Dokumen ini memberikan informasi mengenai berbagai topik terkait frofilaksis dan anti infeksi, meliputi desinfektan, antibiotika, obat anti tuberkulosis, anti amuba, dan obat kanker. Topik utama yang dibahas adalah jenis, mekanisme kerja, dan efek samping dari berbagai jenis obat tersebut.
2. A. Desinfektan
Desinfektan didefinisikan sebagai
bahan kimia atau pengaruh fisika yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri
dan virus, juga untuk membunuh atau
menurunkan jumlah mikroorganisme atau
kuman penyakit lainnya.
3. Mekanisme Desinfektan
Cara kerja antiseptik dan desinfektan
dipengaruhi oleh kadar, waktu, suhu, bahan-
bahan organik, jumlah mikroorganisme dan
adanya spora.
4. Kontra Indikasi Desinfektan
Antiseptika dan desinfektan sama toksisnya
bagi kuman dan jaringan hidup. Oleh karena itu,
antiseptika atau desinfektan tidak dapat
digunakan secara sistemis dan penggunaannya
hanya terbatas pada penggunaan lokal, antara
lain:
Untuk membersihkan luka
Preoperatif untuk mematikan kuman di kulit atau
sebelumnya injeksi.
5. Efek Samping Desinfektan
Tidak jarang antiseptika bersifat toksis bagi
jaringan,
menghambat penyembuhan luka, dan
menimbulkan sensitasi.
6. B. Antibiotika
Antibiotik sebagai substansi yang bahkan di
dalam konsentrasi rendah dapat
menghambat pertumbuhan dan reproduksi
bakteri dan fungi.
7. Mekanisme Antibiotik
Cara yang ditempuh oleh antibiotik dalam
menekan bakteri dapat bermacam-
macam, namun dengan tujuan yang sama
yaitu untuk menghambat perkembangan
bakteri.
8. Golongan Obat Antibiotika
Penisilin diperoleh dari jamur Penicilium
chrysogeneum dari bermacam-macam jenis yang
dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan
samping R ) benzilpenisilin ternyata paling aktif.
Sefalosforin merupakan antibiotik betalaktam yang
bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding
mikroba.
Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spectrum
luas penggunaannya semakin lama semakin
berkurang karena masalah resistansi.
10. C. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan
salah satu jenis penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat
khususnya TBC paru. Penyakit ini disebabkan
oleh Mycobacterium tuberkulosis yang
menyerang paru, namun dapat juga mengenai
organ lain.
11. PENGOBATAN
Tuberkulosis
Pengobatan tuberkulosis primer meliputi :
Isoniasid (H): bersifat bakterisid dapat membunuh 90%
populasi kuman dalam beberapa hari pertama
pengobatan.
Rifampisin (R): Bersifat bakterisid dapat membunuh
kuman semi-dormant (persister) yang tidak dapat dibunuh
oleh Isoniasid.
Pirasinamid (Z): Bersifat bakterisid dapat membunuh
kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam.
12. Streptomisin (S): Bersifat bakterisid. Menyebabkan
kerusakan saraf ke delapan yang berkaitan dengan
keseimbangan dan pendengaran.
Etambutol (E): Bersifat sebagai bakteriostatik.
Diikutkan dalam pengobatan jika diprediksi ada
resistensi terhadap INH.
13. Efek Samping OBAT
Efek samping minor yaitu efek samping yang
hanya menyebabkan sedikit perasaan tidak
enak.
Efek samping mayor yaitu efek samping yang
dapat menjadi sakit serius.
14. D. Anti Amuba
Amuba adalah parasit yang terdapat pada
makanan dan minuman yang tercemar,
kemudian tertelan oleh manusia dan
menetap usus dan menimbulkan infeksi.
15. Penggolongan Obat
Obat amubiasid kontak , meliputi
senyawa-senyawa metronidazol dan
tinidazol.
Obat amubiasid jaringan , meliputi
senyawa nitro-imidazol yang berkhasiat
terhadap bentuk histolitika di dinding
usus dan jaringan-jaringan lain.
17. E.KANKER
Definisi
Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri
gangguan atau kegagalan mekanisme
pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis
lainnya pada organisme multiseluler.
18. Obat-obat kanker
Jenis Obat
Golongan : Alkilator
Nama Obat :
Mekloretamin, 0,4 mg/kgBB
Siklofosfamid, Oral : 60-120 mg/hari.
Sebaiknya diberikan bersama atau
sesudah makan
Ifosfamid, 1,2 g/hari selama 5 hari.
19. Lanjutan..
Golongan :Antimetabolit
Nama Obat :
Fludarabi , 25 mg/hari, selama 5 hari
Sitarabin , 100 mg/m2/hari untuk 5-10 hari
infus
Gemsitabin ,1000 mg tiap minggu selama 7
minggu,
20. Mekanisme kerja Obat
Alkilator
Cara kerja Alkilator yaitu melalui pembentukan ion
karbonium(alkil) kemudian berikatan secara kovalen
dengan berbagai nulkeofilik penting dalam tubuh,
Misalnya fosfat, amino, sulfhidril, hidroksil,
karboksil atau gugus imidazol.
21. Efek samping
Alkilator dapat menyebabkan depresi
hemopoetik yang ireversibel. Terutama bila
diberikan setelah pengobatan antikanker lain
atau setelah radiasi
Antimetabolit, menyebabkan depresi hemopoetik
dan gangguan saluran cerna.