SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
A. Latar Belakang Pembaharuan di Mesir
Tumbuhnya gerakan pembaharuan dalam islam, merupakan wujud dari bentuk
kesadaran umat Islam dari ketertinggalan dan keterbelakangan mereka. Banyaknya persoalan
yang dihadapi umat islam, dari persoalan Intern seperti adanya penyimpangan ajaran Islam
dari ajaran sebenarnya dengan banyak bermunculan hadis-hadis palsu, sistem pemerintahan
otoriter yang dipimpin khadewi Ismail, serta keadaan sosial keagamaan di Mesir pada saaat
itu sangat memprihatinkan dengan munculnya tahayul, bid’ah dan kurafat. Kemudian
ditambah lagi persoalan Ekstern umat yang ditimbulkan dari tekanan penjajahan bangsa-
bangsa Barat yang menuntut segera diatasi dan dipecahkan masalahanya.
Gerakan modernisasi dalam dunia Islam dipelopori oleh para tokoh Islam yang
berusaha sekuat tenaga untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar, dan berusaha kembali
untuk memajukan Islam dan umatnya. Para pemimpin islam menyadari kelemahan,
ketertinggalan, dan keterbelakangan dari berbagai aspeknya, setelah banyak diantara mereka
yang berdialog atau berhadapan langsung dengan kemajuan peradaban bangsa Barat.
Menyadari kekalahan dan kelemahan dalam berbagai aspek kehidupan dari bangsa-
bangsa Barat, Umat Islam mulai bangkit kembali untuk mengejar ketertinggalan dan
keterbelakangan. Bangsa yang pertama kali merasakan ketertinggalan dan keterbelakangan
itu adalah Turki Utsmani dan Mesir.
Secara garis besar, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses
pembaharuan pendidikan islam, yaitu:
1. Faktor kebutuhan pragmatis umat islam yang sangat membutuhkan satu sistem yang
betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim
yang berkualitas, bertakwa, dan beriman kepadaAllah SWT.
2. Agama Islam sendiri melalui ayat suci Al-Quran banyak menyuruh atau
menganjurkan umat Islam untukselalu berfikir serta selalu membaca dan menganalisis
sesuatu untuk kemudian bisa diterapkan atau bisa menciptakan sesuatu yang baru dari
apa yang kita lihat.
3. Adanya kontak Islam dengan Barat.1
1
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam.Jakarta: Prenada Media, 2005 hal. 165
Dan secara historis, kesadaran pembaharuan dan modernisasi pendidikan di Mesir
berawal dari datangnya Napoleon Bonaparte di Alexandria, Mesir pada tanggal 2 Juli 1798
M. Tujuan utamanya adalah menguasai daerah Timur, terutama India. Napolen Bonaparte
menjadikan Mesir, hanya sebagai batu loncatan saja untuk menguasai India, yang pada waktu
itu dibawah pengaruh kekuasaan kolonial Inggris. Konon, kedatangan Napolen ke Mesir
tidak hanya dengan pasukan perang, tetapi juga dengan membawa seratus enam puluh orang
diantaranya pakar ilmu pengetahuan, dua set percetakan dengan huruf latin, Arab,
Yunani, peralatan eksperimen (seperti: teleskop, mikroskop, kamera, dan lain sebagainya),
serta seribu orang sipil.
B. Para Tokoh Pembaharu di Mesir
1. Muhammad bin Abdul Wahab (1115 – 1206 H/1701 – 1793 M)
a. Biografi Muhammad bin abdul wahab
Muhammad bin Abdul Wahab bernama lengkap Abu Abdullah bin Abd. Al-Wahab
bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Rasyid at-Tamimi. Dia dilahirkan pada tahun 1703
M/1115 H di Uyainah, Najd, Saudi Arabia. Dia adalah pendiri kelompok ”wahabi”. Dia dan
pengikut-pengikutnya menamakan kelompoknya dengan al-Muwahidun (pendukung tauhid).
Sedangkan wahabi adalah julukan yang diberikan musuh-musuh mereka, yang juga dipakai
oleh orang-orang Eropa dan akhirnya menjadi biasa. sejak kecil Muhammad bin Abd. Wahab
telah mendapatkan pendidikan keagamaan yang cukup kuat. Dibawah asuhan ayahnya,
Muhammad bin Abd. Wahab mendapatkan pelajaran yang pertama. Ia termasuk anak yang
cerdas, hafal al-Quran dan banyak hadits Nabi sejak berusia dibawah 10 tahun. Dengan
ayahnya ia belajar fiqh mazhab Hambali, tafsir dan hadits. Ia juga banyak mempelajari kitab-
kitab karangan Ibnu Taimiyah dan Qayyim al-Jauziyyah.
Setelah beberapa lama menetap di Mekah dan Madinah, ia kemudian pindah
ke Basrah. Di sini beliau bermukim lebih lama, sehingga banyak ilmu-ilmu yang
diperolehinya, terutaman di bidang haditsdan musthalahnya, fiqih dan usul fiqhnya, serta
ilmu gramatika (ilmu qawaid). Selain belajar, ia sempat juga berdakwah di kota ini.2
Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab memulai dakwahnya di Basrah, tempat di
mana beliau bermukim untuk menuntut ilmu ketika itu. Akan tetapi dakwahnya di sana
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
kurang bersinar, karena menemui banyak rintangan dan halangan dari kalangan para ulama
setempat.
Di antara pendukung dakwahnya di kota Basrah ialah seorang ulama yang
bernama Syeikh Muhammad al-Majmu’i. Tetapi Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab
bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama yang
dituduhnya sesat. Akhirnya beliau meninggalkan Basrah dan mengembara ke beberapa negeri
Islam untuk menyebarkan ilmu dan pengalamannya.3
Setelah beberapa lama, beliau lalu kembali ke al-Ahsa menemui gurunya Syeikh
Abdullah bin `Abd Latif al-Ahsai untuk mendalami beberapa bidang pengajian tertentu yang
selama ini belum sempat dipelajarinya. Di sana beliau bermukim untuk beberapa waktu, dan
kemudian ia kembali ke kampung asalnya Uyainah.
Pada tahun 1139H/1726M, bapanya berpindah dari 'Uyainah ke Huraymilah dan dia
ikut serta dengan bapanya dan belajar kepada bapanya. Tetapi beliau masih meneruskan
tentangannya yang kuat terhadap amalan-amalan agama di Najd. Hal ini yang menyebabkan
adanya pertentangan dan perselisihan yang hebat antara beliau dengan bapanya yang
Ahlussunnah wal jama'ah (serta penduduk-penduduk Najd). Keadaan tersebut terus berlanjut
hingga ke tahun 1153H/1740M, saat bapanya meninggal dunia.
Pada tahun 1738 ayahnya wafat, akhirnya ia kembali ke Uyainah. Selang setahun di
sana ia menghabiskan waktunya untuk merenung dan baru setelah ia mengajukan doktrin ke
masyarakat. Pada masa awal dakwahnya ia banyak mendapat tantangan. Pandangannya
mendapat perhatian dari luar Uyainah sehingga ia pergi ke Dar’iyah dan mendapatkan
pengikut hampir seluruh penduduk kota dan membangun masjid di sana.4
Banyak tantangan yang dihadapi oleh Muhammad bin Abd. Wahab pada saat di
Dar’iyah, namun hal tersebut dapat dihadapi berkat dukungan politik sepenuhnya dari
Muhammad bin Saud. Pada tahun 1795, Universitas Islam Muhammad bin Saud berhasil
mengumpulkan karya-karyanya dan membukukannya menjadi 12 jilid, yang meliputi bidang
tauhid, fiqh, hadits dan tafsir.
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
Muhammad bin `Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih
di Dar’iyah. Keseluruhan hidupnya diisi dengan kegiatan menulis, mengajar, berdakwah dan
berjihad serta mengabdi sebagai menteri penerangan Kerajaan Saudi di Tanah Arab.
Muhammad bin Abdul wahab berdakwah sampai usia 92 tahun, beliau wafat pada tanggal 29
Syawal 1206 H, bersamaan dengan tahun 1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya
dikebumikan di Dar’iyah (Najd).
Ajarannya diteruskan oleh murid-muridnya dan misi ini menjadi gerakan reformis
yang sangat kuat selama abad ke-18 hingga abad ke-20 M.
b. Kerangka pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab
Kerangka pemikrian Muhammad bin Abd. Wahab berangkat dari pemahaman
ketauhidan kepada Allah. Ia membagi ketauhidan menjadi dua, yaitu tauhid
uluhiyah dan tauhid rububiyah. Tauhid uluhiyah artinya tauhid untuk menetapkan bahwa
sifat ketuhanan itu hanya milik Allah, dengan penyaksian bahwa tidak ada Tuhan selain
Allalh, yang dilahirkan dengan mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. Selain itu hanya
berbakti kepada-Nya saja. Dengan kata lain, kepercayaan bahwa Tuhan yang menciptakan
alam ini adalah Allah dan hanya berbakti kepadanya. Sedangkan tauhid rububiyah artinya
kepercayaan bahwa pencipta alam ini adalah Allah, tapi tidak dengan mengabdi kepada
Allah.
Dalam pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab, tauhid uluhiyah inilah yang dibawa
oleh para nabi dan rasul, sementara tauhid rububiyah hanyalah bentuk penyelewengan
pengabdian manusia kepada selain Allah. Dengan demikian ia berpendapat bahwa satu-
satunya cara untuk menyelamatkan manusia dari kemusyrikan dan kegelapan adalah kembali
kepada kitabullah. Menurutnya, tauhid telah dirasuki berbagai hal yang hampir menyamai
syirik. Seperti mengunjungi makam para wali, mempersembahkan hadiah dan meyakini
bahwa mereka mampu mendatangkan keuntungan atau kesusahan. Seakan-akan Allah sama
dengan penguasa dunia yang dapat didekati melalui para tokoh mereka.5
Menurut Muhammad bin Abd. Wahab, pemurnian akidah merupakan pondasi utama
dalam pendidikan Islam. Ia juga menegaskan bahwa pendidikan melalui teladan atau contoh
merupakan metode pendidikan yang paling efektif. Hal ini sejalan dengan pemikiran
5
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
Muhammad bin Abd. Wahab agar umat manusia kembali kepada Rasulullah dan para
sahabatnya sebagai suri tauladan yang sangat baik bagi manusia.
Prinsip-prinsip dasar ajaran Muhammad bin Abd. Wahab didasarkan atas ajaran Ibn
Taimiyah dan Mazhab Hambali, yaitu:
a) Ketuhanan Yang Esa yang mutlak
b) Kembali kepada ajaran Islam sejati, seperti termaktub dalam Al-Quran dan Hadits
c) Tidak dapat dipisahkannya kepercayaan dari tindakan, seperti shalat dan pemberian
amal
d) Percaya bahwa al-Quran itu bukan ciptaan manusia
e) Kepercayaan nyata terhadap al-Quran dan hadits
f) Percaya akan takdir.
g) Mengutuk segenap pandangan dan tindakan yang tidak benar
Menurutnya, manusia bebas berpikir dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh al-
Quran dan Sunnah. Dia memerangi segala macam bentuk bid’ah dan mengarahkan agar
orang beribahad dan berdoa hanya kepada Allah, bukan untuk para wali, syekh atau kuburan.
Jika akidah mereka bersih seperti akidah para pandahulunya yang menjunjung tinggi
kalimat “Laa Ilaaha Illallah” yang berarti tidak menganggap hal-hal lain sebagai Tuhan
selain Allah, tidak takut mati, maka kaum muslimin pasti dapat meraih kembali kemuliaan
dan kehormatan yang pernah diraih.6
Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab mempunyai pengaruh pada
perkembangan pemikiran pembaharuan pada periode modern,diantaranya:
a) Hanya al-Quran dan al-hadits yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran Islam,
pendapat ulama tidak merupakan sumber
b) Taqlid kepada ulama tidak diperbolehkan
c) Pintu ijtihad tidak tertutup tetapi terbuka
c. Perjuangan Dalam Memurnikan Aqidah Umat Islam
Sejak dari itu, Syeikh Muhammad tidak lagi terikat. Dia bebas mengemukakan
akidah-akidahnya sekehendak hatinya, menolak dan mengesampingkan amalan-amalan
6
Lock cit. Suwito dan Fauzan. Hlm. 273.
agama yang dilakukan umat islam saat itu dengan sikap toleransi dan saling menghargai
perbedaan pendapat.
Melihat keadaan umat islam yang sudah melanggar akidah, ia mulai merencanakan
untuk menyusun sebuah barisan ahli tauhid (muwahhidin) yang diyakininya sebagai gerakan
memurnikan dan mengembalikan akidah Islam. Oleh lawan-lawannya, gerakan ini kemudian
disebut dengan nama gerakan Wahabiyah.7
Muhammad bin Abdul Wahab memulai pergerakan di kampungnya sendiri, Uyainah.
Ketika itu, Uyainah diperintah oleh seorang Amir (penguasa) bernama Usman bin Muammar.
Amir Usman menyambut baik ide dan gagasan Syeikh Muhammad, bahkan beliau berjanji
akan menolong dan mendukung perjuangan tersebut.
Suatu ketika, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab meminta izin pada Amir Uthman
untuk menghancurkan sebuah bangunan yang dibina di atas maqam Zaid bin al-Khattab. Zaid
bin al-Khattab adalah saudara kandung Umar bin al-Khattab, Khalifah Rasulullah yang
kedua. Membuat bangunan di atas kubur menurut pendapatnya dapat menjurus kepada
kemusyrikan.
Amir menjawab "Silakan... tidak ada seorang pun yang boleh menghalang rancangan
yang mulia ini." Tetapi beliau khuatir masalah itu kelak akan dihalang-halangi oleh penduduk
yang tinggal berdekatan maqam tersebut. Lalu Amir menyediakan 600 orang tentara untuk
tujuan tersebut bersama-sama Syeikh Muhammad merobohkan maqam yang dikeramatkan
itu.8
Sebenarnya apa yang mereka sebut sebagai makam Zaid bin al-Khattab ra. yang
gugur sebagai syuhada’ Yamamah ketika menumpaskan gerakan Nabi Palsu (Musailamah al-
Kazzab) di negeri Yamamah suatu waktu dulu, hanyalah berdasarkan prasangka belaka.
Karena di sana terdapat puluhan syuhada’ (pahlawan) Yamamah yang dikebumikan tanpa
jelas lagi pengenalan mereka.
Bisa saja yang mereka anggap makam Zaid bin al-Khattab itu adalah makam orang
lain. Tetapi oleh karena masyarakat setempat di situ telah terlanjur beranggapan bahwa itulah
makam beliau, mereka pun mengkeramatkannya dan membina sebuah masjid di dekatnya.
7
http://wajatimur11.blogspot.com/2009/08/khurafat-menurut-islampengaruh-dan.html.
8
Ibid.,,
Makam itu kemudian dihancurkan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab atas bantuan
Amir Uyainah, Uthman bin Muammar.
Pergerakan Syeikh Muhammad tidak berhenti sampai disitu, ia kemudian
menghancurkan beberapa makam yang dipandangnya berbahaya bagi ketauhidan. Hal ini
menurutnya adalah untuk mencegah agar makam tersebut tidak dijadikan objek peribadatan
oleh masyarakat Islam setempat.
Berita tentang pergerakan ini akhirnya tersebar luas di kalangan masyarakat Uyainah
maupun di luar Uyainah.
Ketika pemerintah al-Ahsa' mendapat berita bahwa Muhammad bin'Abd al-Wahhab
mendakwahkan pendapat, dan pemerintah 'Uyainah pula menyokongnya, maka kemudian
memberikan peringatan dan ancaman kepada pemerintah'Uyainah. Hal ini rupanya berhasil
mengubah pikiran Amir Uyainah. Ia kemudian memanggil Syeikh Muhammad untuk
membicarakan tentang cara tekanan yang diberikan oleh Amir al-Ahsa'. Amir Uyainah berada
dalam posisi serba salah saat itu, di satu sisi dia ingin mendukung perjuangan syeikh tapi di
sisi lain ia tak berdaya menghadapi tekanan Amir al-Ihsa. Akhirnya, setelah terjadi
perdebatan antara syeikh dengan Amir Uyainah, di capailah suatu keputusan: Syeikh
Muhammad harus meninggalkan daerah Uyainah dan mengungsi ke daerah lain.9
Dalam bukunya yang berjudul Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab, Da'watuhu
Wasiratuhu, Syeikh Muhammad bin `Abdul `Aziz bin `Abdullah bin Baz, beliau berkata:
"Demi menghindari pertumpahan darah, dan karena tidak ada lagi pilihan lain, di samping
beberapa pertimbangan lainnya maka terpaksalah Syeikh meninggalkan negeri Uyainah
menuju negeri Dariyah dengan menempuh perjalanan secara berjalan kaki seorang diri tanpa
ditemani oleh seorangpun. Ia meninggalkan negeri Uyainah pada waktu dini hari, dan sampai
ke negeri Dariyah pada waktu malam hari." (Ibnu Baz, Syeikh `Abdul `Aziz bin `Abdullah,
m.s 22).
Tetapi ada juga tulisan lainnya yang mengatakan bahwa: Pada mulanya Syeikh
Muhammad mendapat dukungan penuh dari pemerintah negeri Uyainah Amir Uthman bin
Mu’ammar, namun setelah api pergerakan dinyalakan, pemerintah setempat mengundurkan
diri dari percaturan pergerakan karena alasan politik (besar kemungkinan takut dipecat dari
kedudukannya sebagai Amir Uyainah oleh pihak atasannya). Dengan demikian, tinggallah
9
http://www.artikata.com/arti-332186-jumud.html
Syeikh Muhammad dengan beberapa orang sahabatnya yang setia untuk meneruskan
dakwahnya. Dan beberapa hari kemudian, Syeikh Muhammad diusir keluar dari negeri itu
oleh pemerintahnya.
2. Muhammad Ali Pasha
a. Biografi Muhammad Ali Pasha
Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di Kavala Albania Yunani dekat
pantai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Dialah pendiri dinasti Mesir
yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. Sejak kecil ia memiliki
keterampilan dan kecerdasan luar biasa. Dalam perjalanan kariernya, banyak usaha yang
dilakukan untuk memperbaharukan atau memodenisir keadaan umat islam yang telah jauh
tertinggal dari negara-negara Barat. Orang tuanya bekerja sebagai penjual rokok, dari kecil ia
sudah harus bekerja, dia tak pernah memperoleh kesempatan sekolah, dengan demikian dia
tidak bisa membaca dan menullis.
Setelah besar ia bekerja sebagai pemungut pajak, karena kecakapannya dalam
pekerjaannya ini ia menjadi kesayangan Gubernur Usmani setempat, akhirnya ia diangkat
sebagai menantu oleh gubernur tersebut dan mulai dari waktu itu bintangnya semakin
meningkat terus.
Setelah ia di angkat menjadi menantu Gubernur Usmani di tempatnya bekerja. Ia
masuk dalam dinas meliter dan dalam lapangan ini ia juga menunjukkan kecakapan dan
kesanggupan sehingga pangkatnya cepat menaik menjadi perwira.10
ketika pergi ke Mesir ia
mempunyai kedudukan wakil perwira yang memimpin pasukan yang dikirim dari daerahnya.
Setelah tentara prancis keluar dari Mesir di tahun 1801. Muhammad Ali turut memainkan
peran penting dalam politik. Mesir mulai mengalami ketenangan politik, khususnya setelah
Muhammad Ali membantai sisa-sisa petinggi Mamluk pada tahun 1811, menurut cerita dari
470 kaum mamluk hanya seorang yang dapat melepaskan diri dengan melompat dari pagar
istana kejurang yang ada di bukit Mukattan, kudanya mati tetapi ia selamat dengan pergi lari.
kaum mamluk yang ada diluar Kairo kemudian diburu, mana yang dapat dibunuh dan
sebagian kecil dapat melarikan diri ke Sudan pada akhirnya tahun 1811, kekuatan kaum
mamluk di mesir telah habis.
Untuk memajukan Mesir, Muhammad Ali melakukan pembenahan ekonomi dan
militer. Atas saran para penasihatnya, ia juga melakukan program pengiriman tentara untuk
10
Drs.H.M. YusronAsmuni, PengantarStudiPemikirandanGerakanPembaharuandalamDunia
Islam,Jakrta,69
belajar di Eropa. Pemerinthan Muhammad Ali pasya menandai permulan diferensiasi yang
sebenarnya antara struktur politik dan ke agamaan di Mesir. keputusan-keputusan dan
program-programnya ternyata sebagian besar telah menentukan jalannya sekulerisasi yang
berlangsung selama satu setengah abad di Mesir. Muhammad Ali berkuasa penuh. Ia telah
menjadi wakil Sultan dengan resmi di Mesir dan rakyat sendiri tidak mempunyai organisasi
dan kekuatan untuk menentang kekuasannya, ia pun bertindak sebagai diktator.
Ia diberikan kepercayaan sebagai pemimpin militer pada era Turki Utsmani dan
menjadi seorang pemimpin tersohor kebanggaan negara Mesir, terutama dalam merevolusi
negara tersebut menjadi sebuah negara industri dan modern. Bahkan, orang Mesir sendiri
mengenalnya sebagai seorang pahlawan. Walaupun tidak dilahirkan di Mesir dan tidak
berbahasa Arab, namun keinginannya untuk membangun dan meningkatkan sumber
penghasilan ekonomi bagi negara Mesir sangat besar. Inisiatif, visi dan semangat yang
dimilikinya tak mampu menandingi pahlawan-pahlawan lain yang sezaman dengannya
Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun
1952. dia muncul di Mesir tahun 1799 sebagai salah seorang diantara 300 orang anggota
pasukan yang dikirim Albania atas perintah Sultan Utsmani untuk mengusir Perancis. Pada
awalnya ia berkedudukan sebagai penasehat komandan pasukan Albania, karena
kecakapannya dalam memimpin maka ia diangkat menjadi komandan penuh. Setelah berhasil
mengusir Napoleon dari Mesir, ia di angkat menjadi jendral tahun 1801. pada bulan
Nopember 1805 ia menjadi penguasa di Mesir dan bulan April 1806 ia di angkat menjadi
Wali Negara Mesir dengan gelar Pasya.
b. Pembaharuan-pembaharuan Yang Dilakukan Muhammad Ali Pasha
a) Dalam Bidang Militer
Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha.
Ia melihat kemajuan yang dicapai negara-negara Barat, terutama Perancis, begitu hebat.
Kemajuan dalam teknologi peperangan membuat Perancis dengan mudah menguasai Mesir
(1798-1802 M). Setelah Perancis dapat diusir Inggris pada tahun 1802 M, Muhammad Ali
Pasha mengundang Save, seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara Mesir.11
Sama hanya dengan raja-raja Islam lainnya, Ali Pasha juga mementingkan hal-hal
yang berkaitan dengan kemeliteran, karena ia yakin bahwa kekuasaanyan dapat
dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer. Muhammad Ali Pasha juga
11
Harun nasution. Pembaharaun dalam islam, PT bulan bintang, Jakarta : 2011 cet 14, hal, 27
mengundang para ahli militer barat untuk melatih angkatan bersenjata Mesir dan juga
mengirim misi ke luar negeri (Eropa) guna mempelajari ilmu kemiliteran. Pada tahun 1815 M
untuk pertama kalinya Mesir mendirikan Sekolah Militer yang sebagian besar instrukturnya
didatangkan dari Eropa. Tidak hanya itu, namun ia juga banyak mengimpor persenjataan
buatan Eropa seperti buatan Jerman atau Inggris. Terinspirasi oleh pelatihan militer bangsa
Eropa, Muhammad Ali kemudian melatih bala tentaranya berdasarkan “ Nidzam al-Jadid “
atau bisa disebut dengan peraturan baru. Ia mengatur tentara-tentara Mesir dan mulai
memperkuatkannya dengan menjadikan para petani luar daerah untuk mengikuti wajib
militer. Upaya itu ternyata cukup berhasil untuk menjadikan kekuatan militer Mesir semakin
berkembang.
b) Bidang Ekonomi dan Sosial
Muhammad Ali Pasha sangat memahami bahwa di belakang kekuatan militer mesti
harus ada kekuatan ekonomi yang sanggup membelanjai pembaharuan di bidang militer dan
bidang-bidang yang bersangkutan dengan militer. Jadi dua hal yang penting baginya,
kemajuan ekonomi dan kekuatan militer, dan dua hal ini menghendaki pengetahuan atau
ilmu-ilmu modern.
Salah satu dampak perkembangan ekonomi tersebut adalah ekspor kapas ke negara
Eropa. Hal itu sangat menguntungkan, karena adanya angsuran terhadap para petugas
administrasi yang dijadikan sebagai salah satu titik poin keuntungan bagi Mesir. Selain itu
wisatawan asing juga turut menyumbangkan pendapatan bagi devisa negara.Pengambil alihan
pemilikan tanah oleh negara dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan
negara. Harta kaum Mamluk yang telah dimusnahkannya dirampas, demikian pula dengan
harta-harta orang kaya di Mesir berada di bawah kekuasaannya.12
Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Muhammad Ali Pasha juga
membangun sistem irigasi, sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik. Karena Mesir adalah
negara pertanian, di samping memperbaiki irigasi lama ia juga mengandalkan irigasin baru,
memasukkan penanaman kapas dari India dan Sudan dan mendatangkan ahli pertanian dari
Eropa untuk memimpin pertanian.
Dalam tatanan sosial Muhammad Ali Pasha mengubah pengaturan administrasi bagi
penduduk desa dan kota dengan sistem yang lebih modern. Pembangunan prasarana
masyarakat umum mulia digalakkan, seperti pembangunan Rumah Sakit, sekaligus
mendatangkan beberapa dokter spesialis untuk menangani problematika penduduk setempat.
12
Philip K. Hitti, History of the Arab, h. 926.
Hal itu tidak lain adalah sebagai bentuk kekhawatiran Ali Pasha terhadap kesejahteraan
penduduk desa yang mengikuti wajib militer. Terutama ketika virus cacar mulai melanda
sebagian penduduk Mesir ketika itu. Usaha terhebat lainnya adalah dengan terselesaikannya
pembangunan sebuah terusan kuno yang menghubungkan antara Alexandria dengan sungai
nil. Menurut beberapa laporan, upaya tersebut diawali dengan penggalian yang mengerahkan
kurang lebih 100.000 petani Mesir. Dari hal tersebut meningkat pulalah pusat irigasi dari
tahun 1813-1830 M hingga 18%, yang sebelumnya proyek irigasi ini sangat lemah dan
kurang menguntungkan terlebih ketika masa awal kepemimpinannya.13
c) Dalam Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan walaupun ia buta huruf, namun ia menaruh perhatian besar
pada perkembangan ilmu. Hal ini terbukti dengan dibentuknya kementrian pendidikan.
Setelah itu didirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah
Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah
Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M.Selain itu, ia juga
banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk belajar pengetahuan berupa sains dan teknologi
Barat di Perancis. Menurut catatan sejarah ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia, Perancis,
Inggris dan Austria dengan mengambil disiplin keilmuan yang beragam seperti kemiliteran,
ilmu administrasi, arsitek, kedokteran dan obat-obatan.
Selain mendirikan beberapa sekolah dan mengirim pelajar ke luar ia juga melakukan
penerjemahan buku-buku terbitan Eropa dalam skala yang besar. Di samping
mendelegasikan pelajar Mesir ke Eropa ia juga mendatangkan guru-guru agung Eropa untuk
mengajar di sekolah-sekolah yang telah ia bangun. Muhammad Ali juga menerbitkan majalah
berbahasa Arab pertama kalinya yang diterbitkan tahun 1828 M, ia menamainya dengan
majalah " al-Waqa'i al-Mishriyah" (Berita Mesir). Majalah ini digunakan rezim Muhammad
Ali sebagai organ resmi pemerintah.
Inilah pembahasan singkat mengenai Muhammad Ali pasha, begitu banyak
peninggalan termegah Muhammad Ali yang bisa kita lihat di perbukitan Jabal Muqatam, ia
dengan mengerahkan desainer Yunani bernama Yusuf Bushnak akhirnya berhasil membuat
Masjid indah dengan corak menara Turki yang berwarna putih perak. Jika kita amati, masjid
ini terbuat dari bahan marmer yang menawan, maka tidak heran jika mayoritas penduduk
Mesir menamainnya sebagai masjid Alabaster. Di dalam masjid inilah jasad Muhammad Ali
13
Op cit. Harun Nasution hal, 29.
dikuburkan, meskipun ia meninggal di Alexandria. Jasa lain Muhammad Ali adalah
melakukan renovasi benteng Sholahuddin yang dibangun pertama kali oleh pahlawan Perang
Salib muslim, Sholahuddin al-Ayyubi. Dalam hal ini, ia banyak melakukan perbaikan
tembok-tembok yang sudah runtuh baik yang berada didalam maupun diluar. Kemudian, ia
juga membangun sebuah istana keluarga yang dapat kita nikmati jika kita melewati Babal-
Qullah. Pada tahun 1949 istana ini dijadikan museum oleh Raja Faruq.
Dalam sejarahnya Mesir dibagi menjadi dua bagian; Kuno dan Modern. Dengan
peradabannya yang telah dimulai sejak 7000 tahun yang silam, ia termasuk salah satu
diantara negara yang menempati urutan papan atas, tujuan wisata dunia. Maka tidak heran
jika setiap jengkal tanahnya yang kita pijak merupakan saksi sejarah yang memberikan cerita
sendiri. Begitulah kira-kira diskripsi sejarahnya.
Muhammad Ali Pasha yang dianggap sebagai pendiri Mesir Modern, kekuasaannya
saat itu meliputi Sudan dan Syiria. Bahkan pasukannya pun ikut berperang bersama ke
Sultanan Usmani di Yunani, Asia Kecil, hingga ke Eropa Timur.
3. Al-Thahthawi (1801-1873)
a. Biofrafi Al Tahtawi
Al-Thahthawi lahir di Tanta pada tahun 1801 H. Nama kecilnya adalah Rafia’at ibn
al-Mahrun al-Sayyid Badhawi Rafi’ Al-Thahthawi al-Huseini. Beliau wafat pada tahun 1873
di Kairo.14
Setelah selesai sekolah di Azhar, ia dikirim Muhammad Ali Pasya ke perancis. Di
Paris, ia belajar bahasa Perancis yang dalam waktu singkat dapat ia kuasai dengan baik.
Dengan kemampuan tersebut, ia membaca dan mempelajari buku-buku sejarah, filsafat
Yunani, ilmu hitung, logika dan bahkan pemikiran para pemikir bangsa Perancis Abad ke-19,
seperti Voltaire, Condillac, Rouseau dan Montesque.15
Hal ini menyebabkan ia mempunyai
pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang keilmuan.
Selama di Perancis, ia telah menterjemahkan 12 buku penting dalam berbagai bidang
seperti sejarah, pertambangan, akhlak dan adat istiadat, ilmu bumi, teknik, hak-hak manusia,
kesehatan jasmani dan sebagainya.16
Hasil karya-karya tersebut menunjukkan bahwa ia
mampu dan cakap dalam bidang penterjemahan. Diantara orang yang dikirim Muhammad Ali
14
Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan.Bulan Bintang, Jakarta:
1975 hal., 32
15
Ramayulis dan Samsul Nizar. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh Pendidikan di
Dunia Islam dan Indonesia). PT. Ciputat Press Group, Ciputat: 2005. Hal., 36
16
Harun Nasution. Op, Cit., hal. 43
Pasha, Al-Thahthawi tercatat sebagai satu-satunya orang yang mengkhususkan dirinya dalam
bidang penterjemahan.17
Kegiatan yang demikian merupakan salah satu yang diperlukan
dalam waktu itu. Ketika Muhammad Ali memerintah di Mesir, Al-Thahthawi memang
dimanfaatkan, bukan hanya untuk kepentingan pemerintah bahkan juga untuk kemajuan
rakyat Mesir.
Sekembali ke Mesir, Al-Thahthawi diserahkan jabatan sebagai guru bahasa Perancis
dan berbagai jabatan Kepala Sekolah, serta pimpinan Badan Penterjemah Undang-undang
Perancis. Berangkat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman tersebut turut
membentuk wawasan kependidikan Al-Thahthawi. ide tentang kebebasan yang ia peroleh
dari pengalaman di Perancis, kemudian ia susun dalam buku sosial politik berjudul Takhlish
Al-Ibriz ila Talkhis Baris.Adapun pemikiran dan ide-ide kependidikan ditulisnya dalam
buku al-Musyid al-Amin fi Tarbiyat al-Banin (Pedoman Tentang Pendidikan Anak).
b. Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan Al Tahtawi
1. Bidang pendidikan
Al Tahtawi semasa hidupnya banyak waktu yang dihabiskan untuk mengajar, dan
mengatur pendidikan; Dia menemukan ide-ide mengenai pendidikan dalam buku yang
ditulisnya. Dia menyatakan, bahwa pendidikan itu harus ada kaitannya dengan masalah-
masalah masyarakat dan lingkungannya.
Pemikiran Al Tahtawi mengenai pendidikan ada dua pokok yang di nilai penting :
pertama pendidikan yang bersifat universal dan emansipasi wanita. Pendidikan
hendaknya bersifat universal dan sama bentuknya bagi semua golongan, selain itu bahwa
masyarakat yang terdidik akan lebih muda dibina dan sekaligus dapat menghindari masing-
masing dari pengaruh negatip. Pemikiran ini dinilai sebagai rintisan bagi pemikiran
pendidikan yang bersifat demokratis.
Kedua mengenai pendidikan bangsa. Menurutnya bahwa pendidikan bukan hanya
terbatas pada kegiatan untuk mengajarkan pengetahuan, melainkan juga untuk membentuk
kepribadian dan menenamkan patriotisme.18
Tanah air ialah tempat tinggal, tanah kelahiran
yang dinikmati setiap warganya.
17
Ramayulis dan Samsul Nizar. Op,Cit.,Hal. 37
18
Ibid., hal., 38
Untuk melengkapi pemikiran pendidikan Al Tahtawi dilengkapi juga ide
pendidikannya dengan kurikulum yang dihubungkan kepentingan agama dan Negara.
Kurikulum yang dirumuskan oleh Al Tahtawi adalah sebagai berikut :
pertama kurikulum untuk tingkat pendidikan dasar terdiri atas mata pelajaran
membaca, menulis yang sumbernya adalah Al-Qur'an, nahwu dan dasar-dasar berhitung.
Keduauntuk tingkat menengah ( tajhizi ) terdiri atas : pendidikan jasmani dan cabang-
cabangnya, ilmu bumi. Sejarah, mantiq, biologi, fisika, kimia, manajemen, ilmu pertanian,
mengarang, peradaban, sebagian bahasa asing yang bermanfaat bagi Negara.
Ketiga untuk menengah atas ( `aliyah ) mata pelajaran terdiri atas : mata pelajaran
kejuruan. Mata pelajaran tersebut diberikan secara mendalam dan meliputi figh, kedokteran,
ilmu bumi dan sejarah.
Pemikiran tentang pendidikan yang diterapkan oleh Al Tahtawi di tulis pada buku al-
Mursyid al-Amin fi Tarbiyah al-Banin ( pedoman tentang pendidikan anak). Buku ini
menerangkan tentang ide-ide pendidikan yang meliputi :
a) pembagian jenjang pendidikan atas tingkat permulaan, menengah, dan pendidikan
tinggi akhir.
b) Pendidikan diperlukan, kerana pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencapai
kesejahteraan .
c) pendidikan mesti dilaksanakan dan diperuntukan bagi segala golongan. Maka tidak
ada perbedaan antara pendidikan anak laki-laki dan anak perempuan.
d) Pemikiran mengenai persamaan antara laki-laki dan pendidikan anakperempuan ini
dinilai sebagai mencontoh ide pemikiran Yunani.
Anak-anak perempuan harus memperoleh pendidikan yang sama dengan anak
lelaki. Pendidikan terhadap perempuan merupakan suatu hal yang sangat penting karena tiga
alasan, yaitu :
a) wanita dapat menjadi istri yang baik dan dapat menjadi mitra suami dalam
kehidupan sosial dan intelektual.
b) Agar wanita sebagai istri memiliki keterampilan untuk bekerja dalamn batas-batas
kemampuan mereka sebagai wanita.19
c) Selanjutnya Al Tahtawi mengatakan bahwa dia menginginkan agar para
perempuan mempunyai langka yang lebih baik dalam keluarganya. Karena tujuan
19
ibid., Hal., 40
pendidikan baginya, adalah untuk membentuk personality tidak hanya
mengabdikan ilmu yang dimiliki tetapi dengan pendidikan itu akan tertanamkan
penting kesejahteraan bagi keluarga dan merasakan keharusan.
Peran aktif dari berbagai lapisan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan
diperlukan dimajukan peradaban dengan bekal pendidikan yang menjadi hak seluruh warga
Negara. Di Mesir hak-hak wanita pada masa kurang medapat perhatian sehingga Al Tahtawi
tergugah menulis buku " Al Mursyid Al-Amin Al Banat wal Banin ".
2. Bidang Ekonomi
Pemerintah yang baik, adalah pemerintah yang dapat mengajukan ekonomi. Ekonomi
yang maju kesejahteraan masyarakat dapat dijamin.
Menurut Al Tahtawi ekonomi Mesir, tergantung pada pertanian, ia memuji usaha di
jalankan Muhammad Ali dalam lapangan ini. Juga ia menekankan pendapat ahli ekonomi
Eropa mengatakan bahwa Mesir mempunyai potensi besar dalam lapangan ekonomi.
Memajukan ekonomi, sejahteraan dunia akan tercapai. Hal ini, adalah baru karena tradisi
dalam Islam untuk mementingkan kehidupan dunia.
Al Tahtawi menekankan bahwa pembangunan perekonomian Mesir diawali dengan
kepedulian seluruh bangsa Mesir, sedangkan kunci adalah pendidikan yang akan
menghasilkan tenaga ahli terampil dalam masyarakat.
Beberapa ide yang dikemukan Al Tahtawi mengenai bidang ekonomi, termuat dalam
karya tulisannya " kitab Takhlish al Ibriz ila talkhis bariz " antara lain :
a. Aspek pertanian.
orang Mesir terdahulu terkenal kaya hanya tergantung pada tanah Mesir yang baik
dan subur. Oeh karena itu bahwa, perlunya meningkatkan perbaikan bidang pertanian
misalnya penanaman pohon kapas, Naila Anggur, zaitun, pemerilaharaan lebah, ulat
sutra, dan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pertanian misalnya pupuk
tanaman, irigasi yang cukup, sarana pengangkutan.
b. aspek transportasi.
perbaikan jalan yang menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain, demikian juga
jembatan dan pemasangan alat telekomunikasi untuk mempermudah dalam
berkomunikasi.
Buku atau karya At Tahtawi yang membahas secara rinci mengenai bidang ekonomi,
bisa dilihat dalam " Al Manaf al Umumiyyah ". Didalam buku itu dinyatakan bagaimana
orang-orang Egypt (Mesir) dahulu dapat berhasil dan sukses, dan kini kemudian akan hilang
? Bagaimana mengajar kembali untuk mendapatkan yang hilang itu.
3. Bidang Kesajahteraan
Kemajuan suatu Negara, ditandai meratanya kesejahteraan rakyat dan juga
meningkatkan jegiatan perekonomian, sehingga stabilitas Negara dapat dicapai.
Sebagaimana diungkapkan oleh Tahtawi, dalam bukunya "Manahij" bahwa manusia
pada dasarnya mempunyai dua tujuan, yaitu menjalankan perintah Tuhan dan mencari
kesejahteraan didunia, sebagaimana yang dicapai oleh bangsa Eropa modern. Oleh karena itu,
kesejahteraan umat Islam harus diperoleh atas dasar melakasanakan ajaran agama, berbudi
pekerti baik dan ekonomi yang maju.20
a) Pemikiran Al Tahtawi ini, dilandasi oleh tiga hal; yaitu :
b) Mesir adalah negeri yang subur tanahnya merupakan Negara agraris,
bahkanperekonomiannnya tergantung dari hasil pertanian.
c) Mesir mempunyai potensi yang besar dalam pembangunan ekonomi.
d) Mesir pada masa-masa fir'aun telah mencapai kejayaan dalam
kesejahteraanrakyat dengan berpegang teguh peda akhlak yang mulia.
Kesejahteraan merupakan tanggung jawab bersama, antara rakyat dan pemerintah
harus saling berkaitan. Kesejahteraan didunia sangat erat hubungannya dengan kemajuan
ekonomi. Sedang kemajuan ekonomi ditentukan oleh semangat kerja dan pengabdian. Al
Tahtawi menggambarkam orang-orang yang malas bagaikan patung-patung kuno Mesir,
bahkan [etung kuno mesir-pun masaih dapat dijadikan sumber informsi.
Jadi menurut Al Tahtawi "kesejahteraan"akan tercapai dengan dua jalan, yaitu
perpegang pada ajaran agama serta budi pekerti yang baik dan kemajuan ekonomi.
4. Bidang Pemerintahan
Ide Al Tahtawi tentang Negara dan masyarakat, bukan hanya sekedar pandangan
tradisional belaka, dan bukan pula hanya sebagai refleksi pengalaman dan pengetahuan yang
telah didapatnya di Paris. Tetapi merupakan kopmbinasi dan persenyawaan dari keduanya.
Dia mengemukakan contoh-contoh yang diteladani yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan para
20
Harun Nasution. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya. Jakarta. Hal. 48
sahabat dalam melaksanakan pemerintahan yang mempunyai hak kekuasaan mutlak, yang
dalam pelaksanaan pemerintahannya harus dengan adil berdasarkan undang-undang. Untuk
kelancaran pelaksanaan undang-undang itu harus ditangani oleh tiga badan yang terpisah
yaitu Legislative, Executive dan judicative (Trias Politica Montesque).
Menurut Al tahtawi, masyarakat suatu Negara, terdori daro empat (empat) golongan;
doa golonan yang memerintah, dua golongan yang lain diperintah. Dua golonan yang
memerintah adalah raja dan para ulama (dua para ilmuan). Sedang dua golongan yang
diperintah adalah tentara dan para produsen (termasuk semua rakyat).21
Golongan yang diperintah (rakyat) ini, harus patuh dan setia kepada pemerintah .
Meskipun sebenarnya, seorang raja hanya bertanggung jawab kepada Allah saja. Raja tidak
boleh melupakan kepentingan rakyat. Raja harus senantiasa harus ingat kepada Allah dan
siksaan yang disediakan bagi orang yang dzalim. Rasa takut seorang raja kepada Allah, akan
membuat raja berlaku baik kepada rakyatnya. Selain takut kepada Allah, tindak tanduk raja
selalu dikontrol oleh "pendapat umum". Oleh karena itu, antara yang memerintah yang
diperintah harus ada hubungan yang baik. Di balik itu, orang-orang yang duduk
dipemerintahan harus punya pendidikan yang tepat.
Hubungan orang-orang pemerintahan dengan para ulama, harus serasi dan hidup
berdampingan. Kepala Negara atau raja haruus hormat kepada ulama karena sebagai mitra
dalam menjalankan roda pemerintahan. Demikian pula harus dapat mengaktualisasikan peran
dan fungsi syariat dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian ulam harus menguasi
perkembangan modern, membekali diri dengan sains modern dan berperan aktif dalam
membantu kepala Negara, ikut bermunyawarah dalam menemukan kebijakan pemerintah.
Ide-ide Al Tahtawi ini dikemukakan agar dilaksanakan di Mesir, karena pada saat itu
Mesir dikuasa pleh pemerintah yang absolute dibawah pemerintahan Muhammad Ali dan
kemudian dilanjutkan oleh beberapa orang pasya.
5. Patrotisme
Al Tahtawi adalah orang Mesir yang pertama penganjur patriotisme. Paham bahwa
seluruh dunia Islam adalah tanah air bagi setiap individu muslim, mulai di rubah penekannya.
Al Tahtawi menekankan bahwa tanah air adalah tanah tumpah darah seseorang, bukan
seluruh dunia Islam. Ia berpendapat bahwa selain adanya persaudaraan se-agama, juga ada
21
Ibid., Hal. 46
persaudaraan setanah air. Dalam perkembangan dunia Islam selanjutnya persaudaraan tanah
air ternyata lebih dominan.
Patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu
masyarakat yang mempunyai pradaban. Kata " Wathan " dan " Hubul Wathan " ( patriotisme)
kelihatannya selalu dipakai oleh Patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang
mendirikan suatu masyarakat yang mempunyai pradaban. Kata " Wathan " dan " Hubul
Wathan " ( patriotisme) kelihatannya selalu dipakai oleh Al-Tahtawi dalam bukunya "
Manahaj" dan " Al-Mursyid ".
Mewujudkan masyarakat yang sejati dan patriotisme adalah bila setiap warga Negara
punya hak kemerdekaan.Ijtihad dan sains Modern.22
Memahami syari'at Islam menurut Al-Tahtawi merupakan sangat penting dan
memiliki kesadaran bahwa syari'at pasti senantiasa up to date, cocok untuk segala zaman dan
tempat.
orang yang mengerti serta memahami syari’at Islam, Al Tahtawi yakin akan
pentingnya kesadaran bahwa syari’at pasti senantiasa up to date, cocok untuk segala zaman
dan tempat. Untuk itu diperlukan usaha untuk menginterprestasi kembali syari’at kepada
situasi yang baru, sesuai dengan kebutuhan hidup zaman modern.
Ulama yang dibutuhkan untuk membangun pemerintah yang kuat dan maju, adalah
ulama yang ikut bertanggung jawab bersama kepala negara, ulama yang berpikir dinamis,
memiliki pengetahuan luas dan menjauhi sikap statis agar mampu menginterprestasi kembali
konsep agama sesual denga tuntutan zaman.
Sains dan pemikiran rasional pada dasarya tidak bertentangan dengan syari’at Islam.
Karena itu, ijtihad harus dilakukan oleh ulama. Ulama harus dapat merubah masyarakat yang
berfikiran statis dan tradisional.
Dalam bukunya “Al Qaul al Sadid fi al ijtihad wa al Taqlid” menguraikan pentingnya
ijtihad dan syarat-syarat menjadi mujtahid, serta dalil dalil dan tingkatan para mujtahid.’
Al Tahtawi meyakinkan dan menekankan kepada kaum muslimin Mesir dan para
ulama Azhar agar menerima dan merasakan betapa pentingnya serta manfaatnya sains
modern sebagaimana telah dikembangkan dan dimanfaatkan oleh orang Barat.23
Ia mengatakan pada hakikatnya sains modern itu adalah dan hasil pemikiran kaum
muslimin yang kemudian dikembangkan oleh Barat, yaitu dengan perantaraan terjemahan
dan buku-buku yang di tulis orang Islam dalam bahasa Arab. Perkembangan sains dan
22
Ibid., Hal. 44
23
Ibid., hal 49.
teknologi disamping untuk neningkatkan upaya kualitas umat Islam dalam melakukan ijtihad,
juga dapat menunjang kesejahteraan kehidupan kaum muslimin di dunia sebagaimana telah
dikembangkan di Eropa.
Gagasan tersebut menjadi fokus penting dan pemikiran dan pembaharuan Al Tahtawi.
Oleh karena itu, sebagian besar hidupnya disumbangkan untuk mendukung gagasannya
dengan menerjemahkan buku buku agar umat Islam mengetahui budaya yang maju di Barat.
Disamping sebagai penulis dan menjadi pimpinan dalarn beberapa pendidikan.
Al Tahtawi dalam hal Satalisme ia mencela orang Paris karena mereka tidak percaya
pada qadha’ dan qadar. Menurutnya, orang Islam harus percaya pada qadha’ dan qadar
Tuhan, tetapi disamping itu harus berusaha. Manusia tidak boleh mengembalikan segala-
galanya pada qadha’ dan qadar. Karena pendirian serupa lilin, menunjukkan kelemahan.
Tetapi berusaha semaksimal dulu, baru menyerah.
Orang Eropa berkeyakinan bahwa manusia dapat memperoleh apa yang di kehendakinya
dengan kemauan dan usahanya sendiri dan bila gagal, dalam usahanya, hat itu bukan karena
qadha’ dan qadar Tuhan, tetapi karena salah perkiraan atau kurang dalam berfikir atau kurang
kuat dalam usahanya.
C. Kesimpulan
1. Syeikh al-Islam al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin
Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at- Tamimi
al-Hambali an- Najdi adalah seorang ahli teologi agama Islam dan seorang tokoh
pemimpin gerakan salafiah yang pernah menjabat sebagai menteri penerangan Kerajaan
Arab Saudi. Muhammad bin Abdul Wahab berusaha membangkitkan kembali pergerakan
perjuangan Islam, para pendukung pergerakan ini sering disebut Wahabbi, tetapi mereka
menolak istilah ini karena pada dasarnya ajaran bin Wahhab adalah ajaran Nabi
Muhammad, bukan ajarannya sendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut
diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhiddun, yang bererti”satu Tuhan”.
2. Dari pemikiran tentang pemurnian tauhid, terkandung di dalamnya nilai-nilai pendidikan
yang sangat penting, diantaranya:
1. Mengajar manusia untuk bebas berpikir, berijtihad, berkreasi ddan tidak boleh taklid
kepada para ulama atau syekh. Hal ini mendidik kita untuk senantiasa mengembangkan
segala potensi yang ada, terutama potensi intelektual.
2. Mengajarakan manusia untuk mencontoh orang-ornga saleh. Hal ini dikemukakan oleh
Muhammad bin Abd. Wahab agar umat Islam mencontoh perilaku Rasulullah, sahabat,
dan para tabi’in yang memiliki akidah yang murni.
3. Akal pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling tinggi yang diberikan hanya kepada
manusia. Dengan akal dan pikiran yang dimilikinya itu pulalah manusia menempati
tempat tertinggi di antara mahluk-mahluk lain, baik malaikat, jin, binatang dan
sebagainya.
4. Sepintas pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad Ali Pasha hanya bersifat
keduniaan saja, namun dengan terangkatnya kehidupan dunia umat Islam otomatis
sekaligus terangkat pula derajat keagamaannya. Pembaharuan yang dilaksanakan oleh
Muhammad Ali merupakan landasan cikal bakal pemikiran dan pembaharuan selanjutnya.
Pembaharuan Muhammad Ali dilanjutkan oleh Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani,
Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan murid-murid Muhammad Abduh lainnya.
5. Al Tahtawi adalah tokoh pemikir pembaharu generasi pertama di Mesir Abad XIX.Nilai-
nilai Islam yang tinggi, senantiasa bersemayam di dalam lubuk hatinya sebagai hasil
studinya selama di Al Azhar.Nostalgia kejayaan sejarah Mesir kuno terungkap lagi oleh
persentuhannya dengan ekspedisi Napoleon ke Mesir, dan pengayatannya terhadap
peradaban dan kebudayaan serta kemajuan Barat selama dia di Perancis, dapat
menimbutkan ide-ide pemikirarinya untuk memperbaharui bangsa Mesir dan
keterbelakangan dan statis untuk melangkah maju terus menuju Mesir Barn yang modem,
yang memiliki peradaban dan kebudayaan modern yang di jiwai dan dilandasi oleh
agama, dengan segala aspeknya.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Yusron. PengantarStudiPemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia
Islam,Jakrta,69
Hitti, Philip K. History of the Arab. 1974
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan.Bulan
Bintang, Jakarta: 1975.
Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya. Jakarta.
Ramayulis danNizar,Samsul. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh
Pendidikan di Dunia Islam dan Indonesia). PT. Ciputat Press Group, Ciputat: 2005.
Suwito. Sejarah Sosial Pendidikan Islam.Jakarta: Prenada Media, 2005.
http://wajatimur11.blogspot.com/2009/08/khurafat-menurut-islampengaruh-dan.html.
http://www.artikata.com/arti-332186-jumud.html

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
sholihiyyah
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM
rahman rahman
 

Mais procurados (20)

Utsman bin affan
Utsman bin affanUtsman bin affan
Utsman bin affan
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
Definisi media dan multimedia
Definisi media dan multimediaDefinisi media dan multimedia
Definisi media dan multimedia
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visual
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum IslamSKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
 
Sarana/Media Dakwah
Sarana/Media DakwahSarana/Media Dakwah
Sarana/Media Dakwah
 
Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islam
 
Rangkuman materi tema 4
Rangkuman materi tema 4Rangkuman materi tema 4
Rangkuman materi tema 4
 
Biografi Al - Khawarizmi
Biografi Al - KhawarizmiBiografi Al - Khawarizmi
Biografi Al - Khawarizmi
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptxBAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
Pengembangan media pembelajaran
Pengembangan  media pembelajaranPengembangan  media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaran
 
Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptxBab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
 
Perang Salib dan Invasi Mongol
Perang Salib dan Invasi MongolPerang Salib dan Invasi Mongol
Perang Salib dan Invasi Mongol
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 

Destaque

Konsep pembaharuan dalam pendidikan islam
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islamKonsep pembaharuan dalam pendidikan islam
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islam
Nizar Syamsi
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatan
Olbers Letfaar
 
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
Ahmad Adnan
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
iskawia
 

Destaque (20)

Tokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi IslamTokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi Islam
 
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islam
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islamKonsep pembaharuan dalam pendidikan islam
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islam
 
Ilmu kalam
Ilmu kalamIlmu kalam
Ilmu kalam
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatan
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatan
 
Membangun Peradaban Islam
Membangun Peradaban IslamMembangun Peradaban Islam
Membangun Peradaban Islam
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Pemrograman desktop
Pemrograman desktopPemrograman desktop
Pemrograman desktop
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatan
 
Bab 1 pengantar komputer
Bab 1 pengantar komputerBab 1 pengantar komputer
Bab 1 pengantar komputer
 
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
 
Pemrograman desktop
Pemrograman desktopPemrograman desktop
Pemrograman desktop
 
Materi Pemrograman Desktop
Materi Pemrograman DesktopMateri Pemrograman Desktop
Materi Pemrograman Desktop
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Aik ppt 1
Aik ppt 1Aik ppt 1
Aik ppt 1
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernTokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam ppt
 

Semelhante a Makalah pmdi

sejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernsejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modern
MJM Networks
 
perkembangan ajaran islam di masa modren
perkembangan ajaran islam  di masa modrenperkembangan ajaran islam  di masa modren
perkembangan ajaran islam di masa modren
MJM Networks
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Rinoputra Stain
 
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptxPEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
udin100
 
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulanganLiana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
Paarief Udin
 
Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2
rizaldwi2
 

Semelhante a Makalah pmdi (20)

sejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernsejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modern
 
perkembangan ajaran islam di masa modren
perkembangan ajaran islam  di masa modrenperkembangan ajaran islam  di masa modren
perkembangan ajaran islam di masa modren
 
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode ModernPerkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
 
WAHABI.docx
WAHABI.docxWAHABI.docx
WAHABI.docx
 
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptxPEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
 
Perkembangan Pemikiran Islam
Perkembangan Pemikiran IslamPerkembangan Pemikiran Islam
Perkembangan Pemikiran Islam
 
PPT AIK 3 (1).pptx
PPT AIK 3 (1).pptxPPT AIK 3 (1).pptx
PPT AIK 3 (1).pptx
 
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islamBangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manar
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAWSejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
 
Perkembangan islam di zaman modern
Perkembangan islam di zaman modernPerkembangan islam di zaman modern
Perkembangan islam di zaman modern
 
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulanganLiana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
 
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa KlasikSejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik
 
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizhMakalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
 
Ski kls xii
Ski kls xiiSki kls xii
Ski kls xii
 
Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Tamadun islam
Tamadun islamTamadun islam
Tamadun islam
 

Makalah pmdi

  • 1. A. Latar Belakang Pembaharuan di Mesir Tumbuhnya gerakan pembaharuan dalam islam, merupakan wujud dari bentuk kesadaran umat Islam dari ketertinggalan dan keterbelakangan mereka. Banyaknya persoalan yang dihadapi umat islam, dari persoalan Intern seperti adanya penyimpangan ajaran Islam dari ajaran sebenarnya dengan banyak bermunculan hadis-hadis palsu, sistem pemerintahan otoriter yang dipimpin khadewi Ismail, serta keadaan sosial keagamaan di Mesir pada saaat itu sangat memprihatinkan dengan munculnya tahayul, bid’ah dan kurafat. Kemudian ditambah lagi persoalan Ekstern umat yang ditimbulkan dari tekanan penjajahan bangsa- bangsa Barat yang menuntut segera diatasi dan dipecahkan masalahanya. Gerakan modernisasi dalam dunia Islam dipelopori oleh para tokoh Islam yang berusaha sekuat tenaga untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar, dan berusaha kembali untuk memajukan Islam dan umatnya. Para pemimpin islam menyadari kelemahan, ketertinggalan, dan keterbelakangan dari berbagai aspeknya, setelah banyak diantara mereka yang berdialog atau berhadapan langsung dengan kemajuan peradaban bangsa Barat. Menyadari kekalahan dan kelemahan dalam berbagai aspek kehidupan dari bangsa- bangsa Barat, Umat Islam mulai bangkit kembali untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan. Bangsa yang pertama kali merasakan ketertinggalan dan keterbelakangan itu adalah Turki Utsmani dan Mesir. Secara garis besar, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan islam, yaitu: 1. Faktor kebutuhan pragmatis umat islam yang sangat membutuhkan satu sistem yang betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertakwa, dan beriman kepadaAllah SWT. 2. Agama Islam sendiri melalui ayat suci Al-Quran banyak menyuruh atau menganjurkan umat Islam untukselalu berfikir serta selalu membaca dan menganalisis sesuatu untuk kemudian bisa diterapkan atau bisa menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang kita lihat. 3. Adanya kontak Islam dengan Barat.1 1 Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam.Jakarta: Prenada Media, 2005 hal. 165
  • 2. Dan secara historis, kesadaran pembaharuan dan modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari datangnya Napoleon Bonaparte di Alexandria, Mesir pada tanggal 2 Juli 1798 M. Tujuan utamanya adalah menguasai daerah Timur, terutama India. Napolen Bonaparte menjadikan Mesir, hanya sebagai batu loncatan saja untuk menguasai India, yang pada waktu itu dibawah pengaruh kekuasaan kolonial Inggris. Konon, kedatangan Napolen ke Mesir tidak hanya dengan pasukan perang, tetapi juga dengan membawa seratus enam puluh orang diantaranya pakar ilmu pengetahuan, dua set percetakan dengan huruf latin, Arab, Yunani, peralatan eksperimen (seperti: teleskop, mikroskop, kamera, dan lain sebagainya), serta seribu orang sipil. B. Para Tokoh Pembaharu di Mesir 1. Muhammad bin Abdul Wahab (1115 – 1206 H/1701 – 1793 M) a. Biografi Muhammad bin abdul wahab Muhammad bin Abdul Wahab bernama lengkap Abu Abdullah bin Abd. Al-Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Rasyid at-Tamimi. Dia dilahirkan pada tahun 1703 M/1115 H di Uyainah, Najd, Saudi Arabia. Dia adalah pendiri kelompok ”wahabi”. Dia dan pengikut-pengikutnya menamakan kelompoknya dengan al-Muwahidun (pendukung tauhid). Sedangkan wahabi adalah julukan yang diberikan musuh-musuh mereka, yang juga dipakai oleh orang-orang Eropa dan akhirnya menjadi biasa. sejak kecil Muhammad bin Abd. Wahab telah mendapatkan pendidikan keagamaan yang cukup kuat. Dibawah asuhan ayahnya, Muhammad bin Abd. Wahab mendapatkan pelajaran yang pertama. Ia termasuk anak yang cerdas, hafal al-Quran dan banyak hadits Nabi sejak berusia dibawah 10 tahun. Dengan ayahnya ia belajar fiqh mazhab Hambali, tafsir dan hadits. Ia juga banyak mempelajari kitab- kitab karangan Ibnu Taimiyah dan Qayyim al-Jauziyyah. Setelah beberapa lama menetap di Mekah dan Madinah, ia kemudian pindah ke Basrah. Di sini beliau bermukim lebih lama, sehingga banyak ilmu-ilmu yang diperolehinya, terutaman di bidang haditsdan musthalahnya, fiqih dan usul fiqhnya, serta ilmu gramatika (ilmu qawaid). Selain belajar, ia sempat juga berdakwah di kota ini.2 Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab memulai dakwahnya di Basrah, tempat di mana beliau bermukim untuk menuntut ilmu ketika itu. Akan tetapi dakwahnya di sana 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
  • 3. kurang bersinar, karena menemui banyak rintangan dan halangan dari kalangan para ulama setempat. Di antara pendukung dakwahnya di kota Basrah ialah seorang ulama yang bernama Syeikh Muhammad al-Majmu’i. Tetapi Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama yang dituduhnya sesat. Akhirnya beliau meninggalkan Basrah dan mengembara ke beberapa negeri Islam untuk menyebarkan ilmu dan pengalamannya.3 Setelah beberapa lama, beliau lalu kembali ke al-Ahsa menemui gurunya Syeikh Abdullah bin `Abd Latif al-Ahsai untuk mendalami beberapa bidang pengajian tertentu yang selama ini belum sempat dipelajarinya. Di sana beliau bermukim untuk beberapa waktu, dan kemudian ia kembali ke kampung asalnya Uyainah. Pada tahun 1139H/1726M, bapanya berpindah dari 'Uyainah ke Huraymilah dan dia ikut serta dengan bapanya dan belajar kepada bapanya. Tetapi beliau masih meneruskan tentangannya yang kuat terhadap amalan-amalan agama di Najd. Hal ini yang menyebabkan adanya pertentangan dan perselisihan yang hebat antara beliau dengan bapanya yang Ahlussunnah wal jama'ah (serta penduduk-penduduk Najd). Keadaan tersebut terus berlanjut hingga ke tahun 1153H/1740M, saat bapanya meninggal dunia. Pada tahun 1738 ayahnya wafat, akhirnya ia kembali ke Uyainah. Selang setahun di sana ia menghabiskan waktunya untuk merenung dan baru setelah ia mengajukan doktrin ke masyarakat. Pada masa awal dakwahnya ia banyak mendapat tantangan. Pandangannya mendapat perhatian dari luar Uyainah sehingga ia pergi ke Dar’iyah dan mendapatkan pengikut hampir seluruh penduduk kota dan membangun masjid di sana.4 Banyak tantangan yang dihadapi oleh Muhammad bin Abd. Wahab pada saat di Dar’iyah, namun hal tersebut dapat dihadapi berkat dukungan politik sepenuhnya dari Muhammad bin Saud. Pada tahun 1795, Universitas Islam Muhammad bin Saud berhasil mengumpulkan karya-karyanya dan membukukannya menjadi 12 jilid, yang meliputi bidang tauhid, fiqh, hadits dan tafsir. 3 http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab 4 http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
  • 4. Muhammad bin `Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih di Dar’iyah. Keseluruhan hidupnya diisi dengan kegiatan menulis, mengajar, berdakwah dan berjihad serta mengabdi sebagai menteri penerangan Kerajaan Saudi di Tanah Arab. Muhammad bin Abdul wahab berdakwah sampai usia 92 tahun, beliau wafat pada tanggal 29 Syawal 1206 H, bersamaan dengan tahun 1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Dar’iyah (Najd). Ajarannya diteruskan oleh murid-muridnya dan misi ini menjadi gerakan reformis yang sangat kuat selama abad ke-18 hingga abad ke-20 M. b. Kerangka pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab Kerangka pemikrian Muhammad bin Abd. Wahab berangkat dari pemahaman ketauhidan kepada Allah. Ia membagi ketauhidan menjadi dua, yaitu tauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah. Tauhid uluhiyah artinya tauhid untuk menetapkan bahwa sifat ketuhanan itu hanya milik Allah, dengan penyaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allalh, yang dilahirkan dengan mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. Selain itu hanya berbakti kepada-Nya saja. Dengan kata lain, kepercayaan bahwa Tuhan yang menciptakan alam ini adalah Allah dan hanya berbakti kepadanya. Sedangkan tauhid rububiyah artinya kepercayaan bahwa pencipta alam ini adalah Allah, tapi tidak dengan mengabdi kepada Allah. Dalam pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab, tauhid uluhiyah inilah yang dibawa oleh para nabi dan rasul, sementara tauhid rububiyah hanyalah bentuk penyelewengan pengabdian manusia kepada selain Allah. Dengan demikian ia berpendapat bahwa satu- satunya cara untuk menyelamatkan manusia dari kemusyrikan dan kegelapan adalah kembali kepada kitabullah. Menurutnya, tauhid telah dirasuki berbagai hal yang hampir menyamai syirik. Seperti mengunjungi makam para wali, mempersembahkan hadiah dan meyakini bahwa mereka mampu mendatangkan keuntungan atau kesusahan. Seakan-akan Allah sama dengan penguasa dunia yang dapat didekati melalui para tokoh mereka.5 Menurut Muhammad bin Abd. Wahab, pemurnian akidah merupakan pondasi utama dalam pendidikan Islam. Ia juga menegaskan bahwa pendidikan melalui teladan atau contoh merupakan metode pendidikan yang paling efektif. Hal ini sejalan dengan pemikiran 5 http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
  • 5. Muhammad bin Abd. Wahab agar umat manusia kembali kepada Rasulullah dan para sahabatnya sebagai suri tauladan yang sangat baik bagi manusia. Prinsip-prinsip dasar ajaran Muhammad bin Abd. Wahab didasarkan atas ajaran Ibn Taimiyah dan Mazhab Hambali, yaitu: a) Ketuhanan Yang Esa yang mutlak b) Kembali kepada ajaran Islam sejati, seperti termaktub dalam Al-Quran dan Hadits c) Tidak dapat dipisahkannya kepercayaan dari tindakan, seperti shalat dan pemberian amal d) Percaya bahwa al-Quran itu bukan ciptaan manusia e) Kepercayaan nyata terhadap al-Quran dan hadits f) Percaya akan takdir. g) Mengutuk segenap pandangan dan tindakan yang tidak benar Menurutnya, manusia bebas berpikir dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh al- Quran dan Sunnah. Dia memerangi segala macam bentuk bid’ah dan mengarahkan agar orang beribahad dan berdoa hanya kepada Allah, bukan untuk para wali, syekh atau kuburan. Jika akidah mereka bersih seperti akidah para pandahulunya yang menjunjung tinggi kalimat “Laa Ilaaha Illallah” yang berarti tidak menganggap hal-hal lain sebagai Tuhan selain Allah, tidak takut mati, maka kaum muslimin pasti dapat meraih kembali kemuliaan dan kehormatan yang pernah diraih.6 Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan pada periode modern,diantaranya: a) Hanya al-Quran dan al-hadits yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran Islam, pendapat ulama tidak merupakan sumber b) Taqlid kepada ulama tidak diperbolehkan c) Pintu ijtihad tidak tertutup tetapi terbuka c. Perjuangan Dalam Memurnikan Aqidah Umat Islam Sejak dari itu, Syeikh Muhammad tidak lagi terikat. Dia bebas mengemukakan akidah-akidahnya sekehendak hatinya, menolak dan mengesampingkan amalan-amalan 6 Lock cit. Suwito dan Fauzan. Hlm. 273.
  • 6. agama yang dilakukan umat islam saat itu dengan sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan pendapat. Melihat keadaan umat islam yang sudah melanggar akidah, ia mulai merencanakan untuk menyusun sebuah barisan ahli tauhid (muwahhidin) yang diyakininya sebagai gerakan memurnikan dan mengembalikan akidah Islam. Oleh lawan-lawannya, gerakan ini kemudian disebut dengan nama gerakan Wahabiyah.7 Muhammad bin Abdul Wahab memulai pergerakan di kampungnya sendiri, Uyainah. Ketika itu, Uyainah diperintah oleh seorang Amir (penguasa) bernama Usman bin Muammar. Amir Usman menyambut baik ide dan gagasan Syeikh Muhammad, bahkan beliau berjanji akan menolong dan mendukung perjuangan tersebut. Suatu ketika, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab meminta izin pada Amir Uthman untuk menghancurkan sebuah bangunan yang dibina di atas maqam Zaid bin al-Khattab. Zaid bin al-Khattab adalah saudara kandung Umar bin al-Khattab, Khalifah Rasulullah yang kedua. Membuat bangunan di atas kubur menurut pendapatnya dapat menjurus kepada kemusyrikan. Amir menjawab "Silakan... tidak ada seorang pun yang boleh menghalang rancangan yang mulia ini." Tetapi beliau khuatir masalah itu kelak akan dihalang-halangi oleh penduduk yang tinggal berdekatan maqam tersebut. Lalu Amir menyediakan 600 orang tentara untuk tujuan tersebut bersama-sama Syeikh Muhammad merobohkan maqam yang dikeramatkan itu.8 Sebenarnya apa yang mereka sebut sebagai makam Zaid bin al-Khattab ra. yang gugur sebagai syuhada’ Yamamah ketika menumpaskan gerakan Nabi Palsu (Musailamah al- Kazzab) di negeri Yamamah suatu waktu dulu, hanyalah berdasarkan prasangka belaka. Karena di sana terdapat puluhan syuhada’ (pahlawan) Yamamah yang dikebumikan tanpa jelas lagi pengenalan mereka. Bisa saja yang mereka anggap makam Zaid bin al-Khattab itu adalah makam orang lain. Tetapi oleh karena masyarakat setempat di situ telah terlanjur beranggapan bahwa itulah makam beliau, mereka pun mengkeramatkannya dan membina sebuah masjid di dekatnya. 7 http://wajatimur11.blogspot.com/2009/08/khurafat-menurut-islampengaruh-dan.html. 8 Ibid.,,
  • 7. Makam itu kemudian dihancurkan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab atas bantuan Amir Uyainah, Uthman bin Muammar. Pergerakan Syeikh Muhammad tidak berhenti sampai disitu, ia kemudian menghancurkan beberapa makam yang dipandangnya berbahaya bagi ketauhidan. Hal ini menurutnya adalah untuk mencegah agar makam tersebut tidak dijadikan objek peribadatan oleh masyarakat Islam setempat. Berita tentang pergerakan ini akhirnya tersebar luas di kalangan masyarakat Uyainah maupun di luar Uyainah. Ketika pemerintah al-Ahsa' mendapat berita bahwa Muhammad bin'Abd al-Wahhab mendakwahkan pendapat, dan pemerintah 'Uyainah pula menyokongnya, maka kemudian memberikan peringatan dan ancaman kepada pemerintah'Uyainah. Hal ini rupanya berhasil mengubah pikiran Amir Uyainah. Ia kemudian memanggil Syeikh Muhammad untuk membicarakan tentang cara tekanan yang diberikan oleh Amir al-Ahsa'. Amir Uyainah berada dalam posisi serba salah saat itu, di satu sisi dia ingin mendukung perjuangan syeikh tapi di sisi lain ia tak berdaya menghadapi tekanan Amir al-Ihsa. Akhirnya, setelah terjadi perdebatan antara syeikh dengan Amir Uyainah, di capailah suatu keputusan: Syeikh Muhammad harus meninggalkan daerah Uyainah dan mengungsi ke daerah lain.9 Dalam bukunya yang berjudul Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab, Da'watuhu Wasiratuhu, Syeikh Muhammad bin `Abdul `Aziz bin `Abdullah bin Baz, beliau berkata: "Demi menghindari pertumpahan darah, dan karena tidak ada lagi pilihan lain, di samping beberapa pertimbangan lainnya maka terpaksalah Syeikh meninggalkan negeri Uyainah menuju negeri Dariyah dengan menempuh perjalanan secara berjalan kaki seorang diri tanpa ditemani oleh seorangpun. Ia meninggalkan negeri Uyainah pada waktu dini hari, dan sampai ke negeri Dariyah pada waktu malam hari." (Ibnu Baz, Syeikh `Abdul `Aziz bin `Abdullah, m.s 22). Tetapi ada juga tulisan lainnya yang mengatakan bahwa: Pada mulanya Syeikh Muhammad mendapat dukungan penuh dari pemerintah negeri Uyainah Amir Uthman bin Mu’ammar, namun setelah api pergerakan dinyalakan, pemerintah setempat mengundurkan diri dari percaturan pergerakan karena alasan politik (besar kemungkinan takut dipecat dari kedudukannya sebagai Amir Uyainah oleh pihak atasannya). Dengan demikian, tinggallah 9 http://www.artikata.com/arti-332186-jumud.html
  • 8. Syeikh Muhammad dengan beberapa orang sahabatnya yang setia untuk meneruskan dakwahnya. Dan beberapa hari kemudian, Syeikh Muhammad diusir keluar dari negeri itu oleh pemerintahnya. 2. Muhammad Ali Pasha a. Biografi Muhammad Ali Pasha Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di Kavala Albania Yunani dekat pantai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. Sejak kecil ia memiliki keterampilan dan kecerdasan luar biasa. Dalam perjalanan kariernya, banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaharukan atau memodenisir keadaan umat islam yang telah jauh tertinggal dari negara-negara Barat. Orang tuanya bekerja sebagai penjual rokok, dari kecil ia sudah harus bekerja, dia tak pernah memperoleh kesempatan sekolah, dengan demikian dia tidak bisa membaca dan menullis. Setelah besar ia bekerja sebagai pemungut pajak, karena kecakapannya dalam pekerjaannya ini ia menjadi kesayangan Gubernur Usmani setempat, akhirnya ia diangkat sebagai menantu oleh gubernur tersebut dan mulai dari waktu itu bintangnya semakin meningkat terus. Setelah ia di angkat menjadi menantu Gubernur Usmani di tempatnya bekerja. Ia masuk dalam dinas meliter dan dalam lapangan ini ia juga menunjukkan kecakapan dan kesanggupan sehingga pangkatnya cepat menaik menjadi perwira.10 ketika pergi ke Mesir ia mempunyai kedudukan wakil perwira yang memimpin pasukan yang dikirim dari daerahnya. Setelah tentara prancis keluar dari Mesir di tahun 1801. Muhammad Ali turut memainkan peran penting dalam politik. Mesir mulai mengalami ketenangan politik, khususnya setelah Muhammad Ali membantai sisa-sisa petinggi Mamluk pada tahun 1811, menurut cerita dari 470 kaum mamluk hanya seorang yang dapat melepaskan diri dengan melompat dari pagar istana kejurang yang ada di bukit Mukattan, kudanya mati tetapi ia selamat dengan pergi lari. kaum mamluk yang ada diluar Kairo kemudian diburu, mana yang dapat dibunuh dan sebagian kecil dapat melarikan diri ke Sudan pada akhirnya tahun 1811, kekuatan kaum mamluk di mesir telah habis. Untuk memajukan Mesir, Muhammad Ali melakukan pembenahan ekonomi dan militer. Atas saran para penasihatnya, ia juga melakukan program pengiriman tentara untuk 10 Drs.H.M. YusronAsmuni, PengantarStudiPemikirandanGerakanPembaharuandalamDunia Islam,Jakrta,69
  • 9. belajar di Eropa. Pemerinthan Muhammad Ali pasya menandai permulan diferensiasi yang sebenarnya antara struktur politik dan ke agamaan di Mesir. keputusan-keputusan dan program-programnya ternyata sebagian besar telah menentukan jalannya sekulerisasi yang berlangsung selama satu setengah abad di Mesir. Muhammad Ali berkuasa penuh. Ia telah menjadi wakil Sultan dengan resmi di Mesir dan rakyat sendiri tidak mempunyai organisasi dan kekuatan untuk menentang kekuasannya, ia pun bertindak sebagai diktator. Ia diberikan kepercayaan sebagai pemimpin militer pada era Turki Utsmani dan menjadi seorang pemimpin tersohor kebanggaan negara Mesir, terutama dalam merevolusi negara tersebut menjadi sebuah negara industri dan modern. Bahkan, orang Mesir sendiri mengenalnya sebagai seorang pahlawan. Walaupun tidak dilahirkan di Mesir dan tidak berbahasa Arab, namun keinginannya untuk membangun dan meningkatkan sumber penghasilan ekonomi bagi negara Mesir sangat besar. Inisiatif, visi dan semangat yang dimilikinya tak mampu menandingi pahlawan-pahlawan lain yang sezaman dengannya Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. dia muncul di Mesir tahun 1799 sebagai salah seorang diantara 300 orang anggota pasukan yang dikirim Albania atas perintah Sultan Utsmani untuk mengusir Perancis. Pada awalnya ia berkedudukan sebagai penasehat komandan pasukan Albania, karena kecakapannya dalam memimpin maka ia diangkat menjadi komandan penuh. Setelah berhasil mengusir Napoleon dari Mesir, ia di angkat menjadi jendral tahun 1801. pada bulan Nopember 1805 ia menjadi penguasa di Mesir dan bulan April 1806 ia di angkat menjadi Wali Negara Mesir dengan gelar Pasya. b. Pembaharuan-pembaharuan Yang Dilakukan Muhammad Ali Pasha a) Dalam Bidang Militer Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha. Ia melihat kemajuan yang dicapai negara-negara Barat, terutama Perancis, begitu hebat. Kemajuan dalam teknologi peperangan membuat Perancis dengan mudah menguasai Mesir (1798-1802 M). Setelah Perancis dapat diusir Inggris pada tahun 1802 M, Muhammad Ali Pasha mengundang Save, seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara Mesir.11 Sama hanya dengan raja-raja Islam lainnya, Ali Pasha juga mementingkan hal-hal yang berkaitan dengan kemeliteran, karena ia yakin bahwa kekuasaanyan dapat dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer. Muhammad Ali Pasha juga 11 Harun nasution. Pembaharaun dalam islam, PT bulan bintang, Jakarta : 2011 cet 14, hal, 27
  • 10. mengundang para ahli militer barat untuk melatih angkatan bersenjata Mesir dan juga mengirim misi ke luar negeri (Eropa) guna mempelajari ilmu kemiliteran. Pada tahun 1815 M untuk pertama kalinya Mesir mendirikan Sekolah Militer yang sebagian besar instrukturnya didatangkan dari Eropa. Tidak hanya itu, namun ia juga banyak mengimpor persenjataan buatan Eropa seperti buatan Jerman atau Inggris. Terinspirasi oleh pelatihan militer bangsa Eropa, Muhammad Ali kemudian melatih bala tentaranya berdasarkan “ Nidzam al-Jadid “ atau bisa disebut dengan peraturan baru. Ia mengatur tentara-tentara Mesir dan mulai memperkuatkannya dengan menjadikan para petani luar daerah untuk mengikuti wajib militer. Upaya itu ternyata cukup berhasil untuk menjadikan kekuatan militer Mesir semakin berkembang. b) Bidang Ekonomi dan Sosial Muhammad Ali Pasha sangat memahami bahwa di belakang kekuatan militer mesti harus ada kekuatan ekonomi yang sanggup membelanjai pembaharuan di bidang militer dan bidang-bidang yang bersangkutan dengan militer. Jadi dua hal yang penting baginya, kemajuan ekonomi dan kekuatan militer, dan dua hal ini menghendaki pengetahuan atau ilmu-ilmu modern. Salah satu dampak perkembangan ekonomi tersebut adalah ekspor kapas ke negara Eropa. Hal itu sangat menguntungkan, karena adanya angsuran terhadap para petugas administrasi yang dijadikan sebagai salah satu titik poin keuntungan bagi Mesir. Selain itu wisatawan asing juga turut menyumbangkan pendapatan bagi devisa negara.Pengambil alihan pemilikan tanah oleh negara dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan negara. Harta kaum Mamluk yang telah dimusnahkannya dirampas, demikian pula dengan harta-harta orang kaya di Mesir berada di bawah kekuasaannya.12 Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Muhammad Ali Pasha juga membangun sistem irigasi, sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik. Karena Mesir adalah negara pertanian, di samping memperbaiki irigasi lama ia juga mengandalkan irigasin baru, memasukkan penanaman kapas dari India dan Sudan dan mendatangkan ahli pertanian dari Eropa untuk memimpin pertanian. Dalam tatanan sosial Muhammad Ali Pasha mengubah pengaturan administrasi bagi penduduk desa dan kota dengan sistem yang lebih modern. Pembangunan prasarana masyarakat umum mulia digalakkan, seperti pembangunan Rumah Sakit, sekaligus mendatangkan beberapa dokter spesialis untuk menangani problematika penduduk setempat. 12 Philip K. Hitti, History of the Arab, h. 926.
  • 11. Hal itu tidak lain adalah sebagai bentuk kekhawatiran Ali Pasha terhadap kesejahteraan penduduk desa yang mengikuti wajib militer. Terutama ketika virus cacar mulai melanda sebagian penduduk Mesir ketika itu. Usaha terhebat lainnya adalah dengan terselesaikannya pembangunan sebuah terusan kuno yang menghubungkan antara Alexandria dengan sungai nil. Menurut beberapa laporan, upaya tersebut diawali dengan penggalian yang mengerahkan kurang lebih 100.000 petani Mesir. Dari hal tersebut meningkat pulalah pusat irigasi dari tahun 1813-1830 M hingga 18%, yang sebelumnya proyek irigasi ini sangat lemah dan kurang menguntungkan terlebih ketika masa awal kepemimpinannya.13 c) Dalam Bidang Pendidikan Dalam bidang pendidikan walaupun ia buta huruf, namun ia menaruh perhatian besar pada perkembangan ilmu. Hal ini terbukti dengan dibentuknya kementrian pendidikan. Setelah itu didirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M.Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk belajar pengetahuan berupa sains dan teknologi Barat di Perancis. Menurut catatan sejarah ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia, Perancis, Inggris dan Austria dengan mengambil disiplin keilmuan yang beragam seperti kemiliteran, ilmu administrasi, arsitek, kedokteran dan obat-obatan. Selain mendirikan beberapa sekolah dan mengirim pelajar ke luar ia juga melakukan penerjemahan buku-buku terbitan Eropa dalam skala yang besar. Di samping mendelegasikan pelajar Mesir ke Eropa ia juga mendatangkan guru-guru agung Eropa untuk mengajar di sekolah-sekolah yang telah ia bangun. Muhammad Ali juga menerbitkan majalah berbahasa Arab pertama kalinya yang diterbitkan tahun 1828 M, ia menamainya dengan majalah " al-Waqa'i al-Mishriyah" (Berita Mesir). Majalah ini digunakan rezim Muhammad Ali sebagai organ resmi pemerintah. Inilah pembahasan singkat mengenai Muhammad Ali pasha, begitu banyak peninggalan termegah Muhammad Ali yang bisa kita lihat di perbukitan Jabal Muqatam, ia dengan mengerahkan desainer Yunani bernama Yusuf Bushnak akhirnya berhasil membuat Masjid indah dengan corak menara Turki yang berwarna putih perak. Jika kita amati, masjid ini terbuat dari bahan marmer yang menawan, maka tidak heran jika mayoritas penduduk Mesir menamainnya sebagai masjid Alabaster. Di dalam masjid inilah jasad Muhammad Ali 13 Op cit. Harun Nasution hal, 29.
  • 12. dikuburkan, meskipun ia meninggal di Alexandria. Jasa lain Muhammad Ali adalah melakukan renovasi benteng Sholahuddin yang dibangun pertama kali oleh pahlawan Perang Salib muslim, Sholahuddin al-Ayyubi. Dalam hal ini, ia banyak melakukan perbaikan tembok-tembok yang sudah runtuh baik yang berada didalam maupun diluar. Kemudian, ia juga membangun sebuah istana keluarga yang dapat kita nikmati jika kita melewati Babal- Qullah. Pada tahun 1949 istana ini dijadikan museum oleh Raja Faruq. Dalam sejarahnya Mesir dibagi menjadi dua bagian; Kuno dan Modern. Dengan peradabannya yang telah dimulai sejak 7000 tahun yang silam, ia termasuk salah satu diantara negara yang menempati urutan papan atas, tujuan wisata dunia. Maka tidak heran jika setiap jengkal tanahnya yang kita pijak merupakan saksi sejarah yang memberikan cerita sendiri. Begitulah kira-kira diskripsi sejarahnya. Muhammad Ali Pasha yang dianggap sebagai pendiri Mesir Modern, kekuasaannya saat itu meliputi Sudan dan Syiria. Bahkan pasukannya pun ikut berperang bersama ke Sultanan Usmani di Yunani, Asia Kecil, hingga ke Eropa Timur. 3. Al-Thahthawi (1801-1873) a. Biofrafi Al Tahtawi Al-Thahthawi lahir di Tanta pada tahun 1801 H. Nama kecilnya adalah Rafia’at ibn al-Mahrun al-Sayyid Badhawi Rafi’ Al-Thahthawi al-Huseini. Beliau wafat pada tahun 1873 di Kairo.14 Setelah selesai sekolah di Azhar, ia dikirim Muhammad Ali Pasya ke perancis. Di Paris, ia belajar bahasa Perancis yang dalam waktu singkat dapat ia kuasai dengan baik. Dengan kemampuan tersebut, ia membaca dan mempelajari buku-buku sejarah, filsafat Yunani, ilmu hitung, logika dan bahkan pemikiran para pemikir bangsa Perancis Abad ke-19, seperti Voltaire, Condillac, Rouseau dan Montesque.15 Hal ini menyebabkan ia mempunyai pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang keilmuan. Selama di Perancis, ia telah menterjemahkan 12 buku penting dalam berbagai bidang seperti sejarah, pertambangan, akhlak dan adat istiadat, ilmu bumi, teknik, hak-hak manusia, kesehatan jasmani dan sebagainya.16 Hasil karya-karya tersebut menunjukkan bahwa ia mampu dan cakap dalam bidang penterjemahan. Diantara orang yang dikirim Muhammad Ali 14 Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan.Bulan Bintang, Jakarta: 1975 hal., 32 15 Ramayulis dan Samsul Nizar. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh Pendidikan di Dunia Islam dan Indonesia). PT. Ciputat Press Group, Ciputat: 2005. Hal., 36 16 Harun Nasution. Op, Cit., hal. 43
  • 13. Pasha, Al-Thahthawi tercatat sebagai satu-satunya orang yang mengkhususkan dirinya dalam bidang penterjemahan.17 Kegiatan yang demikian merupakan salah satu yang diperlukan dalam waktu itu. Ketika Muhammad Ali memerintah di Mesir, Al-Thahthawi memang dimanfaatkan, bukan hanya untuk kepentingan pemerintah bahkan juga untuk kemajuan rakyat Mesir. Sekembali ke Mesir, Al-Thahthawi diserahkan jabatan sebagai guru bahasa Perancis dan berbagai jabatan Kepala Sekolah, serta pimpinan Badan Penterjemah Undang-undang Perancis. Berangkat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman tersebut turut membentuk wawasan kependidikan Al-Thahthawi. ide tentang kebebasan yang ia peroleh dari pengalaman di Perancis, kemudian ia susun dalam buku sosial politik berjudul Takhlish Al-Ibriz ila Talkhis Baris.Adapun pemikiran dan ide-ide kependidikan ditulisnya dalam buku al-Musyid al-Amin fi Tarbiyat al-Banin (Pedoman Tentang Pendidikan Anak). b. Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan Al Tahtawi 1. Bidang pendidikan Al Tahtawi semasa hidupnya banyak waktu yang dihabiskan untuk mengajar, dan mengatur pendidikan; Dia menemukan ide-ide mengenai pendidikan dalam buku yang ditulisnya. Dia menyatakan, bahwa pendidikan itu harus ada kaitannya dengan masalah- masalah masyarakat dan lingkungannya. Pemikiran Al Tahtawi mengenai pendidikan ada dua pokok yang di nilai penting : pertama pendidikan yang bersifat universal dan emansipasi wanita. Pendidikan hendaknya bersifat universal dan sama bentuknya bagi semua golongan, selain itu bahwa masyarakat yang terdidik akan lebih muda dibina dan sekaligus dapat menghindari masing- masing dari pengaruh negatip. Pemikiran ini dinilai sebagai rintisan bagi pemikiran pendidikan yang bersifat demokratis. Kedua mengenai pendidikan bangsa. Menurutnya bahwa pendidikan bukan hanya terbatas pada kegiatan untuk mengajarkan pengetahuan, melainkan juga untuk membentuk kepribadian dan menenamkan patriotisme.18 Tanah air ialah tempat tinggal, tanah kelahiran yang dinikmati setiap warganya. 17 Ramayulis dan Samsul Nizar. Op,Cit.,Hal. 37 18 Ibid., hal., 38
  • 14. Untuk melengkapi pemikiran pendidikan Al Tahtawi dilengkapi juga ide pendidikannya dengan kurikulum yang dihubungkan kepentingan agama dan Negara. Kurikulum yang dirumuskan oleh Al Tahtawi adalah sebagai berikut : pertama kurikulum untuk tingkat pendidikan dasar terdiri atas mata pelajaran membaca, menulis yang sumbernya adalah Al-Qur'an, nahwu dan dasar-dasar berhitung. Keduauntuk tingkat menengah ( tajhizi ) terdiri atas : pendidikan jasmani dan cabang- cabangnya, ilmu bumi. Sejarah, mantiq, biologi, fisika, kimia, manajemen, ilmu pertanian, mengarang, peradaban, sebagian bahasa asing yang bermanfaat bagi Negara. Ketiga untuk menengah atas ( `aliyah ) mata pelajaran terdiri atas : mata pelajaran kejuruan. Mata pelajaran tersebut diberikan secara mendalam dan meliputi figh, kedokteran, ilmu bumi dan sejarah. Pemikiran tentang pendidikan yang diterapkan oleh Al Tahtawi di tulis pada buku al- Mursyid al-Amin fi Tarbiyah al-Banin ( pedoman tentang pendidikan anak). Buku ini menerangkan tentang ide-ide pendidikan yang meliputi : a) pembagian jenjang pendidikan atas tingkat permulaan, menengah, dan pendidikan tinggi akhir. b) Pendidikan diperlukan, kerana pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencapai kesejahteraan . c) pendidikan mesti dilaksanakan dan diperuntukan bagi segala golongan. Maka tidak ada perbedaan antara pendidikan anak laki-laki dan anak perempuan. d) Pemikiran mengenai persamaan antara laki-laki dan pendidikan anakperempuan ini dinilai sebagai mencontoh ide pemikiran Yunani. Anak-anak perempuan harus memperoleh pendidikan yang sama dengan anak lelaki. Pendidikan terhadap perempuan merupakan suatu hal yang sangat penting karena tiga alasan, yaitu : a) wanita dapat menjadi istri yang baik dan dapat menjadi mitra suami dalam kehidupan sosial dan intelektual. b) Agar wanita sebagai istri memiliki keterampilan untuk bekerja dalamn batas-batas kemampuan mereka sebagai wanita.19 c) Selanjutnya Al Tahtawi mengatakan bahwa dia menginginkan agar para perempuan mempunyai langka yang lebih baik dalam keluarganya. Karena tujuan 19 ibid., Hal., 40
  • 15. pendidikan baginya, adalah untuk membentuk personality tidak hanya mengabdikan ilmu yang dimiliki tetapi dengan pendidikan itu akan tertanamkan penting kesejahteraan bagi keluarga dan merasakan keharusan. Peran aktif dari berbagai lapisan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan diperlukan dimajukan peradaban dengan bekal pendidikan yang menjadi hak seluruh warga Negara. Di Mesir hak-hak wanita pada masa kurang medapat perhatian sehingga Al Tahtawi tergugah menulis buku " Al Mursyid Al-Amin Al Banat wal Banin ". 2. Bidang Ekonomi Pemerintah yang baik, adalah pemerintah yang dapat mengajukan ekonomi. Ekonomi yang maju kesejahteraan masyarakat dapat dijamin. Menurut Al Tahtawi ekonomi Mesir, tergantung pada pertanian, ia memuji usaha di jalankan Muhammad Ali dalam lapangan ini. Juga ia menekankan pendapat ahli ekonomi Eropa mengatakan bahwa Mesir mempunyai potensi besar dalam lapangan ekonomi. Memajukan ekonomi, sejahteraan dunia akan tercapai. Hal ini, adalah baru karena tradisi dalam Islam untuk mementingkan kehidupan dunia. Al Tahtawi menekankan bahwa pembangunan perekonomian Mesir diawali dengan kepedulian seluruh bangsa Mesir, sedangkan kunci adalah pendidikan yang akan menghasilkan tenaga ahli terampil dalam masyarakat. Beberapa ide yang dikemukan Al Tahtawi mengenai bidang ekonomi, termuat dalam karya tulisannya " kitab Takhlish al Ibriz ila talkhis bariz " antara lain : a. Aspek pertanian. orang Mesir terdahulu terkenal kaya hanya tergantung pada tanah Mesir yang baik dan subur. Oeh karena itu bahwa, perlunya meningkatkan perbaikan bidang pertanian misalnya penanaman pohon kapas, Naila Anggur, zaitun, pemerilaharaan lebah, ulat sutra, dan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pertanian misalnya pupuk tanaman, irigasi yang cukup, sarana pengangkutan. b. aspek transportasi. perbaikan jalan yang menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain, demikian juga jembatan dan pemasangan alat telekomunikasi untuk mempermudah dalam berkomunikasi.
  • 16. Buku atau karya At Tahtawi yang membahas secara rinci mengenai bidang ekonomi, bisa dilihat dalam " Al Manaf al Umumiyyah ". Didalam buku itu dinyatakan bagaimana orang-orang Egypt (Mesir) dahulu dapat berhasil dan sukses, dan kini kemudian akan hilang ? Bagaimana mengajar kembali untuk mendapatkan yang hilang itu. 3. Bidang Kesajahteraan Kemajuan suatu Negara, ditandai meratanya kesejahteraan rakyat dan juga meningkatkan jegiatan perekonomian, sehingga stabilitas Negara dapat dicapai. Sebagaimana diungkapkan oleh Tahtawi, dalam bukunya "Manahij" bahwa manusia pada dasarnya mempunyai dua tujuan, yaitu menjalankan perintah Tuhan dan mencari kesejahteraan didunia, sebagaimana yang dicapai oleh bangsa Eropa modern. Oleh karena itu, kesejahteraan umat Islam harus diperoleh atas dasar melakasanakan ajaran agama, berbudi pekerti baik dan ekonomi yang maju.20 a) Pemikiran Al Tahtawi ini, dilandasi oleh tiga hal; yaitu : b) Mesir adalah negeri yang subur tanahnya merupakan Negara agraris, bahkanperekonomiannnya tergantung dari hasil pertanian. c) Mesir mempunyai potensi yang besar dalam pembangunan ekonomi. d) Mesir pada masa-masa fir'aun telah mencapai kejayaan dalam kesejahteraanrakyat dengan berpegang teguh peda akhlak yang mulia. Kesejahteraan merupakan tanggung jawab bersama, antara rakyat dan pemerintah harus saling berkaitan. Kesejahteraan didunia sangat erat hubungannya dengan kemajuan ekonomi. Sedang kemajuan ekonomi ditentukan oleh semangat kerja dan pengabdian. Al Tahtawi menggambarkam orang-orang yang malas bagaikan patung-patung kuno Mesir, bahkan [etung kuno mesir-pun masaih dapat dijadikan sumber informsi. Jadi menurut Al Tahtawi "kesejahteraan"akan tercapai dengan dua jalan, yaitu perpegang pada ajaran agama serta budi pekerti yang baik dan kemajuan ekonomi. 4. Bidang Pemerintahan Ide Al Tahtawi tentang Negara dan masyarakat, bukan hanya sekedar pandangan tradisional belaka, dan bukan pula hanya sebagai refleksi pengalaman dan pengetahuan yang telah didapatnya di Paris. Tetapi merupakan kopmbinasi dan persenyawaan dari keduanya. Dia mengemukakan contoh-contoh yang diteladani yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan para 20 Harun Nasution. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya. Jakarta. Hal. 48
  • 17. sahabat dalam melaksanakan pemerintahan yang mempunyai hak kekuasaan mutlak, yang dalam pelaksanaan pemerintahannya harus dengan adil berdasarkan undang-undang. Untuk kelancaran pelaksanaan undang-undang itu harus ditangani oleh tiga badan yang terpisah yaitu Legislative, Executive dan judicative (Trias Politica Montesque). Menurut Al tahtawi, masyarakat suatu Negara, terdori daro empat (empat) golongan; doa golonan yang memerintah, dua golongan yang lain diperintah. Dua golonan yang memerintah adalah raja dan para ulama (dua para ilmuan). Sedang dua golongan yang diperintah adalah tentara dan para produsen (termasuk semua rakyat).21 Golongan yang diperintah (rakyat) ini, harus patuh dan setia kepada pemerintah . Meskipun sebenarnya, seorang raja hanya bertanggung jawab kepada Allah saja. Raja tidak boleh melupakan kepentingan rakyat. Raja harus senantiasa harus ingat kepada Allah dan siksaan yang disediakan bagi orang yang dzalim. Rasa takut seorang raja kepada Allah, akan membuat raja berlaku baik kepada rakyatnya. Selain takut kepada Allah, tindak tanduk raja selalu dikontrol oleh "pendapat umum". Oleh karena itu, antara yang memerintah yang diperintah harus ada hubungan yang baik. Di balik itu, orang-orang yang duduk dipemerintahan harus punya pendidikan yang tepat. Hubungan orang-orang pemerintahan dengan para ulama, harus serasi dan hidup berdampingan. Kepala Negara atau raja haruus hormat kepada ulama karena sebagai mitra dalam menjalankan roda pemerintahan. Demikian pula harus dapat mengaktualisasikan peran dan fungsi syariat dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian ulam harus menguasi perkembangan modern, membekali diri dengan sains modern dan berperan aktif dalam membantu kepala Negara, ikut bermunyawarah dalam menemukan kebijakan pemerintah. Ide-ide Al Tahtawi ini dikemukakan agar dilaksanakan di Mesir, karena pada saat itu Mesir dikuasa pleh pemerintah yang absolute dibawah pemerintahan Muhammad Ali dan kemudian dilanjutkan oleh beberapa orang pasya. 5. Patrotisme Al Tahtawi adalah orang Mesir yang pertama penganjur patriotisme. Paham bahwa seluruh dunia Islam adalah tanah air bagi setiap individu muslim, mulai di rubah penekannya. Al Tahtawi menekankan bahwa tanah air adalah tanah tumpah darah seseorang, bukan seluruh dunia Islam. Ia berpendapat bahwa selain adanya persaudaraan se-agama, juga ada 21 Ibid., Hal. 46
  • 18. persaudaraan setanah air. Dalam perkembangan dunia Islam selanjutnya persaudaraan tanah air ternyata lebih dominan. Patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang mempunyai pradaban. Kata " Wathan " dan " Hubul Wathan " ( patriotisme) kelihatannya selalu dipakai oleh Patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang mempunyai pradaban. Kata " Wathan " dan " Hubul Wathan " ( patriotisme) kelihatannya selalu dipakai oleh Al-Tahtawi dalam bukunya " Manahaj" dan " Al-Mursyid ". Mewujudkan masyarakat yang sejati dan patriotisme adalah bila setiap warga Negara punya hak kemerdekaan.Ijtihad dan sains Modern.22 Memahami syari'at Islam menurut Al-Tahtawi merupakan sangat penting dan memiliki kesadaran bahwa syari'at pasti senantiasa up to date, cocok untuk segala zaman dan tempat. orang yang mengerti serta memahami syari’at Islam, Al Tahtawi yakin akan pentingnya kesadaran bahwa syari’at pasti senantiasa up to date, cocok untuk segala zaman dan tempat. Untuk itu diperlukan usaha untuk menginterprestasi kembali syari’at kepada situasi yang baru, sesuai dengan kebutuhan hidup zaman modern. Ulama yang dibutuhkan untuk membangun pemerintah yang kuat dan maju, adalah ulama yang ikut bertanggung jawab bersama kepala negara, ulama yang berpikir dinamis, memiliki pengetahuan luas dan menjauhi sikap statis agar mampu menginterprestasi kembali konsep agama sesual denga tuntutan zaman. Sains dan pemikiran rasional pada dasarya tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Karena itu, ijtihad harus dilakukan oleh ulama. Ulama harus dapat merubah masyarakat yang berfikiran statis dan tradisional. Dalam bukunya “Al Qaul al Sadid fi al ijtihad wa al Taqlid” menguraikan pentingnya ijtihad dan syarat-syarat menjadi mujtahid, serta dalil dalil dan tingkatan para mujtahid.’ Al Tahtawi meyakinkan dan menekankan kepada kaum muslimin Mesir dan para ulama Azhar agar menerima dan merasakan betapa pentingnya serta manfaatnya sains modern sebagaimana telah dikembangkan dan dimanfaatkan oleh orang Barat.23 Ia mengatakan pada hakikatnya sains modern itu adalah dan hasil pemikiran kaum muslimin yang kemudian dikembangkan oleh Barat, yaitu dengan perantaraan terjemahan dan buku-buku yang di tulis orang Islam dalam bahasa Arab. Perkembangan sains dan 22 Ibid., Hal. 44 23 Ibid., hal 49.
  • 19. teknologi disamping untuk neningkatkan upaya kualitas umat Islam dalam melakukan ijtihad, juga dapat menunjang kesejahteraan kehidupan kaum muslimin di dunia sebagaimana telah dikembangkan di Eropa. Gagasan tersebut menjadi fokus penting dan pemikiran dan pembaharuan Al Tahtawi. Oleh karena itu, sebagian besar hidupnya disumbangkan untuk mendukung gagasannya dengan menerjemahkan buku buku agar umat Islam mengetahui budaya yang maju di Barat. Disamping sebagai penulis dan menjadi pimpinan dalarn beberapa pendidikan. Al Tahtawi dalam hal Satalisme ia mencela orang Paris karena mereka tidak percaya pada qadha’ dan qadar. Menurutnya, orang Islam harus percaya pada qadha’ dan qadar Tuhan, tetapi disamping itu harus berusaha. Manusia tidak boleh mengembalikan segala- galanya pada qadha’ dan qadar. Karena pendirian serupa lilin, menunjukkan kelemahan. Tetapi berusaha semaksimal dulu, baru menyerah. Orang Eropa berkeyakinan bahwa manusia dapat memperoleh apa yang di kehendakinya dengan kemauan dan usahanya sendiri dan bila gagal, dalam usahanya, hat itu bukan karena qadha’ dan qadar Tuhan, tetapi karena salah perkiraan atau kurang dalam berfikir atau kurang kuat dalam usahanya. C. Kesimpulan 1. Syeikh al-Islam al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at- Tamimi al-Hambali an- Najdi adalah seorang ahli teologi agama Islam dan seorang tokoh pemimpin gerakan salafiah yang pernah menjabat sebagai menteri penerangan Kerajaan Arab Saudi. Muhammad bin Abdul Wahab berusaha membangkitkan kembali pergerakan perjuangan Islam, para pendukung pergerakan ini sering disebut Wahabbi, tetapi mereka menolak istilah ini karena pada dasarnya ajaran bin Wahhab adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajarannya sendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhiddun, yang bererti”satu Tuhan”. 2. Dari pemikiran tentang pemurnian tauhid, terkandung di dalamnya nilai-nilai pendidikan yang sangat penting, diantaranya: 1. Mengajar manusia untuk bebas berpikir, berijtihad, berkreasi ddan tidak boleh taklid kepada para ulama atau syekh. Hal ini mendidik kita untuk senantiasa mengembangkan segala potensi yang ada, terutama potensi intelektual.
  • 20. 2. Mengajarakan manusia untuk mencontoh orang-ornga saleh. Hal ini dikemukakan oleh Muhammad bin Abd. Wahab agar umat Islam mencontoh perilaku Rasulullah, sahabat, dan para tabi’in yang memiliki akidah yang murni. 3. Akal pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling tinggi yang diberikan hanya kepada manusia. Dengan akal dan pikiran yang dimilikinya itu pulalah manusia menempati tempat tertinggi di antara mahluk-mahluk lain, baik malaikat, jin, binatang dan sebagainya. 4. Sepintas pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad Ali Pasha hanya bersifat keduniaan saja, namun dengan terangkatnya kehidupan dunia umat Islam otomatis sekaligus terangkat pula derajat keagamaannya. Pembaharuan yang dilaksanakan oleh Muhammad Ali merupakan landasan cikal bakal pemikiran dan pembaharuan selanjutnya. Pembaharuan Muhammad Ali dilanjutkan oleh Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan murid-murid Muhammad Abduh lainnya. 5. Al Tahtawi adalah tokoh pemikir pembaharu generasi pertama di Mesir Abad XIX.Nilai- nilai Islam yang tinggi, senantiasa bersemayam di dalam lubuk hatinya sebagai hasil studinya selama di Al Azhar.Nostalgia kejayaan sejarah Mesir kuno terungkap lagi oleh persentuhannya dengan ekspedisi Napoleon ke Mesir, dan pengayatannya terhadap peradaban dan kebudayaan serta kemajuan Barat selama dia di Perancis, dapat menimbutkan ide-ide pemikirarinya untuk memperbaharui bangsa Mesir dan keterbelakangan dan statis untuk melangkah maju terus menuju Mesir Barn yang modem, yang memiliki peradaban dan kebudayaan modern yang di jiwai dan dilandasi oleh agama, dengan segala aspeknya.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Asmuni, Yusron. PengantarStudiPemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam,Jakrta,69 Hitti, Philip K. History of the Arab. 1974 Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan.Bulan Bintang, Jakarta: 1975. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya. Jakarta. Ramayulis danNizar,Samsul. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh Pendidikan di Dunia Islam dan Indonesia). PT. Ciputat Press Group, Ciputat: 2005. Suwito. Sejarah Sosial Pendidikan Islam.Jakarta: Prenada Media, 2005. http://wajatimur11.blogspot.com/2009/08/khurafat-menurut-islampengaruh-dan.html. http://www.artikata.com/arti-332186-jumud.html