This book was written by :
Abe Susanto, I Made Wiryana, Adang Suhendra in 2001.
and this is very useful for you who want continue your study in Germany.
All of informations or Tips are available in this book.
I was using this book as my instruction for preparing my study here.
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Sekolah di-jerman
1. Open Source Campus Agreement
SEKOLAH DI JERMAN BUAT ORANG LUGU
oleh :
ABe Susanto
I Made Wiryana
Adang Suhendra
Editor:
Ernianti Hasibuan
Hak cipta buku ini tetap pada penulis. Tetapi buku ini bebas untuk diperbanyak, difotokopi, dikutip baik sebagian atau seluruhnya
ataupun disebar luaskan dalam bentuk elektronis ataupun non-elektronis. Baik untuk tujuan komersial maupun non komersial.
Selama penyebutan nama asli pengarang, penerbit, pemberi sponsor serta proyek Open Source Campus Agreement (OSCA) tetap
dilakukan.
2001
2. SEKOLAH DI JERMAN BUAT ORANG LUGU
ABe Susanto <susanto@zfn.uni-bremen.de>
Afri Yunianto <mwiryana@nakula.rvs.uni-bielefeld.de>
Adang Suhendra <suhendra@inf.e-technik.uni-kassel.de>
Editor : Ernianti Hasibuan <ernianti@upb.de>
2001
4. DAFTAR ISI ii
Lampiran A. Daftar penterjemah dokumen di Indonesia 54
Lampiran B. Situs berkaitan dengan studi di Jerman 56
5. Daftar Gambar
1.1 Tampak depan Universitas Humboldt Berlin (http://www.hu-berlin.de/) . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.2 Tampak depan kereta kelas satu ICE (Inter City Express, http://www.bahn.de/ ) . . . . . 5
3.1 Foto Geomar-Universitas Kiel dalam perspektif ( http://www.geomar.de/) . . . . . . . . . . . . . . . 18
3.2 Program khusus S2 bidang kelautan di Universitas Bremen (http://www.isatec.uni-bremen.de/ ) . . . 19
3.3 Program S2 Fisika Lingkungan di Universitas Bremen (foto dari http://www.msc-ep.uni-bremen.de/) . . . 20
3.4 Universitas tertua di Jerman, Universitas Heidelberg (http://www.uni-heidelberg.de/) . . . . . . . . . 25
3.5 Universitas Bielefeld, universitas abad 21 (http://www.uni-bielefeld.de/) . . . . . . . . . . . . . . . . 27
4.1 Jenis kereta ICE (Inter City Express) merupakan sarana mobilitas di Jerman . . . . . . . . . . . . . . 44
iii
6. Daftar Tabel
1.1 Daftar jenis dan harga BahnCard yang berlaku mulai tahun 2001 (sumber http://www.bahn.de) . . . . 5
3.1 Daftar Universitas dan Fachhochschule berdasarkan kriteria jenis I, II dan III . . . . . . . . . . . 22
3.2 Lanjutan daftar Universitas dan Fachhochschule . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
3.3 Biaya studi untuk masing-masing kota di Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
4.1 Daftar Emulgator dalam makanan yang perlu dihindari bagi seorang moslim (sumber dari Fitrah Onli-
ne (http://www.fithrah.de/) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
iv
7. Kata Pengantar
Pertanyaan tentang bagaimana prosedur kalau ingin sekolah ke Jerman, sering kali penulis terima melalui email.
Setelah itu kalau mereka telah berhasil masuk ke Jerman, timbul lagi pertanyaan bagaimana hidup Jerman, berapa
biaya yang dibutuhkan, dll. Frekuensi pertanyaan tersebut sering muncul. Berdasarkan pengamatan penulis, hal ini
disebabkan kurang adanya informasi yang detail dan komplit berkaitan hal tersebut. Kalau pun ada informasi yang
tersedia, semuanya versi orang Jerman, karena merekalah yang kebanyakan menulisnya. Hal ini berarti gaya bahasa
dan sifat informasinya sesuai alur pikiran orang Jerman. Sedangkan yang dibutuhkan oleh kita adalah gaya bahasa
dan alur pemikiran sesuai alam pikiran orang Indonesia, misalnya berapa biaya yang murah untuk sekolah dalam 12
bulan, berapa harga tiket pesawat Jakarta-Frankfrut, bagaimana belajar yang efisien di Jerman, dll. Hal ini selaras
dengan pertanyaan bagaimana hidup yang murah dan ala mahasiswa Indonesia, yakni dengan maksud citra rasanya.
Oleh karena itulah maka buku ini ditulis dengan latar belakang beberapa hal tersebut diatas.
Namun sebelum menguraikan lebih lanjut, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
sampai detik ini masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan buku tentang SEKOLAH DI JERMAN BUAT ORANG
LUGU ini. Buku ini merupakan hasil tulisan penulis untuk kesekian kalinya yang diterbitkan oleh Tim Pandu. Buku ini
juga merupakan cara penulis untuk membantu ketersediaan bahan bacaan yang murah namun masih tetap memenuhi
asas legalitas. Karena buku ini diterbitkan oleh Tim Pandu dalam naungan serial Open Source Campus Agreement
(OSCA). Dan buku ini bebas didistribusikan maupun diperbanyak oleh siapa pun asal masih mencantumkan penulis
dan penerbitnya, yakni Tim Pandu.
Selain alasan tersebut diatas, penulisan buku ini juga merupakan suatu bentuk ucapan terima kasih penulis ter-
hadap bumi pertiwi Indonesia tercinta yang genap merayakan ulang tahunnya ke 56 tahun, serta suatu penghargaan
kepada lembaga dimana penulis mengabdi, Universitas Diponegoro dan Universitas Gunadarma yang telah mengin-
jinkan penulis melanjutkan studi di Jerman selama ini. Selain itu juga merupakan ucapan terima kasih kepada DAAD
yang telah memberikan beasiswa kepada penulis selama sekolah di Jerman. Semoga pengalaman penulis selama me-
nuntut ilmu di Jerman ini dapat dijadikan referensi bagi orang yang akan sekolah dan hidup di Jerman. Sehingga
sebelum masuk ke Jerman telah mendapatkan gambaran apa dan bagaimana negara Jerman itu serta apa dan bagaima-
na kehidupan di Jerman selanjutnya.
Dalam uraian buku ini, secara prinsip dibagi enam bab yang terdiri dari uraian tentang pendahuluan yang berisi
selintas negara Jerman, terutama pada aspek kehidupan mahasiswa serta universitasnya. Selanjutnya uraian tentang
bagaimana memilih sekolah di Jerman, bidang studi apa saja yang bisa diambil, bagaimana cara penyetaraan ijasah
kita dari Indonesia dan cara hidup di Jerman ala orang Indonesia disajikan dalam bab kedua dan seterusnya. Uraian
yang cukup penting adalah diberikan dalam bentuk Tip dan Trik yang terdapat di masing-masing bab. Untuk lebih
jelasnya silakan pembaca membuktikan sendiri dari bab per bab. Dan yang lebih penting lagi, bagi yang berminat buku
ini dapat di download secara cuma-cuma dengan alamat URL Tim Pandu, yaitu http://pandu.dhs.org/Buku-Online/.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca, selamat menikmati tulisan dalam buku ini. Dirgahayu Indo-
nesia negaraku tercinta ....MERDEKA !!!!
Bremen, musim panas 2001
Penulis
ABe Susanto <susanto@zfn.uni-bremen.de>
I Made Wiryana <mwiryana@nakula.rvs.uni-bielefeld.de>
Adang Suhendra <suhendra@inf.e-technik.uni-kassel.de>
v
8. Ucapan Terima Kasih
Untuk menulis buku ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan informasi dari teman dan kolega yang diberikan
kepada penulis, baik yang berupa kiriman berita melalui email atau ijin mendownload artikel dari homepage milik
seseorang, maka buku ini tak akan ada artinya. Untuk itu diucapkan terima kasih. Selain itu penulis juga menghagai
sekali Kristina Irijani, akan tambahan informasi tentang cara mendapatkan visa ke Jerman dari Kedubes Jerman di
Jakarta. Juga rasa terima kasih perlu penulis sampaikan kepada Muhammad Amin yang bersedia menambahkan
informasi tentang kiat mendapatkan bantuan melahirkan di Jerman. Penghargaan penulis ditujukan kepada Kuwong
Boy dari Universitas Bremen dan Iwan Saskiawan dari Universitas Kyoto-Jepang yang telah melengkapi informasi
tentang asuransi kesehatan dan beasiswa dari Mombusho, Jepang. Untuk Endan Suwandana dan Rahmania Darmawan
juga disampaikan terima kasih atas informasi yang diberikan tentang biaya hidup dan Tagesmutter. Serta kepada Budi
Karwelo selaku program manager dari WUSKI yang telah memberikan informasi tentang program reintegrasi.
Tak lupa, pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan penghargaan setingi-tingginya kepada temen
seprofesi atau se-milis seperti :
daad-milis@nakula.rvs.uni-bielefeld.de,
yinbre@nakula.rvs.uni-bielefeld.de,
daad_marine@yahoogroups.com
yang telah mendorong penulis untuk menyelesaikan penulisan buku ini. Selain itu juga kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, baik yang dikenal penulis maupun tidak, dan telah mendorong penulis memberikan
semangat untuk menyelesaikan buku ini.
Ucapan terima kasih diberikan untuk masukan yang berupa kritikan dan saran serta bersifat membangun, berka-
itan tentang materi dalam buku ini. Hal itu diperlukan guna perbaikan penulisan di kemudian hari. Saran dan kritikan
dari pembaca dapat dikirimkan melalui e-post langsung ke penulis.
Bremen, musim panas 2001
Penulis
ABe Susanto <susanto@zfn.uni-bremen.de>
I Made Wiryana <mwiryana@nakula.rvs.uni-bielefeld.de>
Adang Suhendra <suhendra@inf.e-technik.uni-kassel.de>
vi
9. Sayang kalau tidak dibaca
Buku ini bisa diselesaikan penulisannya karena ada masukan dari rekan-rekan penulis serta kombinasi dengan penga-
laman penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis akan menghargai sekali dan berterima kasih akan tambahan informasi
tentang pengalaman sekolah dan hidup di Jerman dalam berbagai tema dari pembaca. Akan sangat sayang kalau pe-
ngalaman tersebut hanya dijadikan kenangan belaka dan disimpan dalam otak saja. Namun sebaliknya apabila hal
tersebut dibukukan dalam suatu tulisan akan bermanfaat bagi banyak orang.
Di sisi lain bagi pembaca setelah menikmati tulisan ini timbul pertanyaan berkaitan tentang sekolah dan hidup
di Jerman, penulis persilakan mengirimkan pertanyaan tersebut kepada penulis melalui email. Untuk pertanyaan
tertentu, penulis merencanakan akan menambahkan dalam buku ini dikemudian hari. Apabila pada saat penulisannya
diperlukan untuk menyimpan identitas diri dari penanya, penulis akan memenuhi persyaratan tersebut. Hal tersebut
semata-mata demi kebaikan bersama.
Selain itu semua apa yang tertulis dalam buku ini, merupakan kombinasi dari pengalaman penulis sendiri dan
jawaban dari pertanyaan yang penulis terima serta dilengkapi kiriman cerita dari orang lain. Oleh karena itu untuk
suatu validasi tulisan tersebut, penulis menyarankan kepada pembaca untuk mencari informasi pembanding lainnya.
Siapa tahu kemungkinan informasi yang tertulis sudah tidak aktual lagi. Hal ini sesuai kebiasaan hidup orang Jerman,
seseorang harus mencari dan mendapatkan berita atau informasi yang teraktual tentang sesuatu hal yang diperlukan.
Hal itu dilakukan sebelum mengambil suatu keputusan. Kalau hanya percaya pada satu sumber, biasanya sering
kehilangan kesempatan dan waktu yang berharga, karena salah mengambil keputusannya. Ujung-ujungnya dapat
menambah biaya operasionalnya, terutama berkaitan dengan pengurusan visa di Kedubes Jakarta, mendapatkan tiket
pesawat murah, dll. Maka dari itu, apabila pembaca merasa mendapatkan sesuatu akibat membaca buku ini, maka
kiriman cerita dan kenangan pembaca akan sangat diharapkan penulis. Silakan dikirim ke alamat email penulis.
Selain itu buku ini sesungguhnya akan dipublikasikan dibawah kerangka OSCA di Tim Pandu tepat pada bulan
Agustus 2001 guna mengisi HUT Kemerdekaan RI. Namun karena nilai ekonomis dan sosial yang nampak dari adanya
buku ini masih menjadi bahan diskusi antar penulis. Selain itu disebabkan juga oleh kesibukan penulis dalam menye-
lesaikan tugas akhir dan kesibukan lainnya. Maka publikasi buku ini dibawah kerangka OSCA mengalami hambatan.
Akan tetapi setelah mengalami perdebatan panjang dan kesepakatan bersama dengan tetap memprioritaskan memberi
pelayan ke masyarakat luas. Akhirnya bagi yang membutuhkan informasi tentang studi di Jerman dapat menikmati
buku dengan gratis melalui URL Tim Pandu. Dan bersamaan dengan publikasi buku ini dibawah OSCA, penulis juga
telah mengumpulkan beberapa informasi penting lainnya tentang tema ini. Informasi terseut direncanakan akan di
OSCA juga. Namun sementara informasi tersebut masih dijadikan bahan diskusi antar penulis.
Bremen musim dingin 2002
Tim Penulis
vii
10. Tentang penulis
ABe Susanto, Drs.MSc, menekuni bidang kajian RUMPUT LAUT selama menyelesaikan studi
S1 di Unsoed Purwokerto dan S2 di Universitas Ryukyus, Jepang. Staf muda dari Fakultas Peri-
kanan dan Ilmu Kelautan UNDIP ini sekarang sedang "ngelmu" tentang rumput laut lagi di Fak.
Biologi/Kimia Universitas Bremen, Jerman dengan beasiswa dari DAAD. Mata kuliah Pengenal-
an Komputer pernah diberikan di Jurusan Ilmu Kelautan-FPIK-UNDIP dan SCUBA-Diving adalah
kegiatan waktu senggangnya. Mengenal LINUX sejak tiba di Bremen (1997) dan tertarik dengan
program Linux yang dapat diaplikasikan di dunia penelitian kelautan. MikroZNet adalah proyek
iseng pertama kalinya dengan I Made Wiryana yang mencoba mengkombinasikan LINUX dengan Mikroskop. Keter-
libatannya di LINUX mendorong dia bersama-sama dengan rekan lainnya membentuk TIM PANDU. Tulisan ini meru-
pakan buku ketiga yang ditulisnya dan diterbitkan bersama TIM PANDU, setelah buku pertamanya tentang Gnuplot
buat orang lugu dan buku keduanya tentang MagicPoint buat orang lugu. Adapun segala aktifitas
yang telah dan akan dilakukan dapat dilihat pada http://rumputlaut.n3.net/.
I Made Wiryana SSi SKom MSc menamatkan S1 di jurusan Fisika FMIPA Universitas Indone-
sia pada bidang instrumentasi dan fisika terapan. Dengan beasiswa dari STMIK Gunadarma juga
menamatkan S1 Teknik Informatika di STMIK Gunadarma. Melanjutkan studi S2 di Computer
Science Department Edith Cowan University - Perh dengan beasiswa ADCSS dan STMIK Guna-
darma pada bidang fuzzy system dan artificial neural network untuk pengolahan suara. Menangani
perancangan dan implementasi jaringan Internet di Universitas Gunadarma dengan memanfaatkan
sistem Open Source sebagai basisnya. Pernah mewakili IPKIN dalam kelompok kerja Standardisasi Profesi TI untuk
Asia Pasifik (SEARCC). Saat ini dengan beasiswa dari DAAD melanjutkan studi doktoral di RVS Arbeitsgruppe Uni-
versität Bielefeld Jerman di bawah bimbingan Prof. Peter B Ladkin PhD. Aktif menjadi koordinator beberapa proyek
penterjemahan program Open Source seperti KDE, SuSE, Abiword dan juga sebagai advisor pada Trustix Merdeka,
distibusi Linux Indonesia yang pertama. Terkadang menyumbangkan tulisannya sebagai kolumnis pada media onli-
ne DETIK.COM dan SATUNET. Juga kontributor pada KOMPUTEK, MIKRODATA, ELEKTRO dan INFOLINUX.
Kontribusi ke komunitas Open Source sering dilakukan bersama-sama kelompok Tim PANDU. Staf pengajar tetap
Universitas Gunadarma.
Adang Suhendra SSi SKom MSc, staf pengajar Universitas Gunadarma. Sekarang sedang bela-
jar di Universitas Kassel untuk bidang Komputer Grafik khususnya simulasi Avatar. Aktifitas yang
sedang digeluti adalah pembuatan aplikasi text to visual synthesis berbahasa Jerman. Dalam visu-
alisasi tersebut tidak hanya gerakan bibir/mulut tetapi juga anggota tubuh yang lainnya. Pembuatan
aplikasi ini tentunya nanti akan juga berbasiskan Linux dan Windowz.
Ernianti Hasibuan SKom MSc, staf Universitas Gunadarma, sedang menempuh studi doktoral di
Universitas Paderborn bidang Human Computer Interaction. Bergabung dengan tim translasi SuSE
dan memfokuskan penelitiannya pada bidang Task Modelling untuk pekerjaan System Administator
pada Linux khususnya.
viii
11. Pernyataan
Penulisan buku dilakukan selama penulis melanjutkan studi di Jerman atas beasiswa dari DAAD. Oleh karena itu
secara tidak langsung penulisan buku ini disponsori oleh:
Universitas Diponegoro (UNDIP)
Kampus FPIK-Tembalang, Semarang
URL : http://www.undip.ac.id/
Universitas Gunadarma
Jl Margonda Raya No. 100, Depok, Jakarta
URL : http://www.gunadarma.ac.id/
Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD)
Kennedyalle 50
D-53175 Bonn - Jerman.
URL : http://www.daad.de/
Email : daadjak@rad.net.id
Proses pengeditan dan pemformatan dilakukan editor secara tidak langsung juga disponsori oleh Deutscher Akademi-
scher Austauschdiesnt (DAAD) dan
Univeritas Gunadarma
Jl Margonda Raya No 100. Depok, Jakarta
URL : http://www.gunadarma.ac.id/
Beberapa merk dagang yang disebutkan pada buku ini merupakan merk dagang terdaftar dari perusahaan tersebut,
kecuali bila disebutkan lain.
ix
12. Bab 1
PENGENALAN NEGARA JERMAN
1.1 Pendahuluan
Jerman adalah bekas negara yang kalah perang dalam perang dunia kedua seperti halnya Jepang. Sebagai peringatan
akan kekalahan dalam perang dunia tersebut, maka kota Berlin yang saat ini menjadi ibukota Republik Federasi Jerm-
an dibagi menjadi dua bagian, sebelah timur dikuasai pihak Russia dengan sekutunya dan sebelah barat di kontrol oleh
sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Inggris dan Perancis mendapatkan wilayah kekuasaan juga di wilayah
Berlin Barat. Namun setelah mantan Kansler Helmut Kohl dan Gobarchev masing-masing selaku kepala pemerintah-
an Jerman Barat dan Russia mewakili Jerman Timur bergandengan tangan melakukan reunifikasi kota Berlin, maka
sekarang kota Berlin menjadi satu. Hal ini juga menjadi tanda bersatunya negara Jerman menjadi satu kembali dengan
ditandai runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1995.
Walaupun kota Berlin serta negara-negara bagian lainnya hancur total akibat kekalahan perang, namun setelah
melalui kerja keras dan didukung tehnologi yang telah dikuasai. Maka setelah setengah abad lebih berlalu Jerman
seperti halnya Jepang berubah menjadi negara modern. Kemajuan yang dicapai ini ditandai dengan kemajuan dibidang
tehnologinya, baik dalam dunia ilmu pengetahuan maupun dalam applikasi tehnologi itu sendiri dalam kehidupan
sehari-hari. Kemajuan Jerman ini menjadikan negara tersebut menjadi motor di bidang ekonomi dan tehnologi bagi
negara tetangganya di wilayah eropa. Dan sebagai lambang puncak kemajuan negara-negara Eropa khususnya Jerman,
maka bersatulah mereka dan membentuk Uni Eropa. Penyatuan ini akan mulai berlaku pada awal tahun depan, 1
Januari 2002 dengan diberlakukannya mata uang Euro untuk kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 2002 merupakan saat yang sangat bersejarah bagi Jerman dan negara-negara Uni Eropa, karena pada
tahun tersebut akan diberlakukan mata uang tunggal Euro di seluruh wilayah Uni Eropa. Hal ini tidak saja menarik
bagi anggota negara Uni Eropa sendiri, namun juga bagi negara lainya baik yang bertetangga dekat maupun yang
nun jauh seperti negara Republik Indonesia. Daya tarik tersebut meliputi di segala bidang yakni ekonomi, tehnologi,
kunjungan wisata, dll.
Kemajuan di bidang tehnologi dan kemajuan bidang ekonomi dari Jerman ini menjadikan sebagian orang Indo-
nesia sebagai tempat salah satu pilihan untuk menyekolahkan putra-putrinya. Pandangan ini wajar dan logis bagi kita
semuanya. Karena negara yang maju dan modern seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Perancis, dll akan diikuti
pula dengan kemajuan dibidang pendidikannya, baik pendidikan dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi.
Walau demikian, dibandingkan dengan negara maju dan modern lainnya seperti Amerika, Inggris, Jepang, Australia,
dll; Jerman masih ketinggalan dalam mengejar jumlah calon mahasiswa yang mau sekolah atau menuntut ilmu di
negara produsen BMW ini. Amerika Serikat masih merupakan pilihan utama bagi calon mahasiswa dari Indonesia
yang ingin sekolah ke luar negeri. Negara tujuan kedua adalah Australia, karena berdasarkan lokasi yang dekat de-
ngan Indonesia serta biaya pendidikan dan hidup di Australia yang murah, maka sayang kalau dilupakan para calon
mahasiswa Indonesia begitu saja. Hal ini juga tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya. Namun hal itu dapat terjadi
karena banyak informasi dari agen-agen swasta yang rajin menjajakan peluang sekolah ke negara tersebut. Setiap per-
gantian semester tidak jarang mereka melakukan pameran pendidikan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta,
Surabaya, Semarang, dll. Sehingga dampaknya luar biasa, banyak anak-anak muda usia sekolah yang memilih Ame-
rika Serikat dan Australia sebagai negara tujuan sekolah ke luar negeri. Inggris adalah salah satu negara di wilayah
eropa yang cukup agresif juga menjajakan informasi sekolah di negaranya.
Hal tersebut di atas tidak terjadi dengan Jerman. Maka pemasaran dibidang pendidikan, Jerman tertinggal dengan
negara-negara maju lainnya. Walaupun di lihat dari peluang dan potensinya, Jerman menarik untuk ditawarkan ke
1
13. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
anak-anak muda Indonesia. Sebagai contoh sekolah, mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi untuk tingkat
Doktor, semuanya serba gratis (baca: tidak dikenai uang kuliah atau uang gedung). Hal ini berbeda dengan negara
lainnya yang menuntut bayaran uang semester atau kuliah yang cukup besar. Walau demikian toh masih banyak
anak-anak muda dari Indonesia atau negara lainnya yang berbondong-bondong sekolah ke negara-negara tersebut.
Ketertinggalan Jerman dalam merayu atau menarik anak-anak muda usia sekolah di perguruan tinggi dari ber-
bagai negara terutama negara di Asia, dikarenakan tidak adanya sumber informasi yang cukup detail bagi calon ma-
hasiswa tersebut. Informasi baik yang diberikan lewat pameran, seminar, pamflet, brosur, plakat, dll belum memadai
diberikan atau dikirim oleh Jerman ke negara lain. Kalau pun ada sumber informasi baik dari pameran, seminar,
plakat, dll. Namun isinya berdasarkan cara pandang orang Jerman terhadap mahasiswa asing yang mau sekolah ke
Jerman. Sedikit sekali sumber informasi yang disebarkan berdasarkan cara pandang dari calon mahasiswa yang ak-
an dan berminat sekolah ke Jerman. Sehingga informasi-informasi tersebut mengalami suatu kesenjangan. Baru pada
akhir-akhir tahun ini menjelang berakhirnya abad 20-an, Jerman meningkatkan penyebaran informasi ke negara-negara
potensial pengirim anak-anak mudanya sekolah ke Jerman, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, dll.
Ini dilakukan melalui penyelenggaraan seminar dan pameran tunggal seperti pameran pendidikan INDOGERMA di
Jakarta.
Informasi-informasi yang berdasarkan cara pandang dari sisi calon mahasiswa yang akan sekolah ke Jerman itu
mempunyai beberapa parameter, yakni :
Berisi informasi tentang kualitas pendidikan di Jerman.
Menyebutkan cara penyetaraan antara ijasah dari negara asal dengan negara Jerman.
Berisi memberikan informasi bagaimana prosedur melamar Universitas atau perguruan tinggi lainnya di Jerman.
Memberikan informasi perincian biaya hidup yang riil untuk kebutuhan sehari-hari pada taraf cukup (hidup
sederhana).
Menginformasikan bagaimana cara belajar bahasa dan berapa biayanya yang dibutuhkan serta dimana dapat
mengikuti kursus bahasa tersebut.
Menunjukkan persyaratan-persyaratan lainnya yang diperlukan untuk tinggal dan sekolah di Jerman, dll.
Apabila persyaratan tersebut diatas dapat diberikan secara rinci, maka akan memberikan dampak yang cukup signifik-
an dengan kenaikan jumlah calon mahasiswa yang berminat melanjutkan studinya ke Jerman.
1.2 Keistimewaan Jerman
Sebelum orang menentukan ingin sekolah ke Jerman, seharusnya sudah mengetahui apa yang menarik dan istimewa
dari pendidikan di Jerman. Tanpa mengetahui ini dan hanya menuruti apa kata orang, maka hanya kekecewaanlah yang
diperoleh nantinya. Untuk itu sebelum menentukan carilah informasi sebanyak mungkin, keuntungan dan kerugian,
enak tidaknya, bagaimana persyaratannya, dll.
Selain itu suatu hal yang penting lagi dalam hal mencari informasi adalah janganlah kita percaya akan satu sumber
informasi saja, misal dari buku ini atau dari brosur-brosur yang ada di DAAD maupun yang ada di Kedubes Jerm-
an sendiri. Karena kadang kala yang tertulis didalamnya kurang proposional untuk kepentingan calon mahasiswa.
Ada kalanya ada sesuatu yang masih tersembunyi dan belum diinformasikan. Sehingga bila banyak sumber infor-
masi, maka akan diperoleh banyak pertimbangan dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Tetapi jangan menjadi
sebaliknya, karena banyak informasi maka menyulitkan menentukan suatu keputusan.
Oleh karena itu untuk membantu menambah penyediaan sumber informasi yang dibutuhkan, guna menentukan
pengambilan keputusan untuk belajar di Jerman, dapat dipertimbangan beberapa hal tersebut di bawah ini :
1. Biaya pendidikan gratis. Masalah biaya pendidikan sepertinya masih belum banyak orang yang tahu bahwa di
Jerman orang sekolah dari Sekolah Dasar (Grundschule) hingga ke tingkat doktoran tidak dipungut biaya
seperti membayar uang gedung, SPP, dll. Dengan kata lain, bahwa sekolah di Jerman adalah gratis. Kalaupun
ada pungutan itu berupa suatu iuran sosial (Sozialgebühr) dimana besarnya relatif kecil. Sebagai contoh
di Universitas Bremen untuk semester musim panas tahun 2001, penulis hanya membayar sebesar 164,60 DM.
Serial orang lugu 2
14. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
Gambar 1.1: Tampak depan Universitas Humboldt Berlin (http://www.hu-berlin.de/)
Biaya ini sudah termasuk untuk membeli Semester Ticket. Oleh karena itu bila penulis tidak menginginkan se-
mester tiket, maka hanya dikenakan biaya sebesar 80 DM saja. Kalaupun ada kenaikan iuran sosial ini, sebetul-
nya dikarenakan perubahan harga BBM yang berfluktuasi setiap tahunnya, dimana kecenderungan fluktuasinya
naik. Sebagai contoh untuk iuran sosial semester musim dingin tahun 2001, penulis dikenakan kenaikan sehing-
ga harus membayar sebesar 175,40 DM. Kalau tidak menggunakan semester tiket, maka tetap membayar 80
DM saja. Untuk Universitas dan Fachhochschule di lain kota mempunyai tarif tersendiri, walaupun semuanya
masih termasuk relatif murah.
2. Kesempatan Promosi. Di Jerman, untuk seseorang yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan setara S3 (Dok-
tor) terdapat keistemawaan khusus, yakni bila di Indonesia telah lulus S1 (Sarjana strata satu), maka di Jerman
ada kemungkinan untuk promosi langsung ke doktoran (tidak mesti melalui Diplom/Magister). Hal ini bi-
sa terjadi kalau memenuhi persyaratan dengan melalui penyetaraan ijasah kita (lihat Bab.3). Dengan cara ini
seseorang bisa sedikit menyingkat waktu (biasanya temen-temen dari DAAD yang mengambil kursus bahasa
Jerman di Goethe Institute Bremen, dimana bila masih S1, maka setelah berkenalan dengan Tim Pandu keba-
nyakan “merubah” haluan langsung dapat kesempatan promosi S3/Doktoran). Model promosi seperti ini belum
banyak diketahui calon mahasiswa dari Indonesia.
3. Asuransi kesehatan. Selama kita belajar dan tinggal di Jerman diwajibkan memiliki asuransi kesehatan. Hal
ini penting kalau kita terpaksa sakit dan masuk ke rumah sakit. Saat pemeriksaan dan tinggal di rumah sa-
kit, kita tidak memikirkan berapa besar biaya yang harus dibayarkan. Semua akan ditanggung oleh asuransi
kesehatan yang kita ikuti. Keuntungan ini akan menguntungkan sekali kalau kita mengikuti gesetzliche
Versicherung (lihat penjelasan pada bab berikutnya).
4. Hiwi dan Miwi. Hiwi merupakan sebuah kesempatan menjadi pembantu penelitian dari seorang Profesor atau
Doktor. Kesempatan ini banyak ditawarkan oleh Profesor dan doktor yang kebanyakan kerja di bidang ilmu
pengetahuan alam. Pekerjaan utama Hiwi adalah bekerja dengan waktu sekitar 2-4 jam per minggu. Setelah
mengikuti Hiwi maka besar sekali kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan Miwi. Pekerjaan utama Miwi
adalah melakukan penelitian untuk bahan disertasinya. Jadi Miwi ini dibutuhkan oleh Profesor bagi seseorang
yang mau melakukan promosi (Doktor). Honor bulanan yang diperoleh keduanya cukup besar, setara sebagai
pengganti beasiswa, sehingga cukup untuk biaya hidup sederhana di Jerman.
5. Kunjungan ke luar Jerman. Bila seseorang telah dapat masuk dan sekolah di Jerman, maka sebuah kemudahan
fasilitas adalah dengan visa Jerman, dapat digunakan untuk mengujungi negara lain yang tergabung dalam Uni-
Serial orang lugu 3
15. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
Eropa. Bahkan hingga saat tulisan ini dipersiapkan, visa Jerman dapat digunakan untuk mengunjungi teman di
Swiss, atau ke Denmark tanpa mengurus visanya. Kadang kala ada orang beranggapan bahwa bepergian ke luar
Jerman merupakan sebuah “pemborosan”. Tetapi di pihak lain juga ada yang beranggapan hal ini merupakan
sebuah investasi tersendiri (dibidang inovasi ide, dll). Karena dengan mengunjungi suatu tempat yang baru kita
akan mendapatkan sesuatu yang menarik. Sebagai contoh orang yang tinggal di Bremen, kemudian mengujungi
Amsterdam (Belanda), maka akan mengetahui bahwa sama-sama kota pantai tetapi Amsterdam lebih jorok
kotanya dari pada Bremen. Belum lagi arsitektur bangunan yang ada atau melihat kebiasaan pemakaian obat-
obat terlarang, dll. Dari sini juga dapat dilihat suatu kemiripan bahwa pada sisi tata letak kota, biasanya kota di
eropa daerah pusat perbelanjaan terletak dekat dengan Stasiun. Bremen dan Amsterdam mempunyai kemiripan
ini. Dari hal seperti ini wawasan kita akan terbuka lebar nantinya. Apalagi kalau saat jalan-jalan tersebut
dikaitkan dengan bidang kajian kita, maka akan banyak manfaatnya.
6. Flohmark. Dalam bahasa Indonesia Flohmark mempunyai padanan kata dengan Pasar Loak. Di Jerman
keberadaan Flohmark ini pada mulanya tidak begitu dipandang oleh orang Jerman sendiri, karena kalau membeli
barang di loak biasanya berkualitas rendah. Namun saat ini Flohmark sudah mempunyai arti sendiri bagi orang
Jerman. Kalau mau mencari barang antik, sekedar melepaskan hobi untuk berbelanja, dll, maka Flohmark adalah
pilihannya. Dan bagi orang asing di Jerman Flohmark merupakan lahan untuk mencari tambahan penghasilan.
¡
Karena kita bisa berjualan disana dengan tarif sewa luas permukaan per m hanya sebesar 7 DM (di Bremen).
Kalau mencari buku-buku bekas dari segala jenis buku, disana banyak diperdagangkan. Barang yang ditawarkan
banyak sekali dan beragam, mulai dari orang menjual jarum jahit hingga berjualan mobil bekas ada semuanya.
Barang yang dilarang dijual di Flohmark adalah biasanya sayuran, buah-buahan atau barang kebutuhan untuk
makan sehari-hari. Kadang kala kualitas barang di Flohmark masih bagus, asal pandai-pandai memilih barang.
Hanya kalau membeli barang elektronik tidak disarankan di sini.
7. SSV dan WSV. Merupakan kependekan dari Sommerschlussverkauf dan Winterschlussverkauf, yaitu musim
obral di akhir musim panas dan dingin. Seperti saat tulisan ini dilakukan, sedang terjadi SSV dari tanggal 31 Juli
hingga 11 Agustus. Biasanya SSV dan WSV berlangsung selama sekitar 2 pekan. Pada SSV dan WSV ini semua
toko memberikan diskon atau potongan harga yang besar sekali dari 10-70 %. Diskon diberikan tergantung jenis
barangnya. Biasanya untuk barang elektronik kecil sekali diskonnya. Karena diskon inilah, maka harga barang
menjadi amat sangat murah sekali. Bahkan penulis pernah mendiskusikan suatu jenis barang dengan harganya,
kalau dipikir harga jual tidak sepadan dengan biaya produksinya. Namun hal itu terjadi setiap WSV dan SSV.
Hal ini memungkinkan karena sistem Inventurverkauf yang berjalan di Jerman mendukung sekali. Apabila sisa
barang tetap disimpan di gudang, maka akan kena pajak yang tinggi. Sehingga untuk menghindari pajak yang
besar tersebut, lebih baik diobral semurah mungkin. Barang-barang yang biasanya mendapatkan diskon besar
adalah parfum, pakaian, jeans, jaket, t-shirt, dll.
8. Semester Ticket. Fasilitas ini walaupun tidak terdapat diseluruh Universitas dan Fachhochschule di Jerm-
an, namun hampir di kota-kota besar setiap perguruan tinggi memberikan fasilitas ini. Bagi Universitas dan
Fachhochschule yang tidak memberikan fasilitas semester ticket ini, biasanya berkaitan dengan jaringan trans-
portasi umum dalam kota yang belum mendukung. Misalnya saja tidak banyak transportasi umum dalam kota.
Kadang kala komunitas mahasiswanya yang tidak menghendaki fasilitas tersebut, karena kegunaannya kurang
optimal. Manfaat semester ticket ini besar sekali, karena dapat meringankan biaya transportasi dalam kota atau
kadang kala hingga keluar kota dengan batas tertentu. Dengan semester ticket, mahasiswa dapat menggunakan
semua jenis bus umum, Strassenbahn (kereta listrik), S-bahn atau U-bahn (kereta bawah tanah) dengan gratis
dan waktu tak terbatas. Namun bila seseorang tidak mempunyai fasilitas ini, maka bila bepergian dengan fasili-
tas transportasi umum dalam kota akan dikenakan sesuai tarif umum. Sebagai gambaran sekali bepergian dalam
wilayah Bremen saja (Stufe I) harga tiketnya 3,60 DM. Dari pengalaman penulis, fasilitas semester ticket ini
jarang sekali dijumpai di negara lain, misalnya di Jepang, Australia, Belanda, Inggris, dll.
9. Transportasi umum. Di Jerman bila seseorang mempunyai hobby jalan-jalan adalah merupakan negara yang
layak nomor satu dipilih. Hal ini dikarenakan untuk mencapai kota-kota lain di seluruh Jerman bukan menjadi
masalah besar, kapan saja dan dimana saja. Jenis transportasi umumnya adalah kereta listrik (disel untuk desa-
desa kecil). Bepergian dengan transportasi ini relatif murah, apalagi pada waktu akhir pekan (Wochenende).
Deutche Bahn (DB) selaku penanggung jawab utama perkeretaan di Jerman menawarkan fasilitas Wochenen-
de Ticket (tiket akhir pekan) kepada warga Jerman. Sepertinya ini malah dijadikan perangsang agar warga
Jerman suka jalan-jalan. Harga ticketnya sebesar 35 DM (tahun 1997), kemudian pada tahun 2001 mulai naik
menjadi 40 DM. Tiket tersebut dapat digunakan untuk bepergian ke segala arah ke seluruh kota di Jerman untuk
maksimal lima (5) orang dewasa. Wochenende Ticket masih dapat digunakan untuk hari Sabtu dan Minggu
Serial orang lugu 4
16. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
pada tahun 1997. Namun sejak tahun 2000 Wochenende Ticket hanya dapat digunakan untuk satu hari, yakni
hari Sabtu saja atau Minggu saja. Ticket ini berlaku mulai jam 04.00 hingga jam 24.00-02.00. Karena ticket
ini murah, maka tidak semua jenis kereta dapat menggunakan dengan ticket ini. Wochenende Ticket berlaku
hanya untuk jenis kereta RegionalExpress (RE), RegionalBahn (RB), S-Bahn dan StadtExpress (SE). Semua
kereta tersebut termasuk golongan kelas ekonomi. Walaupun demikian bila dibandingkan dengan kereta api di
Indonesia setara dengan kelas Senja Utama atau Sembrani untuk fasilitas dan kecepatannya. Oleh karena itu
hampir setiap akhir pekan, penulis sering menggunakan fasilitas ini untuk jalan-jalan mengunjungi kota-kota
lain, baik berkelompok atau terpaksa sendiri. Wochenende Ticket ini menarik buat bepergian dengan keluarga.
10. BahnCard. BahnCard (BC) adalah suatu fasilitas dari Deutche Bahn dengan memberikan potongan harga
ticket sebesar 50 % dari harga normal selama waktu 12 bulan. Untuk mendapatkan harga potongan tersebut,
seseorang harus membuat BahnCard dengan menyerahkan foto berwarna 3x4 cm, Passport (orang asing) atau
Personalausweis semacam KTP (orang Jerman) dan membayar 270 DM untuk bujangan atau 70 DM buat famili
(keluarga + 2 anak, bila keluarga dengan 3 anak maka tidak perlu membayar apa-apa, alias BahnCardnya gratis
diperoleh). Dengan BahnCard ini seseorang dapat berpergian kemana saja dengan berbagai jenis kereta dan
mendapat potongan harga hingga 50 %. Setiap tahun kadang kala harga ticket ini mengalami perubahan. Untuk
lebih detailnya saat ini terdapat berbagai macam BahnCard seperti pada Tabel 1, yaitu :
Jenis BahnCard Keistemawaan Harga kls 2 Harga kls 1
BC Classic 23-59 tahun 270 DM/th 540 DM/th
BC Senior > 60 tahun 135 DM/th 270 DM/th
BC Junior 18-22 th, mhs/pelajar 26 th 135 DM/th 270 DM/th
¢
BC Zusatz Famili tanpa anak/teman hidup 135 DM/th 270 DM/th
BC Familie Famili+2 anak 17 th (anak lebih 3 gratis) 70 DM/th tidak ada
¢
BC Teen 12-17 tahun 70 DM/th 140 DM/th
BC Kind 6-11 tahun 70 DM/th 140 DM/th
Tabel 1.1: Daftar jenis dan harga BahnCard yang berlaku mulai tahun 2001 (sumber http://www.bahn.de)
Selain keistimewaan yang penulis sebutkan di atas, tentu saja masih banyak hal-hal yang menarik dan terdapat di
Jerman. Bagaimana tata ruang kota di setiap kota besar di Jerman, juga merupakan hal yang sangat menawan bagi
ahli planologi. Begitu juga bentuk-bentuk arsitektur bangunan yang terdapat di setiap sudut kota-kota di Jerman
merupakan sebuah pandangan yang sayang kalau tidak dinikmati saat jalan-jalan. Apalagi bagi ahli arsitektur.
Gambar 1.2: Tampak depan kereta kelas satu ICE (Inter City Express, http://www.bahn.de/ )
Serial orang lugu 5
17. Bab 2
STUDI DI JERMAN
2.1 Persiapan Awal
Setelah kita sedikit mengetahui latar belakang kehidupan dan selintas situasi di Jerman, maka akan timbul suatu
dorongan serta keinginan untuk melihat lebih jauh pendidikan di Jerman. Untuk mengetahui hal ini jelas diperlukan
waktu untuk mengalami sendiri atau mencermati informasi bagaimana seharusnya sekolah di Jerman.
Untuk dapat melanjutkan sekolah ke Jerman, sama seperti ke negara lainnya, terdapat juga beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut ada yang mudah didapat, namun ada juga yang membutuhkan usaha keras
untuk mendapatkannya. Persyaratan seseorang agar dapat melanjutkan sekolah ke Jerman pada prinsipnya terdapat 3
hal yang utama, yaitu :
1. Mempunyai surat keterangan bahwa seseorang telah diterima di suatu perguruan tinggi atau Studienkolleg.
2. Mendapatkan visa studi berdasarkan surat keterangan pada ayat pertama (1) dan dilengkapi beberapa persyaratan
pendukung lainnya.
3. Mempunyai dukungan finansial selama melakukan studi di Jerman.
Ketiga hal pokok diatas tidak boleh salah satu atau dua yang dilupakan, bila seseorang ingin merasakan dunia pendi-
dikan di Jerman. Apabila ketiga hal pokok tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, maka akan sulitlah seseorang dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi di Jerman. Namun kalau persyaratan utama tersebut diatas telah dapat diperoleh,
niscaya keinginan melanjutkan sekolah ke Jerman sudah di depan mata.
Untuk mendapatkan Surat Keterangan yang menerangkan bahwa seseorang telah diterima pada suatu perguruan
tinggi di Jerman atau Studienkolleg, terdapat berbagai macam cara. Dalam alam yang serba global seperti sekarang
ini, maka sarana internet, baik melalui email atau sajian informasi melalui homepage, adalah merupakan cara yang
tercepat dan termudah untuk mendapatkan seluk beluk suatu perguruan tinggi di Jerman. Sekarang ini asal tahu nama
perguruan tinggi di Jerman, seseorang dengan mudah dapat melihat sajian informasinya di homepage masing-masing
perguruan tinggi yang diinginkannya. Disana juga disajikan daftar nama-nama Professor dan bidang keahliannya.
Setelah melakukan kontak dengan salah satu Professor, dan telah terjadi kesesuaian bidang yang akan dipelajari, maka
Surat Keterangan akan dapat diperoleh darinya. Bila seseorang ingin melanjutkan studi yang setara MBA, maka
Surat Keterangan dapat diterima setelah mengajukan lamaran ke bagian Pendaftaran dan disetujui permohonannya di
Universitas atau Fachhochschule yang menawarkan bidang tersebut.
Cara lain yang lebih murah lagi, adalah mendatangi perwakilan pemerintah Jerman dalam bidang pendidikan,
yakni Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD). Kantor perwakilan di Jakarta terletak di wilayah
Jakarta Selatan dengan alamat sebagai berikut :
DAAD Jakarta Office,
Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62,
Gedung Summitmas I, Lantai 19,
Jakarta 12190.
Telp. 021-520 0870, 021-525 2807
Fax. 021-525 2822 E-post : daadjak@rad.net.id
6
18. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
Perwakilan ini didirikan sejak tahun 1990 dan merupakan satu-satunya perwakilan yang terdapat di kawasan Asia
Tenggara. Di DAAD terdapat banyak brosur dan buku-buku yang berisi tentang prospektus perguruan tinggi di Jerm-
an. Cara lainnya untuk mendapatkan informasi bidang studi yang ditawarkan, adalah dengan mendatangi pameran-
pameran pendidikan yang biasanya diselenggarakan di Jakarta, baik oleh pihak Indonesia dan Jerman atau dalam
bentuk kerjasama. Apabila kita mempunyai rekan atau handai taulan yang sedang sekolah di Jerman, juga merupakan
saluran yang mudah untuk mendapatkan informasi bidang studi. Mengikuti milis mahasiswa Indonesia di Jerman juga
merupakan peluang yang jangan dilewatkan begitu saja.
Setelah mendapatkan Surat Keterangan seperti pada ayat pertama (1), maka apabila persyaratan lainnya juga
sudah lengkap, niscaya visa akan diberikan ke kita untuk melanjutkan studi di Jerman. Untuk urusan visa ini dukungan
finansial merupakan faktor yang amat penting. Pada prinsipnya ada dua jenis dukungan dukungan finansial ini, yaitu :
1. Dukungan finansial berasal dari suatu beasiswa (Stipendium). Di Jerman banyak lembaga-lembaga non-profit
yang menyediakan beasiswa untuk segala bidang ilmu. DAAD merupakan salah satu lembaga nirlaba yang
paling banyak menawarkan beasiswa guna melanjutkan studi atau training ke Jerman.
2. Dukungan finansial dari diri sendiri. Hal ini berarti finansial dapat berasal dari orang tua, paman, atau tabungan
sendiri. Pada prinsipnya bukan berasal dari beasiswa.
Setelah kedua hal utama tersebut diatas diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk kebe-
rangkatan dan hidup di Jerman nantinya (untuk penjelasan tentang beasiswa silakan baca bab berikutnya).
2.2 Persiapan Keberangkatan
Sebelum seseorang terbang ke Jerman untuk keperluan studi dan atau akan tinggal di Jerman, maka diperlukan bebe-
rapa hal sebagai persyaratan, yaitu :
Persiapan Dokumen. Dokumen yang harus dipersiapkan meliputi :
1. Paspor. Untuk membuat passport sebagai pengganti Kartu Tanda Penduduk di luar negeri, seseorang harus
pergi ke Kantor Imigrasi setempat. Bila sebagai warga negara biasa pengurusannya akan mendapatkan paspor
hijau (warnanya). Untuk mendapatkan paspor hijau ini di salah satu kantor Imigrasi, seseorang harus menge-
luarkan uang sebesar Rp. 350.000,- (kalau pengurusannya melalui biro jasa, biasanya biaya yang dikeluarkan
lebih besar lagi). Berdasarkan informasi yang penulis himpun, untuk pengurusan paspor, saat ini bila diurus
sendiri tidak lagi membutuhkan prosedur yang rumit. Oleh karena itu lebih baik dikerjakan sendiri. Namun bila
kita sebagai pegawai negeri, maka akan mendapatkan paspor dinas berwarna biru. Untuk mendapatkan paspor
biru ini dokumen yang dibutuhkan adalah Surat Tugas Belajar dari Rektor, Surat Tugas Belajar dari Setneg,
Pasfoto 4x6 cm dan Surat Penerimaan sekolah di luar negeri. Biasanya kita telah mendapatkan paspor ini dari
Dikti Jakarta dengan membayar sejumlah biaya. Setelah ada paspor, maka tugas selanjutnya mencari visa di
Kedubes Jerman
2. Visa. Untuk mendapatkan visa ke Jerman ada dua tempat yang bisa dijadikan referensi, yakni di Konjen Kedu-
bes Jerman di Surabaya dan Kedubes Jerman di Jakarta. Kedutaan Besar Jerman di Indonesia, biasanya buka
dari pagi jam 8.30 hingga 11.00. Sehingga sepagi mungkin telah berada di Kedutaan Besar, bagi seseorang
yang mengurus visa pribadi, minimal dibutuhkan 2 kali kunjungan ke Kedutaan Besar. Untuk keperluan meng-
urus visa tersebut dibutuhkan ijazah dan transkrip yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Pihak
penterjemah adalah seseorang yang telah diakui atau ditunjuk oleh Kedutaan Besar Jerman. Daftar penerjemah
resmi dapat diperoleh di kedutaan besar, atau kantor DAAD (lihat lampiran A). Sehingga kalau dokumen diter-
jemahkan ke orang lain (diluar yang terdaftar) dan dilegalisir di Kedubes Jerman, dokumen tersebut tidak akan
diakui. Sekedar informasi untuk legalisir dibutuhkan biaya sebesar Rp. 35.000,- dan untuk menterjemahkan
ijasah dibutuhkan biaya antara Rp. 40.000,- hingga Rp. 50.000,- perlembarnya (harga ini berdasarkan data
tahun 2000). Exit Permit bagi Pegawai Negeri Sipil diperlukan bila memakai paspor dinas (hal ini penting
sekali untuk penerima beasiswa DAAD). Ijazah dan transkrip SMA, dan S1 asli sebaiknya dibawa karena ak-
an dibutuhkan untuk pendaftaran ke perguruan tinggi nantinya setelah tiba di Jerman. Selain itu, jangan lupa
juga menterjemahkan Surat Keterangan Lahir (Akte Kelahiran) dan Surat Nikah, sebab hal ini dibutuhkan,
terutama bagi yang akan membawa keluarga ke Jerman. Akte kelahiran anak dan istri atau suami, diharapkan
jangan sampai terjadi kesalahan tulis nama. Bila terjadi akan membawa masalah nantinya, begitu juga pada
Serial orang lugu 7
19. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
ijasah SMU, S1 atau S2. Biasanya kata dari nama kita yang terakhir akan dijadikan nama keluarga (harap
hati-hati dalam menggunakan nama keluarga ini). Hal lain adalah jangan lupa membawa pasfoto dengan segala
ukuran. Latar belakang sebaiknya putih. Lebih baik cetak berwarna dan hitam putih. Hal-hal tersebut berlaku
kebanyakan untuk mahasiswa penerima beasiswa DAAD. Bagi seseorang dengan biaya privat dan ingin men-
dapatkan visa studi ke Jerman, maka ada persyaratan khusus, walau sesungguhnya hampir sama dengan yang
diatas. Persyaratan yang dibutuh untuk mahasiswa privat adalah : a) Melampirkan ijasah dan transkrip yang
telah diterjemahkan dalam bahasa Jerman (penterjemah lihat Lampiran A) dan biaya sama dengan diatas; b)
Mempunyai buku tabungan baru (atas nama pihak sponsor, bisa paman, orang tua, kakak, pacar, dll sebagai
dana jaminan untuk visa. Jumlah dananya setara dengan 12.500 DM dan akan diblokir selama 12 bulan. Tidak
semua Bank di Indonesia dapat memenuhi syarat ini, informasi penulis hanya BII dan Bank Mandiri yang dapat
dijadikan referensi, karena biasanya setiap bank mempunyai form khusus untuk studi di luar negeri. Dana ini
nantinya setiap bulan harus ditransfer ke rekening dari orang yang mau belajar di Jerman sebesar 1.035 DM.
Sehingga pengirim dana atas nama sponsor; c) Surat rekomendasi dari Bank (formatnya sesuai dari Kedubes
Jerman, jangan dipakai format dari bank), dimana dalam surat tersebut menyatakan bahwa pihak sponsor me-
mang betul-betul memiliki tabungan di bank tersebut dan sanggup membiayai studi; d) Foto kopi KTP sponsor
dan bukti-bukti keuangan lainnya (deposito atau tabungan) bisanya setara dengan 12.500 DM. Jumlah da-
na ini tidak baku karena pada prinsipnya pihak Kedubes hanya ingin mendapatkan suatu jaminan kalau pihak
sponsor telah dapat membiayai studi di Jerman, dia masih bisa hidup layak di Indonesia; e) Mengisi formulir
permohonan visa yang telah disediakan Kedubes Jerman; f) Melampirkan surat penerimaan dari sekolah atau
tempat kursus bahasa Jerman. Yang terpenting saat mengajukan visa ini bagi mahasiswa privat adalah spon-
sor harus ikut datang ke Kedubes karena ada interview dari pihak Kedubes Jerman dan harus menandatangani
surat kesediaan menjadi sponsor di depan petugas Kedubes Jerman (form sudah tersedia). Pengurusan visa di
atas nampaknya cukup rumit. Namun berdasarkan pengalaman bila semua persyaratan yang dibutuhkan sudah
lengkap, tidak ada satupun yang tertinggal, maka hanya dibutuhkan waktu yang singkat. Apabila kita ke Jerm-
an hanya dalam waktu yang pendek (1-3 bulan) misal sebagai turis, maka untuk pengurusan visa ini berbeda
dengan untuk keperluan sekolah. Sebagai informasi untuk mendapatkan visa turis (pada bulan Juli 2001) dalam
jangka waktu 60-90 hari diwajibkan membayar Rp. 320.000,- (untuk Schengener Abkommen: berlaku untuk ke
Denmark, Swiss, Spanyol, Belanda, Italia, Belgia-Luxemburg, Perancis) atau hanya Rp. 290.000,- (single: ha-
nya ke Jerman saja). Beberapa dokumen seperti paspor, asuransi kesehatan selama perjalanan, dan bukti sponsor
(kadang kala) diperlukan juga untuk kerperluan ini.
Persiapan mata uang asing. Sebaiknya menukar DM jauh hari sebelum keberangkatan, karena ketersediaan
mata uang DM di Jakarta sangat terbatas. Bila tidak mendapatkan DM dalam jumlah besar, sebaiknya membawa
dalam Dollar Amerika. Ketika singgah di Kuala Lumpur atau Singapura dapat juga dilakukan penukaran uang
dollar atau DM ini. Namun mulai tahun 2002, mata uang DM akan diganti dengan EURO. Maka jangan salah
menukar mata uang ke Euro. Sebagai catatan, harap membawa pecahan 1 DM atau 1 Euro (koin) paling tidak
2 koin. Ini akan digunakan untuk meminjam troley di stasiun.
Barang yang sebaiknya dibawa adalah : Indomie atau Pop Mie untuk persiapan hari-hari pertama di kota
tujuan. Rice Cooker yang berukuran 0,5 liter atau 2 liter (bila untuk keperluan keluarga dengan 2 anak). Pakaian
(kaos, dan baju dalam, jeans, longjohn) sebaiknya membeli di Indonesia, karena baju tergolong mahal dan tidak
banyak pilihan. Obat-obatan, obat gosok seperti balsem atau arak gosok. Sabun dan shampo sebaiknya tidak
perlu membawa dari Indonesia, karena kondisi kelembaban yang berbeda. Tas ransel dan bumbu jadi seperti
Kokita, Indofood, dan sebagainya perlu dimasukkan ke koper. Makanan kering, seperti abon, dan lain lain
juga bisa dibawa ke Jerman. Sepatu dan jaket musim dingin sebaiknya di beli di Jerman karena jenis sepatu di
Indonesia kebanyakan untuk kondisi daerah tropis.
Makanan selama perjalanan. Karena dari Jakarta hingga Frankfurt kemudian dilanjutkan ke kota dimana
sebagai tempat akhir tujuan, merupakan waktu penerbangan yang cukup lama, dan terkadang makanan yang
disajikan saat di dalam pesawat tidak cocok untuk perut beberapa orang Indonesia. Sehingga sangat disarankan
untuk membawa sekedar makanan untuk selama perjalanan. Juga untuk persediaan selama perjalanan Frankfurt
ke kota tujuan terakhir. Bila perjalanan dilanjutkan dengan kereta api, walaupun tersedia gerbong makan di
kereta api, tetapi menu yang disediakan sangat terbatas, dan lagi belum tentu cocok untuk setiap orang.
Lain-lain persiapan sebelum keberangkatan. Bila ingin membawa peralatan elektronik, sebaiknya membeli
di Indonesia, karena lebih murah, dan lebih banyak pilihan (misal Walkman, dan lain lain). Peralatan listrik
di Jerman menggunakan tegangan listrik 230 VAC, sehingga pada prinsipnya semua peralatan elektronik dari
Serial orang lugu 8
20. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
Indonesia dapat digunakan di Jerman. Bagi mahasiswa DAAD, barang yang tidak boleh dilupakan adalah
membawa buku tentang Indonesia, foto-foto post card dan video, sebab barang ini terkadang dibutuhkan untuk
presentasi di kelas atau berpasrtisipasi dalam suatu acara festival tertentu.
Apabila semua kebutuhan di atas telah dapat dipenuhi, maka aktifitas berikutnya adalah mempersiapkan mental dan
fisik kita untuk memasuki babak baru dalam mengisi masa depan yang lebih baik. Bagi yang belum pernah ke luar
negeri, maka saat-saat pertama kali menginjak daerah yang baru akan merasakan semuanya serba asing, perasaan takut
akan selalu menghinggapi diri seseorang. Apalagi bila situasinya didukung dengan tidak adanya kenalan atau saudara
satupun di daerah yang asing tersebut. Belum lagi kalau sudah berinteraksi dengan kultur dan budaya masyarakat dae-
rah yang baru diinjaknya. Semua perasaan bercampur aduk, senang, bahagia, bangga, takut, ingin pulang kembali, dll
bercampur menjadi satu. Situasi semacam ini tidak berlaku bagi seseorang yang telah beberapa kali mengunjungi dan
tinggal di luar negeri. Kejutan hanya terjadi sebentar setelah itu cepat beradaptasi. Oleh karena itu untuk membantu
seseorang yang baru pertama kali bepergian ke luar negeri, terutama untuk keperluan sekolah atau hidup di negara
orang lain, Maka hal-hal tersebut dibawah ini layak untuk dipertimbangkan dan diperhatikan, yakni :
Penjemputan. Detik-detik ketika pertama kali tiba di airport Frankfrut, merupakan hal-hal yang penuh dengan
kejutan. Karena semua serba asing terutama tentang bahasanya. Maka disarankan sebelum berangkat ke Jerman,
kontaklah teman atau seseorang yang dapat menjemput kita di airport. Apabila tidak bisa, maka siap-siaplah kita
hadapi keterkejutan tersebut dengan memperhatikan jadual perjalan selanjutnya. Apabila kita telah keluar dari
pesawat maka tujuan selanjutnya adalah mengambil barang-barang bawaaan kita. Barang tersebut ada dibagian
keimigrasian, biasanya di sekitarnya terdapat ban berjalan dimana di atasnya terdapat koper kita. Perhatikan
nomor pesawat yang digunakan. Nomor tersebut sebagai petunjuk dimana koper kita diletakkan di atas ban
berjalan tersebut.
Mengambil troley. Untuk dapat menggunakan troley, terlebih dahulu harus memasukkan coin 1 DM ( atau 1
Euro) ke troley tersebut. Langkah-langkah secara detail adalah : temukan tempat troley di parkir. Setelah itu
masukkan coin ke celah yang tersedia, dan tariklah rantai yang mengikat troley satu sama lainnya. Akhirnya
gunakan troley tersebut untuk membawa barang bawaan kita, Beberapa troley ada yang dapat dikunci rodanya,
sehingga memungkinkan untuk dibawa lewat elevator. Setelah menggunakan troley, harap dikembalikan lagi
ke tempatnya dengan cara : bawalah ke tempat troley di parkir, lalu masukkan rantai ke celah di troley yang di
parkir, akibatnya coin 1 DM/Euro akan ke luar kembali. Jangan lupa mengambil coin tersebut.
Tempat tujuan akhir. Setelah keluar dari keimigrasian di Frankfrut (Flughafen) silakan menuju ke Bahnhof
(Stasiun kereta). Letaknya adalah di bawah saat kita keluar dari bagian keimigrasian (dibawah airport). Ini kalau
tujuan akhir Frankfrut atau melanjutkan perjalanan lagi dengan kereta. Bila perjalan selanjutnya masih dengan
pesawat, maka kita tidak perlu keluar dari pintu keimigrasian ini (tunggu jam penerbangan berikutnya di ruang
tunggu yang telah disediakan). Untuk perjalan berikutnya dengan kereta dibutuhkan ticket kereta. Ticket dibeli
di Bahnhof lantai bawah Airport Frankfurt. Dari airport Frankfurt, kereta akan sampai ke Frankfrut (Mainz)
Hbf dan harus berganti dengan kereta lainnya ke tempat akhir tujuan. Agar tahu kapan harus berhenti, dapat di-
tanyakan pada kondektur atau petugas diloket penjualan ticket (Reise Zentrum), jam kedatangan kereta, tempat
berpindah kereta, dll (petugas biasanya memakai seragam biru tua dengan lambang tulisan DB berwarna me-
rah). Hal ini bisa dilakukan dengan meminta Fahrplan, di bagian pembelian. Petugas akan mencetakkan jadual
perjalanan yang akan digunakan. Dengan berdasarkan jam yang tertera akan tahu kapan harus turun dari kereta
api untuk berganti kereta lainnya dan berapa lama mesti menunggu kereta selanjutnya. Untuk berpindah kereta
perhatikan keterangan di Fahrplan, Gleis berarti Jalur. Pada Bahnhof yang besar seperti Frankfrut, Hamburg,
Leipzig, Berlin, dll, satu jalur bisa terdapat 1-2 rangkaian jenis kereta yang berbeda. Oleh karena itu perhatikan
dengan seksama keterangan tambahan pada Gleis (Jalur, biasanya huruf abjad, A, B, C, D, dll). Terkadang ke-
mampuan bahasa Inggris dibutuhkan dalam hal ini. Di setiap stasiun kereta api hanya turun sebentar, jadi harus
sesegera mungkin menurunkan barang barang. Kalau bisa beberapa menit sebelum tiba di tempat akhir tujuan,
barang barang sudah diletakkan di dekat pintu turun. Tapi jangan khawatir, selama kita sedang menurunkan
barang kereta api tidak akan berjalan, paling-paling hanya akan mendapat teguran dari petugas.
Membeli peta kota dan kartu telefon. Sebagai salah satu sarana penting pada hari-hari pertama adalah peta
kota (Stadtplan) dan Kartu telefon. Sebaiknya membeli Stadtplan, yang cukup kecil sehingga mudah diba-
wa kemana-mana. Berdasarkan pengalaman kami menyarankan untuk membeli Stadtplan keluaran Falk-Verlag
atau ADAC. Seharga sekitra 8,8 DM. Stadtplan terbitan penerbit ini cukup praktis, karena bila ingin melihat
sebagian peta, tidak perlu membuka seluruh peta. Daftar jalan, jalur Bus dan StrassenBahn, jalur Kereta Regio,
Serial orang lugu 9
21. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
daftar Kode Pos (Postleitzahlen), dan nomor Telefon Penting terdapat disana semuanya. Untuk kartu
telefon pada hari pertama lebih baik membeli Deutche Telefonkarte saja yang menggunakan CHIP se-
besar 12 atau 50 DM, sebaiknya membeli yang DM 50 karena secara total lebih murah. Perlu diingat, jangan
membeli Kartu Telefon model PIN (memakai angka sandi). Hal ini kalau digunakan di dalam kota sedikit meng-
anggu untuk tahap awal. Namun kalau sudah mengenali medan, kartu ini banyak membantu meringkan biaya
telefon. Apabila ada keinginan telefon ke luar negeri atau ke Indonesia, lebih baik memakai kartu telefon model
PIN, jangan mempergunakan deutsche Telefonkarte, karena biaya permenitnya ke luar negeri 6-11 kali lebih
mahal dari kartu telefon model PIN. Kartu telefon dan Stadtplan ini dapat dibeli di toko buku atau sekitarnya di
dalam Bahnhof Frankfrut am Main (Stasiun Kereta). Setelah mendapatkan itu semuanya kita dapat melanjutkan
perjalanan, kalau mau tinggal di Frankfrut tinggal mencari alamat yang dituju. Namun bila maish meneruskan
perjalan mencari jadual kereta berikutnya.
Khusus untuk penerima beasiswa DAAD. Setelah kita tiba di Goethe Institut tempat kita mau belajar bahasa
Jerman lagi, terdapat sebuah “kebiasaan” Goethe Institut, yakni begitu proses pendaftaran di Goethe Institut
selesai, kita akan langsung dihadapkan pada test penempatan kelas. Jadi sebaiknya sebelum menuju ke Goethe
Institut, harap mencari makan terlebih dahulu (bila memungkinkan). Pada saat pendaftaran di Goethe Institut
ini, untuk para penerima beasiswa DAAD akan mendapat cheque beasiswa bulan pertama (untuk Goethe Institut
Freiburg) atau uang cash (untuk Goethe Institut Bremen). Cheque ini dapat diuangkan keesokan harinya dengan
membawanya ke Bank yang ditunjuk (biasanya menggunakan Volksbank). Setelah selesai pre-test maka akan
diantar ke asrama mahasiswa (Studentenwohnheim) untuk peserta kursus bahasa di Goethe Institut. Biasanya
saat ini diminta membayar uang Kaution, yakni uang jaminan sewa kamar sebesar 50 DM (untuk di Goethe
Institut Bremen) atau 150 DM (untuk Goethe Institut Freiburg). Uang Kaution ini akan dikembalikan lagi bila
kita keluar dari asrama Goethe Institut tersebut, ini dengan catatan kondisi kamar tidak terdapat kerusakan. Bila
terjadi sesuatu maka pengembalian uang Kaution tidak utuh. Setelah masuk ke asrama, maka tiba waktu untuk
belanja keperluan hari berikutnya. Biasanya hari berikutnya hari libur (karena hari Minggu) berarti tidak ada
toko yang buka, selain itu waktu yang tersedia biasanya sempit, karena tiba tepat hari Sabtu, toko tutup sekitar
jam 16.00. Kalau dari Jakarta telah membawa beberapa bekal untuk keperluan 1-2 hari, penulis kira telah cukup
untuk “bertahan” selama hari libur.
Setelah keperluan untuk bertahan dihari libur terpenuhi, jangan lupa menelpon dan memberitahu keluarga di Indonesia.
Untuk keperluan ini, kartu telefon model PIN amat sangat membantu. Untuk mendapatkan kartu telefon tersebut,
biasanya mahasiswa Indonesia yang berkesempatan menjemput kita, mempunyai kontak person tertentu. Dan mereka
pasti tahu dimana dan kepada siapa harus membeli kartu telefon tersebut.
Serial orang lugu 10
22. Bab 3
PERGURUAN TINGGI DI JERMAN
3.1 Persiapan Studi
Setelah melakukan test penempatan pada Stufe berapa kita harus kursus bahasa Jerman, barulah kita dapat waktu untuk
mengurus keperluan lainnya, biasanya disediakan beberapa informasi dari Goethe Institut. Namun hal itu masih kurang
terutama yang menyangkut keperluan pribadi untuk tinggal di Jerman. Apalagi untuk keperluan studi di Universitas
atau Fachhochschule.
Khusus DAAD : Setelah menjalani test penempatan untuk kursus bahasa, kita biasanya akan diantar oleh Goethe
Institut ke tempat tinggal sementara selama kursus bahasa berlangsung, yakni biasanya di tempatkan di Gästehaus
milik Goethe Institut. Setelah tiba di Gästehaus, akan diberikan kunci kamar masing-masing. Di kamar telah tersedia
mebel yang terdiri dari tempat tidur, 2 kursi, 1 meja kecil, 1 lemari buku, 1 meja tulis, 1 lemari baju, 1 lemari kecil.
Pada tiap-tiap kamar juga tersedia kulkas kecil. WC digunakan bersama-sama atau ada juga pada tiap kamar telah
tersedia kamar mandi dengan shower, wastafel, dan WC. Ketika memperoleh kunci kamar dan kunci lemari pastikan
kunci tersebut dapat digunakan untuk mengunci lemari baju dan lemari kecil. Karena pada beberapa kamar kunci
tak dapat digunakan. Bila memperoleh hal seperti ini, beritahu ke Hausmeister (orang yang bertanggung jawab pada
Gästehaus) sesegera mungkin. Kunci kamar yang diberikan dapat digunakan untuk membuka kunci pintu masuk,
dan juga kunci garasi sepeda. Peralatan makan seperti piring, sepasang sendok garpu, cangkir, biasanya kita mesti
membawa sendiri (di Bremen dan Göttingen), tetapi ada juga yang telah tersedia (di Freiburg). Kulkas, perlu diperiksa
apakah bekerja dengan baik, begitu juga penutup kasur, sarung bantal, seprey, selimut dan sarungnya. Jendela di
kamar bisa dibuka 2 arah, ke arah samping (kiri kanan) dan ke bawah. Jadi jangan terkejut bila ketika membuka
jendela ke arah samping, tiba tiba seperti akan jatuh. Karena jendela tersebut di rancang agar dapat dibuka sedikit (ke
arah bawah), tetapi tidak terbuka semuanya, hanya cukup membiarkan udara masuk. Di bagian luar jendela ada roller,
seperti yang banyak digunakan di garasi (rolling door). Periksa juga apakah dapat berfungsi, dengan cara memutar tuas
yang tersedia. Pada beberapa kamar roller tak dapat digunakan. Harus segera memberi tahu Hausmeister. Karena bila
tidak melaporkan, ketika keluar dari Gästehaus nantinya (setelah kursus), maka dianggap telah merusakkan roller, dan
uang kaution tak dapat dikembalikan secara utuh. Sebagai informasi Gästehaus di Freiburg cukup baik dan memiliki
fasilitas yang baik begitu juga di Bremen.
Pada saat pertama kali datang, mungkin masih terlalu lelah, untuk memasak sendiri. Oleh karena itu membawa
bekal secukupnya dari Indonesia sangat disarankan, apalagi bagi yang memeluk agama Islam. Karena masakan yang
tersaji di Imbis (semacam “warteg”) kita belum tahu betul apakah ada minyak atau daging babinya tidak. Kalau
diperlukan sekali makan di luar, maka Imbiss Turki yang menjual donner kebab atau McDonald menjadi pilihan yang
tak dapat dihindarkan. (Donner kebab adalah sejenis makanan roti yang dibelah diisi salad dan daging, biasanya ayam
atau domba). Kalau ada restauran China di dekat juga dapat dijadikan pilihan.
Pada saat baru datang pertama kali, mungkin dibutuhkan beberapa keperluan sehari-hari. Bila ada waktu tersisa
bisa pergi ke toko atau supermarket terdekat dengan Gästehaus untuk berbelanja, yaitu (misalnya di Freiburg) :
Schlecker, menjual kebutuhan seperti shampo, sabun dan lain-lain. Buka setiap hari kecuali Minggu, hingga
jam 18.00.
Neukauf, supermarket yang cukup lengkap ada toko roti dan menjual makanan juga, menjual beras tetapi
mahal. Buka setiap hari kecuali Minggu, hingga jam 19.45, hari Sabtu jam 15.00.
11
23. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
Tangelmann, menjual kebutuhan, buka setiap hari kecuali Minggu, hingga jam 19.45, hari Sabtu jam 15.00.
Pompa Bensin terdekat, buka 24 jam juga Wochenende.
Pada saat baru tiba kadang kala pikiran kita masih belum percaya apakah hari itu sudah di Jerman atau tidak. Bagi
yang pernah bepergian di luar negeri maka hal itu bukan menjadikan problem utama. Namun bagi yang baru pertama
melakukan penerbangan yang melelahkan maka perlu adaptasi dengan lingkungan sekitar. Walau demikian tetap
memikirkan hal-hal lain yang perlu dilakukan pada hari pertama adalah, yakni :
1. Untuk yang akan mengikuti bahasa di Freiburg, maka perlu mengurus untuk mendapatkan kartu (StamKarte)
untuk membeli Regio. Stamkarte dapat diperoleh di InfoPunkt VAG. Di Stadmitte. Seteleh memperoleh Stam-
karte harus diisi dan distempel di Goethe Institut. Kartu ini berguna untuk mendapatkan akses Internet dengan
mendaftar di Verwaltung Goethe Institut. Sedangkan untuk yang kursus bahasa di Bremen, lebih baik mengurus
hal yang kedua dibawah ini, karena untuk mengurus hal pertama ini mesti ke Universitas Bremen yang letaknya
cukup jauh dari GI Bremen.
2. Khusus di Bremen : Selain itu juga harus membeli ticket bulanan untuk transportasi dalam kota. Sebaiknya
dicoba untuk 1-2 bulan dahulu. Bila nantinya mau merencanakan menggunakan sarana sepeda sebagai alat
transportasinya, maka tidak diperlukan tiket bulanan tersebut (tapi kalau keduanya dimiliki juga baik). Namun
berdasarkan pengalaman akan lebih efisien kalau tetap membeli ticket bulanan ini. Kadang kala acara santai
yang ditawarkan Goethe Institut biasanya pergi rombongan dengan transportasi umum dalam kota. Sehingga
untuk itu dibutuhkan ticket. Harga ticket bulanan tersebut berbeda satu kota dengan kota lainnya, di Bremen
mesti mengeluarkan uang sebesar 68 DM untuk mendapatkan ticket tersebut. Namun setelah satu bulan ada
cara lain yang lebih murah untuk mendapatkan ticket tsb. Pertama membuat kartu ISIC biasanya di Universitas
Bremen. Setelah itu dengan International Student Indentity Card (ISIC) tersebut pergi ke loket Bremer Stras-
senbahn AG (BSAG) yang ada di depan Bahnhoft Bremen atau Domsheide, mengajukan pemohonan ticket
langganan bulanan. Harga ticketnya lebih murah, yakni sekitar 45 DM perbulan. Loket tersebut buka pada hari
Senin-Jum’at jam 07.15-19.00 dan hari Sabtu mulai jam 08.00-14.30. Untuk mendapatkan ISIC kita mesti me-
nyerahkan satu (1) buah foto berwarna berukuran 3x4, menunjukkan paspor yang masih berlaku, menunjukkan
Tanda Pengenal mengikuti kursus bahasa di GI atau Kartu Mahasiswa dan membayar biaya administrasi sebesar
18 DM. Biasanya pengurusannya memakan waktu sekitar 15-30 menit.
3. Mengontak warga Indonesia. Hal sangat disarankan untuk mengontak warga Indonesia yang tinggal di kota
dimana kita mengambil kursus bahasa, karena akan mempermudah memperoleh informasi mengenai kehidupan
di kota tersebut. Untuk mendapatkan kontak person di kota-kota yang terdapat GI disarankan untuk mengikuti
milis seperti :
daad-milis@nakula.rvs.uni-bielefeld.de
kontak person : made@nakula.rvs.uni-bielefeld.de
daad_marine@yahoogroups.com
subscribe saja dnegan mengirim email kosong
daad@yahoogroups.com
subscribe saja dnegan mengirim email kosong
yinbre@nakula.rvs.uni-bielefeld.de
subscribe dengan mengirim email kosong
Setelah ketiga hal tersebut dipenuhi, maka hari-hari berikutnya kita dapat melakukan aktifitas lainnya guna memenuhi
persyaratan administrasi untuk tinggal di Jerman. Beberapa urusan administrasi yang perlu dilakukan adalah :
Bank. Beberapa Bank yang ada dan mempunyai banyak cabang di seluruh Jerman adalah : Dresdner Bank. De-
utsche Bank. Sparkasse dan Volksbank. Untuk masalah Bank yang terakhir ini harap diperhatikan, karena Bank
ini sifatnya adalah regional. Jadi masing-masing cabang kota tidak saling menjadi satu. Misal kita memiliki
account di Freiburg, dan kita berada di kota lain, misal Bielefeld, maka kita tak dapat mencetak atau melakukan
transfer dari Volksbank cabang Bielefeld. Pada Sparkasse, merupakan bank yang memiliki cabang yang terse-
bar di seluruh Jerman (Deutschland). Sehingga bila berjalan-jalan dan mengambil uang dengan menggunakan
ATM, akan mudah menemukan ATM dari Bank ini. Citibank juga terdapat di Jerman. Perlu diperhatikan bahwa
Serial orang lugu 12
24. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
biasanya Citibank hanya mau membuka account, bila kita memiliki ijin tinggal minimal satu (1) tahun, dan
memiliki pemasukan yang tetap. Jadi selama kursus bahasa biasanya tidak bisa membuka account di Citibank.
Untuk keperluan Bank harap perhatikan : Nama jangan sampai berbeda dengan nama di paspor. Hal ini
sering terjadi karena nama orang Indonesia sering kali tidak lazim bagi orang Jerman, karena hanya memiliki
satu nama (tanpa nama keluarga). Sehingga harus dipastikan jangan sampai petugas Bank menambahkan nama
atau keterangan lain. Biaya tambahan penggunaan ATM. Tanyakan bila mengambil uang di ATM milik Bank
lain, atau bila menggunakan kartu ini untuk berbelanja, apakah ada biaya tambahan. Sebab bank tertentu akan
mengenakan biaya tambahan bila kita mengambil uang di ATM milik bank lain. Biaya tambahan itu berkisar 4
DM. Untuk menutup account dapat dilakukan dari bank yang kita gunakan di kota tempat Universitas kita nanti-
nya berada. Jadi tak perlu menutup ketika kita akan pindah ke kota yang baru. Pada tiap bank biasanya tersedia
mesin ATM dan mesin untuk mencetak statement of account kita. Sehingga kita dapat mengetahui aliran uang
pada account kita, yang sering biasanya masuknya di awal bulan, dan keluar terus sampai bulan habis. Pengam-
bilan uang bisa dilakukan sampai batas di bawah 0, artinya bila kita tak punya uang cash (dalam account 0 DM)
kita tetap dapat mengambil uang. Tetapi dikenakan bunga, jadi prinsipnya seperti cash in advanced. Jumlahnya
pun berbeda-beda tiap bank, biasanya berkisar 1000-2000 DM. Selain itu juga ditanyakan berapa banyak kita
dapat mengambil uang sekaligus dari mesin ATM. Hal ini perlu, karena kadang kala dalam seminggu kita bisa
mengambil lebih dari 1000 kalau ada keperluan khusus.
Pendaftaran di Meldeamt. Setiap pendatang yang tinggal di Jerman wajib lapor diri di kantor Meldeamt
(ANMELDUNG). Biasanya Goethe Institut atau lembaga kursus bahasa akan menyediakan formulir pendaf-
taran (Anmeldung). Setelah formulir tersebut diisi maka dapat dilakukan pendaftaran yang biasanya ke kantor
Meldeamt dimana kita tinggal. Beberapa hal penting ketika melakukan pendaftaran : Ketika melakukan pen-
daftaran, jangan lupa membawa paspor. Cari ruangan sesuai dengan abjad nama akhir anda (Vorname, atau
Familiename) dan jangan lupa cara antriannya adalah dengan mengambil sobekan kertas dari suatu mesin. Ke-
mudian pada setiap kamar terdapat papan nomor yang sedang diproses, sehingga kita mesti mencocokan nomor
antrian kita dan nomor di papan nomor tersebut. Setelah mendaftar akan diperoleh surat bukti pendaftaran
(Meldebestätigung). Harap formulir yang telah distempel disimpan, karena ini dibutuhkan ketika men-
daftar untuk pindah dari satu kota ke kota lainnya atau bisa juga untuk keperluan perpanjangan visa. Ketika
akan pindah ke luar kota (misal setelah masa kursus bahasa Jerman selesai dan akan ke Universitas tujuan).
Maka aktifitas yang wajib dilakukan adalah ABMELDUNG. Hal ini dilakukan di kantor Meldeamt tersebut
juga (sama saat Anmeldung). Formulir Abmeldung harap disimpan, karena akan dibutuhkan di kota yang baru
untuk melakukan Anmeldung kembali. Alamat kantor untuk urusan ini adalah misal di Freiburg : Meldestelle,
Talstrasse 2 (dekat Johaniskirche) Tel : 201-0. Biasanya Goethe Institut akan mengatur satu hari, para siswa
bersama sama ke kantor Meldeamt ini. Kantor ini dapat dicapai dengan menggunakan Strassebahn, nomor 4
(Jurusan Günterstall), dan berhenti di depan Johannes Kirche (di Freiburg). Kalau di Bremen, Meldeamt terletak
berhadap-hadapan dengan McDonald di Bahnhof. Itu adalah kalau kita sebagai peserta kursus bahasa. Namun
kalau kita datang privat dan bersama keluarga, maka keluarga yang datang harus ikut serta ke Meldebehörde.
Meldebehörde sesuai dengan wilayah dimana kita tinggal. Dokumen yang harus dilampirkan adalah foto kopi
Mietvertrag (surat sewa rumah) dan paspor. Untuk pendaftaran ini tidak bisa diwakilkan. Bagi yang tingal di
Bremen, sejak pertengahan tahun 2001, An- dan Abmeldung dapat diselesaikan di kantor perwakilan Meldeamt
yang terletak di lingkungan Univeritas Bremen (alamat lihat keterangan di bawah).
Visa di Ausländerbehörde. Pada umumnya saat kita mengajukan visa di Kedubes Jerman di Jakarta kita hanya
diberi maksimal tiga (3) bulan. Oleh karena itu setelah mendapatkan Meldebestätigung dapat segera mem-
perpanjang visa, dapat dilakukan di kantor Ausländerbehörde. Pada saat memperpanjang visa harap perhatikan
beberapa hal berikut ini : membawa Meldebestätigung, selain itu juga membawa paspor. Untuk Stipendi-
aten dari DAAD, harap membawa Stipendienzusage. Untuk siswa biaya sendiri, jangan lupa bawa bukti konto,
atau surat sponsor. Terkadang seseorang perlu melampirkan foto, atau diminta melakukan test kesehatan lanjut-
an. Ini terjadi kasus per kasus, jadi lebih baik disiapkan sebelumnya. Mengisi formulir sama seperti di Jakarta
saat pertama kali mengajukan visa studi di Jerman. Kalau kita sudah tidak tinggal di Gästehause milik Goethe
Institut, maka selain dokumen di atas diperlukan ditambah lampiran foto kopi dari Mietvertrag, bukti Immatri-
kulasi dari Universitas dimana kita belajar dan membayar biaya sebesar 20 DM untuk satu tahun. Besar biaya
perpanjangan visa ini berbeda satu kota dengan kota lainnya (untuk penerima beasiswa DAAD, biasanya gratis).
Untuk mencapai kantor ini di Freiburg dapat digunakan Strassebahn nomor 4, arah Günterstall. Dan turun di
Johennes Kirche. Alamat Stadtamt, Ausländerbehörde di Freiburg adalah Baslerstrasse 2, Freiburg. Sedangkan
di Bremen adalah Pfalzburger Straße 69, Bremen (buka hanya jam 08.00-12.00 pada hari Senin, Rabu dan Ka-
mis). Pengalaman di Bremen, walau bukanya baru jam 08.00 namun sejak jam 06.00 sudah banyak yang antri
Serial orang lugu 13
25. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
di depan pintu masuk untuk mengambil nomor antrian. Untuk mencapat Ausländerbehörde di Bremen, silakan
naik Strassenbahn nomor 3, juruan Hastedt. Lalu turun di Endehaltestelle (stasiun terakhir) dan dari sana jalan
kaki sejauh 100 m lagi. Bagi yang berstatus mahasiswa, sejak September 2001 perpanjangan visa (juga untuk
AN- dan ABMELDUNG, Lohnsteuerkarte) dapat dilakukan di Universitas Bremen. Kantor tersebut letaknya di
Bremen Service Universität (di depan Glashalle-Eingang Boulevard) tel: (49-421)-2188233 atau 2188234 dan
fax. (49-421)-2189053. Adapun alamat emailnya ada Auslaenderbehoerde-BSU@STADTAMT.BREMEN.de.
Kantor ini letaknya tepat di depan Gedung Kaca yang ada di depan perpustakaan dan disamping Imbis China.
Sedangkan jam bicaranya adalah Selasa (09.00-13.00), Rabu (10.00-13.00 dan 14.00-16.00), Kamis (09.00-
13.00) atau bisa membuat termin (janji) bila diperlukan.
Membuka account email. Bagi yang akan belajar bahasa Jerman di Goethe Institut Bremen, dengan berbekal
kartu peserta kursus dan menunjukkan paspor maka kita sudah bisa mendapatkan sebuah account email di
Universitas Bremen. Untuk melakukan pendaftaran ini, kita mesti pergi ke Universitas Bremen dan menuju
ke Gedung MZH di lantai 4. Untuk mencapai Universitas Bremen, dapat menggunakan Strassenbahn nomor
6 jurusan Universität. Lalu turun di Haltestelle Universität/Zentralbereich (satu halte sebelum Halte terakhir).
Selanjutnya jalan kaki lihat Gedung MZH ada di samping kanan Haltestelle. Biasanya khusus untuk peserta
kursus akan dilayani walau telah jam 12.00. Namun pelayanan sesungguhnya hanya pada jam 08.00-12.00 dan
tidak dipungut biaya apapun saat mendaftar. Pada Goethe Institut lainnya hal ini berbeda, ada yang dikenakan
biaya internet, misalnya di Goethe Institut Göttingen.
Melaporkan diri di Konjen RI. Setelah beberapa urusan administrasi untuk mendapatkan ijin tinggal di Jerm-
an selesai diurus, maka langkah selanjutnya adalah melaporkan diri ke Konjen RI atau Kedubes RI. Di Jerman
terdapat dua Konjen RI, yakni di Hamburg dan Frankfrut. Kedubes RI sekarang terletak di Berlin (dahulu di
Bonn). Sebagai panduan melaporkan diri ini adalah berdasarkan jarak terdekat antara kota dimana kita tinggal
dengan Konjen/Kedubes RI. Sebagai contoh penulis tinggal di Bremen atau Bielefeld, maka wajib melaporkan
diri ke Konjen RI di Hamburg. Keuntungan dari wajib lapor diri ini adalah apabila suatu saat kita memerlukan
sesuatu berkaitan dengan masalah administrasi, maka Konjen RI dapat membatu kita. Sebagai contoh kita seba-
gai mahasiswa di Jerman (PNS atau privat) yang akan melakukan penelitian di Indonesia atau pulang berlibur,
maka kita membutuhkan Surat Keterangan Pulang Berlibur atau SKPB (PNS biasanya tidak dikenakan biaya.
Namun kalau privat wajib membayar 15 DM yang dapat dibayarkan dengan mentransfer biaya tersebut). Surat
ini dibutuhkan untuk pengurusan biaya fiskal di Indonesia kalau pulang lagi ke Jerman. Kita bisa mendapatkan
bebas fiskal dengan surat tersebut. Selain itu kalau kita sudah selesai sekolah dan akan pulang ke Indonesia
kita bisa mendapatkan surat keterangan membawa barang-barang pindahan ke Indonesia. Surat ini bisa digu-
nakan untuk membebaskan pungutan pajak akan barang-barang pindahan kita. Kalau kita tidak melaporkan diri
atau kita alpa akan kewajiban ini, maka resiko kita akan mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan fasilitas
tersebut. Untuk pengurusan wajib lapor diri ini, bisa dilakukan dengan berbagai cara, misal menitipkan teman
yang tinggal dekat dengan Konjen/Kedubes RI atau dikirim langsung melalui post ke Konjen/Kedubes RI (asal
sebelumnya memberitahukan dahulu ke mereka melalui telepon atau email dan didalamnya diberi perangko un-
tuk pengiriman baliknya). Persyaratan utama dalam melaporkan diri ini adalah menyerahkan paspor kita untuk
di cap “telah melaporkan diri” dan mengisi blangko pendaftaran, serta 2 buah pasfoto 4x6 berwarna. Untuk
mendapatkan blangko pendaftaran bisa ditanyakan ke Konjen/Kedubes atau bertanya ke mahasiswa Indonesia
yang telah lama tinggal di sekitar kita, biasanya mereka masih menyimpannya. Kewajiban ini dapat dilakukan
selambat-lambatnya 90 hari setelah kita tiba di Jerman. Adapun alamat Konjen/Kedubes RI adalah :
Kedubes RI di Berlin
Lehrterstrasse 16 - 17, 10557 Berlin
Telefon: 49-030-478070
Fax: 49-030-44 737142
Email: Bidikbud@aol.com
Konjen RI di Hamburg
Bebelallee 15, 22299 Hamburg
Telefon: 49-040-51207173
Fax: 49-040-5117531
Konjen RI di Frankfrut
Zeilstrasse, 5 FRANKFURT am MAIN
Telefon: 49-069-29724123
Email: tu@kjriffm.de atau http://www.kjriffm.de/
Serial orang lugu 14
26. ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu
Apabila semua aktifitas administrasi tersebut selesai dilakukan, maka selesailah persyaratan adminitrasi untuk tinggal
di Jerman. Sehingga kita bisa berkonsentrasi ke kursus bahasa Jermannya. Sebuah Tip dan Trik: Apabila urusan
adminitrasi semua ini selesai dikerjakan dan masih di Goethe Institut atau Studienkolleg, pada saat Wochenende
tiba (akhir pekan). Gunakanlah waktu tersebut untuk jalan-jalan mengunjungi kota-kota di Jerman. Pada saat di
Goethe Institut ini beban sekolah kita belum begitu berat dan masih banyak waktu. Namun kalau sudah masuk ke
Universitas atau Fachhochschule, waktu jalan-jalan sulit sekali diperoleh. Banyak alasan yang kita peroleh, misalnya
tidak ada teman untuk jalan-jalan karena waktu yang tidak sama, keluarga udah datang, kesibukan di laboratorium
atau di Bibliothek (perpustakaan), dll. Kalau masih di Goethe Institut atau Studienkolleg masih banyak kemungkinan
mengajak teman untuk jalan-jalan.
Setelah selang 4-6 bulan belajar bahasa di Goethe Institut atau 6-12 bulan mengikuti Studienkolleg, maka kita
akan menuju ke Universitas atau Fachhochschule dimana kita akan belajar. Oleh karena itu banyak hal-hal yang perlu
disiapkan. Persiapan ini dapat dilakukan pada saat kita masih mengikuti kursus bahasa atau menjelang berakhirnya
kursus bahasa tersebut. Persiapan-persiapan yang harus dilakukan antara lain :
1. Pembaruan Visa. Biasanya pada saat kita masih mengikuti kursus bahasa terutama yang di Goethe Institut,
visa hanya diberikan selama kursus tersebut. Waktu pendaftaran tidak lebih lama 2-7 hari setelah kursus bahasa
selesai, walau ada juga yang dapat agak lebih lama lagi. Bila menghadapi hal demikian tidaklah gusar atau takut
tidak ada waktu. Asal kita sudah ada surat pernyataan diterima di Universitas atau Fachhochschule dimana kita
akan belajar, tidak akan mudah dideportasi. Kalau terlambat paling diomelin petugas Ausländerbehörde. Apa-
lagi yang menerima beasiswa DAAD, dengan berbekal Stipendienzusage sudah cukup persyaratannya. Kalau
kita harus pindah dari kota dimana kita kursus bahasa Jerman, untuk keperluan mengurus perpanjangan visa
pada prinsipnya sama dengan saat pertama kali perpanjangan visa di Jerman. Hanya sebelum mengurus visa
lebih baik menyelesaikan urusan administrasi seperti immatrikulasi, sewa rumah, dll. Dan jangan lupa saat mau
pindah dari kota dimana kita belajar bahasa untuk mengurus Abmeldung di Meldesbehörde.
2. Immatrikulasi. Pada saat kita masih di Goethe Institut biasanya kita mendapatkan formulir dari DAAD untuk
diisi guna keperluan Immatrikulasi. Immatrikulasi ini adalah semacam regristrasi di Universitas atau Fachho-
chschule dimana kita akan belajar. Bila kita tidak mendapatkannya, formulir dapat dimintakan pada bagian
Akademische Auslandsamt (AAA) dari setiap Universitas dan Fachhochschule. Untuk mendapatkan alamat
AAA ini kita dapat mencari lewat internet. Untuk itu perlu dicari alamat homepage dari perguruan tinggi yang
akan kita masuki. Sehingga saat kursus bahasa masih berlangsung, alamat ini bisa dicari dan diperoleh. Bagi pe-
nerima beasiswa DAAD, kita juga dapat mengambil langsung pada saat kita mengunjungi Profesor pembimbing
kita. Setelah diisi segera dikirim ke alamat yang bersangkutan. Biasanya kita akan mendapatkan pemberitahuan
bahwa kita sudah tercatat di suatu Universitas atau Fachhochschule dan diminta datang lagi pada saat sudah
selesai kursus bahasa. Pada saat datang tersebut kita diminta membayar Sozialgebühr termasuk Semester Ticket
(bila ada).
3. Mencari kamar. Untuk mencari mencari kamar atau apartemen, merupakan pekerjaan yang gampang-gampang
susah. Hal ini tergantung dari kota dimana kita akan belajar. Untuk kota-kota tertentu seperti München, Ham-
burg, Berlin dll kadang kala cukup sulit mendapatkan rumah murah seperti di Wohnheim (asrama mahasiswa).
Tetapi kota lainnya bukanlah masalah utama. Oleh karena itu, saran penulis apabila memungkinkan, carilah
kamar atau apartemen yang ada di Wohnheim. Hal ini dengan pertimbangan semua fasilitas yang kita butuhkan
(mebel, dapur, dll) biasanya sudah tersedia. Bila kita terpaksa menyewa kamar (privat) maka banyak kendala
yang kita hadapi. Pada prinsipnya hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat sewa kamar ini adalah : harga
sewa pokok (Kaltmiete) yakni harga sewa kamar diluar biaya air, gas, listrik, kebersihan, dll. Adakalanya dalam
harga Kaltmiete ini juga termasuk salah satunya, misal air sudah termasuk, atau gas sudah inklusif, dll. Kalau
harga Miete (sewa kamar) ditawarkan dalam bentuk Warmmiete (harga sewa jadi), harga ini biasanya sudah
termasuk semuanya, kita hanya tinggal memakainya. Kita tidak berurusan masalah membayar listrik, gas, dll.
Namun harga ini tidak termasuk pengadaan mebel, dapur (kulkas, kompor listrik, tempat cuci), dll. Walau ada
kalanya sudah termasuk juga, untuk itu perlu ditanyakan. Kalau di Wohnheim ditawarkan Warmmiete bisanya
sudah termasuk mebel, dapur, dll. Selain itu, adalah masalah Kaution yaitu uang jaminan sewa kamar. Besar
uang Kaution ini bisanya 1-3 kali dari harga Kaltmietenya. Kamar privat bisanya minimal diminta 2-3 harga
Kaltmiete, sedangkan kalau di Wohnheim hanya sekali harga Kaltmietenya. Kaution ini diberikan kepada pemi-
lik kamar (atau Studentenwerk kalau untuk Wohnheim) sebagai deposit selama kita menyewa kamar tersebut.
Kalau sewa kamar privat, uang Kaution diberikan ke pemilik kamarnya. Apabila selama kita memakai kamar
yang disewa terjadi kerusakan yang diakibatkan karena pemakaian kita, dan kita tidak memperbaikinya. Maka
uang Kaution ini sebagai jaminan. Artinya setelah pemilik kamar menghitung besar biaya perbaikan dari ke-
Serial orang lugu 15