Dokumen tersebut merupakan jurnal yang membahas penggunaan film pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah menengah kejuruan khususnya mata pelajaran praktik perbaikan power supply komputer. Peneliti membuat film instruksional untuk mendemonstrasikan proses perbaikan power supply komputer secara visual agar siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran. Film dibuat melalui tahap perencanaan, produksi, hingga pas
1. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA FILM PEMBELAJARAN
Rinda Azani (5115 07 2383)
ABSTRAK
The purpose of making innovative product is make a film media which can show
the process of practice instructional about repairing the computer power supply in the
vocational school. Micro teaching film about repairing the computer power supply has
two contains, they are show the based teaching capability which must belongs to be
teacher and capability in repairing the computer power supply.
2. The instructional film built in three stages, the first stage was planning about
making the manuscript and preparing for shooting, the second stage was production
about the process of taking the film component such as pictures and sounds, and the
last stage was post production about the process of editing film and put into a DVD
format.
PENDAHULUAN
Di sekolah menengah kejuruan (SMK) yang lebih cenderung memfokuskan
ketercapaian pembelajaran kepada peningkatan keahlian siswa untuk siap terjun dalam
dunia kerja, sehingga memerlukan mata pelajaran produktif atau mata pelajaran praktik.
Hal ini dapat ditemukan oleh mahasiswa pada kegiatan PPL (Program Pengalaman
Lapangan) yang proses pembelajaran yang dilksanakan masih terkesan monoton
karena guru-guru yang masih jarang memaksimalkan penggunaan media pembelajaran
pada pelajaran praktik.
Oleh karena itu penulis ingin mencoba pembelajaran dengan menggunakan
media film agar dapat menampilkan suatu demonstrasi yang menarik dan mudah
diingat oleh siswanya. Karena rangsangan otak akan lebih mudah menerimanya dalam
bentuk gambar, warna-warni, simbol, bunyi dan perasaan. Tapi masih banyak
sekolahan yang belum menggunakan media film dikarenakan kurangnya fasilitas dan
3. media yang dibutuhkan pada pembalajaran ini mungkin disebabkan pada masalah
biaya yang harus dikeluarkan.
KAJIAN TEORI
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan
perubahan tingkah laku (behavior change) pada individu yang belajar. Belajar
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu bahan yang dipelajari, faktor instrumental,
lingkungan dan kondisi individual siswanya. Sedangkan pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
2. Media pembelajaran
Media pembelajaran menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
adalah media dengan berbagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan dan memberikan informasi. Menurut National Education Association
(NEA) adalah media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, didengar,
dilihat, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik
4. dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Briggs, media adalah segala alat fisik yang
dapat menyediakan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar.
3. Fungsi media pembelajaran
Media pembalajaran mempunyai 3 fungsi, yaitu sumber belajar, fungsi
semantik dan fungsi manipulatif. Media pembalajaran sebagai sumber belajar,
maksudnya adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembalajaran untuk belajar peserta didik berasal. Media ini berperan sebagai penyalur,
penyampai, ataupun penghubung dari sumber belajar.
Fungsi sematik pada media pembelajaran maksudnya adalah
kemampuan media dalam menambah pembendaharaan kata yang maknanya benar-
benar dapat dipahami peserta didik.
Fungsi manipulative pada media pembelajaran maksudnya adalah
media dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu seperti menghadirkan objek atau
peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya ataupun peristiwa yang menyita
waktu panjang menjadi singkat.
4. Jenis-jenis media pembelajaran
5. Media dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
a. Media audio, yakni media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja
seperti radio, cassette tape recorder.
b. Media visual, yakni media yang hanya mengandalkan indera penglihatan
seperti gambar, foto serta benda nyata yang tidak bersuara.
c. Media audio visual, yakni media yang punya unsur suara dan unsur gambar
seperti televisi, video, film atau demonstrasi langsung.
5. Media film sebagai media pembelajaran
Media film ini cocok untuk menggambarkan sebuah proses tertentu,
sebuah alur, demonstrasi sebuah konsep, atau mendeskripsikan sesuatu. Media film ini
memiliki durasi yang lebih singkat berkisar antara 20-40 menit. Dikarenakan
kemampuan daya ingat manusia dan kekuatan berkonsentrasi manusia cukup terbatas
antara 15-20 menit. Jadi film ini harus disesuaikan penyajiannya. Film pada umumnya
disajikan dengan format dialog dengan unsur dramatiknya yang lebih banyak. Film
pembelajaran ini lebih mengutamakan kejelasan dan penguasaan materi.
Media film tidak terlepas dari aspek teknis yaitu efek kamera, teknik
pengambilan gambar (angel), teknik pencahayaan (lighting), penyuntingan (editing),
6. dan suara (sound). Manfaat media film sebagai media pembelajaran adalah sebagai
alat komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran yang efektif dan efisiensi,
mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa
masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat, film dapat diulangi bila perlu untuk
menambah kejelasan, mengembangkan imajinasi peserta didik, film sangat baik untuk
menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu ketrampilan.
HASIL
Menurut ahli media, film pembelajaran yang telah dibuat oleh penulis yang berisi
tentang ketrampilan dasar mengajar dan praktik memperbaiki power supply komputer
yang mempunyai kekurangan yang terletak pada teknik pengambilan gambar yang
masih belum memenuhi standar film seperti ukuran/jenis dari shot yang dilakukan,
perpindahan scene dan pergerakan kamera. Oleh karena itu dalam hal pengambilan
gambar perlu dicari seseorang yang benar-benar ahli dalam bidang pengambilan
gambar.
Ahli substansi juga berpendapat bahwa secara umum proses pengukuran yang
dilakukan sudah benar dan materi yang disampaikan logis. Terdapat kesesuaian dari
sajian visual dengan materi yang disampaikan. Disarankan agar proses perbaikan
power supply komputer diawali dengan proses troubleshooting yang lebih mendetail
7. lagi, perlu diperlihatkan bagaimana cara melakukan pengujian terhadap power supply
komputer yang mengalami gangguan sebelum seseorang menyatakan bahwa power
supply komputer tersebut mengalami kerusakan.
Ada juga 15 mahasiswa yang berpendapat suara dalam film ini masih kurang
jelas terdengar dan sebaiknya menggunakan eksternal speaker agar hasilnya lebih
maksimal. Sedangkan dari 20 siswa SMK, sebagian besar berpendapat bahwa durasi
film tutorial serta adegan-adegan tutorial yang ditampilkan masih terlalu cepat sehinnga
film harus diputar 2 kali baru siswa dapat memahami dengan baik apa yang
disampaikan oleh film. Dan hamper semua siswa SMK ini beropini menyukai
pembelajaran yang ditampilkan melalui media film ini.
PEMBAHASAN
Penulis mengadakan penelitian di salah satu SMK, ahli media, ahli substansi dan
beberapa mahasiswa untuk menguji proses belajar mengajar menggunakan media
pembelajaran dengan menggunakan media film. Siswa-siswi dapat lebih mengerti
dengan pembelajaran praktik yang lebih jelas bila menggunakan media film. Media film
ini merupakan madia yang sangat membantu proses pembelajaran yang efektif dan
efisiensi agar siswa-siswi lebih mudah mengingat materi pembelajarannya karena
rangsangan otak akan lebih mudah menerimanya dalam bentuk yang lebih menarik
8. untuk dilihat, dibaca dan dipelajari. Oleh karena itu penulis ingin mencoba pembelajaran
dengan menggunakan media film agar dapat menampilkan suatu demonstrasi yang
menarik dan mudah diingat oleh siswanya. Dengan adanya penelitian ini dapat diambil
kesimpulan siswa-siswa sangat menyukai tampilan media film ini dalam proses
pembelajaran mereka.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, antara lain
1. Telah dibuatnya sebuah media pembelajaran berupa media film yang berjudul
“Film Micro Teaching Memperbaiki Power Supply Komputer” dalam bentuk DVD
dengan format NOB yang berkapasitas 1,25GB dan durasi film selama 35 menit.
2. Film Micro Teaching Memperbaiki Power Supply Komputer ini dibuat
berdasarkan standar kompetensi pada mata pelajaran kompetensi kejuruan di
SMK.
3. Film Micro Teaching Memperbaiki Power Supply Komputer berisi 2 muatan, yaitu
menampilkan ketrampilan mengajar yang perlu dikuasai oleh seseorang guru
dan menampilkan proses troubleshooting memperbaiki power supply komputer.
9. 4. Film Micro Teaching Memperbaiki Power Supply Komputer cukup efektif
dijadikan sebagai media yang dapat digunakan untuk membantu proses
pembelajaran.
Untuk mendapatkan hasil media yang lebih baik, kepada pembaca atau pembuat
media disarankan :
1. Memilih pemeran secara benar dan mempersiapkan crew agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan maksimal.
2. Mempersiapkan skenario, storyboard, setting tempat dengan sebaik-baiknya.
3. Menguasai penggunaan kamera dengan bai, dalam hal pengaturan diafragma,
fokus dan zooming. Sehingga dapat menghasilkan gambar yang bagus atau
dengan mencari kameramen yang benar-benar dapat menggunakan kamera
dengan baik.
4. Menguasai software editing yang digunakan dalam proses penyutingan karena
akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir video.
5. Mengevaluasi media yang dibuat kepada ahli media, ahli materi, ataupun kepada
calon penonton yang menjadi sasaran pembuatan film agar film yang dihasilkan
terjamin kualitasnya.
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Bobby De Porter, dkk,2000. Quantum Teaching Mempraktikan Quantum
Learning di Kelas. Bandung: Mizan
2. Hamalik, Oemar.1994. Media Pembelajaran. Bandung : Citra Aditya Bakti
3. Nasir, Bakri.2008. Perkembangan Media Pembelajaran, Bahan Ajar. Jakarta
4. Malvino, Gunawan, Hanapi.1995. Prinsip-prinsip Elektronika. Jakarta: Erlangga
5. Munadi, Yudhi.2008. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada Press