Metabolisme tubuh terbagi menjadi dua, yaitu anabolisme yang melibatkan sintesis molekul kompleks, dan katabolisme yang melibatkan penguraian molekul kompleks. Suhu tubuh dikontrol oleh keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti aktivitas dan lingkungan. Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang ditandai dengan gejala seperti menggigil dan rasa
2. METABOLISME TUBUH
Salah satu tanda yang menunjukkan gejala
hidup pada makhluk hidup adalah melakukan
metabolisme.
Metabolisme secara harfiah mempunyai arti
“perubahan” (bahasa Yunani metabole =
berubah) yang menunjukkan semua perubahan
kimia dan energi yang ada di dalam tubuh. Atau
dengan kata lain metabolisme merupakan
jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik dan
pengubahan energi dalam tubuh yang
menompang dan mempertahankan kehidupan
3. LANJUTAN . . .
Metabolisme mencakup sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organik kompleks.
Reaksi metabolisme di dalam tubuh ini
dibantu dengan enzim.
4. LANJUTAN . . .
Enzim merupakan senyawa protein yang
berperan dalam metabolisme. Enzim
berperan sebagai biokatalisator, yaitu
senyawa organic yang mampu mempercepat
reaksi kimia tetapi tidak ikut bereaksi. Enzim
bekerja dengan cara menurunkan energy
aktivasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim antara lain : Suhu, pH, zat
penghambat (Inhibitor), Aktivator dan
konsentrasi
5. METABOLISME TUBUH,
Metabolisme tubuh Terbagi dua :
1. Anabolisme ( Sintesis )
Meliputi reaksi-reksi kimia untuk membentuk
kompleks molekul yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan mempertahankan
kehidupan yang disintesis dari zat yang lebih
sederhana disertai penggunaan energi.
Contoh yang termasuk Anabolisme adalah :
sintesis lemak, sintesis protein.
6. 2. Katabolisme ( Penguraian)
Meliputi reaksi-reaksi kimia untuk memecah
molekul kompleks menjadi molekul yang
berukuran lebih kecil atau lebih sederhana
disertai pelepasan energy. Contohnya :
respirasi sel, fermentasi, serta katabolisme
lemak dan protein.
7. ENERGI DAN LAJU METABOLISME
Energi
Energi dibutuhkan untuk proses-proses
fisiologis yang berlangsung dalam sel-sel
tubuh. Proses ini meliputi kontraksi muscular,
pembentukan dan penghantaran implus
saraf, sekresi kelenjar, mempertahankan
suhu melalui produksi panas, mekanisme
transpor aktif, dan berbagai jenis reaksi
sintesis dan degradasi.
8. SUHU TUBUH, PENGATURAN DAN DEMAM
Yang mempengaruhi suhu tubuh adalah:
1.Kecepatan metabolisme basal
2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan
9. DETERMINAN SUHU TUBUH
Adalah keseimbangan antara produksi
panas dan pengeluaran panas.
Keseimbangan ini dipertahankan oleh
mekanisme homeostastik.
1.Produksi panas
Berlangsung melalui reaksi katabolisme
makanan dan aktivitas otot. Dalam kondisi
basal, hati memproduksi 20% panas tubuh;
otak, 15%; jantung, 12%; dan otot, sisanya.
10. LANJUTAN. . .
2. Pengeluaran panas
Pengeluaran panas ini ke udara atau ke
objek yang berdekatan terjadi melalui
proses-proses fisik seperti radiasi, konduksi,
konveksi, dan evaporasi. 80% panas
dikeluarkan melalui kulit. Sisanya melalui
membran mukosa saluran pencernaan,
pernapasan, dan saluran urinaria.
11. PENGATURAN SUHU TUBUH
Mekanisme penahanan panas
Vasokontriksi pembuluh darah perifer, akibat
stimulasi simpatis, akan mengurangi aliran
darah dan pengeluaran panas melalui kulit,
serta menahan darah hangat pada bagian inti
tubuh.
Peningkatan aktivitas muscular, seperti
kontraksi otot volunter dan penggigilan
involunter, akan meningkatkan produksi panas.
Mekanisme peningkatan hormon yang
meningkatkan metabolisme dan produksi panas.
12. Mekanisme pengeluaran panas
Vasodilatasi pembuluh darah perifer, akibat
inhibisi saraf simpatis, menyebabkan
peningkatan aliran darah kepermukaan tubuh
untuk memperbesar pengeluaran panas dan
mengurangi tonus otot sehingga produksi panas
berkurang.
Peningkatan sekresi kelenjar keringat
meningkatkan pengeluaran panas melalui
evaporasi.
13. DEMAM
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh
meningkat melebihi suhu tubuh normal. Demam
adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang
sering digunakan adalah pireksia atau febris. Apabila
suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40°C),
demam disebut hipertermi.
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul
bervariasi tergantung pada fase demam, meliputi
fase awal, proses, dan fase pemulihan
(defesvescence). Tanda-tanda ini muncul sebagai
hasil perubahan pada titik tetap dalam mekanisme
pengaturan suhu tubuh.
14. FASE TERJADINYA DEMAM
Fase I: awal (awitan dingin atau menggigil)
· Peningkatan denyut jantung
· Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan
· Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot
· Kulit pucat dan dingin karena vasokontriksi
· Merasakan sensasi dingin
· Dasar kuku mengalami sianosis karena
vasokontriksi
· Rambut kulit berdiri
· Pengeluaran keringat berlebihan
· Peningkatan suhu tubuh
15. FASE TERJADINYA DEMAM
Fase II: proses demam
· Proses menggigil lenyap
· Kulit terasa hangat / panas
· Merasa tidak panas atau dingin
· Peningkatan nadi dan laju pernafasan
· Peningkatan rasa haus
· Dehidrasi ringan hingga berat
· Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf
· Lesi mulut herpetik
· Kehilangan nafsu makan ( jika demam memanjang )
· Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme
protein
Fase III: pemulihan
· Kulit tampak merah dan hangat
· Berkeringat
· Menggigil ringan
· Kemungkinan mengalami dehidrasi