SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
PERSIDANGAN ORGANISASI ISLAM
Filed under: Gado-Gado — Tinggalkan Komentar
September 3, 2010
Rate This
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
(QS 3:159, Ali „Imran)
PENGERTIAN
Persidangan berasal dari kata sidang yang memiliki pengertian hampir sama dengan rapat.
Persidangan merupakan salah satu bentuk musyawarah yang memiliki karakteristik
menghasilkan suatu keputusan. Persidangan organisasi Islam adalah persidangan yang
diselenggarakan oleh suatu organisasi Islam dalam bermusyawarah untuk membicarakan
keberlangsungan organisasi mereka.
Dalam organisasi Islam persidangan dapat dijumpai dalam forum Musyawarah Nasional,
Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, Kongres, Konferensi, dan lain sebagainya. Dalam
forum ini seluruh undangan bersama-sama bersidang untuk membahas permasalahan organisasi
secara menyeluruh. Mereka merumuskan AD dan ART organisasi, pedoman-pedoman
organisasi, menyusun program, menyusun rekomendasi, memilih Pengurus, dan lain sebagainya,
yang disesuaikan dengan tingkatannya.
Sebagaimana lazimnya musyawarah, persidangan dihadiri oleh para undangan yang
berkepentingan terhadap jalannya acara sidang. Peserta sidang biasanya memiliki gambaran ide,
pandangan dan cara-cara menyelesaikan permasalahan yang akan dibicarakan. Setiap peserta
akan berusaha menyampaikan gagasan mereka agar kebenaran atau kepentingan yang diwakili
dapat diterima sebagai hasil keputusan bersama yang mengikat bagi organisasi.
MANFAAT
Manfaat persidangan bagi organisasi Islam dan para aktivisnya adalah sama dengan manfaat
musyawarah pada umumnya, antara lain yaitu:
1. Menambah wawasan dan memberi penerangan.
2. Dapat meluruskan kekeliruan, kesalahfahaman maupun khilafiyah.
3. Dapat mengambil keputusan dengan pertimbangan yang luas, logis dan benar.
4. Meningkatkan taqwa, silaturrahim dan rasa ukhuwah islamiyah.
5. Menyatukan ide, semangat dan pandangan.
6. Melakukan koordinasi dan konsolidasi organisasi.
Namun, yang lebih spesifik adalah bahwa persidangan membawa manfaat dalam pengambilan
keputusan strategis organisasi. Dengan adanya persidangan beberapa masalah strategis
organisasi, baik tingkat cabang, daerah maupun nasional dapat dipecahkan bersama-sama oleh
peserta sidang yang mewakili berbagai pemikiran dan kepentingan dalam organisasi.
FORUM
Forum persidangan organisasi Islam memiliki karakter yang dinafasi nilai-nilai Islam. Dalam
persidangan atau musyawarah, para aktivis organisasi Islam harus menjunjung tinggi nilai-nilai
kebenaran, ukhuwah islamiyah, tasamuh, ghirah Islam, rendah hati, sabar, saling menghargai
sesama peserta sidang dan lain sebagainya. Kalau ada perbedaan pendapat mereka harus mau
kembali kepada rujukan bersama, yatitu: Al Quraan dan As Sunnah. Sehingga terjadinya suasana
sidang yang kacau balau, anarkis, penuh ambisi kelompok, dead lock, saling mendominasi,
direkayasa secara curang -apalagi terjadi debat kusir, mengancam, pertengkaran bahkan
perkelahian- tidak selayaknya terjadi dalam persidangan suatu organisasi Islam; karena hal itu
hanya menunjukkan betapa rendahnya moralitas Islam para aktivisnya.
Secara teknis forum persidangan yang diselenggarakan oleh organisasi Islam dapat dibedakan
dalam bentuk sidang pleno dan sidang komisi. Sidang pleno merupakan sidang paripurna yang
dihadiri oleh seluruh peserta, sedang sidang komisi dihadiri oleh peserta yang menjadi anggota
komisi tertentu saja. Komisi dibentuk untuk memudahkan jalannya musyawarah, agar
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Akan tetapi keputusan sidang
komisi sifatnya hanyalah sementara, sehingga harus dikukuhkan dalam sidang pleno.
ISTILAH-ISTILAH
Dalam forum persidangan organisasi Islam akan ditemui beberapa istilah persidangan yang
sering muncul dalam pembicaraan selama persidangan berlangsung, di antaranya:
1. Pimpinan Sidang. Peserta yang dipilih untuk memimpin jalannya persidangan. Terdiri dari
Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang.
2. Keputusan Sidang. Hasil pengambilan keputusan persidangan yang bersifat mengikat para
peserta sidang.
3. Ketetapan Sidang. Hasil pengambilan keputusan persidangan yang bersifat mengikat seluruh
anggota organisasi.
4. Musyawarah mufakat. Pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama secara
aklamasi.
5. Lobbying. Upaya pendekatan antar peserta sidang yang berbeda pendapat untuk
mempengaruhi atau menyamakan persepsinya. Juga bisa berarti mencari dukungan pada peserta
sidang yang lain.
6. Voting. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak. Bisa dilakukan secara tertutup
maupun terbuka.
7. Formatur. Peserta sidang yang dipilih untuk menyusun kepengurusan organisasi.
8. Interupsi. Menyela pembicaraan untuk meluruskan jalannya persidangan atau menyampaikan
sesuatu yang dianggap mendesak untuk diutarakan.
9. Sidang Pleno. Sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta musyawarah.
10. Sidang Komisi. Sidang yang dihadiri oleh sebagian peserta musyawarah yang telah dibagi
dalam komisi-komisi.
11. Dead lock. Suasana musyawarah yang macet. Masing-masing pihak berpegang kukuh pada
argumentasinya, tidak ada yang mengalah.
12. Skorsing. Penghentian sementara forum persidangan untuk jangka waktu tertentu, misalnya:
karena waktu shalat telah tiba, suasana persidangan yang memanas atau peserta sidang
memerlukan istirahat sebentar.
13. Agenda Acara. Susunan acara persidangan secara kronologis yang mencantumkan materi
sidang yang akan dibahas dan waktu pelaksanaannya.
14. Tata Tertib. Aturan persidangan yang disusun untuk memudahkan jalannya acara
persidangan yang berlaku mengikat pada seluruh peserta sidang.
15. Walk out. Peserta meninggalkan acara sidang sebagai protest atau ketidaksetujuan atas
jalannya persidangan.
16. One man one vote. Setiap peserta memiliki hak satu suara dalam pengambilan keputusan
secara voting.
17. Hak bicara. Hak peserta sidang untuk menyampaikan pendapat, usulan atau argumentasi
dalam majelis persidangan.
18. Hak suara. Hak peserta sidang untuk menyatakan pilihannya dalam pengambilan keputusan
dalam majelis persidangan.
19. Quorum. Batas minimal peserta sidang yang harus hadir untuk dapat mensahkan suatu
keputusan dalam majelis persidangan.
20. Forum. Majelis persidangan.
PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan persidangan organisasi Islam perlu dilakukan secara professional, agar dapat
menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi organisasi. Sehingga segala jerih
payah dan biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut, yaitu:
1. Persiapan.
Untuk memperlancar jalannya penyelenggaraan persidangan diperlukan langkah-langkah
persiapan yang meliputi:
a. Dibentuk panitia penyelenggara persidangan.
b. Peserta sidang diundang seluruhnya.
c. Ditetapkan batasan Quorum berkaitan dengan waktu dan keabsahan persidangan.
d. Dibahas dan ditetapkan tata tertib persidangan.
e. Materi persidangan diberikan kepada setiap peserta untuk dipelajari, dipahami dan dibicarakan
dalam persidangan. Kalau perlu beberapa hari atau minggu sebelumnya.
f. Agenda acara disusun dengan baik. Terutama dalam pengaturan waktu dan urut-urutan
pembahasan secara kronologis.
g. Dipersiapkan ruangan sidang yang sesuai dan kondusif untuk jalannya persidangan.
h. Dukungan perlengkapan sidang yang memadai.
2. Pelaksanaan acara.
Dalam melaksanakan acara persidangan perlu diperhatikan prosesi sebagai berikut:
a. Pembukaan dan penutupan. Acara pembukaan dan penutupan dilakukan dengan seremonial,
yang merupakan acara tersendiri.
b. Acara-acara persidangan. Membicarakan bahan-bahan persidangan, khususnya draft-draft
materi yang telah dipersiapkan panitia.
3. Teknik pesidangan.
Dalam melaksanakan acara persidangan perlu diperhatikan hal-hal teknis sebagai berikut:
a. Pemilihan Pimpinan Sidang.
b. Materi Sidang disampaikan dan dibahas secara sistimatis, jelas dan efisien. Bilamana perlu
dapat menggunakan alat bantu.
c. Pembahasan dilakukan dengan logis, argumentatif, mengarah pada pengambilan keputusan
dan menjaga etika pembicaraan yang baik.
d. Lalu lintas pembicaraan diatur oleh Pimpinan Sidang, sehingga komunikasi bisa lebih terarah.
e. Para peserta diberi kesempatan untuk berbicara, menyampaikan pendapat, bertanya maupun
menerangkan secara adil dan bijaksana.
f. Interupsi diprioritaskan untuk meluruskan jalannya persidangan.
g. Hal-hal yang dibahas dalam sidang diambil keputusan dengan menerbitkan Surat Keputusan
atau Surat Ketetapan Sidang.
h. Keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dalam pengambilan keputusan Pimpinan Sidang melakukan pengetukan palu sidang, yang perlu
perhatikan adalah:
Pembukaan sidang : Tiga kali ketukan.
Penutupan sidang : Tiga Kali ketukan.
Penghentian sidang sementara : Dua kali ketukan.
Pengambilan keputusan : Satu kali ketukan.
Peringatan untuk perhatian : Ketukan berkali-kali.
ADAB / ETIKA
Bersidang adalah bermusyawarah, karena itu harus memperhatikan etika dan menjauhi perilaku-
perilaku buruk dalam persidangan, misalnya: marah-marah, mencaci-maki, arogan, merasa
paling benar sendiri, membanting gelas, melempar kursi atau yang lainnya. Menurut Hanifullah
(1421 H) ada beberapa adab atau etika dalam bermusyawarah, yang mungkin patut kita
perhatikan dalam persidangan, yaitu: niat ikhlas, mulai dari kanan, kendalikan lesan, jangan
berfatwa tanpa ilmu, jangan mendominasi, rendah hati, tidak (selalu) suara terbanyak, hindari
permusuhan, bukan pembantaian, memahami perbedaan dan tutup dengan istighfar.
PENUTUP
Persidangan merupakan akitivitas yang biasa dilakukan para aktivis organisasi Islam. Untuk
menyelenggarakan secara terstruktur diperlukan pemahaman tentang teknik persidangan, agar
pembicaraan yang dilakukan berlangsung terarah dan dapat melakukan pengambilan keputusan
dengan baik.
Bagi organisasi Islam, kemampuan menyelenggarakan persidangan para aktivisnya adalah
merupakan keharusan. Karena setiap anggota organisasi Islam -apalagi Pengurus- dituntut untuk
dapat menyampaikan gagasan, bertukar pikiran, beradu argumen, memimpin forum, mengambil
alternatif keputusan secara cerdas, efektif dan efisien.
LATIHAN
Setelah mempelajari teknik persidangan, marilah kita berlatih. Sebagai latihan, coba anda buat
persidangan forum Musyawarah Anggota.
a. Tentukan Acara: “Pemilihan Formatur Pengurus”.
b. Pilih: Pimpinan Sidang, yang terdiri dari Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang.
c. Buat Kriteria calon Formatur.
d. Lakukan pemilihan Formatur.
e. Buatlah Surat Ketetapan Pemilihan Formatur.
f. Selamat berlatih !!!

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pelatihan Sidang
Pelatihan SidangPelatihan Sidang
Pelatihan SidangKoboi Kita
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidanganSandy Putra
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiRudi Sudirdja
 
Materi persidangan
Materi persidanganMateri persidangan
Materi persidanganAcho Colada
 
Teknik persidangan ok
Teknik persidangan okTeknik persidangan ok
Teknik persidangan okAto Bazahona
 
Materi Teknik Persidangan
Materi Teknik PersidanganMateri Teknik Persidangan
Materi Teknik PersidanganAcho Colada
 
Teknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan OrganisasiTeknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan OrganisasiDevid Adi Surya
 
MUSYAWARAH AMBALAN
MUSYAWARAH AMBALANMUSYAWARAH AMBALAN
MUSYAWARAH AMBALANelga_sinaga
 
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung 2014
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung  2014Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung  2014
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung 2014Irwansyah_84
 
Notulensi kongnas v
Notulensi kongnas vNotulensi kongnas v
Notulensi kongnas vswirawan
 

Mais procurados (15)

Pelatihan Sidang
Pelatihan SidangPelatihan Sidang
Pelatihan Sidang
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidangan
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
Materi persidangan
Materi persidanganMateri persidangan
Materi persidangan
 
Teknik persidangan ok
Teknik persidangan okTeknik persidangan ok
Teknik persidangan ok
 
Metode Persidangan
Metode PersidanganMetode Persidangan
Metode Persidangan
 
Materi Teknik Persidangan
Materi Teknik PersidanganMateri Teknik Persidangan
Materi Teknik Persidangan
 
Teknik sidang
Teknik sidangTeknik sidang
Teknik sidang
 
Teknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan OrganisasiTeknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan Organisasi
 
MUSYAWARAH AMBALAN
MUSYAWARAH AMBALANMUSYAWARAH AMBALAN
MUSYAWARAH AMBALAN
 
Teknik sidang
Teknik sidangTeknik sidang
Teknik sidang
 
Teknik Persidangan
Teknik PersidanganTeknik Persidangan
Teknik Persidangan
 
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung 2014
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung  2014Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung  2014
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung 2014
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Notulensi kongnas v
Notulensi kongnas vNotulensi kongnas v
Notulensi kongnas v
 

Semelhante a Persidangan organisasi islam

BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdfBELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdfAfifFahrezichanel
 
metode persidangan.pptx
metode persidangan.pptxmetode persidangan.pptx
metode persidangan.pptxKahriNov99
 
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptxI.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptxsymanrahman
 
MATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxMATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxAndiKhaeratih1
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
 
pengelolaan-rapat.ppt
pengelolaan-rapat.pptpengelolaan-rapat.ppt
pengelolaan-rapat.ppthaulaedek
 
Menerapkan Prosedur Rapat
Menerapkan Prosedur RapatMenerapkan Prosedur Rapat
Menerapkan Prosedur RapatFajar Kurniasih
 
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptxBELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptxsugeng85
 

Semelhante a Persidangan organisasi islam (20)

Teknik Persidangan-Derry PR.pptx
Teknik Persidangan-Derry PR.pptxTeknik Persidangan-Derry PR.pptx
Teknik Persidangan-Derry PR.pptx
 
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdfBELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
metode persidangan.pptx
metode persidangan.pptxmetode persidangan.pptx
metode persidangan.pptx
 
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptxI.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
 
LDK OSIS.pptx
LDK OSIS.pptxLDK OSIS.pptx
LDK OSIS.pptx
 
Teknik memimpin rapat
Teknik memimpin rapatTeknik memimpin rapat
Teknik memimpin rapat
 
MATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxMATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptx
 
MATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxMATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptx
 
17713359.ppt
17713359.ppt17713359.ppt
17713359.ppt
 
PPT Pancasila.pptx
PPT Pancasila.pptxPPT Pancasila.pptx
PPT Pancasila.pptx
 
T2 s2p6
T2 s2p6T2 s2p6
T2 s2p6
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
8 komunikasi lisan_kelompok
8 komunikasi lisan_kelompok8 komunikasi lisan_kelompok
8 komunikasi lisan_kelompok
 
pengelolaan-rapat.ppt
pengelolaan-rapat.pptpengelolaan-rapat.ppt
pengelolaan-rapat.ppt
 
Teknik debat dan diskusi kelompok
Teknik debat dan diskusi kelompokTeknik debat dan diskusi kelompok
Teknik debat dan diskusi kelompok
 
Menerapkan Prosedur Rapat
Menerapkan Prosedur RapatMenerapkan Prosedur Rapat
Menerapkan Prosedur Rapat
 
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptxBELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
 
TEKNIK_PERSIDANGAN.pptx
TEKNIK_PERSIDANGAN.pptxTEKNIK_PERSIDANGAN.pptx
TEKNIK_PERSIDANGAN.pptx
 
TM 1 SB 2 PB 6.pptx
TM 1 SB 2 PB 6.pptxTM 1 SB 2 PB 6.pptx
TM 1 SB 2 PB 6.pptx
 

Persidangan organisasi islam

  • 1. PERSIDANGAN ORGANISASI ISLAM Filed under: Gado-Gado — Tinggalkan Komentar September 3, 2010 Rate This Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS 3:159, Ali „Imran) PENGERTIAN Persidangan berasal dari kata sidang yang memiliki pengertian hampir sama dengan rapat. Persidangan merupakan salah satu bentuk musyawarah yang memiliki karakteristik menghasilkan suatu keputusan. Persidangan organisasi Islam adalah persidangan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi Islam dalam bermusyawarah untuk membicarakan keberlangsungan organisasi mereka. Dalam organisasi Islam persidangan dapat dijumpai dalam forum Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, Kongres, Konferensi, dan lain sebagainya. Dalam forum ini seluruh undangan bersama-sama bersidang untuk membahas permasalahan organisasi secara menyeluruh. Mereka merumuskan AD dan ART organisasi, pedoman-pedoman organisasi, menyusun program, menyusun rekomendasi, memilih Pengurus, dan lain sebagainya, yang disesuaikan dengan tingkatannya. Sebagaimana lazimnya musyawarah, persidangan dihadiri oleh para undangan yang berkepentingan terhadap jalannya acara sidang. Peserta sidang biasanya memiliki gambaran ide, pandangan dan cara-cara menyelesaikan permasalahan yang akan dibicarakan. Setiap peserta akan berusaha menyampaikan gagasan mereka agar kebenaran atau kepentingan yang diwakili dapat diterima sebagai hasil keputusan bersama yang mengikat bagi organisasi. MANFAAT
  • 2. Manfaat persidangan bagi organisasi Islam dan para aktivisnya adalah sama dengan manfaat musyawarah pada umumnya, antara lain yaitu: 1. Menambah wawasan dan memberi penerangan. 2. Dapat meluruskan kekeliruan, kesalahfahaman maupun khilafiyah. 3. Dapat mengambil keputusan dengan pertimbangan yang luas, logis dan benar. 4. Meningkatkan taqwa, silaturrahim dan rasa ukhuwah islamiyah. 5. Menyatukan ide, semangat dan pandangan. 6. Melakukan koordinasi dan konsolidasi organisasi. Namun, yang lebih spesifik adalah bahwa persidangan membawa manfaat dalam pengambilan keputusan strategis organisasi. Dengan adanya persidangan beberapa masalah strategis organisasi, baik tingkat cabang, daerah maupun nasional dapat dipecahkan bersama-sama oleh peserta sidang yang mewakili berbagai pemikiran dan kepentingan dalam organisasi. FORUM Forum persidangan organisasi Islam memiliki karakter yang dinafasi nilai-nilai Islam. Dalam persidangan atau musyawarah, para aktivis organisasi Islam harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, ukhuwah islamiyah, tasamuh, ghirah Islam, rendah hati, sabar, saling menghargai sesama peserta sidang dan lain sebagainya. Kalau ada perbedaan pendapat mereka harus mau kembali kepada rujukan bersama, yatitu: Al Quraan dan As Sunnah. Sehingga terjadinya suasana sidang yang kacau balau, anarkis, penuh ambisi kelompok, dead lock, saling mendominasi, direkayasa secara curang -apalagi terjadi debat kusir, mengancam, pertengkaran bahkan perkelahian- tidak selayaknya terjadi dalam persidangan suatu organisasi Islam; karena hal itu hanya menunjukkan betapa rendahnya moralitas Islam para aktivisnya. Secara teknis forum persidangan yang diselenggarakan oleh organisasi Islam dapat dibedakan dalam bentuk sidang pleno dan sidang komisi. Sidang pleno merupakan sidang paripurna yang dihadiri oleh seluruh peserta, sedang sidang komisi dihadiri oleh peserta yang menjadi anggota komisi tertentu saja. Komisi dibentuk untuk memudahkan jalannya musyawarah, agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Akan tetapi keputusan sidang komisi sifatnya hanyalah sementara, sehingga harus dikukuhkan dalam sidang pleno. ISTILAH-ISTILAH Dalam forum persidangan organisasi Islam akan ditemui beberapa istilah persidangan yang sering muncul dalam pembicaraan selama persidangan berlangsung, di antaranya: 1. Pimpinan Sidang. Peserta yang dipilih untuk memimpin jalannya persidangan. Terdiri dari Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang.
  • 3. 2. Keputusan Sidang. Hasil pengambilan keputusan persidangan yang bersifat mengikat para peserta sidang. 3. Ketetapan Sidang. Hasil pengambilan keputusan persidangan yang bersifat mengikat seluruh anggota organisasi. 4. Musyawarah mufakat. Pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama secara aklamasi. 5. Lobbying. Upaya pendekatan antar peserta sidang yang berbeda pendapat untuk mempengaruhi atau menyamakan persepsinya. Juga bisa berarti mencari dukungan pada peserta sidang yang lain. 6. Voting. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak. Bisa dilakukan secara tertutup maupun terbuka. 7. Formatur. Peserta sidang yang dipilih untuk menyusun kepengurusan organisasi. 8. Interupsi. Menyela pembicaraan untuk meluruskan jalannya persidangan atau menyampaikan sesuatu yang dianggap mendesak untuk diutarakan. 9. Sidang Pleno. Sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta musyawarah. 10. Sidang Komisi. Sidang yang dihadiri oleh sebagian peserta musyawarah yang telah dibagi dalam komisi-komisi. 11. Dead lock. Suasana musyawarah yang macet. Masing-masing pihak berpegang kukuh pada argumentasinya, tidak ada yang mengalah. 12. Skorsing. Penghentian sementara forum persidangan untuk jangka waktu tertentu, misalnya: karena waktu shalat telah tiba, suasana persidangan yang memanas atau peserta sidang memerlukan istirahat sebentar. 13. Agenda Acara. Susunan acara persidangan secara kronologis yang mencantumkan materi sidang yang akan dibahas dan waktu pelaksanaannya. 14. Tata Tertib. Aturan persidangan yang disusun untuk memudahkan jalannya acara persidangan yang berlaku mengikat pada seluruh peserta sidang. 15. Walk out. Peserta meninggalkan acara sidang sebagai protest atau ketidaksetujuan atas jalannya persidangan. 16. One man one vote. Setiap peserta memiliki hak satu suara dalam pengambilan keputusan secara voting.
  • 4. 17. Hak bicara. Hak peserta sidang untuk menyampaikan pendapat, usulan atau argumentasi dalam majelis persidangan. 18. Hak suara. Hak peserta sidang untuk menyatakan pilihannya dalam pengambilan keputusan dalam majelis persidangan. 19. Quorum. Batas minimal peserta sidang yang harus hadir untuk dapat mensahkan suatu keputusan dalam majelis persidangan. 20. Forum. Majelis persidangan. PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan persidangan organisasi Islam perlu dilakukan secara professional, agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi organisasi. Sehingga segala jerih payah dan biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut, yaitu: 1. Persiapan. Untuk memperlancar jalannya penyelenggaraan persidangan diperlukan langkah-langkah persiapan yang meliputi: a. Dibentuk panitia penyelenggara persidangan. b. Peserta sidang diundang seluruhnya. c. Ditetapkan batasan Quorum berkaitan dengan waktu dan keabsahan persidangan. d. Dibahas dan ditetapkan tata tertib persidangan. e. Materi persidangan diberikan kepada setiap peserta untuk dipelajari, dipahami dan dibicarakan dalam persidangan. Kalau perlu beberapa hari atau minggu sebelumnya. f. Agenda acara disusun dengan baik. Terutama dalam pengaturan waktu dan urut-urutan pembahasan secara kronologis. g. Dipersiapkan ruangan sidang yang sesuai dan kondusif untuk jalannya persidangan. h. Dukungan perlengkapan sidang yang memadai. 2. Pelaksanaan acara. Dalam melaksanakan acara persidangan perlu diperhatikan prosesi sebagai berikut:
  • 5. a. Pembukaan dan penutupan. Acara pembukaan dan penutupan dilakukan dengan seremonial, yang merupakan acara tersendiri. b. Acara-acara persidangan. Membicarakan bahan-bahan persidangan, khususnya draft-draft materi yang telah dipersiapkan panitia. 3. Teknik pesidangan. Dalam melaksanakan acara persidangan perlu diperhatikan hal-hal teknis sebagai berikut: a. Pemilihan Pimpinan Sidang. b. Materi Sidang disampaikan dan dibahas secara sistimatis, jelas dan efisien. Bilamana perlu dapat menggunakan alat bantu. c. Pembahasan dilakukan dengan logis, argumentatif, mengarah pada pengambilan keputusan dan menjaga etika pembicaraan yang baik. d. Lalu lintas pembicaraan diatur oleh Pimpinan Sidang, sehingga komunikasi bisa lebih terarah. e. Para peserta diberi kesempatan untuk berbicara, menyampaikan pendapat, bertanya maupun menerangkan secara adil dan bijaksana. f. Interupsi diprioritaskan untuk meluruskan jalannya persidangan. g. Hal-hal yang dibahas dalam sidang diambil keputusan dengan menerbitkan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan Sidang. h. Keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dalam pengambilan keputusan Pimpinan Sidang melakukan pengetukan palu sidang, yang perlu perhatikan adalah: Pembukaan sidang : Tiga kali ketukan. Penutupan sidang : Tiga Kali ketukan. Penghentian sidang sementara : Dua kali ketukan. Pengambilan keputusan : Satu kali ketukan. Peringatan untuk perhatian : Ketukan berkali-kali. ADAB / ETIKA Bersidang adalah bermusyawarah, karena itu harus memperhatikan etika dan menjauhi perilaku- perilaku buruk dalam persidangan, misalnya: marah-marah, mencaci-maki, arogan, merasa paling benar sendiri, membanting gelas, melempar kursi atau yang lainnya. Menurut Hanifullah (1421 H) ada beberapa adab atau etika dalam bermusyawarah, yang mungkin patut kita perhatikan dalam persidangan, yaitu: niat ikhlas, mulai dari kanan, kendalikan lesan, jangan
  • 6. berfatwa tanpa ilmu, jangan mendominasi, rendah hati, tidak (selalu) suara terbanyak, hindari permusuhan, bukan pembantaian, memahami perbedaan dan tutup dengan istighfar. PENUTUP Persidangan merupakan akitivitas yang biasa dilakukan para aktivis organisasi Islam. Untuk menyelenggarakan secara terstruktur diperlukan pemahaman tentang teknik persidangan, agar pembicaraan yang dilakukan berlangsung terarah dan dapat melakukan pengambilan keputusan dengan baik. Bagi organisasi Islam, kemampuan menyelenggarakan persidangan para aktivisnya adalah merupakan keharusan. Karena setiap anggota organisasi Islam -apalagi Pengurus- dituntut untuk dapat menyampaikan gagasan, bertukar pikiran, beradu argumen, memimpin forum, mengambil alternatif keputusan secara cerdas, efektif dan efisien. LATIHAN Setelah mempelajari teknik persidangan, marilah kita berlatih. Sebagai latihan, coba anda buat persidangan forum Musyawarah Anggota. a. Tentukan Acara: “Pemilihan Formatur Pengurus”. b. Pilih: Pimpinan Sidang, yang terdiri dari Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang. c. Buat Kriteria calon Formatur. d. Lakukan pemilihan Formatur. e. Buatlah Surat Ketetapan Pemilihan Formatur. f. Selamat berlatih !!!