1. PRINSIP MUSYAWARAH
Sejarah dan Pentingnya
Musyawarah
Dalam Agama Islam
KELOMPOK 2 (KELAS A):
1. DHOFIR MIFTAH
2. MUNJIL ANAM
3. BAZARI AZHAR AZIZI
4. FAUZI ILMI ARIFIN
5. RIZKI AKBAR KHOIRULLAH
6. RIZQI RUNNIING
2. DEFINISI MUSYAWARAH
Secara etimologis, musyawarah berasal dari kata “syawara ”
kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja
syawara yang dari segi jenisnya termasuk kata kerja
mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal balik), maka
musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis
Semua anggota musyawarah bebas mengemukakan
pendapatnya
Dengan kebebasan berdialog itulah diharapkan dapat
diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga
keputusan yang dihasilkan tidak lagi mengandung kelemahan
Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting
guna menciptakan peraturan di dalam masyarakat mana pun
3.
Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat dalam banyak permasalahan. Dalam masalah
hijrah ke madinah, misalnya. Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat dan menyusun
strategi hijrah ke madinah. Sahabat Ali di perintah untuk tetap di dalam rumah nabi dan
menempati tempat tidur Beliau. Sahabat Abu Bakar ditetapkan untuk menemani nabi dalam
perjalanan ke Yatsrib (Madinah). Putri Abu Bakar, Asma’, mendapat bagian penyedia logistik
pada saat rasul dalam persembunyian.
Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat dalam masalah peperangan. Misalnya pada
saat perang Khandak. Rasulullah ingin berdamai dengan kabilah Ghatafan agar tidak
bergabung dengan orang-orang kafir Quraisy dengan menjanjikan sepertiga hasil buah di
Madinah. Tapi para sahabat lebih memilih perang. Usulan datang dari sahabat Salman Alfarisi
untuk membuat parit (khandak).
Musyawarah yang dilakukan tidak selalu mengeluarkan hasil akhitr yang memuaskan. Seperti
yang terjadi pada saat perang Uhud, Islam mengalami kekalahan dan nabi kehilangan sekitar
70 sahabat istimewanya. Diantara mereka adalah Hamzah, Mush’ab, dan Sa’ad bin Rabi’.
Namun, rasulullah tetap melakukkan musyawarah dengan para sahabat.
Rasulullah bermusyawarah dengan Ummu Salamah dalam masalah tahallul umrah. Awalnya
nabi sangat kesal dengan para sahabat yang tidak mau mengjalankan perintah nabi untuk
melaksanakan tahallul setelah melasanakan umrah. Ummu Salamah kemudian menganjurkan
rasul agar melakukan tahallu terlebih dahulu. Ternyata setelah Beliau melaksanakannya, para
sahabatpun ikut melaksanakannya.
4. Musyawarah & Demokrasi
Dalam praktiknya demokrasi dalam perpolitikan dapat
digolongkan mejadi dua. Yaitu: Mayoritas memimpin
minoritas, baik minoritas mau atau tidak. Dan
minoritas mengendalikan mayoritas, seperti dalam
sistem sosial demokrasi. Disampaikan oleh Dr. Ma’ruf
ad-Dawalibi pada konferensi UNESCO di Paris 1982.
Sistem musyawarah tidak mengedapankan mayoritas
tidak pula minoritas. Yang diambil adalah yang terkuat
sesuai argumen, bukan yang terbanyak.
Pemerintah dibatasi syariah dan musyawarah
5. DAMPAK POSITIF MUSYAWARAH
Menghasilkan keputusan yang sempurna
Para anggota terikat dan tanggung jawab bersama
Hubungan persaudaraan semakin erat
Menghilangkan dominasi mayoritas atau minoritas
(sosialis)
Menghilangkan hasut, fitnah yang bisa memecah
belah persaudaraan.
6.
Sedang
urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah antara mereka, dan
mereka menafkahkan sebagian dari rizqi
yang Kami berikan kepada mereka. (AsSyura 38)
7.
"Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena
itu, maafkanlah mereka, mohonkan ampun dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudia
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya" (QS. Ali Imran [3]:159)
8. "Barang siapa yang menghendaki sesuatu, maka
bermusyawarahlah dengan orang muslim tentangnya, niscaya
Allah akan menunjukkan jalan yang lurus." (HR. Ath-Thabrani)
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang yang diajak
bermusyawarah adalah orang yang dipercaya, maka jika hendak
memberi saran, berikanlah saran seolah dia yang mengerjakannya
sendiri" (HR. Ath-Thabrani).
"Tidak akan merugi orang yang meminta petunjuk dari Allah, dan
tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah." (HR. AthThabrani, fil-Ausath)
Abu Hurairah pernah berkata, "Sungguh tidak aku temukan orang
yang lebih sering bermusyarah dengan teman-temannya kecuali
Rasulullah SAW."