SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bentuk permukaan bumi sangat tidak teratur. Ketidakteraturan ini
memerlukan determinasi untuk merepresentasikan ukuran dan bentuknya.
Penggambaran bentuk dan ukuran permukaan bumi pada sebuah peta dapat
memudahkan dalam mengamati keadaan suatu wilayah.
Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan istilah pemetaan dapat dicapai
dengan melakukan pengukuran-pengukuran di atas permukaan bumi
yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Pengukuran-pengukuran dibagi
dalam pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik
yang diukur di atas permukaan bumi (pengukuran kerangka dasar
horizontal) dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak
antara titik-titik yang diukur (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta
pengukuran titik-titik detail.
Pengukuran detail memberikan data topografi di atas peta sehingga
diperoleh bayangan atau informasi dari relief bumi. Kelengkungan dan ketelitian
data topografi tersebut sangat tergantung dari kerapatan titik detail yang akan
diukur. Untuk mengukur titik detail yang lengkap dan efisien, maka harus
dipahami maksud dan kegunaan peta yang akan dibuat. Sebelum suatu daerah
dilakukan pengukuran detail harus sudah ada titik ikat. Biasanya hal-hal yang
perlu diukur secara detail adalah segala benda atau bangunan yang terdapat di
areal yang dipetakan akan menambah kelengkapan data peta.
Dalam melakukan pengukuran terhadap suatu wilayah ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu metode pengukuran dan alat yang digunakan dalam
melakukan pengukuran. Alat-alat yang biasa digunakan pada pengukuruan suatu
wilayah adalah waterpass, theodolite, total station, GPS, tripod, dan bak ukur.
Berdasarkan pemaparan di atas maka perlu dilakukan praktikum pengenalan
alat yang digunakan dalam mengambil data untuk mengetahui penggunaan
alat-alat tersebut serta metode yang harus dilakukan pada saat pengambilan data.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan diadakannya praktikum pengenalan alat adalah untuk mengetahui
alat-alat yang digunakan dalam mengambil data, untuk mengetahui fungsi
masing-masing alat, serta hal-hal yang harus dilakukan dalam pengambilan data.
Kegunaan dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui metode
pengambilan data pada saat di lapangan sehingga dapat mengaplikasikannya
dalam pembuatan kontur lahan pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ilmu Ukur Wilayah
Ilmu ukur wilayah merupakan ilmu, seni, dan teknologi untuk menyajikan
bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada
bidang yang dianggap datar dan merupakan bagian dari ilmu godesi. Ilmu ukur
bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan
yang melengkung ke bidang peta yang datar (Putro, 2015).
Menurut Putro (2015) untuk memindahkan keadaan permukaan bumi perlu
adanya pengukuran-pengukuran permukaan bumi dalam arah mendatar dan tegak
guna mendapatkan hubungan mendatar dan tegak dari titik-titik yang diukur.
Pengukuran wilayah terdiri 2, antara lain adalah sebagai berikut ini:
1. Pengukuran geodesi (geodetic survey), yaitu pengukuran dengan
mempertimbangkan bentuk bumi yang mendekati ellipsoida sehingga
mempertimbangkan bentuk lengkung bumi.
2. Pengukuran tanah dasar (plane survey), yaitu pengukuran tanpa
mempertimbangkan bentuk bumi, dianggap sebgai bidang datar horizontal,
biasanya untuk wilayah yang tidak terlalu luas (<= 55 km).
2.2. Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi
antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar untuk
menentukan ketinggian titik-titik kerangka dasar pemetaan pada
pekerjaan rekayasa. Tinggi objek di atas permukaan bumi diperhitungkan
dari suatu bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol
atau dikenal bidang geoid (Hidayat, 2012).
Menurut Hidayat (2012), bidang geoid yaitu bidang yang berimpit dengan
permukaan air laut rata-rata atau disebut juga nivo. Bidang-bidang ini selalu tegak
lurus dengan arah gaya berat dimana saja dipermukaan bumi. Alat ini memiliki
beberapa bagian yang masing-masing menjalankan fungsinya, bagian-bagian
tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1. waterpass
Sumber: Hidayat, 2012
1. Cermin nivo: untuk memantulkan bayangan nivo.
2. Nivo: untuk mengetahui kedataran alat.
3. Visir bidikan: untuk mengarahkan arah bidikan teropong.
4. Sekrup fokus benang: untuk memfokuskan benang bidikan.
5. Lensa bidik: untuk melihat bidikan.
6. Sekrup penggerak horizontal: untuk menggerakan secara halus arah bidikan
horizontal teropong.
7. Sekrup leveling: untuk me-level-kan (mendatarkan) alat.
8. Plat dasar: untuk landasan alat ke tripod.
9. Body teropong: badan teropong.
10. Sekrup fokus obyek: untuk memfokuskan obyek bidikan.
11. Rumah lensa depan: untuk tempat lensa depan.
12. Skala gerakan sudut horizontal: untuk mengetahui besar gerakan sudut
horizontal.
13. No seri alat: nomor seri untuk identifikasi alat.
2.3. Theodolite
Theodolite merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan
untuk mengukur sudut harizontal dan sudut vertikal, theodolite juga dapat
digunakan untuk mengukur jarak secara optis. Theodolite merupakan generasi
kedua setelah waterpass (Muhamadi, 2014).
Gambar 2. Bagian-bagian theodolite
Sumber: Muhamadi, 2014
Menurut Muhamadi (2014), dengan adanya teropong pada theodolite, maka
theodolite dapat dibidikkan ke segala arah. Dalam pekerjaan bangunan gedung,
theodolite digunakan untuk menentukan sudut siku-siku dan mengukur ketinggian
bangunan. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk pengukuran polygon
pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolite juga dapat berubah
fungsi menjadi seperti pesawat penyipat datar bila sudut vertikalnya dibuat 90°.
Bagian-bagian theodolite adalah sebagai berikut:
1. Kompas: untuk menentukan letak dan kedudukan pesawat terhadap arah
utara 00.
2. Visir: untuk membidik objek secara kasar.
3. Lensa okuler dan sekrup okuler: untuk memperjelas benang diafragma.
4. Sekrup mikrometer: untuk menyetel pembacaan sudut menit dan sekon.
5. Cermin: untuk memantulkan cahaya agar pembacaan dan mikrometer lebih
jelas.
6. Pengunci vertikal: untuk mengunci teropong pada arah vertikal.
7. Sekrup penggerak halus vertikal: untuk menggerakkan pesawat ke arah
vertikal secara halus.
8. Lensa objektif dan sekrup objektif: untuk membidik objek dan sekrup untuk
memperjelas bayangan objek.
9. Sekrup 1: untuk mengunci pesawat secara horizontal.
10. Sekrup penggerak halus horizontal: untuk menggerakkan pesawat ke arah
horizontal secara horizontal.
11. Sekrup kaki tiga: untuk menyetel nivo kotak dan nivo tabung agar
gelembung udara masuk ke dalam pusat lingkaran nivo sehingga pesawat
siap untuk digunakan.
12. Lensa pembacaan dan sekrup: untuk pembacaa sudut baik horizontal
maupun vertikal.
13. Nivo kotak dan nivo tabung: untuk menyeimbangkan kedudukan pesawat.
14. Sekrup 2: untuk mengunci pesawat ke arah horizontal pada saat pembacaan.
15. Center point: untuk menyetel kedudukan pesawat agar tepat pada ujung.
16. Statif: untuk landasan pesawat yang dilengkapi dengan sekrup pengunci
agar statif dan pesawat dapat menyatu dengan baik.
2.4. Total station
Total station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang
menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini
ada yang berupa on-board/internal, eksternal (select field book) atau berupa
card. Salah catat tidak ada. Mampu melakukan beberapa hitungan (misalnya:
jarak datar, beda tinggi, dan lain-lain) di dalam alat. Juga mampu menjalankan
program-program survey (Darmawan, 2015).
Data secara elektronis dapat dikirim ke komputer dan diolah menjadi peta
dengan program mapping software. Total station merupakan theodolite
terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik electronic distance meter
untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Total
station banyak digunakan dalam pemetaan lahan, seperti pemetaan topografi
untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di situs
arkeologi untuk mengukur kedalaman penggalian, dan oleh kepolisian untuk
melakukan investigasi tempat kejadian perkara. Total station banyak digunakan
dalam pemetaan kawasan pertambangan. Teknologi ini dapat digunakan di dalam
tambang tertutup untuk mengukur kedalaman dan jarak tambang dari permukaan
dan mulut tambang, juga kedalaman penggalian pada tambang terbuka. Total
station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk melakukan
pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan tanah dan peletakan
pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang dikehendaki
serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu, pemasangan
perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini; terutama perpipaan untuk
meningkatkan efisiensi pemompaan fluida (Arifin, 2015).
Gambar 3. Total station
Sumber: Arifin, 2015
2.5. Tripod
Tripod/statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan
alat seperti waterpass dan theodolite. Alat ini mempunyai 3 kaki yang
sama panjang dan bisa dirubah ukuran ketinggiannya. Tripod/statif terdiri
dari bidang level/kepala statif, sekrup pengunci, tali pembawa, sekrup penyetel,
dan kaki statif (Arifin, 2015).
Gambar 4. Bagian bagian tripod
Sumber: Arifin, 2015
2.6. Bak Ukur
Bak ukur merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar
memakai pesawat waterpass yang bertujuan untuk mencari beda tinggi antara dua
titik. Bak ukur dapat terbuat dari kayu, campuran aluminium yang diberi skala
pembacaan. Ukuran lebarnya 4cm, panjang antara 30cm-50cm pembacaan
dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan millimeter,
umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning (Nujiten, 2012).
Gambar 5. Bak Ukur
Sumber: Nujiten, 2012
2.7. GPS (Global Position System)
Global positioning system (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu
posisi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan informasi mengenai
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca.
Penentuan posisi GPS digambarkan dengan menggunakan nilai koordinat X dan Y
atau garis bujur dan garis lintang (Putro, 2015).
GPS dapat digunakan oleh siapa saja baik perorangan maupun kelompok
untuk berbagai bidang seperti: penerbangan, kelautan, perkebunan, transportasi
darat, pemetaan, dan masih banyak lagi. GPS tracker atau sering disebut dengan
GPS tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang
memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil
dalam keadaan real-time (Nujiten, 2012).
Gambar 6. Global Position System
Sumber: Nujiten, 2012
2.8. Aplikasi dalam Bidang Keteknikan Pertanian
Ilmu ukur wilayah adalah suatu kegiatan pemetaan atau penggambaran
kontur muka bumi pada bidang datar. Ilmu ukur bertujuan untuk
memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang
melengkung ke bidang peta yang datar. Untuk memindahkan keadaan permukaan
bumi ini perlu adanya pengukuran-pengukuran permukaan bumi dalam arah
mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar dan tegak dari
titik-titik yang diukur (Putro, 2015).
Untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas
permukaan bumi, maka perlu dilakukan pengukuran mendatar yang disebut
dengan istilah pengukuran kerangka dasar horizontal. Jadi, untuk hubungan
mendatar diperlukan data sudut mendatar yang diukur pada skala lingkaran yang
letaknya mendatar. Kerangka dasar horizontal adalah sejumlah titik yang telah
diketahui koordinatnya dalam suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat
disini adalah sistem koordinat kartesian dimana bidang datarnya merupakan
sebagian kecil dari permukaan ellipsoida bumi. Kemudian setelah data diperoleh
maka rancang bangun daerah tersebut mudah dibuat seperti sistem pengairannya
maupun tata letak bangunan atau lahan (Muda, 2015).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Maret 2015
pukul 10.00 WITA sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Mekanika Fluida
dan Hidrologi, Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat ini adalah waterpass,
theodolite, total station, bak ukur, GPS (Global Positioning System), kaki tiga dan
meteran.
3.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
3.3.1. Waterpass
a. Menyiapkan waterpass yang akan digunakan.
b. Memperhatikan penjelasan dari asisten mengenai fungsi waterpass,
fungsi dari bagian-bagian waterpass, dan cara penggunaannya.
c. Menyalakan waterpass dengan menekan tombol power.
d. Mengkalibrasi waterpass dengan cara memutar sekrup penyeimbang
hingga cairan yang ada dalam nivo berada ditengah atau seimbang.
3.3.2. Theodolite
a. Menyiapkan theodolite yang akan digunakan.
b. Memperhatikan penjelasan dari asisten mengenai fungsi theodolite,
fungsi dari bagian-bagian theodolite, dan cara penggunaannya.
c. Menyalakan theodolite dengan menekan tombol power.
d. Mengkalibrasi theodolite dengan cara memutar sekrup penyeimbang
hingga cairan dalam nivo berada ditengah atau seimbang.
3.3.3. Total station
a. Menyiapkan total station yang akan digunakan.
b. Memperlihatkan penjelasan dari asisten mengenai fungsi total station,
fungsi dari bagian-bagian total station, dan cara penggunaannya.
c. Menyalakan total station dengan menekan tombol power.
d. Mengkalibrasi total station dengan memutar sekrup penyeimbang
hingga cairan dalam nivo berada ditengan atau seimbang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Gambar 7. Waterpass dan bagian-bagiannya
Tabel 1. Bagian-bagian waterpass dan fungsinya
No Nama Fungsi
1 Teropong Untuk membidik objek
2 Sekrup penyeimbang Menyeimbangkan alat
3 Pemutar halus Memperhalus objek yang dilihat
4 Nivo kotak Menentukan kedataran alat
5 Pemutar fokus Untuk memperjalas objek yang dibidik
Sumber: Data primer, 2015.
1
3
4
5
2
Gambar 8. Theodolite dan bagian-bagiannya
Tabel 2. Bagian-bagian theodolite dan fungsinya
No Nama Fungsi
1 Gagang Untuk memegang alat
2 Teropong Untuk membidik objek
3 Pemutar fokus Memperjelas penglihatan objek yang dibidik
4 Pengunci vertikal Mengunci gerak alat secara vertikal
5 Pemutar halus vertikal Memperhalus objek yang dilihat
6 Display Menampilkan hasil bidikan
7 Nivo kotak Menentukan kedataran suatu alat
8 Nivo tabung Menentukan kedataran suatu alat
9
Pemutar halus
horizontal
Memperhalus objek yang dilihat
10 Pengunci horizontal Mengunci gerak alat secara horizontal
11 Sekrup penyeimbang Menyeimbangkan nivo
12 Tombol power Menyalakan dan mematikan alat
Sumber: Data primer, 2015.
3
7
6
2
5
8
9
10
11
4
12
1
4
5
8
12
9
10
11
7
6
2
Gambar 9. Total station dan bagian-bagiannya
Tabel 3. Bagian-bagian total station dan fungsinya
No Nama Fungsi
1 Gagang Sebagai pegangan alat
2 Display Menampilkan hasil bidikan
3 Sekrup penyeimbang Menyeimbangkan alat
4 Nivo kotak Menentukan kedataran sumbu vertikal
5 Teropong Membidik suatu objek
6 Pengunci horizontal Mengunci gerak alat secara horizontal
7
Pemutar halus
horizontal
Memperhalus objek yang dilihat
8 Pengunci vertikal Mengunci gerak alat secara vertikal
9 Sekrup penyeimbang Mengatur keseimbangan alat
10 Dudukan Penyangga alat
11 Nivo tabung Menentukan kedataran alat
Sumber: Data primer, 2015.
1
2
9
8
7
6
5
3
10
4
11
6
7
Gambar 10. Tripod dan bagian-bagiannya
Tabel 4. Bagian-bagian tripod dan fungsinya
No Nama Fungsi
1 Bidang level Tempat untuk menyimpan alat ukur
2 Sekrup pengunci
Sekrup untuk mengunci alat agar alat tidak
jatuh
3 Tali pembawa Untuk membawa alat kemana saja
4 Sekrup penyetel Untuk mengatur ketinggian alat
5 Kaki statif Untuk menancapkan alat pada tanah
Sumber: Data primer, 2015.
1
2
3
4
5
Gambar 11. Bak ukur dan bagian-bagiannya
Tabel 5. Bagian-bagian tripod dan fungsinya
No Nama Fungsi
1 Skala pengukuran Sebagai acuan dalam membaca skala
2 Batang penyangga Sebagai tempat membaca
3 Sekrup penyetel Untuk mengatur ketinggian alat
Sumber: Data primer, 2015.
1
2
3
Gambar 12. GPS dan bagian-bagiannya
Tabel 6. Bagian-bagian GPS dan fungsinya
No Nama Fungsi
1 Antena Menangkap sinyal
2 Tombol on atau off Menghidupkan atau mematikan alat
3 Display
Menampilkan perintah yang ada
pada GPS
4 Tombol zoom in Memperbesar skala peta
5 Tombol zoom out Memperkecil skala peta
6 Tombol find Menampilkan menu yang ditemukan
7 Tombol page
Memindahkan halaman satu ke
halaman berikutnya
8 Tombol mark Menandai koordinat posisi
9 Tombol menu
Menampilkan option dari masing-
masing tampilan halaman
10 Tombol quit
Keluar dari suatu tampilan menu atau
kembali ke halaman berikutnya
3
11
7
5
12
4
6
9 10
8
1 2
11 Tombol enter Mengonfirmasi pemasukan data
12 Tombol roker
Memilih menu atau menggerakkan
kursor pada tampilan layar
Sumber: Data primer, 2015.
4.2. Pembahasan
Praktikum pengenalan alat dibahas mengenai mengenai ilmu ukur secara
umum serta metode dalam melakukan pengurkuran terhadap suatu wilayah. Ilmu
ukur wilayah adalah suatu kegiatan pemetaan atau penggambaran kontur muka
bumi pada bidang datar. Hal ini sesuai dengan pendapat Putro (2015) bahwa ilmu
ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak
beraturan dan yang melengkung ke bidang peta yang datar. Untuk memindahkan
keadaan permukaan bumi ini perlu adanya pengukuran-pengukuran permukaan
bumi dalam arah mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar dan
tegak dari titik-titik yang diukur.
Dalam melakukan pengambilan data di lapangan, terdapat beberapa hal
yang diperhatikan antara lain adalah alat yang digunakan dan metode yang harus
dilakukan pada saat pengambilan data. Ada tiga alat yang dapat digunakan dalam
pengambilan data, yaitu waterpass, theodolite, dan total station. Waterpass adalah
generasi pertama alat ukur wilayah dimana alat ini masih sederhana dibanding
theodolite dan total station. Alat ini hanya dapat diputar pada sumbu vertikalnya
dan tidak dapat diputar pada sumbu horizontal. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hidayat (2012) bahwa waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur
beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar
untuk menentukan ketinggian titik-titik kerangka dasar pemetaan pada pekerjaan
rekayasa.
Alat kedua yang dapat digunakan adalah theodolite. Alat ini merupakan
generasi kedua setelah waterpass. Kekurangan pada waterpass ditutupi oleh
theodolite. Alat ini mampu diputar pada sumbu horizontal pada saat pembidikan
namun cara pembacaannya masih secara manual seperti pada waterpass, yaitu
dengan melihat batas benang atas, benang tengah, dan benang bawah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa theodolite merupakan alat ukur
tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut harizontal dan
sudut vertikal, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis.
Alat terakhir adalah total station, yaitu generasi ketiga setelah theodolite.
Alat ini tergolong canggih karena pembacaan tidak lagi manual seperti waterpass
dan theodolite. Alat ini menembakkan sinar secara otomatis akan terpantul dengan
kecepatan tertentu dan data akan terekam secara otomatis. Hal ini sesuai dengan
pendapat Darmawan (2015) bahwa total station adalah peralatan elektronik ukur
sudut dan jarak yang menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam
media perekam. Media ini ada yang berupa on-board/internal, eksternal (select
field book) atau berupa card.
Ilmu yang mempelajari tentang penggambaran muka bumi pada bidang
datar, maka dari itu ilmu ini sangat bermanfaat di bidang pertanian. Salah satu
bentuk penerapannya adalah pada penentuan konstruksi lahan yang akan ditanami.
Selain itu, ilmu ukur juga dapat aplikasikan dalam pembuatan saluran irigasi atau
pengairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa pada
pemetaan kota untuk mengetahui kedataran suatu wilayah dilakukan dengan
metode survey pada suatu daerah. Setelah mengetahui bentuk kontur daerah
tersebut maka dapat ditentukan model bangunan dan model sistem pengairan
daerah tersebut.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ilmu ukur wilayah adalah ilmu yang mempelajari tentang pemetaan bentuk
muka bumi pada suatu bidang datar.
2. Alat yang digunakan dalam melalukan pengukuran suatu wilayah adalah
waterpass, theodolite, dan total station.
3. Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi antara
dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar.
4. Theodolite merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sudut
harisontal dan sudut vertikal, juga dapat digunakan untuk mengukur jarak
secara optis.
5. Total station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak dimana hasil
pengukuran dapat disimpan dalam media perekam berupa card.
6. Pengaplikasian ilmu ukur wilayah adalah pada penentuan konstuksi lahan
pertanian dan rancang sistem perairan.
5.2. Saran
Saran saya terhadap praktikum pengenalan alat adalah sebaiknya waktu
praktikum ditambah dan semua alat yang akan digunakan dijelaskan agar pada
saat praktikum dilapangan asisten tidak perlu lagi mengulang penjelasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2015. Teori Sipat Datar pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.
Darmawan, Mikho Henri. 2015. Studi Keandalan Alat ETS Gowing TKS 202
Dalam Pengukuran Situasi pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.
Hidayat, Nursyamsu. 2012. Sifat Datar Levelling Waterpassing. Civil Engineering
Diploma Program Vocational School Gajah Mada University: Yogyakarta.
Puraamijaya, Iskandar Muda. 2015. Teknik Survey Dan Pemetaan. Direktorat
Pembinaan Menengah Kejuruan: Jakarta.
Muhamadi, Mansur. 2014. Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Pengukuran Dan
Pemetaan Kota. Fakultas Teknik Sipil Dan Perancangan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember: Surabaya.
Nujiten. 2012. Measuring And Projecting. Gouda: Pontianak.
Putro, Haryono. 2015. Ilmu Ukur Tanah pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2015. Teori Sipat Datar pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.
Darmawan, Mikho Henri. 2015. Studi Keandalan Alat ETS Gowing TKS 202
Dalam Pengukuran Situasi pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.
Hidayat, Nursyamsu. 2012. Sifat Datar Levelling Waterpassing: Yogyakarta.
Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gajah Mada
University.
Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2015. Teknik Survey Dan Pemetaan: Jakarta.
Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan.
Muhamadi, Mansur. 2014. Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Pengukuran Dan
Pemetaan Kota: Surabaya. Fakultas Teknik Sipil Dan Perancangan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Nujiten. 2012. Measuring And Projecting: Pontianak. Gouda.
Putro, Haryono. 2015. Ilmu Ukur Tanah pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luasKharistya Amaru
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupAmilia Tiara
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangTutus Kusuma
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisMega Yasma Adha
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanainka -chan
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiAnindya N. Rafitricia
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialFaisal Widodo Bancin
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik'Oke Aflatun'
 

Mais procurados (20)

Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
 
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 

Semelhante a MENGENAL ALAT UKUR GEODETI

dasar teori agus.docx
dasar teori agus.docxdasar teori agus.docx
dasar teori agus.docxWira2898
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingBremaFirdaus
 
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semsterPertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semsterAfridwiirawanTbi
 
Laporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorLaporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorWahyuHafid
 
Kelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docx
Kelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docxKelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docx
Kelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docxAltaEiSultan
 
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxSURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxYudantoEkoPrabowo
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatNopye Mariki
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahEwinMokia
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmalAkmal_sidiq
 
3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx
3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx
3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptxNadhifShidqiFirjatul
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationRetno Pratiwi
 

Semelhante a MENGENAL ALAT UKUR GEODETI (20)

dasar teori agus.docx
dasar teori agus.docxdasar teori agus.docx
dasar teori agus.docx
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semsterPertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Laporan edit
Laporan editLaporan edit
Laporan edit
 
Laporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorLaporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyor
 
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAANTOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
 
Kelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docx
Kelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docxKelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docx
Kelompok 6 Ilmu Ukur Tanah.docx
 
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxSURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Makalah geomatika
Makalah geomatika Makalah geomatika
Makalah geomatika
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanah
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
A
AA
A
 
3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx
3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx
3_Pengenalan Theodolite dan Total Station.pptx
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 

MENGENAL ALAT UKUR GEODETI

  • 1. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bentuk permukaan bumi sangat tidak teratur. Ketidakteraturan ini memerlukan determinasi untuk merepresentasikan ukuran dan bentuknya. Penggambaran bentuk dan ukuran permukaan bumi pada sebuah peta dapat memudahkan dalam mengamati keadaan suatu wilayah. Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan istilah pemetaan dapat dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi (pengukuran kerangka dasar horizontal) dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik detail. Pengukuran detail memberikan data topografi di atas peta sehingga diperoleh bayangan atau informasi dari relief bumi. Kelengkungan dan ketelitian data topografi tersebut sangat tergantung dari kerapatan titik detail yang akan diukur. Untuk mengukur titik detail yang lengkap dan efisien, maka harus dipahami maksud dan kegunaan peta yang akan dibuat. Sebelum suatu daerah dilakukan pengukuran detail harus sudah ada titik ikat. Biasanya hal-hal yang perlu diukur secara detail adalah segala benda atau bangunan yang terdapat di areal yang dipetakan akan menambah kelengkapan data peta. Dalam melakukan pengukuran terhadap suatu wilayah ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu metode pengukuran dan alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran. Alat-alat yang biasa digunakan pada pengukuruan suatu wilayah adalah waterpass, theodolite, total station, GPS, tripod, dan bak ukur. Berdasarkan pemaparan di atas maka perlu dilakukan praktikum pengenalan alat yang digunakan dalam mengambil data untuk mengetahui penggunaan alat-alat tersebut serta metode yang harus dilakukan pada saat pengambilan data.
  • 2. 1.2. Tujuan dan Kegunaan Tujuan diadakannya praktikum pengenalan alat adalah untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam mengambil data, untuk mengetahui fungsi masing-masing alat, serta hal-hal yang harus dilakukan dalam pengambilan data. Kegunaan dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui metode pengambilan data pada saat di lapangan sehingga dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan kontur lahan pertanian.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ilmu Ukur Wilayah Ilmu ukur wilayah merupakan ilmu, seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar dan merupakan bagian dari ilmu godesi. Ilmu ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang melengkung ke bidang peta yang datar (Putro, 2015). Menurut Putro (2015) untuk memindahkan keadaan permukaan bumi perlu adanya pengukuran-pengukuran permukaan bumi dalam arah mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar dan tegak dari titik-titik yang diukur. Pengukuran wilayah terdiri 2, antara lain adalah sebagai berikut ini: 1. Pengukuran geodesi (geodetic survey), yaitu pengukuran dengan mempertimbangkan bentuk bumi yang mendekati ellipsoida sehingga mempertimbangkan bentuk lengkung bumi. 2. Pengukuran tanah dasar (plane survey), yaitu pengukuran tanpa mempertimbangkan bentuk bumi, dianggap sebgai bidang datar horizontal, biasanya untuk wilayah yang tidak terlalu luas (<= 55 km). 2.2. Waterpass Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar untuk menentukan ketinggian titik-titik kerangka dasar pemetaan pada pekerjaan rekayasa. Tinggi objek di atas permukaan bumi diperhitungkan dari suatu bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol atau dikenal bidang geoid (Hidayat, 2012). Menurut Hidayat (2012), bidang geoid yaitu bidang yang berimpit dengan permukaan air laut rata-rata atau disebut juga nivo. Bidang-bidang ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat dimana saja dipermukaan bumi. Alat ini memiliki beberapa bagian yang masing-masing menjalankan fungsinya, bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
  • 4. Gambar 1. waterpass Sumber: Hidayat, 2012 1. Cermin nivo: untuk memantulkan bayangan nivo. 2. Nivo: untuk mengetahui kedataran alat. 3. Visir bidikan: untuk mengarahkan arah bidikan teropong. 4. Sekrup fokus benang: untuk memfokuskan benang bidikan. 5. Lensa bidik: untuk melihat bidikan. 6. Sekrup penggerak horizontal: untuk menggerakan secara halus arah bidikan horizontal teropong. 7. Sekrup leveling: untuk me-level-kan (mendatarkan) alat. 8. Plat dasar: untuk landasan alat ke tripod. 9. Body teropong: badan teropong. 10. Sekrup fokus obyek: untuk memfokuskan obyek bidikan. 11. Rumah lensa depan: untuk tempat lensa depan. 12. Skala gerakan sudut horizontal: untuk mengetahui besar gerakan sudut horizontal. 13. No seri alat: nomor seri untuk identifikasi alat.
  • 5. 2.3. Theodolite Theodolite merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut harizontal dan sudut vertikal, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis. Theodolite merupakan generasi kedua setelah waterpass (Muhamadi, 2014). Gambar 2. Bagian-bagian theodolite Sumber: Muhamadi, 2014 Menurut Muhamadi (2014), dengan adanya teropong pada theodolite, maka theodolite dapat dibidikkan ke segala arah. Dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolite digunakan untuk menentukan sudut siku-siku dan mengukur ketinggian bangunan. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk pengukuran polygon pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolite juga dapat berubah fungsi menjadi seperti pesawat penyipat datar bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Bagian-bagian theodolite adalah sebagai berikut: 1. Kompas: untuk menentukan letak dan kedudukan pesawat terhadap arah utara 00. 2. Visir: untuk membidik objek secara kasar.
  • 6. 3. Lensa okuler dan sekrup okuler: untuk memperjelas benang diafragma. 4. Sekrup mikrometer: untuk menyetel pembacaan sudut menit dan sekon. 5. Cermin: untuk memantulkan cahaya agar pembacaan dan mikrometer lebih jelas. 6. Pengunci vertikal: untuk mengunci teropong pada arah vertikal. 7. Sekrup penggerak halus vertikal: untuk menggerakkan pesawat ke arah vertikal secara halus. 8. Lensa objektif dan sekrup objektif: untuk membidik objek dan sekrup untuk memperjelas bayangan objek. 9. Sekrup 1: untuk mengunci pesawat secara horizontal. 10. Sekrup penggerak halus horizontal: untuk menggerakkan pesawat ke arah horizontal secara horizontal. 11. Sekrup kaki tiga: untuk menyetel nivo kotak dan nivo tabung agar gelembung udara masuk ke dalam pusat lingkaran nivo sehingga pesawat siap untuk digunakan. 12. Lensa pembacaan dan sekrup: untuk pembacaa sudut baik horizontal maupun vertikal. 13. Nivo kotak dan nivo tabung: untuk menyeimbangkan kedudukan pesawat. 14. Sekrup 2: untuk mengunci pesawat ke arah horizontal pada saat pembacaan. 15. Center point: untuk menyetel kedudukan pesawat agar tepat pada ujung. 16. Statif: untuk landasan pesawat yang dilengkapi dengan sekrup pengunci agar statif dan pesawat dapat menyatu dengan baik. 2.4. Total station Total station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa on-board/internal, eksternal (select field book) atau berupa card. Salah catat tidak ada. Mampu melakukan beberapa hitungan (misalnya: jarak datar, beda tinggi, dan lain-lain) di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey (Darmawan, 2015).
  • 7. Data secara elektronis dapat dikirim ke komputer dan diolah menjadi peta dengan program mapping software. Total station merupakan theodolite terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik electronic distance meter untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Total station banyak digunakan dalam pemetaan lahan, seperti pemetaan topografi untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di situs arkeologi untuk mengukur kedalaman penggalian, dan oleh kepolisian untuk melakukan investigasi tempat kejadian perkara. Total station banyak digunakan dalam pemetaan kawasan pertambangan. Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup untuk mengukur kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang, juga kedalaman penggalian pada tambang terbuka. Total station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk melakukan pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan tanah dan peletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu, pemasangan perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini; terutama perpipaan untuk meningkatkan efisiensi pemompaan fluida (Arifin, 2015). Gambar 3. Total station Sumber: Arifin, 2015
  • 8. 2.5. Tripod Tripod/statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti waterpass dan theodolite. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran ketinggiannya. Tripod/statif terdiri dari bidang level/kepala statif, sekrup pengunci, tali pembawa, sekrup penyetel, dan kaki statif (Arifin, 2015). Gambar 4. Bagian bagian tripod Sumber: Arifin, 2015 2.6. Bak Ukur Bak ukur merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar memakai pesawat waterpass yang bertujuan untuk mencari beda tinggi antara dua titik. Bak ukur dapat terbuat dari kayu, campuran aluminium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4cm, panjang antara 30cm-50cm pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan millimeter, umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning (Nujiten, 2012).
  • 9. Gambar 5. Bak Ukur Sumber: Nujiten, 2012 2.7. GPS (Global Position System) Global positioning system (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca. Penentuan posisi GPS digambarkan dengan menggunakan nilai koordinat X dan Y atau garis bujur dan garis lintang (Putro, 2015). GPS dapat digunakan oleh siapa saja baik perorangan maupun kelompok untuk berbagai bidang seperti: penerbangan, kelautan, perkebunan, transportasi darat, pemetaan, dan masih banyak lagi. GPS tracker atau sering disebut dengan GPS tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan real-time (Nujiten, 2012). Gambar 6. Global Position System Sumber: Nujiten, 2012
  • 10. 2.8. Aplikasi dalam Bidang Keteknikan Pertanian Ilmu ukur wilayah adalah suatu kegiatan pemetaan atau penggambaran kontur muka bumi pada bidang datar. Ilmu ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang melengkung ke bidang peta yang datar. Untuk memindahkan keadaan permukaan bumi ini perlu adanya pengukuran-pengukuran permukaan bumi dalam arah mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar dan tegak dari titik-titik yang diukur (Putro, 2015). Untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi, maka perlu dilakukan pengukuran mendatar yang disebut dengan istilah pengukuran kerangka dasar horizontal. Jadi, untuk hubungan mendatar diperlukan data sudut mendatar yang diukur pada skala lingkaran yang letaknya mendatar. Kerangka dasar horizontal adalah sejumlah titik yang telah diketahui koordinatnya dalam suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat disini adalah sistem koordinat kartesian dimana bidang datarnya merupakan sebagian kecil dari permukaan ellipsoida bumi. Kemudian setelah data diperoleh maka rancang bangun daerah tersebut mudah dibuat seperti sistem pengairannya maupun tata letak bangunan atau lahan (Muda, 2015).
  • 11. III. METODE PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum pengenalan alat ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Maret 2015 pukul 10.00 WITA sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrologi, Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. 3.2. Alat Alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat ini adalah waterpass, theodolite, total station, bak ukur, GPS (Global Positioning System), kaki tiga dan meteran. 3.3. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut: 3.3.1. Waterpass a. Menyiapkan waterpass yang akan digunakan. b. Memperhatikan penjelasan dari asisten mengenai fungsi waterpass, fungsi dari bagian-bagian waterpass, dan cara penggunaannya. c. Menyalakan waterpass dengan menekan tombol power. d. Mengkalibrasi waterpass dengan cara memutar sekrup penyeimbang hingga cairan yang ada dalam nivo berada ditengah atau seimbang. 3.3.2. Theodolite a. Menyiapkan theodolite yang akan digunakan. b. Memperhatikan penjelasan dari asisten mengenai fungsi theodolite, fungsi dari bagian-bagian theodolite, dan cara penggunaannya. c. Menyalakan theodolite dengan menekan tombol power. d. Mengkalibrasi theodolite dengan cara memutar sekrup penyeimbang hingga cairan dalam nivo berada ditengah atau seimbang.
  • 12. 3.3.3. Total station a. Menyiapkan total station yang akan digunakan. b. Memperlihatkan penjelasan dari asisten mengenai fungsi total station, fungsi dari bagian-bagian total station, dan cara penggunaannya. c. Menyalakan total station dengan menekan tombol power. d. Mengkalibrasi total station dengan memutar sekrup penyeimbang hingga cairan dalam nivo berada ditengan atau seimbang.
  • 13. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Gambar 7. Waterpass dan bagian-bagiannya Tabel 1. Bagian-bagian waterpass dan fungsinya No Nama Fungsi 1 Teropong Untuk membidik objek 2 Sekrup penyeimbang Menyeimbangkan alat 3 Pemutar halus Memperhalus objek yang dilihat 4 Nivo kotak Menentukan kedataran alat 5 Pemutar fokus Untuk memperjalas objek yang dibidik Sumber: Data primer, 2015. 1 3 4 5 2
  • 14. Gambar 8. Theodolite dan bagian-bagiannya Tabel 2. Bagian-bagian theodolite dan fungsinya No Nama Fungsi 1 Gagang Untuk memegang alat 2 Teropong Untuk membidik objek 3 Pemutar fokus Memperjelas penglihatan objek yang dibidik 4 Pengunci vertikal Mengunci gerak alat secara vertikal 5 Pemutar halus vertikal Memperhalus objek yang dilihat 6 Display Menampilkan hasil bidikan 7 Nivo kotak Menentukan kedataran suatu alat 8 Nivo tabung Menentukan kedataran suatu alat 9 Pemutar halus horizontal Memperhalus objek yang dilihat 10 Pengunci horizontal Mengunci gerak alat secara horizontal 11 Sekrup penyeimbang Menyeimbangkan nivo 12 Tombol power Menyalakan dan mematikan alat Sumber: Data primer, 2015. 3 7 6 2 5 8 9 10 11 4 12 1 4 5 8 12 9 10 11 7 6 2
  • 15. Gambar 9. Total station dan bagian-bagiannya Tabel 3. Bagian-bagian total station dan fungsinya No Nama Fungsi 1 Gagang Sebagai pegangan alat 2 Display Menampilkan hasil bidikan 3 Sekrup penyeimbang Menyeimbangkan alat 4 Nivo kotak Menentukan kedataran sumbu vertikal 5 Teropong Membidik suatu objek 6 Pengunci horizontal Mengunci gerak alat secara horizontal 7 Pemutar halus horizontal Memperhalus objek yang dilihat 8 Pengunci vertikal Mengunci gerak alat secara vertikal 9 Sekrup penyeimbang Mengatur keseimbangan alat 10 Dudukan Penyangga alat 11 Nivo tabung Menentukan kedataran alat Sumber: Data primer, 2015. 1 2 9 8 7 6 5 3 10 4 11 6 7
  • 16. Gambar 10. Tripod dan bagian-bagiannya Tabel 4. Bagian-bagian tripod dan fungsinya No Nama Fungsi 1 Bidang level Tempat untuk menyimpan alat ukur 2 Sekrup pengunci Sekrup untuk mengunci alat agar alat tidak jatuh 3 Tali pembawa Untuk membawa alat kemana saja 4 Sekrup penyetel Untuk mengatur ketinggian alat 5 Kaki statif Untuk menancapkan alat pada tanah Sumber: Data primer, 2015. 1 2 3 4 5
  • 17. Gambar 11. Bak ukur dan bagian-bagiannya Tabel 5. Bagian-bagian tripod dan fungsinya No Nama Fungsi 1 Skala pengukuran Sebagai acuan dalam membaca skala 2 Batang penyangga Sebagai tempat membaca 3 Sekrup penyetel Untuk mengatur ketinggian alat Sumber: Data primer, 2015. 1 2 3
  • 18. Gambar 12. GPS dan bagian-bagiannya Tabel 6. Bagian-bagian GPS dan fungsinya No Nama Fungsi 1 Antena Menangkap sinyal 2 Tombol on atau off Menghidupkan atau mematikan alat 3 Display Menampilkan perintah yang ada pada GPS 4 Tombol zoom in Memperbesar skala peta 5 Tombol zoom out Memperkecil skala peta 6 Tombol find Menampilkan menu yang ditemukan 7 Tombol page Memindahkan halaman satu ke halaman berikutnya 8 Tombol mark Menandai koordinat posisi 9 Tombol menu Menampilkan option dari masing- masing tampilan halaman 10 Tombol quit Keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke halaman berikutnya 3 11 7 5 12 4 6 9 10 8 1 2
  • 19. 11 Tombol enter Mengonfirmasi pemasukan data 12 Tombol roker Memilih menu atau menggerakkan kursor pada tampilan layar Sumber: Data primer, 2015.
  • 20. 4.2. Pembahasan Praktikum pengenalan alat dibahas mengenai mengenai ilmu ukur secara umum serta metode dalam melakukan pengurkuran terhadap suatu wilayah. Ilmu ukur wilayah adalah suatu kegiatan pemetaan atau penggambaran kontur muka bumi pada bidang datar. Hal ini sesuai dengan pendapat Putro (2015) bahwa ilmu ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang melengkung ke bidang peta yang datar. Untuk memindahkan keadaan permukaan bumi ini perlu adanya pengukuran-pengukuran permukaan bumi dalam arah mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar dan tegak dari titik-titik yang diukur. Dalam melakukan pengambilan data di lapangan, terdapat beberapa hal yang diperhatikan antara lain adalah alat yang digunakan dan metode yang harus dilakukan pada saat pengambilan data. Ada tiga alat yang dapat digunakan dalam pengambilan data, yaitu waterpass, theodolite, dan total station. Waterpass adalah generasi pertama alat ukur wilayah dimana alat ini masih sederhana dibanding theodolite dan total station. Alat ini hanya dapat diputar pada sumbu vertikalnya dan tidak dapat diputar pada sumbu horizontal. Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayat (2012) bahwa waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar untuk menentukan ketinggian titik-titik kerangka dasar pemetaan pada pekerjaan rekayasa. Alat kedua yang dapat digunakan adalah theodolite. Alat ini merupakan generasi kedua setelah waterpass. Kekurangan pada waterpass ditutupi oleh theodolite. Alat ini mampu diputar pada sumbu horizontal pada saat pembidikan namun cara pembacaannya masih secara manual seperti pada waterpass, yaitu dengan melihat batas benang atas, benang tengah, dan benang bawah. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa theodolite merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut harizontal dan sudut vertikal, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis. Alat terakhir adalah total station, yaitu generasi ketiga setelah theodolite. Alat ini tergolong canggih karena pembacaan tidak lagi manual seperti waterpass dan theodolite. Alat ini menembakkan sinar secara otomatis akan terpantul dengan
  • 21. kecepatan tertentu dan data akan terekam secara otomatis. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmawan (2015) bahwa total station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa on-board/internal, eksternal (select field book) atau berupa card. Ilmu yang mempelajari tentang penggambaran muka bumi pada bidang datar, maka dari itu ilmu ini sangat bermanfaat di bidang pertanian. Salah satu bentuk penerapannya adalah pada penentuan konstruksi lahan yang akan ditanami. Selain itu, ilmu ukur juga dapat aplikasikan dalam pembuatan saluran irigasi atau pengairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa pada pemetaan kota untuk mengetahui kedataran suatu wilayah dilakukan dengan metode survey pada suatu daerah. Setelah mengetahui bentuk kontur daerah tersebut maka dapat ditentukan model bangunan dan model sistem pengairan daerah tersebut.
  • 22. V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ilmu ukur wilayah adalah ilmu yang mempelajari tentang pemetaan bentuk muka bumi pada suatu bidang datar. 2. Alat yang digunakan dalam melalukan pengukuran suatu wilayah adalah waterpass, theodolite, dan total station. 3. Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar. 4. Theodolite merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sudut harisontal dan sudut vertikal, juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis. 5. Total station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak dimana hasil pengukuran dapat disimpan dalam media perekam berupa card. 6. Pengaplikasian ilmu ukur wilayah adalah pada penentuan konstuksi lahan pertanian dan rancang sistem perairan. 5.2. Saran Saran saya terhadap praktikum pengenalan alat adalah sebaiknya waktu praktikum ditambah dan semua alat yang akan digunakan dijelaskan agar pada saat praktikum dilapangan asisten tidak perlu lagi mengulang penjelasannya.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2015. Teori Sipat Datar pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015. Darmawan, Mikho Henri. 2015. Studi Keandalan Alat ETS Gowing TKS 202 Dalam Pengukuran Situasi pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015. Hidayat, Nursyamsu. 2012. Sifat Datar Levelling Waterpassing. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gajah Mada University: Yogyakarta. Puraamijaya, Iskandar Muda. 2015. Teknik Survey Dan Pemetaan. Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan: Jakarta. Muhamadi, Mansur. 2014. Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Pengukuran Dan Pemetaan Kota. Fakultas Teknik Sipil Dan Perancangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya. Nujiten. 2012. Measuring And Projecting. Gouda: Pontianak. Putro, Haryono. 2015. Ilmu Ukur Tanah pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2015. Teori Sipat Datar pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015. Darmawan, Mikho Henri. 2015. Studi Keandalan Alat ETS Gowing TKS 202 Dalam Pengukuran Situasi pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015. Hidayat, Nursyamsu. 2012. Sifat Datar Levelling Waterpassing: Yogyakarta. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gajah Mada University. Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2015. Teknik Survey Dan Pemetaan: Jakarta. Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan. Muhamadi, Mansur. 2014. Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Pengukuran Dan Pemetaan Kota: Surabaya. Fakultas Teknik Sipil Dan Perancangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Nujiten. 2012. Measuring And Projecting: Pontianak. Gouda. Putro, Haryono. 2015. Ilmu Ukur Tanah pdf. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.