Program ini bertujuan untuk melestarikan terumbu karang di Pantai Lovina, Bali, dengan menggunakan teknologi Fish Home. Fish Home adalah terumbu buatan yang berfungsi sebagai habitat alami bagi berbagai biota laut. Program ini diharapkan dapat menangani kerusakan terumbu karang serta meningkatkan sumber daya perikanan di kawasan tersebut.
1. PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
STRATEGI PENANGANAN KERUSAKAN TERUMBU KARANG
SEBAGAI RUMAH IKAN DI PANTAI LOVINA DENGAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI FISH HOME
BIDANG KEGIATAN
PKM-GT
Diusulkan Oleh:
I Dewa Made Jaka Budi Kurniawan 1003061015 (2010)
Made Ista Ananda Lestari 1103061008 (2011)
I Gede Arya Sukman Jaya 1103061011 (2011)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2011
2. HALAMAN PENGESAHAN USUL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS
(PKM-GT)
1. Judul Kegiatan : Strategi Penanganan Kerusakan Terumbu Karang
Sebagai Rumah Ikan di Pantai Lovina dengan
Pemanfaatan Teknologi Fish Home
2. Bidang Kegiatan :( ) PKM-AI (√) PKM-GT
3. Ketua Pelaksan
a. Nama Lengkap : I Dewa Made Jaka Budi K.
b. NIM : 1003061015
c. Jurusan : Budidaya Kelautan
d. Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha
e. Alamat Rumah dan No.Hp : Jln. Pulau Seribu
087863258379
f. Alamat email : Athey15@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : I Nyoman Dodik Prasetia, S.Si, M.Si
b. NIP : 197706092008121002
c. Alamat Rumah dan No Hp : Jl. Abianbase No.91, Abianbase,
Mengwi, Badung, Bali (80351)/
08123614769
Singaraja, 25 Februari 2012
Menyetujui
Ketua Jurusan Budidaya Kelautan, Ketua Pelaksana Kegiatan,
(Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta.,M.si) (I Dewa Made Jaka Budi K)
NIP. 1961123119860311013 NIM. 1003061015
a.n.Rektor Undiksha Dosen Pendamping,
Pembantu Rektor III,
(Drs. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes) (I Nyoman Dodik Prasetia, S.Si., M.Si)
NIP. 196012311986011003 NIP. 197706092008121002
ii
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Strategi Penanganan Kerusakan Terumbu Karang Sebagai Rumah Ikan di Pantai
Lovina dengan Pemanfaatan Teknologi Fish Home” tepat pada waktunya dan
sesuai dengan rencana.
Dalam karya tulis ini penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan, serta
semangat dari banyak pihak. Untuk itulah dengan penuh rasa hormat penulis
ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak I Nyoman Dodik Prasetia, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing
yang telah memberi masukan dan membimbing dalam penyelesaian
karya tulis ini,
2. Para Dosen di Jurusan Budidaya Kelautan yang terus memberikan
motivasi dalam penyelesaian karya tulis ini,
3. Teman-teman mahasiswa di Jurusan Budidaya Kelautan yang telah
memberikan bantuan dan semangat dalam penyusunan karya tulis ini,
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam merampungkan karya tulis ini.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih memerlukan
pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu saran dan kritik dari para pembaca
sangat penulis harapkan agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Singaraja, 25 Februari 2012
Penulis
iii
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………....... i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………....................... iv
RINGKASAN …………………………………………………………….. v
PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
Latar Belakang ………………………………………………… 1
Tujuan ...............………………………………………………. 2
Manfaat ................………………………………………………… 2
GAGASAN ……………………………………………….................... 3
Keberadaan Terumbu Karang di Pantai Lovina. . …….…..… 3
Pemanfaatan Fish Home dalam Pelestarian Terumbu karang….... 3
Pihak-pihak yang Terkait dalam Pelestarian Terumbu Karang…… 5
Teknik Implementasi Fish Hme di Pantai Lovina.……………….. 5
SIMPULAN ………………………………………………….......... 7
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iv
5. RINGKASAN
STRATEGI PENANGANAN KERUSAKAN TERUMBU KARANG
SEBAGAI RUMAH IKAN DI PANTAI LOVINA DENGAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI FISH HOME
Oleh
I Dewa Made Jaka Budi Kurniawan, Made Ista Ananda Lestari, I
Gede Arya Sukman Jaya
Jurusan Budidaya Kelautan, UNDIKSHA
Kawasan Lovina merupakan salah satu tujuan pariwisata bahari yang
sangat terkenal di Bali. Daya tarik utama Kawasan Lovina adalah keindahan pesisir
dan laut serta ditunjang oleh keberadaan organisme-organisme laut yang eksotik.
Keberadaan aktivitas pariwisata ini memberikan dampak secara langsung maupun
tidak langsung terhadap kondisi ekosistem terumbu karang di Kawasan Lovina.
Terumbu karang Lovina secara umum dikategorikan sebagai terumbu
karang tepi (fringing reefs) yang merupakan terumbu karang yang hidup
disepanjang pantai, meskipun di beberapa titik pengamatan ditemukan tipe terumbu
penghalang (barrier reef) yang berupa atol (Prasetia, 2010). Formasi terumbu
karang tepi memiliki keuntungan dalam proteksi daratan dari ancaman abrasi dari
energi gelombang dan potensi biota yang berasosiasi di dalamnya. Keuntungan ini
juga memberikan dampak negatif terhadap kelestarian ekosistem terumbu karang
karena mudah terdegradasi oleh aktivitas manusia di daratan.
Penutupan karang hidup dengan nilai kurang dari 44 % menunjukkan
kondisi yang mengkhawatirkan terhadap keberlangsungan Kawasan Lovina sebagai
sebuah objek wisata bahari. Hal ini terjadi karena keindahan dan kelestarian
ekosistem terumbu karang menjadi menu utama yang dijual obyek wisata Lovina
sebagai daya tarik kedatangan wisatawan. Jika hal ini terus berlanjut bukan tidak
mungkin Kawasan Wisata Lovina akan ditinggalkan wisatawan .Oleh karena itu,
perlu suatu kegiatan yang dapat menggugah masyarakat untuk ikut melestarikan
terumbu karang untuk keberlanjutan ekosistem laut dan pelestarian lingkungan.
Salah satunya adalah dengan pembuatan terumbu buatan berupa Fish Home.
Terumbu buatan atau (Fish Home) merupakan suatu struktur bangunan
buatan manusia atau alami yang ditempatkan di dasar perairan menyerupai terumbu
karang alami, berfungsi sebagai habitat tempat berlindung, mencari makan dan
berkembang biak dari berbagai biota laut termasuk ikan; yang kemudian diharapkan
dapat menjadi daerah penangkapan ikan yang produktif. Fish Home ini akan
ditanam dan setelah ditanam langkah selajutnya adalah transplantasi koral. Yaitu,
mengambil sebagian dari koloni terumbu karang yang ditempelkan pada suatu
subtrat. Yang selanjutnya pertumbuhan koral tersebut akan dipantau secara rutin.
Fish Home ini dapat menjadi tempat baru untuk tumbuhnya koral. Maka struktur
yang dikembangkan ini tidak hanya aman untuk kehidupan manusia namun juga
aman untuk lingkungan bawah laut dan habitatnya. Terumbu buatan adalah salah
satu solusi yang perlu dipertimbangkan secara komprehensif, untuk
menanggulangi degradasi lingkungan, memperbaiki sumberdaya perikanan dan
habitatnya, serta diharapkan dapat menghidupi ribuan desa di dekat pantai,
terutama di sekitar karang sepanjang wilayah pesisir Kepulauan Indonesia.
v