SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


ooooProgram          PROGRAM STUDI
PPM
Sumber Dana          DIPA Universitas Andalas
Besar Anggaran       Rp 4.000.000,-
Tim Pelaksana        Ike Revita, Eva Najma dan Isramirawati
Fakultas             Sastra
Lokasi               Kota Sawahlunto, Sumatera Barat

  PELATIHAN PENGAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ENGLISH HOME
          METHOD UNTUK GURU-GURU SLB SE- KOTA PADANG

                                             ABSTRACT

        This writing is about the method of teaching English based on English Home Method.
This concept is created for teachers from extraordinary schools (SLB) in Padang. The
techniques of this method are mostly focused on activities related to handicaped students,
such as playing game, singing a song, and learning by using signs. Due to the lack of
knowledge and experience as well as some teachers do not have English background, these
English teachers could not apply this method yet. By informing this method and having some
micro teachings, the problems can be decreased.

                                          PENDAHULUAN
         Seiring berkembangnya waktu, kebutuhan untuk menguasai bahasa Inggris semakin
meningkat. Sehubungan dengan hal ini, pemerintah mendesign kurikulum yang salah satu
mata pelajarannya adalah bahasa Inggris. Sebelum tahun 2000, mata pelajaran bahasa Inggris
hanya diberikan khusus untuk siswa-siswa tingkat SMP dan SMA sederajat. Untuk tingkat
dasar, seperti SD, mata pelajaran ini belum diwajibkan. Namun, beberapa SD favorit sudah
mulai memperkenalkan pelajaran bahasa Inggris, tetapi lebih bersifat kepada bagian dari
kegiatan ekstrakurikuler dan kelas tambahan. Pelajaran ini hanya diberikan kepada siswa-siswa
kelas atas, mulai dari kelas IV sampai dengan kelas VI. Guru yang mengajarnya pun
kebanyakan bukan guru tetap di sekolah tersebut, tetapi guru yang dikontrak.
         Di awal tahun 2000, pemerintah sudah menetapkan bahasa Inggris sebagai salah satu
mata pelajaran wajib di tingkat SD. Mata pelajaran ini sudah mulai diperkenalkan kepada siswa
kelas I. Untuk tahap awal, guru-guru yang mengajar masih bukan guru tetap, tetapi dikontrak.
Namun, dari waktu ke waktu, perubahan kebijakan pemerintah untuk lebih meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia, perekrutan guru-guru bahasa Inggris untuk tingkat sekolah
dasar mulai dilakukan. Bahkan kuantitas dan kualitasnya semakin lama semakin bertambah.
Kalau sebelumnya guru yang direkrut adalah tamatan D1 atau D3, sekarang justru yang
diminta adalah tamatan S1. Dengan demikian, tujuan pengajaran bahasa Inggris di sekolah
tingkat dasar dapat dicapai.
         Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan terjadi di Sekolah Luar Biasa (SLB) di kota
Padang. Walaupun dikhususkan untuk anak-anak dengan kekurangan fisik, seperti tuna rungu,
tuna wicara, atau tuna netra, SLB juga memberikan mata pelajaran bahasa Inggris. Namun,
bila di sekolah-sekolah biasa yang mengajarnya adalah guru khusus bahasa Inggris, di SLB
bahasa Inggris diajarkan oleh guru non bahasa Inggris. Hal demikian tidaklah mengherankan
karena selain diperlukan pengetahuan akademis, guru SLB dituntut juga memiliki pengetahuan
dan keterampilan khusus karena siswanya juga bersifat khusus.
         Persoalan yang muncul adalah guru-guru ini belum lagi memiliki bekal yang cukup,
secara formal, untuk mengajarkan bahasa Inggris karena kebanyakan mereka adalah guru
yang mengajar mata pelajaran umum dan berlatar belakang pendidikan non bahasa Inggris,
seperti Sains, Sosial, atau Matematika. Hal ini menimbulkan kesulitan baik pada pihak guru,
maupun siswa. Di satu sisi, si guru belum memiliki keterampilan dan kemampuan khusus
dalam pengajaran mata pelajaran bahasa Inggris. Di sisi lain, murid pun mengalami kesulitan
dalam mencerna materi.


Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010                               1
Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


         Berdasarkan pengamatan singkat dan informasi yang diperoleh di lapangan, banyak
siswa dan orang tua murid yang mengeluhkan hal ini. Para guru pun menyadari bahwa mereka
masih kurang dalam menguasai metode pengajaran bahasa Inggris untuk siswa-siswa SLB. Bila
hal ini dibiarkan berlanjut, semua ini dapat bermuara kepada kegagalan siswa dalam
memperoleh nilai minimum di Ujian Akhir Nasional nanti. Keadaan akan diperparah dengan
munculnya sindrom takut pada pelajaran bahasa Inggris. Selama ini, banyak siswa di tingkat
SMP dan SMA yang memandang bahasa Inggris sebagai momok atau pelajaran yang
menakutkan.
         Dalam diskusi informal, para guru SLB ini menyampaikan pengharapannya untuk diberi
kesempatan berbagi ilmu dalam memilih metode pengajaran bahasa Inggris di lingkungan SLB.
Respon yang sangat antusias mereka berikan saat direncanakan untuk dilaksanakan pelatihan
pengajaran bahasa Inggris dengan metode belajar bahasa Inggris berbasis rumah bagi guru-
guru SLB.
         Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ditawarkan pelatihan pengajaran bahasa
Inggris dengan metode belajar bahasa Inggris berbasis rumah untuk guru-guru SLB se kota
Padang. Diperkirakan kegiatan ini akan melibatkan lebih kurang sembilan belas orang guru
SLB yang mengajar bahasa Inggris di lingkungan SLB se kota Padang. Kesembilan belas orang
guru ini tergabung dalam ikatan Kegiatan Kerja Guru (KKG). Dengan adanya organisasi ini,
kerjasama relatif dapat dengan mudah dilaksanakan karena koordinasi dilaksanakan melalui
pihak organisasi. Selain itu, daya minat dan motivasi yang tinggi, serta dukungan yang cukup
positif, baik dari pihak organisasi maupun Diknas, membuat acara ini akan berjalan dengan
baik, bahkan diikuti oleh permintaan peserta untuk tetap berkelanjutan.
   Dengan demikian, dalam artikel ini ada tiga permasalahan yang akan dijabarkan, yakni (1)
apa metode pengajaran bahasa Inggris berbasis rumah itu?, (2) bagaimana penerapan metode
pengajaran bahasa Inggris berbasis rumah?, (3) bagaimana pelaksanaan kegiatan, apa yang
menjadi kendala, serta beberapa faktor yang mendukung lancarnya kegiatan?

                                 METODE PENGABDIAN

   Metode yang digunakan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
1) Metode Penyuluhan/Ceramah
    Memberikan informasi dan pengertian metode pangajaran bahasa Inggris berbasis rumah.
    Materi yang diberikan adalah:
   a. Mendeskripsikan pengajaran bahasa Inggris dengan metode berbasis rumah.
   b. Mendeskripsikan teknik-teknik pengajaran bahasa Inggris yang terkait dengan metode
      berbasis rumah.
   c. Memberikan trik-trik dalam pengajaran bahasa Inggris dengan metode berbasis rumah.

2) Metode Diskusi
    Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada para peserta pelatihan dan mencari jalan
    pemecahan dari pertanyaan atau permasalahan yang dihadapi peserta pelatihan.

3) Metode Latihan
    o Memberikan latihan-latihan berupa simulasi penerapan pengajaran bahasa Inggris
       dengan metode berbasis rumah.
    o Melakukan praktek pengajaran dengan cara role play. Beberapa peserta diberikan
       kesempatan untuk memainkan peran sebagai guru dan yang lain menjadi muridnya
       (microteaching).
       Ketiga metode di atas digunakan untuk meningkatkan daya serap peserta kegiatan
dalam mengatasi kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh guru-guru SLB dalam mengajarkan
mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah mereka (Djamarah dan Zain , 2002).




2                                   Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010
Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


                                    HASIL DAN PEMBAHASAN

         Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25
Pebruari 1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar yang dilengkapi dengan Lampiran I
memuat hal-hal pokok tentang (1) landasan yang dijadikan pedoman dalam pengembangan
kurikulum; (2) tujuan pendidikan pada Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama;
(3) program pengajaran yang mencakup (a) isi program pengajaran, (b) lama pendidikan dan
susunan program pengajaran, (c) pelaksanaan pengajaran, (d) penilaian,                  dan (e)
pengembangan kurikulum selanjutnya, di tingkat nasional dan di tingkat daerah.
         Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, permasalahan pengajaran,salah satunya
pada mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dapat menggunakan pendekatan
psikologi bahasa sebagai satu usaha akademis untuk bisa mendekati permasalahan pengajaran
bahasa Inggris dan sekaligus memberikan saran-saran yang bersifat tentative dalam
menghadapi kenyataan-kenyataan di lapangan khususnya di Sekolah Luar Biasa (SLB). Selain
itu, perkembangan sistem pendidikan juga akan diperikan secara sekilas beserta dengan salah
satu strategi pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis home English Method.
         Dalam sebuah pembelajaran, termasuk bahasa Inggris, ada 4 hal utama yang harus
diperhatikan, yaitu i) tujuan yang hendak dicapai, ii) strategi belajar mengajar, iii) buku ajar,
dan iv) kompetensi profesional untuk berwewenang mengajarkannya. (Nababan, 1993: 181).
Idealnya, keempat variabel ini harus terpenuhi sehingga target pembelajaran bahasa Inggris
segera dapat dicapai. Namun, fenomena yang terjadi tidaklah demikian adanya. Kadang-
kadang, hanya dua dari keempat hal yang terpenuhi. Lebih parahnya lagi, ada yang hanya
memenuhi satu saja, yaitu tujuan, tetapi tidak memiliki strategi, bahan ajar, dan pengajar
yang tidak kompeten. Bagaimana hal seperti ini dibiarkan saja karena sebagaimana yang sudah
disinggung sebelumnya pendidikan, apalagi di tingkat dasar merupakan pondasi/tonggak bagi
pendidikan di tingkat yang lebih tinggi. Apapun yang diajarkan di sekolah sebagai lembaga
pendidikan, mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengajaran di jenjang pendidikan di
atasnya. Kuat lemahnya dasar yang berhasil diletakkan di tingkat sebelumnya akan
menentukan perkembangan selanjutnya. Alexei dalam bukunya Psychology and the Language
Learning Process mengemukakan bahwa

   Language learning in an early age of a child (6 – 12 years old) has a deceptive
   effect. His language development will be greatly affected by his experience in
   learning the language. When he has undergone the right track of learning his
   language acquisition will develop smoothly (1989 : 211).

         Pendapat Alexei ini memberi peringatan bahwa pengajaran bahasa, khususnya suatu
bahasa asing, harus, harus dijalani sesuai dengan tuntutan pembelajaran anak. Untuk dapat
berbuat demikian, diperlukan seorang guru yang benar-benar kompeten. Dengan tidak
tersedianya guru bahasa Inggris di beberapa sekolah, strategi belajar-mengajar yang benar
dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa juga sulit untuk bisa dikembangkan. Namun
demikian, situasi ini tidak seharusnya menjadikan guru bahasa Inggris yang tidak
berlatarbelakang pendidikan bahasa Inggris menjadi pesimis dan berkecil hati. Dengan belajar
sendiri (otodidak), mengikuti pelatihan, diskusi dengan sesama guru bahasa Inggris, dan
melakukan kunjungan ke kursus-kursus bahasa Inggris permasalahan ini dapat diperkecil. Kita
para guru memang harus dituntut kreatif dalam memperkaya pengetahuan dan pemahaman
akan proses belajar mengajar itu sendiri.
        Rahman dalam Kompas 26 April 2002 mengatakan bahwa pengajaran bahasa asing di
sekolah selama ini telah melupakan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kalau kita
mengharapkan anak dapat menguasai bahasa asing, maka pengajaran bahasa asing tersebut
harus bersifat fungsional. Jika tidak, jangan heran kalau kemampuan siswa berbicara dalam
bahasa asing sangat rendah meskipun sudah mempelajarinya selama bertahun-tahun
         Lebih jauh lagi Rahman (idem) berpendapat ada tiga hal yang penting untuk
dilakukan dalam pengajaran bahasa asing di kelas, yaitu (1)fokus, (2) partisipatori, dan (3)
mencerna. Kegiatan pembelajaran harus terfokus pada suatu topik yang dekat dengan anak.


Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas                                      3
Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


Dengan demikian, anak akan terlibat dengan dorongan keingintahuannya sendiri. Kalau sudah
terlibat, anak akan lebih mudah mencerna. Selama ini, pengajaran yang dilakukan langsung
memaksa anak untuk mencerna. Pendekatan yang dipergunakan dalam pengajaran bahasa
asing juga harus komunikatif. Dalam praktiknya, guru harus membuat pelajaran itu menarik
perhatian anak. Kalau anak tertarik, anak akan lebih siap menerima pengajaran.
         Dalam pengajaran bahasa asing, bukan lama waktu yang dibutuhkan, tetapi
intensitasnya. Ucapkan kata-kata atau kalimat singkat sesering mungkin. Meskipun hanya satu
jam pelajaran setiap minggu, tetapi kalau bermakna, maka akan lebih berkesan bagi anak.
Oleh karena itu, pengajaran bahasa kepada anak perlu dilakukan dengan berbagai cara yang
menyenangkan anak. Misalnya, melalui nyanyian, permainan, dan cerita. Teknik pengajaran
yang seperti inilah yang penulis namakan home English Method, yaitu suatu metode yang
memberikan pembelajaran bahasa Inggris kepada anak-anak melalui teknik-teknik yang
mereka cukup familiar dan selalu terlibat dengan itu. Metode ini pertamakali ditelurkan oleh
Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, ayah dari Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i
(Sulamena, 2007). Metode ini diciptakan Tabataba’i karena melihat ketidakefektifan hasil
pengajaran Alqur’an dengan metode biasa, yakni membaca dan dihafal. Hal demikian terjadi
karena usia anaknya yang masih kecil dan belum bisa membaca menyulitkan anaknya dalam
membaca alquran. Selain itu si anak sangat tergantung kepada ayahnya dalam membaca dan
menghafal alquran. Metode pengajaran (penghafalan Alquran) yang konvensional sangat
kering dan tidak cocok dengan kondisi psikologis anak usia balita. Oleh karena itu, Tabataba’i
menciptakan metode dengan menggunakan isyarat tangan.
         Pembelajaran bahasa Inggris untuk tingkat dasar tidak tertutup dapat dilakukan
dengan cara ini. Ada beberapa teknik yang digunakaan dalam metode ini, yakni:
1. Permainan yang berhubungan dengan konsep sehari-hari. Misalnya, mandi agar badan tetap
bersih dan sehat. Anak-anak diajak bermain kotor-kotoran lalu mandi sehingga mereka
mengerti bahwa mandi itu perlu dan kalau tidak mandi badan akan terasa gatal. Dalam hal ini
beberapa kosa kata yang berkaitan dengan aktifitas itu dapat diselipkan.
2. Cerita yang merupakan kesimpulan dari permainan tadi. Melalui cerita dilakukan
pengulangan dan penegasan terhadap kosakata yang sudah diajarkan dalam permainan
sebelumnya.
3. Penggunaan isyarat. Isyarat ini tepat guna bila diberlakukan kepada anak-anak yang
memang memiliki keterbatasan dalam indera pendengaran, ucap, atau penglihatan. Namun
demikian, isyarat juga sangat membantu bagi anak-anak yang tidsak bermasalah dengan
indera pendengaran, ucap, atau penglihatan karena lebih memperjelas dan memperkuat
pemahaman akan materi yang disampaikan.
         Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2009, bertempat di ruang
Aula SLB 1 Limau Manis Padang. Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 19 orang peserta yang
terdiri atas guru-guru SLB se-kota Padang.
         Berikut adalah daftar kegiatan acara pengabdian ini.

                                   Daftar Kegiatan
              Pengabdian ‘PELATIHAN PENGAJARAN BAHASA INGGRIS
  BERBASIS ENGLISH HOME METHOD UNTUK GURU-GURU SLB SE-KOTA PADANG’
Tanggal Kegiatan    : 4-5 Juni 2009
Tempat Kegiatan     : Aula SLB 1 Limau Manis Padang

   TANGGAL             WAKTU                    KEGIATAN                     PEMBICARA
4 Juni 2009       08.30-09.00          Pembukaan                        Protokol
4 Juni 2009       09.00-09.30          Sambutan         sekaligus       Ketua KKG
                                       persemian
4 Juni 2009       09.30-10.00          Istirahat
4 Juni 2009       10.00-11.30          Pembelajaran       Bahasa        Dr. Ike Revita
                                       Inggris Berbasis English
                                       Home Method
4 Juni 2009       11.30-13.00          Diskusi                          Dr. Ike Revita


4                                    Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010
Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


4 Juni 2009         13.00-13.30            Penutupan Hari Pertama
5 Juni 2009         09.00-11.00            Aplikasi pengajaran Bahasa   Dra. Eva Najma
                                           Inggris Berbasis English
                                           Home Method
5 Juni 2009         11.00-12.30            Diskusi                      Dra. Eva Najma
                                                                        Dra. Isramirawati
5 Juni 2009         12.30-13.30            Penutupan                    Panitia


        Kegiatan pengabdian ini dikatakan berhasil berdasarkan analisis evaluasi yang meliputi
jumlah peserta, partisipasi, dan antusiasme peserta.
                Jumlah Peserta
                Jumlah guru-guru SLB se-kota Padang yang tergabung dalam KKG adalah
                sekitar 40 orang. Namun, dalam pelatihan ini peserta yang dilibatkan hanya
                lebih kurang separuhnya, yaitu 20 orang. Hal demikian sesuai dengan
                kebijakan pimpinan masing-masing sekolah karena sebagian lagi harus
                mengajar. Dengan kata lain, ke 20 orang peserta merupakan representasi dari
                sekolah mereka masing-masing.
                Antusiasme dan Partisipasi
                Dilihat dari jumlah peserta yang hadir dan adanya informasi kekecewaan
                beberapa guru yang tidak dapat hadir karena harus mengajar memperlihatkan
                tingginya keinginan mereka untuk ambil bagian. Lebih jauh lagi, dalam dua
                hari kegiatan, hampir semua peserta aktif ambil bagian dalam diskusi. Bahkan
                diskusi pun berlanjut setelah acara ditutup. Respon yang diberikan peserta,
                maupun organisasi KKG sangat positif. KKG sangat kooperatif dan guru-guru
                SLB ini pun memiliki keingintahuan yang sangat tinggi sehingga mereka
                senantiasa bertanya dan bertanya dalam setiap diskusi.
                Faktor-faktor Penghambat
                Kegiatan tidak dapat dijalankan secara utuh sesuai dengan yang direncanakan.
                Hal demikian terjadi karena satu sekolah tidak hanya memiliki satu tingkat
                pendidikan, seperti SD saja, tetapi semua jenjang, sampai ke tingkat SMA.
                Jadi, pesertanya tidak hanya guru SDLB saja, tetapi juga guru se- tingkat SMP
                dan SMA. Akibatnya, materi yang dipersiapkan khusus untuk guru-guru SDLB
                terpaksa harus disesuaikan dengan guru-guru di tingkat pendidikan yang lebih
                tinggi. Selain itu, karena hampir seluruh peserta tidak berlatar belakang
                pendidikan bahasa Inggris, mereka cukup kesulitan menerapkan metode yang
                diberikan. Oleh karena itu, semua peserta, bahkan ketua KKG secara personal
                meminta agar kegiatan ini tetap berlanjut. Artinya, mereka menginginkan
                tahun depan untuk dilaksanakan lagi, tetapi difokuskan kepada pengajaran
                materi bahasa Inggris.
                Faktor-faktor Penunjang
                Di samping faktor penghambat seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa
                faktor penunjang yang bisa diharapkan dari kegiatan pelatihan pengajaran
                bahasa Inggris berbasis English Home Method ini. Di antaranya, pertama,
                respon peserta pelatihan yang sangat baik, bahkan sangat antusias. Kedua,
                niat baik pemerintah, khususnya perkumpulan guru-guru SLB yang tergabung
                dalam KKG, untuk meningkatkan kualitas guru yang bermuara nanti kepada
                kualitas siswa. Ketiga, kerjasama yang baik antara Diknas dengan Unand,
                dalam hal ini tim pengabdi.




Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas                                    5
Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


                                KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

        Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan ini dapat
disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Minat dan partisipasi peserta, guru-guru SLB se-kota Padang sangat tinggi.
2. Pemahaman peserta pelatihan dalam menggunakan metode yang diajarkan cukup baik,
  tetapi karena latar belakang peserta yang bukan berasal dari bahasa Inggris sedikit
  menyulitkan mereka dalam memilih atau menentukan materi yang tepat dan variasi
  pengayakan materi .
3. Perhatian dari Diknas relatif kurang. Hal ini terbukti dari belum pernahnya palatihan yang
   mirip yang dikelola/diberikan oleh Diknas.

Saran
         Dari kegiatan pengabdian dapat dikemukakan beberapa hal, yaitu:
1. Perlu kerjasama yang lebih baik dan terarah antara Diknas dengan KKG.
2. Perlu kerjasama yang baik antara Diknas dengan perguruan tinggi, seperti Universitas
   Andalas atau Universitas Negeri Padang. Dengan demikian, permasalahan yang berkaitan
  dengan pembelajaran bahasa Inggris dapat diminimalisasi.

                                  UCAPAN TERIMAKASIH

        Syukur Alhamdulillah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk guru-guru SLB
se-kota Padang telah berhasil dilaksanakan. Walaupun pelaksanaannya kurang sesuai dengan
yang direncanakan, kegiatan ini dikatakan cukup sukses. Hal ini tidak terlepas dari campur
tangan banyak pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Drs.
H. Alfan Miko, M.Si, Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Andalas
beserta stafnya yang telah memberikan bantuan dana dan melancarkan proses administrasi
untuk kegiatan ini. Demikian juga, ucapan terimakasih ditujukan kepada panitia dari SLBN 1
Kota Padang yang dipimpin oleh Bapak Afriadi, S.Pd, Guru-guru SLB se-kota Padang, Diknas
yang sudah menyediakan tempat, dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu. Semoga apa yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan menjadi amal ibadah bagi
kita semua. Amin.

                                     DAFTAR PUSTAKA

Alexei, Leontiv. 1988. Psychology and Language Learning Process. London: Pergammon
Djamarah & Zain . 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nababan. 1993. Kurikulum Nasional. Jakarta: Gramedia
Sulaeman, Y Dina. 2007. Doktor Cilik Hafal dan Paham Alquran. Jakarta: Pustaka Imam
Tim MKDK. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Padang: FIP UNP
Toelihere, Mozes. 1984. Pedoman Perbaikan Pengajaran. Jakarta: UI Press
Kompas. 2002. Pengajaran Bahasa Asing di Sekolah Harus Fungsional




6                                    Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kajian tindakan linus
Kajian tindakan linusKajian tindakan linus
Kajian tindakan linusbenwong733
 
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandiarisyanti ALENTA
 
6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand
6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand
6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealandrisyanti ALENTA
 
Virtual benchmarking education system finland -- Lila Setiyani
Virtual benchmarking education system finland -- Lila SetiyaniVirtual benchmarking education system finland -- Lila Setiyani
Virtual benchmarking education system finland -- Lila SetiyaniLila Setiyani
 
Ppt kurikulum jepang dan indonesia
Ppt kurikulum jepang dan indonesiaPpt kurikulum jepang dan indonesia
Ppt kurikulum jepang dan indonesiaAprizalEfendi
 
2 jepang kurikulum pendidikan jepang
2 jepang kurikulum pendidikan jepang 2 jepang kurikulum pendidikan jepang
2 jepang kurikulum pendidikan jepang risyanti ALENTA
 
Sistem pendidikan finlandia
Sistem pendidikan finlandiaSistem pendidikan finlandia
Sistem pendidikan finlandiaWahono Syahida
 
English fun & english day
English fun & english dayEnglish fun & english day
English fun & english dayTriana Dewi
 
Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jermannisa ulfa
 
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatanKajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatanrisyanti ALENTA
 
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya baliPembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya baliJuZz Kidding
 
7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong
7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong
7 hongkong kurikulum pendidikan hongkongrisyanti ALENTA
 

Mais procurados (18)

Dampak un
Dampak unDampak un
Dampak un
 
Kajian tindakan linus
Kajian tindakan linusKajian tindakan linus
Kajian tindakan linus
 
Mbmmbi 2012
Mbmmbi  2012Mbmmbi  2012
Mbmmbi 2012
 
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
 
6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand
6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand
6 selandia baru kurikulum pendidikan new zealand
 
Virtual benchmarking education system finland -- Lila Setiyani
Virtual benchmarking education system finland -- Lila SetiyaniVirtual benchmarking education system finland -- Lila Setiyani
Virtual benchmarking education system finland -- Lila Setiyani
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Ppt kurikulum jepang dan indonesia
Ppt kurikulum jepang dan indonesiaPpt kurikulum jepang dan indonesia
Ppt kurikulum jepang dan indonesia
 
Pendidikan di finland
Pendidikan di finlandPendidikan di finland
Pendidikan di finland
 
Induktif
InduktifInduktif
Induktif
 
2 jepang kurikulum pendidikan jepang
2 jepang kurikulum pendidikan jepang 2 jepang kurikulum pendidikan jepang
2 jepang kurikulum pendidikan jepang
 
Sistem pendidikan finlandia
Sistem pendidikan finlandiaSistem pendidikan finlandia
Sistem pendidikan finlandia
 
English fun & english day
English fun & english dayEnglish fun & english day
English fun & english day
 
Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jerman
 
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatanKajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
 
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya baliPembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
 
Ppsmi vs mbmmbi (kump 5)
Ppsmi vs mbmmbi (kump 5)Ppsmi vs mbmmbi (kump 5)
Ppsmi vs mbmmbi (kump 5)
 
7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong
7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong
7 hongkong kurikulum pendidikan hongkong
 

Destaque

Creative commons duvan
Creative commons duvanCreative commons duvan
Creative commons duvanmedinatoledo
 
Прямое воздействие человека на рельеф
Прямое воздействие человека на рельеф Прямое воздействие человека на рельеф
Прямое воздействие человека на рельеф viktorovasv
 
Способы охраны биоразнообразия
Способы охраны биоразнообразияСпособы охраны биоразнообразия
Способы охраны биоразнообразияviktorovasv
 
Разнообразие веществ
Разнообразие веществРазнообразие веществ
Разнообразие веществviktorovasv
 
Профессия повар
Профессия поварПрофессия повар
Профессия поварviktorovasv
 
Природный каучук
Природный каучукПриродный каучук
Природный каучукviktorovasv
 
Tecnología de punta
Tecnología de puntaTecnología de punta
Tecnología de puntadiego140
 
Mindful Mental Training Public Presentation
Mindful Mental Training Public PresentationMindful Mental Training Public Presentation
Mindful Mental Training Public PresentationMindfulMentalTraining
 
Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.
Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.
Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.AndreaSantioTenorio
 

Destaque (20)

10.1.1.130.4886
10.1.1.130.488610.1.1.130.4886
10.1.1.130.4886
 
86 c40d01
86 c40d0186 c40d01
86 c40d01
 
2 mans kupang
2 mans kupang2 mans kupang
2 mans kupang
 
99 ce ed01
99 ce ed0199 ce ed01
99 ce ed01
 
Pidato bahasa inggris tentang hiv
Pidato bahasa inggris tentang hivPidato bahasa inggris tentang hiv
Pidato bahasa inggris tentang hiv
 
214 e6d01
214 e6d01214 e6d01
214 e6d01
 
Сатурн
СатурнСатурн
Сатурн
 
Enegep2008 tn sto_069_496_11484
Enegep2008 tn sto_069_496_11484Enegep2008 tn sto_069_496_11484
Enegep2008 tn sto_069_496_11484
 
Creative commons duvan
Creative commons duvanCreative commons duvan
Creative commons duvan
 
Прямое воздействие человека на рельеф
Прямое воздействие человека на рельеф Прямое воздействие человека на рельеф
Прямое воздействие человека на рельеф
 
Способы охраны биоразнообразия
Способы охраны биоразнообразияСпособы охраны биоразнообразия
Способы охраны биоразнообразия
 
Разнообразие веществ
Разнообразие веществРазнообразие веществ
Разнообразие веществ
 
Dossier de presse court
Dossier de presse courtDossier de presse court
Dossier de presse court
 
La Cana Golf Course
La Cana Golf CourseLa Cana Golf Course
La Cana Golf Course
 
Профессия повар
Профессия поварПрофессия повар
Профессия повар
 
Природный каучук
Природный каучукПриродный каучук
Природный каучук
 
Tecnología de punta
Tecnología de puntaTecnología de punta
Tecnología de punta
 
Mindful Mental Training Public Presentation
Mindful Mental Training Public PresentationMindful Mental Training Public Presentation
Mindful Mental Training Public Presentation
 
Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.
Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.
Necropsies. Macropatologia del tub digestiu.
 
Assess curr geometry
Assess curr geometryAssess curr geometry
Assess curr geometry
 

Semelhante a 21 ike revita

Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_indPengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_indMaya Ernie
 
Metode pengajaran bahasa inggris
Metode pengajaran bahasa inggrisMetode pengajaran bahasa inggris
Metode pengajaran bahasa inggrisH4llud4l
 
Artikelku ok 2
Artikelku ok 2Artikelku ok 2
Artikelku ok 2totok aris
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfRitma Ariesha
 
Kemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalahKemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalahAtiqah Aizan
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdfsriwidyastuti19
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitianAvc Subang
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarfulan85
 
Problem Solving-part musyrifah
Problem Solving-part musyrifahProblem Solving-part musyrifah
Problem Solving-part musyrifahmoshi89
 
Pengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdf
Pengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdfPengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdf
Pengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdfSarahZha1
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...Alorka 114114
 
Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)
Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)
Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)Cik BaCo
 
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfBEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfKusuma Windiarti
 
Tugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individuTugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individuSYAZWANI IBRAHIM
 
Pengantar bahasa melayu(krb 3033)
Pengantar bahasa melayu(krb 3033)Pengantar bahasa melayu(krb 3033)
Pengantar bahasa melayu(krb 3033)Shamona Daud
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfDidikSupriyadi6
 

Semelhante a 21 ike revita (20)

Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_indPengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
 
Karya ilmiah1
Karya ilmiah1Karya ilmiah1
Karya ilmiah1
 
Metode pengajaran bahasa inggris
Metode pengajaran bahasa inggrisMetode pengajaran bahasa inggris
Metode pengajaran bahasa inggris
 
03.docx
03.docx03.docx
03.docx
 
Artikelku ok 2
Artikelku ok 2Artikelku ok 2
Artikelku ok 2
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
Kemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalahKemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalah
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah SRIWIDYASTUTI HANDAYANI R, S.Pd.pdf
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitian
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
 
Problem Solving-part musyrifah
Problem Solving-part musyrifahProblem Solving-part musyrifah
Problem Solving-part musyrifah
 
Edit bab i
Edit bab iEdit bab i
Edit bab i
 
Pengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdf
Pengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdfPengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdf
Pengayaan PGDK Bahasa Inggris (1).pdf
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
 
Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)
Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)
Cadangan format kajian tindakan 1 (asimah)
 
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfBEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
 
Tugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individuTugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individu
 
Pengantar bahasa melayu(krb 3033)
Pengantar bahasa melayu(krb 3033)Pengantar bahasa melayu(krb 3033)
Pengantar bahasa melayu(krb 3033)
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
 
Karya ilmiah2
Karya ilmiah2Karya ilmiah2
Karya ilmiah2
 

Mais de SMK PRASASTI KARANG BERAHI JAMBI (20)

72 d86d01
72 d86d0172 d86d01
72 d86d01
 
9 a004d01
9 a004d019 a004d01
9 a004d01
 
8 d946d01
8 d946d018 d946d01
8 d946d01
 
6 e354d01
6 e354d016 e354d01
6 e354d01
 
6 cd4ad01
6 cd4ad016 cd4ad01
6 cd4ad01
 
5 a3a2d01
5 a3a2d015 a3a2d01
5 a3a2d01
 
4 f6a5d01
4 f6a5d014 f6a5d01
4 f6a5d01
 
1 d715d01
1 d715d011 d715d01
1 d715d01
 
1 b1d8d01
1 b1d8d011 b1d8d01
1 b1d8d01
 
26463d01
26463d0126463d01
26463d01
 
97309d01
97309d0197309d01
97309d01
 
50414d01
50414d0150414d01
50414d01
 
913
913913
913
 
754 c2d01
754 c2d01754 c2d01
754 c2d01
 
677 b bd01
677 b bd01677 b bd01
677 b bd01
 
457 a4d01
457 a4d01457 a4d01
457 a4d01
 
354 b0d01
354 b0d01354 b0d01
354 b0d01
 
232 a7d01
232 a7d01232 a7d01
232 a7d01
 
10.1.1.116.6326
10.1.1.116.632610.1.1.116.6326
10.1.1.116.6326
 
5. hepy siap
5. hepy siap5. hepy siap
5. hepy siap
 

21 ike revita

  • 1. Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ooooProgram PROGRAM STUDI PPM Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Ike Revita, Eva Najma dan Isramirawati Fakultas Sastra Lokasi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat PELATIHAN PENGAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ENGLISH HOME METHOD UNTUK GURU-GURU SLB SE- KOTA PADANG ABSTRACT This writing is about the method of teaching English based on English Home Method. This concept is created for teachers from extraordinary schools (SLB) in Padang. The techniques of this method are mostly focused on activities related to handicaped students, such as playing game, singing a song, and learning by using signs. Due to the lack of knowledge and experience as well as some teachers do not have English background, these English teachers could not apply this method yet. By informing this method and having some micro teachings, the problems can be decreased. PENDAHULUAN Seiring berkembangnya waktu, kebutuhan untuk menguasai bahasa Inggris semakin meningkat. Sehubungan dengan hal ini, pemerintah mendesign kurikulum yang salah satu mata pelajarannya adalah bahasa Inggris. Sebelum tahun 2000, mata pelajaran bahasa Inggris hanya diberikan khusus untuk siswa-siswa tingkat SMP dan SMA sederajat. Untuk tingkat dasar, seperti SD, mata pelajaran ini belum diwajibkan. Namun, beberapa SD favorit sudah mulai memperkenalkan pelajaran bahasa Inggris, tetapi lebih bersifat kepada bagian dari kegiatan ekstrakurikuler dan kelas tambahan. Pelajaran ini hanya diberikan kepada siswa-siswa kelas atas, mulai dari kelas IV sampai dengan kelas VI. Guru yang mengajarnya pun kebanyakan bukan guru tetap di sekolah tersebut, tetapi guru yang dikontrak. Di awal tahun 2000, pemerintah sudah menetapkan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran wajib di tingkat SD. Mata pelajaran ini sudah mulai diperkenalkan kepada siswa kelas I. Untuk tahap awal, guru-guru yang mengajar masih bukan guru tetap, tetapi dikontrak. Namun, dari waktu ke waktu, perubahan kebijakan pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, perekrutan guru-guru bahasa Inggris untuk tingkat sekolah dasar mulai dilakukan. Bahkan kuantitas dan kualitasnya semakin lama semakin bertambah. Kalau sebelumnya guru yang direkrut adalah tamatan D1 atau D3, sekarang justru yang diminta adalah tamatan S1. Dengan demikian, tujuan pengajaran bahasa Inggris di sekolah tingkat dasar dapat dicapai. Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan terjadi di Sekolah Luar Biasa (SLB) di kota Padang. Walaupun dikhususkan untuk anak-anak dengan kekurangan fisik, seperti tuna rungu, tuna wicara, atau tuna netra, SLB juga memberikan mata pelajaran bahasa Inggris. Namun, bila di sekolah-sekolah biasa yang mengajarnya adalah guru khusus bahasa Inggris, di SLB bahasa Inggris diajarkan oleh guru non bahasa Inggris. Hal demikian tidaklah mengherankan karena selain diperlukan pengetahuan akademis, guru SLB dituntut juga memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus karena siswanya juga bersifat khusus. Persoalan yang muncul adalah guru-guru ini belum lagi memiliki bekal yang cukup, secara formal, untuk mengajarkan bahasa Inggris karena kebanyakan mereka adalah guru yang mengajar mata pelajaran umum dan berlatar belakang pendidikan non bahasa Inggris, seperti Sains, Sosial, atau Matematika. Hal ini menimbulkan kesulitan baik pada pihak guru, maupun siswa. Di satu sisi, si guru belum memiliki keterampilan dan kemampuan khusus dalam pengajaran mata pelajaran bahasa Inggris. Di sisi lain, murid pun mengalami kesulitan dalam mencerna materi. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010 1
  • 2. Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berdasarkan pengamatan singkat dan informasi yang diperoleh di lapangan, banyak siswa dan orang tua murid yang mengeluhkan hal ini. Para guru pun menyadari bahwa mereka masih kurang dalam menguasai metode pengajaran bahasa Inggris untuk siswa-siswa SLB. Bila hal ini dibiarkan berlanjut, semua ini dapat bermuara kepada kegagalan siswa dalam memperoleh nilai minimum di Ujian Akhir Nasional nanti. Keadaan akan diperparah dengan munculnya sindrom takut pada pelajaran bahasa Inggris. Selama ini, banyak siswa di tingkat SMP dan SMA yang memandang bahasa Inggris sebagai momok atau pelajaran yang menakutkan. Dalam diskusi informal, para guru SLB ini menyampaikan pengharapannya untuk diberi kesempatan berbagi ilmu dalam memilih metode pengajaran bahasa Inggris di lingkungan SLB. Respon yang sangat antusias mereka berikan saat direncanakan untuk dilaksanakan pelatihan pengajaran bahasa Inggris dengan metode belajar bahasa Inggris berbasis rumah bagi guru- guru SLB. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ditawarkan pelatihan pengajaran bahasa Inggris dengan metode belajar bahasa Inggris berbasis rumah untuk guru-guru SLB se kota Padang. Diperkirakan kegiatan ini akan melibatkan lebih kurang sembilan belas orang guru SLB yang mengajar bahasa Inggris di lingkungan SLB se kota Padang. Kesembilan belas orang guru ini tergabung dalam ikatan Kegiatan Kerja Guru (KKG). Dengan adanya organisasi ini, kerjasama relatif dapat dengan mudah dilaksanakan karena koordinasi dilaksanakan melalui pihak organisasi. Selain itu, daya minat dan motivasi yang tinggi, serta dukungan yang cukup positif, baik dari pihak organisasi maupun Diknas, membuat acara ini akan berjalan dengan baik, bahkan diikuti oleh permintaan peserta untuk tetap berkelanjutan. Dengan demikian, dalam artikel ini ada tiga permasalahan yang akan dijabarkan, yakni (1) apa metode pengajaran bahasa Inggris berbasis rumah itu?, (2) bagaimana penerapan metode pengajaran bahasa Inggris berbasis rumah?, (3) bagaimana pelaksanaan kegiatan, apa yang menjadi kendala, serta beberapa faktor yang mendukung lancarnya kegiatan? METODE PENGABDIAN Metode yang digunakan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: 1) Metode Penyuluhan/Ceramah Memberikan informasi dan pengertian metode pangajaran bahasa Inggris berbasis rumah. Materi yang diberikan adalah: a. Mendeskripsikan pengajaran bahasa Inggris dengan metode berbasis rumah. b. Mendeskripsikan teknik-teknik pengajaran bahasa Inggris yang terkait dengan metode berbasis rumah. c. Memberikan trik-trik dalam pengajaran bahasa Inggris dengan metode berbasis rumah. 2) Metode Diskusi Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada para peserta pelatihan dan mencari jalan pemecahan dari pertanyaan atau permasalahan yang dihadapi peserta pelatihan. 3) Metode Latihan o Memberikan latihan-latihan berupa simulasi penerapan pengajaran bahasa Inggris dengan metode berbasis rumah. o Melakukan praktek pengajaran dengan cara role play. Beberapa peserta diberikan kesempatan untuk memainkan peran sebagai guru dan yang lain menjadi muridnya (microteaching). Ketiga metode di atas digunakan untuk meningkatkan daya serap peserta kegiatan dalam mengatasi kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh guru-guru SLB dalam mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah mereka (Djamarah dan Zain , 2002). 2 Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010
  • 3. Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat HASIL DAN PEMBAHASAN Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25 Pebruari 1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar yang dilengkapi dengan Lampiran I memuat hal-hal pokok tentang (1) landasan yang dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum; (2) tujuan pendidikan pada Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama; (3) program pengajaran yang mencakup (a) isi program pengajaran, (b) lama pendidikan dan susunan program pengajaran, (c) pelaksanaan pengajaran, (d) penilaian, dan (e) pengembangan kurikulum selanjutnya, di tingkat nasional dan di tingkat daerah. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, permasalahan pengajaran,salah satunya pada mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dapat menggunakan pendekatan psikologi bahasa sebagai satu usaha akademis untuk bisa mendekati permasalahan pengajaran bahasa Inggris dan sekaligus memberikan saran-saran yang bersifat tentative dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di lapangan khususnya di Sekolah Luar Biasa (SLB). Selain itu, perkembangan sistem pendidikan juga akan diperikan secara sekilas beserta dengan salah satu strategi pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis home English Method. Dalam sebuah pembelajaran, termasuk bahasa Inggris, ada 4 hal utama yang harus diperhatikan, yaitu i) tujuan yang hendak dicapai, ii) strategi belajar mengajar, iii) buku ajar, dan iv) kompetensi profesional untuk berwewenang mengajarkannya. (Nababan, 1993: 181). Idealnya, keempat variabel ini harus terpenuhi sehingga target pembelajaran bahasa Inggris segera dapat dicapai. Namun, fenomena yang terjadi tidaklah demikian adanya. Kadang- kadang, hanya dua dari keempat hal yang terpenuhi. Lebih parahnya lagi, ada yang hanya memenuhi satu saja, yaitu tujuan, tetapi tidak memiliki strategi, bahan ajar, dan pengajar yang tidak kompeten. Bagaimana hal seperti ini dibiarkan saja karena sebagaimana yang sudah disinggung sebelumnya pendidikan, apalagi di tingkat dasar merupakan pondasi/tonggak bagi pendidikan di tingkat yang lebih tinggi. Apapun yang diajarkan di sekolah sebagai lembaga pendidikan, mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengajaran di jenjang pendidikan di atasnya. Kuat lemahnya dasar yang berhasil diletakkan di tingkat sebelumnya akan menentukan perkembangan selanjutnya. Alexei dalam bukunya Psychology and the Language Learning Process mengemukakan bahwa Language learning in an early age of a child (6 – 12 years old) has a deceptive effect. His language development will be greatly affected by his experience in learning the language. When he has undergone the right track of learning his language acquisition will develop smoothly (1989 : 211). Pendapat Alexei ini memberi peringatan bahwa pengajaran bahasa, khususnya suatu bahasa asing, harus, harus dijalani sesuai dengan tuntutan pembelajaran anak. Untuk dapat berbuat demikian, diperlukan seorang guru yang benar-benar kompeten. Dengan tidak tersedianya guru bahasa Inggris di beberapa sekolah, strategi belajar-mengajar yang benar dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa juga sulit untuk bisa dikembangkan. Namun demikian, situasi ini tidak seharusnya menjadikan guru bahasa Inggris yang tidak berlatarbelakang pendidikan bahasa Inggris menjadi pesimis dan berkecil hati. Dengan belajar sendiri (otodidak), mengikuti pelatihan, diskusi dengan sesama guru bahasa Inggris, dan melakukan kunjungan ke kursus-kursus bahasa Inggris permasalahan ini dapat diperkecil. Kita para guru memang harus dituntut kreatif dalam memperkaya pengetahuan dan pemahaman akan proses belajar mengajar itu sendiri. Rahman dalam Kompas 26 April 2002 mengatakan bahwa pengajaran bahasa asing di sekolah selama ini telah melupakan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kalau kita mengharapkan anak dapat menguasai bahasa asing, maka pengajaran bahasa asing tersebut harus bersifat fungsional. Jika tidak, jangan heran kalau kemampuan siswa berbicara dalam bahasa asing sangat rendah meskipun sudah mempelajarinya selama bertahun-tahun Lebih jauh lagi Rahman (idem) berpendapat ada tiga hal yang penting untuk dilakukan dalam pengajaran bahasa asing di kelas, yaitu (1)fokus, (2) partisipatori, dan (3) mencerna. Kegiatan pembelajaran harus terfokus pada suatu topik yang dekat dengan anak. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas 3
  • 4. Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Dengan demikian, anak akan terlibat dengan dorongan keingintahuannya sendiri. Kalau sudah terlibat, anak akan lebih mudah mencerna. Selama ini, pengajaran yang dilakukan langsung memaksa anak untuk mencerna. Pendekatan yang dipergunakan dalam pengajaran bahasa asing juga harus komunikatif. Dalam praktiknya, guru harus membuat pelajaran itu menarik perhatian anak. Kalau anak tertarik, anak akan lebih siap menerima pengajaran. Dalam pengajaran bahasa asing, bukan lama waktu yang dibutuhkan, tetapi intensitasnya. Ucapkan kata-kata atau kalimat singkat sesering mungkin. Meskipun hanya satu jam pelajaran setiap minggu, tetapi kalau bermakna, maka akan lebih berkesan bagi anak. Oleh karena itu, pengajaran bahasa kepada anak perlu dilakukan dengan berbagai cara yang menyenangkan anak. Misalnya, melalui nyanyian, permainan, dan cerita. Teknik pengajaran yang seperti inilah yang penulis namakan home English Method, yaitu suatu metode yang memberikan pembelajaran bahasa Inggris kepada anak-anak melalui teknik-teknik yang mereka cukup familiar dan selalu terlibat dengan itu. Metode ini pertamakali ditelurkan oleh Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, ayah dari Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i (Sulamena, 2007). Metode ini diciptakan Tabataba’i karena melihat ketidakefektifan hasil pengajaran Alqur’an dengan metode biasa, yakni membaca dan dihafal. Hal demikian terjadi karena usia anaknya yang masih kecil dan belum bisa membaca menyulitkan anaknya dalam membaca alquran. Selain itu si anak sangat tergantung kepada ayahnya dalam membaca dan menghafal alquran. Metode pengajaran (penghafalan Alquran) yang konvensional sangat kering dan tidak cocok dengan kondisi psikologis anak usia balita. Oleh karena itu, Tabataba’i menciptakan metode dengan menggunakan isyarat tangan. Pembelajaran bahasa Inggris untuk tingkat dasar tidak tertutup dapat dilakukan dengan cara ini. Ada beberapa teknik yang digunakaan dalam metode ini, yakni: 1. Permainan yang berhubungan dengan konsep sehari-hari. Misalnya, mandi agar badan tetap bersih dan sehat. Anak-anak diajak bermain kotor-kotoran lalu mandi sehingga mereka mengerti bahwa mandi itu perlu dan kalau tidak mandi badan akan terasa gatal. Dalam hal ini beberapa kosa kata yang berkaitan dengan aktifitas itu dapat diselipkan. 2. Cerita yang merupakan kesimpulan dari permainan tadi. Melalui cerita dilakukan pengulangan dan penegasan terhadap kosakata yang sudah diajarkan dalam permainan sebelumnya. 3. Penggunaan isyarat. Isyarat ini tepat guna bila diberlakukan kepada anak-anak yang memang memiliki keterbatasan dalam indera pendengaran, ucap, atau penglihatan. Namun demikian, isyarat juga sangat membantu bagi anak-anak yang tidsak bermasalah dengan indera pendengaran, ucap, atau penglihatan karena lebih memperjelas dan memperkuat pemahaman akan materi yang disampaikan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2009, bertempat di ruang Aula SLB 1 Limau Manis Padang. Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 19 orang peserta yang terdiri atas guru-guru SLB se-kota Padang. Berikut adalah daftar kegiatan acara pengabdian ini. Daftar Kegiatan Pengabdian ‘PELATIHAN PENGAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ENGLISH HOME METHOD UNTUK GURU-GURU SLB SE-KOTA PADANG’ Tanggal Kegiatan : 4-5 Juni 2009 Tempat Kegiatan : Aula SLB 1 Limau Manis Padang TANGGAL WAKTU KEGIATAN PEMBICARA 4 Juni 2009 08.30-09.00 Pembukaan Protokol 4 Juni 2009 09.00-09.30 Sambutan sekaligus Ketua KKG persemian 4 Juni 2009 09.30-10.00 Istirahat 4 Juni 2009 10.00-11.30 Pembelajaran Bahasa Dr. Ike Revita Inggris Berbasis English Home Method 4 Juni 2009 11.30-13.00 Diskusi Dr. Ike Revita 4 Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010
  • 5. Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat 4 Juni 2009 13.00-13.30 Penutupan Hari Pertama 5 Juni 2009 09.00-11.00 Aplikasi pengajaran Bahasa Dra. Eva Najma Inggris Berbasis English Home Method 5 Juni 2009 11.00-12.30 Diskusi Dra. Eva Najma Dra. Isramirawati 5 Juni 2009 12.30-13.30 Penutupan Panitia Kegiatan pengabdian ini dikatakan berhasil berdasarkan analisis evaluasi yang meliputi jumlah peserta, partisipasi, dan antusiasme peserta. Jumlah Peserta Jumlah guru-guru SLB se-kota Padang yang tergabung dalam KKG adalah sekitar 40 orang. Namun, dalam pelatihan ini peserta yang dilibatkan hanya lebih kurang separuhnya, yaitu 20 orang. Hal demikian sesuai dengan kebijakan pimpinan masing-masing sekolah karena sebagian lagi harus mengajar. Dengan kata lain, ke 20 orang peserta merupakan representasi dari sekolah mereka masing-masing. Antusiasme dan Partisipasi Dilihat dari jumlah peserta yang hadir dan adanya informasi kekecewaan beberapa guru yang tidak dapat hadir karena harus mengajar memperlihatkan tingginya keinginan mereka untuk ambil bagian. Lebih jauh lagi, dalam dua hari kegiatan, hampir semua peserta aktif ambil bagian dalam diskusi. Bahkan diskusi pun berlanjut setelah acara ditutup. Respon yang diberikan peserta, maupun organisasi KKG sangat positif. KKG sangat kooperatif dan guru-guru SLB ini pun memiliki keingintahuan yang sangat tinggi sehingga mereka senantiasa bertanya dan bertanya dalam setiap diskusi. Faktor-faktor Penghambat Kegiatan tidak dapat dijalankan secara utuh sesuai dengan yang direncanakan. Hal demikian terjadi karena satu sekolah tidak hanya memiliki satu tingkat pendidikan, seperti SD saja, tetapi semua jenjang, sampai ke tingkat SMA. Jadi, pesertanya tidak hanya guru SDLB saja, tetapi juga guru se- tingkat SMP dan SMA. Akibatnya, materi yang dipersiapkan khusus untuk guru-guru SDLB terpaksa harus disesuaikan dengan guru-guru di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, karena hampir seluruh peserta tidak berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris, mereka cukup kesulitan menerapkan metode yang diberikan. Oleh karena itu, semua peserta, bahkan ketua KKG secara personal meminta agar kegiatan ini tetap berlanjut. Artinya, mereka menginginkan tahun depan untuk dilaksanakan lagi, tetapi difokuskan kepada pengajaran materi bahasa Inggris. Faktor-faktor Penunjang Di samping faktor penghambat seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa faktor penunjang yang bisa diharapkan dari kegiatan pelatihan pengajaran bahasa Inggris berbasis English Home Method ini. Di antaranya, pertama, respon peserta pelatihan yang sangat baik, bahkan sangat antusias. Kedua, niat baik pemerintah, khususnya perkumpulan guru-guru SLB yang tergabung dalam KKG, untuk meningkatkan kualitas guru yang bermuara nanti kepada kualitas siswa. Ketiga, kerjasama yang baik antara Diknas dengan Unand, dalam hal ini tim pengabdi. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas 5
  • 6. Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Minat dan partisipasi peserta, guru-guru SLB se-kota Padang sangat tinggi. 2. Pemahaman peserta pelatihan dalam menggunakan metode yang diajarkan cukup baik, tetapi karena latar belakang peserta yang bukan berasal dari bahasa Inggris sedikit menyulitkan mereka dalam memilih atau menentukan materi yang tepat dan variasi pengayakan materi . 3. Perhatian dari Diknas relatif kurang. Hal ini terbukti dari belum pernahnya palatihan yang mirip yang dikelola/diberikan oleh Diknas. Saran Dari kegiatan pengabdian dapat dikemukakan beberapa hal, yaitu: 1. Perlu kerjasama yang lebih baik dan terarah antara Diknas dengan KKG. 2. Perlu kerjasama yang baik antara Diknas dengan perguruan tinggi, seperti Universitas Andalas atau Universitas Negeri Padang. Dengan demikian, permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris dapat diminimalisasi. UCAPAN TERIMAKASIH Syukur Alhamdulillah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk guru-guru SLB se-kota Padang telah berhasil dilaksanakan. Walaupun pelaksanaannya kurang sesuai dengan yang direncanakan, kegiatan ini dikatakan cukup sukses. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan banyak pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Alfan Miko, M.Si, Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Andalas beserta stafnya yang telah memberikan bantuan dana dan melancarkan proses administrasi untuk kegiatan ini. Demikian juga, ucapan terimakasih ditujukan kepada panitia dari SLBN 1 Kota Padang yang dipimpin oleh Bapak Afriadi, S.Pd, Guru-guru SLB se-kota Padang, Diknas yang sudah menyediakan tempat, dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Semoga apa yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan menjadi amal ibadah bagi kita semua. Amin. DAFTAR PUSTAKA Alexei, Leontiv. 1988. Psychology and Language Learning Process. London: Pergammon Djamarah & Zain . 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nababan. 1993. Kurikulum Nasional. Jakarta: Gramedia Sulaeman, Y Dina. 2007. Doktor Cilik Hafal dan Paham Alquran. Jakarta: Pustaka Imam Tim MKDK. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Padang: FIP UNP Toelihere, Mozes. 1984. Pedoman Perbaikan Pengajaran. Jakarta: UI Press Kompas. 2002. Pengajaran Bahasa Asing di Sekolah Harus Fungsional 6 Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas, 2010