SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 41
Rahmi Yuniarti,ST.,MT
Universitas Brawijaya
Dalam pengiriman barang dari produsen ke
konsumen diperlukan suatu desain aliran
transportasi
1. Direct Shipping Network
2. Pengiriman Langsung dengan Milk run
3. Pengiriman melalui Central Distribution
   Center (DC)
4. Pengiriman melalui Distribution Center (DC)
   dengan Milk run
5. Tailored Network
                                sumber : Chopra, 2007
Supplier   Retail Stores   Keuntungan :
                           – penghilangan gudang
                             perantara (intermediate
                             warehouse) dapat
                             menyederhanakan
                             koordinasi dan kegiatan
                             operasional perusahaan
                           – tidak akan mempengaruhi
                             pengiriman yang lain.
                             Setiap pengiriman
                             dilakukan langsung
                             sehingga waktu
                             pengiriman dari pemasok
                             ke ritel relatif pendek.
penambahan lot size                  biaya pada setiap
                            (ukuran lot) menjadi                  truk akan tetap
    cocok                    optimal dari setiap
 diterapkan                                                          akan tinggi
                             pemasok ke setiap                     apabila jumlah
   apabila                      ritel dengan
ukuran ritel                                                      rute yang harus
                             mengunakan truck                      dilewati cukup
cukup besar.                         load                              banyak




           apabila ritel
       kecil, penggunaan                                apabila ritel
      jaringan pengiriman                           kecil, penggunaan
      langsung cenderung                           jaringan pengiriman
         mengeluarkan                              langsung cenderung
          banyak biaya.                               mengeluarkan
                                                       banyak biaya.
Retail Stores
                           Milk run
Supplier
                           merupakan rute
                           dimana truk
                           mengirimkan
                           produk dari sebuah
                           pemasok ke banyak
                           ritel atau dari
                           banyak pemasok ke
                           banyak ritel.
biaya transportasi akan lebih rendah bila dilakukan konsolidasi pengiriman kepada
banyak pemasok dengan menggunakan satu truk.
banyak toko dapat melakukan konsolidasi pengiriman dengan satu truk, sehingga
penggunaan truk menjadi lebih efisien dan pada akhirnya akan menghasilkan biaya
transportasi yang relatif lebih rendah (Chopra, 2007).


              Supplier                    Retail Stores
Toyota menggunakan milk run dari pemasok ke
ritel untuk mendukung sistem Just In Time
Manufacturing baik di Jepang maupun di
Amerika.
Di Jepang, Toyota memiliki pabrik perakitan yang
dekat satu sama lain sehingga menggunakan milk
run dari satu pemasok ke banyak pabrik.
Sedangkan di Amerika, Toyota menggunakan milk
run dari banyak pemasok ke pabrik perakitan .
Supplier        Retail Stores
                                pemasok tidak
                                mengirimkan produk
                                langsung ke ritel tetapi
                                melewati sebuah central
           DC
                                DC (Distribution Center).
                                Rantai ritel dibagi
                                berdasarkan wilayah
                                geografis dan sebuah DC
                                dibangun pada setiap
                                wilayah/daerah tersebut
                                berdasarkan kedekatan
                                geografisnya.
DC merupakan lapisan tambahan antara pemasok dan ritel.
Peran pertama DC adalah sebagai tempat untuk menyimpan
persediaan, dan kedua adalah sebagai lokasi tempat transfer
dilakukan.
Keberadaan DC dapat membantu mengurangi biaya supply chain
ketika letak pemasok jauh dari ritel.
Selain itu, keberadaan DC juga mendukung supply chain dalam
mencapai skala ekonomi dalam hal pengiriman dari pemasok ke DC
(inbound transportation) karena setiap pemasok dapat
mengirimkan produknya dalam jumlah besar ke DC.
Karena DC melayani ritel yang lokasinya berdekatan, biaya
pengiriman dari DC ke ritel (outbound transportation) tidak terlalu
besar.
DC dapat melakukan cross docking, yaitu
kegiatan yang dilakukan di loading dock yang
terdiri dari proses menurunkan barang (dari
truk pemasok / source) dan memuat kembali
(ke dalam truk pengiriman) dengan tujuan
mengurangi handling dan mempercepat
proses pengiriman.
Contoh penggunaan cross docking :

Sebuah perusahaan mempunyai 2 pabrik yang letaknya berjauhan, misalnya
   di Pasuruan dan Surabaya. Perusahaan berkeinginan untuk mengekspor
produk yang dihasilkannya dari salah satu pabrik, tetapi barang-barang yang
    akan diekspor berasal dari 2 pabrik yang digabungkan (consolidated).
Pengiriman akan dilakukan dari Surabaya, maka container loading dilakukan
  di Surabaya dan barang dari Pasuruan akan dikirim ke Surabaya pada hari
yang sama. Selanjutnya, apabila barang dari Pasuruan telah tiba di Surabaya,
 maka barang dari pabrik Pasuruan akan dicek dan disatukan dengan barang
dari pabrik Surabaya. Selanjutnya, barang-barang tersebut akan dimasukkan
ke dalam kontainer tujuan ekspor. Rangkaian proses tersebut dikenal dengan
                    istilah current distribution crossdock.
cross docking juga dapat diartikan sebagai sistem distribusi
dimana barang diterima oleh warehouse atau DC tanpa
disimpan terlebih dahulu. Barang langsung disiapkan untuk
pengiriman selanjutnya.
Terdapat dua jenis cross docking yaitu :
– Pre-Packed Cross docking
  Kemasan dikirim oleh pemasok ke Distribution Center berdasarkan pesanan
  dari toko. Setelah diterima DC, maka kemasan tersebut akan dibawa menuju
  outbound docks untuk digabungkan dengan kemasan yang sama dari pemasok
  lain. Selanjutnya, produk dimuat di kendaraan untuk dikirimkan ke toko-toko
  tanpa proses handling lebih lanjut.
– Intermediate Handling Cross docking
  Ketika diterima oleh DC, kemasan produk dibuka dan dilakukan pemberian
  label pada kemasan baru untuk selanjutnya dikirimkan ke toko. Kemasan baru
  tersebut kemudian dikirim ke outbound dock untuk digabungkan dengan
  kemasan dari pemasok lain untuk diangkut di dalam kendaraan pengiriman.
LTL = Less than Truckload
A
            Warehouse




            • Receiving
            • Putaway
   B        • Storage         Stores
            • Replenishment
Suppliers   • Picking
                                   15
            • Shipping
TL = Truckload
Suppliers



            Receiving
             Sorting
            Shipping


                        Customers
Crossdock
   A
            Facility




            • Receiving
            • Staging (<24hr)
   B        • Shipping          Stores

Suppliers
                                     18
Dengan menggunakan cross docking, keuntungan yang dapat
diperoleh adalah sebagai berikut:
1.  Penurunan biaya distribusi.
2.  Penurunan area fisik yang dibutuhkan, karena Distribution Center
    hanya berfungsi sebagai titik singgah untuk distribusi barang.
3. Penurunan kekurangan stok pada retail.
4. Penurunan jumlah lokasi penyimpanan diseluruh supply chain.
5. Penurunan kompleksitas proses pengiriman pada toko.
6. Peningkatan nilai setiap meter lahan didalam DC.
7. Batas kadaluarsa produk/ masa jual lebih lama.
8. Keberadaan produk lebih dapat ditingkatkan.
9. Kelancaran aliran barang.
10. Kemudahan untuk mendapatkan data produk yang tersedia.
11. Dapat menerima order yang sudah digabungkan (aggregate). Hal ini
    lebih baik daripada hanya menerima order dari masing-masing toko.
20
1. Pre-Packed Cross docking
  – Proses ini meliputi persiapan produk sebelum
    dikirim. Pengiriman disiapkan oleh pemasok
    berdasarkan kebutuhan dari setiap toko.
Supplier      Crossdock       Stores
                Facility


Preallocated                1        1
 1 2 3
                            2        2

  Supplier                  3        3
Consolidation




                                     22
2. Intermediate Handling Cross docking.
  Unit distribusi dilakukan sesuai dengan
  kebutuhan toko. Pemasok menyiapkan dan
  mengirim produk ke DC. Selanjutnya, kemasan
  produk yang homogen dipecah menjadi beberapa
  unit distribusi untuk segera dikirim ke toko sesuai
  dengan pesanan.
Supplier   Crossdock            Stores
                          Facility


Preallocated                   1                    1
1
2                              2                    2
3
                               3                    3

                                   CDO
                               Consolidation



                                                    24
a. Keterlibatan Pihak Manajemen Puncak (Top
   Management)
b. Analisa Activity Based Costing (ABC)
c. Investasi Teknologi Informasi
d. Organisasi
Pemasok
                                   Fungsi
    Department                                          Ritel Department
                   Mengontrol aliran barang
                   Mengoptimalkan pengiriman
Logistik                                                Logistik
                   Transport & penerimaan
                   Membuat laporan persediaan
                   Membuat laporan penjualan
                   Menentukan level dan kondisi cross
Penjualan          docking
                                                        Pembelian
                   Mengontrol     perlengkapan mengenai
                   Cross docking secara harian

                   EDI
                   Data alignment
Sistem Informasi   Scanning                            Sistem Informasi
                   Historical data
                   Data Analysis Information
The world’s largest retailer
>5,000 stores throughout the world
Popularized crossdocking




                                     27
Kunci kesuksesan Wal-Mart sebagai penguasa industri retail di Amerika :
a. Pemilik Wal Mart memberikan inspirasi kepada karyawan untuk
    memberikan service excellence bagi konsumennya.
     a. Penyambutan karyawan Wal Mart kepada konsumen di pintu masuk toko.
     b. Motivasi kepada karyawan untuk turut memiliki bisnis.
b.   Strategi “everyday low prices” menawarkan konsumen harga ekonomis
     dan dapat menghemat biaya iklan.
     Harga yang rendah ini dapat diperoleh karena Wal-Mart menggunakan
     sistem cross docking. Sistem ini merupakan sistem pendistribusian
     barang dari pemasok yang dikirim ke gudang Wal-Mart untuk proses
     seleksi, pengepakan ulang dan kemudian di salurkan langsung ke toko-
     toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu lama.
Kelemahan sistem cross docking : sangat sulit
  mengkoordinasikan semua pihak yang terlibat, sehingga
  dibutuhkan sumber daya dan infrastruktur yang mahal
  dan menuntut adanya strategic investment.
c. Perubahan yang mendasar pada sistem pengendalian
   manajemen (Capabilities-Based Competition)
  Capabilities-based competition mampu mengidenfitikasi
  kunci proses bisnis, mengelola secara
  terpusat, menginvestasikan secara kuat serta mencari
  pengembalian jangka panjang.
7-Eleven melakukan pengiriman cross dock dari
pemasok makanan segar untuk setiap DC,
selanjutnya, produk tersebut dikirimkan ke ritel
karena total pengiriman ke toko dari semua pemasok
tidak cukup dengan sebuah truk.
Dengan penggunaan cross docking dan milk run, 7-
Eleven mendapatkan biaya transportasi yang relatif
rendah ketika mengirim pesanan dengan lot size yang
kecil pada setiap toko.
Perusahan Online Peapod juga menggunakan
sistem milk run ketika melakukan pengiriman
produk dalam jumlah kecil ke rumah-rumah
dengan tujuan untuk membantu mengurangi
biaya transportasi.
Osh Kosh B’Gosh, perusahaan manufactur
yang memproduksi baju anak-anak, juga
menggunakan milk run dan DC untuk
menghilangkan pengiriman LTL dari DC di
Tenneasee ke ritel - ritelnya.
Kombinasi dari beberapa jaringan transportasi.
Jaringan ini berusaha untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan responsiveness dari supply chain.
Transportasi yang digunakan merupakan kombinasi
dari cross docking, milk run, Truck Load (TL) dan Less
Than Truck Load (LTL) untuk beberapa kasus.
Produk/ritel dengan permintaan tinggi
membutuhkan pengiriman langsung. Sedangkan
produk /ritel dengan permintaaan rendah dapat
dilakukan konsolidasi dari dan ke DC.
Kompleksitas dalam pengaturan jenis jaringan
transportasi ini cukup tinggi. Hal ini
dikarenakan perbedaan prosedur pengiriman
yang digunakan oleh setiap produk dan setiap
ritel.
Membutuhkan investasi yang sangat besar
terutama untuk infrastrukstur informasi yang
digunakan untuk menfasilitasi koordinasi.
Pemilihan jaringan harus sesuai dengan
metode pengiriman untuk meminimalkan
biaya transportasi dan biaya penyimpanan
persediaan.
Struktur Jaringan                Kelebihan                       Kekurangan
Pengiriman Langsung             Tidak ada gudang perantara      Persediaan yang besar (karena
                                Koodinasi yang dibutuhkan       lot size yang besar)
                                cukup sederhana
Pengiriman Langsung dengan      Biaya transportasi yang lebih   Koordinasi yang semakin
                                rendah untuk lot kecil          kompleks
Milk Run
                                Persediaan yang lebih
                                rendah
Pengiriman melalui central DC   Biaya inbound transportasi      Meningkatkan biaya
                                yang lebih rendah dengan        penyimpanan persediaan
dengan inventory Storage        adanya konsolidasi
                                                                Meningkatkan
                                                                handling/perpindahan barang di
                                                                DC
Pengiriman melalui central DC   Persediaan sangat rendah        Koordinasi yang semakin
                                                                kompleks
dengan cross dock               Biaya transportasi yang lebih
                                rendah dengan adanya
                                konsolidasi
Pengiriman melalui DC dengan    Biaya outbound transportasi     Koordinasi yang semakin
                                yang low untuk lot yang kecil   kompleks
Milk run
Tailored network                Pilihan yang tepat untuk        Kompleksitas untuk koordinasi
                                produk dan toko secara          semakin tinggi
Perancangan Ulang Konfigurasi Jaringan Distribusi
Pt Coca-Cola Bottling Indonesia Balinusa (CCBIB)
Dengan Penentuan Terminal Breakbulk
PT. CCBIB merupakan perusahaan yang
menggunakan sistem transportasi yang melibatkan
pihak ke-3 (3PL) yaitu PT. Mitra Nusa Pertiwi sebagai
transporter yang bertugas mengirimkan dari pabrik
ke sales center (SC) dan kemudian mengambil botol
kosong untuk dibawa kembali ke pabrik sesuai
Delivery Requirement Planning (DRP) dari PT. CCBIB
PT. CCBIB mempunyai 12 gudang yang tersebar di
beberapa wilayah di pulau Bali, Lombok dan Nusa
Tenggara Barat. Ke-12 gudang ini terletak di
kotamadya/kabupaten yang berlainan.
Desain service network yang digunakan untuk
pengiriman saat ini adalah desain direct shipping
dengan sistem full truckload (TL) shipment. Biaya
dihitung tidak berdasarkan jumlah yang
dikirimkan, tetapi dengan pembebanan tarif per
round trip ( 1 kali perjalanan pulang pergi ).
Masalah yang dihadapi adalah biaya transportasi
yang besar dengan jumlah demand yang kecil untuk
pengiriman ke luar Bali (Lombok dan Nusa Tenggara
Barat).
Penelitian ini berusaha merubah konfigurasi service
pada jaringan distribusi dengan memanfaatkan salah
satu/beberapa gudang menjadi terminal breakbulk
bagi beberapa gudang lain yang berdekatan. Dengan
harapan terjadi pengiriman dalam jumlah besar
sehingga dapat meningkatkan skala ekonomis dari
beban biaya transportasi.
Konfigurasi service yang diusulkan adalah
      dengan memanfaatkan SC Karangasem dan
      SC Selong sebagai terminal breakbulk.


                 SGR


                                                               BIMA
                                                         SBW
                                             MTR
NGR
                                                   SLG
                                       KRS


                          UBUD
           TBN                   KLK

                 PLANT
                         NK

                    KT
SGR


                                                                                        BIMA
                                                                                  SBW
                                                                      MTR
                              NGR
                                                                            SLG
                                                                KRS


                                                   UBUD
                                    TBN                   KLK

                                          PLANT
                                                  NK

                                             KT




Pada konfigurasi ini produk dikirimkan dari plant menuju
kedua SC ini untuk melayani SC yang lainnya.
SC Karangasem akan melayani demand untuk SC
Karangasem sendiri dan SC Mataram. Sedangkan SC Selong
akan melayani demand untuk SC Selong, SC Sumbawa dan
SC Bima. Dengan pengubahan konfigurasi ini akan
didapatkan penurunan biaya transportasi sebesar 3.87 %
atau sebesar Rp 103.353.000,00.
Sebutkan contoh perusahaan lain, terutama
perusahaan Indonesia yang menerapkan jenis
jaringan transportasi :
1. Jaringan Pengiriman Langsung
2. Pengiriman Langsung dengan Milk Run
3. Pengiriman melalui Central Distribution Center (DC)
4. Pengiriman melalui Distribution Center (DC) dengan Milk
   Run
5. Tailored Network

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Scm 03 decision phase of scm
Scm 03   decision phase of scmScm 03   decision phase of scm
Scm 03 decision phase of scmAbrianto Nugraha
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanBrigita Haryani
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokanRizky Akbar
 
Supply chain management
Supply chain managementSupply chain management
Supply chain managementAinul Yaqin
 
Scm 08 manajemen pengadaan
Scm 08   manajemen pengadaanScm 08   manajemen pengadaan
Scm 08 manajemen pengadaanAbrianto Nugraha
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualArif Rahman
 
Materi "Supply Chain Management (SCM)" Training
Materi "Supply Chain Management (SCM)" TrainingMateri "Supply Chain Management (SCM)" Training
Materi "Supply Chain Management (SCM)" TrainingKanaidi ken
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainTaufik Arief Widodo
 
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2Abrianto Nugraha
 
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaanPresentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaanArif Boulbous
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Modul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureModul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureArif Rahman
 
Penjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi IndukPenjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi IndukAnsar Lawi
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikTogar Simatupang
 
Scm 07 perencanaan aggregate
Scm 07   perencanaan aggregateScm 07   perencanaan aggregate
Scm 07 perencanaan aggregateAbrianto Nugraha
 
Merancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranMerancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranIndra Diputra
 

Mais procurados (20)

Scm 03 decision phase of scm
Scm 03   decision phase of scmScm 03   decision phase of scm
Scm 03 decision phase of scm
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
Supply chain management
Supply chain managementSupply chain management
Supply chain management
 
Scm 08 manajemen pengadaan
Scm 08   manajemen pengadaanScm 08   manajemen pengadaan
Scm 08 manajemen pengadaan
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
 
Materi "Supply Chain Management (SCM)" Training
Materi "Supply Chain Management (SCM)" TrainingMateri "Supply Chain Management (SCM)" Training
Materi "Supply Chain Management (SCM)" Training
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chain
 
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2Scm 06   peramalan &amp; permintaan 1-2
Scm 06 peramalan &amp; permintaan 1-2
 
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaanPresentasi  ( procurement management ) manajemen pengadaan
Presentasi ( procurement management ) manajemen pengadaan
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
Modul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureModul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich Picture
 
Penjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi IndukPenjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi Induk
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
 
Scm 07 perencanaan aggregate
Scm 07   perencanaan aggregateScm 07   perencanaan aggregate
Scm 07 perencanaan aggregate
 
Merancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranMerancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaran
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
 

Destaque

Dasar tek trans 3..
Dasar tek trans 3..Dasar tek trans 3..
Dasar tek trans 3..Dangzt Iman
 
Dasar tek trans.2
Dasar tek trans.2Dasar tek trans.2
Dasar tek trans.2Dangzt Iman
 
Location, Logistic and Distribution
Location, Logistic and DistributionLocation, Logistic and Distribution
Location, Logistic and DistributionBenny Herlambang
 
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnyaJalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnyaMuslim Muslimin
 
Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1Dangzt Iman
 
Sistem transportasi jalan rel
Sistem transportasi jalan relSistem transportasi jalan rel
Sistem transportasi jalan relIB Ilham Malik
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1Dangzt Iman
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiIin Bellebelle
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiUNTIRTA
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi daratFaiz Isma
 
Cross Docking – Kako povezati skladište i transport za nove uštede?
Cross Docking –  Kako povezati skladište i transport za nove uštede?Cross Docking –  Kako povezati skladište i transport za nove uštede?
Cross Docking – Kako povezati skladište i transport za nove uštede?Logiko d.o.o.
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasiAyu Fatimah Zahra
 
Toyota Supply chain Management
Toyota Supply chain Management Toyota Supply chain Management
Toyota Supply chain Management Siddhi Suthar
 
Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.
Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.
Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.Sabio Bernard
 

Destaque (16)

Dasar tek trans 3..
Dasar tek trans 3..Dasar tek trans 3..
Dasar tek trans 3..
 
Dasar tek trans.2
Dasar tek trans.2Dasar tek trans.2
Dasar tek trans.2
 
Location, Logistic and Distribution
Location, Logistic and DistributionLocation, Logistic and Distribution
Location, Logistic and Distribution
 
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnyaJalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
 
Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1
 
Sistem transportasi jalan rel
Sistem transportasi jalan relSistem transportasi jalan rel
Sistem transportasi jalan rel
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen Transportasi
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi darat
 
Cross Docking – Kako povezati skladište i transport za nove uštede?
Cross Docking –  Kako povezati skladište i transport za nove uštede?Cross Docking –  Kako povezati skladište i transport za nove uštede?
Cross Docking – Kako povezati skladište i transport za nove uštede?
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
 
Supply chain of dhl
Supply chain of  dhlSupply chain of  dhl
Supply chain of dhl
 
Toyota Supply chain Management
Toyota Supply chain Management Toyota Supply chain Management
Toyota Supply chain Management
 
Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.
Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.
Supply Chain Management of TOYOTA.......case study by sabio bernard.
 

Semelhante a 10 jaringan transportasi

Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMAktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMKanaidi ken
 
Introducing to SCM
Introducing to SCMIntroducing to SCM
Introducing to SCMevijuniati
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indosachrojioji71
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indoevijuniati
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indoevijuniati
 
Presentation consolidation
Presentation consolidationPresentation consolidation
Presentation consolidationDanis Maulana
 
strategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptstrategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptMukDin1
 
Bab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdf
Bab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdfBab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdf
Bab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdf55122120071
 
Presentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiaPresentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiastevanus82
 
Presentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiaPresentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiastevanus82
 
Presentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiaPresentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiastevanus82
 
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).pptsudarmono19
 
SCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.ppt
SCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.pptSCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.ppt
SCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.pptssuser2ff403
 
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxFungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxMeiVloger
 
Manajemen Distribusi dan Transportasi
Manajemen Distribusi dan TransportasiManajemen Distribusi dan Transportasi
Manajemen Distribusi dan TransportasiAurynNidiaAlfasabila
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxAnggahermawan16
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxAnggahermawan16
 
Tugas Supply chain management
Tugas Supply chain management Tugas Supply chain management
Tugas Supply chain management Thoriq Anugrah
 
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistikResume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistikFaisal Pahlevy
 

Semelhante a 10 jaringan transportasi (20)

Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMAktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
 
Introducing to SCM
Introducing to SCMIntroducing to SCM
Introducing to SCM
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indo
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indo
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indo
 
LN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics SystemsLN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics Systems
 
Presentation consolidation
Presentation consolidationPresentation consolidation
Presentation consolidation
 
strategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptstrategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.ppt
 
Bab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdf
Bab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdfBab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdf
Bab 4 Designing Distribution Networks and Applications to Online Sales (1).pdf
 
Presentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiaPresentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesia
 
Presentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiaPresentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesia
 
Presentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesiaPresentation supply chain indonesia
Presentation supply chain indonesia
 
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
 
SCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.ppt
SCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.pptSCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.ppt
SCM_Introduction_to_SCM_sesi_2.ppt
 
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxFungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
 
Manajemen Distribusi dan Transportasi
Manajemen Distribusi dan TransportasiManajemen Distribusi dan Transportasi
Manajemen Distribusi dan Transportasi
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
 
Tugas Supply chain management
Tugas Supply chain management Tugas Supply chain management
Tugas Supply chain management
 
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistikResume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
 

Último

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Último (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

10 jaringan transportasi

  • 2. Dalam pengiriman barang dari produsen ke konsumen diperlukan suatu desain aliran transportasi
  • 3. 1. Direct Shipping Network 2. Pengiriman Langsung dengan Milk run 3. Pengiriman melalui Central Distribution Center (DC) 4. Pengiriman melalui Distribution Center (DC) dengan Milk run 5. Tailored Network sumber : Chopra, 2007
  • 4. Supplier Retail Stores Keuntungan : – penghilangan gudang perantara (intermediate warehouse) dapat menyederhanakan koordinasi dan kegiatan operasional perusahaan – tidak akan mempengaruhi pengiriman yang lain. Setiap pengiriman dilakukan langsung sehingga waktu pengiriman dari pemasok ke ritel relatif pendek.
  • 5. penambahan lot size biaya pada setiap (ukuran lot) menjadi truk akan tetap cocok optimal dari setiap diterapkan akan tinggi pemasok ke setiap apabila jumlah apabila ritel dengan ukuran ritel rute yang harus mengunakan truck dilewati cukup cukup besar. load banyak apabila ritel kecil, penggunaan apabila ritel jaringan pengiriman kecil, penggunaan langsung cenderung jaringan pengiriman mengeluarkan langsung cenderung banyak biaya. mengeluarkan banyak biaya.
  • 6. Retail Stores Milk run Supplier merupakan rute dimana truk mengirimkan produk dari sebuah pemasok ke banyak ritel atau dari banyak pemasok ke banyak ritel.
  • 7. biaya transportasi akan lebih rendah bila dilakukan konsolidasi pengiriman kepada banyak pemasok dengan menggunakan satu truk. banyak toko dapat melakukan konsolidasi pengiriman dengan satu truk, sehingga penggunaan truk menjadi lebih efisien dan pada akhirnya akan menghasilkan biaya transportasi yang relatif lebih rendah (Chopra, 2007). Supplier Retail Stores
  • 8. Toyota menggunakan milk run dari pemasok ke ritel untuk mendukung sistem Just In Time Manufacturing baik di Jepang maupun di Amerika. Di Jepang, Toyota memiliki pabrik perakitan yang dekat satu sama lain sehingga menggunakan milk run dari satu pemasok ke banyak pabrik. Sedangkan di Amerika, Toyota menggunakan milk run dari banyak pemasok ke pabrik perakitan .
  • 9. Supplier Retail Stores pemasok tidak mengirimkan produk langsung ke ritel tetapi melewati sebuah central DC DC (Distribution Center). Rantai ritel dibagi berdasarkan wilayah geografis dan sebuah DC dibangun pada setiap wilayah/daerah tersebut berdasarkan kedekatan geografisnya.
  • 10. DC merupakan lapisan tambahan antara pemasok dan ritel. Peran pertama DC adalah sebagai tempat untuk menyimpan persediaan, dan kedua adalah sebagai lokasi tempat transfer dilakukan. Keberadaan DC dapat membantu mengurangi biaya supply chain ketika letak pemasok jauh dari ritel. Selain itu, keberadaan DC juga mendukung supply chain dalam mencapai skala ekonomi dalam hal pengiriman dari pemasok ke DC (inbound transportation) karena setiap pemasok dapat mengirimkan produknya dalam jumlah besar ke DC. Karena DC melayani ritel yang lokasinya berdekatan, biaya pengiriman dari DC ke ritel (outbound transportation) tidak terlalu besar.
  • 11. DC dapat melakukan cross docking, yaitu kegiatan yang dilakukan di loading dock yang terdiri dari proses menurunkan barang (dari truk pemasok / source) dan memuat kembali (ke dalam truk pengiriman) dengan tujuan mengurangi handling dan mempercepat proses pengiriman.
  • 12. Contoh penggunaan cross docking : Sebuah perusahaan mempunyai 2 pabrik yang letaknya berjauhan, misalnya di Pasuruan dan Surabaya. Perusahaan berkeinginan untuk mengekspor produk yang dihasilkannya dari salah satu pabrik, tetapi barang-barang yang akan diekspor berasal dari 2 pabrik yang digabungkan (consolidated). Pengiriman akan dilakukan dari Surabaya, maka container loading dilakukan di Surabaya dan barang dari Pasuruan akan dikirim ke Surabaya pada hari yang sama. Selanjutnya, apabila barang dari Pasuruan telah tiba di Surabaya, maka barang dari pabrik Pasuruan akan dicek dan disatukan dengan barang dari pabrik Surabaya. Selanjutnya, barang-barang tersebut akan dimasukkan ke dalam kontainer tujuan ekspor. Rangkaian proses tersebut dikenal dengan istilah current distribution crossdock.
  • 13. cross docking juga dapat diartikan sebagai sistem distribusi dimana barang diterima oleh warehouse atau DC tanpa disimpan terlebih dahulu. Barang langsung disiapkan untuk pengiriman selanjutnya. Terdapat dua jenis cross docking yaitu : – Pre-Packed Cross docking Kemasan dikirim oleh pemasok ke Distribution Center berdasarkan pesanan dari toko. Setelah diterima DC, maka kemasan tersebut akan dibawa menuju outbound docks untuk digabungkan dengan kemasan yang sama dari pemasok lain. Selanjutnya, produk dimuat di kendaraan untuk dikirimkan ke toko-toko tanpa proses handling lebih lanjut. – Intermediate Handling Cross docking Ketika diterima oleh DC, kemasan produk dibuka dan dilakukan pemberian label pada kemasan baru untuk selanjutnya dikirimkan ke toko. Kemasan baru tersebut kemudian dikirim ke outbound dock untuk digabungkan dengan kemasan dari pemasok lain untuk diangkut di dalam kendaraan pengiriman.
  • 14. LTL = Less than Truckload
  • 15. A Warehouse • Receiving • Putaway B • Storage Stores • Replenishment Suppliers • Picking 15 • Shipping
  • 17. Suppliers Receiving Sorting Shipping Customers
  • 18. Crossdock A Facility • Receiving • Staging (<24hr) B • Shipping Stores Suppliers 18
  • 19. Dengan menggunakan cross docking, keuntungan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Penurunan biaya distribusi. 2. Penurunan area fisik yang dibutuhkan, karena Distribution Center hanya berfungsi sebagai titik singgah untuk distribusi barang. 3. Penurunan kekurangan stok pada retail. 4. Penurunan jumlah lokasi penyimpanan diseluruh supply chain. 5. Penurunan kompleksitas proses pengiriman pada toko. 6. Peningkatan nilai setiap meter lahan didalam DC. 7. Batas kadaluarsa produk/ masa jual lebih lama. 8. Keberadaan produk lebih dapat ditingkatkan. 9. Kelancaran aliran barang. 10. Kemudahan untuk mendapatkan data produk yang tersedia. 11. Dapat menerima order yang sudah digabungkan (aggregate). Hal ini lebih baik daripada hanya menerima order dari masing-masing toko.
  • 20. 20
  • 21. 1. Pre-Packed Cross docking – Proses ini meliputi persiapan produk sebelum dikirim. Pengiriman disiapkan oleh pemasok berdasarkan kebutuhan dari setiap toko.
  • 22. Supplier Crossdock Stores Facility Preallocated 1 1 1 2 3 2 2 Supplier 3 3 Consolidation 22
  • 23. 2. Intermediate Handling Cross docking. Unit distribusi dilakukan sesuai dengan kebutuhan toko. Pemasok menyiapkan dan mengirim produk ke DC. Selanjutnya, kemasan produk yang homogen dipecah menjadi beberapa unit distribusi untuk segera dikirim ke toko sesuai dengan pesanan.
  • 24. Supplier Crossdock Stores Facility Preallocated 1 1 1 2 2 2 3 3 3 CDO Consolidation 24
  • 25. a. Keterlibatan Pihak Manajemen Puncak (Top Management) b. Analisa Activity Based Costing (ABC) c. Investasi Teknologi Informasi d. Organisasi
  • 26. Pemasok Fungsi Department Ritel Department Mengontrol aliran barang Mengoptimalkan pengiriman Logistik Logistik Transport & penerimaan Membuat laporan persediaan Membuat laporan penjualan Menentukan level dan kondisi cross Penjualan docking Pembelian Mengontrol perlengkapan mengenai Cross docking secara harian EDI Data alignment Sistem Informasi Scanning Sistem Informasi Historical data Data Analysis Information
  • 27. The world’s largest retailer >5,000 stores throughout the world Popularized crossdocking 27
  • 28. Kunci kesuksesan Wal-Mart sebagai penguasa industri retail di Amerika : a. Pemilik Wal Mart memberikan inspirasi kepada karyawan untuk memberikan service excellence bagi konsumennya. a. Penyambutan karyawan Wal Mart kepada konsumen di pintu masuk toko. b. Motivasi kepada karyawan untuk turut memiliki bisnis. b. Strategi “everyday low prices” menawarkan konsumen harga ekonomis dan dapat menghemat biaya iklan. Harga yang rendah ini dapat diperoleh karena Wal-Mart menggunakan sistem cross docking. Sistem ini merupakan sistem pendistribusian barang dari pemasok yang dikirim ke gudang Wal-Mart untuk proses seleksi, pengepakan ulang dan kemudian di salurkan langsung ke toko- toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu lama.
  • 29. Kelemahan sistem cross docking : sangat sulit mengkoordinasikan semua pihak yang terlibat, sehingga dibutuhkan sumber daya dan infrastruktur yang mahal dan menuntut adanya strategic investment. c. Perubahan yang mendasar pada sistem pengendalian manajemen (Capabilities-Based Competition) Capabilities-based competition mampu mengidenfitikasi kunci proses bisnis, mengelola secara terpusat, menginvestasikan secara kuat serta mencari pengembalian jangka panjang.
  • 30. 7-Eleven melakukan pengiriman cross dock dari pemasok makanan segar untuk setiap DC, selanjutnya, produk tersebut dikirimkan ke ritel karena total pengiriman ke toko dari semua pemasok tidak cukup dengan sebuah truk. Dengan penggunaan cross docking dan milk run, 7- Eleven mendapatkan biaya transportasi yang relatif rendah ketika mengirim pesanan dengan lot size yang kecil pada setiap toko.
  • 31. Perusahan Online Peapod juga menggunakan sistem milk run ketika melakukan pengiriman produk dalam jumlah kecil ke rumah-rumah dengan tujuan untuk membantu mengurangi biaya transportasi. Osh Kosh B’Gosh, perusahaan manufactur yang memproduksi baju anak-anak, juga menggunakan milk run dan DC untuk menghilangkan pengiriman LTL dari DC di Tenneasee ke ritel - ritelnya.
  • 32. Kombinasi dari beberapa jaringan transportasi. Jaringan ini berusaha untuk mengurangi biaya dan meningkatkan responsiveness dari supply chain. Transportasi yang digunakan merupakan kombinasi dari cross docking, milk run, Truck Load (TL) dan Less Than Truck Load (LTL) untuk beberapa kasus. Produk/ritel dengan permintaan tinggi membutuhkan pengiriman langsung. Sedangkan produk /ritel dengan permintaaan rendah dapat dilakukan konsolidasi dari dan ke DC.
  • 33. Kompleksitas dalam pengaturan jenis jaringan transportasi ini cukup tinggi. Hal ini dikarenakan perbedaan prosedur pengiriman yang digunakan oleh setiap produk dan setiap ritel. Membutuhkan investasi yang sangat besar terutama untuk infrastrukstur informasi yang digunakan untuk menfasilitasi koordinasi. Pemilihan jaringan harus sesuai dengan metode pengiriman untuk meminimalkan biaya transportasi dan biaya penyimpanan persediaan.
  • 34. Struktur Jaringan Kelebihan Kekurangan Pengiriman Langsung Tidak ada gudang perantara Persediaan yang besar (karena Koodinasi yang dibutuhkan lot size yang besar) cukup sederhana Pengiriman Langsung dengan Biaya transportasi yang lebih Koordinasi yang semakin rendah untuk lot kecil kompleks Milk Run Persediaan yang lebih rendah Pengiriman melalui central DC Biaya inbound transportasi Meningkatkan biaya yang lebih rendah dengan penyimpanan persediaan dengan inventory Storage adanya konsolidasi Meningkatkan handling/perpindahan barang di DC Pengiriman melalui central DC Persediaan sangat rendah Koordinasi yang semakin kompleks dengan cross dock Biaya transportasi yang lebih rendah dengan adanya konsolidasi Pengiriman melalui DC dengan Biaya outbound transportasi Koordinasi yang semakin yang low untuk lot yang kecil kompleks Milk run Tailored network Pilihan yang tepat untuk Kompleksitas untuk koordinasi produk dan toko secara semakin tinggi
  • 35. Perancangan Ulang Konfigurasi Jaringan Distribusi Pt Coca-Cola Bottling Indonesia Balinusa (CCBIB) Dengan Penentuan Terminal Breakbulk PT. CCBIB merupakan perusahaan yang menggunakan sistem transportasi yang melibatkan pihak ke-3 (3PL) yaitu PT. Mitra Nusa Pertiwi sebagai transporter yang bertugas mengirimkan dari pabrik ke sales center (SC) dan kemudian mengambil botol kosong untuk dibawa kembali ke pabrik sesuai Delivery Requirement Planning (DRP) dari PT. CCBIB
  • 36. PT. CCBIB mempunyai 12 gudang yang tersebar di beberapa wilayah di pulau Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Barat. Ke-12 gudang ini terletak di kotamadya/kabupaten yang berlainan. Desain service network yang digunakan untuk pengiriman saat ini adalah desain direct shipping dengan sistem full truckload (TL) shipment. Biaya dihitung tidak berdasarkan jumlah yang dikirimkan, tetapi dengan pembebanan tarif per round trip ( 1 kali perjalanan pulang pergi ).
  • 37. Masalah yang dihadapi adalah biaya transportasi yang besar dengan jumlah demand yang kecil untuk pengiriman ke luar Bali (Lombok dan Nusa Tenggara Barat). Penelitian ini berusaha merubah konfigurasi service pada jaringan distribusi dengan memanfaatkan salah satu/beberapa gudang menjadi terminal breakbulk bagi beberapa gudang lain yang berdekatan. Dengan harapan terjadi pengiriman dalam jumlah besar sehingga dapat meningkatkan skala ekonomis dari beban biaya transportasi.
  • 38. Konfigurasi service yang diusulkan adalah dengan memanfaatkan SC Karangasem dan SC Selong sebagai terminal breakbulk. SGR BIMA SBW MTR NGR SLG KRS UBUD TBN KLK PLANT NK KT
  • 39. SGR BIMA SBW MTR NGR SLG KRS UBUD TBN KLK PLANT NK KT Pada konfigurasi ini produk dikirimkan dari plant menuju kedua SC ini untuk melayani SC yang lainnya. SC Karangasem akan melayani demand untuk SC Karangasem sendiri dan SC Mataram. Sedangkan SC Selong akan melayani demand untuk SC Selong, SC Sumbawa dan SC Bima. Dengan pengubahan konfigurasi ini akan didapatkan penurunan biaya transportasi sebesar 3.87 % atau sebesar Rp 103.353.000,00.
  • 40.
  • 41. Sebutkan contoh perusahaan lain, terutama perusahaan Indonesia yang menerapkan jenis jaringan transportasi : 1. Jaringan Pengiriman Langsung 2. Pengiriman Langsung dengan Milk Run 3. Pengiriman melalui Central Distribution Center (DC) 4. Pengiriman melalui Distribution Center (DC) dengan Milk Run 5. Tailored Network