2. Nama Pendekatan dan Tokoh
Teori analisis transaksional merupakan
karya besar Eric Berne (1964), yang
ditulisnya dalam buku Games People Play.
Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa
terkenal dari kelompok Humanisme. Teori
analisis transaksional merupakan teori
terapi yang sangat populer dan digunakan
dalam konsultasi pada hampir semua
bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis
transaksional telah menjadi salah satu teori
komunikasi antarpribadi yang mendasar.
3. Menurut Eric Berne status ego memiliki 3 jenis status ego
yaitu: :
Status ego orang tua ( SEO )
Adalah bagian dari kepribadian yang menunujukkan
sifat-sifat orang tua.
Status ego dewasa ( SED )
Adalah bagian dari kepribadian yang menunjuk pada
berbagai gambaran sebagai bagian objektif dari
kepribadian.
Status ego anak ( SEA )
Adalah bagian dari kepribadian yang menunujukkan
ketidakstabilan
Konsep Dasar
4. Empat posisi utama dalam
interaksi individu dengan yang
lainnya:
I’m not OK – You’re not OK
I’m OK – You’re OK
I’m OK – You’re not OK
I’m not OK – You’re OK
5. Hakikat Manusia
Menurut Eric Berne,
pandangan hakikat manusia
dikemukakan secara singkat,
yaitu:
Manusia adalah makhluk
yang mempunyai kemampuan
untuk hidup sendiri.
Manusia adalah makhluk
yang bertanggung jawab.
6. Hakikat Konseling
Hakikat konseling dalam pendekatan
analisis transaksional yaitu perancangan
status ego klien dalam bertransaksi
sehingga klien mampu mempromosikan
dirinya dengan tepat. Serta berupaya untuk
merangsang rasa tanggung jawab klien atas
tinggah lakunya sendiri, pemikiran yang
logis, rasional, tujuan-tujuan yang realistis,
berkomunikasi dengan terbuka, wajar, dan
pemahaman dalam berhubungan dengan
orang lain.
7. Karakteristik Konseling
1. Konseling analisis transaksional lebih menitik beratkan
perhatiannya pada faktor insight dan pemahaman dalam
membantu klien mencapai tingkah lakunya.
2. Proses konseling analisis transaksioanal bersifat aktif,
direktif dan didektif.
3. Konseling analisis transaksional pada dasarnya
merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam
konseling individual akan tetapi sangat cocok untuk
konseling kelompok.
4. Konseling analisis transaksional menekankan pentingnya
kontrak dalam proses konseling, yaitu kesepakatan
antara konseling dengan klien yang mencerminkan
adanya persamaan hak dan kewajiban antara keduanya
dalam mengelola proses konseling untuk mencapai
tujuan yang diingkan.
8. Asumsi Perilaku Bermasalah
1. Manusia memiliki pilihan-pilihan dan tidak dibelenggu
oleh masa lampaunya
2. Manusia memiliki pilihan-pilihan dan tidak dibelenggu
oleh masa lampaunya
3. Manusia sanggup melampaui pengondisian dan
pemprograman awal
4. Manusia bisa belajar mempercayai dirinya dirinya sendiri
, berpikir dan memutuskan untuk dirinya sendiri, dan
mengungkapkan perasaan-persaannya.
5. Manusia dilahirkan bebas
6. Manusia bertingkah laku dipengaruhi oleh pengharapan
dan tuntutan dari orang-orang lain.
7. Manusia sanggup untuk tampil di luar pola-pola kebisaaan
dan menyeleksi tujuan-tujuan dan tingkah laku baru.
9. Tujuan Konseling
1. Membantu klien untuk membuat keputusan-
keputusan baru dalam mengarahkan atau
mengubah tingkah laku dalam
kehidupannya.
2. Memberikan kepada klien suatu kesadaran
serta kebebasan untuk memilih cara-cara
serta keputusan-keputusan mengenai posisi
kehidupannya serta menghindarkan klien
dari cara-cara yang bersifat deterministik.
3. Memberikan bantuan kepada klien berupa
kemungkinan-kemungkinan yang dapat
dipilih untuk memantapkan dan
mematangkan status egonya
10. Peran dan Fungsi Terapis
Harris (1967) Corey (1988)
Memberikan
gambaran peran terapis,
sepertin seorang guru,
pelatih atau narasumber
dengan penekanan kuat
pada keterlibatan.
Peran terapis yaitu membantu
klien untuk membantu klien
menemukan suasa lampau yang
merugikan dan memyebabkan klien
membuat keputusan-keputusan awal
tertentu, mengidentifikasi rencana
hidup dan mengembangkan strategi-
srategi yang telah digunakannya
dalam menghadapi orang lain yang
sekarang mungkin akan
dipertimbangkannya.
11. Hubungan Konselor Dengan Konseli
Dalam proses konseling, konselor dan
konseli bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama. Dalam kerja
sama tersebut, konselor dan konseli
melaksanakan tanggung jawab masing-
masing sebagaimana telah ditetapkan. Dalam
hal ini konselor dan konseli sama-sama aktif
berupaya untuk mencapai tujuan kosneling.
12. Tahap Konseling
Attending (pendahuluan)
Baru mengajarkan tentang ego
statenya dengan diskusi bersama
klien.
Membuat kontrak yang
dilakukan oleh klien.
Konselor bersama klien
menggali ego state dan
memperbaikinya sehingga terjadi
dan tercapai tujuan konseling.
13. Deskripsi Proses Konseling
Dalam proses konseling analisis
transaksional berfungsi untuk memelihara
arah konseling agar tetap terpusat pada
tujuan yang ingin dicapai, memberikan arah
baik bagi konselor maupun klien, mengukur
kemajuan proses konseling, dan
memperjelas hubungan konselor dan klien.
15. Kelemahan dan Kelebihan Pendekatan
Analisis Transaksional
Kelemahan
1. Banyak Terminologi atau istilah
yang digunakan dalam analisis
transaksional cukup
membingungkan.
2. Penekanan Analisis Transaksional
pada struktur merupakan aspek
yang meresahkan.
3. Konsep serta prosedurnya
dipandang dari perspektif
behavioral, tidak dapat di uji
keilmiahannya.
4. Konseli bisa mengenali semua
benda tetapi mungkin tidak
merasakan dan menghayati aspek
diri mereka sendiri.
Kelebihan
1. Sangat berguna dan para
konselor dapat dengan mudah
menggunakannya.
2. Menantang konseli untuk lebih
sadar akan keputusan awal
mereka.
3. Integrasi antara konsep dan
praktek analisis transaksional
dengan konsep tertentu
4. Memberikan sumbangan pada
konseling multikultural.