SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Peran dan Fungsi Parlemen
 dalam Kontrol Kepastian
Peraturan Tata Guna Ruang

               Supriyanto, SP
             Fraksi Gerakan Keadilan,
       Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi
Peran dan Fungsi Dewan




 Pada tiap fungsi, dibutuhkan partisipasi aktif seluruh anggota dewan untuk
 melahirkan produk hukum, kebijakan dan keputusan melalui mekanisme,
                       tahapan dan tata tertib dewan.

 Hal terpenting, sejauh mana komitmen yang dibangun anggota
dewan untuk bersama-sama mengakomodir semua kepentingan
   menuju satu tujuan akhir, menciptakan kesejahteraan dan
keadilan di tengah masyarakat. Meski berasal dari fraksi / Partai /
                      Komisi yang berbeda.
TUGAS DAN WEWENANG DPRD

 Membentuk peraturan daerah bersama
  kepala daerah;
 Membahas dan memberikan persetujuan
  rancangan peraturan daerah mengenai
  APBD yang diajukan kepala daerah;
 Melaksanakan pengawasan terhadap
  pelaksanaan peraturan daerah dan APBD;
 dst…..
Peraturan Daerah




      Solusi
TATA CARA PEMBENTUKAN PERDA
  BERDASARKAN PP NO 16 TAHUN 2009 BAB IX Pasal 81 - 88




                                     Pembahasan tingkat II
Pembahasan Tingkat I




                         Jawaban Eksekutif atas
                         pemandangan fraksi

                 Pemandangan Umum Fraksi
Gambaran Anggota DPRD Provinsi
                  Jambi
                           Periode 2009-2014

  45 Anggota DPRD Provinsi Jambi                    KOMISI I
 dikelompokkan dalam 7 Fraksi dan              Bidang Pemerintahan
      4 Komisi. Masing-masing :
                                                    KOMISI II
                                                 Bidang Ekonomi
1. Fraksi Demokrat         ( 8 Anggota)           Pembangunan
2. Fraksi PAN             ( 8 Anggota)
3. Fraksi Golkar           ( 7 Anggota)              KOMISI III
4. Fraksi PDIP            ( 5 Anggota)         Bidang Pembangunan
5. Fraksi Hanura          ( 5 Anggota )             Infrastruktur
6. Fraksi Gerakan Keadilan ( 5 Anggota)
7. Fraksi Hijau            ( 7 Anggota)            KOMISI IV
                                           Bidang Pendidikan dan Kesra
Mekanisme Pengawasan
Secara umum, pola pengawasan (controlling) yang dilakukan
menggunakan metode :
1. Tinjauan ke Lapangan
2. Kunjungan Kerja
3. Serap Aspirasi Konstituen (Reses)
4. Dengar Pendapat (hearing)
5. Masukan informasi dari pihak ketiga (LSM, Media massa, pelajar/ mahasiswa, dsb)

     Hanya saja, terdapat beberapa kelemahan pada tiap metode diatas. Yaitu :

1.   Informasi yang diperoleh tidak menggambarkan persoalan sebenarnya ;
2.   Tinjauan lapangan maupun kunjungan kerja memiliki batas waktu dan ruang lingkup yang
     sangat terbatas. Sehingga kurang mengakomodir masukan dari banyak elemen masyarakat;
3.   Dengar pendapat (hearing) terkadang kurang ditindaklanjuti aksi nyata, terutama menyangkut
     konflik yang terjadi ditengah masyarakat
4.   Masukan / informasi pihak ketiga, kadangkala sarat kepentingan kelompok tertentu. Sehingga
     diperlukan data / informasi tambahan untuk keberimbangan masukan sebelum mengambil
     keputusan.
Batasan Dewan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Anggota Dewan juga
           memiliki keterbatasan. Diantaranya :
 Keterbatasan kemampuan menelaah semua permasalahan (dibutuhkan
 masukan dan konsultasi dari banyak pihak, terutama aktivis, masyarakat dan kelompok
 masyarakat yang berkompeten di bidangnya)
 Sisi Politis : Keterbatasan mempengaruhi kebijakan anggota/ fraksi/ komisi
 lain. Akibat beragam kepentingan, dasar, filosofis dan cara pandang
 anggota dewan sebagai wakil rakyat. (Dibutuhkan komitmen cukup kuat mengemban
 amanah wakil rakyat. Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan kelompok
 tertentu. Serta perlu membangun pemikiran (main frame) azas kebersamaan untuk rakyat)
 Tekanan/ kepentingan golongan tertentu yang terselip dalam kebijakan
 eksekutif dan anggota dewan.
 Terbatasnya kemampuan “MEMAKSA” Eksekutif melaksanakan masukan-
 masukan yang diberikan anggota dewan. Baik saat hearing maupun Sidang
 Paripurna. (Kewenangan dewan, pada banyak hal hanya sebatas rekomendasi pada kepala
 daerah)
TUNGGAKAN MASALAH




   Akankah Terus Begini ...?
Tantangan Hari ini ....
Penduduk Miskin (KK)                                    Kegiatan / Pekerjaan
1.    Kerinci        23 494    Kegiatan Utama           Feb 08      Ags 08 Feb 09    Ags 09   Feb 10
2.    Merangin       18 214                              (dalam ribuan)
3.    Sarolangun     16 562    Penduduk 15+ (jiwa)      1.932       1.957   1.985    2.002    2.031
4.    Batang Hari    12 380    Bekerja                  1.183       1.224   1.272    1.260    1.291
5.    Muaro Jambi    13 038    Pengangguran             74          66      70       74       60
6.    Tanjab imur    17 043
7.    Tanjab Barat   15 572    Bekerja di Sektor :
8.    Tebo           10 256    Pertanian,Perkbn         688,5       606,9   700,3    695,9    670,8
                               Pertambangan             23,3        12,8    21,7     21       22,7
9.    Bungo          10 276
                               Industri                 44,9        46,4    45,2     41,7     34,8
10.   Kota Jambi     20 527    Listrik,Gas,Air Bersih   1,3         3,3     3,2      1,7      5,3
                               Perdgan, rmh makan       180,3       191     202      201,4    211,9
      Jumlah         157 362   Transportasi             66          61      61,6     63,4     63,7
                               Keuangan, Real Estate    7,0         8,1     6,8      11,9     13,5
                               Jasa Kemasyarakatan      131,5       149,4   175,3    173,5    221,8


               Proyeksi Kebutuhan Dasar Masyarakat Tahun 2013 – 2028
                                  2013            2018           2023              2028
        Jumlah Penduduk (jiwa) 3,129,387        3,332,006       3,534,627        3,737,245
        Jumlah Rumah (Unit) 625,877             666,401         706,925          747,449

          Bagaimana Penggunaan Ruang mampu mengatasinya ..........?
Kondisi Provinsi Jambi Saat Ini
Luas darat                         : 53.435 Km2
Luas Laut                          : 4.496 Km2
Panjang Garis Pantai               : 211,9 Km
Jumlah Penduduk Tahun 2009         : 2,82 juta jiwa
Jumlah Angkatan Kerja 2009         : 1.334 ribu jiwa
Jumlah Kesempatan Kerja 2009       : 1.260 ribu orang
Pertumbuhan Penduduk 2009          : 1,57% per tahun
Upah Minum Provinsi (UMP) 2009      : Rp 825.000,-
Kepadatan Penduduk                 : 53 jiwa/Km2
PDRB H Berlaku 2009                : Rp 42.816 Milyar
Pertumbuhan Ekonomi 2009           : 6,4%
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)   : 71,99
Gambaran Umum Pemanfaatan Ruang
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya              Sektor Pertanian, Perkebunan,
Hutan Lindung                  163,534 Ha                                     Peternakan
Hutan Lindung Gambut            59,995 Ha … (223.529 ha)
                                                                       Karet              643.338 ha
Kawasan Suaka Alam Dan Cagar Budaya                                    Kelapa Sawit        484.137 ha
                                                                       Kelapa Dalam        119.030 ha
Cagar Alam Hutan Bakau Pantai timur 402.500 Ha
                                                                       Kelapa Hybrida          771 ha
Cagar Alam Durian Luncuk I dan II       115 Ha                         Kulit Kayu Manis     47.237 ha
Taman Nasional Kerinci Seblat      450.197 Ha                          Sawah              179.828 ha
Taman Nasional Berbak              142.500 Ha                          Kopi                 23 762 ha
Taman Nasional Bukit Dua Belas      60.500 Ha                          Lada                    234 ha
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh     34.490 Ha                          Cengkeh                 313 ha
Taman Hutan Raya Tanjab Timur       17.593 Ha                          Coklat                1 319 ha
Taman Hutan Raya Muarojambi         14.263 Ha                          Pinang               19 668 ha
Taman wisata Alam :                     426 Ha                         Kemiri                  796 ha
Hutan Biotrop :                       3.000 Ha                         Kapuk                   132 ha
Kebun Raya Bukit Sari                 425,5 Ha                         Jarak Pagar             169 ha
                                                                       Aren                    289 ha
Tahura Sultan Taha                   15.830 Ha ...(1.141.839,5 Ha)
                                                                       Vanili                   14 ha
HPH                                  61.000 ha
                                                                       Teh                   2 625 ha
13 IUPHHK                           507.019 ha                         Tebu                  1 236 ha
Pertambangan                        632.522 ha                         Tembakau                 80 ha
Kebun/tegalan                       363.548 ha                         Nilam                1 990 ha
Padang rumput                         28.841 ha                        Tambak                  768 ha

                                                                       Jumlah             1.527.736 ha
                    TOTAL : 4.486. 034 ha


               Berapa    Ruang         yang Tersisa ...???
Bagaimana dengan     Kontrol Kepastian Peraturan

      Tata guna Ruang.. ????                              ?

    Fakta : 1
     Otonomi Daerah telah memberi ruang gerak hampir tidak terbatas bagi kepala
daerah. Baik mengeluarkan izin perkebunan, pemanfaatan lahan, pertambangan
hingga perindustrian. Keputusan yang dibuat terkadang “Mengabaikan” konsep
keseimbangan alam, keberlanjutan ekosistem dan dampak bencana. Karena target
kepala daerah yaitu memacu PAD dengan menggandeng investor sebanyak-
banyaknya. Peralihan sektor primer ke sektor sekunder juga memacu masifnya
aktivitas industri.
     Tidak selamanya izin pemanfaatan lahan “HARAM” dikeluarkan. Selama tetap
memperhatikan konsep keseimbangan dan pemerataan. Keadilan yang diterima
antara pengelola (korporasi), masyarakat sekitar dan pemerintah.
     Adanya aktivitas tanaman monokultur (akasia) di lahan gambut dengan
ketebalan diatas 3 meter ; pemanfaatan sempadan sungai untuk kawasan
perdagangan modern; eksplorasi dan eksploitasi tambang batubara di penyangga
taman nasional dan kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai; penambangan galian C
tanpa dilengkapi dokumen Amdal; Izin pertambangan tanpa terlebih dahulu
membayar dana Reklamasi; mudahnya izin perkebunan kelapa sawit diterbitkan (113
izin prinsip s.d 2008) Serta diterbitkannya Izin konsesi lahan bagi perusahaan
dengan mengabaikan penduduk yang telah terlebih dahulu bermukim didalamnya.
     Semua fakta, terakumulasi menjadi masalah berkepanjangan yang menuntut
upaya maksimal untuk menyelesaikannya.
Fakta : 2
        Dewan tidak pernah dilibatkan dalam hal perizinan pemanfaatan
ruang. Sehingga izin yang ada nyaris diluar kontrol dewan. Masalah baru
akan muncul ketika konflik mencuat ke permukaan dan beberapa pihak
merasa dirugikan.

Fakta : 3
        Kemiskinan, ledakan pertumbuhan penduduk, pengangguran dan
lapangan kerja menjadi PEKERJAAN RUMAH besar bagi Pemerintah
Daerah. Pengaturan tata ruang dalam Ranperda RTRW, diharapkan
mampu membuka akses seluas-luasnya menuntaskan masalah diatas.
Serta membuka ruang bagi masyarakat untuk berusaha. (Bukannya memberi
akses luas bagi korporasi mengeksploitasi sumber daya alam)
Apa yang harus dilakukan ..?
•   Memastikan Perda Tata Ruang dilaksanakan sesuai peruntukannya.
•   RTRW Kabupaten / Kota senantiasa merujuk Perda RTRW Provinsi
    2009-2010.
•   Harus ada aturan ikutan (tambahan) yang menguatkan Perda RTRW
•   Melakukan konsultasi publik dengan semua elemen masyarakat secara
    periodik, untuk mendapat informasi yang sebenarnya tentang
    pemanfaatan ruang di tengah masyarakat.
•   Berusaha terlibat dalam proses pembuatan keputusan, terutama
    perizinan yang dikeluarkan pemerintah. Baik untuk aktivitas perkebunan,
    pertambangan, perdagangan maupun industri.
•   Meminta peran serta aktif Komisi AMDAL (Provinsi / kabupaten / kota)
    untuk meminimalkan kerusakan lingkungan akibat perubahan bentang
    alam.
•   Mendorong Pemerintah membuat lembaga ad hoc penyelesaian konflik.
    Yang memiliki kewenangan verifikasi, pendataan dan penyelesaian konflik
    secara independen. Mengingat akumulasi konflik lahan dan ruang di
    Jambi yang semakin bertambah.
•   Meminta keterbukaan informasi dari pihak Eksekutif. Baik terkait izin
    yang sudah dan akan dikeluarkan, maupun rencana penggunaan ruang
    jangka panjang.
Khusus usulan pelepasan 120 ribu kawasan
   hutan :

•   Harus dipastikan, pelepasan kawasan dapat
    dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat.
    Bukan oleh kelompok tertentu apalagi
    melegalkan aktivitas perambahan yang telah
    dilakukan perusahaan.
•   Harus ada pendataan kelompok masyarakat
    yang telah melakukan perambahan dan pola
    pemanfaatan lahan nantinya. Sehingga tidak
    terjadi, jumlah kawasan hutan berkurang,
    namun kemiskinan justru bertambah.
Konsep pengelolaan dan pelestarian
            lingkungan hidup



Mengoptimalkan pengelolaan dan pelestarian
   lingkungan hidup dengan meningkatkan
      kemauan politik pemerintah, serta
     partisipasi masyarakat dan tanggung
 jawab internasional. Menjadikan kehidupan
   seluruh umat manusia yang layak dibumi
  yang satu, sebab baru bumi satu-satunya
              ini yang layak dihuni
Telah tampak kerusakan di
 darat dan di laut disebabkan
  perbuatan tangan manusia
  supaya mereka merasakan
    sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka lalu mereka
 kembali (ke jalan yang benar)
     (QS. AR-ruum : 41)
Tata ruang sumatera   supriyanto

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...
Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...
Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...infosanitasi
 
Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)
Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)
Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)Oswar Mungkasa
 
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...infosanitasi
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmAmien Saliwu
 
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota BlitarRencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota BlitarWikan Estika
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46isnudani
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Elly Ratni
 
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Andik Irawan
 
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Oswar Mungkasa
 
daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015
daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015
daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015Abraham Hario Lanang
 
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Jhon Blora
 
Profil KOTAKU Kota Kediri
Profil KOTAKU Kota KediriProfil KOTAKU Kota Kediri
Profil KOTAKU Kota Kedirikomunikasiosp
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditamaBerita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditamaYgrex Thebygdanns
 

Mais procurados (17)

Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...
Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...
Pemahaman Fungsi Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Pemb...
 
Phbd 2018
Phbd 2018Phbd 2018
Phbd 2018
 
Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)
Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)
Pola Kebijakan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2006)
 
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
 
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota BlitarRencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
 
Desain program
Desain programDesain program
Desain program
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
 
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
 
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
 
daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015
daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015
daftar peserta final liga proposal pkm sv 2015
 
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
 
Profil KOTAKU Kota Kediri
Profil KOTAKU Kota KediriProfil KOTAKU Kota Kediri
Profil KOTAKU Kota Kediri
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditamaBerita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
 

Destaque

Presentasi inisiatif lokal redd
Presentasi inisiatif lokal reddPresentasi inisiatif lokal redd
Presentasi inisiatif lokal reddYayasan CAPPA
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangYayasan CAPPA
 
Buletin tata ruang dan pertanahan
Buletin tata ruang dan pertanahanBuletin tata ruang dan pertanahan
Buletin tata ruang dan pertanahanGolden Saragih
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruangYayasan CAPPA
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalLintang Nugraheni
 
Redd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantanganRedd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantanganYayasan CAPPA
 

Destaque (9)

Presentasi inisiatif lokal redd
Presentasi inisiatif lokal reddPresentasi inisiatif lokal redd
Presentasi inisiatif lokal redd
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
 
RSI 2011 Annual Report and Membership Directory
RSI 2011 Annual Report and Membership DirectoryRSI 2011 Annual Report and Membership Directory
RSI 2011 Annual Report and Membership Directory
 
Pagerank
PagerankPagerank
Pagerank
 
RSI - Railway Interchange 2011 Trade Show Prospectus
RSI - Railway Interchange 2011 Trade Show ProspectusRSI - Railway Interchange 2011 Trade Show Prospectus
RSI - Railway Interchange 2011 Trade Show Prospectus
 
Buletin tata ruang dan pertanahan
Buletin tata ruang dan pertanahanBuletin tata ruang dan pertanahan
Buletin tata ruang dan pertanahan
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Redd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantanganRedd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantangan
 

Semelhante a Tata ruang sumatera supriyanto

Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolKotjo Negoro
 
Presentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptx
Presentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptxPresentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptx
Presentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptxAlfiHidayat19
 
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananCIFOR-ICRAF
 
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontaloProfile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontaloMartein Adigana
 
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Rickie Wahyudi
 
Presentation ekonomi masyarakat
Presentation ekonomi masyarakatPresentation ekonomi masyarakat
Presentation ekonomi masyarakatanambas
 
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxpromosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxMuhammadAkielElhanie
 
Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...
Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...
Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakartaAdvisory Specialist for P2KP
 
Paparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptxPaparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptxJoko759291
 
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015abunabila
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxPAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxdoglas3
 
Potensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten Sambas
Potensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten SambasPotensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten Sambas
Potensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten Sambassekolahbatasnegeri
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...CIFOR-ICRAF
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) newSyahyuti Si-Buyuang
 
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”Akfadita Dika Parira
 
Profil indagkop kab.humbahas
Profil indagkop kab.humbahasProfil indagkop kab.humbahas
Profil indagkop kab.humbahasZebulon Sitompul
 

Semelhante a Tata ruang sumatera supriyanto (20)

Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tol
 
Presentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptx
Presentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptxPresentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptx
Presentasi Urban Disain Untuk Mentri.pptx
 
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
 
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan Kehutanan
 
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontaloProfile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
 
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
 
Presentation ekonomi masyarakat
Presentation ekonomi masyarakatPresentation ekonomi masyarakat
Presentation ekonomi masyarakat
 
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxpromosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
 
Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...
Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...
Evaluasi Pelimpahan Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Wi...
 
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakarta
 
Paparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptxPaparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptx
 
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
PAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxPAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptx
 
Potensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten Sambas
Potensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten SambasPotensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten Sambas
Potensi & Peluang Investigasi Di Kabupaten Sambas
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
 
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
 
Profil indagkop kab.humbahas
Profil indagkop kab.humbahasProfil indagkop kab.humbahas
Profil indagkop kab.humbahas
 

Mais de Yayasan CAPPA

Usman penegakan hukun tata ruang
Usman penegakan hukun tata ruangUsman penegakan hukun tata ruang
Usman penegakan hukun tata ruangYayasan CAPPA
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam trProblematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam trYayasan CAPPA
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editYayasan CAPPA
 
Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Yayasan CAPPA
 
Bahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pksBahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pksYayasan CAPPA
 
Strategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikStrategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikYayasan CAPPA
 
Konflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihakKonflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihakYayasan CAPPA
 
Ht dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonHt dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonYayasan CAPPA
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutYayasan CAPPA
 
Keberpihakan wonosobo arupa
Keberpihakan wonosobo   arupaKeberpihakan wonosobo   arupa
Keberpihakan wonosobo arupaYayasan CAPPA
 
Redd dari berbagai sudut
Redd dari berbagai sudutRedd dari berbagai sudut
Redd dari berbagai sudutYayasan CAPPA
 
Redd dan studi kasus
Redd dan studi kasusRedd dan studi kasus
Redd dan studi kasusYayasan CAPPA
 

Mais de Yayasan CAPPA (20)

Usman penegakan hukun tata ruang
Usman penegakan hukun tata ruangUsman penegakan hukun tata ruang
Usman penegakan hukun tata ruang
 
Rian
RianRian
Rian
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam trProblematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
 
Presentasi jambi
Presentasi jambiPresentasi jambi
Presentasi jambi
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 edit
 
Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029
 
Bahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pksBahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pks
 
Strategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikStrategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflik
 
Konflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihakKonflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihak
 
Ht dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonHt dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskon
 
Fasilitaor
FasilitaorFasilitaor
Fasilitaor
 
Restorasi 021109
Restorasi 021109Restorasi 021109
Restorasi 021109
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambut
 
Keberpihakan wonosobo arupa
Keberpihakan wonosobo   arupaKeberpihakan wonosobo   arupa
Keberpihakan wonosobo arupa
 
Hutan adat
Hutan adat Hutan adat
Hutan adat
 
Cappa hd
Cappa hdCappa hd
Cappa hd
 
Safeguard redd
Safeguard reddSafeguard redd
Safeguard redd
 
Redd dari berbagai sudut
Redd dari berbagai sudutRedd dari berbagai sudut
Redd dari berbagai sudut
 
Redd dan studi kasus
Redd dan studi kasusRedd dan studi kasus
Redd dan studi kasus
 

Tata ruang sumatera supriyanto

  • 1. Peran dan Fungsi Parlemen dalam Kontrol Kepastian Peraturan Tata Guna Ruang Supriyanto, SP Fraksi Gerakan Keadilan, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi
  • 2. Peran dan Fungsi Dewan Pada tiap fungsi, dibutuhkan partisipasi aktif seluruh anggota dewan untuk melahirkan produk hukum, kebijakan dan keputusan melalui mekanisme, tahapan dan tata tertib dewan. Hal terpenting, sejauh mana komitmen yang dibangun anggota dewan untuk bersama-sama mengakomodir semua kepentingan menuju satu tujuan akhir, menciptakan kesejahteraan dan keadilan di tengah masyarakat. Meski berasal dari fraksi / Partai / Komisi yang berbeda.
  • 3. TUGAS DAN WEWENANG DPRD  Membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah;  Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai APBD yang diajukan kepala daerah;  Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD;  dst…..
  • 5. TATA CARA PEMBENTUKAN PERDA BERDASARKAN PP NO 16 TAHUN 2009 BAB IX Pasal 81 - 88 Pembahasan tingkat II Pembahasan Tingkat I Jawaban Eksekutif atas pemandangan fraksi Pemandangan Umum Fraksi
  • 6. Gambaran Anggota DPRD Provinsi Jambi Periode 2009-2014 45 Anggota DPRD Provinsi Jambi KOMISI I dikelompokkan dalam 7 Fraksi dan Bidang Pemerintahan 4 Komisi. Masing-masing : KOMISI II Bidang Ekonomi 1. Fraksi Demokrat ( 8 Anggota) Pembangunan 2. Fraksi PAN ( 8 Anggota) 3. Fraksi Golkar ( 7 Anggota) KOMISI III 4. Fraksi PDIP ( 5 Anggota) Bidang Pembangunan 5. Fraksi Hanura ( 5 Anggota ) Infrastruktur 6. Fraksi Gerakan Keadilan ( 5 Anggota) 7. Fraksi Hijau ( 7 Anggota) KOMISI IV Bidang Pendidikan dan Kesra
  • 7. Mekanisme Pengawasan Secara umum, pola pengawasan (controlling) yang dilakukan menggunakan metode : 1. Tinjauan ke Lapangan 2. Kunjungan Kerja 3. Serap Aspirasi Konstituen (Reses) 4. Dengar Pendapat (hearing) 5. Masukan informasi dari pihak ketiga (LSM, Media massa, pelajar/ mahasiswa, dsb) Hanya saja, terdapat beberapa kelemahan pada tiap metode diatas. Yaitu : 1. Informasi yang diperoleh tidak menggambarkan persoalan sebenarnya ; 2. Tinjauan lapangan maupun kunjungan kerja memiliki batas waktu dan ruang lingkup yang sangat terbatas. Sehingga kurang mengakomodir masukan dari banyak elemen masyarakat; 3. Dengar pendapat (hearing) terkadang kurang ditindaklanjuti aksi nyata, terutama menyangkut konflik yang terjadi ditengah masyarakat 4. Masukan / informasi pihak ketiga, kadangkala sarat kepentingan kelompok tertentu. Sehingga diperlukan data / informasi tambahan untuk keberimbangan masukan sebelum mengambil keputusan.
  • 8. Batasan Dewan Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Anggota Dewan juga memiliki keterbatasan. Diantaranya : Keterbatasan kemampuan menelaah semua permasalahan (dibutuhkan masukan dan konsultasi dari banyak pihak, terutama aktivis, masyarakat dan kelompok masyarakat yang berkompeten di bidangnya) Sisi Politis : Keterbatasan mempengaruhi kebijakan anggota/ fraksi/ komisi lain. Akibat beragam kepentingan, dasar, filosofis dan cara pandang anggota dewan sebagai wakil rakyat. (Dibutuhkan komitmen cukup kuat mengemban amanah wakil rakyat. Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan kelompok tertentu. Serta perlu membangun pemikiran (main frame) azas kebersamaan untuk rakyat) Tekanan/ kepentingan golongan tertentu yang terselip dalam kebijakan eksekutif dan anggota dewan. Terbatasnya kemampuan “MEMAKSA” Eksekutif melaksanakan masukan- masukan yang diberikan anggota dewan. Baik saat hearing maupun Sidang Paripurna. (Kewenangan dewan, pada banyak hal hanya sebatas rekomendasi pada kepala daerah)
  • 9. TUNGGAKAN MASALAH Akankah Terus Begini ...?
  • 10. Tantangan Hari ini .... Penduduk Miskin (KK) Kegiatan / Pekerjaan 1. Kerinci 23 494 Kegiatan Utama Feb 08 Ags 08 Feb 09 Ags 09 Feb 10 2. Merangin 18 214 (dalam ribuan) 3. Sarolangun 16 562 Penduduk 15+ (jiwa) 1.932 1.957 1.985 2.002 2.031 4. Batang Hari 12 380 Bekerja 1.183 1.224 1.272 1.260 1.291 5. Muaro Jambi 13 038 Pengangguran 74 66 70 74 60 6. Tanjab imur 17 043 7. Tanjab Barat 15 572 Bekerja di Sektor : 8. Tebo 10 256 Pertanian,Perkbn 688,5 606,9 700,3 695,9 670,8 Pertambangan 23,3 12,8 21,7 21 22,7 9. Bungo 10 276 Industri 44,9 46,4 45,2 41,7 34,8 10. Kota Jambi 20 527 Listrik,Gas,Air Bersih 1,3 3,3 3,2 1,7 5,3 Perdgan, rmh makan 180,3 191 202 201,4 211,9 Jumlah 157 362 Transportasi 66 61 61,6 63,4 63,7 Keuangan, Real Estate 7,0 8,1 6,8 11,9 13,5 Jasa Kemasyarakatan 131,5 149,4 175,3 173,5 221,8 Proyeksi Kebutuhan Dasar Masyarakat Tahun 2013 – 2028 2013 2018 2023 2028 Jumlah Penduduk (jiwa) 3,129,387 3,332,006 3,534,627 3,737,245 Jumlah Rumah (Unit) 625,877 666,401 706,925 747,449 Bagaimana Penggunaan Ruang mampu mengatasinya ..........?
  • 11. Kondisi Provinsi Jambi Saat Ini Luas darat : 53.435 Km2 Luas Laut : 4.496 Km2 Panjang Garis Pantai : 211,9 Km Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 2,82 juta jiwa Jumlah Angkatan Kerja 2009 : 1.334 ribu jiwa Jumlah Kesempatan Kerja 2009 : 1.260 ribu orang Pertumbuhan Penduduk 2009 : 1,57% per tahun Upah Minum Provinsi (UMP) 2009 : Rp 825.000,- Kepadatan Penduduk : 53 jiwa/Km2 PDRB H Berlaku 2009 : Rp 42.816 Milyar Pertumbuhan Ekonomi 2009 : 6,4% Indeks Pembangunan Manusia (IPM) : 71,99
  • 12. Gambaran Umum Pemanfaatan Ruang Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya Sektor Pertanian, Perkebunan, Hutan Lindung 163,534 Ha Peternakan Hutan Lindung Gambut 59,995 Ha … (223.529 ha) Karet 643.338 ha Kawasan Suaka Alam Dan Cagar Budaya Kelapa Sawit 484.137 ha Kelapa Dalam 119.030 ha Cagar Alam Hutan Bakau Pantai timur 402.500 Ha Kelapa Hybrida 771 ha Cagar Alam Durian Luncuk I dan II 115 Ha Kulit Kayu Manis 47.237 ha Taman Nasional Kerinci Seblat 450.197 Ha Sawah 179.828 ha Taman Nasional Berbak 142.500 Ha Kopi 23 762 ha Taman Nasional Bukit Dua Belas 60.500 Ha Lada 234 ha Taman Nasional Bukit Tiga Puluh 34.490 Ha Cengkeh 313 ha Taman Hutan Raya Tanjab Timur 17.593 Ha Coklat 1 319 ha Taman Hutan Raya Muarojambi 14.263 Ha Pinang 19 668 ha Taman wisata Alam : 426 Ha Kemiri 796 ha Hutan Biotrop : 3.000 Ha Kapuk 132 ha Kebun Raya Bukit Sari 425,5 Ha Jarak Pagar 169 ha Aren 289 ha Tahura Sultan Taha 15.830 Ha ...(1.141.839,5 Ha) Vanili 14 ha HPH 61.000 ha Teh 2 625 ha 13 IUPHHK 507.019 ha Tebu 1 236 ha Pertambangan 632.522 ha Tembakau 80 ha Kebun/tegalan 363.548 ha Nilam 1 990 ha Padang rumput 28.841 ha Tambak 768 ha Jumlah 1.527.736 ha TOTAL : 4.486. 034 ha Berapa Ruang yang Tersisa ...???
  • 13. Bagaimana dengan Kontrol Kepastian Peraturan Tata guna Ruang.. ???? ? Fakta : 1 Otonomi Daerah telah memberi ruang gerak hampir tidak terbatas bagi kepala daerah. Baik mengeluarkan izin perkebunan, pemanfaatan lahan, pertambangan hingga perindustrian. Keputusan yang dibuat terkadang “Mengabaikan” konsep keseimbangan alam, keberlanjutan ekosistem dan dampak bencana. Karena target kepala daerah yaitu memacu PAD dengan menggandeng investor sebanyak- banyaknya. Peralihan sektor primer ke sektor sekunder juga memacu masifnya aktivitas industri. Tidak selamanya izin pemanfaatan lahan “HARAM” dikeluarkan. Selama tetap memperhatikan konsep keseimbangan dan pemerataan. Keadilan yang diterima antara pengelola (korporasi), masyarakat sekitar dan pemerintah. Adanya aktivitas tanaman monokultur (akasia) di lahan gambut dengan ketebalan diatas 3 meter ; pemanfaatan sempadan sungai untuk kawasan perdagangan modern; eksplorasi dan eksploitasi tambang batubara di penyangga taman nasional dan kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai; penambangan galian C tanpa dilengkapi dokumen Amdal; Izin pertambangan tanpa terlebih dahulu membayar dana Reklamasi; mudahnya izin perkebunan kelapa sawit diterbitkan (113 izin prinsip s.d 2008) Serta diterbitkannya Izin konsesi lahan bagi perusahaan dengan mengabaikan penduduk yang telah terlebih dahulu bermukim didalamnya. Semua fakta, terakumulasi menjadi masalah berkepanjangan yang menuntut upaya maksimal untuk menyelesaikannya.
  • 14. Fakta : 2 Dewan tidak pernah dilibatkan dalam hal perizinan pemanfaatan ruang. Sehingga izin yang ada nyaris diluar kontrol dewan. Masalah baru akan muncul ketika konflik mencuat ke permukaan dan beberapa pihak merasa dirugikan. Fakta : 3 Kemiskinan, ledakan pertumbuhan penduduk, pengangguran dan lapangan kerja menjadi PEKERJAAN RUMAH besar bagi Pemerintah Daerah. Pengaturan tata ruang dalam Ranperda RTRW, diharapkan mampu membuka akses seluas-luasnya menuntaskan masalah diatas. Serta membuka ruang bagi masyarakat untuk berusaha. (Bukannya memberi akses luas bagi korporasi mengeksploitasi sumber daya alam)
  • 15. Apa yang harus dilakukan ..? • Memastikan Perda Tata Ruang dilaksanakan sesuai peruntukannya. • RTRW Kabupaten / Kota senantiasa merujuk Perda RTRW Provinsi 2009-2010. • Harus ada aturan ikutan (tambahan) yang menguatkan Perda RTRW • Melakukan konsultasi publik dengan semua elemen masyarakat secara periodik, untuk mendapat informasi yang sebenarnya tentang pemanfaatan ruang di tengah masyarakat. • Berusaha terlibat dalam proses pembuatan keputusan, terutama perizinan yang dikeluarkan pemerintah. Baik untuk aktivitas perkebunan, pertambangan, perdagangan maupun industri. • Meminta peran serta aktif Komisi AMDAL (Provinsi / kabupaten / kota) untuk meminimalkan kerusakan lingkungan akibat perubahan bentang alam. • Mendorong Pemerintah membuat lembaga ad hoc penyelesaian konflik. Yang memiliki kewenangan verifikasi, pendataan dan penyelesaian konflik secara independen. Mengingat akumulasi konflik lahan dan ruang di Jambi yang semakin bertambah. • Meminta keterbukaan informasi dari pihak Eksekutif. Baik terkait izin yang sudah dan akan dikeluarkan, maupun rencana penggunaan ruang jangka panjang.
  • 16. Khusus usulan pelepasan 120 ribu kawasan hutan : • Harus dipastikan, pelepasan kawasan dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat. Bukan oleh kelompok tertentu apalagi melegalkan aktivitas perambahan yang telah dilakukan perusahaan. • Harus ada pendataan kelompok masyarakat yang telah melakukan perambahan dan pola pemanfaatan lahan nantinya. Sehingga tidak terjadi, jumlah kawasan hutan berkurang, namun kemiskinan justru bertambah.
  • 17. Konsep pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup Mengoptimalkan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup dengan meningkatkan kemauan politik pemerintah, serta partisipasi masyarakat dan tanggung jawab internasional. Menjadikan kehidupan seluruh umat manusia yang layak dibumi yang satu, sebab baru bumi satu-satunya ini yang layak dihuni
  • 18. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia supaya mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka lalu mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS. AR-ruum : 41)