3. BENCANA:
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
(UU 24/2007 pasal 1 ayat 1)
6. bencana
ancaman
Ketangguhan
/Resiliensi
Sekumpulan kondisi dan atau
suatu akibat keadaan (faktor
fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh
buruk terhadap upaya-upaya
pencegahan dan
penanggulangan bencana
Kekuatan dan potensi yang
dimiliki oleh perorangan,
keluarga dan masyarakat
mencegah,mengurangi, siap-
siaga, menanggapi dengan cepat
atau segera pulih ang membuat
mereka mampu dari suatu
kedaruratan dan benca
7. RESILIENSI
Kemampuan orang-perorangan dan
bersama-sama dalam bertahan dan
bangkit kembali dari kondisi akibat
bencana ke kondisi normal, bahkan
lebih baik dengan menggunakan
Kekuatan atau kapasitasnya sendiri
secara bermartabat
(karina-iirr)
23. Rencana Kontijensi
Rencana Pembangunan
Suatu proses perencanaan ke depan,
dalam keadaan yang tidak menentu,
dimana skenario dan tujuan
disepakati, tindakan teknis dan
manajerial ditetapkan, dan sistem
tanggapan dan pengerahan potensi
disetujui bersama untuk mencegah,
atau menanggulangi secara lebih
baik dalam situasi darurat atau kritis.
Melalui perencanaan kontinjensi,
akibat dari ketidak-pastian dapat
diminimalisir melalui pengembangan
skenario dan asumsi proyeksi
kebutuhan untuk tanggap darurat.
24. TELAH TERJADI PERGESERAN
PEMIKIRAN
bencana sebagai hukuman Allah ke bencana sebagai perbuatan manusia.
pendekatan reaktif ke proaktif
pendekatan PRB : meminimalisir resiko bencana dengan cara
mengurangi/memperkecil kerentanan, membangun kapasitas individu untuk
bertahan hidup dan memperkuat masyarakat sebagai fungsi sistem
pendukung.
SIKLUS
ke
Resiko = Ancaman X Kerentanan
Kapasitas
26. REFLEKSI:
CMDRR DMC
Tujuan:
Membangun resiliensi individu, keluarga,
komunitas, sosial dam nasional
Tujuan:
Menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi
dampak dari ancaman yang menjadi bahaya
Kegiatan:
1. Membangun fondasi keselamatan melalui
proses pendampingan komunitas
2. PDRA-> pencegahan, mitigasi terhadap
ancaman, mengurangi kerentanan,
meningkatkan kapasitas
Kegiatan:
Berjalannya sistem untuk menyelamatkan hidup
dan meringankan beban yang terdampak
Ketika terjadi bencana:
1. Kapasitas internal digunakan untuk
menghadapi ancaman.
2. Rencana kontijensi komunitas berjalan
dengan benar, berkat simulasi yang teratur.
3. Kajian kerusakan dan analisa kebutuhan,
bantuan luar diperlukan untuk mengisi
kesenjangan (kebutuhan yang perlu
intervensi dari luar)
Ketika terjadi bencana:
1. Aksi respons menggunakan sumber dari
luar di samping sumber dari diri sendiri.
2. Korban bencana tidak mampu untuk
menghadapi ancaman bencana
3. Mobilisasi kapasitas tergantung dari fihak
eksternal.
4. Emergency Response
Kebijakan lembaga Regulasi Resmi
27. TERIMA KASIH
Seretariat Karitas Indonesia Regio Jawa
Jl. Mesjid 33 Purwokerto 53115
JawaTengah Indonesia
Telp. +62-281-640 810
Email: karijo@yahogroups.com