Lasik merupakan alat kesehatan yang berguna untuk mengembalaikan mata (-) menjadi normal kembali, alat ini mempunyai laser yang sangat berguna untuk proses penyembuhan pada mata. Lasik ini mempunyai biaya yang cukup mahal dalam proses penyembuhannya.
2. Pengertian lasik
Satu operasi refraksi untuk memperbaiki kelainan
refraksi pada mata seperti miopia, hipermetropia
danastigmatisma. Lasik merupakan jenis yang
paling sering digunakan dan paling terkenal
dibandingkanoperasi dengan bantuan laser
(laser-assisted) lainnya, seperti PRK
(photorefractivekeratectomy) atau yang
lebih dikenal dengan Lasek (laser-assisted subephitelialkeratectomy).
Jenis ini umumnya tergolong aman dan
menghasilkan
penangananyang lebih efektif untuk jenis kelainan
pengelihatan yang lebih besar. Secaraspesifik, L
ASIK melibatkan fungsi dan kemampuan dari
laser untuk
merubah bentuk kornea secara permanen. LASIK
telah memperbaiki secara total kelainan pada ma
ta dan mengurangi ketergantungan pada kacamat
3. Cara kerja SECARA UMUM
Secara umum, cara kerja mata persis seperti
c
ara kerja kamera. Pada kamera, cahaya masuk
melewati sistem lensa menuju film atau sensor
CCD padakamera digital. Pada mata, kornea dan
lensa mata berada pada bagian depan
mata(anterior chamber) dan fungsinya sama
seperti lensa pada kamera. Retina berada di
bagian belakang mata (posterior chamber) dan
fungsinya sama seperti film atausensor CCD
pada kamera. Pada mata normal, berkas cahaya
masuk
melewatikornea
dan
lensa
mata
dan langsung difokuskan pada retina untuk
menghasilkan bayangan yang jelas.
Pada kelainan refraksi terjadi ketidakseimbangan
sistem penglihatan pada mata sehingga menghas
4. Kelainan refraksi mata
A. Miopia
Miopia
disebut
rabun
jauh
karena
berkurangnya kemampuan melihat jauh tapi
dapat melihat dekat dengan lebih baik.
Pada penderita miopia, berkas cahaya
yangmelewati kornea dan lensa mata tidak
terfokus pada retina mata, melainkan jatuhdi
depan
retina,
sehingga
menghasilkan
bayangan
yang
jelas
pada
objek
yangdekat, namun bayangan menjadi kabur
sama
sekali
ketika
pasien
melihat
bendayang jauh letaknya.
Miopia terjadi jika kornea (terlalu cembung) da
n lensa (kecembungan kuat) berkekuatan
lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga
titik focus sinar yang dibiaskan akan terletak
5. B. Hipermetropia
Hipermetropia adalah keadaan mata yang tidak
berakomodasi memfokuskan bayangan di belaka
ng
retina.
Pada
penderita
hipermetropia,
berkas
cahaya yangmelewati kornea dan lensa mata terf
okus bukan pada retina, melainkan pada bagian b
elakang retina, sehingga menghasilkan bayangan
yang kabur pada objek yang dekat, namun bayan
gan menjadi jelas ketika melihat objek yang jauh.
Hipermetropia terjadi jika kekuatan yang tidak ses
uai antara panjang bola mata dankekuatan pembi
asan kornea dan lensa lemah sehingga titik fokus
sinar terletak di belakang retina. Hal ini dapat dise
babkan oleh penurunan panjang sumbu bola mat
a(hipermetropia aksial), seperti yang terjadi pada
kelainan bawaan tertentu, atau penurunanindeks
6. C. Astigmatisma
Pada astigmatisma, berkas cahaya yang diteri
ma oleh retina tidak terkumpul menjadi satu tit
ik, melainkan menyebar, membentuk garisgarisvertikal,
sehingga
menghasilkan
bayangan yang kabur.
Astigmatisma
terjadi
jika
kornea dan lensa mempunyai permukaan
yang rata atau tidak rata sehingga tidak mem
berikan satu fokus titik api. Variasi
kelengkungan kornea atau lensa mencegah
sinar
terfokus pada satu titik. Sebagian
bayangan akan dapat terfokus pada bagian
depan retinasedang sebagian lain sinar
difokuskan di belakang retina. Akibatnya
penglihatan akan terganggu.
7. CARA KERJA LASIK
LASIK merubah secara permanen bentuk dari
bagian sentral anterior padakornea dengan
memanfaatkan laser jenis excimer untuk
mengablate (mengikissuatu bagian dari jaringan
hidup dengan penguapan) sebagian kecil dari
lapisan
jaringan
stroma
kornea
yang
berada
di
bagian
depan
mata, tepat dibawah lapisan jaringan epitelium ko
rnea.
Agar
tidak terjadi kesalahan operasi dan untuk menam
bah ketelitian hingga satuan mikrometer, saat
operasi sedang berlangsung,sistem komputer
melacak pergerakan mata pasien 60 hingga 4000
kali perdetik,tergantung dari sistem yang
digunakan, kemudian menepatkan posisi laser
pada peletakan yang presisi. Sistem modern saat
ini bahkan secara otomatis langsungmemfokusk
8. Bagian
lapisan
luar dari kornea atau
epitelium,
merupakan
jaringan
yang
lunak, hidup, terus memperbarui diri (regenerasi),
dan dapat pulih secarasempurna apabila terjadi
iritasi atau disayat untuk keperluan operasi mata
tanpakehilangan
kejernihannya
dari
keadaan semula. Bagian lapisan yang lebih
dalamdisebut stroma kornea, terbentuk sebelum
epitelium, dan memiliki kemampuan regenerasi
jauh lebih lambat dan terbatas dibanding lapisan
epitelium.
Bagian
ini,merupakan bagian yang diubah pada tindakan
operasi mata dengan LASIK maupun
PRK/LASEK. Apabila bagian ini dibentuk ulang
oleh tindakan diatas menggunakan laser atau
mikrokeratome (sayatan halus), maka bagian ini
akanmempertahankan bentuk tersebut tanpa
terjadi perubahan bentuk semula.
9. TEKNOLOGI DALAM BIDANG LASIK
A. Excimer Laser
Memberikan hasil yang lebih akurat untuk
operasi kornea
dan koreksi pengelihatan dari teknologi sebelumn
ya. Sebuah pulse dari laser_excimer dapat meng
ambil 0,25 mikron dari jaringan. Sebagai perbandi
ngan,sebuah rambut manusia memiliki ketebalan
70 mikron. Dua jenis laser excimer tersedia untuk
prosedur operasi refraksi:
Broad beam laser dan scanning laser.
Scanning laser dapat dibagi menjadi dua
kelompok: silt scanning dan spot
scanning. Setiap jenis
laser memiliki kelebihandan kekurangan.
10. * Broad Beam Laser
Sebuah broad beam laser menggunakan lase
r
berdiameter yang relatif besar (6
,0-8,0 mm) yang dapat dimanipulasi
untuk mengikis kornea.
Laser jenis ini dapat menghasilkan waktu oper
asi tercepatdibandingkan laser lainnnya, yang
mengurangi
kemungkinan
overecorrection dan decentration
komplikasi yang disebabkan oleh pergerakan
pupil.
Kerugiannya adalah kemungkinan
peningkatan komplikasi yang terkait dengan
pengikisan kornea
11. Slit Scanning Laser
Sebuah silt scanning laser menggunakan
laser berukuran relatif kecil, yangkemudian
dihubungkan ke perangkat rotasi dengan
celah yang dapat berubah.Selama
operasi, sinar laser yang melewati celah ini
dapat berubah secara bertahap
meningkatkan zona pengikisan kornea. Laser
sinar seragam dan pengikisan kornea yang
lebih halus merupakan ciri dari digunakannya
laser jenis ini.
Laser ini memiliki kekurangan, yaitu kecender
ungan sedikit lebih tinggi untuk decentration
dan overcorrection
12. * Spot Scanning Laser
Sistem laser ini memiliki potensi untuk
menghasilkan pengikisan kornea
yang halus
Menggunakan teknologi radar untuk melac
ak gerakan mata.Sistem ini juga memiliki
kemampuan untuk mengobati silindris tidak
teratur dari acuan topografi. Laser ini harus
dihubungkan dengan sistem eye-tracking
untuk memastikan peletakan laser yang
akurat.
13. B. Wavefront Sensing Diagnostik (Wavefront guided-
)
lasik
Diagnostik Wavefront sensing adalah sebuah alat
diagnostik untuk mengukur kesalahan refraksi
mata. Metode refraksi konvensional terbatas
untuk
mengukur refraksi speris dan silinder yang dapat
dijangkau oleh mata (miopia atauhyperopia dan
silindris biasa). Namun, metode wavefront
sensing memungkinkan
dokter untuk mengukur kondisi dalam
kornea yang
mempengaruhi pengelihatan pasien. Mengacu da
ri hasil tersebut, dokter dapat menyimpulkan seba
gai penyimpangan pengelihatan (higher order ab
beration) . Secara tradisional penyimpangan pen
14. Namun saat ini,dengan memahami dan
karakterisasi komponen higher order
abberation, dokter memiliki kemampuan
diagnostik lebih atas silindris tidak teratur, dan
kemampuan untuk mengukur tingkat alami atau
pembedahan induksi abberasi. Alat
diagnostik dari wavefront sensing dapat dilihat
dalam verifikasi spherocylindrical
refraksi,diagnosis kondisi kompleks atau keadaan
rapuh dari kornea, seperti keratoconus,mata
kering dan katarak, dan besarnya penyimpangan
prosedur diinduksi
setelahkoreksi penglihatan dengan LASIK. Secar
a garis besar, wavefront sensingmemiliki nilai lebi
h dalam upaya untuk memperbaiki penyimpanga
15. Pada dasarnya, wavefront sensing menggunakan
teknik sederhana. Pasiendiminta untuk
memandang ke depan, dan fokus pada suatu
objek, sementara
itudokter memberikan sebuah proyeksi cahaya m
enuju mata. Berkas cahaya inimasuk ke dalam
mata, dan memantul kembali keluar mata.
Kemudian komputer menganalisa berkas
sinar, yang selanjutnya menganalisa data
berkaitan tentang keadaan mata. Beberapa
sistem dengan cara ini dapat menganalisa lebih
dari 2000 poin data keadaan mata.
16. Lasik Pra Operasi
Penentuan pengelihatan sebelum dan sesudah
dikoreksi dengan kacamataatau lensa kontak.
Penentuan besarnya kesalahan pengelihatan dal
am setiap mata untuk menetapkan jumlah koreksi
bedah yang diperlukan dan
mengembangkanstrategi operasi yang tepat.
Penilaian permukaan kornea dengan topografi (k
urvatur kornea atau bentuk), untuk mengkorelasik
an bentuk kesalahan dalam fokus
(berkorelasi bentuk kornea untuk astigmatisme re
fraksi), untuk menemukan penyimpangan, dan un
tuk mengetahui penyakit yang dapat memburuk ji
kadilakukan pembedahan dengan LASIK
17. Pengukuran ukuran pupil dalam cahaya redup
dan ruang. Ukuran pupilmerupakan faktor pe
nting dalam pengukuran pengelihatan malam
dan penentuan tindakan koreksi oleh LASIK
yang tepat.• Pemeriksaan pada kelopak mata
untuk melihat apakah kelopak berbalik
kedalam (mungkin bergesekan dengan
kornea) atau ke luar dan mengarahkanaliran
air mata terbuang dari mata yang
mengakibatkan mata kering, dankondisi lain
18. Pemeriksaan kornea untuk menentukan
apakah ada kelainan yang
dapatmempengaruhi hasil
pembedahan.• Pemeriksaan dari lensa
kristal untuk menentukan apakah terdapat
kekaburan(katarak) atau kelainan lainnya
yang ada.
Pengukuran ketebalan kornea (dengan
pachymetry). Jumlah koreksi LASIK dapat
ditentukan sebagian oleh ketebalan
kornea.• Pengukuran tekanan intraokular
untuk mendeteksi kondisi glaukoma atau preglaukoma. Glaukoma adalah kehilangan peng
lihatan yang disebabkan oleh kerusakan pada
saraf optik yang diakibatkan tekanan yang ter
19. Penilaian bagian belakang (segmen posterior)
mata: Pemeriksaan pembesaran fundus digu
nakan untuk menilai kesehatan dari permukaa
n kedalam
mata (retina), dengan pupil terbuka penuh. Ju
ga pemeriksaan retina,saraf optik, dan
pembuluh darah untuk mengetahui sejumlah
gangguanmata dan gangguan sistemik.
21. Sebuah ring penahan dan pembentuk kornea
dipasang pada
mata, menahan posisi mata agar tidak bergerak.
Prosedur ini terkadang, pada beberapa kasus
menyebabkan perdarahan minor pada pembuluh
darah halus pada mata, yang akan
sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari
setelah operasi. Setelah matatertahan pada posi
sinya, maka sayatan epitellium akan dibentuk. Pr
oses pembuatan sayatan menggunakan mikroker
atome, sebuah pisau bedah halus berketebalan
beberapa mikrometer, atau menggunakan
femtosecond laser. Setelah sayatan
terbentuk, lapisan sayatan
diangkat, meninggalkan lapisan dibawahnya,yaitu
stroma, lapisan tengah dari kornea.
23. Langkah kedua ialah menggunakan eximer
laser, yang memiliki panjanggelombang sebesar
195 nm untuk merubah bentuk dari stroma
kornea. Laser menguapkan (vaporized) jaringan
stroma yang ingin dibentuk ulang
(remodelling)dengan ketelitian yang amat tinggi t
anpa membahayakan jaringan laindisekitarnya. Ti
dak
ada pemanasan dan pembakaran, maupun pemo
tongan nyatayang terjadi pada stroma yang
dibentuk ulang, sehingga tidak ada rasa sakit
samasekali pada saat operasi. Beberapa pasien
hanya mengeluhkan rasa tak
nyaman.Lapisan yang diambil saat penguapan jar
ingan hanya beberapa mikrometer ketebalannya.
Perlakuan penguapan jaringan dalam kornea
(stroma) pada
LASIK menghasilkan kecepatan dalam operasi, h
asil yang maksimal dan sedikit atau bahkan tak
ada rasa sakit yang dihasilkan.
24. Selama proses kedua ini, pengelihatan pasien
akan menjadi sangat
kabur setelah lapisan sayatan diangkat. Pasie
n hanya dapat melihat cahaya putihmengelilin
gi cahaya orange dari laser.Saat
ini, manufaktur laser excimer menggunakan
pelacak posisi mata
yangmengikuti gerakan mata sebanyak 4000
kali perdetik, kemudian memusatkangelomba
ng laser dengan akurat pada daerah yang aka
n di remodelling.Gelombang laser yang digun
akan berkisar antara 1 milijoule (mJ) selama 1
0sampai 20 nanodetik
26. Setelah laser me-remodelling lapisan jaringan
stroma, lapisan epilteliumyang diangkat
perlahan-lahan dikembalikan ke tempatnya
semula, yaitu diataslapisan stroma yang telah
di bentuk ulang, kemudian dicek ulang
terdapatnyagelembung udara, debris (kotoran
halus), dan memastikan bahwa lapisanepitelli
um telah terpasang secara tepat. Lapisan
tersebut akan menempel
dengansendirinya, dan akan menyatu dengan
lapisan stroma
(sembuh) sampai waktu panyembuhan telah
usai.
27. Perawatan pasca-operasi
Pasien umumnya diberikan tetes mata antibiot
ik dan anti inflamatory (radang) selama
beberapa minggu pasca operasi. Pasien juga
disarankan untuk tidur lebih lama dan lebih
sering dan juga diberikan sepasang pelindung
mata
dari
cahaya yang berlebihan dan pelindung mata d
ari gosokan ketika tidur danmengurangi mata
kering.
28. Kandidat Ideal Pasien LASIK
• Berumur minimal 18 tahun dan telah memiliki
kacamata atau resep lensakontak yang stabil
setidaknya selama dua tahun.• Memiliki
ketebalan kornea cukup• Pasien memiliki salah
satu atau lebih dari tiga kelainan
pengelihatan, sepertimiopia (rabun
jauh), astigmatism (penglihatan kabur yang
disebabkan olehkornea berbentuk
tidak teratur), hyperopia
(rabun jauh), atau kombinasi keduanya
(misalnya, miopia dengan
silindris).• Tidak menderita penyakit pengelihatan
atau yang
lainnya, yang dapatmengurangi efektivitas opera
si atau kemampuan pasien untuk sembuhdengan
29. Kurang Ideal
Kategori ini meliputi mereka yang:
Memiliki riwayat mata kering, yang mungkin akan
memburuk setelahoperasi dilakukan.
Pasien yang dirawat dengan obatobatan seperti steroid atauimunosupresan, yang
dapat mencegah penyembuhan, atau menderita
penyakityang melambatkan
penyembuhan, seperti gangguan autoimun
Memiliki jaringan parut kornea.
Berumur di bawah usia
30. Memiliki pengelihatan yang tidak stabil
Sedang hamil atau menyusui.
Memiliki sejarah herpes okular dalam satu tahun
sebelum operasi.
Kesalahan
refraksi terlalu berat untuk pengobatan dengan
teknologi saatini.Meskipun laser disetujui FDA
tersedia untuk memperlakukan salah
satudari tiga jenis utama kesalahan
refraksi miopia, hyperopia dan silindris.Indikasi
yang disetujui FDA menetapkan pasien yang
tepat untuk penanganandengan miopia sampai
dengan -12 D, astigmatisme sampai dengan 6D
danhyperopia hingga 6
31. Kandidat Non Lasik
Beberapa kondisi dan keadaan individu sepen
uhnya yang tidak cocok untuk mendapatkan
penanganan LASIK diantaranya:
• Memiliki penyakit seperti katarak, glaukoma
maju, penyakit kornea, gangguan penipisan k
ornea (degenerasi marjinal keratoconus atau
bening), atau beberapa penyakit mata lainnya
yang sudah ada terlebih dahulu dan mempen
garuhi ataumengancam penglihatan
32. Kontraindikasi Lasik
:Kornea yang tidak normal (terlalu tipis), penyakit
kolagen vaskuler (lupus/rheumatoid arthritis), pen
yakit pembuluh darah ,ambliopia penggunaan ant
ihistamin, penyakit autoimun (rheumatoid arthritis/
sjögren’ssyndrome/systemic lupus erythematosus
/fms), blepharitis, menyusui, katarak (katarak
yang sedang berkembang/sebelum operasi
katarak, jaringan parut
padakornea, diabetes mellitus, mata kering, ketid
akseimbangan otot mata, ptosis,glaucoma, herpe
s zoster pada mata, riwayat abrasi kornea / erosi
berulang/epithelial dystrophy, gangguan penutup
an
kelopak mata (misalnya pada pasien tiroid denga
n exopthalmus), pupil yang lebar, kehamilan, abn
ormalitaskelengkungan kornea (lebih
dari 47k/kurang dari 38-41k), abnormalitas
33. Potensi Komplikasi
“mata kering” pasca operasi
Overcorrection dan undercorrection
Sensitivitas berlebihan terhadap cahaya
Pengelihatan tidak stabil
Halos
Pengelihatan ganda (berbayang)
Pengikisan (ablasi) berlebihan
Kotoran renik (debris) dalam sayatan•
Erosi epitelium
Macular hole.
34. Minimal atau tidak ada rasa nyeri setelah
operasi
Kembalinya penglihatan lebih
cepat dibandingkan PRK
Tidak ada risiko perforasi saat operasi dan ru
pture bola matakarena trauma setelah operasi
Tidak ada gejala sisa kabur karena
penyembuhan epitel
35. Kerugian LASIK
LASIK jauh lebih mahal
Membutuhkan skill operasi para ahli mata
Dapat terjadi komplikasi yang berhubungan
dengan
flap, sepertiflap putus saat operasi, dislokasi fl
ap post operasi, astigmatirreguler 17.