Dokumen tersebut membahas tentang penyimpangan sosial, termasuk definisi, teori, jenis, dan upaya pencegahannya. Beberapa faktor penyebab penyimpangan dijelaskan seperti sosialisasi yang tidak sempurna dan pengaruh lingkungan. Teori-teori seperti differential association dan labeling juga dibahas.
1. Oleh : Fita Wulan Utami, S. Sos – SMAN 1 Pekanbaru
2. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan
kepribadian
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap anti
sosial
3. 1. Mendeskripsikan pengertian prilaku menyimpang
2. Menjelaskan faktor penyebab prilaku menyimpang
3. Menjelaskan jenis-jenis penyimpangan
4. Menguraikan bentuk-bentuk prilaku menyimpang yang ada di
dalam masyarakat.
5. Mengidentifikasikan sifat-sifat penyimpangan
6. Mendeskripsikan teori-teori tentang prilaku menyimpang
7. Mendeskripsikan cara cara untuk menanggulangi terjadinya
perilaku menyimpang
4. Menurut Robert M.Z. Lawang, perilaku menyimpang adalah
semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam
sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku
menyimpang.
Menurut James W. Vander Zanden mendefisinikan penyimpangan
(deviance) sebagai perilaku oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
Dapat disimpulkan bahwa prilaku menyimpang adalah
prilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
terdapat dalam masyarakat tertentu
5. 1. Sosialisasi yang Tidak Sempurna
Proses penyimpang yang dikarenakan nilai dan
norma yang di pelajari kurang dapat dipahami
sehingga terjadinya penyimpangan
contoh;
Seorang anak yang terlalu dimanjakan oleh
orangtuanya, apapun yang diminta anaknya selalu
dipenuhi.Hal ini menyebabkan anak tumbuh
menjadi pribadi yang manja,egois dan tidak
bertanggungjawab .
6. Penyimpangan yang disebabkan oleh pergaulan dalam
waktu yang relatif lama dengan orang-orang yang
berprilaku menyimpang sehingga individu tersebut
menganggap penyimpangan merupakan hal yang
wajar
Contoh :
Seorang anak yang dibesarkan di Crime community
menganggap prilaku menyimpang seperti
mencuri,minum-minuman keras,prostitusi dan lain-
lain merupakan hal yang wajar.
7. 1.Penyimpangan Primer 2. Penyimpangan Skunder
penyimpangan yang Perbuatan yang dilakukan
bersifat temporer secara khas dengan
/sementara dan hanya
menguasai sebagian kecil memperlihatkan perilaku
kehidupan seseorang. menyimpang.
Ciri-ciri: Ciri-ciri:
* sementara * hidupnya didominasi oleh
* hidupnya tidak penyimpangan
didominasi oleh
penyimpangan * penyimpangan yang tidak
* masih dapat ditolerir dapat ditolerir prilaku
Contoh: pegawai yang menyimpang tersebut
bolos kerja,banyak minum Contoh: pembunuhan, Perjudian,
alkohol ketika pesta,dll. Perampokan, Pemerkosaan,dll.
8. 3.Penyimpangan Individu 4.Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan yang Penyimpangan yang
dilakukan oleh seorang dilakukan secara
individu dengan berkelompok dengan
melakukan tindakan- melakukan tindakan-
tindakan yang tindakan yang
menyimpang dari norma- menyimpang dari
norma yang berlaku. norma yang berlaku.
Contoh: geng kejahatan
Contoh: pencurian yang atau mafia.
dilakukan sendiri.
9. Penyimpangan Positif Penyimpangan Negatif
Penyimpangan yang Penyimpangan yang
memilki dampak positif cenderung bertindak ke
karena mengan dung arah nilai-nilai sosial yang
unsur inovatif, kreatif dipandang rendah dan
dan memperkaya berakibat buruk.
alternatif.
Contoh: seorang ibu
rumah tangga dengan Contoh: pembunuhan dan
terpaksa menjadi sopir pemerkosaan.
taksi karena desakan
ekonomi.
10. Berikut ini uraian beberapa jenis penyimpangan sosial yang sering
terjadi dalam realita kehidupan masyarakat.
1. Kejahatan :
a. Kejahatan tanpa korban
b. Kejahatan terorganisasi
c. Kejahatan kerah Putih
d. Kejahatan Korporat
2. Penyimpangan Seksual :
a. Perzinahan f. Necrophili
b. lesbian/Homo g. Pedhophilia
c. Kumpul Kebo h. Fethisisme
d. Transvetitisme i. Sadisme
e.Vouyerisme J.Ekshibisme
11. 3. Kekerasan terhadap 5. Penyimpangan Gaya
anak Hidup
a. Rejecting a. Eksentrik
b. Gnoring b. Westernisasi
c. Terorizing c. Arogansi
d. Isolating d. Sekulerisme
e. Corupting
4. Pemakaian Obat 6. Tawuran/ perkelahian
terlarang dan
Alkoholik
12. 1.Teori Differential Association oleh Edward H. Shuterland.
Teori ini menyatakan bahwa perilaku menyimpang dipelajari
melalui proses pergaulan yang intim dalam waktu yang relatif
lama terhadap kelompok yang menyimpang.
Contoh : Seorang anak yang memakai narkoba karena ia bergaul
secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan
sekelompok preman yang suka memakai narkoba
2.Teori Labeling oleh Edwin M.Lemert Teori ini menyatakn
bahwa individu atau kelompok menjadi menyimpang karena
adanya label atau cap yang diberikan masyarakat kepada mereka.
Contoh : Seorang yang pernah sekali mencuri dengan alasan
kebutuhan,tetapi kemudian masyarakat men cap ia “maling”
,maka ia terdorong “berprofesi” sebagai maling.
13. 3. Teori Anomie oleh R.K. Merton Teori ini menyatakan bahwa
penyimpangan merupakan akibat timbulnya ketidaksesuaian antara
tujuan masyarakat dengan cara yang telah ditetapkan di dalam
masyarakat.
5 tipe Adaptasi individu terhadap situasi tertentu.
a. Konformitas : Prilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan
dalam masyarakat
b. Inovasi :
prilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat , tetapi memakai
cara yang dilarang oleh masyarakat
c. Ritualisme : prilaku yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun
masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat
d. Retreatism : Meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara
penyampaian yang konvensional seperti yang dilakukan oleh pecandu obat,
pemabuk,gelandangan
dan orang-orang gagal lainnya.
e. Rebellion :
Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yag disertai dengan
upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru
14. 4. Teori Fungsi
Dikemukakan oleh Emile Durkheim bahwa perilaku
menyimpang memilik fungsi karena dengan adanya
penyimpangan maka moralitas dan hukum akan
dapat berkembang secara normal.
5. Teori Konflik
Dikemukakan oleh Karl Marx bahwa penyimpangan
merupakan defenisi yang diciptakan oleh penguasa
untuk melindungi kepentingannya sendiri.
Sedangkan hukum hanyalah perpanjangan tangan
penguasa.
15. 1. Keluarga
Keluarga adalah faktor penentu bagi pembentukan
kepribadian anak. Jika keluarga berfungsi positif,maka
kepribadian anak akan baik. Namun, sebaliknya jika dalam
keluarga itu banyak masalah, maka, anakpun sulit untuk
mengembangkan dirinya ke hal yang positif. Maka, keluarga
harus memberikan fungsi positifnya demi kepribadian yang
baik untuk anaknya.
2. Lingkungan Tempat Tinggal
Hampir sama dengan keluarga , jika anak yang sedang dalam
proses sosialisasi hidup di lingkungan yang baik. Seperti,
masyarakatnya rajin beribadah. Maka secara kepribadian
anak tersebut akan baik juga. Sebaliknya, jika lingkungannya
banyak perampok, pencurian. Maka kepribadian anakpun
menjadi buruk.
16. 3. Kelompok bermain
Adakalanya seorang anak bersosialisasi tidak hanya di
likngkungan tempat tinggal.misalnya ia bersosialisasi di
sekolah dengan temannya. Teman inilah yang akan
mempengaruhi pola perilaku anak. Jka ia bergaul dengan
teman yang baik, maka perilakunya akan baik. Sebaliknya,
jika ia berteman dengan teman yang memilki sifat jelek,
maka anakpun akan terpengaruh temannya.
4. Media Massa
Media massa dapat disebut sebagai media sosialisasi
yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Pemberitaan yang ada di media massa, seperti surat
kabar, televisi atau internet dapat memicu maraknya
perilaku menyimpang . Misalnya, tayangan yang berbau
pornografi, pornoaksi, dan kekerasan.
17. Upaya antisipasi terhadap penyimpangan sosial dapat dilakukan
melalui hal-hal berikut :
1. Penanaman nilai dan norma. Yang dilakukan melalui proses
sosialisasi, apabila tujuan dari sosialisasi tersebut telah
terpenuhi maka penyimpangan tidak akan dilakukan.
2. Pelaksanaan peraturan yang konsisten. Peraturan dibuat
untuk mencegah terjadinya penyimpangan prilaku dan
sebagai alat penindak bagi pelaku penyimpangan.
3. Memiliki kepribadian kuat dan teguh. Jika seseorang memiliki
kepribadian maka pola pikir akan sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku dimasyarakat.