Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis kalimat yaitu kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat langsung, dan kalimat tak langsung. Menguraikan ciri-ciri dan contoh dari masing-masing jenis kalimat tersebut.
2. Kalimat aktif
Kalimat yang subjeknya melakukan
pekerjaan atau melakukan perbuatan.
Ciri-ciri :
1. Subjeknya sebagai pelaku.
2. Predikatnya berawalan me- atau ber-.
3. Predikatnya tergolong kata kerja.
2
3. Contoh :
1. Adik membaca buku.
2. Tatang bermain bola.
3. Yuli mandi di kolam renang.
4. Wawan telah membeli buku gambar.
5. Gunung Galunggung meletus
tahun 80-an.
6. Paman hendak memelihara ayam
negeri.
7. Kucing hitam itu menangkap tikus di
lumbung padi.
3
4. Kalimat Pasif
Kalimat yang subjeknya dikenai
pekerjaan atau dikenai perbuatan.
Ciri-ciri :
1. Subjeknya sebagai penderita.
2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau
ter-kan.
3. Predikatnya berupa predikat persona
(kata ganti orang, disusul oleh kata
kerja yang kehilangan awalan).
4
5. Contoh :
1. Dompetku terjatuh di jalan.
2. Pameran itu akan dibuka oleh Bupati
Kendari.
3. Surat itu sudah dibaca oleh paman
kemarin.
4. Papan tulis putih sudah dibeli oleh
penjaga sekolah kemarin.
5. Makanan itu sudah kami berikan
kepada anak-anak.
5
6. 6. Kiki belum diberitahu oleh kakak
tentang berita itu.
7. Imelda diganggu oleh beberapa
pemuda jalanan.
8. Masalah itu dihadapi oleh ayah
dengan sabar.
9. Kemarin, pawang itu diterkam
harimau.
10. Pohon cemara itu ditebang oleh
masyarakat kemarin.
6
7. Cara mengubah kalimat aktif menjadi
kalimat pasif:
1. Pertukarkanlah pengisi subjek (S)
dengan pengisi Objek (O) atau
ubahlah letak S-P-O menjadi O-P-S /
O-S-P.
2. Gantilah awalan me- (N-) dengan dipada predikat.
3. Tambahkan kata oleh di belakang
predikat (manasuka).
7
8. Kalimat langsung
Kalimat yang secara cermat
menirukan apa yang diujarkan
orang.
Kalimat berita yang memuat
peristiwa atau kejadian dari
sumber lain dengan lngsung
menirukan, mengutip atau
mengulang kembali ujaran dari
sumber tersebut.
8
9. 1. Bertanda petik dalam bahasa
tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada
lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
a. pengiring/kutipan
b. kutipan/pengiring
c. kutipan/pengiring/kutipan
9
10. 4. Penulisan huruf awal kutipan
dengan huruf kapital pada
susunan cara ke-1, ke-2, dan
kutipan pertama cara ke-3.
5. Bagian kutipan ada yang berupa
kalimat tanya, kalimat berita,
atau kalimat perintah.
10
11. Contoh :
1. Ayah menyuruh, “Antarkan surat
ini ke kantor Bapak!”
(pengiring/kutipan).
2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak
polisi kepada tiga orang pencopet
yang baru saja tertangkap.
(kutipan/pengiring).
11
12. 3. “Siapakah biang keladi bom Bali
itu?” tanya wartawan kepada
Kadispen Polri.
(kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Ibu” kata
Lilis, “disuruh makan.”
(kutipan/pengiring/kutipan).
12
13. Kalimat tak langsung
Kalimat yang melaporkan apa
yang diujarkan orang.
Ragam kalimat berita yang
memuat peristiwa atau kejadian
dari sumber lain yang diubah
susunannya oleh penutur, tidak
menirukan atau mengucapkan lagi
langsung dari sumber lain itu.
13
14. Ciri-ciri :
1. Tidak bertanda petik.
2. Intonasi mendatar dan menurun
pada akhir kalimat.
3. Pelaku yang dinyatakan pada
isi kalimat langsung mengalami
perubahan, yakni:
a. kata ganti orang ke-1
menjadi orang ke-3.
14
15. b. kata ganti orang ke-2 menjadi
orang ke-1.
c. kata ganti orang ke-2 jamak
atau kita menjadi kami atau
mereka, sesuai dengan isinya.
15
16. 4. Berkata tugas: bahwa, agar,
sebab, untuk, supaya, tentang,
dan sebagainya.
5. Bagian kutipan semuanya
berbentuk kalimat berita.
16
17. Contoh :
1. Ayah menyuruhku untuk
mengantarkan surat ini ke
kantornya.
2. Polisi menggertak tiga orang
pencopet yang baru saja
tertangkap agar mereka
masuk satu per satu.
17
18. 3. Wartawan bertanya kepada
Kadispen Polri tentang siapasiapa yang menjadi biang keladi
bom Bali itu.
4. Lilis berkata kepada kakaknya
bahwa ia dipanggil ibu untuk
makan.
18