SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Identitas



Bullying                  Peer



           Remaja SMA

   Vokasional       Motivasi
Status Identitas
     (James Marcia, 1966, 1980)

  Status Identitas     Krisis   Komitmen
Identity Achievement     √         √
    Foreclosure          -         √
    Moratorium           √         -
 Identity Diffusion      -         -
Identitas




Bullying                                  Peer




            Remaja SMA
                               Motivasi
     Vokasional
                              Berprestasi
Bandura (1994 dalam Papalia, 2007):
  Dengan membandingkan diri mereka dengan individu
  lain yang sebaya, seorang anak dapat mengukur
  kemampuan-kemampuannya secara lebih realistis
  dan mendapatkan kesadaran yang lebih jelas
  mengenai self-efficacy-nya
• Berbagai hubungan dengan teman sebaya :
   Hubungan pertemanan (friendship)
   Kelompok sosial yang lebih besar
   Hubungan romantis



    Peer Relationship
Ormrod (2007):
  Peer relationship, terutama hubungan dengan teman dekat
  (friendship), memberikan pengaruh dalam perkembangan
  personal dan sosial anak-anak dan remaja, yaitu :
  mempelajari dan melatih social skill
  menawarkan dukungan sosial dan emosional
  agen sosialisasi
• 3 golongan siswa dalam pergaulan :
   Truly popular students
   Rejected students
   Neglected students




      Peer Relationship
Identitas




Bullying                                  Peer




            Remaja SMA
                               Motivasi
     Vokasional
                              Berprestasi
Tujuh Topik Motivasi Berprestasi
 Motivasi ekstrinsik dan intrinsik
 Atribusi
 Mastery motivation
 Self-efficacy
 Goal setting, perencanaan, dan self
  monitoring
 Kecemasan
 Strategi instruksional dan motivasi siswa
Motivasi ekstrinsik dan intrinsik
• Motivasi ekstrinsik  melibatkan insentif dari luar,
  seperti reward dan punishment
• Motivasi intrinsik dilandasi oleh faktor-faktor
  internal seperti self-determination, rasa ingin tahu,
  tantangan, dan usaha
  Atribusi
  Hal-hal yang diperkirakan merupakan penyebab
  yang mendasari hasil yang muncul (Santrock, 2001)
    Locus
    Stability
    Controllability
Mastery Motivation
Mastery vs Performance orientation
Self-efficacy
• Self-efficacy adalah kepercayaan bahwa seseorang dapat
   menguasai situasi dan memberikan hasil yang positif
   (Bandura, 1994, 1997, 1998, 2000 dalam Santrock, 2001).
Goal Setting, Perencanaan, dan Self-Monitoring
• Para peneliti menemukan bahwa self-efficacy dan prestasi
   meningkat saat siswa menetapkan goal (tujuan) yang
   spesifik, proximal, dan menantang (Bandura, 1997;
   Schunk, 1997; Schunk & Ertmer, 2000 dalam Santrock,
   2001)
Kecemasan
• Yang dimaksud dengan kecemasan adalah perasaan takut
   dan khawatir yang tidak jelas dan sangat tidak
   menyenangkan (Santrock, 2001)
Strategi Instruksional dan Motivasi Siswa
• Strategi mengajar yang penting adalah memonitor
   pengharapan guru dan memastikan bahwa guru memiliki
   pengharapan positif terhadap siswa berkemampuan
   rendah.
• Kepercayaan       siswa   sendiri    mengenai   strategi
   instruksional dan motivasional yang efektif juga harus
   dipertimbangkan.
Identitas




Bullying                               Peer




            Remaja SMA
                               Motivasi
     Vokasional
                              Berprestasi
Vokasional




• Definisi Karier = serangkaian pengalaman yang
  dominan dilakukan sepanjang hidup, jenjang
  pekerjaan dan peran lain dalam bentuk
  komitmen kerja dan pengembangan diri.
• Kematangan karier  keputusan karier baik
                        • Alasan mengikuti perguruan tinggi (Wright,
                          1982)

    Siswa SMA yg Matang          Siswa SMA yg tidak Matang
                                Belum jelas apa yang akan
Kualifikasi   profesional   utk dilakukan, tetapi yakin bahwa
pekerjaan                       gelar     akan      membantu
                                mendapatkan pekerjaan
Betul-betul berminat pada        Merasa      terpaksa    karena
pengetahuan terkait              dituntut oleh lingkungan
Ingin menjadi mahasiswa dan
                                 Menjadi mahasiswa          untuk
sekaligus memberi waktu
                                 menunda keputusan
untuk memikirkan masa depan
                                 Menjadi mahasiswa untuk
                                 menghindar dari menganggur
                                 atau pekerjaan membosankan
Fase Perkembangan
                                 Vokasional
                                   (Sukadji, 2000)

• Fase fantasi (hingga usia 10th)
• Fase tentatif usia 11 sampai 17 tahun.
   – Pada usia 11-12 tahun, pilihan dan perencanaan dilakukan
     berdasarkan minat.
   – Pada usia 13-14 tahun, anak mulai memilih berdasarkan
     kapasitas yang dirasa ia miliki.
   – Pada usia 15-16 tahun merupakan fase nilai (value).
   – Selanjutnya, usia 17 tahun yang merupakan masa transisi ke
     pertimbangan realitas.
• Fase realistis
   – mencoba pekerjaan secara langsung / tdk langsung
Orientasi Masa Depan
                         Karier

• Gambaran seseorang tentang masa depan
• Dasar menetapkan tujuan, perencanaan,
  membuat pilihan dan komitmen, serta
  membantu seseorang menyelesaikan tugas
  perkembangan
 (Nurmi, dalam Palupi 2007)
Orientasi Masa Depan
                               Karier

Konstruk:
• Ekspektansi, harapan, dan kekhawatiran individu
• Seberapa jauh ekspektansi dan harapan diharapkan dapat
  tercapai
• Pemikiran individu tentang faktor yang dapat mempengaruhi
  masa depan (atribusi, kemampuan, usaha)
• Perasaan individu terhadap masa depannya (optimis, pesimis)
• Cara individu untuk mencapai tujuan
Orientasi Masa Depan
                               Karier

Faktor-faktor yg mempengaruhi:
• Faktor Individual
  – Usia. Semakin bertambah usia, semakin berorientasi
    pada masa depan
  – Konsep diri dan penghargaan diri (self-esteem).
    Konsep diri + lebih memiliki perencanaan dan evaluasi
    mengenai masa depan
• Konteks Sosial
  – Peran gender, SES, Interaksi Orang tua-anak
Faktor Pemilihan Karier

 Faktor Internal
 • Karakteristik Genetik
    – Gender, Etnik, Fisik
 • Karakteristik personal – psikologi
    – Bakat, Minat, Kepribadian
 • Karakteristik personal – sosiologi
    – SES, gaya hidup
 Faktor Eksternal
 • Situasi Kerja, Situasi Sosial (prestise), Kebijakan ekonomi
Kompetensi Karier yang
Harus Dikembangkan di
         SMA
 • Pemahaman tentang pengaruh konsep diri yang positif
   terhadap pengembangan karier
 • Interpersonal dan social skills
 • Memahami kaitan antara prestasi akademis, perencanaan,
   pelatihan, dan penempatan karier
 • Sikap positif terhadap belajar dan pekerjaan
 • Kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan memaknai
   informasi karier

Source: National Career Development Guideliness: Local Handbook for
              High School (1989); dalam Isaacson 1997
Kompetensi Karier yang
Harus Dikembangkan di
         SMA
• Kemampuan untuk menyiapkan, mencari, mendapatkan,
  menjaga, dan menekuni pekerjaan
• Kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memilih
  alternatif untuk tujuan pendidikan dan karier
• Pemahaman mengenai perubahan peran pada pria/wanita
  dan bagaimana kaitannya dengan pemilihan karier
• Kemampuan terhadap eksplorasi karier dan perencanaan

Source: National Career Development Guideliness: Local Handbook for
              High School (1989); dalam Isaacson 1997
Identitas




Bullying                                  Peer




            Remaja SMA
                               Motivasi
     Vokasional
                              Berprestasi
• Aksi negatif (verbal maupun fisik) yang dilakukan oleh
  seseorang secara sengaja dan mengakibatkan kecelakaan atau
  ketidaknyamanan terhadap orang lain (Olweus, 1993).

• Bullying  berulang kali, terus menerus dlm periode tertentu,
  membuat korban cemas dan terintimidasi.

• Elemen bullying (Coloroso, 2003 dalam Andina, 2004):
   – Adanya ketidakseimbangan kekuatan/kekuasaan,
   – Adanya maksud atau tujuan untuk menyakiti orang lain,
   – Adanya ancaman akan munculnya agresi kembali




            DEFINISI
Menurut Olweus (1993):
• Bullying fisik
   menonjok, memukul, mencekik, menendang,
  menampar,menggigit, mencakar, serta merusak atau menghancurkan
  pakaian maupun barang-barang milik korban.
• Bullying verbal
   mengolok-olok orang lain, menghina, meremehan orang lain dan
  juga mengkritik orang lain dengan kejam
• Relational bullying
  perilaku mengucilkan orang lain merusak persahabatan,
  menyebarkan gossip atau rumor, serta gesture tubuh yang
  mengartikan permusuhan.



 BENTUK-BENTUK
    BULLYING
Karakteristik   bullying   yang   dilakukan   oleh   anak
perempuan:
  – Cenderung melakukan bullying terhadap anak perempuan
    lain.
  – Lebih sering bullying berkelompok dibandingkan dengan
    anak laki-laki.
  – Mengakibatkan luka psikologis pada korbannya
  – Bertingkahlaku baik di depan orang dewasa namun sangat
    kejam di kelompoknya.
  – Sering memberikan komentar yang berkaitan degan
    perilaku seksual dari anak perempuan lain yang tidak
    disukainya.


Bullying berdasarkan
    jenis kelamin
Karakteristik bullying yang dilakukan oleh anak
 laki-laki:
  – Cenderung melakukan bullying secara fisik.
  – Menggunakan verbal bullying yang berkaitan
    dengan orientasi seksual dan anggota keluarga,
  – Cenderung melakukan bullying terhadap individu
    yang lebih kecil dan lebih lemah.
  – Terlibat dalam pemerasan dan pelecehan seksual.


Bullying berdasarkan
    jenis kelamin
Referensi
Andina, Diajeng. (2004). Pemicu Perilaku Bullying pada Siswa SMA “Z”. Depok: Fakultas Psikologi UI.

Argaputri, Aida. (2005). Gambaran Self-esteem Remaja Pelaku Bullying. Depok: Fakultas Psikologi UI.

Ayuningtyas, Ambar Arum. (2005). Analisis Deskriptif Perilaku Bullying di Lingkungan Sekolah Dasar. Depok:
    Fakultas Psikologi UI.

Olweus, D (1993). Bullying at school: what we know and what we can do. Oxford: Blackwell.

Ormrod, Jeanne Ellis. (2007). Educational Psychology : Developing Learners (4th ed.) . New Jersey : Prentice Hall

Palupi, Indah N. (2007). Hubungan Trait Kecemasan dan Keterlibatan dalam Organisasi Kemahasiswaan
    dengan Orientasi Masa Depan Bidang Karir. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Papalia, Dianne, S. W. Olds, dan R. D. Feldman. (2007). Human Development (10th Ed). New York: McGraw Hill.

Putriani, Krisna. (2004). Pengaruh Tipe Bullying dan Gender Pelaku-Korbannya di SMA terhadap Persepsi Guru.
     Depok: Fakultas Psikologi UI.

Rigby, Ken. (2008). Children and Bullying: How Parents and Educators Can Reduce Bulying at School. Oxford:
    Blackwell. Pub.

Santrock, John W. (2001). Educational Psychology. Boston : McGraw-Hill

Santrock, John W. (2007). Adolescence (11th ed). Boston: McGraw Hill.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiFinnland
 
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiahKkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiahKhairiah Abdul Kadir
 
PSIKOLOGI SOSIAL membina kendiri
PSIKOLOGI SOSIAL membina kendiriPSIKOLOGI SOSIAL membina kendiri
PSIKOLOGI SOSIAL membina kendiriAmin Upsi
 
Perbezaan individu
Perbezaan individuPerbezaan individu
Perbezaan individuCt Muna
 
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diri
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diriKOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diri
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diriAmin Upsi
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Ricky Ramadhan
 
Mengembangkan Kemampuan Personal
Mengembangkan  Kemampuan PersonalMengembangkan  Kemampuan Personal
Mengembangkan Kemampuan PersonalHome
 
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)lukman rezkia
 
Motivasi Pengajaran dan Pembelajaran
Motivasi Pengajaran dan PembelajaranMotivasi Pengajaran dan Pembelajaran
Motivasi Pengajaran dan PembelajaranEeramon
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiJeneng Qu Uyung
 
Konsep kendiri
Konsep kendiriKonsep kendiri
Konsep kendiriVince Here
 

Mais procurados (19)

Psikologi perkembangan iii
Psikologi perkembangan iiiPsikologi perkembangan iii
Psikologi perkembangan iii
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
 
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiahKkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
 
Nelli ppd
Nelli ppdNelli ppd
Nelli ppd
 
PSIKOLOGI SOSIAL membina kendiri
PSIKOLOGI SOSIAL membina kendiriPSIKOLOGI SOSIAL membina kendiri
PSIKOLOGI SOSIAL membina kendiri
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 
Konsep kendiri
Konsep kendiri Konsep kendiri
Konsep kendiri
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Perbezaan individu
Perbezaan individuPerbezaan individu
Perbezaan individu
 
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diri
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diriKOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diri
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diri
 
Perbezaan individu
Perbezaan individuPerbezaan individu
Perbezaan individu
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5
 
Minat belajar
Minat belajarMinat belajar
Minat belajar
 
Mengembangkan Kemampuan Personal
Mengembangkan  Kemampuan PersonalMengembangkan  Kemampuan Personal
Mengembangkan Kemampuan Personal
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
 
Motivasi Pengajaran dan Pembelajaran
Motivasi Pengajaran dan PembelajaranMotivasi Pengajaran dan Pembelajaran
Motivasi Pengajaran dan Pembelajaran
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
 
Konsep kendiri
Konsep kendiriKonsep kendiri
Konsep kendiri
 

Semelhante a OPTIMASI IDENTITAS

PPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptxPPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptxHalisa12
 
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editPerkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editauliyann
 
Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiHenmaidi Alfian
 
Perkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptx
Perkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptxPerkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptx
Perkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptxIndriyFitri
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganameliaresti
 
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiriTugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendirishazli shazli mahmud
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Christian Lokas
 
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir Anak
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir AnakMembangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir Anak
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir AnakSeta Wicaksana
 
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsK01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsJANGAN TENGOK
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxairlanggarahmadan2
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdfwindasihombing3
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxEnangCuhendi1
 

Semelhante a OPTIMASI IDENTITAS (20)

PPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptxPPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
 
BK.pptx
BK.pptxBK.pptx
BK.pptx
 
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editPerkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidi
 
Be confident
Be confidentBe confident
Be confident
 
Perkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptx
Perkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptxPerkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptx
Perkembangan Peserta Didik- KEL.3-M4.pptx_20231022_041857_0000.pptx
 
Pendidikan Remaja
Pendidikan RemajaPendidikan Remaja
Pendidikan Remaja
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
Rio ktii
Rio ktiiRio ktii
Rio ktii
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiriTugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendiri
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
ade ppd
ade ppdade ppd
ade ppd
 
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir Anak
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir AnakMembangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir Anak
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir Anak
 
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsK01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
 
2012 1-00568-ps bab 2
2012 1-00568-ps bab 22012 1-00568-ps bab 2
2012 1-00568-ps bab 2
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptx
 

Último

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Último (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

OPTIMASI IDENTITAS

  • 1.
  • 2. Identitas Bullying Peer Remaja SMA Vokasional Motivasi
  • 3. Status Identitas (James Marcia, 1966, 1980) Status Identitas Krisis Komitmen Identity Achievement √ √ Foreclosure - √ Moratorium √ - Identity Diffusion - -
  • 4. Identitas Bullying Peer Remaja SMA Motivasi Vokasional Berprestasi
  • 5. Bandura (1994 dalam Papalia, 2007): Dengan membandingkan diri mereka dengan individu lain yang sebaya, seorang anak dapat mengukur kemampuan-kemampuannya secara lebih realistis dan mendapatkan kesadaran yang lebih jelas mengenai self-efficacy-nya • Berbagai hubungan dengan teman sebaya :  Hubungan pertemanan (friendship)  Kelompok sosial yang lebih besar  Hubungan romantis Peer Relationship
  • 6. Ormrod (2007): Peer relationship, terutama hubungan dengan teman dekat (friendship), memberikan pengaruh dalam perkembangan personal dan sosial anak-anak dan remaja, yaitu : mempelajari dan melatih social skill menawarkan dukungan sosial dan emosional agen sosialisasi • 3 golongan siswa dalam pergaulan :  Truly popular students  Rejected students  Neglected students Peer Relationship
  • 7. Identitas Bullying Peer Remaja SMA Motivasi Vokasional Berprestasi
  • 8.
  • 9. Tujuh Topik Motivasi Berprestasi  Motivasi ekstrinsik dan intrinsik  Atribusi  Mastery motivation  Self-efficacy  Goal setting, perencanaan, dan self monitoring  Kecemasan  Strategi instruksional dan motivasi siswa
  • 10. Motivasi ekstrinsik dan intrinsik • Motivasi ekstrinsik  melibatkan insentif dari luar, seperti reward dan punishment • Motivasi intrinsik dilandasi oleh faktor-faktor internal seperti self-determination, rasa ingin tahu, tantangan, dan usaha Atribusi Hal-hal yang diperkirakan merupakan penyebab yang mendasari hasil yang muncul (Santrock, 2001)  Locus  Stability  Controllability
  • 11. Mastery Motivation Mastery vs Performance orientation Self-efficacy • Self-efficacy adalah kepercayaan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memberikan hasil yang positif (Bandura, 1994, 1997, 1998, 2000 dalam Santrock, 2001). Goal Setting, Perencanaan, dan Self-Monitoring • Para peneliti menemukan bahwa self-efficacy dan prestasi meningkat saat siswa menetapkan goal (tujuan) yang spesifik, proximal, dan menantang (Bandura, 1997; Schunk, 1997; Schunk & Ertmer, 2000 dalam Santrock, 2001)
  • 12. Kecemasan • Yang dimaksud dengan kecemasan adalah perasaan takut dan khawatir yang tidak jelas dan sangat tidak menyenangkan (Santrock, 2001) Strategi Instruksional dan Motivasi Siswa • Strategi mengajar yang penting adalah memonitor pengharapan guru dan memastikan bahwa guru memiliki pengharapan positif terhadap siswa berkemampuan rendah. • Kepercayaan siswa sendiri mengenai strategi instruksional dan motivasional yang efektif juga harus dipertimbangkan.
  • 13. Identitas Bullying Peer Remaja SMA Motivasi Vokasional Berprestasi
  • 14. Vokasional • Definisi Karier = serangkaian pengalaman yang dominan dilakukan sepanjang hidup, jenjang pekerjaan dan peran lain dalam bentuk komitmen kerja dan pengembangan diri.
  • 15. • Kematangan karier  keputusan karier baik • Alasan mengikuti perguruan tinggi (Wright, 1982) Siswa SMA yg Matang Siswa SMA yg tidak Matang Belum jelas apa yang akan Kualifikasi profesional utk dilakukan, tetapi yakin bahwa pekerjaan gelar akan membantu mendapatkan pekerjaan Betul-betul berminat pada Merasa terpaksa karena pengetahuan terkait dituntut oleh lingkungan Ingin menjadi mahasiswa dan Menjadi mahasiswa untuk sekaligus memberi waktu menunda keputusan untuk memikirkan masa depan Menjadi mahasiswa untuk menghindar dari menganggur atau pekerjaan membosankan
  • 16. Fase Perkembangan Vokasional (Sukadji, 2000) • Fase fantasi (hingga usia 10th) • Fase tentatif usia 11 sampai 17 tahun. – Pada usia 11-12 tahun, pilihan dan perencanaan dilakukan berdasarkan minat. – Pada usia 13-14 tahun, anak mulai memilih berdasarkan kapasitas yang dirasa ia miliki. – Pada usia 15-16 tahun merupakan fase nilai (value). – Selanjutnya, usia 17 tahun yang merupakan masa transisi ke pertimbangan realitas. • Fase realistis – mencoba pekerjaan secara langsung / tdk langsung
  • 17. Orientasi Masa Depan Karier • Gambaran seseorang tentang masa depan • Dasar menetapkan tujuan, perencanaan, membuat pilihan dan komitmen, serta membantu seseorang menyelesaikan tugas perkembangan (Nurmi, dalam Palupi 2007)
  • 18. Orientasi Masa Depan Karier Konstruk: • Ekspektansi, harapan, dan kekhawatiran individu • Seberapa jauh ekspektansi dan harapan diharapkan dapat tercapai • Pemikiran individu tentang faktor yang dapat mempengaruhi masa depan (atribusi, kemampuan, usaha) • Perasaan individu terhadap masa depannya (optimis, pesimis) • Cara individu untuk mencapai tujuan
  • 19. Orientasi Masa Depan Karier Faktor-faktor yg mempengaruhi: • Faktor Individual – Usia. Semakin bertambah usia, semakin berorientasi pada masa depan – Konsep diri dan penghargaan diri (self-esteem). Konsep diri + lebih memiliki perencanaan dan evaluasi mengenai masa depan • Konteks Sosial – Peran gender, SES, Interaksi Orang tua-anak
  • 20. Faktor Pemilihan Karier Faktor Internal • Karakteristik Genetik – Gender, Etnik, Fisik • Karakteristik personal – psikologi – Bakat, Minat, Kepribadian • Karakteristik personal – sosiologi – SES, gaya hidup Faktor Eksternal • Situasi Kerja, Situasi Sosial (prestise), Kebijakan ekonomi
  • 21. Kompetensi Karier yang Harus Dikembangkan di SMA • Pemahaman tentang pengaruh konsep diri yang positif terhadap pengembangan karier • Interpersonal dan social skills • Memahami kaitan antara prestasi akademis, perencanaan, pelatihan, dan penempatan karier • Sikap positif terhadap belajar dan pekerjaan • Kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan memaknai informasi karier Source: National Career Development Guideliness: Local Handbook for High School (1989); dalam Isaacson 1997
  • 22. Kompetensi Karier yang Harus Dikembangkan di SMA • Kemampuan untuk menyiapkan, mencari, mendapatkan, menjaga, dan menekuni pekerjaan • Kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memilih alternatif untuk tujuan pendidikan dan karier • Pemahaman mengenai perubahan peran pada pria/wanita dan bagaimana kaitannya dengan pemilihan karier • Kemampuan terhadap eksplorasi karier dan perencanaan Source: National Career Development Guideliness: Local Handbook for High School (1989); dalam Isaacson 1997
  • 23. Identitas Bullying Peer Remaja SMA Motivasi Vokasional Berprestasi
  • 24. • Aksi negatif (verbal maupun fisik) yang dilakukan oleh seseorang secara sengaja dan mengakibatkan kecelakaan atau ketidaknyamanan terhadap orang lain (Olweus, 1993). • Bullying  berulang kali, terus menerus dlm periode tertentu, membuat korban cemas dan terintimidasi. • Elemen bullying (Coloroso, 2003 dalam Andina, 2004): – Adanya ketidakseimbangan kekuatan/kekuasaan, – Adanya maksud atau tujuan untuk menyakiti orang lain, – Adanya ancaman akan munculnya agresi kembali DEFINISI
  • 25. Menurut Olweus (1993): • Bullying fisik  menonjok, memukul, mencekik, menendang, menampar,menggigit, mencakar, serta merusak atau menghancurkan pakaian maupun barang-barang milik korban. • Bullying verbal  mengolok-olok orang lain, menghina, meremehan orang lain dan juga mengkritik orang lain dengan kejam • Relational bullying perilaku mengucilkan orang lain merusak persahabatan, menyebarkan gossip atau rumor, serta gesture tubuh yang mengartikan permusuhan. BENTUK-BENTUK BULLYING
  • 26. Karakteristik bullying yang dilakukan oleh anak perempuan: – Cenderung melakukan bullying terhadap anak perempuan lain. – Lebih sering bullying berkelompok dibandingkan dengan anak laki-laki. – Mengakibatkan luka psikologis pada korbannya – Bertingkahlaku baik di depan orang dewasa namun sangat kejam di kelompoknya. – Sering memberikan komentar yang berkaitan degan perilaku seksual dari anak perempuan lain yang tidak disukainya. Bullying berdasarkan jenis kelamin
  • 27. Karakteristik bullying yang dilakukan oleh anak laki-laki: – Cenderung melakukan bullying secara fisik. – Menggunakan verbal bullying yang berkaitan dengan orientasi seksual dan anggota keluarga, – Cenderung melakukan bullying terhadap individu yang lebih kecil dan lebih lemah. – Terlibat dalam pemerasan dan pelecehan seksual. Bullying berdasarkan jenis kelamin
  • 28. Referensi Andina, Diajeng. (2004). Pemicu Perilaku Bullying pada Siswa SMA “Z”. Depok: Fakultas Psikologi UI. Argaputri, Aida. (2005). Gambaran Self-esteem Remaja Pelaku Bullying. Depok: Fakultas Psikologi UI. Ayuningtyas, Ambar Arum. (2005). Analisis Deskriptif Perilaku Bullying di Lingkungan Sekolah Dasar. Depok: Fakultas Psikologi UI. Olweus, D (1993). Bullying at school: what we know and what we can do. Oxford: Blackwell. Ormrod, Jeanne Ellis. (2007). Educational Psychology : Developing Learners (4th ed.) . New Jersey : Prentice Hall Palupi, Indah N. (2007). Hubungan Trait Kecemasan dan Keterlibatan dalam Organisasi Kemahasiswaan dengan Orientasi Masa Depan Bidang Karir. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Papalia, Dianne, S. W. Olds, dan R. D. Feldman. (2007). Human Development (10th Ed). New York: McGraw Hill. Putriani, Krisna. (2004). Pengaruh Tipe Bullying dan Gender Pelaku-Korbannya di SMA terhadap Persepsi Guru. Depok: Fakultas Psikologi UI. Rigby, Ken. (2008). Children and Bullying: How Parents and Educators Can Reduce Bulying at School. Oxford: Blackwell. Pub. Santrock, John W. (2001). Educational Psychology. Boston : McGraw-Hill Santrock, John W. (2007). Adolescence (11th ed). Boston: McGraw Hill.