4. Menjalani Hidup Dengan Apa Adanya
• Judul : Sepatu Dahlan
• Penulis : Khrisna Pabichara
• Penerbit : Noura Books, Jakarta
• Tahun Terbit : Mei 2012
• Tebal : 369 Halaman
• Harga Novel : Rp. 62.500,-
• Ukuran : 14 x 21 cm
5. Novel berjudul Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara, menceritakan
kisah nyata perjalanan hidup salah seorang tokoh Menteri BUMN semasa
kecil dan remajanya, Dahlan Iskandar. Bagaimana perjuangan Dahlan kecil
demi mendapatkan pendidikan, susah payah yang ia dapatkan semasa sekolah
hingga perjuangannya mendapatkan sepasang sepatu untuk digunakannya saat
bersekolah.
Kisah di buku ini membangkitkan semangat setiap orang yang
membacanya karena berisi pesan moral yang sangat kuat. Salah satunya,
setiap orang berhak atas keberhasilan dalam hidupnya. Tidak peduli dia lahir dari
keluarga miskin sekalipun.
Ditulis dengan jelas dan cerita terasa hidup dari berbagai gambaran
lingkungan serta penonjolan karakter-karakter tokoh yang ada pada novel ini.
Alurnya sederhana, cerita bermula dari seorang pria paruh baya yang
bersiap-siap menjalani operasi liver. Pria ini, Dahlan Iskan kemudian teringat
bahwa dulu almarhumah ibunya juga meninggal karena penyakit yang sama.
Kisah mengalami flashback ke Kebon Dalem, sebuah desa terpencil tempat
Dahlan kecil dibesarkan. Di sini, Dahlan menjalani kehidupan yang sangat keras
hingga membentuknya menjadi pribadi yang tegar dan pantang menyerah. Selain
keprihatinan demi keprihatinan yang menjadi teman hidup Dahlan, cerita tetap
menjadi logis dengan penceritaan masa kanak-kanak Dahlan yang
menyenangkan bersama sahabat-sahabatnya di kampung kecil itu, masa-masa
sekolahnya di pesantren sampai saat pertama kali Dahlan merasakan cinta.
6. Ada bagian yang terjadi missing link. Semisal antara bab 6 ke bab 7, dari
membahas mengenai tim voli sekolahan berubah ke kehidupan Dahlan kecil,
sehingga agak susah mencerna bagian tersebut. Namun satu yang pasti, kita akan
sepakat bahwa novel ini sangat inspiratif.
Secara keseluruhan Khrisna Pabichara telah berhasil menjadikan kisah
ini sebanding dengan Laskar pelangi ataupun Negeri Lima Menara. Bukan
tak mungkin buku ini nantinya berpotensi difilmkan juga.
Sikap menjunjung harga diri yang hakiki sering di ulas dalam berbagai
dialog dalam novel ini, seperti nasihat dari tokoh Kiyai Irsjad untuk anak
didiknya di Pesantren Takeran, bahwa syarat untuk menjadi pemimpin itu tak
perlu menjadi orang kaya atau berada dahulu, cukup tahu diri, harus pandai
menakar diri, mengukur kemampuan dan pandai bekerjasama.
Bukan hanya cerita seorang Dahlan yang memimpikan punya sepatu dan
sepeda, lebih dari itu. Cerita dalam novel ini sangat banyak inspirasi yang bisa
dipetik dan cocok dibaca untuk semua kalangan. Cara pandang hidup yang
sangat bijaksana serta cara mendidik anak yang tepat bisa diambil dari kisah ini.
7.
8. IDENTITAS BUKU
• Judul : Sepatu Dahlan
• Penulis : Khrisna Pabichara
• Penerbit : Noura Books, Jakarta
• Tahun Terbit : 2012
• Tebal : 369 Halaman
• Harga Novel : Rp. 62.500,-
• Ukuran : 14 x 21 cm
9. TUJUAN RESENSI
Menceritakan kisah nyata perjalanan
hidup salah seorang tokoh Menteri BUMN
semasa kecil dan remajanya, Dahlan
Iskandar. Berhasil menjadikan kisah ini
sebanding dengan Laskar pelangi ataupun
Negeri Lima Menara.
10. TUJUAN RESENSATOR
Kisah di buku ini membangkitkan
semangat setiap orang yang
membacanya karena berisi pesan
moral yang sangat kuat.
11. KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN
• Keunggulan :
Pada setting dan penokohan. Cerita terasa hidup
dari berbagai gambaran lingkungan serta
penonjolan karakter-karakter tokoh yang ada pada
novel ini.
• Kelemahan :
Pada alur. Ada bagian yang terjadi missing link.
Semisal antara bab 6 ke bab 7, dari membahas
mengenai tim voli sekolahan berubah ke kehidupan
Dahlan kecil, sehingga agak susah mencerna bagian
tersebut.