Belajar Fungsi khusus dari kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan menyusun isi (materi/pengalaman belajar) agar keinginan tujuan kurikulum dapat dicapai dengan cara paling efektif dan supaya pengetahuan paling penting yang diinginkan pada jalurnya dapat disajikan secara efektif (Zais, 1976 : 322). 3). Organisasi Menurut (Taba, 1962 : 290), jika kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi dan pengalaman belajar membutuhkan pengorganisasian sedemikian rupa sehingga berguna bagi tujuan-tujuan pendidikan. Menurut pendapar Taba ini, materi dan pengalaman belajar dalam kurkulum diorganisasikan untuk mengefektifkan pencapaian tujuan. 4). Evaluasi Evaluasi adalah komponen keempat dari kurikulum. Evaluasi ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap belajar siswa (hasil dan proses) maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran. Menurut (Zais, 1976 : 378) mengemukakan evaluasi secara luas merupakan suatu usaha sangat besar yang kompleks yang mecoba menantang mengkodifikasi proses salah satu dari istilah sekuensi atau komponen-komponen. Kegiatan evaluasi akan memberikan informasi dan data tentang perkembangan belajar siswa maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran, sehingga dapat dibuat keputusan-keputusan pembelajaran dan pendidikan secara tepat.
  • 7. Komponen Tujuan • Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang mesti dicapai dari melaksanakan kurikulum. Tujuan kurikulum dapat dispesifikasikan ke dalam tujuan pembelajan umum yaitu, berupa tujuan yang dicapai untuk satu semester, atau tujuan pembelajan khusus yang menjadi target pada setiap kali tatap muka • penilaian atau evaluasi kurikulum. Hal ini dilakukan mengingat : • a) Tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan pendidikan. • b) Tujuan akan menjadi indikator dari keberhasilan pelaksanaan pendidikan. • c) Tujuan menjadi pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari para pelaksana pendidikan.
  • 8. Komponen Isi/Materi • Komponen isi/materi pembelajaran • Isi kurikurikulum merupakan komponen yang berhubungan denganpengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itumenyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuanatau meteri pelajaran maupun aktivitas dan kegiatan siswa danseluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
  • 9. Aspek Evaluasi • Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat- alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. • Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, hal tersebut disebabkan beberapa faktor : • Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah • Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang digunakan • Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh man
  • 10. 26 LANDASAN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM LANDASAN LANDASAN FILOSOFIS SOSIOLOGIS LANDASAN PSIKOLOGIS PENDEKATAN INTERDISIPLINER PENDEKATAN PENDEKATAN MATA INTEGRATIF PELAJARAN
  • 11. Landasan & Pengembangan Kurikulum • Sebuah bangunan gedung yang tinggi tertentu membutuhkan landasan atau pondasi yang kuat agar dapat berdiri tegak kokoh dan tahan lama apabila bangunan tersebut memiliki pondasi yang kokoh maka cepat ambruk atau hancur • Menurut slah seorang ahli kurikulum yang bernama Robert S. Zais 1976 Kurikulum suatu lembaga pendidikan didasarkan pada lima landasan.
  • 12. Landasan Filosofis • stilah filsafat adalah terjemahan dari bahasa inggris “phylosophy”yang berasal dari perpaduan bahasa Yunani “philien” yang berarti cinta (love) dan “sophia”  (wisdom) yang berarti kebijaksanaan. Jadi secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom. [2] Secara operasional filsafat mengandung dua pengertian, yakni sebagai proses (berfilsafat) dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori atau pemikiran). Filsafat pendidikan sebagai suatu pandangan hidup bukan menjadi hiasan lidah belaka, melainkan harus meresapi tingkah laku semua anggota masyarakat. Nilai-nilai filsafat pendidikan harus dilaksanakan dalam perilaku sehari-hari. Hal ini menunjukkan pentingnya filsafat pendidikan sebagai landasan dalam rangka pengembangan kurikulum. • Filsafat pendidikan sebagai sumber tujuan. Secara sederhana dapat ditafsirkan bahwa filsafat pendidikan adalah hal yang diyakini dan diharapkan oleh seseorang. Filsafat pendidikan mengandung nilai- nilai atau perbuatan seseorang atau masyarakat.
  • 13. Landasan Psikologis • ilmu jiwa, atau ilmSecara etimologis, istilah psikologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata psyche berarti ”jiwa”, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti u yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Namun apabila mengacu pada salah satu syarat ilmu yaitu adanya objek yang dipelajari maka tidaklah tepat mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa karena jiwa bersifat abstrak. Oleh karena itu yang sangat mungkin dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yaitu dalam wujud perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan dasar ini maka psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari  tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya
  • 14. Landasan Sosiologis • Sosiologi lahir pada abad ke-19 di Eropa, karena pergeseran pandangan tentang masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu otonom dapat lahir karena terlepas dari pengaruh filsafat. Nama sosiologi untuk pertama kali digunakan oleh August Comte (1798 – 1857). Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok – kelompok dan struktur sosialnya. Sosiologi mempunyai ciri – ciri : • 1. Empiris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu. Sebab ia bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di lapangan. • 2. Teoritis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah satu bentuk budaya yang bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda. • 3. Komulatif, sebagai akibat dari penciptaan terus – menerus sebagai konsekuensi dari terjadinya perubahan di masyarakat, yang membuat teori – teori itu akan berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik. • 4. Nonetis, karena teori ini menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta individu – individu di dalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk.
  • 15. Pendekatan Mata Pelajaran • Pendekatan ini tertitik tolak dari mata pelajaran subject matter sebagai suatu ilmu setiap mata pelajaran merupakan suatu disiplin ilmu yang terpisah antara stu dengan yang lainnya
  • 16. Pendekatan Interdisipliner • Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun. • Dari sudut ekonomi mikro di antaranya : dalam lingkup kecil “Rumah tangga” yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, yang cara pemecahan masalahnya dengan salah satunya mencari pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak boros dalam artian tidak besar pasak dari pada tiang : besar pengeluaran dari pada pendapatan
  • 17. Pendekatan integratif • Pendekatan integratif atau terpadu adalah ancangan (kebijakan) pembelajaran bahasa dengan menyajikan bahan ajar secara terpadu, yaitu dengan menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan bahan ajar sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah. • Pendekatan ini terdiri atas dua macam, yaitu: • Integratif internal(terpadu intrabidang studi bahasa), • Integratif eksternal(terpadu antarbidang studi)
  • 18. PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN PENGOGRANISASIAN ALAT EVALUASI PENGALAMAN BELAJAR PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULIM ANALISIS DAN DIAGONIS KEBUTUHAN PEMILIHAN DAN PERUMUSAN TUJUAN PEBGORGANISASIAN MATERI
  • 19. KOMPONEN KURIKULUM DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM • Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam.
  • 20. ANALISIS DAN DIAGONIS KEBUTUHAN • Langkah-langkah pertama pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan mendiagonis kebutuhan • Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada 3 : 1.Survei kebutuhan 2.Study Kompetensi 3.Analisis Tugas
  • 21. PERUMUSAN TUJUAN • Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa. Selain itu, tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
  • 22. Pengembangan Alat Evaluasi • A. Pengembangan Alat Evaluasi Non-Tes Keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar tidaklah selalu dapat diukur dengan alat tes sebab banyak aspek-aspek kemampuan siswa yang sukar diukur secara kuantitatif dan objektif. Menurut Slameto (1999:93), kemampuan siswa, misalnya aspek afektif dan psikomotor yang mencakup sifat, sikap, kebiasaan bekerja dengan baik, kerja sama, kerajinan, kejujuran, tanggung jawab, tenggang rasa, solidaritas, nasionalisme, pengabdian, keyakinan/optimisme dan lain-lain, tidak dapat diukur dengan alat tes. Untuk mengukur kedua aspek itu, perlulah alat penilaian yang sesuai dan memenuhi syarat
  • 23. PEMILIHAN DAN PEBGORGANISASIAN MATERI • Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur-prosedur tertentu yang merupakan suatu kegiatan memilih , menilai dan menentukan jenisbidabg studi apa yang harus diajarkan pada suatu jenis dan jenjang persekolahan.
  • 24. PEMILIHAN DAN PENGOGRANISASIAN PENGALAMAN BELAJAR • Setelah materi kurikulim dipilih diorganisasikan langkah selanjutnya adalah memilih dan mengorganisasikan pengalaman belajar • Cara memilih dan mengorganisasikan pengalaman belajar siswa bisa bersumber dari pengalamn visual, pengalaman suara, pengalaman perabaan, pengalaman penciuman atau variasi dari viual.
  • 25.
  • 26. 21 KURIKULUM SD TAHUN 1975 PROPIL KURIKULUM KURIKULUM KURIKULUM KURIKULUM SD SD SEBELUM SD TAHUN TAHUN 1984 SEKOLAH TAHUN 1968 1968 DASAR KURIKULUM SD TAHUN 1994
  • 27. PROPIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR • Mengetahui profil kurikulum ditempat atau negara lain sedikitnya akan memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih luas pada guru mengenai sejauh mana kemajuan-kemajuan telah dicapai kendala-kendala dalam pelaksanaan kurikulum dinegara lain.
  • 28. KURIKULUM SD SEBELUM TAHUN 1968 • Pada masa sebelumnya datangnta orang- orang eropa ke Indonesia Portugis dan Belanda sebenarnya sudah ada Lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan terutama Hindu dan Budha • Pada awalnya abad ke-20 muncul revolusi sosial dan industri di Eropa yang berpengaruh terhadap peluasan sekolah bagi putra-putri Indonesia
  • 29. KURIKULUM SD TAHUN 1968 • Pada tahun 1965 terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G30SPKI) yang menandai berakhirnya pemerintahan orde lama(Orla). • Peristiwa tersebut bnayak berpengaruh terhadap tatanan politik,ekonomi,dan sosial pada saat itu , termasuk juga dunia pependidikan.
  • 30. KURIKULUM SD TAHUN 1975 • Kurikulum tahun 1975 yang telah dilaksanakan diberbagai sekolah ternyata dipandang kurang sesuai lagi dengan kondisi masyarakat pada masa pembangunan lima tahun tahap kedua ( Pelita Kedua).
  • 31. KURIKULUM SD TAHUN 1984 • Bersama dengan terbitnya Keputusan Mentri Pendidikan dan KeebudayaanNomor 0461/UI/1983 tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan maka untuk tingkat sekolah dasar diberlakukan penggunan kurikulum baru yaitu kurikulum tahun 1984.
  • 32. KURIKULUM SD TAHUN 1994 • Didalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 twlah dirumuskan bahwa tujuan Pendidikan Nasioanal ilah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani , berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
  • 33. 18 KURIKULUM BERBASIS KOPETENSI Praxsis pengemba Prospek ngan pengembang kurikulum an kurikulum di untuk abad ke-21 indonesia PRODUK PENGEMBANGA N KURIKULUM SEKOLAH DASAR
  • 34. Praxsis pengembangan kurikulum di indonesia • Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplemasikan. • Kemampuan-kemampuan agar dapat memahami dan menganalisis mengenai praxis atau implementasi pengembangan kurikulum sekolah dasar di Indonesia : 1. Menganalisis tahap-tahap pengembangan kurikulum; 2. Mengidentifikasi keterterapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum; 3. Menganalisis kualitas keterlibatan unsur-unsur dalam pengembangan kurikulum; 4. Menganals kebutuhan pengembangan muatan lokal yang berbasis masyarakat dan pengayaan tujuan pendidikan nasional; 5. Menganalisis prose sosialisasi kurikulum sekolah dasar; 6. Mengindetifiksasi aspek-aspek dalam pembinaan kurikulum
  • 35. HUBUNGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJA RAN KARAKTER Hakikat MODEL ISTIK Pengembangan PENGEMBA RENCANA Rencana NGAN PEMBELAJ Pembelajaran RENCANA ARAN PEMBELAJ ARAN PENGERTI AN RENCANA PEMBELAJ ARAN
  • 36. HAKIKAT PEMBELAJARAN • 2.1 Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran Pembelajaran atau mengajar adalah upaya guru untuk mengubah tingkah laku siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran adalah upaya guru untuk supaya siswa mau belajar. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku siswa. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa mengajar bukan upaya guru untuk menyampaikan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari bahan sesuai dengan tujuan
  • 37. Karakteristik Perencanaan Pembelajaran • Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam system pendidikan, yang merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah : • Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak orang. • Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian. • Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas itu banyak ragamnya namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan. • Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah manajemennya.
  • 38. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN • Kurikulum adalah rencana tertulis berisi ide-ide dan gagasan- gagasan yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tersebut menjadi dokumen kurikulum yang selanjutnya membentuk suatu sistem kurikulum. Di dalamnya mencakup komponen- komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu dengan yang lain. Seperti komponen tujuan, pengalaman belajar, strategi pencapaian tujuan, dan evaluasi
  • 39. Model ASSURE • Model ASSURE adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua bentuk media. Model ini memastikan pengembangan pembelajaran dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk membantu para pendidik mengatur proses belajar dan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Ada enam langkah dalam pengembangan model ASSURE yaitu: Analyze learner; State objectives; Select instructional methods, media and materials; Utilize media and materials; Require learner participation; Evaluate and revise.[1]
  • 40. Pengertian Perencanaan • Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.