Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah dengan:
a. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya
c. Membantu meningkatkan kualitas keputusan manajemen
1. 1. Perancangan dan Pengembangan Sistem
a. Pengertian Perancangan Sistem
b. Pengembangan Sistem
c. Tujuan Pengembangan Sistem
d. Metode-metode Pengembangan Sistem
Defenisi Perancangan Sistem Menurut George M. Scott dalam buku Jogiyanto HM tahun 1991
halaman 196 dapat diuraikan sebagai berikut:
George M. Scott memberikan definisi mengenai perancangan sistem sebagai berikut : “Desain
sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan,
tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar
memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem. ( Jogiyanto HM,
1991 : 196 )
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2129410-definisi-perancangan-
sistem/#ixzz1NKntNjsL
Pengertian dan langkah-Langkah Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya
adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung
operasi sistem.
Menurut Jogiyanto. HM,(1991), dalam bukunya Analisis Dan Disain Sistem, Perancangan sistem
dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persipan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras dari suatu sistem.
2. Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :
1. Physical System
Physical system berupa bagan alir sistem ( System Flowchart ) ataupun bagan alir dokumen
( Document Flowchart ).
2. Logical Model
Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data atau ( DFD ). DFD
digunakan untuk menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan
secara logika
Perancangan Sistem Secara Umum - Presentation Transcript
1. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
o Harun Al Rosyid, M.Kom
o [email_address]
o www.denharun.com
o Fakultas Teknik
o Jurusan Teknik Informatika
o UHAMKA
2. PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM
o PERANCANGAN SISTEM
o PENGERTIAN PERANCANGAN SISTEM
o TUJUAN PERANCANGAN SISTEM
o PERSONIL YANG TERLIBAT
o TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
3.
o PERANCANGAN SISTEM
o Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut
dengan perancangan sistem.
o Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
o 1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal /
perancangan secara makro.
o 2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
3. Back
4. Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian
dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi :
“menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk . John Burch & Gary Grudnitski Desain
sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. George M. Scott Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan ; tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah
instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada
akhir tahap analisis sistem. 2. PENGERTIAN PERANCANGAN SISTEM Back
5.
o Dengan demikian Perancangan Sistem dapat diartikan sbb :
o Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
o Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
o Persiapan untuk rancang bangun implementasi
o Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
o Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
o Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem
6. 3. TUJUAN PERANCANGAN SISTEM Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan
utama, yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem . 2. Untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-
ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci) Back
7. 4. PERSONIL YANG TERLIBAT Analis sistem seharusnya melibatkan beberapa personil, seperti : 1.
Spesialis pengendalian 2. Personil penjamin kualitas 3. Spesialis komunikasi data 4. Pemakai
sistem Back
8.
o 5. TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
o Global-Based Systems
o Group-Based Systems
o Local-Based Systems
9.
o Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global)
4. o Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan
pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen
desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah :
o Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik
berwarna 2 atau 3 dimensi
o Proses baru dibuat
o Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
o Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
o Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS ( Uninterruptible Power Systems ), DRP
( Disaster Recovery Plans ), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
o Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi
(komputer dan peralatannya) yang mendukung
10. Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO. Lembar kerjanya berisi
semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing secara umum. Beberapa
alternatif diberikan ke user untuk di review dan diketahui. Setelah direview, alternatif beberapa
aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya. Beberapa diantaranya dapat diterima atau
dapat ditolak.
11. Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok) Sistem ini melayani cabang-cabang atau
group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk
menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja
pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based.
Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu, seperti
database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform
teknologi, khusus untuk group local (LAN).
12. Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal) Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang,
sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan
untuk memiliki sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user
menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan
mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya. Back
13. SEKIAN TERIMA KASIH
Salah satu tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi adalah menambah nilai bagi
perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah dengan :a. Memberikan
informasi yang akurat dan tepat waktu.
b. Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dalam
mengumpulkan informasi ekonomi.
5. c. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen.
d. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).
Pengertian Microsoft Acces
Microsoft Access 2007 yang untuk selanjutnya disingkat Access adalah program aplikasi
database yang populer dan banyakdigunakan saat ini. Dengan Access 2007 Anda dapat
merancang,membuat, dan mengelola database dengan secara mudah. Access 2007
mempunyai tampilan user interface (UI) baru yang menggantim e n u , t o o l b a r s , d a n
s e b a g i a n b e s a r t a s k p a n e s y a n g a d a d i Microsoft Access versi sebelumnya
dengan mekanisasi tunggal yanglebih simpel dan efisien. User interface (UI) baru ini dirancang
untukm e m b a n t u A n d a b e k e r j a l e b i h p r o d u k t i f s e r t a m u d a h
d a l a m menggunakan seluruh fasilitas dan fungsi yang ada.
M e n u r u t L u d w i g V o n B a r t a l a n f y , S s t e m m e r u p a k a n seperangkat
u n s u r ya n g s a l i n g t e r k a i t d a l a m s u a t u a n t a r r e l a s i diantara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan
R a h m a t , b l o g . r e . o r . i d , A c c e s s m e r u p a k a n s a l a h s a t u software
pengolah database yang berjalan dibawah sistem windows.Microsoft Access merupakan salah
satu produk Office dari Microsoft yang dapat menangani database dengan skala besar maupun
kecil.
Penjualan tunai yang terjadi akan dimulai dari Surat Jalan (Tanpa dilakukan Sales Order)
Berikut adalah prosedure penjualan tunai yang harus dilakukan :
0. Buatlah Surat Jalan Penjualan Tunai dari modul Penjualan oleh bagian penjualan
6. 1. Setelah dibuat oleh bagian penjualan, Surat Jalan tersebut dicetak kemudian diserahkan ke
Bagian Gudang untuk dilakukan pengeluaran barangnya.
2. Bagian Gudang akan mengeluarkan barang sesuai Surat Jalan yang diserahkan oleh bagian
penjualan dengan membuka menu Transaksi – Pengeluaran Barang [SJ] – Pengeluaran Barang
Untuk Penjualan. Carilah nomor Surat Jalan yang sesuai kemudian lakukan pemuatan barang ke
Kendaraan selanjutnya Otorisasi Surat Jalan
tersebut dan setelah selesai serahkan lagi Surat Jalan ke bagian Pembelian untuk dibuatkan
Faktur Penjualan.
3. Bagian Penjualan setelah menerima fisik Surat Jalan dari Bagian Gudang, lakukan Otorisasi
Surat Jalan, kemudian setelah itu lakukan pembuatan Faktur dari Nomor Surat Jalan yang sesuai
akhiri dengan pencetakan Faktur. Setelah Faktur dicetak rangkapkan dengan Surat Jalannya
kemudian serahkan ke bagian Kasir.
4. Bagian Kasir setelah menerima berkas Surat Jalan & Faktur dari Bagian Penjualan Masuk ke
Modul Kasir buka menu Transaksi – Penerimaan – Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai.
Lakukan proses penerimaan uang dengan jumlah sesuai nilai faktur kemudian Berkas Faktur &
Surat Jalan diserahkan kepada Customer berikut barangnya
dan dicap LUNAS.
Demikian langkah-langkah dari transaksi Penjualan Tunai.
Untuk menyikapi Transaksi Penjualan Tunai yang banyak dilakukan oleh penjualan kanvaser,
maka harus dilakukan improsisasi terhadap transaksi-transaksi penjualan tunai (penjualan
langsung) ini dengan tidak meninggalkan prosedur diatas, improsisasi dimaksud dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Pada saat sales kanvaser datang, kelompokan bon-bon yang dibawa oleh sales menjadi dua
kelompok, yaitu : Bon Penjualan Tunai (Penjualan Langsung) dan Bon Penjualan Kredit.
2. Perlakukan Bon Penjualan Tunai ini oleh bagian penjualan dengan cara diinput kedalam
Menu Surat Jalan Penjualan Tunai satu persatu sesuai jumlah bon penjualannya, setelah itu
bagian penjualan memberikannya ke bagian gudang untuk dilakukan proses pengeluaran
barangnya.
3. Bagian gudang akan melakukan proses pengeluaran barangnya. DISINI terdapat perbedaan
dengan prosedur pengeluaran barang apabila barangnya dikeluarkan langsung dari Gudang, yaitu
: Petugas Gudang akan menghitung dari sisa barang yang dibawa kembali oleh sales kanvaser,
dengan cara hitung berikut :
Lakukan pengelompokan barang menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
X = Nilai Qty Saldo Awal saat kanvaser keluar dari Gudang
Y = Nilai Qty Penjualan Bon Tunai
7. Z = Nilai Qty Penjualan Bon Kredit
P = Nilai Qty Saldo Akhir yang diretur ke Gudang
Dengan membandingkan Nilai Total Qty Bon Tunai harus sama dengan Nilai Total Qty dari
Surat Jalan yang diterima dari Bagian Penjualan atas Sales Kanvaser bersangkutan.
4. Berikutnya setelah barang dikeluarkan oleh Bagian Gudang, berkas Surat Jalan dikembalikan
ke Bagian Penjualan untuk dilakukan otorisasi oleh Kepala Divisi Penjualan (Dalam hal ini akan
dilakukan pembebanan nilai Fee Sales dan Fee Referentor). Kemudian dilakukan pencetakan
Surat Jalannya dan diakhiri dengan pembuatan Faktur Penjualan Tunai. Surat Jalan dan Faktur
Penjualan dirangkapkan satu persatu kemudian diserahkan ke Bagian Kasir.
5. Bagian Kasir akan melakukan transaksi serah-serahan dengan sales bersangkutan dengan
sumber dari Nilai Faktur (Pada saat ini Sales menyerahkan uang hasil penjualan tunai kepada
Kasir)
Demikianlah improvisasi yang dilakukan untuk menyiasati transaksi penjualan tunai yang
dilakukan oleh Sales Kanvaser. Dan perlu diingat pula semua tahapan yang terjadi diatas
dilakukan dengan mengumpulkan bon-bon penjualan tunai yg terjadi pada saat suatu shift tugas
luar sales kanvaser.
End Of Topik ……….