SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
Chapter - 5




Kecerdasan Buatan
    Artificial Intelligence

    Sistem Pakar - 1


            Tb. Ai Munandar, M.T.,
    Universitas Serang Raya - 2012
Outline
•   Definisi
•   Manfaat, kekurangan, ciri sistem pakar
•   Area permasalahan sistem pakar
•   Konsep dasar
•   Struktur sistem pakar
•   Tim pengembang sistem pakar
•   Representasi Pengetahuan
•   Teknik inferensi
Definisi
• Sistem pakar merupakan cabang Artificial
  Intelligence    dan     mulai     dikembangkan
  pertengahan 1960.
• Pertama kali muncul SP GPS (general-purposes
  problem solver) oleh Newel dan Simon, MYCIN
  untuk diagnosa penyakit, DENDRAL untuk
  mengidentifikasi struktur molekul campuran tak
  dikenal, dll
Definisi
• Sistem Pakar : “sebuah sistem yang menggunakan
  pengetahuan manusia dimana pengetahuan tersebut
  dimasukan ke dalam sebuah komputer dan kemudian
  digunakan untuk masalah-masalah yang biasanya
  membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia”
  (Turban, 2001)
• Sistem Pakar : “Program komputer yang
  merepresentasikan dan melakukan penalaran dengan
  pengetahuan beberapa pakar untuk memecahkan
  masalah atau memberikan saran” (jackson, 1999)
• Sistem Pakar : “program yang berbasiskan
  pengetahuan yang menyediakan solusi ‘kualitas
  pakar’ kepada masalah-masalah dalam bidang yang
  spesifik” (Luger dan Stubblefield, 1993)
Manfaat
•   Meningkatkan produktivitas  dapat bekerja lebih cepat daripada manusia
•   Membuat seorang awam bekerja selayaknya pakar
•   Meningkatkan kualitaas  mampu memberi nasehat yang konsisten dan
    mengurangi kesalahan.
•   Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang
•   Dapat beroperasi dilingkungan berbahaya
•   Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar
•   andal  tidak pernah menjadi bosan (SP-nya), tidak pernah kelelahan atau
    sakit
•   Meningkatkan kapabilitas sistem komputer jika diintegrasikan dengan sistem
    yang lain
•   Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan tidak pasti.
    Pengguna dapat merespons dengan : “tidak tahu” atau “tidak yakin” pada
    satu atau lebih konsultasi.
•   Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
•   Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena mengambil
    sumber pengetahuan dari banyak pakar.
Kekurangan SP
• Biaya yang sangat mahal untuk membuat dan
  memeliharanya
• Sulit dikembangkan karena keterbatasan keahlian
  dan ketersediaan pakar
• Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
Ciri-ciri SP
• Terbatas pada domani keahlian tertentu
• Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang
  tidak lengkap atau tidak pasti.
• Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan cara yang
  dapat dipahami
• Bekerja berdasarkan kaidah/rule tertentu
• Mudah dimodifikasi
• Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah
• Keluarannya bersifat anjuran
• Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang
  sesuai, dituntun oleh dialog dengan pengguna.
Area Permasalahan SP
1.  Interpretasi: menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data-data
    masukan
2. Prediksi: memperkirakan akibat yang mungkin terjadi dari situasi
    yang ada
3. Diagnosis : menyimpulkan suatu keadaan berdasarkan gejala-gejala
    yang diberikan (symptoms)
4. Desain:melakukan perancangan berdasarkan kendala yang diberika
5. Planning : merencanakan tindakan yang akan dilakukan
6. Monitoring: membandingkan hasil pengamatan dengan proses
    perencanaan
7. Debugging:menentukan penyelesaian dari suatu kesalahan sistem
8. Reparasi:melaksanakan rencana perbaikan
9. Instructio: melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan
    perbaikan kinerja
10. Kontrol: melakukan kontrol terhadap hasil interpretasi, diagnosis,
    debungging, monitoring dan perbaikan tingkah laku sistem
Konsep Dasar SP
Ada 6 konsep dasar yang harus dipenuhi untuk
mengembangkan sistem pakar :
1. Kepakaran (Expertise)
2. Pakar (Expert)
3. Pemindahan Kepakaran
4. Inferensi
5. Aturan-aturan (Rule)
6. Kemampuan        menjelaskan (explanantion
   capability)
Konsep Dasar SP
1. Kepakaran (Expertise)
Kepakaran merupakan pengetahuan yang diperoleh dari
pelatihan, membaca dan pengalaman. Meliputi
pengetahuan tentang :
a. Fakta-fakta tentang bidang permasalahan tertentu
b. Teori-teori tentang bidang permasalahan tertentu
c. Aturan-aturan dan prosedur2 menurut bidang
    permasalahn tertentu
d. Aturan heuristic yang harus dikerjakan dala suatu
    situasi tertentu
e. Strategi global untuk memecahkan permasalahan
f. Pengetahuan tentang pengetahuan dibidang
    permasalahan tertentu./
Konsep Dasar SP
2. Pakar (Expert)
Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan,
pengalaman dan metode khusus, serta mampu
menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi
nasehat. Seorang pakar harus mampu melakukan hal2 sbb :
a. Mengenali dan memformulasikan permasalahan
b. Memecahkan permasalahan secara tepat dan cepat
c. Menerangkan pemecahannnya
d. Belajar dari pengalaman
e. Merestrukturisasi pengetahuan
f. Memecahkan aturan-aturan
g. Menentukan relevansi
Konsep Dasar SP
3. Pemindahan Kepakaran (Transfering Expertise)
Kegiatan ini merupakan proses pemindahan
kepakaran seseorang ke dalam komputer, kemudian
ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar.
Melibatkan 4 kegiatan, yaitu :
a. Akuisisi (memperoleh) pengetahuan (dari
    pakar/sumber lain)
b. Representasi pengetahuan (pada komputer)
c. Inferensi pengetahuan
d. Pemindahan pengetahuan ke pengguna.
Konsep Dasar SP
4. Inferensi (inferencing)
Inferensi adalah sebuah prosedur (program) yang
mempunyai       kemampuan    dalam    melakukan
penalaran.
Inferensi mencakup prosedur mengenai pemecahan
masalah.

Tugas utama : mengambil kesimpulan berdasarkan
basis pengetahuan yang dimilikinya.
Konsep Dasar SP
5. Aturan-aturan (Rule)
Pengetahuan berupa aturan (rule) yang digunakan
sebagai prosedur-prosedur pemecahan masalah.

6. Kemampuan Menjelaskan
Bagian ini memungkinkan sistem untuk memeriksa
penalaran yang dibuatnya sendiri dan menjelaskan
operasi-operasinya. Penjelasan berisi saran atau
rekomendasi kepada pengguna sistem pakar.
Struktur Sistem Pakar
Sistem Pakar memiliki dua bagian penting, yaitu :
1. Lingkungan        pengembangan         (development
    environment)  digunakan oleh pembuat sistem
    pakar untuk membangun komponen-komponen dan
    memperkenalkan pengetahuan ke dalam knowledge
    base (basis pengetahuan)
2. Lingkungan konsultasi (consultation environment) 
    digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi
    sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan
    nasehat dari sistem pakar seolah-olah sedang
    berkonsultasi dengan pakar.
Struktur Sistem Pakar
Struktur Sistem Pakar
1. Akuisisi Pengetahuan : digunakan untuk memasukan
   pengetahuan seorang pakar dengan cara merekayasa
   pengetahuan agar bisa diproses oleh komputer dan
   menaruhna ke dalam basis pengetahuan dengan format
   tertentu. Sumber pengetahuan : pakar, buku, dokumen
   multimedia, basis data, laporan riset khusus dan
   informasi yang terdapat di Web
2. Basis Pengetahuan : mengandung pengetahuan yang
   diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan
   menyelesaikan masalah. Terdiri atas dua elemen dasar :
   1.   Fakta, misalnya situasi, kondisi atau permasalahan yang ada
   2.   Rule (aturan), untuk mengarahkan penggunaan pengetahuan
        dalam memecahkan masalah.
Struktur Sistem Pakar
3. Mesin Inferensi, sebuah program yang berfungsi
   untuk memandu proses penalaran terhadap
   suatu kondisi berdasarkan pada basis
   pengetahuan yang ada, memanipulasi dan
   mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang
   disimpan dalam basis pengetahuan untuk
   mencapai solusi atau kesimpulan. (Forward,
   backward dan gabungan keduanya)
4. Daerah Kerja (Blackboard), untuk merekam hasil
   sementara yang akan dijadikan sebagai
   keputusan dan untuk menjelaskan sebuah
   masalah yang sedang terjadi (berupa basis data)
Struktur Sistem Pakar
5. Antarmuka Pengguna (UI), media komunikasi antara
   pengguna dan sistem pakar. (dalam bahasa alami,
   dilengkapi grafik, menu dan formulir elektronik)
6. Subsistem      Penjelasan,    untuk     memberikan
   penjelasan kepada pengguna bagaimana suatu
   kesimpulan diambil.
7. Sistem perbaikan pengetahuan, untuk menganalisis
   pengetahuan, belajar dari kesalahan masa lalu,
   kemudian memperbaiki pengetahuannya sehingga
   dapat dipakai pada masa mendatang.
8. Pengguna (User), bukan pakar, membutuhkan solusi,
   saran atau pelatihan (training) dari berbagai
   permasalahan yang ada.
Tim Pengembang Sistem Pakar
Terdiri atas :
1. Domain Expert, pengetahuan dan kemampuan seorang pakar
    untuk menyelesaikan masalah terbatas pada keahliannya saja.
    Misal : pakar penyakit jantung, hanya mampu menangani
    masalah-masalah yang berkaitan dengan penyakit jantung
    saja.
2. Knowledge Engineer (rekayasa pengetahuan), orang yang
    mampu mendesain, membangun dan menguji sebuah sistem
    pakar
3. Programmer, orang yang membuat program sistem pakar,
    mengkode domain pengetahuan agar dapat dimengerti oleh
    komputer
4. Project Manager, pemimpin dalam tim pengembangan sistem
    pakar
5. End-User, orang yang menggunakan sistem.
Tim Pengembang Sistem Pakar
Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan pada sistem pakar secara
umum menggunakan IF THEN RULE.
Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF
disebut evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN,
disebut hipotesis atau kesimpulan.

Syntax Rule :
      If E then H
      E      : Evidence (fakta) yang ada
      H      : Hipotesis/kesimpulan yang dihasilkan
Teknik Representasi Pengetahuan
Jika suatu rule memiliki evidence lebih dari satu yang dihubungkan
dengan kata penghubung AND atau OR, atau kombinasi keduanya,
maka penggunaan syntax rule nya sebagai berikut :

IF (E1 AND E2 AND E3 ….. AND En) THEN H
IF (E1 OR E2 OR E3 …. OR En) THEN H

Hindari penggunaan AND dan OR secara sekaligus (gabungan) di
dalam suatu rule.

Satu evidence juga bisa mempunyai hipotesis lebih dari satu :

IF E THEN (H1 AND H2 AND H3 …. AND Hn)
Teknik Inferensi
• Pada sistem pakar berbasis rule, domain
  pengetahuan direpresentasikan dalam sebuah
  kumpulan rule berbentuk IF-THEN, sedangkan
  data direpresentasikan dalam sebuah kumpulan
  fakta-fakta tentang kejadian saat ini.
•   Mesin inferensi membandingkan masing-masing rule
    yang tersimpan dalam basis pengetahuan dengan fakta-
    fakta yang terdapat dalam database.
•   Jika bagian IF (kondisi) dari rule cocok dengan fakta, maka
    rule di eksekusi dan bagian THEN (aksi) diletakan dalam
    database sebagai fakta baru yang ditambahkan.
Teknik Inferensi
1. Forward Chaining
Adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang
diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut
dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada yang cocok,
maka akan dieksekusi. Metode pencarian yang digunakan
adalah Depth-First Search (DFS), Breadth First Search( BFS)
atau Best First Search (BFS)
Teknik Inferensi
1. Forward Chaining
Contoh :
Diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah rule sbb :
R1     : IF (Y AND D) THEN Z
R2     : IF (X AND B AND E) THEN Y
R3     : IF A THEN X
R4     : IF C THEN L
R5     : IF (L AND M) THEN N
Fakta-fakta     : A, B, C, D dan E bernilai benar
Goal            : Tentukan apakah Z bernilai benar?
Teknik Inferensi
Penyelesaian :
Fakta : A, B, C, D dan E
-------------------------------------------
Iterasi 1 :
Fakta A memicu Rule ke 3 (R3) :
     IF A Then X
Sehingga Fakta awal ditambah fakta Baru
Fakta            : A, B, C, D, E
Fakta baru : X
Teknik Inferensi
Fakta C memicu Rule 4 (R4) :
    IF C Then L
Sehingga fakta awal ditambah fakta baru menjadi :
Fakta         : A, B, C, D, E
Fakta Baru : X, L

Iterasi 2:
Fakta B, E dan X memicu rule 2 (R2) :
    IF (X AND B AND E) Then Y
Sehingga fakta awal ditambah fakta baru menjadi :
Fakta         : A, B, C, D, E
Fakta Baru : X, L, Y
Teknik Inferensi
Iterasi 3 :
Fakta Y dan D memicu rule 1 (R1) :
    IF (Y AND D) Then Z

Sehingga fakta awal ditambah fakta baru menjadi :
Fakta        : A, B, C, D, E
Fakta Baru : X, L, Y, Z

Sampai disini proses dihentikan karena sudah tidak ada
lagi rule yang bisa dieksekusi. Hasil pencarian adalah Z
bernilai benar
Forward-chaining Example (A,B,C,D,
             and E are given)
•   If Y and D then Z
•   If X and B and E then Y
•   If A then X
•   If C then L
•   If L and M then N
    A            X

    B                         Y
                                  Z
                 L
    C

    D


    E
                                  Example from Negnevitsky
Teknik Inferensi
2. Backward Chaining
Adalah metode inferensi yang bekerja mundur ke arah
kondisi awal.
Proses dimulai dari Goal (Hipotesis) kemudian pencarian
mulai dijalankan untuk mencocokan apakah fakta-fakta yang
ada cocok dengan premis-premis di bagian IF atau tidak.
Backward Chaining Example
•       If Y and D then Z
•       If X and B and E then Y
•       If A then X
•       If C then L
•       If L and M then N
    A               X

    B                         Y   Z
                    B
    C
                    E
    D                         D

    E
Forward or Backward Chaining?

• Are we trying to prove a particular
  hypothesis?
  – Backward chaining
• Are we trying to find all possible
  conclusions?
  – Forward chaining
STUDI KASUS
•   Sebuah sistem pakar memiliki 10 rule sebagai berikut :
     1.   IF (bukan hari minggu) AND (Ruminah Sehat( THEN (Ruminah Kuliah)
     2.   IF (Ruminah Kuliah) THEN (Sarmedi Kuliah)
     3.   IF (bukan hari minggu) AND (Ruminah Sakit) THEN (Ruminah Dirumah Sakit)
     4.   IF (bukan hari minggu) THEN (Mahasiswa UNSERA kuliah)
     5.   IF (Ruminah dirumah sakit) AND (Mahasiswa UNSERA Kuliah) THEN (Sarmedi
          Kuliah)
     6.   IF (Mahasiswa UNSERA kuliah) AND (Ruminah Sakit) THEN (Sarmedi Tidak
          Kuliah)
     7.   IF (Ruminah kuliah) AND (Sarmedi tidak kuliah) THEN (Kuliah Tidak Libur)
     8.   IF (bukan hari minggu) AND (Sarmedi sakit) THEN (kuliah tidak libur)
     9.   IF (Mahasiswa UNSERA kuliah) then (Kuliah Tidak Libur)
     10. IF (kuliah tidak libur) THEN (Ruminah belajar di kampus UNSERA).

•      Diberikan dua buah Fakta sebagai berikut :
     –     Hari senin (bukan hari minggu)
     –     Ruminah Kuliah
•      Goal : Buktikan bahwa Ruminah Kuliah di Kampus UNSERA
•      Gunakan Teknik Forward Cahining

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Membuat buku tamu dengan php
Membuat buku tamu dengan phpMembuat buku tamu dengan php
Membuat buku tamu dengan phpVeronika Liliyani
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Aprioridedidarwis
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
 
forward and backward chaining
forward and backward chainingforward and backward chaining
forward and backward chainingRado Sianipar
 
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan Topan Helmi Nicholas
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika Hirwanto Iwan
 
Software Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRSSoftware Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRSSeptian Rico Hernawan
 
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-aiPertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non liniersoniyora1
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)radar radius
 
Struktur data 05 (bs avl tree)
Struktur data 05 (bs avl tree)Struktur data 05 (bs avl tree)
Struktur data 05 (bs avl tree)Sunarya Marwah
 
Sistem Informasi Kasir
Sistem Informasi KasirSistem Informasi Kasir
Sistem Informasi KasirQamal Udyen
 

Mais procurados (20)

Membuat buku tamu dengan php
Membuat buku tamu dengan phpMembuat buku tamu dengan php
Membuat buku tamu dengan php
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
 
Algoritma flowchart
Algoritma flowchartAlgoritma flowchart
Algoritma flowchart
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
forward and backward chaining
forward and backward chainingforward and backward chaining
forward and backward chaining
 
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika
 
Software Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRSSoftware Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRS
 
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-aiPertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
 
Soal dan Solusi Teori Grup
Soal dan Solusi Teori GrupSoal dan Solusi Teori Grup
Soal dan Solusi Teori Grup
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
System Request
System RequestSystem Request
System Request
 
Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non linier
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
Struktur data 05 (bs avl tree)
Struktur data 05 (bs avl tree)Struktur data 05 (bs avl tree)
Struktur data 05 (bs avl tree)
 
Sistem Informasi Kasir
Sistem Informasi KasirSistem Informasi Kasir
Sistem Informasi Kasir
 

Semelhante a Ai 5

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...HendroGunawan8
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxSyofiraTaufit
 
Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisEris Hariyanto
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary Prasetyo
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssperi subagja
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Universitas Terbuka
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemKristine M H
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santMaikelPaijovka
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDian Sari
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptxcemporku
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2mantap bana yaung
 
8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdfNovaRuwanti
 
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1   konsep dasar sistem pakarPertemuan 1   konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakaredi_suhardi
 
Sistem Pakar
Sistem PakarSistem Pakar
Sistem PakarNanzalXIV
 

Semelhante a Ai 5 (20)

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
 
Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi eris
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
 
Sistem pakar
Sistem pakarSistem pakar
Sistem pakar
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
 
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
 
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
 
Berita
Berita Berita
Berita
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert system
 
Sistem pakar-5
Sistem pakar-5Sistem pakar-5
Sistem pakar-5
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2
 
8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf
 
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1   konsep dasar sistem pakarPertemuan 1   konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
 
Sistem Pakar
Sistem PakarSistem Pakar
Sistem Pakar
 

Mais de bayaws

Mais de bayaws (7)

Ai 7
Ai 7Ai 7
Ai 7
 
Ai 4
Ai 4Ai 4
Ai 4
 
Ai 4
Ai 4Ai 4
Ai 4
 
Ai 3
Ai 3Ai 3
Ai 3
 
Ai 2
Ai 2Ai 2
Ai 2
 
Ai 1
Ai 1Ai 1
Ai 1
 
Ai 6
Ai 6Ai 6
Ai 6
 

Ai 5

  • 1. Chapter - 5 Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence Sistem Pakar - 1 Tb. Ai Munandar, M.T., Universitas Serang Raya - 2012
  • 2. Outline • Definisi • Manfaat, kekurangan, ciri sistem pakar • Area permasalahan sistem pakar • Konsep dasar • Struktur sistem pakar • Tim pengembang sistem pakar • Representasi Pengetahuan • Teknik inferensi
  • 3. Definisi • Sistem pakar merupakan cabang Artificial Intelligence dan mulai dikembangkan pertengahan 1960. • Pertama kali muncul SP GPS (general-purposes problem solver) oleh Newel dan Simon, MYCIN untuk diagnosa penyakit, DENDRAL untuk mengidentifikasi struktur molekul campuran tak dikenal, dll
  • 4. Definisi • Sistem Pakar : “sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dimana pengetahuan tersebut dimasukan ke dalam sebuah komputer dan kemudian digunakan untuk masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia” (Turban, 2001) • Sistem Pakar : “Program komputer yang merepresentasikan dan melakukan penalaran dengan pengetahuan beberapa pakar untuk memecahkan masalah atau memberikan saran” (jackson, 1999) • Sistem Pakar : “program yang berbasiskan pengetahuan yang menyediakan solusi ‘kualitas pakar’ kepada masalah-masalah dalam bidang yang spesifik” (Luger dan Stubblefield, 1993)
  • 5. Manfaat • Meningkatkan produktivitas  dapat bekerja lebih cepat daripada manusia • Membuat seorang awam bekerja selayaknya pakar • Meningkatkan kualitaas  mampu memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan. • Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang • Dapat beroperasi dilingkungan berbahaya • Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar • andal  tidak pernah menjadi bosan (SP-nya), tidak pernah kelelahan atau sakit • Meningkatkan kapabilitas sistem komputer jika diintegrasikan dengan sistem yang lain • Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan tidak pasti. Pengguna dapat merespons dengan : “tidak tahu” atau “tidak yakin” pada satu atau lebih konsultasi. • Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan. • Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
  • 6. Kekurangan SP • Biaya yang sangat mahal untuk membuat dan memeliharanya • Sulit dikembangkan karena keterbatasan keahlian dan ketersediaan pakar • Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
  • 7. Ciri-ciri SP • Terbatas pada domani keahlian tertentu • Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti. • Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan cara yang dapat dipahami • Bekerja berdasarkan kaidah/rule tertentu • Mudah dimodifikasi • Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah • Keluarannya bersifat anjuran • Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pengguna.
  • 8. Area Permasalahan SP 1. Interpretasi: menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data-data masukan 2. Prediksi: memperkirakan akibat yang mungkin terjadi dari situasi yang ada 3. Diagnosis : menyimpulkan suatu keadaan berdasarkan gejala-gejala yang diberikan (symptoms) 4. Desain:melakukan perancangan berdasarkan kendala yang diberika 5. Planning : merencanakan tindakan yang akan dilakukan 6. Monitoring: membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan 7. Debugging:menentukan penyelesaian dari suatu kesalahan sistem 8. Reparasi:melaksanakan rencana perbaikan 9. Instructio: melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja 10. Kontrol: melakukan kontrol terhadap hasil interpretasi, diagnosis, debungging, monitoring dan perbaikan tingkah laku sistem
  • 9. Konsep Dasar SP Ada 6 konsep dasar yang harus dipenuhi untuk mengembangkan sistem pakar : 1. Kepakaran (Expertise) 2. Pakar (Expert) 3. Pemindahan Kepakaran 4. Inferensi 5. Aturan-aturan (Rule) 6. Kemampuan menjelaskan (explanantion capability)
  • 10. Konsep Dasar SP 1. Kepakaran (Expertise) Kepakaran merupakan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Meliputi pengetahuan tentang : a. Fakta-fakta tentang bidang permasalahan tertentu b. Teori-teori tentang bidang permasalahan tertentu c. Aturan-aturan dan prosedur2 menurut bidang permasalahn tertentu d. Aturan heuristic yang harus dikerjakan dala suatu situasi tertentu e. Strategi global untuk memecahkan permasalahan f. Pengetahuan tentang pengetahuan dibidang permasalahan tertentu./
  • 11. Konsep Dasar SP 2. Pakar (Expert) Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan metode khusus, serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasehat. Seorang pakar harus mampu melakukan hal2 sbb : a. Mengenali dan memformulasikan permasalahan b. Memecahkan permasalahan secara tepat dan cepat c. Menerangkan pemecahannnya d. Belajar dari pengalaman e. Merestrukturisasi pengetahuan f. Memecahkan aturan-aturan g. Menentukan relevansi
  • 12. Konsep Dasar SP 3. Pemindahan Kepakaran (Transfering Expertise) Kegiatan ini merupakan proses pemindahan kepakaran seseorang ke dalam komputer, kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar. Melibatkan 4 kegiatan, yaitu : a. Akuisisi (memperoleh) pengetahuan (dari pakar/sumber lain) b. Representasi pengetahuan (pada komputer) c. Inferensi pengetahuan d. Pemindahan pengetahuan ke pengguna.
  • 13. Konsep Dasar SP 4. Inferensi (inferencing) Inferensi adalah sebuah prosedur (program) yang mempunyai kemampuan dalam melakukan penalaran. Inferensi mencakup prosedur mengenai pemecahan masalah. Tugas utama : mengambil kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya.
  • 14. Konsep Dasar SP 5. Aturan-aturan (Rule) Pengetahuan berupa aturan (rule) yang digunakan sebagai prosedur-prosedur pemecahan masalah. 6. Kemampuan Menjelaskan Bagian ini memungkinkan sistem untuk memeriksa penalaran yang dibuatnya sendiri dan menjelaskan operasi-operasinya. Penjelasan berisi saran atau rekomendasi kepada pengguna sistem pakar.
  • 15. Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar memiliki dua bagian penting, yaitu : 1. Lingkungan pengembangan (development environment)  digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-komponen dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam knowledge base (basis pengetahuan) 2. Lingkungan konsultasi (consultation environment)  digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasehat dari sistem pakar seolah-olah sedang berkonsultasi dengan pakar.
  • 17. Struktur Sistem Pakar 1. Akuisisi Pengetahuan : digunakan untuk memasukan pengetahuan seorang pakar dengan cara merekayasa pengetahuan agar bisa diproses oleh komputer dan menaruhna ke dalam basis pengetahuan dengan format tertentu. Sumber pengetahuan : pakar, buku, dokumen multimedia, basis data, laporan riset khusus dan informasi yang terdapat di Web 2. Basis Pengetahuan : mengandung pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah. Terdiri atas dua elemen dasar : 1. Fakta, misalnya situasi, kondisi atau permasalahan yang ada 2. Rule (aturan), untuk mengarahkan penggunaan pengetahuan dalam memecahkan masalah.
  • 18. Struktur Sistem Pakar 3. Mesin Inferensi, sebuah program yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang ada, memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. (Forward, backward dan gabungan keduanya) 4. Daerah Kerja (Blackboard), untuk merekam hasil sementara yang akan dijadikan sebagai keputusan dan untuk menjelaskan sebuah masalah yang sedang terjadi (berupa basis data)
  • 19. Struktur Sistem Pakar 5. Antarmuka Pengguna (UI), media komunikasi antara pengguna dan sistem pakar. (dalam bahasa alami, dilengkapi grafik, menu dan formulir elektronik) 6. Subsistem Penjelasan, untuk memberikan penjelasan kepada pengguna bagaimana suatu kesimpulan diambil. 7. Sistem perbaikan pengetahuan, untuk menganalisis pengetahuan, belajar dari kesalahan masa lalu, kemudian memperbaiki pengetahuannya sehingga dapat dipakai pada masa mendatang. 8. Pengguna (User), bukan pakar, membutuhkan solusi, saran atau pelatihan (training) dari berbagai permasalahan yang ada.
  • 20. Tim Pengembang Sistem Pakar Terdiri atas : 1. Domain Expert, pengetahuan dan kemampuan seorang pakar untuk menyelesaikan masalah terbatas pada keahliannya saja. Misal : pakar penyakit jantung, hanya mampu menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan penyakit jantung saja. 2. Knowledge Engineer (rekayasa pengetahuan), orang yang mampu mendesain, membangun dan menguji sebuah sistem pakar 3. Programmer, orang yang membuat program sistem pakar, mengkode domain pengetahuan agar dapat dimengerti oleh komputer 4. Project Manager, pemimpin dalam tim pengembangan sistem pakar 5. End-User, orang yang menggunakan sistem.
  • 22. Teknik Representasi Pengetahuan Representasi Pengetahuan pada sistem pakar secara umum menggunakan IF THEN RULE. Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN, disebut hipotesis atau kesimpulan. Syntax Rule : If E then H E : Evidence (fakta) yang ada H : Hipotesis/kesimpulan yang dihasilkan
  • 23. Teknik Representasi Pengetahuan Jika suatu rule memiliki evidence lebih dari satu yang dihubungkan dengan kata penghubung AND atau OR, atau kombinasi keduanya, maka penggunaan syntax rule nya sebagai berikut : IF (E1 AND E2 AND E3 ….. AND En) THEN H IF (E1 OR E2 OR E3 …. OR En) THEN H Hindari penggunaan AND dan OR secara sekaligus (gabungan) di dalam suatu rule. Satu evidence juga bisa mempunyai hipotesis lebih dari satu : IF E THEN (H1 AND H2 AND H3 …. AND Hn)
  • 24. Teknik Inferensi • Pada sistem pakar berbasis rule, domain pengetahuan direpresentasikan dalam sebuah kumpulan rule berbentuk IF-THEN, sedangkan data direpresentasikan dalam sebuah kumpulan fakta-fakta tentang kejadian saat ini. • Mesin inferensi membandingkan masing-masing rule yang tersimpan dalam basis pengetahuan dengan fakta- fakta yang terdapat dalam database. • Jika bagian IF (kondisi) dari rule cocok dengan fakta, maka rule di eksekusi dan bagian THEN (aksi) diletakan dalam database sebagai fakta baru yang ditambahkan.
  • 25. Teknik Inferensi 1. Forward Chaining Adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada yang cocok, maka akan dieksekusi. Metode pencarian yang digunakan adalah Depth-First Search (DFS), Breadth First Search( BFS) atau Best First Search (BFS)
  • 26. Teknik Inferensi 1. Forward Chaining Contoh : Diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah rule sbb : R1 : IF (Y AND D) THEN Z R2 : IF (X AND B AND E) THEN Y R3 : IF A THEN X R4 : IF C THEN L R5 : IF (L AND M) THEN N Fakta-fakta : A, B, C, D dan E bernilai benar Goal : Tentukan apakah Z bernilai benar?
  • 27. Teknik Inferensi Penyelesaian : Fakta : A, B, C, D dan E ------------------------------------------- Iterasi 1 : Fakta A memicu Rule ke 3 (R3) : IF A Then X Sehingga Fakta awal ditambah fakta Baru Fakta : A, B, C, D, E Fakta baru : X
  • 28. Teknik Inferensi Fakta C memicu Rule 4 (R4) : IF C Then L Sehingga fakta awal ditambah fakta baru menjadi : Fakta : A, B, C, D, E Fakta Baru : X, L Iterasi 2: Fakta B, E dan X memicu rule 2 (R2) : IF (X AND B AND E) Then Y Sehingga fakta awal ditambah fakta baru menjadi : Fakta : A, B, C, D, E Fakta Baru : X, L, Y
  • 29. Teknik Inferensi Iterasi 3 : Fakta Y dan D memicu rule 1 (R1) : IF (Y AND D) Then Z Sehingga fakta awal ditambah fakta baru menjadi : Fakta : A, B, C, D, E Fakta Baru : X, L, Y, Z Sampai disini proses dihentikan karena sudah tidak ada lagi rule yang bisa dieksekusi. Hasil pencarian adalah Z bernilai benar
  • 30. Forward-chaining Example (A,B,C,D, and E are given) • If Y and D then Z • If X and B and E then Y • If A then X • If C then L • If L and M then N A X B Y Z L C D E Example from Negnevitsky
  • 31. Teknik Inferensi 2. Backward Chaining Adalah metode inferensi yang bekerja mundur ke arah kondisi awal. Proses dimulai dari Goal (Hipotesis) kemudian pencarian mulai dijalankan untuk mencocokan apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premis-premis di bagian IF atau tidak.
  • 32. Backward Chaining Example • If Y and D then Z • If X and B and E then Y • If A then X • If C then L • If L and M then N A X B Y Z B C E D D E
  • 33. Forward or Backward Chaining? • Are we trying to prove a particular hypothesis? – Backward chaining • Are we trying to find all possible conclusions? – Forward chaining
  • 34. STUDI KASUS • Sebuah sistem pakar memiliki 10 rule sebagai berikut : 1. IF (bukan hari minggu) AND (Ruminah Sehat( THEN (Ruminah Kuliah) 2. IF (Ruminah Kuliah) THEN (Sarmedi Kuliah) 3. IF (bukan hari minggu) AND (Ruminah Sakit) THEN (Ruminah Dirumah Sakit) 4. IF (bukan hari minggu) THEN (Mahasiswa UNSERA kuliah) 5. IF (Ruminah dirumah sakit) AND (Mahasiswa UNSERA Kuliah) THEN (Sarmedi Kuliah) 6. IF (Mahasiswa UNSERA kuliah) AND (Ruminah Sakit) THEN (Sarmedi Tidak Kuliah) 7. IF (Ruminah kuliah) AND (Sarmedi tidak kuliah) THEN (Kuliah Tidak Libur) 8. IF (bukan hari minggu) AND (Sarmedi sakit) THEN (kuliah tidak libur) 9. IF (Mahasiswa UNSERA kuliah) then (Kuliah Tidak Libur) 10. IF (kuliah tidak libur) THEN (Ruminah belajar di kampus UNSERA). • Diberikan dua buah Fakta sebagai berikut : – Hari senin (bukan hari minggu) – Ruminah Kuliah • Goal : Buktikan bahwa Ruminah Kuliah di Kampus UNSERA • Gunakan Teknik Forward Cahining