Teks tersebut membahas tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan dan kesadaran lingkungan dalam budaya Buddha. Buddha mengajarkan pentingnya melindungi semua makhluk hidup dan lingkungan, serta hidup dalam keselarasan dengan alam untuk menghindari kerusakan lingkungan. Teks tersebut juga menyentuh hubungan antara praktik Buddhis dengan kesehatan lingkungan.
1. Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Keberlanjutan Pembangunan
Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang
termaktub dalam Pembukaan Undangundang Dasar 1945.
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan
yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan
manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk
mendukungnya. Dengan demikian pengertian pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi
yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
Konsep ini mengandung dua unsur :
2. Yang pertama adalah kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar
bagi golongan
masyarakat yang kurang beruntung, yang amat perlu
mendapatkan prioritas tinggi dari semua negara.
Yang kedua adalah keterbatasan. Penguasaan teknologi dan
organisasi sosial harus
memperhatikan keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini dan di masa depan.
• Mutu Lingkungan Hidup Dengan Resiko
• Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena
merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan
lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah
perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu
apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan
hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran,
erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
3. Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai
keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang
optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah.
Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang
membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri.
Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik
seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan
rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan
sebagainya.
• Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan
budaya yaitu :
•
• a. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan
abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen
biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia,
sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air,
udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi
antar komponen berlangsung seimbang.
4. b. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan
manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas
lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika
kehidupan manusia cukup
sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan
lainnya.
• c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda)
maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan
kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan,
pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma,
adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas
lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan
rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam
menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
•
5. Kesadaran Lingkungan
Kesadaran dalam melindungi kehidupan dan lingkungan hidup telah dihasilkan sampai
saat ini. Buddhisme telah memperkenalkannya sebagai salah satu hukum dasar utama
sekitar 25 abad yang lalu untuk para pengikutnya. Buddhisme sesungguhnya
menghadirkan jalan cinta kasih. Buddha menunjukkan rasa cinta kasihnya secara
lengkap seperti yang terlihat ketika cinta kasih melindungi semua makhluk.
• Buddha mengajarkan bahwa bagi yang mengikuti ajaran-
Nya perlu mempraktikkan cinta kasih yang tulus, tidak
merugikan semua mahluk, tidak hanya untuk melindungi
umat manusia, tetapi juga untuk melindungi tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Buddha dengan kebijaksanaan
yang sempurna,melihat semua mahluk di alam semesta
adalah sama secara alami, semua binatang, dan manusia
hidup bekerja sama, satu sama lain menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
6. Lingkungan eksternal benar-benar terkotori oleh karena itu
lingkungan internal benar dirusak. Ketamakan telah mendorong
umat manusia untuk mencukupi permintaan yang berlebihan,
dan mengambilnya dalam persaingan yang tak ada akhirnya,
mendorong ke arah perusakan diri dan lingkungan.
Membandingkan pikiran yang tamak dan tak sehat dengan
semangat hidup sederhana dan dengan puas berlatih seperti
yang diajarkan Buddha.
• Hidup dalam keselarasan bukan berarti penghapusan
kebenaran dan pengetahuan, tetapi untuk tinggal dalam
keselarasan dengan semua mahluk dan alam. Pada
dasarnya bagi yang memahami pengajaran Buddha akan
membatasi keakuan, untuk tinggal selaras dengan alam,
tanpa merugikan lingkungan. Kemudian akan melihat
tingkat mana yang sebaiknya diteliti dan dilindungi untuk
digunakan pada masa datang oleh generasi berikutnya dan
makhluk lain.
7. Keserakhan yang berlebihan untuk memiliki segalanya bagi dirinya, atau
untuk kelompok sendiri, membuat buta. Disiapkan untuk berkelahi,
berperang, menyebabkan kematian, penyakit, kelaparan, membinasakan
semua jenis makhluk hidup, secara berangsur-angsur memperburuk
lingkungan hidup. Mencoba untuk memaksimalkan keuntungan, tanpa terkait
dengan dampak eksplorasi negatif yang mendorong kearah penghabisan
sumber alam, melepaskan zat beracun ke udara, air, bumi, mendorong ke
arah polusi lingkungan, membinasakan keuntungan ekologis.
• Banyak vihara hutan yang didirikan di pegunungan
menunjukkan penyesuaian diri yang harmonis dengan
alam,. Hidup tenang dalam hutan membantu praktek
ajaran Buddhis untuk meningkatkan batin, dan pada waktu
yang sama, juga melindungi binatang tinggal di daerah itu.
Pengikut Buddha dengan pikiran yang bersikap toleran dan
penuh kasih menyesuaikan diri dengan tumbuh-tumbuhan
yang alami, binatang buas di hutan, dengan keselarasan
dan berhubungan timbal balik.
8. Orang menggunakan oksigen yang sebagian besar dihasilkan oleh pohon, dan
sebagai imbalannya, orang memelihara pohon itu. Binatang buas mungkin
datang untuk makan tanaman panenan yang ditanam oleh vihara tanpa
memikirkan resiko untuk dibunuh. Buddhisme hidup harmonis dengan
sepenuhnya, berbeda dari yang kompetitif, menentang kehidupan dan
memberantas alam.
• Keyakinan yang seksama, secara teknis nampak
paham lingkungan merupakan suatu ungkapan
efektif pada pandangan hidup Buddha.
Mengundang untuk mempertimbangkan lima
hubungan antara praktek dan kesehatan hidup
secara umum. Hubungan dengan kesehatan,
konsentrasi, etika, dan kebijaksanaan.
•
9. Hubungan dengan kesehatan: praktek adalah jalan meningkatkan
kesehatan pribadi, dan menghubungkan kesehatan pribadi
lingkungan. Praktek Buddha mengarahkan pikiran; itu
sesungguhnya sebagai bentuk kesehatan mental. Kemudian
kesehatan mental berpengaruh terhadap kesehatan phisik.
Sedanglah melakukan kesehatan seseorang pribadi mempimpin
tak bisa diacuhkan untuk suatu perhatian dengan kesehatan
lingkungan.
• Bagaimana kesehatan makanan yang kamu makan, air
yang kamu minum, atau udara yang kamu hirup?
sebagian besar jawaban, tergantung pada bagaimana
lingkungan yang sehat. Adalah bukan sukar untuk
melihat mengapa orang menjadi sangat peka terhadap
kerusakan lingkungan: perbedaan antara dirimu dan
lingkungan seperti menyesatkan sebagai perbedaan
antara mengurus pikiran dan badan.
10. Hubungan dengan konsentrasi, belajar dari diri sendiri,
dapat membersihkan pikiran; belajar dari diri sendiri,
dapat membantu makhluk lain. Biarawan Zen berkata
praktek adalah "tidak ada yang khusus"? tidak ada
tambahan" Tujuan belajar Buddhisme bukan untuk
belajar Buddhisme, tetapi untuk belajar diri sendiri,"
menurut Shunryu Suzuki, Master Zen dari Jepang.
• Pertanyaan yang sama menjadi dasar bekerja pada lingkungan, sebab
banyak permasalahan lingkungan sedikitnya dapat dikurangi ke berbagai
pilihan pribadi.
•
• Kesusilaan adalah penting untuk praktek, dan kesusilaan menuntut suatu
perhatian untuk kesehatan makhluk lain. Buddha menjelaskan delapan
usur jalan utama yaitu pandangan, pikiran, ucapan, perbuatan,
pencaharian, usaha, perhatian, dan konsentrasi yang benar.
11. Kebijaksanaan dapat menunjukkan hidup dan hidup
dapat menunjukkan kebijaksanaan. Latihan ini adalah
salah satu dari tugas ekologi, studi bagaimana
ekosistem berfungsi. Pemikiran lewat dari sini akan
sungguh-sungguh menghasilkan kebijaksanaan, tetapi
bukan jenis kebijaksanaan yang dicari dalam praktek
Buddha
• Ekologi, seperti umumnya ilmu pengetahuan lain,
analitis, penerangan, pada sisi lain, cara terbaik
diuraikan sebagai intuitif. Tetapi ilmu lingkungan,
dengan memperhatikan hubungan antara hal-hal,
yang dibangun semacam resonansi dari segi
pandangan Buddha.
12. Hubungin Lingkungan Dengan Pembangunan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawa
san dan pengendalian lingkungan hidup, sedangkan yang dimaksud
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.
• Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu ada
kecenderungan terjadi penurunan kualitasnya, penyebab
utamanya yaitu karena pada tingkat pengambilan
keputusan, kepentingan pelestarian sering diabaikan
sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Dengan terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan ternyata juga menimbulkan konflik sosial
maupun konflik lingkungan.
13. Mengingat kompleksnya pengelolaan lingkungan hidup dan
permasalahan yang bersifat lintas sektor dan wilayah, maka
dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang sejalan dengan
prinsip pembangunan yaitu pembangunan ekonomi, sosial
budaya, lingkungan hidup yang berimbang sebagai pilar-pilar
yang saling tergantung dan saling memperkuat satu sama lain. Di
dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai fihak, serta
ketegasan dalam penaatan hukum lingkungan.
• Diharapkan dengan adanya partisipasi barbagai pihak dan
pengawasan serta penaatan hukum yang betul-betul dapat
ditegakkan, dapat dijadikan acuan bersama untuk mengelola
lingkungan hidup dengan cara yang bijaksana sehingga tujuan
pembanguna etul-betul dapat diimplementasikan di lapangan dan
tidak berhenti pada slogan semata. Namun demikian fakta di
lapangan seringkali bertentangan dengan apa yang diharapkan.
•
14. Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup Oleh Proses Pembangunan
Pembangunan yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, dimana proses
pelaksanaan pembangunan disatu pihak menghadapi permasalahan jumlah
penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, akan tetapi
tersedianya sumber daya alam terbatas, atas dasar tersebut dimana
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat
tersebut, baik generasi sekarang maupun generasi mendatang adalah
pembangunan berwawasan lingkungan.
• Untuk mencapai tujuan utama tersebut, maka sejak awal
perencanaan usaha atau kegiatan sudah diperkirakan perubahan
rona lingkungan akibat pembentukan suatu kondisi lingkungan yang
baru, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, yang
ditimbulkan sebagai akibat diselenggarakannya usaha atau kegiatan
pembangunan. Atas dasar tersebutlah bahwa perlu pengaturan
lebih lanjut mengenai usaha atau kegiatan yang akan menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup.
15. Maksud dari analisa mengenai dampak lingkungan kedalam proses
perencanaan suatu usaha atau kegiatan tersebut, sehingga dapat diambil
keputusan optimal dari berbagai alternative, karena analisis mengenai
dampak lingkungan merupakan salah satu alat untuk mempertimbangkan
akibat yang ditimbulkan oleh suatu rencana atau kegiatan terhadap
lingkungan hidup, guna mempersiapkan langkah untuk menanggulangi
dampak negative dan mengembangkan dampak positif. Mengenai dampak
lingkungan hidup dapat disebabkan oleh rencana kegiatan disegala sector
seperti :
• 1. Bidang Pertambangan dan Energi yaitu pertambangan
umum, tranmisi, PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU, ekspoitasi, kilangan/pengolahan dan tarnmisi
minyak/gas bumi,
• 2. Bidang Kesehatan yautu : rumah sakit kelas A/setara kelasA atau kelas I dan industri
farmasi,
• 3. Bidang Pekerjaan Umum yaitu :pembangunan Waduk, Irigasi dan kanalilasi, jalan
raya/tol, pengolahan sampah, peremajaan kota dan gedung bertingkat/apartemen,
• 4. Bidang Pertanian yaitu : Usaha tambak udang, sawah, perkebunan dan pertanian,
• 5. Bidang Parpostel seperti hotel, padang golf, taman rekreasi dan kawasan parawisata,
• 6. Bidang Tranmigarasi dan Pemukiman Perambahan Hutan,
16. 7. Bidang perindustrian seperti : Industri semen, kertas pupuk
kimia/petrokimia, peleburan baja, timah hitam, galangan kapal,
pesawat terbang dan industri kayu lapis.
8. Bidang Perhubungan seperti: Pembangunan Jaringan kereta
api, Sub Way, pembangunan pelabuhan dan badar udara,
9. Bidang perdagangan,
• 10. Bidang pertahanan dan keamanan seperti : Pembangunan genung
amunisi, pangkalan angkatan laut, pangkalan angkatan udara dan pusat
latihan tempur,
11. Bidang pengembangan tenaga nuklir seperti : Pembangunan dan
pengopearian reactor nuklir dan nuklir non reactor,
12. Bidang kehutanan yaitu : Pembangunan taman safari, kebun binatang,
hak pengusaha hutan, hak pengusahaan hutan tanaman industri (HTI) dan
Pengusaha parawisata alam,
13. Bidang pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B-3) dan 14
Bidang kegiatan terpadu/multisektor (wajib AMDAL).