SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Baixar para ler offline
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING
      Volume 8 No. 1, April 2008 : 17 - 22


       ANALISIS BIAYA FACTORY OVERHEAD DALAM
    KAITANNYA DENGAN PENENTUAN PERILAKU BIAYA
     MENGGUNAKAN METODE HIGH LOW DAN METODE
                      SCATTERGRAPH
               Studi Kasus pada CV. Jagor Jaya
                                                     Oleh :
                                      Iriyadi* dan Ferlin Wijaya

                   *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor


                                                ABSTRACT
    This research has a goal, that is to find out FOH Cost Analysis in connection with cost characteristic
    fixation by high low method and scattergraph method. By utilizing high low method and scattergraph
    method, it will be able to be separated fixed cost and variable cost. The outcome of this research shows that
    CV Jagor Jaya do not applicate FOH Cost based on cost characteristic by high low and scattergraph
    method. Whereas, by using the method mentioned above, it will make the company easier to find out cost
    increase or decrease in one year.

    Keywords: Factory overhead cost; High low and scattergraph method.


            PENDAHULUAN                                     perilaku biaya.       Dalam penerapan biaya
                                                            overhead pabrik diperlukan pengendalian dan
      Keberhasilan dalam merencanakan dan                   ketelitian yang lebih dalam dibandingkan
mengendalikan biaya bergantung pada                         dengan biaya bahan baku dan biaya tenaga
pemahaman yang menyeluruh atas hubungan                     kerja, karena biaya overhead pabrik
antara biaya dengan aktivitas bisnis. Dalam                 mempunyai beberapa karakteristik yang
praktik, penilaian manajemen digunakan untuk                membedakan dengan biaya produksi langsung.
mengklasifikasikan biaya sebagai biaya tetap                Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang
atau biaya variabel. Pada umumnya, klasifikasi              terjadi di pabrik, selain biaya bahan baku dan
dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan              biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead
diperoleh dengan menggunakan metode                         pabrik mencakup berbagai jenis biaya, seperti
perhitungan high low; metode scattergraph; dan              biaya penyusutan, pajak kekayaan, asuransi,
metode analisis regresi (least square method).              upah tidak langsung, bahan perlengkapan
      Metode-metode ini digunakan tidak                     pabrik, listrik, air, biaya ketatausahaan,
hanya untuk mengestimasikan komponen tetap                  perbaikan, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya
dan variabel dari biaya semivariabel, tetapi juga           lainnya yang tidak dapat diidentifikasikan
untuk menentukan apakah suatu biaya                         langsung pada suatu produk.
seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel                         Biaya FOH (Factory Overhead) sangat
dalam rentang aktivitas yang relevan.                       penting untuk dianalisis, karena akan
Perubahan desain produk dan perubahan                       mempermudah para manajer produksi dalam
dalam teknologi produksi dapat mempengaruhi                 menguraikan biaya apa saja yang termasuk
IRIYADI dan WIJAYA, Analisis Biaya Factory Overhead dalam Kaitannya

dalam biaya produksi; kemudian digolongkan           V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1)
berdasarkan perilakunya yaitu biaya tetap, biaya     = (Rp14.286.134-Rp10.763.011)/(6.500-2.000)
variabel dan biaya semivariabel.         Dengan      = Rp 3.523.123 / 4.500 jam
menggunakan metode high low dan metode               = Rp 783 / jam
scattergraph, maka biaya tetap dan biaya variabel    F = Y2 - V. X2
yang terdapat dalam biaya semivariabel ini             = Rp 14.286.134 - (Rp 783 x 6.500 jam)
dapat dipisahkan.                                      = Rp 14.286.134 - Rp 5.089.500
                                                       = Rp 9.196.634
        METODE PENELITIAN
                                                          Formula biaya dengan memakai high low
      Penelitian menggunakan metode kasus            method adalah :
yang bertujuan untuk mengamati aspek
tertentu secara lebih spesifik untuk                        Y = Rp 9.196.634 + Rp 783 X
memperoleh data primer dan data sekunder.
Data dikumpulkan melalui riset kepustakaan,               High low method dapat pula digambarkan
wawancara (inteview) dan pengamatan                  secara grafis yaitu :
(observasi) pada perusahaan.
      Metode analisis yang digunakan adalah          Jam mesin Biaya Listrik
analisis deskriptif yang bersifat kualitatif yaitu   Tingkat aktivitas tertinggi
untuk menggali faktor dan analisis kuantitatif       (September 2006) 6.500         Rp 14.286.134
berupa      pengujian      hipotesis      dengan     Tingkat aktivitas terendah
menggunakan uji statistik.                           (januari 2007)      2.000        10.763.011
                                                                           4.500     Rp 3.523.123
                                                                           Perubahan Biaya
     HASIL DAN PEMBAHASAN                             Biaya Variabel =
                                                                         Perubahan Aktivitas
A. Analisis Biaya FOH dalam Kaitannya                    Rp. 3.253.123
                                                       =                 = Rp.783 perjam
   dengan Penentuan Perilaku Biaya                        4.500 / Jam
   Menggunakan Metode High Low dan
   Metode Scattergraph
                                                     Setelah menentukan tarif variabel untuk biaya
Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh         listrik Rp 783 per jam, kini akan ditentukan
bahwa untuk menghitung dan memisahkan                besarnya biaya tetap. Unsur biaya tetapnya
antara biaya tetap dan biaya variabel dari setiap    dicari dengan cara berikut :
biaya FOH yang ada pada CV. Jagor Jaya
menggunakan dua metode dalam memisahkan              Unsur biaya tetap = jumlah biaya - unsur biaya
antara biaya tetap dan biaya variabel, yakni         variabel
metode high low (high low method) dan metode         = Rp 14.286.134 - (Rp 783 x 6.500 jam)
scattergraph (scattergraph method).                  = Rp 14.286.134 - Rp 5.089.500
                                                     = Rp 9.196.634
1.   Biaya FOH Listrik
                                                     b.   Scattergraph Method
a.    Metode High Low                                     Diasumsikan bahwa nilai yang paling
      Dari data biaya listrik titik tertingginya     sesuai adalah yang melewati jam mesinnya
jatuh pada bulan September 2006, dengan              2.500 dan 2.800, biaya variabel per unit dapat
rician biaya listrik sebesar Rp 14.286.134           dihitung dengan cara berikut : X1 = 2.500 dan
manakala jam mesinnya 6.500 atau (6.500, Rp          Y1 = Rp 11.125.377 serta X2 = 2.800 dan Y2
14.286.134). Titik terendahnya jatuh pada            = Rp 11.775.156. Lalu dengan menggunakan
bulan Maret 2007 dengan biaya listrik Rp             dua titik ini dihitung kemiringan garis :
10.763.011 pada saat jam mesinnya 2.000 atau
(2.000, Rp 10.763.011). Setelah titik tertinggi      V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1)
dan titik terendahnya telah diketahui, maka               =(Rp11.775.156-Rp11.125.377)/(2.800–2.500)
nilai-nilai F dan V dapat dihitung :                      = Rp 649.779 / 300

18
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 1, April 2008

     = Rp 2.166 / jam                               Tingkat aktivitas terendah
                                                    (Desember 2007)       3.000       3.056.173
     Dengan demikian, tarif biaya variabel per                            3.000 Rp 2.915.120
unit adalah Rp 2.166/jam. Dengan biaya                                   Perubahan Biaya
variabel ini, langkah terakhir adalah                Biaya Variabel =
                                                                        Perubahan Aktivitas
menghitung unsur biaya tetap dengan                    Rp. 2.915.120
menggunakan (X2, Y2) dalam persamaan                 =                  = Rp. 972 perjam
intersep :                                              3.000 / Jam
F = Y2 - V. X2
= Rp 11.775.156 - (Rp 2.166 x 2.800)                     Setelah menentukan tarif variabel untuk
= Rp 11.775.156 - Rp 6.064.800                      biaya telepon sebesar Rp 972/jam, kemudian
= Rp 5.710.356                                      ditentukan besarnya biaya tetap. Unsur biaya
(dibulatkan menjadi Rp 5.710.350)                   tetapnya dicari dengan cara berikut :
F = Y1 - V. X2                                      Unsur biaya tetap = jumlah biaya - unsur biaya
= Rp 11.125.377 - (Rp 2.166 x 2.500)                variabel
= Rp 11.125.377 - Rp 5.415.000                      = Rp 5.971.293 - (Rp 972 x 6.000 jam)
= Rp 5.710.377                                      = Rp 5.971.293 - Rp 5.832.000
(dibulatkan menjadi Rp 5.710.350)                   = Rp 139.293

     Komponen-komponen biaya variabel dan
biaya tetap kini dapat diidentifikasi. Rumus        b.   Scattergraph Method
biaya untuk biaya listrik adalah :                       Diasumsikan bahwa batas paling sesuai
Y = Rp 5.710.350 + 2.166 X                          adalah yang melewati jam mesin 4.250 dan
                                                    4.500, biaya variabel per unit dapat dihitung
2.   Biaya FOH Telepon                              dengan cara berikut : diwakili oleh X1 = 4.250
a.   Metode High Low                                dan Y1 = Rp 4.254.952 serta X2 = 4.500 dan
     Titik tertinggi biaya telepon jatuh pada       Y2 = Rp 4.326.187.               Lalu dengan
bulan September 2006, dengan rincian biaya          menggunakan dua titik ini dihitung kemiringan
sebesar Rp 5.971.293 manakala jam mesinnya          garis :
6.000 atau (6.000, Rp 5.971.293).           Titik
terendahnya jatuh pada bulan Maret 2007,            V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1)
dengan biaya telepon sebesar Rp 3.056.173           = (Rp 4.326.187 - Rp 4.254.952) / (4.500 - 4.250)
pada saat jam mesinnya 3.000 atau (3.000, Rp        = Rp 71.235 / 250
3.056.173). Setelah titik tertinggi dan titik       = Rp 285
terendahnya telah diketahui, maka nilai-nilai F          Dengan demikian, biaya variabel per unit
dan V dapat dihitung :                              adalah Rp 96,4. Dengan biaya variabel ini,
V= (Y2 - Y1) / (X2 - X1)                            langkah terakhir adalah menghitung unsur
= (Rp5.971.293-Rp3.056.173)/(6.000 - 3.000)         biaya tetap dengan menggunakan (X2, Y2)
= Rp 2.915.120 / 3.000                              dalam persamaan intersep :
= Rp 972 / jam                                      F = Y2 - V. X2
F = Y2 - V. X2                                      = Rp 4.326.187 - (Rp 285 x 4.500)
= Rp 5.971.293 - (Rp 972 x 6.000 jam)               = Rp 4.326.187 - Rp 1.282.500
= Rp 5.971.293 - Rp 5.832.000                       = Rp 3.043.687
= Rp 139.293                                        (dibulatkan menjadi Rp 3.043.700)
     Formula biaya dengan memakai high low          F = Y1 – V. X1
method adalah :                                     = Rp 4.254.952 - (Rp 285 x 4.250)
Y = Rp 139.293 + Rp 972 X                           = Rp 4.254.952 - Rp 1.211.250
     High low method dapat pula digambarkan         = Rp 3.043.702
secara grafis yaitu :                               (dibulatkan menjadi Rp 3.043.700)
Jam mesin        Biaya Telepon                      Komponen-komponen biaya variabel dan
Tingkat aktivitas tertinggi                         biaya tetap kini dapat diidentifikasi. Rumus
(September 2007) 6.000 Rp 5.971.293                 biaya untuk biaya telepon adalah :
                                                    Y = Rp 3.043.700 + 285 X

                                                                                                  19
IRIYADI dan WIJAYA, Analisis Biaya Factory Overhead dalam Kaitannya

                                                         Diasumsikan bahwa batas yang paling
3.   Biaya FOH Air                                  sesuai adalah yang melewati jam mesin 2.700
a.   Metode High Low                                dan 2.800, biaya variabel per unit dapat
     Dari data bahwa titik tertinggi jatuh pada     dihitung dengan cara berikut : diwakili oleh X1
bulan Agustus 2006, dengan biaya air sebesar        = 2.700 dan Y1 = Rp 400.370 serta X2 =
Rp 490.350 manakala jam mesinnya 5.000 atau         2.800 dan Y2 = Rp 402.597. Lalu dengan
(5.000, Rp 490.350).          Sedangkan titik       menggunakan dua titik ini dihitung kemiringan
terendahnya jatuh pada bulan Januari 2007,          garis :
dengan rincian biaya sebesar Rp 400.370 pada        V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1)
saat jam mesinnya 2.700 atau (2.700, Rp             = (Rp 402.597 - Rp 400.370) / (2.800 - 2.700)
400.370). Setelah titik tertinggi dan titik         = Rp 2.227 / 100
terendahnya telah diketahui, maka nilai-nilai F     = Rp 22,3 / jam
dan V dapat dihitung :                              Dengan demikian, tarif biaya variabel per unit
                                                    adalah Rp 22,3 / jam. Dengan biaya variabel
                                                    ini, langkah terakhir adalah menghitung unsur
V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1)                           biaya tetap dengan menggunakan (X2, Y2)
= (Rp 490.350 - Rp 400.370) / (5.000 - 2.700)       dalam persamaan intersep :
= Rp 89.980 / 2.300
= Rp 39,1 / jam                                     F = Y2 - V. X2
F = Y2 - V. X2                                      = Rp 402.597 - (Rp 22,3 x 2.800)
= Rp 490.350 - (Rp 39,1 x 5.000 jam)                = Rp 402.597 - Rp 62.440 = Rp 340.157
= Rp 490.350 - Rp 195.500                           (dibulatkan menjadi Rp 340.000)
= Rp 294.850                                        F = Y1 - V. X1
Formula biaya dengan memakai high low method        = Rp 400.370 - (Rp 22,3 x 2.700)
adalah :                                            = Rp 400.370 - Rp 60.210
Y = Rp 294.850 + Rp 39,1 X                          = Rp 340.160
High low method dapat pula digambarkan secara       (dibulatkan menjadi Rp 340.000)
grafis yaitu :
Jam mesin Biaya Telepon                             Komponen-komponen biaya variabel dan
Tingkat aktivitas tertinggi                         biaya tetap kini dapat diidentifikasi. Rumus
(Agustus 2006)       5.000   Rp 490.350             biaya untuk biaya telepon adalah :
Tingkat aktivitas terendah
(Januari 2007)       2.700       400.370                 Y = Rp 340.000 + 22,3 X.
                     2.300    Rp 89.980
                      Perubahan Biaya                     Berikut tabel hasil perhitungan dari biaya
 Biaya Variabel =                                   tetap dan biaya variabel menggunakan dua
                    Perubahan Aktivitas
    Rp. 89.980                                      metode, yakni metode high low dan metode
 =               = Rp.39.1 perjam                   scattergraph.
    2.300 / Jam
                                                        Tabel 1. Biaya FOH CV. Jagor Jaya
Setelah menentukan tarif variabel untuk biaya       Menggunakan Metode high Low dan Scattergraph
air sebesar Rp 39,1 /jam, kemudian ditentukan
besarnya biaya tetap. Unsur biaya tetapnya          Biaya           High Low              Scattergraph
dicari dengan cara berikut :                        FOH
                                                                FC (Rp)        VC/       FC         VC/u
                                                                               unit                  nit
Unsur biaya tetap = jumlah biaya - unsur biaya    Biaya        9.196.634       783    5.710.350     2.166
variabel                                          Listrik
= Rp 490.350 - (Rp 39,1 x 5.000 jam)              Biaya         139.293        972    3.043.370      285
                                                  Telepon
= Rp 490.350 - Rp 195.500                         Biaya Air     294.850        39,1   340.000        22,3
= Rp 294.850

b.   Scattergraph Method                                          KESIMPULAN


20
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 1, April 2008

      Setelah melakukan penelitian dengan cara       Carter, William K., and Milton F. Usry. 2006.
studi pustaka dan melakukan wawancara                     Akuntansi Biaya. Ahli Bahasa: Krista.
langsung (interview) dengan wakil direktur CV.            Salemba Empat, Jakarta.
Jagor Jaya yaitu Bapak Suparto Tjo, maka             Darsono Prawironegoro. 2005. Akuntansi
dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:               Manajemen, Diadit Media, Jakarta.
1. CV. Jagor Jaya adalah suatu perusahaan            Hansen, Don R., and Maryanne M Mowen.
     yang bergerak di bidang manufaktur yang              2000. Management Acconting. 5th edition,
     memproduksi           barang     berdasarkan         South Western College Publishing,
     pesanan pelanggannya yaitu berupa pintu              Cincinnati.
     folding gate.                                   Hansen, Don R., and Maryanne M. Mowen.
2. Mekanisme kegiatan produksi yang                       2004. Akuntansi Manajemen. Ahli Bahasa:
     berlangsung di CV. Jagor Jaya berjalan               Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.
     dengan baik dan lancar. Masing-masing                Buku 1. Jilid 7, Salemba Empat, Jakarta.
     kepala bagian produksi seperti kepala           Horngren, Charles T., Srikant M. Datar and
     produksi alur, kepala produksi UMP,                  George Foster. 2005. Akuntansi Biaya.
     kepala produksi platstrip dan kepala                 Ahli bahasa: Desi Adhariani. PT Indeks,
     asesoris telah menjalankan tugasnya sesuai           Jakarta.
     dengan bagiannya.                               Kamaruddin       Ahmad.      2005.    Akuntansi
3. Dari analisis biaya FOH dengan                         Manajemen, Edisi Revisi, PT Rajagrafindo
     menggunakan metode high low dan metode               Persada, Jakarta.
     scattergraph, maka semua biaya yang             Mahfud Sholihin, S. E., Akuntan. 2004.
     terdapat pada CV. Jagor Jaya dapat                   Akuntansi Manajemen, BPFE-Yogyakarta,
     dipisahkan berdasarkan biaya tetap dan               Yogyakarta.
     biaya variabelnya. Biaya FOH ini antara         Masiyah Kholmi Yuningsih. 2003. Akuntansi
     lain biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya        Biaya, Edisi 1, Universitas Muhamadiyah
     telepon dan biaya air.                               Malang, Malang.
4. Berdasarkan          hitungan    yang     telah   Moermahadi Soerja Djanegara. 2007. Panduan
     dilakukan, hasil biaya tetap dan biaya               Penulisan Skripsi. Bogor: STIE Kesatuan
     variabel dengan menggunakan metode high              Bogor.
     low dan metode scattergraph adalah berbeda.     Mulyadi. 2003. Activity Based Cost System, Edisi
5. Dengan metode high low dan metode                      6, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
     scattergraph, perusahaan dapat melihat          Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Akademi
     hasilnya berupa grafik.                              Manajemen          Perusahaan      YKPN,
                                                          Yogyakarta.
          DAFTAR PUSTAKA                             Rudianto.     2006.     Akuntansi    Manajemen,
                                                          Grasindo, Jakarta.
Armanto Witjaksono. 2006. Akuntansi Biaya,           Sofyan Syafri Harahap, BSAc, SE. 2002. Teori
      Graha Ilmu, Jakarta.                                Akuntansi, Edisi Revisi, PT Rajagrafindo
Bastian Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi              Persada, Jakarta.
      Biaya, Graha Ilmu, Jakarta.




                                                                                                  21

Mais conteúdo relacionado

Destaque

野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第6回ミーティングSHINLINE Co., Ltd.
 
AppEx 云加速
AppEx 云加速AppEx 云加速
AppEx 云加速txpeng
 
ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55
ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55
ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55จุฑารัตน์ ใจบุญ
 
野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第1回ミーティングSHINLINE Co., Ltd.
 
Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)
Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)
Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)Magdalena Górnicka-Partyka
 
Kilmacud crokes presentation
Kilmacud crokes presentationKilmacud crokes presentation
Kilmacud crokes presentationemmetryan
 
И. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетирования
И. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетированияИ. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетирования
И. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетированияgenderbudget
 
גיליון 4
גיליון 4גיליון 4
גיליון 4david d
 
Maestria en pedagogia
Maestria en pedagogiaMaestria en pedagogia
Maestria en pedagogiajucepa212516
 
野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第3回ミーティングSHINLINE Co., Ltd.
 
The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal
The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal
The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal ifraz_mughal
 
野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第2回ミーティングSHINLINE Co., Ltd.
 

Destaque (20)

2
22
2
 
ARM ROI Presentation
ARM ROI Presentation ARM ROI Presentation
ARM ROI Presentation
 
野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第6回ミーティング
 
ศุภชัย
ศุภชัยศุภชัย
ศุภชัย
 
AppEx 云加速
AppEx 云加速AppEx 云加速
AppEx 云加速
 
ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55
ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55
ข้อมูลสารสนเทศรัษฎานุประดิษฐ์55
 
野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第1回ミーティング
 
Uso del going to
Uso del going toUso del going to
Uso del going to
 
Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)
Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)
Ślub w internecie - jak angażować gości (i nie tylko!)
 
Kilmacud crokes presentation
Kilmacud crokes presentationKilmacud crokes presentation
Kilmacud crokes presentation
 
И. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетирования
И. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетированияИ. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетирования
И. Калабихина. Демографическое развитие и вопросы генденрного бюджетирования
 
גיליון 4
גיליון 4גיליון 4
גיליון 4
 
Maestria en pedagogia
Maestria en pedagogiaMaestria en pedagogia
Maestria en pedagogia
 
My Life
My LifeMy Life
My Life
 
Samen werken met open data
Samen werken met open dataSamen werken met open data
Samen werken met open data
 
野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第3回ミーティング
 
Rambouillet
RambouilletRambouillet
Rambouillet
 
The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal
The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal
The art & science of increasing conversions - Ifraz Mughal
 
Dibujos
DibujosDibujos
Dibujos
 
野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング
野菜でつながる学菜Project第2回ミーティング
 

Semelhante a Analisis Biaya FOH Menggunakan Metode High Low dan Scattergraph

Manajemen Biaya.pptx
Manajemen Biaya.pptxManajemen Biaya.pptx
Manajemen Biaya.pptxReactEmot
 
Perilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptx
Perilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptxPerilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptx
Perilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptxYuriyanto1
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahSelfia Dewi
 
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfAnalisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfRiaMennita
 
Cost accounting behavior
Cost accounting behaviorCost accounting behavior
Cost accounting behaviorDiana Marlyna
 
Analisis perilaku biaya (1)
Analisis perilaku biaya (1)Analisis perilaku biaya (1)
Analisis perilaku biaya (1)joni201112281
 
perilaku biaya n.pptx
perilaku biaya n.pptxperilaku biaya n.pptx
perilaku biaya n.pptxAnoNim84
 
Analisis prilaku biaya
Analisis prilaku biayaAnalisis prilaku biaya
Analisis prilaku biayanoortia
 
analisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.ppt
analisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.pptanalisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.ppt
analisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.pptjokiffml
 
Activity cost behavior and sistem job order
Activity cost behavior and sistem job orderActivity cost behavior and sistem job order
Activity cost behavior and sistem job orderKarlina Kusumadewi
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASEmilia Wati
 
Cost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L PappasCost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L PappasBatara Siahaan
 
Chapter 7 - cost theory - james l pappas
Chapter 7  - cost theory - james l pappasChapter 7  - cost theory - james l pappas
Chapter 7 - cost theory - james l pappasBatara Siahaan
 
ANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptx
ANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptxANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptx
ANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptxFahri626037
 
Energy audit training 1
Energy audit training 1Energy audit training 1
Energy audit training 1jagra_bagus
 
14 perilaku-biaya
14 perilaku-biaya14 perilaku-biaya
14 perilaku-biayakoranbekas
 

Semelhante a Analisis Biaya FOH Menggunakan Metode High Low dan Scattergraph (20)

Manajemen Biaya.pptx
Manajemen Biaya.pptxManajemen Biaya.pptx
Manajemen Biaya.pptx
 
Perilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptx
Perilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptxPerilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptx
Perilaku_Biaya_Akuntansi_management-kel_2-_pert6[new1].pptx
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
 
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfAnalisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
 
Cost accounting behavior
Cost accounting behaviorCost accounting behavior
Cost accounting behavior
 
Analisis perilaku biaya (1)
Analisis perilaku biaya (1)Analisis perilaku biaya (1)
Analisis perilaku biaya (1)
 
perilaku biaya n.pptx
perilaku biaya n.pptxperilaku biaya n.pptx
perilaku biaya n.pptx
 
PERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptxPERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptx
 
Analisis prilaku biaya
Analisis prilaku biayaAnalisis prilaku biaya
Analisis prilaku biaya
 
analisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.ppt
analisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.pptanalisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.ppt
analisis perilaku biaya dengan menggunakan metode terbaru.ppt
 
fixed asset
fixed assetfixed asset
fixed asset
 
Activity cost behavior and sistem job order
Activity cost behavior and sistem job orderActivity cost behavior and sistem job order
Activity cost behavior and sistem job order
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
 
Teori Biaya
Teori BiayaTeori Biaya
Teori Biaya
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
 
Cost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L PappasCost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L Pappas
 
Chapter 7 - cost theory - james l pappas
Chapter 7  - cost theory - james l pappasChapter 7  - cost theory - james l pappas
Chapter 7 - cost theory - james l pappas
 
ANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptx
ANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptxANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptx
ANALISIS_DAN_ESTIMASI_BIAYA.pptx
 
Energy audit training 1
Energy audit training 1Energy audit training 1
Energy audit training 1
 
14 perilaku-biaya
14 perilaku-biaya14 perilaku-biaya
14 perilaku-biaya
 

Analisis Biaya FOH Menggunakan Metode High Low dan Scattergraph

  • 1. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 1, April 2008 : 17 - 22 ANALISIS BIAYA FACTORY OVERHEAD DALAM KAITANNYA DENGAN PENENTUAN PERILAKU BIAYA MENGGUNAKAN METODE HIGH LOW DAN METODE SCATTERGRAPH Studi Kasus pada CV. Jagor Jaya Oleh : Iriyadi* dan Ferlin Wijaya *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT This research has a goal, that is to find out FOH Cost Analysis in connection with cost characteristic fixation by high low method and scattergraph method. By utilizing high low method and scattergraph method, it will be able to be separated fixed cost and variable cost. The outcome of this research shows that CV Jagor Jaya do not applicate FOH Cost based on cost characteristic by high low and scattergraph method. Whereas, by using the method mentioned above, it will make the company easier to find out cost increase or decrease in one year. Keywords: Factory overhead cost; High low and scattergraph method. PENDAHULUAN perilaku biaya. Dalam penerapan biaya overhead pabrik diperlukan pengendalian dan Keberhasilan dalam merencanakan dan ketelitian yang lebih dalam dibandingkan mengendalikan biaya bergantung pada dengan biaya bahan baku dan biaya tenaga pemahaman yang menyeluruh atas hubungan kerja, karena biaya overhead pabrik antara biaya dengan aktivitas bisnis. Dalam mempunyai beberapa karakteristik yang praktik, penilaian manajemen digunakan untuk membedakan dengan biaya produksi langsung. mengklasifikasikan biaya sebagai biaya tetap Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang atau biaya variabel. Pada umumnya, klasifikasi terjadi di pabrik, selain biaya bahan baku dan dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead diperoleh dengan menggunakan metode pabrik mencakup berbagai jenis biaya, seperti perhitungan high low; metode scattergraph; dan biaya penyusutan, pajak kekayaan, asuransi, metode analisis regresi (least square method). upah tidak langsung, bahan perlengkapan Metode-metode ini digunakan tidak pabrik, listrik, air, biaya ketatausahaan, hanya untuk mengestimasikan komponen tetap perbaikan, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya dan variabel dari biaya semivariabel, tetapi juga lainnya yang tidak dapat diidentifikasikan untuk menentukan apakah suatu biaya langsung pada suatu produk. seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel Biaya FOH (Factory Overhead) sangat dalam rentang aktivitas yang relevan. penting untuk dianalisis, karena akan Perubahan desain produk dan perubahan mempermudah para manajer produksi dalam dalam teknologi produksi dapat mempengaruhi menguraikan biaya apa saja yang termasuk
  • 2. IRIYADI dan WIJAYA, Analisis Biaya Factory Overhead dalam Kaitannya dalam biaya produksi; kemudian digolongkan V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1) berdasarkan perilakunya yaitu biaya tetap, biaya = (Rp14.286.134-Rp10.763.011)/(6.500-2.000) variabel dan biaya semivariabel. Dengan = Rp 3.523.123 / 4.500 jam menggunakan metode high low dan metode = Rp 783 / jam scattergraph, maka biaya tetap dan biaya variabel F = Y2 - V. X2 yang terdapat dalam biaya semivariabel ini = Rp 14.286.134 - (Rp 783 x 6.500 jam) dapat dipisahkan. = Rp 14.286.134 - Rp 5.089.500 = Rp 9.196.634 METODE PENELITIAN Formula biaya dengan memakai high low Penelitian menggunakan metode kasus method adalah : yang bertujuan untuk mengamati aspek tertentu secara lebih spesifik untuk Y = Rp 9.196.634 + Rp 783 X memperoleh data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan melalui riset kepustakaan, High low method dapat pula digambarkan wawancara (inteview) dan pengamatan secara grafis yaitu : (observasi) pada perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah Jam mesin Biaya Listrik analisis deskriptif yang bersifat kualitatif yaitu Tingkat aktivitas tertinggi untuk menggali faktor dan analisis kuantitatif (September 2006) 6.500 Rp 14.286.134 berupa pengujian hipotesis dengan Tingkat aktivitas terendah menggunakan uji statistik. (januari 2007) 2.000 10.763.011 4.500 Rp 3.523.123 Perubahan Biaya HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Variabel = Perubahan Aktivitas A. Analisis Biaya FOH dalam Kaitannya Rp. 3.253.123 = = Rp.783 perjam dengan Penentuan Perilaku Biaya 4.500 / Jam Menggunakan Metode High Low dan Metode Scattergraph Setelah menentukan tarif variabel untuk biaya Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh listrik Rp 783 per jam, kini akan ditentukan bahwa untuk menghitung dan memisahkan besarnya biaya tetap. Unsur biaya tetapnya antara biaya tetap dan biaya variabel dari setiap dicari dengan cara berikut : biaya FOH yang ada pada CV. Jagor Jaya menggunakan dua metode dalam memisahkan Unsur biaya tetap = jumlah biaya - unsur biaya antara biaya tetap dan biaya variabel, yakni variabel metode high low (high low method) dan metode = Rp 14.286.134 - (Rp 783 x 6.500 jam) scattergraph (scattergraph method). = Rp 14.286.134 - Rp 5.089.500 = Rp 9.196.634 1. Biaya FOH Listrik b. Scattergraph Method a. Metode High Low Diasumsikan bahwa nilai yang paling Dari data biaya listrik titik tertingginya sesuai adalah yang melewati jam mesinnya jatuh pada bulan September 2006, dengan 2.500 dan 2.800, biaya variabel per unit dapat rician biaya listrik sebesar Rp 14.286.134 dihitung dengan cara berikut : X1 = 2.500 dan manakala jam mesinnya 6.500 atau (6.500, Rp Y1 = Rp 11.125.377 serta X2 = 2.800 dan Y2 14.286.134). Titik terendahnya jatuh pada = Rp 11.775.156. Lalu dengan menggunakan bulan Maret 2007 dengan biaya listrik Rp dua titik ini dihitung kemiringan garis : 10.763.011 pada saat jam mesinnya 2.000 atau (2.000, Rp 10.763.011). Setelah titik tertinggi V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1) dan titik terendahnya telah diketahui, maka =(Rp11.775.156-Rp11.125.377)/(2.800–2.500) nilai-nilai F dan V dapat dihitung : = Rp 649.779 / 300 18
  • 3. Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 1, April 2008 = Rp 2.166 / jam Tingkat aktivitas terendah (Desember 2007) 3.000 3.056.173 Dengan demikian, tarif biaya variabel per 3.000 Rp 2.915.120 unit adalah Rp 2.166/jam. Dengan biaya Perubahan Biaya variabel ini, langkah terakhir adalah Biaya Variabel = Perubahan Aktivitas menghitung unsur biaya tetap dengan Rp. 2.915.120 menggunakan (X2, Y2) dalam persamaan = = Rp. 972 perjam intersep : 3.000 / Jam F = Y2 - V. X2 = Rp 11.775.156 - (Rp 2.166 x 2.800) Setelah menentukan tarif variabel untuk = Rp 11.775.156 - Rp 6.064.800 biaya telepon sebesar Rp 972/jam, kemudian = Rp 5.710.356 ditentukan besarnya biaya tetap. Unsur biaya (dibulatkan menjadi Rp 5.710.350) tetapnya dicari dengan cara berikut : F = Y1 - V. X2 Unsur biaya tetap = jumlah biaya - unsur biaya = Rp 11.125.377 - (Rp 2.166 x 2.500) variabel = Rp 11.125.377 - Rp 5.415.000 = Rp 5.971.293 - (Rp 972 x 6.000 jam) = Rp 5.710.377 = Rp 5.971.293 - Rp 5.832.000 (dibulatkan menjadi Rp 5.710.350) = Rp 139.293 Komponen-komponen biaya variabel dan biaya tetap kini dapat diidentifikasi. Rumus b. Scattergraph Method biaya untuk biaya listrik adalah : Diasumsikan bahwa batas paling sesuai Y = Rp 5.710.350 + 2.166 X adalah yang melewati jam mesin 4.250 dan 4.500, biaya variabel per unit dapat dihitung 2. Biaya FOH Telepon dengan cara berikut : diwakili oleh X1 = 4.250 a. Metode High Low dan Y1 = Rp 4.254.952 serta X2 = 4.500 dan Titik tertinggi biaya telepon jatuh pada Y2 = Rp 4.326.187. Lalu dengan bulan September 2006, dengan rincian biaya menggunakan dua titik ini dihitung kemiringan sebesar Rp 5.971.293 manakala jam mesinnya garis : 6.000 atau (6.000, Rp 5.971.293). Titik terendahnya jatuh pada bulan Maret 2007, V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1) dengan biaya telepon sebesar Rp 3.056.173 = (Rp 4.326.187 - Rp 4.254.952) / (4.500 - 4.250) pada saat jam mesinnya 3.000 atau (3.000, Rp = Rp 71.235 / 250 3.056.173). Setelah titik tertinggi dan titik = Rp 285 terendahnya telah diketahui, maka nilai-nilai F Dengan demikian, biaya variabel per unit dan V dapat dihitung : adalah Rp 96,4. Dengan biaya variabel ini, V= (Y2 - Y1) / (X2 - X1) langkah terakhir adalah menghitung unsur = (Rp5.971.293-Rp3.056.173)/(6.000 - 3.000) biaya tetap dengan menggunakan (X2, Y2) = Rp 2.915.120 / 3.000 dalam persamaan intersep : = Rp 972 / jam F = Y2 - V. X2 F = Y2 - V. X2 = Rp 4.326.187 - (Rp 285 x 4.500) = Rp 5.971.293 - (Rp 972 x 6.000 jam) = Rp 4.326.187 - Rp 1.282.500 = Rp 5.971.293 - Rp 5.832.000 = Rp 3.043.687 = Rp 139.293 (dibulatkan menjadi Rp 3.043.700) Formula biaya dengan memakai high low F = Y1 – V. X1 method adalah : = Rp 4.254.952 - (Rp 285 x 4.250) Y = Rp 139.293 + Rp 972 X = Rp 4.254.952 - Rp 1.211.250 High low method dapat pula digambarkan = Rp 3.043.702 secara grafis yaitu : (dibulatkan menjadi Rp 3.043.700) Jam mesin Biaya Telepon Komponen-komponen biaya variabel dan Tingkat aktivitas tertinggi biaya tetap kini dapat diidentifikasi. Rumus (September 2007) 6.000 Rp 5.971.293 biaya untuk biaya telepon adalah : Y = Rp 3.043.700 + 285 X 19
  • 4. IRIYADI dan WIJAYA, Analisis Biaya Factory Overhead dalam Kaitannya Diasumsikan bahwa batas yang paling 3. Biaya FOH Air sesuai adalah yang melewati jam mesin 2.700 a. Metode High Low dan 2.800, biaya variabel per unit dapat Dari data bahwa titik tertinggi jatuh pada dihitung dengan cara berikut : diwakili oleh X1 bulan Agustus 2006, dengan biaya air sebesar = 2.700 dan Y1 = Rp 400.370 serta X2 = Rp 490.350 manakala jam mesinnya 5.000 atau 2.800 dan Y2 = Rp 402.597. Lalu dengan (5.000, Rp 490.350). Sedangkan titik menggunakan dua titik ini dihitung kemiringan terendahnya jatuh pada bulan Januari 2007, garis : dengan rincian biaya sebesar Rp 400.370 pada V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1) saat jam mesinnya 2.700 atau (2.700, Rp = (Rp 402.597 - Rp 400.370) / (2.800 - 2.700) 400.370). Setelah titik tertinggi dan titik = Rp 2.227 / 100 terendahnya telah diketahui, maka nilai-nilai F = Rp 22,3 / jam dan V dapat dihitung : Dengan demikian, tarif biaya variabel per unit adalah Rp 22,3 / jam. Dengan biaya variabel ini, langkah terakhir adalah menghitung unsur V = (Y2 - Y1) / (X2 - X1) biaya tetap dengan menggunakan (X2, Y2) = (Rp 490.350 - Rp 400.370) / (5.000 - 2.700) dalam persamaan intersep : = Rp 89.980 / 2.300 = Rp 39,1 / jam F = Y2 - V. X2 F = Y2 - V. X2 = Rp 402.597 - (Rp 22,3 x 2.800) = Rp 490.350 - (Rp 39,1 x 5.000 jam) = Rp 402.597 - Rp 62.440 = Rp 340.157 = Rp 490.350 - Rp 195.500 (dibulatkan menjadi Rp 340.000) = Rp 294.850 F = Y1 - V. X1 Formula biaya dengan memakai high low method = Rp 400.370 - (Rp 22,3 x 2.700) adalah : = Rp 400.370 - Rp 60.210 Y = Rp 294.850 + Rp 39,1 X = Rp 340.160 High low method dapat pula digambarkan secara (dibulatkan menjadi Rp 340.000) grafis yaitu : Jam mesin Biaya Telepon Komponen-komponen biaya variabel dan Tingkat aktivitas tertinggi biaya tetap kini dapat diidentifikasi. Rumus (Agustus 2006) 5.000 Rp 490.350 biaya untuk biaya telepon adalah : Tingkat aktivitas terendah (Januari 2007) 2.700 400.370 Y = Rp 340.000 + 22,3 X. 2.300 Rp 89.980 Perubahan Biaya Berikut tabel hasil perhitungan dari biaya Biaya Variabel = tetap dan biaya variabel menggunakan dua Perubahan Aktivitas Rp. 89.980 metode, yakni metode high low dan metode = = Rp.39.1 perjam scattergraph. 2.300 / Jam Tabel 1. Biaya FOH CV. Jagor Jaya Setelah menentukan tarif variabel untuk biaya Menggunakan Metode high Low dan Scattergraph air sebesar Rp 39,1 /jam, kemudian ditentukan besarnya biaya tetap. Unsur biaya tetapnya Biaya High Low Scattergraph dicari dengan cara berikut : FOH FC (Rp) VC/ FC VC/u unit nit Unsur biaya tetap = jumlah biaya - unsur biaya Biaya 9.196.634 783 5.710.350 2.166 variabel Listrik = Rp 490.350 - (Rp 39,1 x 5.000 jam) Biaya 139.293 972 3.043.370 285 Telepon = Rp 490.350 - Rp 195.500 Biaya Air 294.850 39,1 340.000 22,3 = Rp 294.850 b. Scattergraph Method KESIMPULAN 20
  • 5. Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 1, April 2008 Setelah melakukan penelitian dengan cara Carter, William K., and Milton F. Usry. 2006. studi pustaka dan melakukan wawancara Akuntansi Biaya. Ahli Bahasa: Krista. langsung (interview) dengan wakil direktur CV. Salemba Empat, Jakarta. Jagor Jaya yaitu Bapak Suparto Tjo, maka Darsono Prawironegoro. 2005. Akuntansi dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: Manajemen, Diadit Media, Jakarta. 1. CV. Jagor Jaya adalah suatu perusahaan Hansen, Don R., and Maryanne M Mowen. yang bergerak di bidang manufaktur yang 2000. Management Acconting. 5th edition, memproduksi barang berdasarkan South Western College Publishing, pesanan pelanggannya yaitu berupa pintu Cincinnati. folding gate. Hansen, Don R., and Maryanne M. Mowen. 2. Mekanisme kegiatan produksi yang 2004. Akuntansi Manajemen. Ahli Bahasa: berlangsung di CV. Jagor Jaya berjalan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. dengan baik dan lancar. Masing-masing Buku 1. Jilid 7, Salemba Empat, Jakarta. kepala bagian produksi seperti kepala Horngren, Charles T., Srikant M. Datar and produksi alur, kepala produksi UMP, George Foster. 2005. Akuntansi Biaya. kepala produksi platstrip dan kepala Ahli bahasa: Desi Adhariani. PT Indeks, asesoris telah menjalankan tugasnya sesuai Jakarta. dengan bagiannya. Kamaruddin Ahmad. 2005. Akuntansi 3. Dari analisis biaya FOH dengan Manajemen, Edisi Revisi, PT Rajagrafindo menggunakan metode high low dan metode Persada, Jakarta. scattergraph, maka semua biaya yang Mahfud Sholihin, S. E., Akuntan. 2004. terdapat pada CV. Jagor Jaya dapat Akuntansi Manajemen, BPFE-Yogyakarta, dipisahkan berdasarkan biaya tetap dan Yogyakarta. biaya variabelnya. Biaya FOH ini antara Masiyah Kholmi Yuningsih. 2003. Akuntansi lain biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya Biaya, Edisi 1, Universitas Muhamadiyah telepon dan biaya air. Malang, Malang. 4. Berdasarkan hitungan yang telah Moermahadi Soerja Djanegara. 2007. Panduan dilakukan, hasil biaya tetap dan biaya Penulisan Skripsi. Bogor: STIE Kesatuan variabel dengan menggunakan metode high Bogor. low dan metode scattergraph adalah berbeda. Mulyadi. 2003. Activity Based Cost System, Edisi 5. Dengan metode high low dan metode 6, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. scattergraph, perusahaan dapat melihat Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Akademi hasilnya berupa grafik. Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen, Grasindo, Jakarta. Armanto Witjaksono. 2006. Akuntansi Biaya, Sofyan Syafri Harahap, BSAc, SE. 2002. Teori Graha Ilmu, Jakarta. Akuntansi, Edisi Revisi, PT Rajagrafindo Bastian Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Persada, Jakarta. Biaya, Graha Ilmu, Jakarta. 21