SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
• DIDI JUHDI SUTISNA 
• TITIN AGUSTINA 
• WULAN RAHMAWATI 
• VINA AUDINA
Proses membimbing individu ke dalam dunia sosial 
Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu 
tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, 
agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan 
dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat 
dianggap sama dengan pendidikan. 
Proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu 
dengan lingkungan.
Sosialisasi terjadi melalui “conditioning” oleh 
lingkungan yang menyebabkan individu mempelajari 
pola kebudayaan yang fundamental seperti berbahasa, 
cara berjalan, duduk, makan, apa yang di makan, 
berkelakuan sopan, mengembangkan sikap yang 
dianut dalam masyarakat seperti sikap terhadap 
agama, seks, orang yang lebih tua, pekerjaan, rekreasi 
dan segala sesuatu yang perlu bagi warga masyarakat 
yang baik. 
Sosialisasi tercapai melalui komunikasi dengan 
anggota masyarakat lainnya.
1. Kesulitan komunikasi 
2. Pola kelakuan yang berbeda-beda atau yang bertentangan 
Kesulitan lain dalam proses 
sosialisasi ialah perubahan-perubahan 
yang terjadi dalam 
masyarakat sebagai akibat 
modernisasi, industrialisasi, dan 
urbanisasi
Anak mengalami perubahan dalam kelakuan sosial setelah 
ia masuk ke sekolah. 
Sekolah merupakan lembaga tempat anak terutama diberi 
pendidikan inetelektual, yakni mempersiapkan anak untuk 
sekolah yang lebih lanjut. Selain aspek intelektual, aspek lain 
seperti pendidikan moral melalui pendidikan agama dan moral 
Pancasila juga diperhatikan, namun dapat kita katakan bahwa 
pendidikan sosial masih belum mendapat tempat yang 
menonjol. 
Untuk mengetahui hingga manakah pendidikan sosial di 
sekolah dilakukan, kita perlu mempelajari hal-hal berikut: 
1) Nilai-nilai yang dianut sekolah. 
2) Corak kepemimpinan, apakah otokratis atau demokratis. 
3) Hubungan antar-murid, apakah misalnya terutama 
dipengaruhi oleh suasana persaingan atau kerja sama.
Pada umumnya nilai-nilai yang dianut di sekolah 
sejalan dengan yang berlaku dalam masyarakat 
sekitarnya. Ada pula norma-norma yang dianut oleh 
masyarakat tempat sekolah itu berada yang perlu 
diperhatikan oleh sekolah. Norma-norma yang 
diajarkan di sekolah tidak boleh bertentangan 
dengan adat istiadat masyarakat sekitar. Antara 
sekolah dan masyarakat harus ada hubungan dan 
kesesuaian mengenai norma-norma dan nilai-nilai. 
Nilai-nilai di sekolah juga ditentukan oleh guru-guru. Norma-norma 
kelakuan yang diajarkan oleh guru tak dapat tiada 
menurut apa yang dianggapnya baik.
Iklim sosial 
• Iklim demokratis 
Dalam iklim demokratis anak-anak mendapat lebih 
banyak kebebasan untuk berkelakuan menurut 
kepribadian masing-masing. 
• Iklim Otokratis 
Kelakuan anak dikontrol ketat oleh guru.
Pengaruh iklim otokratis atau demokratis 
terhadap anak menurut Kurt Lewin dan Ronald 
Lippitt 
• Dalam iklim otokratis lebih banyak dikeluarkan kecaman tajam yang 
bersifat pribadi,sedangkan dalam iklim demokratis terdapat suasana 
kerja sama, pujian terhadap sesama teman, saran-saran konstruktif dan 
kesediaan menerima buah pikiran orang lain. 
• Dalam iklim otokratis lebih ditonjolkan diri sendiri, soal “aku”, 
sedangkan dalam suasana demokratis terasa ke- “kita”-an. 
• Dalam suasana otokratis, adanya pimpinan yang kuat menghalangi 
orang lain untuk memegang pimpinan, sedangkan dalam iklim 
demokratis beda status sosial pimpinan dan yang dipimpin kecil 
sekali, sehingga pada suatu saat setiap orang mudah memegang 
kepemimpinan dalam hal ia memiliki kelebihan.
Lanjutan pengaruh iklim >>> 
• Individualisme dapat berkembang dalam iklim 
demokrasi, sedangkan perkembangannya teretekan 
dalam suasana otokratis karena setiap murid 
mempunyai status yang rendah tanpa dapat 
mengembangkan individualitasnya. 
• Dalam iklim otokratis tindakan kelompok bukan tertuju 
kepada pemimpin melainkan terhadap salah seorang 
murid sebab murid mudah dijadikan kambing hitam; 
secara potensial setiap murid dapat menjadi saingan 
atau lawan murid lainnya
Dalam banyak hal murid harus bersaing dengan murid-murid 
lain. Persaingan itu paling menonjol dalam hal 
angka-angka. Angka-angka sering ditentukan atau dasar 
perbandingan jadi persaingan. 
Dalam masyarakat sendiri persaingan senantiasa timbul 
dalam usaha untuk meningkatkan mutu serta melebihi 
lawan. 
Kerjasama atau gotong-royong sangat dihargai dalam 
masyarakat kita dan karena itu sudah selayaknya dipupuk 
pula di sekolah. Dapat kita lihat bahwa kesempatan kerja 
sama ini di sekolah kurang mendapat perhatian. Kerja 
kelompok sebagai metode mengajar jarang dilakukan.
Dalam masyarakat tradisional orang tua menjadi teladan 
atau model bagi generasi muda. Sedangkan model 
dalam masyaraskat kota sangat kompleks. Komunikasi 
massa melalui radio, TV, film, menyodorkan 
bermacam-macam tokoh yang menjadi idaman 
pemuda-pemudi 
Dalam dunia yang kian kompleks ini anak harus 
sanggup memainkan aneka-ragam peranan dalam 
bermacam-macam segmen kehidupan. Untuk itu ia 
memerlukan berbagai model kelakuan di luar orang 
tua dan guru
Anak-anak diperkenalkan dengan model-model dari 
berbagai segmen masyarakat di luar sekolah dan 
mendapatkan interaksi sosial dengan kelompok-kelompok 
lain. Mobilitas zaman modern, dari daerah pedesaan ke 
perkotaan, dari daerah yang satu ke daerah lain, bahkan ke 
negara-negara lain, menuntut perlunya murid-murid 
memahami macam-macam kelakuan manusia. Kesempatan 
berinteraksi sosial yang luas dan aneka-ragam jarang 
diberikan oleh sekolah
Dapat kita katakan bahwa guru-guru menunjukan 
heterogenitas, dan mereka semuanya diharapkan 
menjadi guru “baik” di mana pun mereka mengajar 
dan dapat menjadi model atau teladan bagi anak-didiknya. 
Adanya kecenderungan kedudukan guru makin banyak 
ditempati oleh kaum wanita dapat timbul masalah 
tentang model khususnya bagi anak pria jika seluruh 
staf guru terdiri atas wanita. Bila kelakuan guru 
berbeda sekali dengan cita-cita murid maka ia akan 
mencari model yang lain di luar sekolah.
Peranan anak yang diharapkan 
Sosialisasi murid di sekolah dipengaruhi oleh: 
1. Iklim sosial di sekolah 
2. Adanya model bagi murid 
3. Peranan murid seperti yang diharapkan. 
Peranan yang diharapkan dari murid dapat dilihat 
dari tiga segi, yakni menurut harapan guru, orang tua 
dan murid-murid lainnya.
Guru-guru pada umumnya mengharapkan agar murid-murid 
mempelajari yang diajarkan dan ditugaskan. 
Tiap murid harus menguasai keterampilan membaca, 
menulis, dan berhitung serta bidang studi lainnya. 
Guru yang baik adalah guru yang dapat memelihara 
disiplin dalam kelasnya. Bagi guru pelanggaran disiplin 
kelas dan sekolah dianggap serius. Disiplin yang ketat, 
melarang anak-anak bicara atau kerja sama dalam 
pelajaran sebenarnya menghalangi sosialisasi anak dan 
perkembangan pribadinya.
• Orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah agar menjadi 
“pandai” artinya menguasai apa yang diajarkan di sekolah. 
• Mengharapkan agar anaknya mematuhi perintah gurunya serta 
berkelakuan baik. 
• Mengharapkan pula agar anaknya mendapat raport yang baik agar 
dapat melanjutkan pelajarannya ke sekolah yang lebih tinggi. 
Harapan atau aspirasi orang tua tentang anaknya juga bergantung pada 
tingkat sosial orang tua. 
Orang tua mengutamakan prestasi akademis dan perkembangan intelektual, 
karena itu mereka tidak terlampau mementingkan perkembangan pribadi dan 
sosialisasi anak. Bahkan mereka melihat bahaya dan kerugian bila anaknya 
terlampau banyak berteman karena menyimpangkan perhatian anak dari 
pelajaran sekolah.
Di sekolah anak-anak harus menyediakan diri dengan 
teman-temannya. Harapan teman-teman faktor 
utama dalam proses sosialisasi di sekolah. Anak 
kelas rendah SD masih mengikuti norma-norma 
yang ditentukan oleh guru dan orang tua. Tetapi 
murid Sekolah Menengah lebih cenderung 
mengikuti harapan teman-temannya daripada 
orang tua. Apa yang diharapkan oleh teman-temannya 
sering berbeda dengan harapan orang 
tua.
Sosialisasi Anak di Sekolah

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanPTIK BB
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajarMuhammad Hamdani
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptAisyah Turidho
 
Model pembelajaran example non example
Model pembelajaran example non exampleModel pembelajaran example non example
Model pembelajaran example non exampleIsna Sholihah
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 

Mais procurados (20)

Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Rancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaranRancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaran
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
 
analisis makalah
analisis makalahanalisis makalah
analisis makalah
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikan
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan ppt
 
Model pembelajaran example non example
Model pembelajaran example non exampleModel pembelajaran example non example
Model pembelajaran example non example
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKATPENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pdf
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 

Semelhante a Sosialisasi Anak di Sekolah

Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptxMTs Nurul Huda Sukaraja
 
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfRIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfNindyaNindyaputriPra
 
Guru berkarakter
Guru berkarakterGuru berkarakter
Guru berkaraktertotok aris
 
Bab2 konsep sosialisasi
Bab2 konsep sosialisasiBab2 konsep sosialisasi
Bab2 konsep sosialisasizuraidanasri
 
Proposal fix
Proposal fixProposal fix
Proposal fixolgaaaa23
 
Kelas sosial
Kelas sosialKelas sosial
Kelas sosialaishahwan
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2animax2000
 
Perkembangan sosiobudaya disekolah
Perkembangan sosiobudaya disekolahPerkembangan sosiobudaya disekolah
Perkembangan sosiobudaya disekolahshafidaosman
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Rosdi Ramli
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Yee Ivy
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Yee Ivy
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 

Semelhante a Sosialisasi Anak di Sekolah (20)

Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx
3-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial.pptx
 
Bahagian c ulasan
Bahagian  c ulasanBahagian  c ulasan
Bahagian c ulasan
 
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfRIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
 
Asigment
AsigmentAsigment
Asigment
 
Guru berkarakter
Guru berkarakterGuru berkarakter
Guru berkarakter
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Bab2 konsep sosialisasi
Bab2 konsep sosialisasiBab2 konsep sosialisasi
Bab2 konsep sosialisasi
 
Proposal fix
Proposal fixProposal fix
Proposal fix
 
Kelas sosial
Kelas sosialKelas sosial
Kelas sosial
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
 
Perkembangan sosiobudaya disekolah
Perkembangan sosiobudaya disekolahPerkembangan sosiobudaya disekolah
Perkembangan sosiobudaya disekolah
 
Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1
 
4. perkembangan kognitif remaja
4. perkembangan kognitif remaja4. perkembangan kognitif remaja
4. perkembangan kognitif remaja
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 

Mais de Non Formal Education

Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Non Formal Education
 
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Non Formal Education
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaNon Formal Education
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialNon Formal Education
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...Non Formal Education
 

Mais de Non Formal Education (14)

Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
 
Proposal penelitian pendidikan
Proposal penelitian pendidikanProposal penelitian pendidikan
Proposal penelitian pendidikan
 
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Pengidentifikasian Masalah Sosial
Pengidentifikasian Masalah SosialPengidentifikasian Masalah Sosial
Pengidentifikasian Masalah Sosial
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang Hayat
 
Falsifikasionisme
FalsifikasionismeFalsifikasionisme
Falsifikasionisme
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remaja
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
 
Presentation controling
Presentation controling Presentation controling
Presentation controling
 

Último

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 

Último (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 

Sosialisasi Anak di Sekolah

  • 1.
  • 2. • DIDI JUHDI SUTISNA • TITIN AGUSTINA • WULAN RAHMAWATI • VINA AUDINA
  • 3.
  • 4. Proses membimbing individu ke dalam dunia sosial Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungan.
  • 5. Sosialisasi terjadi melalui “conditioning” oleh lingkungan yang menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan yang fundamental seperti berbahasa, cara berjalan, duduk, makan, apa yang di makan, berkelakuan sopan, mengembangkan sikap yang dianut dalam masyarakat seperti sikap terhadap agama, seks, orang yang lebih tua, pekerjaan, rekreasi dan segala sesuatu yang perlu bagi warga masyarakat yang baik. Sosialisasi tercapai melalui komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya.
  • 6. 1. Kesulitan komunikasi 2. Pola kelakuan yang berbeda-beda atau yang bertentangan Kesulitan lain dalam proses sosialisasi ialah perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat modernisasi, industrialisasi, dan urbanisasi
  • 7. Anak mengalami perubahan dalam kelakuan sosial setelah ia masuk ke sekolah. Sekolah merupakan lembaga tempat anak terutama diberi pendidikan inetelektual, yakni mempersiapkan anak untuk sekolah yang lebih lanjut. Selain aspek intelektual, aspek lain seperti pendidikan moral melalui pendidikan agama dan moral Pancasila juga diperhatikan, namun dapat kita katakan bahwa pendidikan sosial masih belum mendapat tempat yang menonjol. Untuk mengetahui hingga manakah pendidikan sosial di sekolah dilakukan, kita perlu mempelajari hal-hal berikut: 1) Nilai-nilai yang dianut sekolah. 2) Corak kepemimpinan, apakah otokratis atau demokratis. 3) Hubungan antar-murid, apakah misalnya terutama dipengaruhi oleh suasana persaingan atau kerja sama.
  • 8. Pada umumnya nilai-nilai yang dianut di sekolah sejalan dengan yang berlaku dalam masyarakat sekitarnya. Ada pula norma-norma yang dianut oleh masyarakat tempat sekolah itu berada yang perlu diperhatikan oleh sekolah. Norma-norma yang diajarkan di sekolah tidak boleh bertentangan dengan adat istiadat masyarakat sekitar. Antara sekolah dan masyarakat harus ada hubungan dan kesesuaian mengenai norma-norma dan nilai-nilai. Nilai-nilai di sekolah juga ditentukan oleh guru-guru. Norma-norma kelakuan yang diajarkan oleh guru tak dapat tiada menurut apa yang dianggapnya baik.
  • 9. Iklim sosial • Iklim demokratis Dalam iklim demokratis anak-anak mendapat lebih banyak kebebasan untuk berkelakuan menurut kepribadian masing-masing. • Iklim Otokratis Kelakuan anak dikontrol ketat oleh guru.
  • 10. Pengaruh iklim otokratis atau demokratis terhadap anak menurut Kurt Lewin dan Ronald Lippitt • Dalam iklim otokratis lebih banyak dikeluarkan kecaman tajam yang bersifat pribadi,sedangkan dalam iklim demokratis terdapat suasana kerja sama, pujian terhadap sesama teman, saran-saran konstruktif dan kesediaan menerima buah pikiran orang lain. • Dalam iklim otokratis lebih ditonjolkan diri sendiri, soal “aku”, sedangkan dalam suasana demokratis terasa ke- “kita”-an. • Dalam suasana otokratis, adanya pimpinan yang kuat menghalangi orang lain untuk memegang pimpinan, sedangkan dalam iklim demokratis beda status sosial pimpinan dan yang dipimpin kecil sekali, sehingga pada suatu saat setiap orang mudah memegang kepemimpinan dalam hal ia memiliki kelebihan.
  • 11. Lanjutan pengaruh iklim >>> • Individualisme dapat berkembang dalam iklim demokrasi, sedangkan perkembangannya teretekan dalam suasana otokratis karena setiap murid mempunyai status yang rendah tanpa dapat mengembangkan individualitasnya. • Dalam iklim otokratis tindakan kelompok bukan tertuju kepada pemimpin melainkan terhadap salah seorang murid sebab murid mudah dijadikan kambing hitam; secara potensial setiap murid dapat menjadi saingan atau lawan murid lainnya
  • 12. Dalam banyak hal murid harus bersaing dengan murid-murid lain. Persaingan itu paling menonjol dalam hal angka-angka. Angka-angka sering ditentukan atau dasar perbandingan jadi persaingan. Dalam masyarakat sendiri persaingan senantiasa timbul dalam usaha untuk meningkatkan mutu serta melebihi lawan. Kerjasama atau gotong-royong sangat dihargai dalam masyarakat kita dan karena itu sudah selayaknya dipupuk pula di sekolah. Dapat kita lihat bahwa kesempatan kerja sama ini di sekolah kurang mendapat perhatian. Kerja kelompok sebagai metode mengajar jarang dilakukan.
  • 13. Dalam masyarakat tradisional orang tua menjadi teladan atau model bagi generasi muda. Sedangkan model dalam masyaraskat kota sangat kompleks. Komunikasi massa melalui radio, TV, film, menyodorkan bermacam-macam tokoh yang menjadi idaman pemuda-pemudi Dalam dunia yang kian kompleks ini anak harus sanggup memainkan aneka-ragam peranan dalam bermacam-macam segmen kehidupan. Untuk itu ia memerlukan berbagai model kelakuan di luar orang tua dan guru
  • 14. Anak-anak diperkenalkan dengan model-model dari berbagai segmen masyarakat di luar sekolah dan mendapatkan interaksi sosial dengan kelompok-kelompok lain. Mobilitas zaman modern, dari daerah pedesaan ke perkotaan, dari daerah yang satu ke daerah lain, bahkan ke negara-negara lain, menuntut perlunya murid-murid memahami macam-macam kelakuan manusia. Kesempatan berinteraksi sosial yang luas dan aneka-ragam jarang diberikan oleh sekolah
  • 15. Dapat kita katakan bahwa guru-guru menunjukan heterogenitas, dan mereka semuanya diharapkan menjadi guru “baik” di mana pun mereka mengajar dan dapat menjadi model atau teladan bagi anak-didiknya. Adanya kecenderungan kedudukan guru makin banyak ditempati oleh kaum wanita dapat timbul masalah tentang model khususnya bagi anak pria jika seluruh staf guru terdiri atas wanita. Bila kelakuan guru berbeda sekali dengan cita-cita murid maka ia akan mencari model yang lain di luar sekolah.
  • 16. Peranan anak yang diharapkan Sosialisasi murid di sekolah dipengaruhi oleh: 1. Iklim sosial di sekolah 2. Adanya model bagi murid 3. Peranan murid seperti yang diharapkan. Peranan yang diharapkan dari murid dapat dilihat dari tiga segi, yakni menurut harapan guru, orang tua dan murid-murid lainnya.
  • 17. Guru-guru pada umumnya mengharapkan agar murid-murid mempelajari yang diajarkan dan ditugaskan. Tiap murid harus menguasai keterampilan membaca, menulis, dan berhitung serta bidang studi lainnya. Guru yang baik adalah guru yang dapat memelihara disiplin dalam kelasnya. Bagi guru pelanggaran disiplin kelas dan sekolah dianggap serius. Disiplin yang ketat, melarang anak-anak bicara atau kerja sama dalam pelajaran sebenarnya menghalangi sosialisasi anak dan perkembangan pribadinya.
  • 18. • Orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah agar menjadi “pandai” artinya menguasai apa yang diajarkan di sekolah. • Mengharapkan agar anaknya mematuhi perintah gurunya serta berkelakuan baik. • Mengharapkan pula agar anaknya mendapat raport yang baik agar dapat melanjutkan pelajarannya ke sekolah yang lebih tinggi. Harapan atau aspirasi orang tua tentang anaknya juga bergantung pada tingkat sosial orang tua. Orang tua mengutamakan prestasi akademis dan perkembangan intelektual, karena itu mereka tidak terlampau mementingkan perkembangan pribadi dan sosialisasi anak. Bahkan mereka melihat bahaya dan kerugian bila anaknya terlampau banyak berteman karena menyimpangkan perhatian anak dari pelajaran sekolah.
  • 19. Di sekolah anak-anak harus menyediakan diri dengan teman-temannya. Harapan teman-teman faktor utama dalam proses sosialisasi di sekolah. Anak kelas rendah SD masih mengikuti norma-norma yang ditentukan oleh guru dan orang tua. Tetapi murid Sekolah Menengah lebih cenderung mengikuti harapan teman-temannya daripada orang tua. Apa yang diharapkan oleh teman-temannya sering berbeda dengan harapan orang tua.