SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
“Sejarah Perkembangan
Televisi”
Sejarah awal
Kata televisi berasal dari kata tele dan vision;
yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak
(vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat
dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah
peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak
formal disebut dengan TV, tivi, teve, atau tipi.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak,
penemu maupun innovator yang terlibat, baik perorangan
maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun.
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari
penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik
yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday
(1831) yang merupakan awal dari era komunikasi
elektronik.
Pada masa awal perkembangannya, televisi
menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik,
dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan
menyiarkan gambar visual.
Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya
menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana
semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem
mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari
pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan
sistem televisi elektronik penuh.

Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah
melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang
dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang
menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai
"teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama
setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah telah
membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan
melalui medium kabel, seperti halnya suara.
Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim
gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu
menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik
pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman
gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu
proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.
1880-an: Cakram Nipkow
Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di
Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram
Nipkow, sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara
spiral ke pusat cakaram yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang
cakram diposisikan dengan selisih sudut yang sama agar dalam setiap putarannya
cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai
lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan
peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan
memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar.
Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan hingga
adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya
dapat memancarkan gambar "halftone" — dikarenakan lubang dengan posisi
tertentu dengan ukuran berbeda-beda — melalui kabel telegraf atau telepon.
Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirrordrum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai
perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi
penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem
televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim
gambar geometrik sederhana ke CRT. Namun, untuk merekam gambar bergerak
masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor selenium yang rendah.
1920-an: Penemuan John Logie Baird

TV 405 hitam putih Murphy dari Ukrania, 1951.
Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambarbayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926.
Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan
wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum
oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada
tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu
dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam
sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa.
Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan
tersebut kemudian diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an
menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital.
Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang sistem televisi dengan
perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip
"penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera").
Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi
dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi
gambar 100 baris.
Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar
bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui
medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui
gelombang radio dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci
(60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat
itu, Herbert Hoover.
Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di
dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini
pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.
1926: Penemuan seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi
Merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan
tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip
"penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera").
Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremi
Mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang
menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi
gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs
berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap
yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari
Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio
dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar
24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya
Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.
Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil
membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik
pada kedua perangkat tampilan dan pickup,dimana temuannya ini
pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September
1928.
1930-an: Penyebaran dan penerimaan masyarakat
Braun HF 1, Jerman, 1959
Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi
di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung.
Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara komersial dijual dari tahun
1928 hingga 1934 di Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia. Televisi komersial pertama dijual oleh
Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah dengan
komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang menghasilkan gambar
kemerahan berukuran sebesar perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa
pembesar. "Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual
pada tahun 1930–1933 merupakan pemasaran televisi masal yang pertama. Kira-kira 1,000 unit
Televisor berhasil dijual.
Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katode diproduksi
oleh Telefunken di Jerman pada 1934, diikuti oleh produsen elektronik yang lain
di Perancis (1936), Britania Raya (1936), dan Amerika Serikat (1938).
Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel datar
yang pertama.
Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm) dijual seharga
125 USD (setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran
12 inci (30 cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).
Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600
unit di Jerman, dan 8.000 unit di Amerika, sebelum akhirnya War Production Board terpaksa
menghentikan produksi TV pada April 1942 karena pecahnya Perang Dunia II.
Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah
produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika
meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90%
pada tahun 1962. Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4
juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.
Dampak Positif dan Negatif Menonton Televisi
Dampak Positif
-Sebagai Media Pendidikan
Bila televisi menyajikan acara-acarayang berhubungan dengan pendidikan, hal
ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelaja bisa mengambil manfaat
berupa informasi pendidikan dari acara televisi tersebut. Banyak sekali stasiun televisi
menggarap tema edkatif seperti menayangkan film dokumenter sejarah, flora fauna,
sains, dan lain sebagainya. Sambil menonton televisi, pemirsa juga bisa menambah
wawasan lebih banyak
-Hiburan Murah
Salah satu dampak positif dari televisi adalah anda bisa menyegarkan otak
dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai
dari acara kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan lain. Yang paling dirasakan adalah
ketika gelaran World Cup atau Euro Cup, kita tak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri
untuk melihat langsung pertandingan sepak bola, cukup menonton televisi saja dirumah,
toh disiarkan secara langsung dan yang pasti gratis.
-Sumber Inspirasi
Televisi banyak menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam
dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainlain. Figur-figur yang ditampilkan televisi
ini dapat memicu anda untuk mencontoh kesuksesan mereka. Misalnya kilasan kisah
perjalanan seorang pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol hingga jatuh bangun
dan akhirnya sukses mengelola usahanya. Kisah perjuangan seperti ini bisa dijadikan
sebagai sumber inspirasi
Dampak Negatif

Pertama, acara TV punya dampak pornografi. Ini saya dapat dari kelompok
usia kelas 4-6 tahun. Kelompok ini mencatat pemeran dalam acara Superhero
Kocak punya baju yang terlalu seksi. Anak tak pantas melihatnya.
Kedua, konsumtif. Tayangan iklan merangsang anak-anak meminta/ membeli

barang yang tidak dibutuhkan. Dampak konsumtif karena iklan ini muncul di setiap
kelompok diskusi. Anak TK hingga kelas 6 SD rata-rata meminta mainan, makanan,
sampai atribut-atribut yang dipakai aktor dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta
motor dan aksesoris mirip yang digunakan artis. Tidak hanya iklan, sinetron dan acara
musik di TV turut membentuk keinginan anak meniru atribut yang dipakai aktor/
aktrisnya.
Ketiga, menunda-tunda dan malas(perilaku). Malas belajar
karena demen bahkan candu dengan acara TV favorit. Ujung-ujungnya, anak sering
menunda mengerjakan pekerjaan rumah. Pada kelompok usia TK, anak bisa melanggar
adab membaca doa karena menonton Islam KTP. Acara Amel Cemal Cemil bikin anak
rakus, punya tata cara makan kurang baik.
Keempat, kemampuan berbahasa (membentak,mengumpat). Saya mencatat
ada anak usia kelas 1-3 SD suka berkata kasar dan kurang sopan pada yang lebih
tua. Anak-anak usia ini sudah mengenal kata-kata seperti ‘kurang ajar’.
Kartun Sinchan punya peran besar dalam kasus ini. Anak usia ini juga mudah melawan
perintah orang tua, membentak. Semua kelompok sepakat bahwa acara musik, sinetron,
iklan, dan kartun sinchan bikin anak mereka tidak berbahasa Indonesia dengan baik,
banyak bahasa gaul yang dikenal. Acara Islam KTP jadi sorotan juga. Makian-makian
seperti ‘ente bahlul’, ‘kurang ajar’, ‘busuk’ jadi dibiasakan pada anak. Anak jadi
berbicara dengan bahasa yang biasa

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranSejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranMahad Alzaytun
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranDudi Hartono
 
Penyutradaraan Tv.Edit
Penyutradaraan Tv.EditPenyutradaraan Tv.Edit
Penyutradaraan Tv.Editmabukcinta
 
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIMODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIFirdaus Azwar Ersyad
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcastingijtikalsel
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Firdaus Azwar Ersyad
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))Putri Alfisyahrini
 
Konsep Teknologi : Evolusi Televisi
Konsep Teknologi : Evolusi TelevisiKonsep Teknologi : Evolusi Televisi
Konsep Teknologi : Evolusi TelevisiFebri Alif Pratama
 
Manajemen Media Digital
Manajemen Media DigitalManajemen Media Digital
Manajemen Media Digitaliwan setiawan
 
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)Mila
 

Mais procurados (20)

Sejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranSejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaran
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaran
 
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasiMengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
 
Penyutradaraan Tv.Edit
Penyutradaraan Tv.EditPenyutradaraan Tv.Edit
Penyutradaraan Tv.Edit
 
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIMODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcasting
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
 
Desain produksi siaran
Desain produksi siaranDesain produksi siaran
Desain produksi siaran
 
Teori teori-dasar-multimedia
Teori teori-dasar-multimediaTeori teori-dasar-multimedia
Teori teori-dasar-multimedia
 
Pert. 9 genre program televisi
Pert. 9 genre program televisiPert. 9 genre program televisi
Pert. 9 genre program televisi
 
Materi Dasar-Dasar Dokumenter
Materi Dasar-Dasar DokumenterMateri Dasar-Dasar Dokumenter
Materi Dasar-Dasar Dokumenter
 
Komunikasi Televisi
Komunikasi TelevisiKomunikasi Televisi
Komunikasi Televisi
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
 
EKONOMI POLITIK MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA
 
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. TechnologySejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. Technology
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)
 
Konsep Teknologi : Evolusi Televisi
Konsep Teknologi : Evolusi TelevisiKonsep Teknologi : Evolusi Televisi
Konsep Teknologi : Evolusi Televisi
 
Manajemen Media Digital
Manajemen Media DigitalManajemen Media Digital
Manajemen Media Digital
 
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
Struktur Organisasi (FTA & Pay TV)
 

Semelhante a Sejarah Televisi - TIK

Sejarah pertelevisian di dunia dan di indonesia
Sejarah pertelevisian di dunia dan di indonesiaSejarah pertelevisian di dunia dan di indonesia
Sejarah pertelevisian di dunia dan di indonesiaalankusuma03
 
Sejarah penyiaran
Sejarah penyiaranSejarah penyiaran
Sejarah penyiaranANNAM YES
 
Sejarah perkembangan televisi 201
Sejarah perkembangan televisi 201Sejarah perkembangan televisi 201
Sejarah perkembangan televisi 201radar radius
 
Sejarah Penyiaran Global
Sejarah Penyiaran GlobalSejarah Penyiaran Global
Sejarah Penyiaran GlobalErwin Rasyid
 
Media komunikasi modern
Media komunikasi modernMedia komunikasi modern
Media komunikasi modernfay Rafida
 
Pertemuan Ketiga Kelas 7 TIK
Pertemuan Ketiga Kelas 7 TIKPertemuan Ketiga Kelas 7 TIK
Pertemuan Ketiga Kelas 7 TIKEen Pahlefi
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Materi 2 : Sejarah perkembangan tik
Materi 2 : Sejarah perkembangan tikMateri 2 : Sejarah perkembangan tik
Materi 2 : Sejarah perkembangan tikNanang Kurniawan
 
IPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptx
IPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptxIPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptx
IPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptxIsembelSianipar
 
Sejarah Elektronika
Sejarah ElektronikaSejarah Elektronika
Sejarah ElektronikaDedi Supardi
 
Beberapa penemu teknologi hebat di dunia
Beberapa penemu teknologi hebat di duniaBeberapa penemu teknologi hebat di dunia
Beberapa penemu teknologi hebat di duniaSeptian Muna Barakati
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1tikamart
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1tikamart
 

Semelhante a Sejarah Televisi - TIK (20)

Sejarah pertelevisian di dunia dan di indonesia
Sejarah pertelevisian di dunia dan di indonesiaSejarah pertelevisian di dunia dan di indonesia
Sejarah pertelevisian di dunia dan di indonesia
 
Sejarah penyiaran
Sejarah penyiaranSejarah penyiaran
Sejarah penyiaran
 
Sejarah perkembangan televisi 201
Sejarah perkembangan televisi 201Sejarah perkembangan televisi 201
Sejarah perkembangan televisi 201
 
TELEVISION
TELEVISIONTELEVISION
TELEVISION
 
Sejarah Penyiaran Global
Sejarah Penyiaran GlobalSejarah Penyiaran Global
Sejarah Penyiaran Global
 
Media komunikasi modern
Media komunikasi modernMedia komunikasi modern
Media komunikasi modern
 
Pertemuan Ketiga Kelas 7 TIK
Pertemuan Ketiga Kelas 7 TIKPertemuan Ketiga Kelas 7 TIK
Pertemuan Ketiga Kelas 7 TIK
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
 
1
11
1
 
Materi 2 : Sejarah perkembangan tik
Materi 2 : Sejarah perkembangan tikMateri 2 : Sejarah perkembangan tik
Materi 2 : Sejarah perkembangan tik
 
Sejarah perkembangan tik
Sejarah perkembangan tikSejarah perkembangan tik
Sejarah perkembangan tik
 
Mkalah juve (1)
Mkalah juve (1)Mkalah juve (1)
Mkalah juve (1)
 
IPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptx
IPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptxIPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptx
IPTEK TELEVISI XIIIPS4.pptx
 
Ppt tik
Ppt tikPpt tik
Ppt tik
 
Makalah sejarah fotografi
Makalah sejarah fotografiMakalah sejarah fotografi
Makalah sejarah fotografi
 
Sejarah Elektronika
Sejarah ElektronikaSejarah Elektronika
Sejarah Elektronika
 
Beberapa penemu teknologi hebat di dunia
Beberapa penemu teknologi hebat di duniaBeberapa penemu teknologi hebat di dunia
Beberapa penemu teknologi hebat di dunia
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

Sejarah Televisi - TIK

  • 2. Sejarah awal Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve, atau tipi. Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun innovator yang terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual.
  • 3. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik penuh. Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara. Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.
  • 4. 1880-an: Cakram Nipkow Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisih sudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat memancarkan gambar "halftone" — dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda — melalui kabel telegraf atau telepon. Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirrordrum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT. Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor selenium yang rendah.
  • 5. 1920-an: Penemuan John Logie Baird TV 405 hitam putih Murphy dari Ukrania, 1951. Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambarbayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital. Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera"). Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris. Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover. Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.
  • 6. 1926: Penemuan seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi Merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera"). Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremi Mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris. Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover. Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup,dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.
  • 7. 1930-an: Penyebaran dan penerimaan masyarakat Braun HF 1, Jerman, 1959 Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung. Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara komersial dijual dari tahun 1928 hingga 1934 di Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia. Televisi komersial pertama dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa pembesar. "Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual pada tahun 1930–1933 merupakan pemasaran televisi masal yang pertama. Kira-kira 1,000 unit Televisor berhasil dijual. Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katode diproduksi oleh Telefunken di Jerman pada 1934, diikuti oleh produsen elektronik yang lain di Perancis (1936), Britania Raya (1936), dan Amerika Serikat (1938). Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel datar yang pertama. Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm) dijual seharga 125 USD (setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12 inci (30 cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007). Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di Amerika, sebelum akhirnya War Production Board terpaksa menghentikan produksi TV pada April 1942 karena pecahnya Perang Dunia II. Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90% pada tahun 1962. Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.
  • 8. Dampak Positif dan Negatif Menonton Televisi Dampak Positif -Sebagai Media Pendidikan Bila televisi menyajikan acara-acarayang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelaja bisa mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi tersebut. Banyak sekali stasiun televisi menggarap tema edkatif seperti menayangkan film dokumenter sejarah, flora fauna, sains, dan lain sebagainya. Sambil menonton televisi, pemirsa juga bisa menambah wawasan lebih banyak -Hiburan Murah Salah satu dampak positif dari televisi adalah anda bisa menyegarkan otak dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan lain. Yang paling dirasakan adalah ketika gelaran World Cup atau Euro Cup, kita tak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk melihat langsung pertandingan sepak bola, cukup menonton televisi saja dirumah, toh disiarkan secara langsung dan yang pasti gratis. -Sumber Inspirasi Televisi banyak menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainlain. Figur-figur yang ditampilkan televisi ini dapat memicu anda untuk mencontoh kesuksesan mereka. Misalnya kilasan kisah perjalanan seorang pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol hingga jatuh bangun dan akhirnya sukses mengelola usahanya. Kisah perjuangan seperti ini bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi
  • 9. Dampak Negatif Pertama, acara TV punya dampak pornografi. Ini saya dapat dari kelompok usia kelas 4-6 tahun. Kelompok ini mencatat pemeran dalam acara Superhero Kocak punya baju yang terlalu seksi. Anak tak pantas melihatnya. Kedua, konsumtif. Tayangan iklan merangsang anak-anak meminta/ membeli barang yang tidak dibutuhkan. Dampak konsumtif karena iklan ini muncul di setiap kelompok diskusi. Anak TK hingga kelas 6 SD rata-rata meminta mainan, makanan, sampai atribut-atribut yang dipakai aktor dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta motor dan aksesoris mirip yang digunakan artis. Tidak hanya iklan, sinetron dan acara musik di TV turut membentuk keinginan anak meniru atribut yang dipakai aktor/ aktrisnya. Ketiga, menunda-tunda dan malas(perilaku). Malas belajar karena demen bahkan candu dengan acara TV favorit. Ujung-ujungnya, anak sering menunda mengerjakan pekerjaan rumah. Pada kelompok usia TK, anak bisa melanggar adab membaca doa karena menonton Islam KTP. Acara Amel Cemal Cemil bikin anak rakus, punya tata cara makan kurang baik. Keempat, kemampuan berbahasa (membentak,mengumpat). Saya mencatat ada anak usia kelas 1-3 SD suka berkata kasar dan kurang sopan pada yang lebih tua. Anak-anak usia ini sudah mengenal kata-kata seperti ‘kurang ajar’. Kartun Sinchan punya peran besar dalam kasus ini. Anak usia ini juga mudah melawan perintah orang tua, membentak. Semua kelompok sepakat bahwa acara musik, sinetron, iklan, dan kartun sinchan bikin anak mereka tidak berbahasa Indonesia dengan baik, banyak bahasa gaul yang dikenal. Acara Islam KTP jadi sorotan juga. Makian-makian seperti ‘ente bahlul’, ‘kurang ajar’, ‘busuk’ jadi dibiasakan pada anak. Anak jadi berbicara dengan bahasa yang biasa