SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 55
dengan gagasan – gagasan dalam bidang psikologi
yang tengah populer pada masa itu dan James Finn
seorang mahasiswa tingkat doktoral dari Edgar Dale
berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi
audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang
kemudian berkembang hingga saat ini menjadi
suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh
penelitian, teori dan teknik tersendiri.

Gagasan Finn mengenai terintegrasinya sistem
dan proses mampu mencakup dan memperluas
gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara
bahan dengan proses pembelajaran.
Definisi Association for Educational
Communications Technology (AECT) 1963
• “ Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan
praktek pendidikan yang terutama berkepentingan
dengan mendesain, dan menggunakan pesan guna
mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan : (a)
mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan
dalam proses belajar; (b) penstrukturan dan
sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam
lingkungan pendidikan, meliputi :
perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan
pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan
sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah
pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi
secara efektif untuk membantu pengembangan potensi
pembelajar secara maksimal.”
Definisi AECT 1994
“ Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam
desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta
evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.”
Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih
sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna
yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh
teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan
profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori
dan praktek yang kokoh.
2.Desain, Pengembangan
Desain disini adalah proses untuk menentukan
kondisi belajar dengan tujuan untuk
menciptakan strategi dan produk.
Lahirnya Desain:
Karena gerakan psikologi
pembelajaran, terutama diilhami dari
pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori
pembelajaran berprogram (programmed
instructions). Selanjutnya, pada tahun 1969 dari
pemikiran Herbert Simon yang membahas
tentang preskriptif tentang desain turut memicu
kajian tentang desain.
Pendirian pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan
terprogram, seperti “Learning Resource and Development
Center” pada tahun 1960 semakin memperkuat kajian
tentang desain. Dalam kurun waktu tahun 1960-an dan
1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari Learning
Resource and Development Center tersebut menulis dan
berbicara tentang desain pembelajaran sebagai inti dari
Teknologi Pendidikan.
Perhatian terhadap desain pesan pun berkembang selama
akhir 1960-an dan pada awal 1970-an. Kolaborasi Robert
Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian
psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem
yang membuat konsep desain pembelajaran menjadi
semakin hidup.
Empat cakupan desain utama dari teori dan
praktek, yaitu :
(1) Desain Sistem Pembelajaran;
(2) Desain Pesan;
(3) Strategi Pembelajaran;
(4) Karakteristik Pembelajar.
Pengembangan adalah proses penterjemahan
spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya
meliputi :
(1) teknologi cetak;
(2) teknologi audio-visual;
(3) teknologi berbasis komputer; dan
(4) teknologi terpadu.
Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena :
(1) pesan yang didorong oleh isi;
(2) strategi pembelajaran yang didorong oleh teori; dan
(3) Manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras, perangkat
lunak, dan bahan pembelajaran

3.Pemanfaatan, Manajemen dan Evaluasi.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber
untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena
membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem
pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan
mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar
dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar
agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang
dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan
penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya
ke dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
Pemanfaatan adalah aktivitas
menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting
karena membicarakan kaitan antara
pembelajar dengan bahan atau sistem
pembelajaran.

PEMANFAATAN
1.Pemanfaatan Media
2.Difusi Inovasi
3.Implementasi dan Institusionalisasi
4.Kebijakan dan Regulasi
1.Pemanfaatan Media; yaitu penggunaan yang sistematis
dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media
merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan
pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana
suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan
dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan.
Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan

karakteristik pembelajar. Seseorang yang
belajar mungkin memerlukan bantuan
keterampilan visual atau verbal agar dapat
menarik keuntungan dari praktek atau sumber
belajar.
2.Difusi Inovasi adalah proses
berkomunikasi malalui strategi yang
terrencana dengan tujuan untuk diadopsi.
Tujuan akhir yang ingin dicapai ialah untuk
terjadinya perubahan.
Rogers (1983) melakukan studi tentang difusi
inovasi, yang mencakup berbagai disiplin ilmu.
Hasil studinya telah memperkuat pandangan
tentang pentahapan, proses, serta variabel yang
dapat mempengaruhi difusi. Dari hasil studi ini
dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan
bergantung pada upaya membangkitkan
kesadaran, keinginan mencoba dan mengadopsi
inovasi.
Dalam hal ini, penting dilakukan proses
desiminasi, yaitu yang sengaja dan sistematis
untuk membuat orang lain sadar adanya suatu
perkembangan dengan cara menyebarkan
informasi. Desiminasi ini merupakan tujuan awal
dari difusi inovasi. Langkah-langkah difusi
menurut Rogers (1983) adalah :
(1) pengetahuan;
(2) persuasi atau bujukan;
(3) keputusan;
(4) implementasi;
(5) dan konfirmasi.
3.Implementasi dan Institusionalisasi; yaitu
penggunaan bahan dan strategi pembelajaran
dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan
tersimulasikan). Sedangkan institusionalisasi
penggunaan yang rutin dan pelestarian dari
inovasi pembelajaran dalam suatu struktur
atau budaya organisasi.. Untuk menilai
pemanfaatan harus ada implementasi. Bidang
implementasi dan institusionalisasi
(pelembagaan) yang didasarkan pada
penelitian, belum berkembang sebaik-bidangbidang yang lain.
Tujuan dari implementasi dan
institusionalisasi adalah menjamin
penggunaan yang benar oleh individu
dalam organisasi. Sedangkan tujuan dari
institusionalisasi adalah untuk
mengintegrasikan inovasi dalam struktur
kehidupan organisasi. Keduanya
tergantung pada perubahan individu
maupun organisasi.
4.Kebijakan dan Regulasi; adalah aturan dan
tindakan yang mempengaruhi difusi dan
pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kebijakan
dan peraturan pemerintah mempengaruhi
pemanfaatan teknologi. Kebijakan dan regulasi
biasanya dihambat oleh permasalahan etika dan
ekonomi. Misalnya, hukum hak cipta yang
dikenakan pada pengguna teknologi, baik untuk
teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi
berbasis komputer, maupun terknologi terpadu.
PENGELOLAAN
1.Pengelolaan Proyek
2.Pengelolaan Sumber
3.Pengelolaan Sistem Penyampaian
4.Pengelolaan Informasi
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi
Pembelajaran melalui :
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi
pusat media, program media dan pelayanan media.
Pembauran perpustakaan dengan program media
membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Programprogram media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan
non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan
sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
Dengan lahirnya teknologi baru, dimungkinkan
tersedianya cara baru untuk mendapatkan
informasi. Akibatnya pengetahuan tentang
pengelolaan informasi menjadi sangat potensial.
Dasar teoritis pengelolaan informasi berasal dari
disiplin ilmu informasi. Pengelolaan informasi
membuka banyak kemungkinan untuk desain
pembelajaran, khususnya dalam pengembangan
dan implementasi kurikulum dan pembelajaran
yang dirancang sendiri.
1.Pengelolaan Proyek; meliputi :
perencanaan, monitoring, dan pengendalian
proyek desain dan pengembangan. Pengelolaan
proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional
(line and staff management) karena : (a) staf
proyek mungkin baru, yaitu anggota tim untuk
jangka pendek; (b) pengelola proyek biasanya
tidak memiliki wewenang jangka panjang atas
orang karena sifat tugas mereka yang
sementara, dan (c) pengelola proyek memiliki
kendali dan fleksibilitas yang lebis luas dari yang
biasa terdapat pada organisasi garis dan staf.
2.Pengelolaan Sumber; mencakup
perencanaan, pemantauan dan
pengendalian sistem pendukung dan
pelayanan sumber. Pengelolaan sumber
memliki arti penting karena mengatur
pengendalian akses. Pengertian sumber
dapat mencakup, personil
keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas
dan sumber pembelajaran.
3.Pengelolaan sistem penyampaian;
meliputi perencanaan, pemantauan
pengendalian “cara bagaimana distribusi
bahan pembelajaran diorganisasikan” Hal
tersebut merupakan suatu gabungan
antara medium dan cara penggunaan
yang dipakai dalam menyajikan informasi
pembelajaran kepada pembelajar.
4.Pengelolaan informasi; meliputi
perencanaan, pemantauan, dan
pengendalian cara
penyimpanan, pengiriman/pemindahan
atau pemrosesan informasi dalam rangka
tersedianya sumber untuk kegiatan
belajar. Pentingnya pengelolaan
informasi terletak pada potensinya untuk
mengadakan revolusi kurikulum dan
aplikasi desain pembelajaran
EVALUASI
1.Analisis Masalah

2.Pengukuran Beracuan Patokan
3.Penilaian Formatif
4.Penilaian Sumatif
Penilaian merupakan proses penentuan
memadai tidaknya pembelajaran dan
belajar, mencakup :
(1) analisis masalah;
(2) pengukuran acuan patokan;
(3) penilaian formatif; dan
(4) penilaian sumatif .

Penilaian bahan (produk pembelajaran)
– evaluasi yang menaksir kebaikan atau
manfaat isi yang menyangkut benda-benda
fisik, termasuk buku, pedoman
kurikulum, film, pita rekaman, dan produk
pembelajaran lainnya.
1.Analisis Masalah. Analisis masalah mencakup cara
penentuan sifat dan parameter masalah dengan
menggunakan strategi pengumpulan informasi dan
pengambilan keputusan. Telah lama para evaluator
yang piawai berargumentasi bahwa penilaian yang
seksama mulai saat program tersebut dirumuskan
dan direncanakan. Bagaimanapun baiknya anjuran
orang, program yang diarahkan pada tujuan yang
tidak/kurang dapat diterima akan dinilai gagal
memenuhi kebutuhan.
2.Pengukuran Acuan Patokan;
pengukuran acuan patokan meliputi
teknik-teknik untuk menentukan
kemampuan pembelajaran menguasai
materi yang telah ditentukan
sebelumnya. Penilaian acuan patokan
memberikan informasi tentang
penguasaan seseorang mengenai
pengetahuan, sikap, atau keterampilan
yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran.
3.Penilaian Formatif dan Sumatif; berkaitan
dengan pengumpulan informasi tentang
kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai
dasar pengembangan selanjutnya. Dengan
penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan
informasi tentang kecukupan untuk pengambilan
keputusan dalam hal pemanfaatan. Penilaian
formatif dilaksanakan pada waktu pengembangan
atau perbaikan program atau produk (atau orang
dsb). Kelima kawasan beserta kategorinya
tersebut di atas dapat divisualisasikan
PENDEKATAN
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang salah
satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach
diartikan sebagai a way of beginning something „cara memulai
sesuatu‟. Karena itu, istilah Pendekatan dapat diartikan cara memulai
pembelajaran. Lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi
mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal
dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang
kadang kala sulit membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat
aksiomatis (Badudu 1996:17). Aksiomatis artinya bahwa kebenaran
teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu
rancangan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran yang
memberi arah pada metode pengajarannya dan didasarkan pada
asumsi yang berkaitan.
Pendekatan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
pendekatan umum dan pendekatan khusus.
Pendekatan Umum ialah pendekatan yang berlaku
bagi semua bidang studi di suatu sekolah program.
Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum
antara lain: Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif), Pendekatan Keterampilan Proses, Pendekatan
Spiral (materi dasar berkembang terus hingga materi
lanjut), Pendekatan Tujuan (Berdasarkan tujuantujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan
sebagainya).
Pendekatan khusus yaitu pendekatan yang berlaku
untuk bidang studi tertentu misalnya
komunikatif, struktural, Iisan, langsung, tak
langsung, dan alamiah.
• Metode Pembelajaran
• Istilah Metode berasal dari bahasa Yunani methodos ‟jalan‟, ‟cara‟.
Maka Metode dapat diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Dalam
pembelajaran, metode diartikan ‟cara untuk mencapai tujuan‟.
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara
menyeluruh dan sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara melaksanakan
pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat
aksioma.
• Metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur
bagaimana mencapai tujuan--tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila
dikatakan bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatankegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu.
• Secara keseluruhan metode pengajaran mencakup tiga tahap
kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan
penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkah-langkah
kegiatan yang lebih spesifik. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis
bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan
bagaimana pengembangannya.
• Karena itu, metode pengajaran dapat dikatakan sebagai cara-cara guru
mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas
lima kegiatan pokok (pemilihan bahan, penyusunan
bahan, penyajian, pemantapan, dan penilaian formatif).
• Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya
semua metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah
pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena
keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah metode
pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan
berpedoman kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut.
Pendekatan mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu
mempengaruhi pemilihan bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan
juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran
biasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya
metode komunikatif berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS
berasal dari pendekatan SAS.
• Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas
dua bagian, yaitu metode umum dan metode khusus.
• Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran)
• Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang
studi/mata pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contohnya antara
lain: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, ramu
pendapat, demonstrasi, penemuan, inkuiri, pemberian tugas dan
resitasi, dan metode latihan.
Metode Khusus (metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu)
Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya
metode khusus pengajaran bahasa yang sangat ditentukan oleh corak bidang
studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip
tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus
pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu: pengajaran
bahasa pertama (bahasa ibu), dan pengajaran bahasa kedua atau bahasa
asing.
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran
bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat
pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di
seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa
ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.
Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua.
Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini
bahasa ibu. Contoh metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer
adalah : metode tata bahasa terjemahan, metode langsung, metode
eklektrik, metode audiolingual, metode SAS (Struktural Analitik
Sintetik), dan Metode Komunikatif.
• Strategi Pembelajaran
• Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ‟ilmu perang‟ atau ‟panglima perang‟.
Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di dalam
peperangan, misalnya mengatur siasat berperang angkatan darat. Strategi dapat pula
diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat
2000:1).
•
Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu
cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88).
• Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa
belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran (Barbara B Seels dan Rita C
Richey 1994:34). Teori tentang strategi pembelajaran meliputi situasi belajar,seperti
belajar induktif, serta komponen dari proses belajar/mengajar, seperti motivasi dan
elaborasi (Reigeluth, 1978b)
• Slameto (1991) menyatakan strategi adalah suatu rencana tentang pendaya gunaan dan
penggunaan potensi serta sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengajaran.
• Rusyan (1992) berpendapat, bahwa strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai
garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal senada
juga dikemukakan oleh Djamarah (2002), bahwa secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.
• Dick dan Carey mengatakan, strategi pembelajaran adalah semua
komponen materi/paket pengajaran dan prosedur yang digunakan untuk
membantu siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Dick dan Carey
menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran, yaitu:
kegiatan, prapembelajaran, penyajian informasi, partisipasi siswa, tes, dan
tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan
strategi pembelajaran.
•
Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli.
Mereka menyatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan
pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran
secara sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan
dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Berdasarkan
pendapat ini, konsep strategi mencakup empat pengertian sebagai berikut
(Suparman 1993:156).
• a. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
• b. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi
pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif.
• c. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
• d. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan
setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
• Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah
perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian
materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran
adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan
isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
• Dengan memahami beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
siasat guru dalam
mengefektifkan, mengefisienkan, serta
mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara
siswa dengan komponen-komponen
pembelajaran dalam suatu kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pengajaran.
• Teknik Pembelajaran
Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan sesuatu. Jadi, teknik
pengajaran adalah upaya, usaha, cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan pengajaran atau mengajar dalam rangka menyajikan dan
memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Karena
itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada
tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Jika kita
memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka yang tampak
pada kegiatan guru - murid tersebut adalah teknik mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah
siasat atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik
pembelajaran ditentukan berdasarkan strategi yang
digunakan, strategi yang digunakan disusun berdasarkan metode yang
dipilih, dan metode yang dipilih berdasarkan pendekatan yang dianut.
Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, strategi
dan teknik yang digunakan guru dalam merancang pembelajaran. Maka
teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan
guru itu mencari siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar
dan berhasil dengan baik
• Teknik Pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar)
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua
bidang studi. Contohnya : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, ramu
pendapat, pemberian tugas, inkuiri, demonstrasi, simulasi, dan lain-lain.

Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi
Tertentu)
Teknik khusus adalah cara mengajarkan/menyajikan bahan-bahan
pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa
mempunyai ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini karena teknik
mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang kecil. Sebagai
contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik
pembelajaran membaca, menulis, berbicara, menyimak, tata bahasa, dan
kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran
membaca permulaan dan membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas
banyak macam. Teknik khusus banyak sekali macamnya karena selalu
berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
PENDEKATAN
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang salah
satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach
diartikan sebagai a way of beginning something „cara memulai
sesuatu‟. Karena itu, istilah Pendekatan dapat diartikan cara memulai
pembelajaran. Lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi
mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal
dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang
kadang kala sulit membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat
aksiomatis (Badudu 1996:17). Aksiomatis artinya bahwa kebenaran
teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu
rancangan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran yang
memberi arah pada metode pengajarannya dan didasarkan pada
asumsi yang berkaitan.
Pendekatan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
pendekatan umum dan pendekatan khusus.
Pendekatan Umum ialah pendekatan yang berlaku
bagi semua bidang studi di suatu sekolah program.
Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum
antara lain: Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif), Pendekatan Keterampilan Proses, Pendekatan
Spiral (materi dasar berkembang terus hingga materi
lanjut), Pendekatan Tujuan (Berdasarkan tujuantujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan
sebagainya).
Pendekatan khusus yaitu pendekatan yang berlaku
untuk bidang studi tertentu misalnya
komunikatif, struktural, Iisan, langsung, tak
langsung, dan alamiah.
• Metode Pembelajaran
• Istilah Metode berasal dari bahasa Yunani methodos ‟jalan‟, ‟cara‟.
Maka Metode dapat diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Dalam
pembelajaran, metode diartikan ‟cara untuk mencapai tujuan‟.
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara
menyeluruh dan sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara melaksanakan
pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat
aksioma.
• Metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur
bagaimana mencapai tujuan--tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila
dikatakan bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatankegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu.
• Secara keseluruhan metode pengajaran mencakup tiga tahap
kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan
penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkah-langkah
kegiatan yang lebih spesifik. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis
bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan
bagaimana pengembangannya.
• Karena itu, metode pengajaran dapat dikatakan sebagai cara-cara guru
mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima
kegiatan pokok (pemilihan bahan, penyusunan
bahan, penyajian, pemantapan, dan penilaian formatif).
• Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya
semua metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan
dan prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama
pendekatan, sangat menentukan corak sebuah metode pengajaran. Metode
disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada
pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan mempengaruhi setiap
langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan
bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena
itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran biasa banyak yang
menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif
berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan
SAS.
• Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua
bagian, yaitu metode umum dan metode khusus.
• Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran)
• Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata
pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contohnya antara lain: metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, ramu
pendapat, demonstrasi, penemuan, inkuiri, pemberian tugas dan resitasi, dan
metode latihan.
Metode Khusus (metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu)
Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya
metode khusus pengajaran bahasa yang sangat ditentukan oleh corak bidang
studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip
tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus
pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu: pengajaran
bahasa pertama (bahasa ibu), dan pengajaran bahasa kedua atau bahasa
asing.
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran
bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat
pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di
seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa
ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.
Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua.
Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini
bahasa ibu. Contoh metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer
adalah : metode tata bahasa terjemahan, metode langsung, metode
eklektrik, metode audiolingual, metode SAS (Struktural Analitik
Sintetik), dan Metode Komunikatif.
• Strategi Pembelajaran
• Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ‟ilmu perang‟ atau ‟panglima perang‟.
Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di dalam
peperangan, misalnya mengatur siasat berperang angkatan darat. Strategi dapat pula
diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat
2000:1).
•
Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu
cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88).
• Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa
belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran (Barbara B Seels dan Rita C
Richey 1994:34). Teori tentang strategi pembelajaran meliputi situasi belajar,seperti
belajar induktif, serta komponen dari proses belajar/mengajar, seperti motivasi dan
elaborasi (Reigeluth, 1978b)
• Slameto (1991) menyatakan strategi adalah suatu rencana tentang pendaya gunaan dan
penggunaan potensi serta sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengajaran.
• Rusyan (1992) berpendapat, bahwa strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai
garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal senada
juga dikemukakan oleh Djamarah (2002), bahwa secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.
• Dick dan Carey mengatakan, strategi pembelajaran adalah semua komponen
materi/paket pengajaran dan prosedur yang digunakan untuk membantu siswa
dalam mencapai tujuan pengajaran. Dick dan Carey menjelaskan lima
komponen umum strategi pembelajaran, yaitu:
kegiatan, prapembelajaran, penyajian informasi, partisipasi siswa, tes, dan
tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan
strategi pembelajaran.
•
Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka
menyatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan
pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk
menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik
sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa
secara efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat ini, konsep strategi
mencakup empat pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156).
• a. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
• b. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi
pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif.
• c. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
• d. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap
langkah dalam kegiatan pembelajaran.
• Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah
perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian
materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran
adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan
isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
• Dengan memahami beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
siasat guru dalam
mengefektifkan, mengefisienkan, serta
mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara
siswa dengan komponen-komponen
pembelajaran dalam suatu kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pengajaran.
• Teknik Pembelajaran
Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan sesuatu. Jadi, teknik
pengajaran adalah upaya, usaha, cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan pengajaran atau mengajar dalam rangka menyajikan dan
memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Karena
itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada
tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Jika kita
memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka yang tampak
pada kegiatan guru - murid tersebut adalah teknik mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah
siasat atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik
pembelajaran ditentukan berdasarkan strategi yang
digunakan, strategi yang digunakan disusun berdasarkan metode yang
dipilih, dan metode yang dipilih berdasarkan pendekatan yang dianut.
Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, strategi
dan teknik yang digunakan guru dalam merancang pembelajaran. Maka
teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan
guru itu mencari siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar
dan berhasil dengan baik
• Teknik Pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar)
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua
bidang studi. Contohnya : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, ramu
pendapat, pemberian tugas, inkuiri, demonstrasi, simulasi, dan lain-lain.

Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi
Tertentu)
Teknik khusus adalah cara mengajarkan/menyajikan bahan-bahan
pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa
mempunyai ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini karena teknik
mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang kecil. Sebagai
contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik
pembelajaran membaca, menulis, berbicara, menyimak, tata bahasa, dan
kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran
membaca permulaan dan membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas
banyak macam. Teknik khusus banyak sekali macamnya karena selalu
berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
• membantu dalam melakukan reviu pustaka
• · membuka peluang untuk tugas-tugas baru
• · memaparkan jurang pemisah dalam
pengetahuan dengan mengutarakan kategori
dan sub-kategori pengetahuan, mengungkapkan
lubang-lubang dalam penelitian, dan
meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian.
• · Untuk membantu pengembangan teori
dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh
keberhasilan teori mengorganisasikan data
observasi sebagai hasil penelitian dalam bidang
teknologi pembelajaran.
Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi
desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan
mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan
dalam pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan
terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi
dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun
strategi pembelajaran. Pada dasarnya kawasan
pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya:
• Pesan yang didorong oleh isi
• Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori
• Manefestasi fisik dari teknologi-perangkat
keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran.
Kawasan pengembangan dapat
diorganisasikan dalam empat kategori
:

a.Teknologi cetak
b.Teknologi Audiovisual
c. Teknologi Berbasis
Komputer
d.Teknologi Terpadu
Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan
teknologi pembelajaran tertua diantara
kawasan-kawasan yang lain, karena
menggunakan bahan audiovisual secara teeratur
mendahului meluasnya perhatian terhadap
desain dan produksi media pembelajaran
sistematis. Pemanfaatan adalah aktivitas
menggunakan proses dan sumber untuk
belajar.
Implementasi dan Pelembagaan
• Implementasi adalah penggunaan bahan dan
strategi pembelajaran dalam keadaan
sesungguhnya. Sedangkan pelembagaan adalah
penggunaan yang rutin dan pelestarian dari
inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau
budaya organisasi.
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi
Kawasan Pengelolaan
Pembelajaran melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasi
an dan supervisi. Ada empat kategori dalam
kawasan pengelolaan :
a. Pengelolaan proyek
b. Pengelolaan Sumber
c. Pengelolaan sistem penyampaian
d. Pengelolaan informasi
Penilaian adalah proses penentuan memadai
Kawasan pembelajaran dan belajar. Dalam
Penilaian
tidaknya
kawasan penilaian terdapat empat
subkawasan, yaitu :

Analisis masalah
b. Pengukuran Acuan Patokan
(PAP)
c. Penilaian Formatif dan Sumatif
a.
Hubungan Antar Kawasan/ Domain
TEP Implikasi Teknologi Pembelajan
Kawasan Teknologi Pembelajaran meliputi
:
a. Desain
b. Pengembangan
c. Pemanfaatan
d. Manajemen
e. Evaluasi
f. Penelitian
Implementasi dan Kelembagaan
Implementasi adalah penggunaan bahan dan
strategi pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya bukan tersimulasikan.
Pelembagaan adalah penggunaan secara rutin
dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam
suatu struktur atau budaya organisasi. Tujuan
dari implementasi adalah menjamin
penggunaan yang benar oleh individu dalam
oraganisasi
ATAS PERHATIAN DIUCAPKAN

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdfPPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdfAdeKusnawan
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranRisa Lestari
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranTuti Naryanti
 
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptxRatnaFitriani15
 
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranInovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranJujun Muhamad Jubaerudin
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Landasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikanLandasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikanAprilia putri
 
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)DanBo Store
 
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptxKonsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptxcindymayeza
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumUlfia Rahmi
 
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)NunUi4
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 

Mais procurados (20)

PPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdfPPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdf
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Proposal Tesis
Proposal TesisProposal Tesis
Proposal Tesis
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaran
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
Materi Pembelajaran
Materi PembelajaranMateri Pembelajaran
Materi Pembelajaran
 
Definisi tep tahun 1977 1994 2008
Definisi tep tahun 1977 1994 2008Definisi tep tahun 1977 1994 2008
Definisi tep tahun 1977 1994 2008
 
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
 
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranInovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Landasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikanLandasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikan
 
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
 
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptxKonsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 

Semelhante a Domain teknologi pembelajaran

PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptx
PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptxPENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptx
PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptxAjeng Zanna Tirahna
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdfErliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdferlianiizzalestari31
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 rofieamirasyka
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 rofieamirasyka
 
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptxstrategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptxIreclever
 
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.pptdokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.pptahmadchumaedi2
 
Pengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaranPengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaranEssy Satriani
 
Pengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaranPengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaranEssy Satriani
 
Jawaban desain pesan
Jawaban desain pesanJawaban desain pesan
Jawaban desain pesanDedi Yulianto
 
Landasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaranLandasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaranDedi Yulianto
 
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044nik_mastura
 
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu KomputerPertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu KomputerRiza Rachmelia
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaranlavanter simamora
 

Semelhante a Domain teknologi pembelajaran (20)

PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptx
PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptxPENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptx
PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (1).pptx
 
BIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
BIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARANBIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
BIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdfErliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
 
Kata pengantar 1
Kata pengantar 1Kata pengantar 1
Kata pengantar 1
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004
 
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptxstrategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
 
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.pptdokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
 
Pengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaranPengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaran
 
Pengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaranPengertian teknologi pembelajaran
Pengertian teknologi pembelajaran
 
Jawaban desain pesan
Jawaban desain pesanJawaban desain pesan
Jawaban desain pesan
 
Landasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaranLandasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaran
 
Landasan tp
Landasan tpLandasan tp
Landasan tp
 
KAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARANKAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
 
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044
 
Bab 1 eit 311
Bab 1 eit 311Bab 1 eit 311
Bab 1 eit 311
 
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu KomputerPertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
 

Mais de Dedi Yulianto

Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimediaDedi Yulianto
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraDedi Yulianto
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Dedi Yulianto
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisDedi Yulianto
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiDedi Yulianto
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksionalDedi Yulianto
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistemDedi Yulianto
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran Dedi Yulianto
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDedi Yulianto
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualDedi Yulianto
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlDedi Yulianto
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoDedi Yulianto
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 

Mais de Dedi Yulianto (20)

Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimedia
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisis
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasi
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksional
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistem
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctl
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 

Domain teknologi pembelajaran

  • 1. dengan gagasan – gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada masa itu dan James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral dari Edgar Dale berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh penelitian, teori dan teknik tersendiri. Gagasan Finn mengenai terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan memperluas gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara bahan dengan proses pembelajaran.
  • 2. Definisi Association for Educational Communications Technology (AECT) 1963 • “ Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain, dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan : (a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar; (b) penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal.”
  • 3. Definisi AECT 1994 “ Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.” Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh.
  • 4. 2.Desain, Pengembangan Desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Lahirnya Desain: Karena gerakan psikologi pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori pembelajaran berprogram (programmed instructions). Selanjutnya, pada tahun 1969 dari pemikiran Herbert Simon yang membahas tentang preskriptif tentang desain turut memicu kajian tentang desain.
  • 5. Pendirian pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan terprogram, seperti “Learning Resource and Development Center” pada tahun 1960 semakin memperkuat kajian tentang desain. Dalam kurun waktu tahun 1960-an dan 1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari Learning Resource and Development Center tersebut menulis dan berbicara tentang desain pembelajaran sebagai inti dari Teknologi Pendidikan. Perhatian terhadap desain pesan pun berkembang selama akhir 1960-an dan pada awal 1970-an. Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup.
  • 6. Empat cakupan desain utama dari teori dan praktek, yaitu : (1) Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4) Karakteristik Pembelajar. Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi : (1) teknologi cetak; (2) teknologi audio-visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi terpadu.
  • 7. Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena : (1) pesan yang didorong oleh isi; (2) strategi pembelajaran yang didorong oleh teori; dan (3) Manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran 3.Pemanfaatan, Manajemen dan Evaluasi. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
  • 8. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. PEMANFAATAN 1.Pemanfaatan Media 2.Difusi Inovasi 3.Implementasi dan Institusionalisasi 4.Kebijakan dan Regulasi
  • 9. 1.Pemanfaatan Media; yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
  • 10. 2.Difusi Inovasi adalah proses berkomunikasi malalui strategi yang terrencana dengan tujuan untuk diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai ialah untuk terjadinya perubahan. Rogers (1983) melakukan studi tentang difusi inovasi, yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Hasil studinya telah memperkuat pandangan tentang pentahapan, proses, serta variabel yang dapat mempengaruhi difusi. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan bergantung pada upaya membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba dan mengadopsi inovasi.
  • 11. Dalam hal ini, penting dilakukan proses desiminasi, yaitu yang sengaja dan sistematis untuk membuat orang lain sadar adanya suatu perkembangan dengan cara menyebarkan informasi. Desiminasi ini merupakan tujuan awal dari difusi inovasi. Langkah-langkah difusi menurut Rogers (1983) adalah : (1) pengetahuan; (2) persuasi atau bujukan; (3) keputusan; (4) implementasi; (5) dan konfirmasi.
  • 12. 3.Implementasi dan Institusionalisasi; yaitu penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan institusionalisasi penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.. Untuk menilai pemanfaatan harus ada implementasi. Bidang implementasi dan institusionalisasi (pelembagaan) yang didasarkan pada penelitian, belum berkembang sebaik-bidangbidang yang lain.
  • 13. Tujuan dari implementasi dan institusionalisasi adalah menjamin penggunaan yang benar oleh individu dalam organisasi. Sedangkan tujuan dari institusionalisasi adalah untuk mengintegrasikan inovasi dalam struktur kehidupan organisasi. Keduanya tergantung pada perubahan individu maupun organisasi.
  • 14. 4.Kebijakan dan Regulasi; adalah aturan dan tindakan yang mempengaruhi difusi dan pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kebijakan dan peraturan pemerintah mempengaruhi pemanfaatan teknologi. Kebijakan dan regulasi biasanya dihambat oleh permasalahan etika dan ekonomi. Misalnya, hukum hak cipta yang dikenakan pada pengguna teknologi, baik untuk teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, maupun terknologi terpadu.
  • 15. PENGELOLAAN 1.Pengelolaan Proyek 2.Pengelolaan Sumber 3.Pengelolaan Sistem Penyampaian 4.Pengelolaan Informasi Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Programprogram media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
  • 16. Dengan lahirnya teknologi baru, dimungkinkan tersedianya cara baru untuk mendapatkan informasi. Akibatnya pengetahuan tentang pengelolaan informasi menjadi sangat potensial. Dasar teoritis pengelolaan informasi berasal dari disiplin ilmu informasi. Pengelolaan informasi membuka banyak kemungkinan untuk desain pembelajaran, khususnya dalam pengembangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran yang dirancang sendiri.
  • 17. 1.Pengelolaan Proyek; meliputi : perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional (line and staff management) karena : (a) staf proyek mungkin baru, yaitu anggota tim untuk jangka pendek; (b) pengelola proyek biasanya tidak memiliki wewenang jangka panjang atas orang karena sifat tugas mereka yang sementara, dan (c) pengelola proyek memiliki kendali dan fleksibilitas yang lebis luas dari yang biasa terdapat pada organisasi garis dan staf.
  • 18. 2.Pengelolaan Sumber; mencakup perencanaan, pemantauan dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber memliki arti penting karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup, personil keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas dan sumber pembelajaran.
  • 19. 3.Pengelolaan sistem penyampaian; meliputi perencanaan, pemantauan pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan” Hal tersebut merupakan suatu gabungan antara medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pembelajar.
  • 20. 4.Pengelolaan informasi; meliputi perencanaan, pemantauan, dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar. Pentingnya pengelolaan informasi terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran
  • 21. EVALUASI 1.Analisis Masalah 2.Pengukuran Beracuan Patokan 3.Penilaian Formatif 4.Penilaian Sumatif
  • 22. Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup : (1) analisis masalah; (2) pengukuran acuan patokan; (3) penilaian formatif; dan (4) penilaian sumatif . Penilaian bahan (produk pembelajaran) – evaluasi yang menaksir kebaikan atau manfaat isi yang menyangkut benda-benda fisik, termasuk buku, pedoman kurikulum, film, pita rekaman, dan produk pembelajaran lainnya.
  • 23. 1.Analisis Masalah. Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Telah lama para evaluator yang piawai berargumentasi bahwa penilaian yang seksama mulai saat program tersebut dirumuskan dan direncanakan. Bagaimanapun baiknya anjuran orang, program yang diarahkan pada tujuan yang tidak/kurang dapat diterima akan dinilai gagal memenuhi kebutuhan.
  • 24. 2.Pengukuran Acuan Patokan; pengukuran acuan patokan meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pembelajaran menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian acuan patokan memberikan informasi tentang penguasaan seseorang mengenai pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
  • 25. 3.Penilaian Formatif dan Sumatif; berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Dengan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan. Penilaian formatif dilaksanakan pada waktu pengembangan atau perbaikan program atau produk (atau orang dsb). Kelima kawasan beserta kategorinya tersebut di atas dapat divisualisasikan
  • 26. PENDEKATAN Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang salah satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way of beginning something „cara memulai sesuatu‟. Karena itu, istilah Pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu 1996:17). Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran yang memberi arah pada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
  • 27. Pendekatan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pendekatan umum dan pendekatan khusus. Pendekatan Umum ialah pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi di suatu sekolah program. Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum antara lain: Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), Pendekatan Keterampilan Proses, Pendekatan Spiral (materi dasar berkembang terus hingga materi lanjut), Pendekatan Tujuan (Berdasarkan tujuantujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan sebagainya). Pendekatan khusus yaitu pendekatan yang berlaku untuk bidang studi tertentu misalnya komunikatif, struktural, Iisan, langsung, tak langsung, dan alamiah.
  • 28. • Metode Pembelajaran • Istilah Metode berasal dari bahasa Yunani methodos ‟jalan‟, ‟cara‟. Maka Metode dapat diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Dalam pembelajaran, metode diartikan ‟cara untuk mencapai tujuan‟. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh dan sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat aksioma. • Metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur bagaimana mencapai tujuan--tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatankegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu. • Secara keseluruhan metode pengajaran mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkah-langkah kegiatan yang lebih spesifik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya.
  • 29. • Karena itu, metode pengajaran dapat dikatakan sebagai cara-cara guru mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima kegiatan pokok (pemilihan bahan, penyusunan bahan, penyajian, pemantapan, dan penilaian formatif). • Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran biasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan SAS. • Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu metode umum dan metode khusus. • Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran) • Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contohnya antara lain: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, ramu pendapat, demonstrasi, penemuan, inkuiri, pemberian tugas dan resitasi, dan metode latihan.
  • 30. Metode Khusus (metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu) Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode khusus pengajaran bahasa yang sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu: pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang. Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu. Contoh metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah : metode tata bahasa terjemahan, metode langsung, metode eklektrik, metode audiolingual, metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan Metode Komunikatif.
  • 31. • Strategi Pembelajaran • Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ‟ilmu perang‟ atau ‟panglima perang‟. Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, misalnya mengatur siasat berperang angkatan darat. Strategi dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1). • Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88). • Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran (Barbara B Seels dan Rita C Richey 1994:34). Teori tentang strategi pembelajaran meliputi situasi belajar,seperti belajar induktif, serta komponen dari proses belajar/mengajar, seperti motivasi dan elaborasi (Reigeluth, 1978b) • Slameto (1991) menyatakan strategi adalah suatu rencana tentang pendaya gunaan dan penggunaan potensi serta sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengajaran. • Rusyan (1992) berpendapat, bahwa strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal senada juga dikemukakan oleh Djamarah (2002), bahwa secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
  • 32. • Dick dan Carey mengatakan, strategi pembelajaran adalah semua komponen materi/paket pengajaran dan prosedur yang digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Dick dan Carey menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran, yaitu: kegiatan, prapembelajaran, penyajian informasi, partisipasi siswa, tes, dan tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi pembelajaran. • Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka menyatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat ini, konsep strategi mencakup empat pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156). • a. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa. • b. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif. • c. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. • d. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
  • 33. • Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. • Dengan memahami beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah siasat guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran.
  • 34. • Teknik Pembelajaran Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan sesuatu. Jadi, teknik pengajaran adalah upaya, usaha, cara yang digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Karena itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Jika kita memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka yang tampak pada kegiatan guru - murid tersebut adalah teknik mengajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan strategi yang digunakan, strategi yang digunakan disusun berdasarkan metode yang dipilih, dan metode yang dipilih berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, strategi dan teknik yang digunakan guru dalam merancang pembelajaran. Maka teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan guru itu mencari siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik
  • 35. • Teknik Pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu : Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar) Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Contohnya : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, ramu pendapat, pemberian tugas, inkuiri, demonstrasi, simulasi, dan lain-lain. Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu) Teknik khusus adalah cara mengajarkan/menyajikan bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa mempunyai ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini karena teknik mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang kecil. Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, menulis, berbicara, menyimak, tata bahasa, dan kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan dan membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak macam. Teknik khusus banyak sekali macamnya karena selalu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
  • 36. PENDEKATAN Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang salah satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way of beginning something „cara memulai sesuatu‟. Karena itu, istilah Pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu 1996:17). Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran yang memberi arah pada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
  • 37. Pendekatan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pendekatan umum dan pendekatan khusus. Pendekatan Umum ialah pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi di suatu sekolah program. Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum antara lain: Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), Pendekatan Keterampilan Proses, Pendekatan Spiral (materi dasar berkembang terus hingga materi lanjut), Pendekatan Tujuan (Berdasarkan tujuantujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan sebagainya). Pendekatan khusus yaitu pendekatan yang berlaku untuk bidang studi tertentu misalnya komunikatif, struktural, Iisan, langsung, tak langsung, dan alamiah.
  • 38. • Metode Pembelajaran • Istilah Metode berasal dari bahasa Yunani methodos ‟jalan‟, ‟cara‟. Maka Metode dapat diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Dalam pembelajaran, metode diartikan ‟cara untuk mencapai tujuan‟. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh dan sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat aksioma. • Metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur bagaimana mencapai tujuan--tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatankegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu. • Secara keseluruhan metode pengajaran mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkah-langkah kegiatan yang lebih spesifik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya.
  • 39. • Karena itu, metode pengajaran dapat dikatakan sebagai cara-cara guru mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima kegiatan pokok (pemilihan bahan, penyusunan bahan, penyajian, pemantapan, dan penilaian formatif). • Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran biasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan SAS. • Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu metode umum dan metode khusus. • Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran) • Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contohnya antara lain: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, ramu pendapat, demonstrasi, penemuan, inkuiri, pemberian tugas dan resitasi, dan metode latihan.
  • 40. Metode Khusus (metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu) Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode khusus pengajaran bahasa yang sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu: pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang. Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu. Contoh metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah : metode tata bahasa terjemahan, metode langsung, metode eklektrik, metode audiolingual, metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan Metode Komunikatif.
  • 41. • Strategi Pembelajaran • Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ‟ilmu perang‟ atau ‟panglima perang‟. Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, misalnya mengatur siasat berperang angkatan darat. Strategi dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1). • Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88). • Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran (Barbara B Seels dan Rita C Richey 1994:34). Teori tentang strategi pembelajaran meliputi situasi belajar,seperti belajar induktif, serta komponen dari proses belajar/mengajar, seperti motivasi dan elaborasi (Reigeluth, 1978b) • Slameto (1991) menyatakan strategi adalah suatu rencana tentang pendaya gunaan dan penggunaan potensi serta sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengajaran. • Rusyan (1992) berpendapat, bahwa strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal senada juga dikemukakan oleh Djamarah (2002), bahwa secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
  • 42. • Dick dan Carey mengatakan, strategi pembelajaran adalah semua komponen materi/paket pengajaran dan prosedur yang digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Dick dan Carey menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran, yaitu: kegiatan, prapembelajaran, penyajian informasi, partisipasi siswa, tes, dan tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi pembelajaran. • Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka menyatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat ini, konsep strategi mencakup empat pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156). • a. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa. • b. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif. • c. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. • d. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
  • 43. • Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. • Dengan memahami beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah siasat guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran.
  • 44. • Teknik Pembelajaran Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan sesuatu. Jadi, teknik pengajaran adalah upaya, usaha, cara yang digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Karena itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Jika kita memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka yang tampak pada kegiatan guru - murid tersebut adalah teknik mengajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan strategi yang digunakan, strategi yang digunakan disusun berdasarkan metode yang dipilih, dan metode yang dipilih berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, strategi dan teknik yang digunakan guru dalam merancang pembelajaran. Maka teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan guru itu mencari siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik
  • 45. • Teknik Pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu : Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar) Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Contohnya : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, ramu pendapat, pemberian tugas, inkuiri, demonstrasi, simulasi, dan lain-lain. Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu) Teknik khusus adalah cara mengajarkan/menyajikan bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa mempunyai ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini karena teknik mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang kecil. Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, menulis, berbicara, menyimak, tata bahasa, dan kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan dan membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak macam. Teknik khusus banyak sekali macamnya karena selalu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
  • 46. • membantu dalam melakukan reviu pustaka • · membuka peluang untuk tugas-tugas baru • · memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang dalam penelitian, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian. • · Untuk membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi sebagai hasil penelitian dalam bidang teknologi pembelajaran.
  • 47. Kawasan Pengembangan Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya: • Pesan yang didorong oleh isi • Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori • Manefestasi fisik dari teknologi-perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran.
  • 48. Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori : a.Teknologi cetak b.Teknologi Audiovisual c. Teknologi Berbasis Komputer d.Teknologi Terpadu
  • 49. Kawasan Pemanfaatan Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan teknologi pembelajaran tertua diantara kawasan-kawasan yang lain, karena menggunakan bahan audiovisual secara teeratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran sistematis. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
  • 50. Implementasi dan Pelembagaan • Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan sesungguhnya. Sedangkan pelembagaan adalah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.
  • 51. Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Kawasan Pengelolaan Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasi an dan supervisi. Ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan : a. Pengelolaan proyek b. Pengelolaan Sumber c. Pengelolaan sistem penyampaian d. Pengelolaan informasi
  • 52. Penilaian adalah proses penentuan memadai Kawasan pembelajaran dan belajar. Dalam Penilaian tidaknya kawasan penilaian terdapat empat subkawasan, yaitu : Analisis masalah b. Pengukuran Acuan Patokan (PAP) c. Penilaian Formatif dan Sumatif a.
  • 53. Hubungan Antar Kawasan/ Domain TEP Implikasi Teknologi Pembelajan Kawasan Teknologi Pembelajaran meliputi : a. Desain b. Pengembangan c. Pemanfaatan d. Manajemen e. Evaluasi f. Penelitian
  • 54. Implementasi dan Kelembagaan Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya bukan tersimulasikan. Pelembagaan adalah penggunaan secara rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Tujuan dari implementasi adalah menjamin penggunaan yang benar oleh individu dalam oraganisasi