SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
TEORI PROBABILITAS
       ANDHIN DYAS FITRIANI, M. PD
 Rasio antara banyaknya cara suatu
  peristiwa tertentu dapat terjadi dengan
  jumlah total peristiwa yang sama untuk
  terjadi
 Probabilitas terjadinya peristiwa A
  dinyatakan dengan P(A) dapat
  didefinisikan sebagai proporsi banyaknya
  peristiwa A terjadi pada sejumlah besar
  percobaan berulang dengan kondisi yang
  identik



Probabilitas - 1
 P (A) = N(A) / N(S)
   N(A) = banyak peristiwa A terjadi
   N(S) = banyaknya pengulangan
  percobaan
 Secara matematis, probabilitas adalah
  suatu proporsi, sehingga probabilitas
  dinyatakan




Probabilitas - 2
   Suatu percobaan adalah suatu proses yang
    dibentuk dari sejumlah observasi. Nilai
    observasi disebut hasil percobaan (outcomes)
   kumpulan dari seluruh hasil percobaan
    disebut ruang sampel
   suatu ruang sampel dinotasikan sebagai S,
    dimana elemen dari ruang sampel disebut
    titik sampel
   Ruang sampel untuk suatu percobaan dapat
    dijelaskan dengan menggunakan diagram
    venn atau diagram pohon

Percobaan, Hasil dan ruang
Sampel
 Kejadian adalah kumpulan yang terdiri
  dari satu atau lebih hasil sebuah
  percobaan dan merupakan himpunan
  bagian dari ruang contoh
 Kejadian sederhana: kejadian yang
  dinyatakan sebagai himpunan yang hanya
  terdiri dari satu titik sampel
 Kejadian majemuk: kejadian yang
  dinyatakan sebagai gabungan beberapa
  kejadian sederhana



Kejadian
   Untuk menghitung peluang kejadian A,
    jumlahkan peluang semua titik sampel yang
    menyusun kejadian A atau P(A)
   Ilustrasi: Anggap kita memilih 2 orang dari
    anggota suatu kelompok dimana kategori
    pilihan adalah Pria atau Wanita.
     S={PP, PW, WP, WW}
     masing-masing hasil (PP, PW, WP, WW)
    disebut kejadian sederhana. Jika A
    merupakan kejadian dimana paling banyak
    ada 1 pria yang terpilih maka kejadian A
    ={PW, WP, WW} disebut kejadian majemuk

Probabilitas Kejadian
 Bisa berupa irisan, gabungan atau
  komplemen.
 Anggap A dan B merupakan kejadian
  dalam sebuah ruang sampel
 Irisan A dan B dinotasikan dengan
  adalah kejadian yang mengandung semua
  unsur persekutuan A dan B

   Bila kejadian A dan B tidak memiliki
    persekutuan, dikatakan kejadian A dan
    kejadian B saling terpisah

Pengolahan terhadap Kejadian
   Gabungan / union (     ) adalah kejadian
    yang mencakup semua unsur aanggota A
    atau anggota B atau keduanya

   Komplemen suatu kejadian A relatif
    terhadap S adalah himpunan semua
    anggota S yang bukan anggota A (A’)




Pengolahan terhadap Kejadian
Diagram venn
 Pencacahan ruang sampel adalah
  menghitung banyaknya titik atau kejadian
  dalam ruang sampel tanpa mendaftarkan
  dulu unsur-unsurnya
 Prinsip dasar mencacah dengan
  menggunakan kaidah
  penggandaaan/perkalian : jika peristiwa A
  terjadi dengan m cara dan peristiwa B
  terjadi n cara, maka peristiwa A dan B
  dapat terjadi mn cara



Ruang Sampel-1
 Seseorang memiliki 3 buah kemeja yang
  berwarna putih, hijau, biru, serta memiliki
  2 buah celana yang berwarna hitam dan
  coklat. Berapa banyak kemungkinan
  pasangan kemeja dan celana yang bisa ia
  pakai?
 Ia memiliki 3 X 2 = 6 kemungkinan.
               K putih   K hijau   K biru

    C hitam

    C coklat


Ruang Sampel-2
 Suatu susunan yang dibentuk oleh
  keseluruhan atau sebagian dari
  sekumpulan data
 Banyaknya permutasi n benda yang
  berbeda = n!
   3 buah huruf dapat dibuat 6 susunan
  berbeda (abc, acb, bac, bca, cab, cba)
 banyaknya permutasi akibat pengambilan
  r benda dari n benda yang berbeda adalah


Permutasi-1
Contoh
1. Berapa buah permutasi yang dapat
   terjadi dari huruf-huruf pada kata
   “kakak”?
2. kelompok belajar statistika yang
   memiliki 15 mahasiswa akan memilih 3
   orang pengurus masing-masing sebagai
   ketua, sekretaris, dan bendahara
   kelmpok belajar. Berapa banyak cara
   yang mungkin terjadi?



Permutasi-2
   Banyaknya permutasi yang berbeda dari n
    buah benda, dengan n1 jenis pertama, n2
    jenis kedua, ..., nk jenis ke-k adalah




Permutasi-3
 Pengambilan r benda dari n benda tanpa
  memperhatikan urutan
 Banyaknya kombinasi hdari r benda dari n
  benda berbeda:




Kombinasi
 Cth:
1. Dari satu set soal yang terdiri dari 8 soal,
   setiap mahasiswa hanya diwajibkan
   mengerjakan 5 soal, berapa macam
   susunan jawaban soal yang mungkin
   terjadi?
2. Kelompok belajar statistika yang gerdi dari
   13 anggota akan memilih 5 orang wakil
   untuk mengikuti lomba statistika. Berapa
   banyak tim yang mungkin terbentuk?


Kombinasi
 Bila A dan B adalah 2 kejadian
  sembarang:
 Bila A dan B saling terpisah:


   Bila A dan A’ dua kejadian yang saling
    berkomplamen




Hukum Probabilitas
 Menghitung peluang suatu kejadian
  berdasarkan peluang kejadian lain yang
  telah terjadi
 Peluang bersyarat B jika A diketahui:



   Dua kejadian A dan B dikatakan bebas
    jika           atau




Peluang Bersyarat

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Pert 7 teori probabilitas

Semelhante a Pert 7 teori probabilitas (20)

Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptxBab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
6. Konsep Dasar Peluang.pdf
6. Konsep Dasar Peluang.pdf6. Konsep Dasar Peluang.pdf
6. Konsep Dasar Peluang.pdf
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitas
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluang
 
Statistika & peluang
Statistika & peluangStatistika & peluang
Statistika & peluang
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
 
Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1
 
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
 
Teori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptxTeori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptx
 

Mais de Canny Becha

Pert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataPert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataCanny Becha
 
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasPert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasCanny Becha
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiCanny Becha
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasCanny Becha
 
Statistika – pert 1
Statistika – pert 1Statistika – pert 1
Statistika – pert 1Canny Becha
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaranCanny Becha
 
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
Pert 2   distribusi frekuensi(2012)Pert 2   distribusi frekuensi(2012)
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)Canny Becha
 
Kelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpaduKelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpaduCanny Becha
 
Ppt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanahPpt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanahCanny Becha
 
Metode penelitian
Metode penelitian  Metode penelitian
Metode penelitian Canny Becha
 

Mais de Canny Becha (11)

Ppt bahan ajar
Ppt bahan ajarPpt bahan ajar
Ppt bahan ajar
 
Pert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataPert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerata
 
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasPert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
 
Statistika – pert 1
Statistika – pert 1Statistika – pert 1
Statistika – pert 1
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
 
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
Pert 2   distribusi frekuensi(2012)Pert 2   distribusi frekuensi(2012)
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
 
Kelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpaduKelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpadu
 
Ppt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanahPpt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanah
 
Metode penelitian
Metode penelitian  Metode penelitian
Metode penelitian
 

Pert 7 teori probabilitas

  • 1. TEORI PROBABILITAS ANDHIN DYAS FITRIANI, M. PD
  • 2.  Rasio antara banyaknya cara suatu peristiwa tertentu dapat terjadi dengan jumlah total peristiwa yang sama untuk terjadi  Probabilitas terjadinya peristiwa A dinyatakan dengan P(A) dapat didefinisikan sebagai proporsi banyaknya peristiwa A terjadi pada sejumlah besar percobaan berulang dengan kondisi yang identik Probabilitas - 1
  • 3.  P (A) = N(A) / N(S) N(A) = banyak peristiwa A terjadi N(S) = banyaknya pengulangan percobaan  Secara matematis, probabilitas adalah suatu proporsi, sehingga probabilitas dinyatakan Probabilitas - 2
  • 4. Suatu percobaan adalah suatu proses yang dibentuk dari sejumlah observasi. Nilai observasi disebut hasil percobaan (outcomes)  kumpulan dari seluruh hasil percobaan disebut ruang sampel  suatu ruang sampel dinotasikan sebagai S, dimana elemen dari ruang sampel disebut titik sampel  Ruang sampel untuk suatu percobaan dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram venn atau diagram pohon Percobaan, Hasil dan ruang Sampel
  • 5.  Kejadian adalah kumpulan yang terdiri dari satu atau lebih hasil sebuah percobaan dan merupakan himpunan bagian dari ruang contoh  Kejadian sederhana: kejadian yang dinyatakan sebagai himpunan yang hanya terdiri dari satu titik sampel  Kejadian majemuk: kejadian yang dinyatakan sebagai gabungan beberapa kejadian sederhana Kejadian
  • 6. Untuk menghitung peluang kejadian A, jumlahkan peluang semua titik sampel yang menyusun kejadian A atau P(A)  Ilustrasi: Anggap kita memilih 2 orang dari anggota suatu kelompok dimana kategori pilihan adalah Pria atau Wanita. S={PP, PW, WP, WW} masing-masing hasil (PP, PW, WP, WW) disebut kejadian sederhana. Jika A merupakan kejadian dimana paling banyak ada 1 pria yang terpilih maka kejadian A ={PW, WP, WW} disebut kejadian majemuk Probabilitas Kejadian
  • 7.  Bisa berupa irisan, gabungan atau komplemen.  Anggap A dan B merupakan kejadian dalam sebuah ruang sampel  Irisan A dan B dinotasikan dengan adalah kejadian yang mengandung semua unsur persekutuan A dan B  Bila kejadian A dan B tidak memiliki persekutuan, dikatakan kejadian A dan kejadian B saling terpisah Pengolahan terhadap Kejadian
  • 8. Gabungan / union ( ) adalah kejadian yang mencakup semua unsur aanggota A atau anggota B atau keduanya  Komplemen suatu kejadian A relatif terhadap S adalah himpunan semua anggota S yang bukan anggota A (A’) Pengolahan terhadap Kejadian
  • 10.  Pencacahan ruang sampel adalah menghitung banyaknya titik atau kejadian dalam ruang sampel tanpa mendaftarkan dulu unsur-unsurnya  Prinsip dasar mencacah dengan menggunakan kaidah penggandaaan/perkalian : jika peristiwa A terjadi dengan m cara dan peristiwa B terjadi n cara, maka peristiwa A dan B dapat terjadi mn cara Ruang Sampel-1
  • 11.  Seseorang memiliki 3 buah kemeja yang berwarna putih, hijau, biru, serta memiliki 2 buah celana yang berwarna hitam dan coklat. Berapa banyak kemungkinan pasangan kemeja dan celana yang bisa ia pakai?  Ia memiliki 3 X 2 = 6 kemungkinan. K putih K hijau K biru C hitam C coklat Ruang Sampel-2
  • 12.  Suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan data  Banyaknya permutasi n benda yang berbeda = n! 3 buah huruf dapat dibuat 6 susunan berbeda (abc, acb, bac, bca, cab, cba)  banyaknya permutasi akibat pengambilan r benda dari n benda yang berbeda adalah Permutasi-1
  • 13. Contoh 1. Berapa buah permutasi yang dapat terjadi dari huruf-huruf pada kata “kakak”? 2. kelompok belajar statistika yang memiliki 15 mahasiswa akan memilih 3 orang pengurus masing-masing sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara kelmpok belajar. Berapa banyak cara yang mungkin terjadi? Permutasi-2
  • 14. Banyaknya permutasi yang berbeda dari n buah benda, dengan n1 jenis pertama, n2 jenis kedua, ..., nk jenis ke-k adalah Permutasi-3
  • 15.  Pengambilan r benda dari n benda tanpa memperhatikan urutan  Banyaknya kombinasi hdari r benda dari n benda berbeda: Kombinasi
  • 16.  Cth: 1. Dari satu set soal yang terdiri dari 8 soal, setiap mahasiswa hanya diwajibkan mengerjakan 5 soal, berapa macam susunan jawaban soal yang mungkin terjadi? 2. Kelompok belajar statistika yang gerdi dari 13 anggota akan memilih 5 orang wakil untuk mengikuti lomba statistika. Berapa banyak tim yang mungkin terbentuk? Kombinasi
  • 17.  Bila A dan B adalah 2 kejadian sembarang:  Bila A dan B saling terpisah:  Bila A dan A’ dua kejadian yang saling berkomplamen Hukum Probabilitas
  • 18.  Menghitung peluang suatu kejadian berdasarkan peluang kejadian lain yang telah terjadi  Peluang bersyarat B jika A diketahui:  Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika atau Peluang Bersyarat