More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
48498538 nipple-discharge(1)
1. Nipple Discharge
Definisi nipple discharge adalah keluarnya cairan lewat puting susu baik secara spontan
maupun karena adanya rangsangan pada puting susu. (Barry, 1990)
Keluarnya cairan dari payudara adalah suatu hal yang abnormal kecuali pada kehamilan
trimester akhir atau setelah melahirkan. Ada tujuh tipe dasar dari nipple discharge, masing-
masing berkaitan dengan kondisi klinis tertentu. (Barry, 1990)
1. Milky-white discharge; gumpalan lemak sering terlihat dibawah mikroskop.
2. Multicolored gummous- cairan yang lengket
3. Purulen- terdapat pus dengan sel darah putih terlihat dibawah mikroskop
4. Cairan yang jernih
5. Cairan yang serous kekuningan-thin discharge
6. Cairan serosanguinous, cairan jernih sedikit merah muda-tampak eritrosit dibawah
mikroskop
7. Perdarahan
Penyebab nipple discharge (Susu kolostrum, 2009)
- Abses payudara (paling sering ditemukan pada wanita menyusui)
- Cedera pada payudara
- Obat-obatan (misalnya simetidin, metildopa, metoklopramid, pil KB, fenotiazin, reserpin,
antidepresi
– Prolaktioma (tumor di dalam otak yang menghasilkanp rolaktin
- Papiloma intraduktal (tumor jinak yang tumbuh di dalam saluran payudara)
- Ektasia duktus (pelebaran dan pengerasan saluran payudara akibat penuaan
Pengaturan Sekresi Prolaktin (Heffner, 2008)
Diferensiasi embrional pada laktotrop berada di bawah kendali faktor transkripsional
hipofisis spesifik Pit-1. Pit-1 mengatur transkripsi gen prolaktin dengan ikatan langsung pada
promotor prolaktin, sedangkan regulator lain pada ekspresi gen prolaktin menggunakan jalur
alternatif. Dopamin yang dilepaskan ke dalam sistem portal hipofisis berikatan dengan
reseptor yang berpasangan dengan protein G1 dan menghambat adenilat siklase dan
fosfolipase C. Dopamin yang berkerja sebagai neurohormon, tidak sebagai neurotransmitor,
menurunkan sintesis prolaktin dan pelepasan prolaktin oleh laktotrop hipofisis. TRH bekerja
melalui reseptor membran sel laktotrop kedua untuk mengaktivasi fosfolipase C. Berlawanan
dengan dopamin, TRH meningkatkan transkripsi gen prolaktin dan melepaskan hormon
prolaktin dari granul penyimpanannya. Efek TRH dimodulasi oleh hormon tiroid, sehingga
penurunan T3 dan T4 meningkatkan pelepasan prolaktin dan peningkatan T3 dan T4 akan
menurunkan sekresi prolaktin. Estradiol bekerja melalui mekanisme ketiga, yaitu tidak
berikatan dengan reseptor membran, namun dengan reseptor inti. Kompleks reseptor hormon
kemudian berinteraksi dengan elemen-elemen respons estrogen sebelum gen prolaktin.
Estradiol juga mempengaruhi aktivasi dopaminergik pada reseptornya dan meningkatkan
konsentrasi TRH pada laktotrop.
2. Hiperprolaktinemia fisiologis (Heffner, 2008)
Sebagian besar hiperprolaktinemia fisiologis bersifat sementara dan tidak memiliki
konsekuensi klinis. Konsentrasi prolaktin plasma secara fisiologis tinggi saat malam hari. Hal
ini disebabkan oleh ritme sirkadian intrinsik dan pelepasan prolaktin yang dirangsang oleh
aktivitas tidur. Makanan yang tinggi protein saat tengah hari bukan pada pagi hari,
menginduksi pelepasan prolaktin melalui mekanisme yang tidak diketahui. Stres fisik dan
emosi, termasuk olahraga, hipoglikemia dan anestesia menyebabkan sekresi prolaktin, namun
hanya pada wanita. Kehamilan juga dapat meningkatkan sekresi prolaktin dengan nyata yang
segera menetap pada periode postpartum.
Mekanisme refleks prolaktin normal pada masa laktasi (Lusa, 2009)
Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, tetapi
jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan
progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu saat lepasnya plasenta dan
berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan
bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris
yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan
menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang
pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin.
Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin.
Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
Hiperprolaktinemia farmakologis (Heffner, 2008)
Obat-obatan yang mempengaruhi inhibisi dopaminergik terhadap laktotrop hipofisis dapat
menyebabkan hiperprolaktinemia. Setiap obat yang menurunkan sintesis dopamin,
mempercepat metabolismenya, meningkatkan ambilan kembalinya atau mempengaruhi
ikatanya dengan reseptor akan menurunkan aktivitas dopamin.
Hiperprolaktinemia patologis (Heffner, 2008)
Lesi pada hipotalamus atau kelenjar hipofisis dapat menyebabkan hiperprolaktinemia. Lesi
pada hipotalamus biasanya menyebabkan hiperprolaktinemia dengan mempengaruhi
penyampaian dopamin ke kelenjar hipofisis. Tumor merupakan penyebab hiperprolaktinemia
paling sering pada hipofisis; adenoma yang mensekresi prolaktin merupakan tumor yang
paling sering. Tumor ini dapat terjadi pada pria maupun wanita, tapi lebih sering pada pria.
Pada wanita tumor ini menyebabkan galaktorea, amenorea, sakit kepala, dan gangguan
lapang pandang. Sedangkan pada pria menyebabkan sakit kepala, gangguan lapang pandang
dan impotensi.
Hipotiroidisme primer juga dapat menyebabkan hiperprolaktinemia. Penurunan hormon tiroid
dalam sirkulasi yang menyertai disfungsi kelenjar tiroid menghilangkan umpan balik negatif
pada hipotalamus dan kelenjar hipofisis. Keadaan ini menyebabkan peningkatan sekresi TRH
dan TSH yang berlebihan dapat mengambil alih inhibisi sekresi prolaktin yang normalnya
didominasi oleh dopamin melalui efek langsung, yang diperantarai reseptor pada laktotrop
hipofisis.
Kondisi yang menyebabkan peningkatan sekresi prolaktin (Heffner, 2008)
Penyebab fisiologis Penyebab farmakologis Penyebab patologis
3. Tidur
Makan
Latihan fisik
Koitus
Stres
Siklus menstruasi
Kehamilan
Postpartum
Menyusui
Janin/neonatus
Terapi estrogen
Anestesia
Bloker reseptor dopamin
Dromperidol
Haloperidol
Metoklopramid
Fenotiazin
Pimozid
Sulprid
Obat penurun dopamin di
SSP
Metildopa
Inhibitor monoamin
oksidase
Reserpin
Inhibitor metabolisme
dopamin
Opiat
Stimulator sistem
serotonergik
Amfetamin
Halusinogen
Antagonis reseptor H2
histamin
Simetidin
Ranitidin
Nizatidin
Famotidin
Lesi hipotalamus
Kraniofaringioma
Glioma
Granuloma
Histiositosis
Sarkoid
Tuberkulosis
Transeksi tangkai
hipofisis
Cedera kepala atau
pasca operasi
Kerusakan radiasi
Pseudosyesis
Tumor hipofisis
Penyakit Cushing
Akromegali
Prolaktinoma
Adenoma nonsekresi
Refleks saraf
Cedera dinding toraks
Neuritis herpes zooster
Pembelahan abdomen
atas
Hipotiroidisme
Gagal ginjal
Produksi ektopik
Karsinoma bronkogenik
Hipernefroma
Karena cairan yang keluar dari dada Tn. Reksacarito seperti susu, maka kami
mengklasifikasikan cairan tersebut sebagai milky discharge.
Milky Discharge (Barry, 1990)
Galaktorea, atau laktasi nonpurpural, biasanya terjadi pada kedua payudara. Etiologi
galaktorea diklasifikasikan dalam abnormalitas pengeluaran prolaktin. Galaktorea dengan
kadar prolaktin yang tinggi dapat disebabkan oleh kegagalan inhibisi normal pada
hipotalamus, peningkatan prolactin-releasing factor atau adanya prolactin-releasing factor
ektopik. Lesi pada hipotalamus, hipofisis atau obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf
pusat dapat menurunkan penghambatan kontrol dopaminergik terhadap prolaktin.
Obat-obatan yang biasanya berkaitan dengan inhibisi prolaktin adalah obat-obat psikotropik
(butyrophenones, phenotiazin), anti hipertensi (reserpin, alfa-metildopa), kanabinoid dan
opiat (marijuana, morfin, heroin), kontraseptif dan metoklopramide.
Tiga penyebab paling sering hiperprolaktinemia yang menyebabkan galaktorea adalah : (i)
adenoma hipofisis, (ii) obat yang mempengaruhi kerja dopamin, dan (iii) hipotiroidisme.
Galaktorea dapat ditekan dengan penggunaan agonis dopamin. (Heffner, 2008)
4. Peningkatan prolaktin secara fisiologis dapat disebabkan oleh Thyrotropin Releasing
Hormone (TRH). Hipotiroidisme primer berakibat meningkatnya TRH dan dapat
menyebabkan pelepasan prolaktin. Galaktorea karena hal ini dapat diobati dengan Thyroid
Hormone Replacement.
Ada tiga macam tumor hipofisis yang berkaitan dengan galaktorea:
- Pure prolactin-secreting tumors (mikro- atau makroadenoma)
- Mixed tumors yang mensekresi baik Growth Hormone dan Prolaktin
- Chromophobe adenomas
Prolaktin juga dapat dikeluarkan karena adanya keganasan seperti bronkogenik karsinoma,
choriocarcinomas, dan hipernefroma.
Kebanyakan pasien dengan galaktorea mempunyai kadar prolaktin yang normal. Adanya
stimulasi yang iritatif pada puting susu atau manipulasi pada payudara menyebabkan
galaktorea dengan peningkatan prolaktin.
Susu Kolostrum Administrator. 2009. Nipple Discharge. [Online] diakses dari:
http://www.susukolostrum.com/pdf/data-penyakit/masalah-kesehatan-wanita/nipple-
discharge.pdf
Barry, Michael. 1990. U.S National Library of Medicine: Nipple Discharge. Chapter 175,
hal: 820
Heffner, Linda. 2008. At a Glance Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga
Lusa, 2009. Fisiologi Laktasi. [Online] diakses dari : http://www.lusa.web.id/fisiologi-laktasi/