SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Baixar para ler offline
BAB 1
                            PENDAHULUAN




Statistik dalam praktek, berhubungan dengan banyak angka hingga bisa
diartikan numerical description. Sebagai contoh, data statistik bisa berupa
pergerakan Indeks Bursa Saham (IHSG), jumlah tanaman di suatu wilayah,
jumlah penduduk wanita di suatu desa dan sebagainya; dalam dunia usaha,
statistik juga sering diasosiasikan dengan sekumpulan data, seperti per-
gerakan tingkat inflasi, biaya promosi bulanan, jumlah pengunjung suatu
toko, dan sebagainya.
Namun, selain merupakan sekumpulan data, statistik juga dipakai untuk
melakukan berbagai analisis terhadap data, seperti melakukan peramalan
(forecasting), melakukan berbagai uji hipotesis, dan kegunaan lainnya;
statistik untuk kegunaan ini disebut sebagai ilmu statistik.
Aplikasi ilmu statistik dapat dibagi dalam dua bagian:
1.   Statistik Deskriptif
     Statistik Deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai
     karateristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data
     bervariasi dari rata-ratanya, berapa median data, dan sebagainya.
2.   Statistik Induktif (Inferensi)
     Statistik Induktif berusaha membuat berbagai inferensi terhadap sekum-
     pulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensi tersebut
     seperti melakukan perkiraan besaran populasi, uji hipotesis, peramalan,
     dan sebagainya.
Dalam praktek, kedua bagian statistik tersebut dipakai bersama-sama; biasa-
nya dimulai dengan statistik deskriptif, lalu dilanjutkan dengan berbagai
analisis statistik untuk inferensi. Sebagai contoh, ada data tentang penjualan
Mobil merek “MUSANG” per bulan di suatu show room mobil di Jakarta
selama tahun 2002. Dari data tersebut, pertama akan dilakukan deskripsi
terhadap data tersebut, seperti menghitung berapa rata-rata penjualan mobil
“MUSANG” tersebut, berapa deviasi standarnya, dan lainnya. Setelah disusun

                                                                            1
deskripsi atau penggambaran tentang data-data penjualan Mobil “MUSANG”
tersebut, kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi
tersebut, seperti memperkirakan berapa estimasi penjualan mobil
“MUSANG” di seluruh Indonesia (populasi), ramalan penjualan mobil
“MUSANG” di bulan Januari tahun depan, bulan Februari, dan seterusnya.
Jadi, statistik deskriptif akan dilakukan terlebih dahulu, lalu berdasar hasil
tersebut, baru dilakukan berbagai analisis statistik secara induktif.


1.1     ELEMEN STATISTIK
Meskipun statistik bisa diterapkan pada hampir semua aspek kehidupan,
namun ada beberapa elemen yang biasa terdapat dalam suatu persoalan
statistik, yaitu:
1.   Populasi
Masalah dasar dari persoalan statistik adalah menentukan populasi data.
Secara umum populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang
mengidentifikasi suatu fenomena. Misal Pekerja di seluruh Indonesia bisa
disebut suatu populasi; namun semua Pekerja di PT UTAMA juga bisa
dikatakan populasi; bahkan Pekerja Wanita khusus di bagian produksi yang
bekerja lembur pada malam hari di PT UTAMA tersebut juga bisa disebut
suatu populasi. Jadi, definisi populasi lebih bergantung pada kegunaan dan
relevansi data yang dikumpulkan; jika diinginkan diteliti kepuasan pekerja
wanita yang bekerja malam di PT UTAMA tersebut, maka populasi adalah
Pekerja Wanita khusus di bagian produksi yang bekerja lembur pada malam
hari di PT UTAMA. Namun, jika ingin diteliti status dan keadaan pekerja
wanita di Indonesia, maka populasi yang relevan adalah seluruh wanita
Indonesia yang aktif bekerja.
Populasi dalam statistik tidak hanya terbatas pada masalah-masalah manusia
atau bisnis, namun dapat lebih luas cakupannya. Seperti populasi ayam di
suatu daerah, populasi bakteri ‘X’ di suatu laboratorium, dan seterusnya. Juga
populasi bisa sedemikian besarnya hingga bisa dikatakan tak terbatas, seperti
populasi oksigen di dunia, populasi plankton di lautan, dan sebagainya.
2.   Sampel
Sampel bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau
diseleksi dari suatu populasi; seperti dalam kasus populasi di atas, jika
populasi adalah seluruh pekerja wanita di PT UTAMA, maka sampel bisa
sebagian pekerja wanita, atau beberapa pekerja wanita di perusahaan


2
tersebut. Jadi, sampel pada dasarnya adalah bagian dari populasi, atau
populasi bisa dibagi dalam berbagai jenis sampel.
Pengambilan sampel dilakukan karena dalam praktek banyak kendala yang
tidak memungkinkan seluruh populasi diteliti. Kendala tersebut bisa karena
situasi, waktu, tenaga, biaya, dan sebagainya. Sebagai contoh, tidak mungkin
akan diteliti semua bakteri “X” yang ada di seluruh dunia; atau akan meng-
habiskan banyak waktu dan biaya jika seluruh pekerja wanita di Indonesia
dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu, pengambilan sampel (contoh)
data pada banyak kasus statistik merupakan suatu kebiasaan dan karenanya
metode pengambilan sampel menjadi bagian penting dari statistik.
3.   Variabel
Dalam melakukan inferensi terhadap populasi, tidak semua ciri populasi
harus diketahui. Hanya satu atau beberapa karateristik populasi yang perlu
diketahui, yang disebut sebagai variabel. Seperti untuk meneliti kepuasan
pekerja, variabel yang dianggap relevan bisa berupa usia pekerja, gender
pekerja, penghasilan pekerja, dan lainnya. Namun, variabel seperti status
pekerja, asal pekerja, atau tempat tinggal pekerja bisa saja dianggap tidak
relevan dan tidak perlu dianalisis.
4.   Statistik Inferensi
Seperti telah dijelaskan di muka, statistik inferensi pada dasarnya adalah
suatu keputusan, perkiraan, atau generalisasi tentang suatu populasi ber-
dasarkan informasi yang terkandung dari suatu sampel. Pada kasus pekerja
wanita di atas, diambil sampel sebanyak 20 orang pekerja wanita di PT
UTAMA. Jika setelah dilakukan serangkaian analisis statistik, ternyata
umumnya para pekerja wanita bergaji rendah dan merasa tidak puas dengan
kondisi kerjanya, maka bisa disimpulkan bahwa seluruh pekerja wanita di
PT UTAMA (populasi) juga merasa tidak puas dengan kondisi kerja dan
tingkat gaji yang diterima selama ini. Jadi, apa yang disimpulkan dari analisis
terhadap sampel, itu pula yang digeneralisasikan (kesimpulan umum) pada
populasi.


1.2      TIPE DATA STATISTIK
Seperti telah disebut di muka, statistik dalam prakteknya tidak bisa dile-
paskan dari data yang berupa angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang
menggambarkan data, maupun statistik inferensi yang melakukan analisis
terhadap data. Namun, sebenarnya data dalam statistik juga bisa mengandung
data non angka atau data kualitatif.

                                                                             3
Data dalam statistik berdasarkan tingkat pengukurannya (level of measure-
ment) dapat dibedakan dalam empat jenis:
Data Kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka.
Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika,
seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Data kualitatif bisa dibagi menjadi dua:
1.   Nominal
Data bertipe nominal adalah data yang paling “rendah” dalam level pengu-
kuran data. Jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya
satu-satunya kategori, maka data tersebut adalah data nominal (data
kategori). Misal proses pendataan tempat tinggal 40 responden dalam suatu
penelitian. Dalam kasus ini setiap orang akan bertempat tinggal di suatu
tempat tertentu (berdasar KTP), tidak bisa di tempat lain. Misal Amir ber-
domisili di Solo, maka dia (dianggap) tidak mungkin tinggal di Jakarta, atau
punya dua KTP. Jadi, data tempat tinggal adalah data nominal karena Amir
hanya punya satu dan satu-satunya, tidak bisa lebih dari satu, tempat
tinggal yang ditunjukkan dengan KTP.
Atau, data Jenis Kelamin seseorang. Ini juga suatu data nominal karena
seorang laki-laki tidak mungkin berkelamin ganda. Demikian juga Tanggal
Lahir seseorang, Pekerjaan (diasumsi hanya satu jenis pekerjaan dalam satu
saat), dan seterusnya.
Data Nominal dalam praktek statistik biasanya akan dijadikan “angka”, yaitu
proses yang disebut kategorisasi. Misal dalam pengisian data, jenis kelamin
lelaki dikategorikan sebagai “1” dan perempuan sebagai “2”. Kategori ini
hanya sebagai tanda saja. Jadi, tidak bisa dilakukan operasi matematika,
seperti 1 + 2 atau 1 – 2, dan lainnya.
2.   Ordinal
Data ordinal, seperti pada data nominal, adalah juga data kualitatif namun
dengan level yang lebih “tinggi” daripada data nominal. Jika pada data
nominal, semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal, ada
tingkatan data. Misal pada data Jenis Kelamin di atas, Lelaki dianggap
setara dengan Wanita, atau dalam data Tempat Kelahiran, data Jakarta
dianggap sama dengan data Yogyakarta, Surabaya, Boyolali, dan seterusnya.
Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih
rendah. Misal data tentang sikap seseorang terhadap produk tertentu. Dalam
pengukuran sikap konsumen, ada sikap yang “suka”, “tidak suka”, “sangat

4
suka”, dan lainnya. Di sini data tidak bisa disamakan derajatnya, dalam arti
“suka” dianggap lebih tinggi dari “tidak suka”, namun lebih rendah dari
“sangat suka”. dan lainnya. Jadi, di sini ada preferensi atau tingkatan data,
di mana data yang satu berstatus lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.
Namun, pada data ordinal juga tidak bisa dilakukan operasi matematika,
seperti jika “tidak suka” dikategorikan sebagai “1”, “suka” sebagai “2” dan
“sangat suka” sebagai “3”, maka tidak bisa dianggap “1 + 2 = 3”, atau “tidak
suka” ditambah “suka” menjadi “sangat suka”!
Data Kuantitatif (Quantitative Data)
Data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam arti sebenar-
nya. Jadi. berbagai operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif.
Seperti pada data kualitatif, data kuantitatif juga bisa dibagi menjadi dua
bagian.
    1.   Data Interval
Data Interval menempati level pengukuran data yang lebih “tinggi” dari data
ordinal karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bisa
dikuantitatifkan. Seperti pengukuran temperatur sebuah ruangan pembakaran
roti dari PT ENAK JOSS. Interval Temperatur ruang tersebut:
    o    Cukup Panas jika temperatur antara 500C - 800C
    o    Panas jika temperatur antara 800C - 1100C
    o    Sangat Panas jika temperatur antara 1100C - 1400C
Dalam kasus di atas, data temperatur bisa dikatakan data interval karena data
mempunyai interval (jarak) tertentu, yaitu 300C.
Namun, di sini data interval tidak mempunyai titik nol yang absolut. Misal
pada pengukuran temperatur, seperti pernyataan bahwa ‘air membeku pada
00C‘. Pernyataan di atas bersifat relatif, karena 00C hanya sebagai tanda saja.
Dalam pengukuran 0F, air membeku bukan pada 00F, namun pada 320F.
Dengan demikian, juga tidak bisa dikatakan bahwa suhu 1000F adalah dua
kali lebih panas dari suhu 500F.
    2.   Data Rasio
Data Rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling “tinggi” di antara
jenis data lainnya. Data Rasio adalah data bersifat angka dalam arti se-
sungguhnya (bukan kategori seperti pada data nominal dan ordinal) dan bisa
dioperasikan secara matematika (+, -, x, /). Perbedaan dengan data interval
adalah bahwa data rasio mempunyai titik nol dalam arti sesungguhnya.
Misal jumlah produk roti dari gudang PT ENAK JOSS pada contoh di atas.


                                                                             5
Jika jumlah roti nol, berarti memang tidak ada sepotong roti pun dalam
gudang tersebut. Jika ada 24 roti, kemudian bertambah produk baru sebanyak
3 roti, maka total roti sekarang adalah 24 + 3 = 27 roti (operasi penjumlahan),
dan seterusnya. Atau, berat badan dan tinggi badan seseorang, pengukuran-
pengukurannya mempunyai angka nol/0 dalam arti sesungguhnya. Misal
berat badan 0 berarti memang tanpa berat. Dengan demikian, bisa dikatakan
bahwa sekantong beras seberat 10 kilogram adalah benar-benar dua kali lebih
berat dari sekantong beras yang mempunyai berat 5 kilogram.
Jenis-jenis data di atas dikupas dengan cukup mendalam karena penerapan
dalam statistik akan berbeda untuk jenis data yang berbeda. Data kualitatif
karena bukan data angka dalam arti sesungguhnya, tidak bisa disamakan
perlakuannya dengan data kuantitatif. Data nominal dan ordinal biasanya
menggunakan metode statistik nonparametrik, sedangkan data kuantitatif
memakai metode parametrik. Hal ini akan dijelaskan lebih terperinci pada
bab-bab di belakang.


1.3     STATISTIK DAN KOMPUTER
Komputer berasal dari kata ‘Computare’ dalam bahasa Yunani yang berarti
menghitung (bandingkan dengan kata ‘to compute’ dalam Bahasa Inggris).
Dengan demikian, komputer memang dibuat untuk melakukan pengolahan
data yang didasarkan pada operasi matematika seperti (x, /, +, -) dan operasi
logika (>, <, =). Perkembangan teknologi komputer pun pada intinya
berusaha untuk melipatgandakan kemampuan perhitungan di atas, dengan
memperbaiki kinerja “otak” komputer atau CPU (Central Processing Unit),
dari mulai teknologi XT yang sudah usang sampai teknologi terbaru saat ini,
yakni Intel Core 2 Extreme Processor dan AMD Phenom Processor.
Di lain sisi, ilmu statistik, baik itu statistik deskriptif maupun statistik
inferensi, pada dasarnya adalah ilmu yang '‘penuh’ pula dengan operasi
perhitungan matematika. Statistik berasal dari kata “statistic” yang dapat
didefinisikan sebagai data yang telah terolah. Apakah itu data yang telah
terolah? Tidak lain adalah data “mentah” yang kemudian mengalami proses
pengolahan data. Misal data berat badan sekelompok orang (dalam satuan
kilogram). Dengan proses klasifikasi, data mentah tersebut akan dijadikan
distribusi frekuensi, yang diikuti deskripsi beberapa angka statistik yang
penting, seperti varians, standar deviasi, rata-rata, dan lainnya (ingat pema-
haman statistik deskriptif). Kemudian dengan proses berikut, data-data ter-
sebut bisa diproses untuk melakukan statistik inferensi, seperti melakukan uji
hipotesis, korelasi, dan lainnya.


6
Bagaimana proses tersebut bisa berlangsung? Tentu hal itu didasarkan pada
pengolahan data yang berbasis perhitungan matematika, sesuatu yang bisa
dikerjakan dengan cepat oleh komputer. Jadi, jika statistik menyediakan
cara/metode pengolahan data yang ada, maka komputer menyediakan
sarana pengolahan datanya. Dengan bantuan komputer, pengolahan data
statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan menjadi lebih cepat dan
lebih akurat. Hal ini sangat dibutuhkan bagi para pengambil keputusan
karena informasi yang tepat tapi lambat tersajinya akan menjadi “basi”,
sedangkan informasi yang walaupun cepat namun tidak akurat akan meng-
hasilkan keputusan yang bisa salah.


1.4     PROGRAM KOMPUTER STATISTIK
Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer statistik, dari yang
“kuno” dan berbasis DOS seperti Microstat sampai program berbasis
Windows seperti SPSS, SAS, Statistica, Eviews, Minitab, dan lainnya. Pada
dasarnya, program komputer yang berhubungan dengan pengolahan data
statistik bisa dibagi menjadi tiga kelompok:
1.   MEMBUAT SENDIRI PROGRAM STATISTIK
Perhitungan statistik bisa dibuat sendiri untuk kegunaan tertentu dengan
bahasa BASIC, PASCAL, dan lainnya. Walaupun mampu menghasilkan
output yang memadai, namun kecuali untuk kegunaan yang bersifat khusus,
pembuatan program sendiri tidak populer dilakukan saat ini.
2.   PROGRAM STATISTIK SEBAGAI ADD-INS DARI PROGRAM
     LAIN
Perhitungan statistik bisa juga dilakukan lewat program yang sebenarnya
tidak difokuskan pada persoalan statistik, namun mampu memproses data-
data statistik dengan cukup memadai. Sebagai contoh, software spreadsheet
Microsoft Excel yang mempunyai ADD-INS (program bantu), di mana
dengan menginstal menu ANALYSIS TOOLPAK, bisa didapatkan serang-
kaian prosedur statistik yang memadai.
(Buku pembahasan mengenai pengolahan data statistik lewat Excel sudah
tersedia dengan judul Aplikasi Excel dalam Statistik Bisinis terbitan Elex
Media Komputindo).
3.   PROGRAM KHUSUS KOMPUTER STATISTIK
Pengolahan data statistik, sejalan dengan makin spesialisasinya banyak
software, bisa dilakukan dengan software yang khusus digunakan untuk

                                                                          7
pengolahan data statistik. Sofware seperti itu hanya melakukan pengolahan
data statistik deskriptif maupun induktif, menyajikan berbagai grafik yang
relevan untuk membantu pengambilan keputusan di bidang statistik. Contoh
program tersebut seperti Microstat, SAS, Micro TSP, MINITAB, Eviews,
SPSS, dan sebagainya.


1.5     SPSS DAN KOMPUTER STATISTIK
SPSS sebagai sofware statistik pertama kali dibuat tahun 1968 oleh tiga
mahasiswa Stanford University, yakni Norman H. Nie, C. Hadlai Hull dan
Dale H. Bent. Saat itu software dioperasikan pada komputer mainframe.
Setelah penerbit terkenal McGraw-Hill menerbitkan user manual SPSS,
program tersebut menjadi populer. Pada tahun 1984, SPSS pertama kali
muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama
SPSS/PC+, dan sejalan dengan mulai populernya sistem operasi Windows,
SPSS pada tahun 1992 juga mengeluarkan versi Windows. Dan untuk
memantapkan posisinya sebagai salah satu market leader dalam business
intelligence, SPSS juga menjalin aliansi strategis dengan software house
terkemuka dunia lainnya, seperti Oracle Corp., Business Object, serta Ceres
Integrated Solutions.
Hal ini membuat SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengolahan data statistik
untuk ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for
the Social Sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai jenis user,
seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu-ilmu sains, dan lainnya.
Dan kepanjangan dari SPSS sekarang menjadi Statistical Product and
Service Solutions. Pengguna software SPSS di seluruh dunia juga sangat
beragam, seperti HSBC Bank, ABN AMRO Bank, AC Nielsen (biro riset
pemasaran terbesar di dunia), American Airlines, British Telecom-
munications, Deutsche Telekom, Canon UK, Credit Suisse, Unilever,
University of Chicago, New York University, dan perusahaan besar lainnya.
Saat ini SPSS tidak hanya menangani permasalahan statistik saja, namun
sudah meluas ke data mining (mengeksplorasi data yang telah terkumpul) dan
predictive analytic.




8
1.6     PERSYARATAN HARDWARE
        DAN SOFTWARE SPSS 14
Agar SPSS 15 dapat berjalan dengan optimal, disarankan untuk meng-
gunakan:
o   Prosesor Intel Pentium atau kompatibelnya; dapat juga prosesor AMD
    Athlon atau kompatibelnya.
o   Memori (RAM) minimal 256 MB.
o   Kapasitas hard disk minimal 400 MB.
o   Monitor SVGA.
o   Sistem Operasi seperti Microsoft Windows XP atau Windows 2000.


1.7     CARA KERJA SPSS
Untuk bisa memahami cara kerja software SPSS, berikut dikemukakan kaitan
antara cara kerja komputer dengan SPSS dalam mengolah data.
1. KOMPUTER
Seperti telah dijelaskan di muka, pada dasarnya komputer berfungsi meng-
olah data menjadi informasi yang berarti. Data yang akan diolah dimasukkan
sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data oleh komputer,
dihasilkan output yang berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut.
Pengolahan data menjadi informasi dengan komputer:



                          PROSES
                         KOMPUTER
        INPUT                                      OUTPUT DATA
        DATA                                       (INFORMASI)




                                                                        9
2. STATISTIK
Statistik juga mempunyai fungsi yang mirip dengan komputer, yaitu meng-
olah data dengan perhitungan statistik tertentu, menjadi informasi yang
berarti.
Cara kerja proses perhitungan dengan statistik:



                             PROSES
                            STATISTIK

          INPUT                                     OUTPUT DATA
          DATA                                      (INFORMASI)


3. SPSS
Proses pengolahan data pada SPSS juga mirip dengan kedua proses di atas.
Hanya di sini ada variasi dalam penyajian input dan output data.

                                PROSES
                                 dengan
                              DATA EDITOR



          INPUT DATA                                OUTPUT DATA
          dengan                                    dengan
          DATA EDITOR                               VIEWER

Penjelasan Proses Statistik dengan SPSS:
1.   Data yang akan diproses dimasukkan lewat menu DATA EDITOR yang
     otomatis muncul di layar saat SPSS dijalankan.
2.   Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menu DATA
     EDITOR.
3.   Hasil pengolahan data muncul di layar (window) yang lain dari SPSS,
     yaitu VIEWER. Output SPSS bisa berupa teks/tulisan, tabel, atau grafik.
Dengan demikian, dalam SPSS ada berbagai macam window yang bisa
tampil sekaligus jika memang akan dilakukan berbagai proses di atas.
Namun, yang pasti harus digunakan adalah DATA EDITOR sebagai bagian

10
input dan proses data, serta VIEWER yang merupakan tempat output hasil
pengolahan data.
Namun demikian, selain berbagai window di atas, ada beberapa window lagi
yang juga disertakan dalam SPSS, yaitu Syntax Editor dan Script Editor.
Berikut penjelasan singkat dari semua window yang terdapat pada SPSS.


1.8     WINDOWS SPSS
SPSS menyediakan beberapa window, yang meliputi:
1.   Window SPSS Data Editor

                                      (lihat bagian kiri atas tampilan SPSS)
Window ini terbuka secara otomatis setiap kali program SPSS dijalankan,
dan berfungsi untuk input data SPSS. Pada Data Editor juga dijumpai
berbagai menu utama untuk manipulasi data input dan proses data dengan
berbagai macam metode statistik.
2.   Window SPSS VIEWER

                                  (ada di bagian kiri atas tampilan SPSS)
Jika Data Editor berfungsi untuk memasukkan data yang siap diolah oleh
SPSS, kemudian melakukan pengolahan data yang dilakukan lewat menu
Analyze, maka hasil pengolahan data atau informasi ditampilkan lewat
window SPSS VIEWER atau bisa disebut Viewer saja. Isi viewer bisa berupa
sebuah Tabel, sebuah Grafik, sebuah Teks, atau kombinasi ketiganya.
3.   Window Syntax Editor
Walaupun SPSS sudah menyediakan berbagai macam pengolahan data
statistik secara memadai, namun ada beberapa perintah atau pilihan yang
hanya bisa digunakan dengan SPSS Command Language. Perintah-perintah
tersebut bisa ditulis pada Menu Syntax Editor. Menu ini berupa file teks yang
berisi berbagai perintah SPSS, dan bisa diketik secara manual. Penggunaan
window Syntax dijelaskan pada folder TIP TRIK OTOMATISASI
PROGRAM SPSS.
4.   Menu Script Editor
Menu Script pada dasarnya digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan
SPSS secara otomatis, seperti membuka dan menutup File, ekspor Chart,
penyesuaian bentuk output, dan lainnya. Isi menu ini sama dengan menu

                                                                            11
terdahulu, hanya ditambah dengan submenu Script untuk membuat berbagai
subrutin dan fungsi baru, serta submenu Debug untuk melakukan proses
debug pada script.
Buku ini sebagian besar membahas bagaimana cara memasukkan data
statistik ke dalam SPSS, mengolahnya dengan prosedur statistik tertentu,
serta menafsir hasil output SPSS; dengan demikian hanya menu pada Data
Editor yang dibahas dengan mendalam dalam buku ini.


1.9      TIP DAN TRIK
Pada CD KERJA, disediakan berbagai macam tip dan trik untuk mengolah
data statistik yang tidak ada pada buku ini; seperti merger file, restrukturisasi
data, recode data, pembuatan basic dan general tabel, berbagai macam model
regresi, berbagai metode statistik non parametrik, dan lainnya. Semua tip dan
trik tersebut dapat diakses lewat folder-folder TIP DAN TRIK yang relevan;
misal folder TIPS TRIK BAB 3 MENGELOLA DATA berisi beberapa tip
dan trik yang melengkapi pembahasan Bab 3 buku ini tentang cara mengelola
data yang ada.




12

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt) Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt) mursalinst
 
Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )
Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )
Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )Hanifa Zulfitri
 
Statistik 2
Statistik 2Statistik 2
Statistik 2yayan
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistikaBonz D's
 
Pendahuluan: Metode Statistika
Pendahuluan: Metode StatistikaPendahuluan: Metode Statistika
Pendahuluan: Metode StatistikaIndira Laksmi
 
Peranan statistik
Peranan statistikPeranan statistik
Peranan statistikkinkaku
 
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariPeranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariOki Mentari
 
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemudaRingkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemudaRoy Hamsan
 
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanData pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanTaufik Riswan
 
1 pengantar statistik
1 pengantar statistik1 pengantar statistik
1 pengantar statistikyasirafandy
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel085746355268
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasarsilvia kuswanti
 
Makalah statistik new
Makalah statistik newMakalah statistik new
Makalah statistik newDevandy Enda
 
Statistika Deskriptif
Statistika DeskriptifStatistika Deskriptif
Statistika DeskriptifIrmaya Yukha
 

Mais procurados (19)

KERJA PRAKTEK
KERJA PRAKTEKKERJA PRAKTEK
KERJA PRAKTEK
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt) Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
 
Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )
Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )
Statistika Dasar (Pengertian dan Macam Macam Data )
 
Statistik 2
Statistik 2Statistik 2
Statistik 2
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Pendahuluan: Metode Statistika
Pendahuluan: Metode StatistikaPendahuluan: Metode Statistika
Pendahuluan: Metode Statistika
 
Peranan statistik
Peranan statistikPeranan statistik
Peranan statistik
 
tugas karya ilmiah tentang peran statistika
tugas karya ilmiah tentang peran statistikatugas karya ilmiah tentang peran statistika
tugas karya ilmiah tentang peran statistika
 
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariPeranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
 
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemudaRingkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
 
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanData pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
 
1 pengantar statistik
1 pengantar statistik1 pengantar statistik
1 pengantar statistik
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
 
Makalah statistik new
Makalah statistik newMakalah statistik new
Makalah statistik new
 
Sejarah statistik
Sejarah statistikSejarah statistik
Sejarah statistik
 
Statistika Deskriptif
Statistika DeskriptifStatistika Deskriptif
Statistika Deskriptif
 

Semelhante a Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15

Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikAchmadHasanHafidzi
 
Nominal nombor
Nominal nomborNominal nombor
Nominal nomborngasi
 
29514 statistik dasar
29514 statistik dasar29514 statistik dasar
29514 statistik dasarnurwa ningsih
 
Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)fatria anggita
 
PERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS
PERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNISPERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS
PERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNISPutraFajar34
 
kuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.pptkuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.pptInkapungky1
 
2. Data Statistik.pdf
2. Data Statistik.pdf2. Data Statistik.pdf
2. Data Statistik.pdfJurnal IT
 
Konsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan dataKonsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan dataMurnila_Wati
 
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...ardynuryadi
 
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri LingkaranMATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri LingkaranMustaqim Furohman
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Eko Mardianto
 
Stat pro modul_1
Stat pro modul_1Stat pro modul_1
Stat pro modul_1wifiq
 
Statistika pendidikan uni
Statistika pendidikan uniStatistika pendidikan uni
Statistika pendidikan uniElisa Dian
 
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptxVBachtiar
 

Semelhante a Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15 (20)

Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
 
Nominal nombor
Nominal nomborNominal nombor
Nominal nombor
 
Materi Statistika
Materi Statistika Materi Statistika
Materi Statistika
 
29514 statistik dasar
29514 statistik dasar29514 statistik dasar
29514 statistik dasar
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 
05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel
 
Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)
 
PERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS
PERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNISPERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS
PERTEMUAN I STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS
 
kuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.pptkuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.ppt
 
Bab IR
Bab IRBab IR
Bab IR
 
2. Data Statistik.pdf
2. Data Statistik.pdf2. Data Statistik.pdf
2. Data Statistik.pdf
 
Konsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan dataKonsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan data
 
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
 
Statistika Dasar
Statistika  Dasar Statistika  Dasar
Statistika Dasar
 
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri LingkaranMATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
 
Stat pro modul_1
Stat pro modul_1Stat pro modul_1
Stat pro modul_1
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
Statistika pendidikan uni
Statistika pendidikan uniStatistika pendidikan uni
Statistika pendidikan uni
 
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
 

Mais de Nurdin Al-Azies

Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Nurdin Al-Azies
 
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaDaftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaNurdin Al-Azies
 
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoDaftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoNurdin Al-Azies
 
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Nurdin Al-Azies
 
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Nurdin Al-Azies
 
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Nurdin Al-Azies
 
Desain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdfDesain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdfNurdin Al-Azies
 
Biar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar statusBiar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar statusNurdin Al-Azies
 
Kreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshopKreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshopNurdin Al-Azies
 
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKStrategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKNurdin Al-Azies
 
7 international linkages
7 international linkages7 international linkages
7 international linkagesNurdin Al-Azies
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaranNurdin Al-Azies
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikroNurdin Al-Azies
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )Nurdin Al-Azies
 

Mais de Nurdin Al-Azies (20)

Jadwal Piala Dunia 2014
Jadwal Piala Dunia 2014Jadwal Piala Dunia 2014
Jadwal Piala Dunia 2014
 
Visi misi prabowo-hatta
Visi misi prabowo-hattaVisi misi prabowo-hatta
Visi misi prabowo-hatta
 
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
 
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaDaftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla
 
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoDaftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
 
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
 
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
 
Brosur dan biaya
Brosur dan biayaBrosur dan biaya
Brosur dan biaya
 
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
 
Desain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdfDesain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdf
 
Biar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar statusBiar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar status
 
Kreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshopKreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshop
 
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKStrategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
 
Dakwah Kreatif
Dakwah KreatifDakwah Kreatif
Dakwah Kreatif
 
Adobe Flash:
Adobe Flash: Adobe Flash:
Adobe Flash:
 
7 international linkages
7 international linkages7 international linkages
7 international linkages
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
 

Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN Statistik dalam praktek, berhubungan dengan banyak angka hingga bisa diartikan numerical description. Sebagai contoh, data statistik bisa berupa pergerakan Indeks Bursa Saham (IHSG), jumlah tanaman di suatu wilayah, jumlah penduduk wanita di suatu desa dan sebagainya; dalam dunia usaha, statistik juga sering diasosiasikan dengan sekumpulan data, seperti per- gerakan tingkat inflasi, biaya promosi bulanan, jumlah pengunjung suatu toko, dan sebagainya. Namun, selain merupakan sekumpulan data, statistik juga dipakai untuk melakukan berbagai analisis terhadap data, seperti melakukan peramalan (forecasting), melakukan berbagai uji hipotesis, dan kegunaan lainnya; statistik untuk kegunaan ini disebut sebagai ilmu statistik. Aplikasi ilmu statistik dapat dibagi dalam dua bagian: 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karateristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi dari rata-ratanya, berapa median data, dan sebagainya. 2. Statistik Induktif (Inferensi) Statistik Induktif berusaha membuat berbagai inferensi terhadap sekum- pulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan besaran populasi, uji hipotesis, peramalan, dan sebagainya. Dalam praktek, kedua bagian statistik tersebut dipakai bersama-sama; biasa- nya dimulai dengan statistik deskriptif, lalu dilanjutkan dengan berbagai analisis statistik untuk inferensi. Sebagai contoh, ada data tentang penjualan Mobil merek “MUSANG” per bulan di suatu show room mobil di Jakarta selama tahun 2002. Dari data tersebut, pertama akan dilakukan deskripsi terhadap data tersebut, seperti menghitung berapa rata-rata penjualan mobil “MUSANG” tersebut, berapa deviasi standarnya, dan lainnya. Setelah disusun 1
  • 2. deskripsi atau penggambaran tentang data-data penjualan Mobil “MUSANG” tersebut, kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi tersebut, seperti memperkirakan berapa estimasi penjualan mobil “MUSANG” di seluruh Indonesia (populasi), ramalan penjualan mobil “MUSANG” di bulan Januari tahun depan, bulan Februari, dan seterusnya. Jadi, statistik deskriptif akan dilakukan terlebih dahulu, lalu berdasar hasil tersebut, baru dilakukan berbagai analisis statistik secara induktif. 1.1 ELEMEN STATISTIK Meskipun statistik bisa diterapkan pada hampir semua aspek kehidupan, namun ada beberapa elemen yang biasa terdapat dalam suatu persoalan statistik, yaitu: 1. Populasi Masalah dasar dari persoalan statistik adalah menentukan populasi data. Secara umum populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena. Misal Pekerja di seluruh Indonesia bisa disebut suatu populasi; namun semua Pekerja di PT UTAMA juga bisa dikatakan populasi; bahkan Pekerja Wanita khusus di bagian produksi yang bekerja lembur pada malam hari di PT UTAMA tersebut juga bisa disebut suatu populasi. Jadi, definisi populasi lebih bergantung pada kegunaan dan relevansi data yang dikumpulkan; jika diinginkan diteliti kepuasan pekerja wanita yang bekerja malam di PT UTAMA tersebut, maka populasi adalah Pekerja Wanita khusus di bagian produksi yang bekerja lembur pada malam hari di PT UTAMA. Namun, jika ingin diteliti status dan keadaan pekerja wanita di Indonesia, maka populasi yang relevan adalah seluruh wanita Indonesia yang aktif bekerja. Populasi dalam statistik tidak hanya terbatas pada masalah-masalah manusia atau bisnis, namun dapat lebih luas cakupannya. Seperti populasi ayam di suatu daerah, populasi bakteri ‘X’ di suatu laboratorium, dan seterusnya. Juga populasi bisa sedemikian besarnya hingga bisa dikatakan tak terbatas, seperti populasi oksigen di dunia, populasi plankton di lautan, dan sebagainya. 2. Sampel Sampel bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi; seperti dalam kasus populasi di atas, jika populasi adalah seluruh pekerja wanita di PT UTAMA, maka sampel bisa sebagian pekerja wanita, atau beberapa pekerja wanita di perusahaan 2
  • 3. tersebut. Jadi, sampel pada dasarnya adalah bagian dari populasi, atau populasi bisa dibagi dalam berbagai jenis sampel. Pengambilan sampel dilakukan karena dalam praktek banyak kendala yang tidak memungkinkan seluruh populasi diteliti. Kendala tersebut bisa karena situasi, waktu, tenaga, biaya, dan sebagainya. Sebagai contoh, tidak mungkin akan diteliti semua bakteri “X” yang ada di seluruh dunia; atau akan meng- habiskan banyak waktu dan biaya jika seluruh pekerja wanita di Indonesia dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu, pengambilan sampel (contoh) data pada banyak kasus statistik merupakan suatu kebiasaan dan karenanya metode pengambilan sampel menjadi bagian penting dari statistik. 3. Variabel Dalam melakukan inferensi terhadap populasi, tidak semua ciri populasi harus diketahui. Hanya satu atau beberapa karateristik populasi yang perlu diketahui, yang disebut sebagai variabel. Seperti untuk meneliti kepuasan pekerja, variabel yang dianggap relevan bisa berupa usia pekerja, gender pekerja, penghasilan pekerja, dan lainnya. Namun, variabel seperti status pekerja, asal pekerja, atau tempat tinggal pekerja bisa saja dianggap tidak relevan dan tidak perlu dianalisis. 4. Statistik Inferensi Seperti telah dijelaskan di muka, statistik inferensi pada dasarnya adalah suatu keputusan, perkiraan, atau generalisasi tentang suatu populasi ber- dasarkan informasi yang terkandung dari suatu sampel. Pada kasus pekerja wanita di atas, diambil sampel sebanyak 20 orang pekerja wanita di PT UTAMA. Jika setelah dilakukan serangkaian analisis statistik, ternyata umumnya para pekerja wanita bergaji rendah dan merasa tidak puas dengan kondisi kerjanya, maka bisa disimpulkan bahwa seluruh pekerja wanita di PT UTAMA (populasi) juga merasa tidak puas dengan kondisi kerja dan tingkat gaji yang diterima selama ini. Jadi, apa yang disimpulkan dari analisis terhadap sampel, itu pula yang digeneralisasikan (kesimpulan umum) pada populasi. 1.2 TIPE DATA STATISTIK Seperti telah disebut di muka, statistik dalam prakteknya tidak bisa dile- paskan dari data yang berupa angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data, maupun statistik inferensi yang melakukan analisis terhadap data. Namun, sebenarnya data dalam statistik juga bisa mengandung data non angka atau data kualitatif. 3
  • 4. Data dalam statistik berdasarkan tingkat pengukurannya (level of measure- ment) dapat dibedakan dalam empat jenis: Data Kualitatif (Qualitative Data) Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka. Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Data kualitatif bisa dibagi menjadi dua: 1. Nominal Data bertipe nominal adalah data yang paling “rendah” dalam level pengu- kuran data. Jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori, maka data tersebut adalah data nominal (data kategori). Misal proses pendataan tempat tinggal 40 responden dalam suatu penelitian. Dalam kasus ini setiap orang akan bertempat tinggal di suatu tempat tertentu (berdasar KTP), tidak bisa di tempat lain. Misal Amir ber- domisili di Solo, maka dia (dianggap) tidak mungkin tinggal di Jakarta, atau punya dua KTP. Jadi, data tempat tinggal adalah data nominal karena Amir hanya punya satu dan satu-satunya, tidak bisa lebih dari satu, tempat tinggal yang ditunjukkan dengan KTP. Atau, data Jenis Kelamin seseorang. Ini juga suatu data nominal karena seorang laki-laki tidak mungkin berkelamin ganda. Demikian juga Tanggal Lahir seseorang, Pekerjaan (diasumsi hanya satu jenis pekerjaan dalam satu saat), dan seterusnya. Data Nominal dalam praktek statistik biasanya akan dijadikan “angka”, yaitu proses yang disebut kategorisasi. Misal dalam pengisian data, jenis kelamin lelaki dikategorikan sebagai “1” dan perempuan sebagai “2”. Kategori ini hanya sebagai tanda saja. Jadi, tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti 1 + 2 atau 1 – 2, dan lainnya. 2. Ordinal Data ordinal, seperti pada data nominal, adalah juga data kualitatif namun dengan level yang lebih “tinggi” daripada data nominal. Jika pada data nominal, semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal, ada tingkatan data. Misal pada data Jenis Kelamin di atas, Lelaki dianggap setara dengan Wanita, atau dalam data Tempat Kelahiran, data Jakarta dianggap sama dengan data Yogyakarta, Surabaya, Boyolali, dan seterusnya. Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah. Misal data tentang sikap seseorang terhadap produk tertentu. Dalam pengukuran sikap konsumen, ada sikap yang “suka”, “tidak suka”, “sangat 4
  • 5. suka”, dan lainnya. Di sini data tidak bisa disamakan derajatnya, dalam arti “suka” dianggap lebih tinggi dari “tidak suka”, namun lebih rendah dari “sangat suka”. dan lainnya. Jadi, di sini ada preferensi atau tingkatan data, di mana data yang satu berstatus lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Namun, pada data ordinal juga tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti jika “tidak suka” dikategorikan sebagai “1”, “suka” sebagai “2” dan “sangat suka” sebagai “3”, maka tidak bisa dianggap “1 + 2 = 3”, atau “tidak suka” ditambah “suka” menjadi “sangat suka”! Data Kuantitatif (Quantitative Data) Data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam arti sebenar- nya. Jadi. berbagai operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif. Seperti pada data kualitatif, data kuantitatif juga bisa dibagi menjadi dua bagian. 1. Data Interval Data Interval menempati level pengukuran data yang lebih “tinggi” dari data ordinal karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bisa dikuantitatifkan. Seperti pengukuran temperatur sebuah ruangan pembakaran roti dari PT ENAK JOSS. Interval Temperatur ruang tersebut: o Cukup Panas jika temperatur antara 500C - 800C o Panas jika temperatur antara 800C - 1100C o Sangat Panas jika temperatur antara 1100C - 1400C Dalam kasus di atas, data temperatur bisa dikatakan data interval karena data mempunyai interval (jarak) tertentu, yaitu 300C. Namun, di sini data interval tidak mempunyai titik nol yang absolut. Misal pada pengukuran temperatur, seperti pernyataan bahwa ‘air membeku pada 00C‘. Pernyataan di atas bersifat relatif, karena 00C hanya sebagai tanda saja. Dalam pengukuran 0F, air membeku bukan pada 00F, namun pada 320F. Dengan demikian, juga tidak bisa dikatakan bahwa suhu 1000F adalah dua kali lebih panas dari suhu 500F. 2. Data Rasio Data Rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling “tinggi” di antara jenis data lainnya. Data Rasio adalah data bersifat angka dalam arti se- sungguhnya (bukan kategori seperti pada data nominal dan ordinal) dan bisa dioperasikan secara matematika (+, -, x, /). Perbedaan dengan data interval adalah bahwa data rasio mempunyai titik nol dalam arti sesungguhnya. Misal jumlah produk roti dari gudang PT ENAK JOSS pada contoh di atas. 5
  • 6. Jika jumlah roti nol, berarti memang tidak ada sepotong roti pun dalam gudang tersebut. Jika ada 24 roti, kemudian bertambah produk baru sebanyak 3 roti, maka total roti sekarang adalah 24 + 3 = 27 roti (operasi penjumlahan), dan seterusnya. Atau, berat badan dan tinggi badan seseorang, pengukuran- pengukurannya mempunyai angka nol/0 dalam arti sesungguhnya. Misal berat badan 0 berarti memang tanpa berat. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa sekantong beras seberat 10 kilogram adalah benar-benar dua kali lebih berat dari sekantong beras yang mempunyai berat 5 kilogram. Jenis-jenis data di atas dikupas dengan cukup mendalam karena penerapan dalam statistik akan berbeda untuk jenis data yang berbeda. Data kualitatif karena bukan data angka dalam arti sesungguhnya, tidak bisa disamakan perlakuannya dengan data kuantitatif. Data nominal dan ordinal biasanya menggunakan metode statistik nonparametrik, sedangkan data kuantitatif memakai metode parametrik. Hal ini akan dijelaskan lebih terperinci pada bab-bab di belakang. 1.3 STATISTIK DAN KOMPUTER Komputer berasal dari kata ‘Computare’ dalam bahasa Yunani yang berarti menghitung (bandingkan dengan kata ‘to compute’ dalam Bahasa Inggris). Dengan demikian, komputer memang dibuat untuk melakukan pengolahan data yang didasarkan pada operasi matematika seperti (x, /, +, -) dan operasi logika (>, <, =). Perkembangan teknologi komputer pun pada intinya berusaha untuk melipatgandakan kemampuan perhitungan di atas, dengan memperbaiki kinerja “otak” komputer atau CPU (Central Processing Unit), dari mulai teknologi XT yang sudah usang sampai teknologi terbaru saat ini, yakni Intel Core 2 Extreme Processor dan AMD Phenom Processor. Di lain sisi, ilmu statistik, baik itu statistik deskriptif maupun statistik inferensi, pada dasarnya adalah ilmu yang '‘penuh’ pula dengan operasi perhitungan matematika. Statistik berasal dari kata “statistic” yang dapat didefinisikan sebagai data yang telah terolah. Apakah itu data yang telah terolah? Tidak lain adalah data “mentah” yang kemudian mengalami proses pengolahan data. Misal data berat badan sekelompok orang (dalam satuan kilogram). Dengan proses klasifikasi, data mentah tersebut akan dijadikan distribusi frekuensi, yang diikuti deskripsi beberapa angka statistik yang penting, seperti varians, standar deviasi, rata-rata, dan lainnya (ingat pema- haman statistik deskriptif). Kemudian dengan proses berikut, data-data ter- sebut bisa diproses untuk melakukan statistik inferensi, seperti melakukan uji hipotesis, korelasi, dan lainnya. 6
  • 7. Bagaimana proses tersebut bisa berlangsung? Tentu hal itu didasarkan pada pengolahan data yang berbasis perhitungan matematika, sesuatu yang bisa dikerjakan dengan cepat oleh komputer. Jadi, jika statistik menyediakan cara/metode pengolahan data yang ada, maka komputer menyediakan sarana pengolahan datanya. Dengan bantuan komputer, pengolahan data statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Hal ini sangat dibutuhkan bagi para pengambil keputusan karena informasi yang tepat tapi lambat tersajinya akan menjadi “basi”, sedangkan informasi yang walaupun cepat namun tidak akurat akan meng- hasilkan keputusan yang bisa salah. 1.4 PROGRAM KOMPUTER STATISTIK Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer statistik, dari yang “kuno” dan berbasis DOS seperti Microstat sampai program berbasis Windows seperti SPSS, SAS, Statistica, Eviews, Minitab, dan lainnya. Pada dasarnya, program komputer yang berhubungan dengan pengolahan data statistik bisa dibagi menjadi tiga kelompok: 1. MEMBUAT SENDIRI PROGRAM STATISTIK Perhitungan statistik bisa dibuat sendiri untuk kegunaan tertentu dengan bahasa BASIC, PASCAL, dan lainnya. Walaupun mampu menghasilkan output yang memadai, namun kecuali untuk kegunaan yang bersifat khusus, pembuatan program sendiri tidak populer dilakukan saat ini. 2. PROGRAM STATISTIK SEBAGAI ADD-INS DARI PROGRAM LAIN Perhitungan statistik bisa juga dilakukan lewat program yang sebenarnya tidak difokuskan pada persoalan statistik, namun mampu memproses data- data statistik dengan cukup memadai. Sebagai contoh, software spreadsheet Microsoft Excel yang mempunyai ADD-INS (program bantu), di mana dengan menginstal menu ANALYSIS TOOLPAK, bisa didapatkan serang- kaian prosedur statistik yang memadai. (Buku pembahasan mengenai pengolahan data statistik lewat Excel sudah tersedia dengan judul Aplikasi Excel dalam Statistik Bisinis terbitan Elex Media Komputindo). 3. PROGRAM KHUSUS KOMPUTER STATISTIK Pengolahan data statistik, sejalan dengan makin spesialisasinya banyak software, bisa dilakukan dengan software yang khusus digunakan untuk 7
  • 8. pengolahan data statistik. Sofware seperti itu hanya melakukan pengolahan data statistik deskriptif maupun induktif, menyajikan berbagai grafik yang relevan untuk membantu pengambilan keputusan di bidang statistik. Contoh program tersebut seperti Microstat, SAS, Micro TSP, MINITAB, Eviews, SPSS, dan sebagainya. 1.5 SPSS DAN KOMPUTER STATISTIK SPSS sebagai sofware statistik pertama kali dibuat tahun 1968 oleh tiga mahasiswa Stanford University, yakni Norman H. Nie, C. Hadlai Hull dan Dale H. Bent. Saat itu software dioperasikan pada komputer mainframe. Setelah penerbit terkenal McGraw-Hill menerbitkan user manual SPSS, program tersebut menjadi populer. Pada tahun 1984, SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+, dan sejalan dengan mulai populernya sistem operasi Windows, SPSS pada tahun 1992 juga mengeluarkan versi Windows. Dan untuk memantapkan posisinya sebagai salah satu market leader dalam business intelligence, SPSS juga menjalin aliansi strategis dengan software house terkemuka dunia lainnya, seperti Oracle Corp., Business Object, serta Ceres Integrated Solutions. Hal ini membuat SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengolahan data statistik untuk ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the Social Sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai jenis user, seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu-ilmu sains, dan lainnya. Dan kepanjangan dari SPSS sekarang menjadi Statistical Product and Service Solutions. Pengguna software SPSS di seluruh dunia juga sangat beragam, seperti HSBC Bank, ABN AMRO Bank, AC Nielsen (biro riset pemasaran terbesar di dunia), American Airlines, British Telecom- munications, Deutsche Telekom, Canon UK, Credit Suisse, Unilever, University of Chicago, New York University, dan perusahaan besar lainnya. Saat ini SPSS tidak hanya menangani permasalahan statistik saja, namun sudah meluas ke data mining (mengeksplorasi data yang telah terkumpul) dan predictive analytic. 8
  • 9. 1.6 PERSYARATAN HARDWARE DAN SOFTWARE SPSS 14 Agar SPSS 15 dapat berjalan dengan optimal, disarankan untuk meng- gunakan: o Prosesor Intel Pentium atau kompatibelnya; dapat juga prosesor AMD Athlon atau kompatibelnya. o Memori (RAM) minimal 256 MB. o Kapasitas hard disk minimal 400 MB. o Monitor SVGA. o Sistem Operasi seperti Microsoft Windows XP atau Windows 2000. 1.7 CARA KERJA SPSS Untuk bisa memahami cara kerja software SPSS, berikut dikemukakan kaitan antara cara kerja komputer dengan SPSS dalam mengolah data. 1. KOMPUTER Seperti telah dijelaskan di muka, pada dasarnya komputer berfungsi meng- olah data menjadi informasi yang berarti. Data yang akan diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data oleh komputer, dihasilkan output yang berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut. Pengolahan data menjadi informasi dengan komputer: PROSES KOMPUTER INPUT OUTPUT DATA DATA (INFORMASI) 9
  • 10. 2. STATISTIK Statistik juga mempunyai fungsi yang mirip dengan komputer, yaitu meng- olah data dengan perhitungan statistik tertentu, menjadi informasi yang berarti. Cara kerja proses perhitungan dengan statistik: PROSES STATISTIK INPUT OUTPUT DATA DATA (INFORMASI) 3. SPSS Proses pengolahan data pada SPSS juga mirip dengan kedua proses di atas. Hanya di sini ada variasi dalam penyajian input dan output data. PROSES dengan DATA EDITOR INPUT DATA OUTPUT DATA dengan dengan DATA EDITOR VIEWER Penjelasan Proses Statistik dengan SPSS: 1. Data yang akan diproses dimasukkan lewat menu DATA EDITOR yang otomatis muncul di layar saat SPSS dijalankan. 2. Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menu DATA EDITOR. 3. Hasil pengolahan data muncul di layar (window) yang lain dari SPSS, yaitu VIEWER. Output SPSS bisa berupa teks/tulisan, tabel, atau grafik. Dengan demikian, dalam SPSS ada berbagai macam window yang bisa tampil sekaligus jika memang akan dilakukan berbagai proses di atas. Namun, yang pasti harus digunakan adalah DATA EDITOR sebagai bagian 10
  • 11. input dan proses data, serta VIEWER yang merupakan tempat output hasil pengolahan data. Namun demikian, selain berbagai window di atas, ada beberapa window lagi yang juga disertakan dalam SPSS, yaitu Syntax Editor dan Script Editor. Berikut penjelasan singkat dari semua window yang terdapat pada SPSS. 1.8 WINDOWS SPSS SPSS menyediakan beberapa window, yang meliputi: 1. Window SPSS Data Editor (lihat bagian kiri atas tampilan SPSS) Window ini terbuka secara otomatis setiap kali program SPSS dijalankan, dan berfungsi untuk input data SPSS. Pada Data Editor juga dijumpai berbagai menu utama untuk manipulasi data input dan proses data dengan berbagai macam metode statistik. 2. Window SPSS VIEWER (ada di bagian kiri atas tampilan SPSS) Jika Data Editor berfungsi untuk memasukkan data yang siap diolah oleh SPSS, kemudian melakukan pengolahan data yang dilakukan lewat menu Analyze, maka hasil pengolahan data atau informasi ditampilkan lewat window SPSS VIEWER atau bisa disebut Viewer saja. Isi viewer bisa berupa sebuah Tabel, sebuah Grafik, sebuah Teks, atau kombinasi ketiganya. 3. Window Syntax Editor Walaupun SPSS sudah menyediakan berbagai macam pengolahan data statistik secara memadai, namun ada beberapa perintah atau pilihan yang hanya bisa digunakan dengan SPSS Command Language. Perintah-perintah tersebut bisa ditulis pada Menu Syntax Editor. Menu ini berupa file teks yang berisi berbagai perintah SPSS, dan bisa diketik secara manual. Penggunaan window Syntax dijelaskan pada folder TIP TRIK OTOMATISASI PROGRAM SPSS. 4. Menu Script Editor Menu Script pada dasarnya digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan SPSS secara otomatis, seperti membuka dan menutup File, ekspor Chart, penyesuaian bentuk output, dan lainnya. Isi menu ini sama dengan menu 11
  • 12. terdahulu, hanya ditambah dengan submenu Script untuk membuat berbagai subrutin dan fungsi baru, serta submenu Debug untuk melakukan proses debug pada script. Buku ini sebagian besar membahas bagaimana cara memasukkan data statistik ke dalam SPSS, mengolahnya dengan prosedur statistik tertentu, serta menafsir hasil output SPSS; dengan demikian hanya menu pada Data Editor yang dibahas dengan mendalam dalam buku ini. 1.9 TIP DAN TRIK Pada CD KERJA, disediakan berbagai macam tip dan trik untuk mengolah data statistik yang tidak ada pada buku ini; seperti merger file, restrukturisasi data, recode data, pembuatan basic dan general tabel, berbagai macam model regresi, berbagai metode statistik non parametrik, dan lainnya. Semua tip dan trik tersebut dapat diakses lewat folder-folder TIP DAN TRIK yang relevan; misal folder TIPS TRIK BAB 3 MENGELOLA DATA berisi beberapa tip dan trik yang melengkapi pembahasan Bab 3 buku ini tentang cara mengelola data yang ada. 12