SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Sejarah Perang di Banjar
• Perang Banjar (1859-1905)adalah perang perlawanan terhadap
penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar
yang meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah.
• Banjarmasin merupakan pusat kesultanan yang cukup maju. Tapi
pada permulaan abad ke 19, relatif mereka sudah dikuasai pihak
Belanda. Belanda melaksanakan perang kolonialnya, antara lain
dengan maksud melakukan aneksasi wilayah Kalimantan Selatan.
• Perang Banjar berlangsung antara 1859 -1905. Konflik dengan
Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda memperoleh hak
monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Dengan ikut campurnya
Belanda dalam urusan kerajaan, kekalutan makin bertambah.
Pada tahun 1785, Pangeran Nata yang menjadi wali putra
makota, mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar Sultan
Tahmidullah II dan membunuh semua putra almarhum Sultan
Muhammad. Pangeran Amir, satu-satunya pewaris tahta yang
selamat, berhasil melarikan diri lalu mengadakan perlawanan
dengan dukungan pamannya Arung Turawe, tetapi gagal.
Pangeran Amir (kakek Pangeran Antasari) akhirnya tertangkap
dan dibuang ke Srilangka.
• Wafatnya Sultan Tahmidillah II digantikan oleh Sultan Sulaiman
(1824-1825) yang memerintah hanya dua tahun, kemudian
digantikan oleh Sultan Adam (1825-1857). Pada masa ini
kesultanan Banjar hanya tinggal Banjarmasin, Martapura dan
Hulusungai. Selebihnya telah dikuasai oleh Belanda. Ketika
Sultan Adam (1825-1857) meninggal dunia, Belanda
mengangkat cucunya yaitu Pangeran Tamjidillah menjadi Sultan.
Putra Sultan Adam yaitu Pangeran Abdulrachman, ayah
Tamjidillah, telah meninggal lebih dahulu pada tahun 1852.
• Pengangkatan ini rupanya menimbulkan masalah, karena Ibu
Tamjidillah adalah orang Cina. Sebagian masyarakat muslim
keberatan untuk menerimanya. Apakah ini berkaitan soal sara,
tentunya perlu dilakukan penelitian lebih jauh.
• Tapi rupanya keberatan lain pada pengangkatan Tamjidillah, adalah
kesenangannya pada minuman keras dan bermabuk-mabukan.
Rupanya kalangan umum lebih menyukai putra Abdulrachman yang
lain yaitu Pangeran Hidayatullahullah. Dia selain putra dari Ibu
bangsawan, juga berperangai baik. Tetapi Tamjidillah sudah
didukung dan ditetapkan Belanda sebagai suksesor.
• Keruwetan politik dalam negeri Kesultanan Banjar ini
akhirnya menimbulkan meletusnya Perang Banjar selama 4
tahun (1859–1863). Pada periode konflik fisik itulah, yaitu
pada tahun 1859, muncul seorang pangeran setengah baya
yang telah disingkirkan haknya, memimpin perlawanan
terhadap Belanda. Dialah Pangeran Antasari yang lahir
tahun 1809.
• Dua tokoh pimpinan saat itu, Panembahan Aling dan Sultan
Kuning, membantu Antasari untuk melancarkan serangan
besar-besaran. Mereka menyerang pertambangan batubara
Belanda dan pos-pos misionaris, sehingga pihak Kolonial
mendatangkan bala bantuan besar-besaran.
• Antasari kemudian bergabung dengan kepala-kepala daerah Hulu
Sungai, Martapura, Barito, Pelaihari, Kahayan, Kapuas, dan lain-
lain. Mereka bersepakat mengusir Belanda dari Kesultanan Banjar.
Maka perang makin menghebat, dibawah pimpinan Pangeran
Antasari. Pernah pihak Belanda mengajak berunding, tetapi
Pangeran Antasari tidak pernah mau. Daerah pertempurannya
meliputi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
• Tepatnya tanggal 28 April 1859, Perang Banjar yang
dipimpin oleh Pangeran Antasari meletus, dengan jalan
merebut benteng Pengaron milik Belanda yang
dipertahankan mati-matian. Pertempuran di benteng
pengaron ini disambut dengan pertempuran-pertempuran
di berbagai medan yang tersebar di Kalimantan Selatan,
yang dipimpin oleh Kiai Demang Lehman, Haji Buyasin,
Tumenggung Antaluddin, Pangeran Amrullah dan lain-
lain.
• Pertempuran mempertahankan benteng Tabanio bulan Agustus 1859,
pertempuran mempertahankan benteng Gunung Lawak pada tanggal 29
September 1859, mempertahankan kubu pertahanan Munggu Tayur
pada bulan Desember 1859, pertempuran di Amawang pada tanggal 31
Maret 1860. Bahkan Tumenggung Surapati berhasil membakar dan
menenggelamkan kapal Onrust milik Belanda di Sungai Barito.
• Sementara itu Pangeran Hidayatullah makin jelas menjadi penentang
Belanda dan memihak kepada perjuangan rakyat yang dipimpin oleh
Pangeran Antasari. Penguasa Belanda menuntut supaya Pangeran
Hidayatullah menyerah, tetapi ia menolak. Akhirnya penguasa kolonial
Belanda secara resmi menghapuskan kerajaan/kesultanan Banjar pada
tanggal 11 Juni 1860. Sejak itu kesultanan Banjar langsung diperintah
oleh seorang Residen Hindia Belanda.
• Perlawanan semakin meluas, kepala-kepala daerah dan para
ulama ikut memberontak, memperkuat barisan pejuang
Pangeran Antasari bersama-sama pangeran Hidayatullah,
langsung memimpin pertempuran di berbagai medan melawan
pasukan kolonial Belanda. Tetapi karena persenjataan pasukan
Belanda lebih lengkap dan modern, pasukan Pangeran
Antasari dan Pangeran Hidayatullah terus terdesak serta
semakin lemah posisinya. Setelah memimpin pertempuran
selama hampir tiga tahun, karena kondisi kesehatan, akhirnya
Pangeran Hidayatullah menyerah pada tahun 1861 dan
dibuang ke Cianjur, Jawa Barat.
• Setelah Pangeran Hidayatullah menyerah, maka perjuangan
umat Islam Banjar dipimpin sepenuhnya oleh pangeran
Antasari, baik sebagai pemimpin rakyat yang penuh dedikasi
maupun sebagai pewaris kesultanan Banjar.
• Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan
umat Islam tertinggi di Kalimantan Selatan, maka pada tanggal 14
Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah,
dimulai dengan seruan: “Hidup untuk Allah dan Mati untuk
Allah,” seluruh rakyat, pejuang-pejuang, para alim ulama dan
bangsawan-bangsawan Banjar; dengan suara bulat mengangkat
Pangeran Antasari menjadi „Panembahan Amiruddin Khalifatul
Mukminin‟.
• Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk menolak. Dia
harus menerima kedudukan yang dipercayakan kepadanya dan
bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab
sepenuhnya kepada Allah dan rakyat.
• Pada tahun 1862 Pangeran Antasari merencanakan suatu serangan
besar-besaran terhadap Belanda, tetapi secara mendadak, wabah
cacar melanda daerah Kalimantan Selatan, Pangeran Antasari
terserang juga, sampai ia meninggal pada 11 Oktober 1862 di
Bayan Begak, Kalimantan Selatan. Kemudian ia dimakamkan di
Banjarmasin. Perlawanan rakyat Banjar terus berlangsung
dipimpin oleh putera Pangeran Antasari, Pangeran Muhamad
Seman bersama pejuang-pejuang Banjar lainnya. perjuangan tetap
berlanjut yang di pimpin oleh Gusti Mat Seman, Gusti Acil, Gusti
Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman. Oleh pemimpin-
pemimpin tersebut, rakyat masih bergerilya dengan se-sekali
melakukan serangan kepada Belanda sampai awal abad ke-20.
Pertambangan batu bara di
Pengaron di masa Hindia
Belanda
Benteng Pengaron
Benteng Madang
Monumen Perang Banjar yang
dibangun pemerintah Hindia
Belanda untuk mengenang
tentaranya yang tewas.

More Related Content

What's hot

Perang padri sejarah wajib
Perang padri sejarah wajibPerang padri sejarah wajib
Perang padri sejarah wajibRakha Al
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetttanitaaprilia
 
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGOROSejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGOROAdinda Gifary
 
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratPerlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratinabel mardelin
 
Perang batak
Perang batakPerang batak
Perang batakRiefdah
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeDwiqie Redza Ghanya
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaAmmara Fathina
 
perang bali
perang baliperang bali
perang baliDEDI3060
 
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOCPERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOCAwanda Gita
 
Makalah perang tondano
Makalah perang tondanoMakalah perang tondano
Makalah perang tondanoDoris Agusnita
 
Perlawanan Kalimantan Selatan
Perlawanan Kalimantan SelatanPerlawanan Kalimantan Selatan
Perlawanan Kalimantan SelatanFriskilla Suwita
 
PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"
PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"
PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"Riztanty Ayudia Y
 
Perlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderiPerlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderiJoshua Raphael
 

What's hot (20)

Sejarah padri aceh
Sejarah padri acehSejarah padri aceh
Sejarah padri aceh
 
Perang padri sejarah wajib
Perang padri sejarah wajibPerang padri sejarah wajib
Perang padri sejarah wajib
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
 
Patimura
PatimuraPatimura
Patimura
 
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGOROSejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO
 
PERANG TONDANO I DAN II
PERANG TONDANO I DAN IIPERANG TONDANO I DAN II
PERANG TONDANO I DAN II
 
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratPerlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
 
Perang batak
Perang batakPerang batak
Perang batak
 
Perlawanan maluku
Perlawanan malukuPerlawanan maluku
Perlawanan maluku
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
 
13. perang padri tahun 1821 1837
13. perang padri tahun 1821 183713. perang padri tahun 1821 1837
13. perang padri tahun 1821 1837
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
perlawanan diponegoro dan palembang
perlawanan diponegoro dan palembangperlawanan diponegoro dan palembang
perlawanan diponegoro dan palembang
 
perang bali
perang baliperang bali
perang bali
 
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOCPERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
 
Makalah perang tondano
Makalah perang tondanoMakalah perang tondano
Makalah perang tondano
 
Perlawanan Kalimantan Selatan
Perlawanan Kalimantan SelatanPerlawanan Kalimantan Selatan
Perlawanan Kalimantan Selatan
 
PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"
PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"
PowerPoint Sejarah "Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah Rai terhadap Belanda"
 
Perlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderiPerlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderi
 

Similar to Perlawanan Banjarmasin

Perang banjar new
Perang banjar   newPerang banjar   new
Perang banjar newFachroel07
 
Pangeran Antasarri
Pangeran AntasarriPangeran Antasarri
Pangeran AntasarriNiaa Nia
 
discib pangeran antasari
discib pangeran antasaridiscib pangeran antasari
discib pangeran antasariNiaa Nia
 
Perlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasariPerlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasariike nabawiyah
 
Perlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasariPerlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasariike nabawiyah
 
perang banjar kelompok 2.pdf
perang banjar kelompok 2.pdfperang banjar kelompok 2.pdf
perang banjar kelompok 2.pdfFaisalAriij
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahRohman Efendi
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariPerlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariregiandira739
 
Pahlawan nasional
Pahlawan nasionalPahlawan nasional
Pahlawan nasionalAsrianor s
 
Ringkasan materi ajar ips kelas v
Ringkasan materi ajar ips kelas vRingkasan materi ajar ips kelas v
Ringkasan materi ajar ips kelas vMinarsih
 
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan Banjar
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarPerlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan Banjar
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarRahma Kahar
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahShafiraaaaa
 
American history
American historyAmerican history
American historyrahellasni
 
Sejarah perang padri
Sejarah perang padri Sejarah perang padri
Sejarah perang padri Alicia Bonita
 

Similar to Perlawanan Banjarmasin (20)

Perang banjar new
Perang banjar   newPerang banjar   new
Perang banjar new
 
Kelompok 3.pptx
Kelompok 3.pptxKelompok 3.pptx
Kelompok 3.pptx
 
Perang banjar
Perang banjarPerang banjar
Perang banjar
 
16. perang banjar tahun 1859 1863
16. perang banjar tahun 1859 186316. perang banjar tahun 1859 1863
16. perang banjar tahun 1859 1863
 
Pangeran Antasarri
Pangeran AntasarriPangeran Antasarri
Pangeran Antasarri
 
discib pangeran antasari
discib pangeran antasaridiscib pangeran antasari
discib pangeran antasari
 
Perlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasariPerlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasari
 
Perlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasariPerlawanan pangeran antasari
Perlawanan pangeran antasari
 
Pangeran antasari
Pangeran antasariPangeran antasari
Pangeran antasari
 
perang banjar kelompok 2.pdf
perang banjar kelompok 2.pdfperang banjar kelompok 2.pdf
perang banjar kelompok 2.pdf
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
 
Perang Banjar
Perang BanjarPerang Banjar
Perang Banjar
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariPerlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
 
Pahlawan nasional
Pahlawan nasionalPahlawan nasional
Pahlawan nasional
 
Ringkasan materi ajar ips kelas v
Ringkasan materi ajar ips kelas vRingkasan materi ajar ips kelas v
Ringkasan materi ajar ips kelas v
 
Perlawanan terhadap kolonial belanda
Perlawanan terhadap kolonial belandaPerlawanan terhadap kolonial belanda
Perlawanan terhadap kolonial belanda
 
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan Banjar
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarPerlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan Banjar
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan Banjar
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
 
American history
American historyAmerican history
American history
 
Sejarah perang padri
Sejarah perang padri Sejarah perang padri
Sejarah perang padri
 

Perlawanan Banjarmasin

  • 1.
  • 2. Sejarah Perang di Banjar • Perang Banjar (1859-1905)adalah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar yang meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. • Banjarmasin merupakan pusat kesultanan yang cukup maju. Tapi pada permulaan abad ke 19, relatif mereka sudah dikuasai pihak Belanda. Belanda melaksanakan perang kolonialnya, antara lain dengan maksud melakukan aneksasi wilayah Kalimantan Selatan.
  • 3. • Perang Banjar berlangsung antara 1859 -1905. Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Dengan ikut campurnya Belanda dalam urusan kerajaan, kekalutan makin bertambah. Pada tahun 1785, Pangeran Nata yang menjadi wali putra makota, mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar Sultan Tahmidullah II dan membunuh semua putra almarhum Sultan Muhammad. Pangeran Amir, satu-satunya pewaris tahta yang selamat, berhasil melarikan diri lalu mengadakan perlawanan dengan dukungan pamannya Arung Turawe, tetapi gagal. Pangeran Amir (kakek Pangeran Antasari) akhirnya tertangkap dan dibuang ke Srilangka.
  • 4. • Wafatnya Sultan Tahmidillah II digantikan oleh Sultan Sulaiman (1824-1825) yang memerintah hanya dua tahun, kemudian digantikan oleh Sultan Adam (1825-1857). Pada masa ini kesultanan Banjar hanya tinggal Banjarmasin, Martapura dan Hulusungai. Selebihnya telah dikuasai oleh Belanda. Ketika Sultan Adam (1825-1857) meninggal dunia, Belanda mengangkat cucunya yaitu Pangeran Tamjidillah menjadi Sultan. Putra Sultan Adam yaitu Pangeran Abdulrachman, ayah Tamjidillah, telah meninggal lebih dahulu pada tahun 1852.
  • 5. • Pengangkatan ini rupanya menimbulkan masalah, karena Ibu Tamjidillah adalah orang Cina. Sebagian masyarakat muslim keberatan untuk menerimanya. Apakah ini berkaitan soal sara, tentunya perlu dilakukan penelitian lebih jauh. • Tapi rupanya keberatan lain pada pengangkatan Tamjidillah, adalah kesenangannya pada minuman keras dan bermabuk-mabukan. Rupanya kalangan umum lebih menyukai putra Abdulrachman yang lain yaitu Pangeran Hidayatullahullah. Dia selain putra dari Ibu bangsawan, juga berperangai baik. Tetapi Tamjidillah sudah didukung dan ditetapkan Belanda sebagai suksesor.
  • 6. • Keruwetan politik dalam negeri Kesultanan Banjar ini akhirnya menimbulkan meletusnya Perang Banjar selama 4 tahun (1859–1863). Pada periode konflik fisik itulah, yaitu pada tahun 1859, muncul seorang pangeran setengah baya yang telah disingkirkan haknya, memimpin perlawanan terhadap Belanda. Dialah Pangeran Antasari yang lahir tahun 1809. • Dua tokoh pimpinan saat itu, Panembahan Aling dan Sultan Kuning, membantu Antasari untuk melancarkan serangan besar-besaran. Mereka menyerang pertambangan batubara Belanda dan pos-pos misionaris, sehingga pihak Kolonial mendatangkan bala bantuan besar-besaran.
  • 7. • Antasari kemudian bergabung dengan kepala-kepala daerah Hulu Sungai, Martapura, Barito, Pelaihari, Kahayan, Kapuas, dan lain- lain. Mereka bersepakat mengusir Belanda dari Kesultanan Banjar. Maka perang makin menghebat, dibawah pimpinan Pangeran Antasari. Pernah pihak Belanda mengajak berunding, tetapi Pangeran Antasari tidak pernah mau. Daerah pertempurannya meliputi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
  • 8. • Tepatnya tanggal 28 April 1859, Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari meletus, dengan jalan merebut benteng Pengaron milik Belanda yang dipertahankan mati-matian. Pertempuran di benteng pengaron ini disambut dengan pertempuran-pertempuran di berbagai medan yang tersebar di Kalimantan Selatan, yang dipimpin oleh Kiai Demang Lehman, Haji Buyasin, Tumenggung Antaluddin, Pangeran Amrullah dan lain- lain.
  • 9. • Pertempuran mempertahankan benteng Tabanio bulan Agustus 1859, pertempuran mempertahankan benteng Gunung Lawak pada tanggal 29 September 1859, mempertahankan kubu pertahanan Munggu Tayur pada bulan Desember 1859, pertempuran di Amawang pada tanggal 31 Maret 1860. Bahkan Tumenggung Surapati berhasil membakar dan menenggelamkan kapal Onrust milik Belanda di Sungai Barito. • Sementara itu Pangeran Hidayatullah makin jelas menjadi penentang Belanda dan memihak kepada perjuangan rakyat yang dipimpin oleh Pangeran Antasari. Penguasa Belanda menuntut supaya Pangeran Hidayatullah menyerah, tetapi ia menolak. Akhirnya penguasa kolonial Belanda secara resmi menghapuskan kerajaan/kesultanan Banjar pada tanggal 11 Juni 1860. Sejak itu kesultanan Banjar langsung diperintah oleh seorang Residen Hindia Belanda.
  • 10. • Perlawanan semakin meluas, kepala-kepala daerah dan para ulama ikut memberontak, memperkuat barisan pejuang Pangeran Antasari bersama-sama pangeran Hidayatullah, langsung memimpin pertempuran di berbagai medan melawan pasukan kolonial Belanda. Tetapi karena persenjataan pasukan Belanda lebih lengkap dan modern, pasukan Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayatullah terus terdesak serta semakin lemah posisinya. Setelah memimpin pertempuran selama hampir tiga tahun, karena kondisi kesehatan, akhirnya Pangeran Hidayatullah menyerah pada tahun 1861 dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. • Setelah Pangeran Hidayatullah menyerah, maka perjuangan umat Islam Banjar dipimpin sepenuhnya oleh pangeran Antasari, baik sebagai pemimpin rakyat yang penuh dedikasi maupun sebagai pewaris kesultanan Banjar.
  • 11. • Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan umat Islam tertinggi di Kalimantan Selatan, maka pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah, dimulai dengan seruan: “Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah,” seluruh rakyat, pejuang-pejuang, para alim ulama dan bangsawan-bangsawan Banjar; dengan suara bulat mengangkat Pangeran Antasari menjadi „Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin‟. • Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk menolak. Dia harus menerima kedudukan yang dipercayakan kepadanya dan bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya kepada Allah dan rakyat.
  • 12. • Pada tahun 1862 Pangeran Antasari merencanakan suatu serangan besar-besaran terhadap Belanda, tetapi secara mendadak, wabah cacar melanda daerah Kalimantan Selatan, Pangeran Antasari terserang juga, sampai ia meninggal pada 11 Oktober 1862 di Bayan Begak, Kalimantan Selatan. Kemudian ia dimakamkan di Banjarmasin. Perlawanan rakyat Banjar terus berlangsung dipimpin oleh putera Pangeran Antasari, Pangeran Muhamad Seman bersama pejuang-pejuang Banjar lainnya. perjuangan tetap berlanjut yang di pimpin oleh Gusti Mat Seman, Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman. Oleh pemimpin- pemimpin tersebut, rakyat masih bergerilya dengan se-sekali melakukan serangan kepada Belanda sampai awal abad ke-20.
  • 13.
  • 14. Pertambangan batu bara di Pengaron di masa Hindia Belanda Benteng Pengaron
  • 16. Monumen Perang Banjar yang dibangun pemerintah Hindia Belanda untuk mengenang tentaranya yang tewas.