Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan tikus secara umum, meliputi definisi rodensia dan tikus, klasifikasi tikus, karakteristik fisik tikus, habitat tikus, dan deskripsi beberapa jenis tikus yang sering ditemukan di lingkungan rumah."
2. OUTLINE PENGENDALIAN TIKUS
DASAR-DASAR PENGENALAN TIKUS
BIOLOGI DAN EKOLOGI TIKUS
PENGENDALIAN TIKUS
METODE/TEKNIK STUDI TENTANG TIKUS
3. TUJUAN
Tujuan Intruksional Umum
Mahasiswa memahami istilah rodensia dan tikus, jenis, habitat, dan
cara identifikasi tikus yang berguna dalam melaksanakan
pengendalian tikus di lingkungan rumah.
Tujuan Intruksional khusus
MAHASISWA mampu:
1.Menjelaskan definisi rodensia dan tikus
2.Menjelaskan klasifikasi/golongan tikus dlm dunia
binatang
3.Menyebutkan karakteristik tikus
4.Menjelaskan cara identifikasi tikus
4. A. Rodentia dan tikus
•
•
•
•
•
Bajing, tupai, marmot, leming, gerbil, landak, berang-berang dan
tikus mempunyai sedikit persamaan, mirip tetapi juga sangat
berbeda. Mengapa demikian ?.
Ciri paling utama semua rodensia (rodere = mengerat)., besar
atau kecil,
– sepasang gigi seri pahat pada rahang atas dan bawah,
– tidak memiliki gigi taring dan beberapa geraham depan,
Rodensia terbagi atas 3 bentuk yaitu
– rodensia bentuk tupai,
– rodensia bentuk tikus
– rodensia bentuk landak
Kata ‘tikus’ mempunyai beberapa perbedaan konotasi menurut
siapa orang yang menggunakannya.
‘tikus’, badannya berukuran kecil (kurang dari 600 mm), gilik,
tertutup rambut, berkaki 2 pasang, ekor panjang dan bersisik.
Ekor panjang dan bersisik inilah yang membedakan antara
rodensia bentuk tikus dan rodensia lainnya
5. Rodensia menurut bentuk dan
Rodensia menurut bentuk dan
strukturnya
strukturnya
Sciuromorpha (rodensia
bentuk bajing)
Myomorpha (rodensia
bentuk tikus)
Hystricomorpha (rodensia bentuk landak)
6. B. Klasifikasi dan nama ilmiah tikus
•
Rodensia memiliki ± 1.749 spesies (35% dari 5.000 jenis binatang mamalia
yang telah dikenal), perlu pengelompokkan atau klasifikas.
•
Sistem klasifikasi Linnaeus.
– Klasifikasi ini menempatkan jenis dalam serangkaian kategori,
berdasarkan derajat kemiripan struktur dan pengetahuan tentang
evolusi leluhur dan keturunan jenis prasejarah yang sama.
– Urutannya adalah kelas, ordo, suku, marga, dan jenis. Pengelompokkan
ini dapat dipertajam dengan menggunakan awalan “sub” atau infra atau
disatukan dengan menggunakan awalan “super”.
•
Cara pemberian nama tikus : nomenklatur.
– Nama jenis tikus telah diatur pada buku Kode International Tatanama
Binatang.
– Nama ilmiah setiap jenis tikus selalu dalam bahasa latin.
• Nama ilmiah jenis tikus terdiri atas dua kata dalam bahasa Latin.
• Kata pertama; marga, kata ke dua ; jenis. Penulisan selanjutnya
cukup denga menulis singkatan marga
• Ditulis miring atau digarisbawahi.
• Sub jenis menunjukkan perbedaan yang diakibatkan barrier
geografis, genetik dan lain-lain
7. Strien (1983) A guide of the track of mammals of
western Indonesia, klasifikasi tikus di Indonesia
sebagai berikut :
Klas
: Mammalia
Ordo : Rodentia
Familia
: Muridae
Sub familia : 1. Murinae
2. Hydromyinae
9. C.Karakteristik tikus
Ciri tikus
•Tikus memiliki ciri-ciri kepala, badan dan ekor terlihat jelas,
tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan kadang-kadang
berambut.
•Memiliki sepasang daun telinga, mata dengan membran
niktitans, bibir kecil dan lentur. Di sekitar hidung/moncong
terdapat misae.
•Badan tikus berukuran kecil (± 600 mm): mamalia kecil.
•Ukuran panjang badan tikus lebih besar ( ≥180 mm) dari pada
mencit (≤180 cm)
•Tikus betina mempunyai kelenjar mamae berjumlah 4 – 6
pasang .
•Kaki depan lebih kecil dari pada kaki belakang. Kaki depan
memiliki 4 jari, sedang kaki belakang 5 jari.
•Ekor tikus lebih panjang atau lebih pendek daripada badannya.
•Anus di bawah ekor. Organ reproduksi terletak di sebelah
anterior anus.
10. Bentuk morfologi tikus
Bentuk morfologi tikus
Kepala
Badan berambut
Telinga
Misae dan hidung
Mata
Ekor bersisik
Kaki depan 4 jari
Kaki belakang 5 jari
Perut/abdomen
11. Ciri lain untuk membedakan jenis tikus adalah bagian tengkoraknya. Ukuran
Ciri lain untuk membedakan jenis tikus adalah bagian tengkoraknya. Ukuran
tengkorak tikus lebih panjang, yaitu 38 – 51 mm, dari pada tengkorak mencit
tengkorak tikus lebih panjang, yaitu 38 – 51 mm, dari pada tengkorak mencit
yaitu 20 – 22 mm
yaitu 20 – 22 mm
Tikus riul
R.norvegicus
Tikus rumah R.rattus diardii
Mencit M.musculus
20-22 mm
38-44 mm
48-51 mm
12. • Tikus memiliki susunan gigi sebagai berikut :
– pada setiap rahang dijumpai 2 buah gigi seri di atas dan di bawah,
– gigi taring dan gigi premolar tidak ada, tetapi mempunyai gigi molar
sebanyak 3 pasang di atas dan 2 atau 3 pasang di bawah.
– Jumlah gigi tikus adalah 16 buah.
– Antara gigi seri dan geraham terbentuk suatu celah. Celah tersebut
disebut diastema.
– Rumus gigi tikus adalah :
I C P
1 0 0
1 0 0
M
3/0 x 2, jumlahnya 16
2/3
Keterangan :
I = incisor (gigi seri) ; C = canine (gigi taring) ;P = premolar (geraham
depan); M = molar (geraham)
13. Letak gigi seri dan geraham tikus
gigi seri
rahang atas
baris gigi maksilaris
gigi seri
diastema
gigi seri
•
rahang bawah
14. Perbedaan dasar tiga jenis tikus di sekitar lingkungan rumah
Tikus got
R. norvegicus
Keterangan
Tikus rumah
R. rattus
Tikus nying-nying
Mus mussulus
•BADAN
•Besar, kuat
•Langsing, lincah, lebih
kecil daripada rikus
got
•Kecil ramping
•UKURAN BADAN DEWASA
•Berat rata-rata; panjang kepala,
badan sampai ujung ekor
•300 g
•190-250 mm
•150-220 mm
•200 g
•150-220 mm
•180-250 mm
•15 g
•60-90 mm
•70-100 mm
•MONCONG HIDUNG
•Tumpul
•Lancip
•Lancip
•TELINGA
•Kecil tertutup dengan
rambut pendek
•Besar tanpa rambut
pendek
•Besar
•MATA
•Kecil
•Besar, menonjol
•Kecil
15. Keterangan
Tikus got
R. norvegicus
Tikus rumah
R. rattus
Tikus nying-nying
Mus mussulus
•EKOR
•Bagian atas gelap bagian
bawah terang
•Polos gelap
•Kecil, polos gelap
•RAMBUT
•Rambut kasar berwarna
coklat dengan rambut kasar
coklat tersebar tak teratur di
seluruh badan: rambut perut
abu-abu sampai putih
•Abu-bau
sampai
hitam, rambut halus
•Coklat mengkilat – abu-abu
mengkilat
•Feses/kotoran
•Bentuk kapsul (20 mm)
•Gelendong (12 mm)
•Balok (3-6 mm)
•INDERA;
Penglihatan,
penciuman,
pengecap, pearasa
dan pendengar
•Kurang baik, buta warna,
baik
•Kurang baik,
warna, baik
buta
•Kurang baik, buta warna,
baik
•MAKANAN
•Omnivorous, memakan
segala makanan: daging,
ikan, biji-bijian dll (28g/hari)
•Omnivorous,
terutama;
buahbuahan,
kacang
sayuran, biji-bijian dll
(28g/hari)
•Lebih menyukai biji sereal
(3 gr/hari)
•KELEBIHAN
•Dapat memanjat,
kurang lincah
•Lincah, aktif memanjat
•Pemanjat ulung
•SARANG
•Membuat liang
•Celah dinding,
dan pohon
•Di almari pakaian, buku,
atau tempat penyim-panan
barang lainnya.
•DAYA JELAJAH
•Luas :150-390 mm
•Luas :150-390 mm
tetapi
atap
•Sempit : 30-60 mm
16. HABITAT TIKUS
HABITAT TIKUS
Jenis domestik (domestic species)
aktivitas hidupnya (terutama mencari makan, berlindung, bersarang, dan
berkembang biak) di dalam rumah (commensal rodent) atau synanthropic),
(atap, sela-sela dinding, dapur, almari), gudang, kantor, pasar, selokan, dan
lain-lain.
Jenis peridomestik (peridomestic species)
Aktivitas hidup tikus jenis ini sebagian besar dilakukan di luar rumah dan
sekitarnya ; di lahan pertanian, perkebunan, sawah dan pekarangan rumah
Jenis silvatik (sylvatic species)
Tikus jenis ini aktivitas hidupnya dilakukan jauh dari lingkungan manusia.
Binatang ini memakan tumbuhan liar, bersarang di hutan, dan jarang
berhubungan dengan manusia.
18. D. Deskripsi tikus di lingkungan rumah
•
•
Tikus rumah Rattus rattus diardii (Jentink)
Panjang total ujung kepala sampai ujung ekor 220–370 mm, ekor 101-180 mm,
kaki belakang 20–39 mm, telinga 13–23 mm. Rumus mamae 2 + 3 = 10. Warna
rambut badan atas coklat tua dan rambut badan bawah (perut) coklat tua kelabu.
Tikus jenis ini banyak dijumpai di rumah (atap, kamar, dapur) dan gudang.
Kadang-kadang ditemukan pula di kebun sekitar rumah.
•
•
Tikus riol Rattus norvegicus (Berkenhout)
Panjang ujung kepala sampai ekor 300–400 mm, ekor 170-230 mm, kaki
belakang 42–47 mm, telinga 18–22 mm. Rumus mamae 3+3 = 12. Warna rambut
badan atas coklat kelabu, rambut bagian perut kelabu. Banyak dijumpai di saluran
air/riol/got di daerah pemukiman kota dan pasar
•
•
Tikus ladang Rattus exulans (Peale)
Panjang ujung kepala sampai ekor 139–365 mm, ekor 108–147 mm, kaki
belakang 24–35 mm, telinga 11–28 mm. Rumus mamae 2+2 = 8. Warna rambut
badan atas coklat kelabu, rambut bagian perut putih kelabu. Terdapat di semaksemak dan kebun/ladang sayur-sayuran dan pinggiran hutan, kadang-kadang
masuk ke rumah (Gambar 7).
19. •
•
Tikus belukar Rattus tiomanicus (Miller)
Panjang ujung kepala sampai ekor 245 –397 mm, ekor 123 - 225 mm, kaki belakang 24 – 42
mm, telinga 12 – 29 mm. Rumus mamae 2 + 3 = 10. Warna rambut badan atas coklat
kelabu, rambut bagian perut putih krem. Terdapat di semak-semak dan kebun/ladang sayursayuran
•
•
Tikus dada putih Rattus niviventer (Bonhote)
Panjang ujung kepala sampai ekor 187–370 mm, ekor 100–210 mm, kaki belakang 18– 33
mm, telinga 16–32 mm. Rumus mamae 2 + 2 = 8. Berambut kaku. Warna rambut badan atas
kuning coklat kemerahan, rambut bagian perut putih. Ekor bagian atas berwarna coklat dan
bagian bawah berwarna putih. Terdapat di daerah pegunungan, semak-semak, rumpun
bambu dan hutan
•
•
Tikus sawah Rattus argentiventer (Robinson & Kloss)
Panjang ujung kepala sampai ekor 270–370 mm, ekor, 130 - 192 mm, kaki belakang 32 – 39
mm, telinga 18–21 mm. Rumus mamae 3 + 3 = 12. Warna rambut badan atas coklat muda
berbintik-bintik putih, rambut bagian perut putih atau coklat pucat. Terdapat di sawah dan
padang alang-alang
•
•
Tikus wirok Bandicota indica (Bechstein)
Panjang ujung kepala sampai ekor 400 – 580 mm, ekor 160 – 315 mm, kaki belakang 47 –
53 mm, telinga 29 – 32 mm. Rumus mamae 3 + 3 = 12. Warna rambut badan atas dan
rambut bagian perut coklat hitam.Rambutnya agak jarang dan rambut di pangkal ekor kaku
seperti ijuk. Banyak dijumpai di daerah berawa, padang alang-alang, dan kadang-kadang di
kebun sekitar rumah
•
•
Mencit rumah Mus musculus Linnaeus
Panjang ujung kepala sampai ekor kurang dari 175 mm, ekor 81–108 mm, kaki belakang
12–18 mm, telinga 8–12 mm. Rumus mamae 3 + 2 = 10. Warna rambut badan atas dan
bawah coklat kelabu. Terdapat di dalam rumah ; dalam almari, dan tempat penyimpanan
lainnya
20. E. Cara identifikasi tikus
•
Identifikasi tikus merupakan penetapan atau penentuan jenis tikus berdasarkan ciriciri atau identitas tertentu.
•
•
Untuk menentukan jenis tikus digunakan tanda-tanda morfologi luar yang meliputi:
warna dan jenis rambut, warna dan panjang ekor, bentuk dan ukuran tengkorak
1. panjang total, dari ujung hidung sampai ujung ekor (Panjang Total = PT 2.
2. panjang ekor, dari pangkal sampai ujung (Panjang Ekor = PE
3. panjang telapak kaki belakang, dari tumit sampai ujung kuku (Panjang kak
belakang=K)
4. panjang telinga, dari pangkal daun telinga sampai ujung daun telinga (T),
5. berat badan, dan
6. jumlah puting susu pada tikus betina, yaitu jumlah puting susu di bagian dada
dan perut (Dada (D) + Perut (P)). Contoh 2 + 3 = 10 artinya 2 pasang di bagian
dada dan 3 pasang di bagian perut sama dengan 10 buah.
•
Semua ukuran badan tikus dalam literatur ilmu binatang diutarakan dalam unit
sistem metrik. Paling lazim dalam milimeter (mm) untuk ukuran linear dan untuk
bobot dalam gram (g). Ini akan ditaati dalam pedoman pelatihan ini.
21. CARA MENGUKUR TIKUS
CARA MENGUKUR TIKUS
Panjang total (TL)
Panjang Ekor (T)
Panjang kaki belakang (HF)
Panjang telinga (E)