SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
GOLONGAN PUTIH
   (GOLPUT)

   KELOMPOK V
         KELAS - F
      FAKULTAS HUKUM
  UNIVERSITAS DIPONEGORO
            2011
APA ITU GOLONGAN PUTIH?
Istilah golongan putih atau golput pertama kali muncul
menjelang Pemilu 1971. Istilah ini sengaja dimunculkan
oleh Arief Budiman sebagai bentuk perlawanan terhadap
arogansi pemerintah dan ABRI (sekarang TNI) yang
sepenuhnya memberikan dukungan politis kepada
Golkar. Arogansi seperti ini dianggap menyimpang dari
nilai dan kaidah demokrasi. Arief Budiman mengajak
masyarakat untuk menjadi golput dengan cara tetap
mendatangi TPS. Ketika melakukan coblosan, bagian
yang dicoblos bukan pada tanda gambar partai politik,
akan tetapi pada bagian yang berwarna putih. Artinya,
jika coblosan tidak tepat pada tanda gambar, maka
kertas suara tersebut dianggap tidak sah.
MEMILIH ADALAH HAK WARGA NEGARA, BUKAN
KEWAJIBAN.
Dalam UU tentang Pemilu yaitu UU No.10/2008,
disebutkan di pasal 19 ayat 1 yang berbunyi: ³WNI yang
pada hari pemungutan suara telah berumur 17 tahun atau
lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.´
Jelas kata yang tercantum adalah ³hak´, bukan
³kewajiban´.
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang diamandemen
tahun 1999-2002, juga tercantum hal senada. Dalam pasal
28 E disebutkan: ³Pemilu dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun
sekali´. Hak memilih di sini termaktub dalam kata bebas.
Artinya bebas digunakan atau tidak. Terserah pemilihnya.
Berdasarkan fenomena kehadiran golput dan
konsepsi dari hak, dapat dipahami bahwa golput
adalah akibat bukan sebab. Jika wacana golput
kembali merebak menjelang Pemilu 2014 berarti
ada penyebabnya. Kalau partai politik masih
meneruskan perilakunya yang lebih mementingkan
parpol dan para tokohnya, jangan heran kalau
angka golput akan sangat tinggi. Apalagi dengan
makin benderangnya degradasi moral yang kian
sering dipertontonkan anggota DPR (legislatif),
Kejaksaan Agung (yudikatif), dan pemerintah
(eksekutif), jumlah golput dikhawatirkan
meningkat.
ALASAN MENJADI GOLPUT
1. Tidak ada partai atau calon pemimpin yang
   sesuai dengan ideologi dan cita-cita mereka.
2. Tidak diundang untuk memilih (tidak terdaftar
   dlm DPT).
3. Terlalu banyak partai dan calon sehingga
   membingungkan.
4. Siapapun yang dipilih tidak ada bedanya,
   Indonesia tetap saja akan seperti ini (pendapat
   kelompok yang skeptis dan pesimis).
5. Tidak dapat mengikuti pemilu karena ketidak-
   sengajaan seperti kecelakaan dll.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GOLPUT

Kelebihan
  1. Sebagai bentuk kritik kepada pemerintah.
  2. Sarana pengungkapan ekspresi
     ketidakpercayaan masyarakat kepada
     pemerintahan.
Kekurangan golput
1. Suara kita dapat dimanfaatkan oleh orang-orang
   yang tidak bertanggung jawab.
2. Secara moral, kita tidak memiliki hak untuk
   mengeluh atau protes terhadap kebijakan
   pemerintah.
3. Kehilangan hak sebagai warga negara dalam hal
   memilih dan turut menentukan pemimpin.
4. Golput tidak akan membantu menciptakan
   pemerintahan yang lebih baik tetapi sebagai
   bentuk putus asa warga negara.
TINGGINYA TINGKAT GOLPUT DI
INDONESIA
Tingginya tingkat golput di Indonesia salah
satunya merupakan cerminan dari
ketidakpercayaan dan kekecewaan masyarakat
atas kinerja pemerintah sehingga timbul sikap
apatis dan pesimis bahwa pemilu dapat membawa
perubahan Indonesia yang lebih baik. Tentu saja
ini merupakan sesuatu yang negatif dari
perkembangan demokrasi di Indonesia.
BAGAIMANA MENYIKAPI GOLPUT?
Mengingat golput adalah akibat bukan sebab,
maka jalan mudah untuk menekan angka golput
bukan mendiskreditkannya. Apalagi
menganggapnya sebagai sumber kekacauan,
karena golput pada awal kehadirannya di negeri
ini adalah sebuah gerakan moral.
Meskipun begitu, setelah kita tinjau lebih jauh
ternyata golput lebih banyak memiliki kekurangan
daripada kelebihan. Sehingga kita perlu mencegah
terjadinya golput di Indonesia.
KENDALA DALAM UPAYA MENCEGAH GOLPUT

1. Rendahnya Sosialisasi Pemilu Dalam
   Masyarakat.

      Sosialisasi mengenai pelaksanaan pemilu
   sangat kurang, menyebabkan kurangnya
   pengetahuan rakyat mengenai Pemilu tersebut.
      Terlebih lagi, pada golongan muda tidak
   adanya sosialisasi betapa pentingnya Pemilu
   tersebut dan tidak adanya penekanan terhadap
   peran penting mereka yang jika dibiarkan akan
   memunculkan Budaya Baru yang tidak peduli
   pada kondisi politik di Indonesia.
2. Rendahnya Tingkat Partisipasi Masyarakat
  Dalam Pemilu

      Sikap apatisme dari warga karena merasa
  calon-calon yang ada tidak berkualitas dan tidak
  akan membawa perubahan kehidupan kearah
  yang lebih baik.
      Apalagi zaman sekarang ini, makin banyak
  para calon yang hanya lulusan SMA, ataupun
  hanya membeli ijazah saja. Ada juga perbuatan
  moral yang memalukan yang kemudian tidak
  ditanggulangi yang mencoreng nama Pemilu
  tersebut.
3. Rendahnya Pendidikan Politik di Indonesia
       Pendidikan politik merupakan pembangunan
   kesadaran seseorang atau sekelompok orang akan
   hak dan kewajibannya. Arah dari pendidikan politik
   sesungguhnya adalah demokrasi itu sendiri. Jika
   demokrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya
   maka patut dipertanyakan pendidikan politik yang
   selama ini terjadi. Tugas formal yang memberikan
   pendidikan politik adalah partai politik. Tetapi
   pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik
   sangatlah gelap dan mereka lebih disibukkan
   dengan proses pencitraan yang ujung±ujungnya
   merampas suara rakyat demi kekuasaan.
KESIMPULAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN
GOLPUT DI INDONESIA
Pemerintah harus berhati-hati, jangan sampai
mencontoh pemerintahan Orde Baru yang represif
terhadap golput, karena bisa menjadikan golput sebagai
patriotisme politik. Sebaliknya, pemerintah dan partai-
partai politik mesti meningkatkan kinerja, khususnya
dalam menyejahterakan rakyat yang kini sedang panik
dengan mahalnya harga energi dan bahan pangan.
Baik dari pihak KPU maupun partai politik seharusnya
berperan aktif dalam mengsosialisasikan kegiatan pemilu.
Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya
masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
 
Politik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan NasionalismePolitik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan NasionalismeLestari Moerdijat
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...BADAR_HAMID
 
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaPemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaBima Faqih
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Ahsanul Minan
 
Sosialisasi pemilu 2014
Sosialisasi pemilu 2014Sosialisasi pemilu 2014
Sosialisasi pemilu 2014lukman darwis
 
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptCristianoKunto
 
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptxPEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptxKPUTTS
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolAhsanul Minan
 
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangMateri presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangKAMOE Indonesia
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasMuktar Eneste
 
Panwaslu materi bimtek ptps 2018
Panwaslu materi bimtek ptps 2018Panwaslu materi bimtek ptps 2018
Panwaslu materi bimtek ptps 2018Febriko Anwar
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaElection Commision
 
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptxWidhetaJD
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)David Adi Nugroho
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaAhsanul Minan
 
Materi penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpuMateri penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpuSukrinTaib
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalRatri nia
 

What's hot (20)

Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Politik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan NasionalismePolitik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan Nasionalisme
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
 
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaPemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Sosialisasi pemilu 2014
Sosialisasi pemilu 2014Sosialisasi pemilu 2014
Sosialisasi pemilu 2014
 
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
 
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptxPEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpol
 
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangMateri presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
 
Presentation11
Presentation11Presentation11
Presentation11
 
Panwaslu materi bimtek ptps 2018
Panwaslu materi bimtek ptps 2018Panwaslu materi bimtek ptps 2018
Panwaslu materi bimtek ptps 2018
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
 
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Materi penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpuMateri penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpu
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi Nasional
 

Viewers also liked

3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id
3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id
3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.idMunawir Muhammad
 
Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...
Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...
Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...rickbales
 
Experimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITY
Experimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITYExperimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITY
Experimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITYLenis Beatriz Marquez Vidal
 
Teaching Listening
Teaching ListeningTeaching Listening
Teaching ListeningDorothy 76
 
HD Brown's Principles for Teaching Listening Skills
HD Brown's Principles for Teaching Listening SkillsHD Brown's Principles for Teaching Listening Skills
HD Brown's Principles for Teaching Listening SkillsDaniel Beck
 

Viewers also liked (7)

3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id
3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id
3dsmaxdesign 2010 using_autodesk_revit_files00.et.id
 
Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...
Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...
Teaching English to Young Learners: Strengthening Teachers to Strengthen Stud...
 
Experimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITY
Experimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITYExperimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITY
Experimental research: THE USE OF SONGS IN TEACHING STUDENTS’ LISTENING ABILITY
 
Day 8 teaching listening
Day 8 teaching listeningDay 8 teaching listening
Day 8 teaching listening
 
Listening
ListeningListening
Listening
 
Teaching Listening
Teaching ListeningTeaching Listening
Teaching Listening
 
HD Brown's Principles for Teaching Listening Skills
HD Brown's Principles for Teaching Listening SkillsHD Brown's Principles for Teaching Listening Skills
HD Brown's Principles for Teaching Listening Skills
 

Similar to Golongan putih

Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaSweet Angel Weismann
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Pokja 30
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 musniumar
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Rahmad D
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Rifky Hidayat
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Novri
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakLilis Holisah
 
Golput dan peran pengawas
Golput dan peran pengawasGolput dan peran pengawas
Golput dan peran pengawasMuhammad Yunus
 
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan IndonesiaHubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan IndonesiaWildanAhmil1
 

Similar to Golongan putih (20)

Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
001
001001
001
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusak
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Golput dan peran pengawas
Golput dan peran pengawasGolput dan peran pengawas
Golput dan peran pengawas
 
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan IndonesiaHubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 

More from Munawir Muhammad

More from Munawir Muhammad (9)

Museum lng
Museum lngMuseum lng
Museum lng
 
Detail Kosen
Detail KosenDetail Kosen
Detail Kosen
 
Rumah pak muslem revisi denah print
Rumah pak muslem revisi denah printRumah pak muslem revisi denah print
Rumah pak muslem revisi denah print
 
Presentation paud
Presentation  paudPresentation  paud
Presentation paud
 
Presentasi mck
Presentasi mckPresentasi mck
Presentasi mck
 
Presentasi mck
Presentasi mckPresentasi mck
Presentasi mck
 
Tutorials architecturemetenu (26 juni 2011)
Tutorials architecturemetenu (26 juni 2011)Tutorials architecturemetenu (26 juni 2011)
Tutorials architecturemetenu (26 juni 2011)
 
Bek klik
Bek klikBek klik
Bek klik
 
Presentasi debit air
Presentasi debit airPresentasi debit air
Presentasi debit air
 

Golongan putih

  • 1. GOLONGAN PUTIH (GOLPUT) KELOMPOK V KELAS - F FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011
  • 2.
  • 3. APA ITU GOLONGAN PUTIH? Istilah golongan putih atau golput pertama kali muncul menjelang Pemilu 1971. Istilah ini sengaja dimunculkan oleh Arief Budiman sebagai bentuk perlawanan terhadap arogansi pemerintah dan ABRI (sekarang TNI) yang sepenuhnya memberikan dukungan politis kepada Golkar. Arogansi seperti ini dianggap menyimpang dari nilai dan kaidah demokrasi. Arief Budiman mengajak masyarakat untuk menjadi golput dengan cara tetap mendatangi TPS. Ketika melakukan coblosan, bagian yang dicoblos bukan pada tanda gambar partai politik, akan tetapi pada bagian yang berwarna putih. Artinya, jika coblosan tidak tepat pada tanda gambar, maka kertas suara tersebut dianggap tidak sah.
  • 4. MEMILIH ADALAH HAK WARGA NEGARA, BUKAN KEWAJIBAN. Dalam UU tentang Pemilu yaitu UU No.10/2008, disebutkan di pasal 19 ayat 1 yang berbunyi: ³WNI yang pada hari pemungutan suara telah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.´ Jelas kata yang tercantum adalah ³hak´, bukan ³kewajiban´. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang diamandemen tahun 1999-2002, juga tercantum hal senada. Dalam pasal 28 E disebutkan: ³Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali´. Hak memilih di sini termaktub dalam kata bebas. Artinya bebas digunakan atau tidak. Terserah pemilihnya.
  • 5. Berdasarkan fenomena kehadiran golput dan konsepsi dari hak, dapat dipahami bahwa golput adalah akibat bukan sebab. Jika wacana golput kembali merebak menjelang Pemilu 2014 berarti ada penyebabnya. Kalau partai politik masih meneruskan perilakunya yang lebih mementingkan parpol dan para tokohnya, jangan heran kalau angka golput akan sangat tinggi. Apalagi dengan makin benderangnya degradasi moral yang kian sering dipertontonkan anggota DPR (legislatif), Kejaksaan Agung (yudikatif), dan pemerintah (eksekutif), jumlah golput dikhawatirkan meningkat.
  • 6. ALASAN MENJADI GOLPUT 1. Tidak ada partai atau calon pemimpin yang sesuai dengan ideologi dan cita-cita mereka. 2. Tidak diundang untuk memilih (tidak terdaftar dlm DPT). 3. Terlalu banyak partai dan calon sehingga membingungkan. 4. Siapapun yang dipilih tidak ada bedanya, Indonesia tetap saja akan seperti ini (pendapat kelompok yang skeptis dan pesimis). 5. Tidak dapat mengikuti pemilu karena ketidak- sengajaan seperti kecelakaan dll.
  • 7. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GOLPUT Kelebihan 1. Sebagai bentuk kritik kepada pemerintah. 2. Sarana pengungkapan ekspresi ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintahan.
  • 8. Kekurangan golput 1. Suara kita dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 2. Secara moral, kita tidak memiliki hak untuk mengeluh atau protes terhadap kebijakan pemerintah. 3. Kehilangan hak sebagai warga negara dalam hal memilih dan turut menentukan pemimpin. 4. Golput tidak akan membantu menciptakan pemerintahan yang lebih baik tetapi sebagai bentuk putus asa warga negara.
  • 9. TINGGINYA TINGKAT GOLPUT DI INDONESIA Tingginya tingkat golput di Indonesia salah satunya merupakan cerminan dari ketidakpercayaan dan kekecewaan masyarakat atas kinerja pemerintah sehingga timbul sikap apatis dan pesimis bahwa pemilu dapat membawa perubahan Indonesia yang lebih baik. Tentu saja ini merupakan sesuatu yang negatif dari perkembangan demokrasi di Indonesia.
  • 10. BAGAIMANA MENYIKAPI GOLPUT? Mengingat golput adalah akibat bukan sebab, maka jalan mudah untuk menekan angka golput bukan mendiskreditkannya. Apalagi menganggapnya sebagai sumber kekacauan, karena golput pada awal kehadirannya di negeri ini adalah sebuah gerakan moral. Meskipun begitu, setelah kita tinjau lebih jauh ternyata golput lebih banyak memiliki kekurangan daripada kelebihan. Sehingga kita perlu mencegah terjadinya golput di Indonesia.
  • 11. KENDALA DALAM UPAYA MENCEGAH GOLPUT 1. Rendahnya Sosialisasi Pemilu Dalam Masyarakat. Sosialisasi mengenai pelaksanaan pemilu sangat kurang, menyebabkan kurangnya pengetahuan rakyat mengenai Pemilu tersebut. Terlebih lagi, pada golongan muda tidak adanya sosialisasi betapa pentingnya Pemilu tersebut dan tidak adanya penekanan terhadap peran penting mereka yang jika dibiarkan akan memunculkan Budaya Baru yang tidak peduli pada kondisi politik di Indonesia.
  • 12. 2. Rendahnya Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu Sikap apatisme dari warga karena merasa calon-calon yang ada tidak berkualitas dan tidak akan membawa perubahan kehidupan kearah yang lebih baik. Apalagi zaman sekarang ini, makin banyak para calon yang hanya lulusan SMA, ataupun hanya membeli ijazah saja. Ada juga perbuatan moral yang memalukan yang kemudian tidak ditanggulangi yang mencoreng nama Pemilu tersebut.
  • 13. 3. Rendahnya Pendidikan Politik di Indonesia Pendidikan politik merupakan pembangunan kesadaran seseorang atau sekelompok orang akan hak dan kewajibannya. Arah dari pendidikan politik sesungguhnya adalah demokrasi itu sendiri. Jika demokrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya maka patut dipertanyakan pendidikan politik yang selama ini terjadi. Tugas formal yang memberikan pendidikan politik adalah partai politik. Tetapi pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik sangatlah gelap dan mereka lebih disibukkan dengan proses pencitraan yang ujung±ujungnya merampas suara rakyat demi kekuasaan.
  • 14. KESIMPULAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN GOLPUT DI INDONESIA Pemerintah harus berhati-hati, jangan sampai mencontoh pemerintahan Orde Baru yang represif terhadap golput, karena bisa menjadikan golput sebagai patriotisme politik. Sebaliknya, pemerintah dan partai- partai politik mesti meningkatkan kinerja, khususnya dalam menyejahterakan rakyat yang kini sedang panik dengan mahalnya harga energi dan bahan pangan. Baik dari pihak KPU maupun partai politik seharusnya berperan aktif dalam mengsosialisasikan kegiatan pemilu. Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.