SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
ABSTRAK
Moh. Imam Syamroni Latif
Pascasarjana STAIN Pamekasan
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian
tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan berbagai
hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase
perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari
hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah
proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan
kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa
berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn
merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang
kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi ke dalam dua kelompok : (1)
prinsip–prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan
kegiatan penilaian
Kata Kunci : kurikulum, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektifitas, efisien.
A. Pendahuluan
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif,
didalamnya mencakup : perencanaan, penerapan dan evaluasi. Penerapan
kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha
mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi
kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk
menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian
program-program yang telah direncanakan, dan hasil kurikulum itu sendiri.
Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait
langsung dengan dunia pendidikan saja, namun didalamnya melibatkan banyak
orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur
masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan
kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah kaidah atau hukum yang akan
menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum dapat
menggunakan prinsip prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-
hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu dalam
implementasi kurikulum disuatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di
lembaga pendidikan lainnnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip
prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Mengenai
prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum akan kami jelaskan
selengkapnya dalam pembahasan.
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurukulum disusun
oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat
pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini
disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan,
dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Suatu
kurikulum diharapkan memberi landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi
pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan
tantangan perkembangan masyarakat. 1
Berbagai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum ialah pengembangan tidak bertentangan dengan : Pancasila dan UUD
1945, nilai-nilai hidup, tujuan pendidikan nasional GBHN, peraturan
Pemerintah No. 26,27,28,29, dan 30 tahun 1990, undang-undang Pendidikan
Tahun 2003, dan juga hendaknya memperhatikan perkembangan IPTEKS dan
karakteristik peserta didiknya. 2
1
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:
Rajawali, 2012), 64.
2
Prof. Drs. H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004),
58.
Dari sumbernya prinsip pengembangan kurikulum , yaitu sebagai
berikut; Pertama : Data empiris, yaitu merujuk pada pengalaman
terdokumentasi dan terbukti efektif. Kedua ; Data eksperimen yaitu merujuk
pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan merupakan data yang
dipandang valid dan reliable, sehingga tingkat kebenaran meyakinkan untuk
dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Ketiga ; Cerita atau legenda
yang hidup di masyarakat yaitu adat istiadat yang hidup di masyarakat (folklore
of curriculum). Keempat ; Akal sehat (common of sense). 3
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi
tiga tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth),
Anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang
masih memerlukan pembuktian (hypothesis). 4
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu
pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan
berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam
fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari
hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah
proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan
kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa
berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn
merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang
kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang
dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu, adanya berbagai prinsip
dalam kurikulum dan pengembangannya merupakan suatu ciri bahwa
kurikulum itu merupakan suatu area atau suatu lapangan study.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata mengetengahkan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1)
prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
3
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, 65.
4
Ibid.
efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan
kegiatan penilaian. 5
1. Prinsip Prinsip Umum
a. Prinsip Relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi diantara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan
evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen
tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi (relevansi epistomologis). Tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis). 6
Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam
masyarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum hendaknya
mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya
menyiapkan anak untuk hidupnya sekarang tetapi juga yang akan
datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam, yaitu ada
kesesuaian atau konsistensi antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan
penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan
kurikulum. 7
Misalnya, sekolah di desa dengan lingkungan masyarakat petani
akan lebih mengenal jika pemilihan bahan atau pemberian contoh-
contoh pelajaran di ambil dari masalah-masalah yang berkaitan dengan
pertanian. Pemilihan bahan atau contoh pelajaran yang berkaitan dengan
kota-kota besar dengan segala permasalahannya akan kurang praktis
5
Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), 150-151.
6
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Sebuah Inovasi
Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 215.
7
Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 150.
karena tidak sesuai dengan lingkungan anak. Sekolah yang berada di
daerah perkotaan, maka kondisi perkotaan hendaknya diperkenalkan
kepada peserta didik, seperti keramaian lalulintas di kota, dan
sebagainya. Demikian pula, sekolah yang berada di daerah pantai, maka
kondisi pantai (misalnya tentang tambak) hendaknya di perkenalkan
kepada peserta didik melalui proses belajar mengajar, dan sebagainya
b. Prinsip Fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam elaksanaannya.
Memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan
situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar belakang peserta didik. 8
Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki
latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam
pelaksanaannya memungkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar
belakang anak. Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,
dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosisten
dan kemampuan setempat. 9
c. Prinsip Kontinuitas
Yakni adanya kesinanmbungan dalam kurikulum, baik secara
vertikal maupun secara horisontal. Pengalaman-pengalaman belajar
yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik
yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antar
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. 10
8
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
9
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum tingakat satuan pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 2008), 111.
10
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum
menunjukkan adanya saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis
pendidikan, dan bidang studi. 11 Perkembangan dan proses belajar anak
berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau
terhenti-henti.
d. Prinsip Efisiensi
Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lainnya yang ada
secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasil memadai. 12
Yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan
biayanya juga murah. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum
kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan
mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar
dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam
keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat maupun
personalia. 13
e. Prinsip Efektivitas
Yakni mengusahakan agar kegiatan perkembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas
maupun kuantitas. 14
Prinsip efektivitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan
kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan.
Dalam proses pendidikan, efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi
yakni: Efektivitas mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
dengan baik, dan efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh
mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui
kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
11
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007), 182.
12
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
13
Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 151.
14
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 215.
Efektivitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai
keterkaitan erat antara pendidik dan anak didik. Faktor pendidik dan
anak didik, serta perangkat-perangkat lainya yang bersifat operasional,
sangat penting dalam hal efektivitas proses pendidikan atau
pengembangan kurikulum. 15
2. Prinsip Prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan
kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi,
pengalaman belajar, dan penilaian. Prinsip-prinsip khusus ini meliputi:
Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan.
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada
tujuan pendidikan. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah
b) Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan
mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka
c) Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu
d) Survei tentang manpower
e) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
f) Penelitian
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan
yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan
beberapa hal:
a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk
perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.
b) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
15
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, 181.
c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Apakah metode/teknik balajar mengajar yang digunakan cocok untuk
mengajarkan bahan pelajaran?
b) Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi
sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
c) Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat?
d) Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk
mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor?
e) Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau
mengaktifkan guru atau kedua-duanya?
f) Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya
kemampuan baru?
g) Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di
sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di
rumah dan di masyarakat?
h) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang
menekankan “learning by doing” di samping “learning by seeing and
knowing”.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar-mengajar yang baik perlu disukung oleh penggunaan
media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
a) Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah
tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apa penggantinya?
b) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memerhatikan: bagaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu
pembuatannya?
c) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam
bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
d) Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?
e) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
a) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk tingkah-
tingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungkan dengan bahan
pelajaran. Tuliskan butir-butir test.
b) Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa
hal:
Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan
ditest?
Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test?
Apakah test tersebut uaraian atau objektif?
Berapa banyak butir test perlu disusun?
Apakah test tersebut diadministrasikan oleh guru atau oleh murid?
c) Dalam pengelolaan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
Norma apa yang digunakan di dalam pengelolaan hasil test?
Apakah digunakan formula quessing?
Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
Skor standar apa yang digunakan?
Untuk apakah hasil-hasil test digunakan? 16
C. Kesimpulan
16
Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 152-155
Prinsip pengembangan kurikulum adalah asas, dasar, keyakinan, dan
pendirian juga merupakan kaidah-kaidah yang akan menjiwai suatu kurikulum.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang
telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri
prinsip-prinsip baru.
Sumber prinsip pengembangan kurikulum , yaitu data empiris, data
eksperimen, cerita atau legenda yang hidup di masyarakat dan Akal sehat
(common of sense).
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum diklasifikasikan menjadi tiga
tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth), Anggapan
kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian (hypothesis).
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi dua kelompok :
1. Prinsip-prinsip umum ; relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas.
2. Prinsip-prinsip khusus ; prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,
prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan
dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan
pemilihan kegiatan penilaian.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2012, Kurikulum dan
Pembelajaran, Jakarta: Rajawali.
Prof. Drs. H. Dakir, 2004, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta:
Rineka Cipta.
Nana Syodih Sukmadinata, 2009, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 2013, Panduan Memahami Kurikulum 2013,
Sebuah Inovasi Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Muhammad Joko Susilo, 2008, Kurikulum tingakat satuan pendidikan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Abdullah Idi, 2007, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, Jogjakarta: Ar-
Ruzz.

More Related Content

What's hot

Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Ajrina Pia
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
mppeutm
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
Rostina Tina
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
Deni Wahyu
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikan
Reni Nazta
 

What's hot (20)

Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
PPT MULTIKULTURAL.pptx
PPT MULTIKULTURAL.pptxPPT MULTIKULTURAL.pptx
PPT MULTIKULTURAL.pptx
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
 
MAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docxMAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docx
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxpermasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikan
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 

Similar to Prinsip prinsip pengembangan kurikulum

Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
green_sarijo
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
Fenny Rahma
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
pratamakhisan
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
ida parida
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
ida parida
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
ida parida
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
Freddy Indra
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
widawidiawati
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
Runy Chaerunnyza
 

Similar to Prinsip prinsip pengembangan kurikulum (20)

Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-prinsip Pengembangan KurikulumPrinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
Prinsip prinsip 2
Prinsip prinsip 2Prinsip prinsip 2
Prinsip prinsip 2
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
 
Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09Pengembangan Kurikulum 09
Pengembangan Kurikulum 09
 
Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi)
Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi) Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi)
Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi)
 
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulumTopik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
manajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulummanajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulum
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
 
San
SanSan
San
 
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 

More from Bun Faris

Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Bun Faris
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
Bun Faris
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
Bun Faris
 
Validitas tes saya
Validitas tes sayaValiditas tes saya
Validitas tes saya
Bun Faris
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
Bun Faris
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Bun Faris
 

More from Bun Faris (10)

Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Validitas tes saya
Validitas tes sayaValiditas tes saya
Validitas tes saya
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

Prinsip prinsip pengembangan kurikulum

  • 1. PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM ABSTRAK Moh. Imam Syamroni Latif Pascasarjana STAIN Pamekasan Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip–prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian Kata Kunci : kurikulum, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektifitas, efisien. A. Pendahuluan Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup : perencanaan, penerapan dan evaluasi. Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun didalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
  • 2. Prinsip prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari- hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu dalam implementasi kurikulum disuatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Mengenai prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum akan kami jelaskan selengkapnya dalam pembahasan. B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurukulum disusun oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Suatu kurikulum diharapkan memberi landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat. 1 Berbagai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum ialah pengembangan tidak bertentangan dengan : Pancasila dan UUD 1945, nilai-nilai hidup, tujuan pendidikan nasional GBHN, peraturan Pemerintah No. 26,27,28,29, dan 30 tahun 1990, undang-undang Pendidikan Tahun 2003, dan juga hendaknya memperhatikan perkembangan IPTEKS dan karakteristik peserta didiknya. 2 1 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 2012), 64. 2 Prof. Drs. H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), 58.
  • 3. Dari sumbernya prinsip pengembangan kurikulum , yaitu sebagai berikut; Pertama : Data empiris, yaitu merujuk pada pengalaman terdokumentasi dan terbukti efektif. Kedua ; Data eksperimen yaitu merujuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan merupakan data yang dipandang valid dan reliable, sehingga tingkat kebenaran meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Ketiga ; Cerita atau legenda yang hidup di masyarakat yaitu adat istiadat yang hidup di masyarakat (folklore of curriculum). Keempat ; Akal sehat (common of sense). 3 Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth), Anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis). 4 Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu, adanya berbagai prinsip dalam kurikulum dan pengembangannya merupakan suatu ciri bahwa kurikulum itu merupakan suatu area atau suatu lapangan study. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata mengetengahkan prinsip- prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan 3 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, 65. 4 Ibid.
  • 4. efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. 5 1. Prinsip Prinsip Umum a. Prinsip Relevansi Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi diantara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis). Tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis). 6 Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk hidupnya sekarang tetapi juga yang akan datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam, yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum. 7 Misalnya, sekolah di desa dengan lingkungan masyarakat petani akan lebih mengenal jika pemilihan bahan atau pemberian contoh- contoh pelajaran di ambil dari masalah-masalah yang berkaitan dengan pertanian. Pemilihan bahan atau contoh pelajaran yang berkaitan dengan kota-kota besar dengan segala permasalahannya akan kurang praktis 5 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 150-151. 6 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Sebuah Inovasi Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 215. 7 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 150.
  • 5. karena tidak sesuai dengan lingkungan anak. Sekolah yang berada di daerah perkotaan, maka kondisi perkotaan hendaknya diperkenalkan kepada peserta didik, seperti keramaian lalulintas di kota, dan sebagainya. Demikian pula, sekolah yang berada di daerah pantai, maka kondisi pantai (misalnya tentang tambak) hendaknya di perkenalkan kepada peserta didik melalui proses belajar mengajar, dan sebagainya b. Prinsip Fleksibilitas Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam elaksanaannya. Memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik. 8 Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak. Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosisten dan kemampuan setempat. 9 c. Prinsip Kontinuitas Yakni adanya kesinanmbungan dalam kurikulum, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antar jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. 10 8 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215. 9 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum tingakat satuan pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2008), 111. 10 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
  • 6. Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menunjukkan adanya saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis pendidikan, dan bidang studi. 11 Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau terhenti-henti. d. Prinsip Efisiensi Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lainnya yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasil memadai. 12 Yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat maupun personalia. 13 e. Prinsip Efektivitas Yakni mengusahakan agar kegiatan perkembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. 14 Prinsip efektivitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam proses pendidikan, efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi yakni: Efektivitas mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik, dan efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 11 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007), 182. 12 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215. 13 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 151. 14 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 215.
  • 7. Efektivitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai keterkaitan erat antara pendidik dan anak didik. Faktor pendidik dan anak didik, serta perangkat-perangkat lainya yang bersifat operasional, sangat penting dalam hal efektivitas proses pendidikan atau pengembangan kurikulum. 15 2. Prinsip Prinsip Khusus Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar, dan penilaian. Prinsip-prinsip khusus ini meliputi: Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada: a) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah b) Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka c) Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu d) Survei tentang manpower e) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama f) Penelitian Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal: a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. b) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 15 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, 181.
  • 8. c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses mengajar Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memerhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Apakah metode/teknik balajar mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran? b) Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa? c) Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat? d) Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor? e) Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru atau kedua-duanya? f) Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru? g) Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di rumah dan di masyarakat? h) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan “learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran Proses belajar-mengajar yang baik perlu disukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. a) Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apa penggantinya? b) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memerhatikan: bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatannya?
  • 9. c) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain? d) Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar? e) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran: a) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkah- langkah sebagai berikut: Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk tingkah- tingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungkan dengan bahan pelajaran. Tuliskan butir-butir test. b) Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa hal: Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan ditest? Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test? Apakah test tersebut uaraian atau objektif? Berapa banyak butir test perlu disusun? Apakah test tersebut diadministrasikan oleh guru atau oleh murid? c) Dalam pengelolaan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal- hal sebagai berikut: Norma apa yang digunakan di dalam pengelolaan hasil test? Apakah digunakan formula quessing? Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak? Skor standar apa yang digunakan? Untuk apakah hasil-hasil test digunakan? 16 C. Kesimpulan 16 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 152-155
  • 10. Prinsip pengembangan kurikulum adalah asas, dasar, keyakinan, dan pendirian juga merupakan kaidah-kaidah yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Sumber prinsip pengembangan kurikulum , yaitu data empiris, data eksperimen, cerita atau legenda yang hidup di masyarakat dan Akal sehat (common of sense). Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth), Anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis). Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi dua kelompok : 1. Prinsip-prinsip umum ; relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas. 2. Prinsip-prinsip khusus ; prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. DAFTAR PUSTAKA Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2012, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali. Prof. Drs. H. Dakir, 2004, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta. Nana Syodih Sukmadinata, 2009, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 2013, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Sebuah Inovasi Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, Jakarta: Prestasi Pustaka.
  • 11. Muhammad Joko Susilo, 2008, Kurikulum tingakat satuan pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Abdullah Idi, 2007, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, Jogjakarta: Ar- Ruzz.