SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
MODEL TRANSPORTASI

Metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal.

Metode transportasi digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan
modal, alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan
perencanaan serta scheduling produksi.

Tujuan
 1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari tempat yang memiliki atau
    menghasilkan barang tersebut dengan kapasitas tertentu ke tempat yang
    membutuhkan barang tersebut dengan jumlah kebutuhan tertentu agar biaya
    distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
 2. Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi (alokasi)
 3. Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti masalah-masalah yang meliputi
    pengiklanan, pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi dana untuk
    investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan scheduling
    produksi

   Ciri-ciri Penggunaan Metode Transporatasi
   1. Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu.
   2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan
      yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu.
   3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan,
      besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber.
   4. Biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu komoditas dari suatu sumber
      ke suatu tujuan, besarnya tertentu
TABEL TRANSPORTASI

  Origin                                  Destination                       Kapasitas
                   D1          D2             D3        .....      Dn       origin per
                                                                             periode
                                                                              waktu
                     c11         c12            c13                  c1n
   O1             X11         X12            X13                  X1n          b1

                     c21         a22            a23                  c2n
   O2             X21         X22            X23                  X2n          b2

                     c32            c32
   O3             X31                                                          b3

       .                                                                        .

       .                                                                        .

                    cm1                                             cmn
   Om             Xm1                                             Xmn         bm


Permintaan         d1          d2             d3        .......    dn
tujuan per
periode
waktu



Keterangan :
   •   Om = Origin (asal)
   •       Dn = Destination (tujuan)
   •       cmn = biaya pengangkutan 1 unit barang dari asal m ke tujuan n
   •       xmn = banyak unit barang yang diangkut dari asal m ke tujuan n
   •       dn = permintaan tujuan per periode waktu
   •       bm = kapasitas origin per periode waktu


Penyelesaian Awal
m        n
Syarat :   ∑ai =   ∑bj
                   j=
           i =1      1



Penyelesaian awal (pengisian tabel tahap pertama) dapat dilakukan dengan 3 cara :
   1. Metode North West Corner
   2. Metode Least Cost
   3. Metode Vogel


1. Metode Pojok Barat Laut (North West Corner)
Metode ini dikenal juga dengan nama North West Corner Method. Metode ini
ditemukan oleh Charnes dan Cooper, dan kemudian dikembangkan oleh Danzig. Sesuai
nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri dan paling atas
dari matriks, yaitu sel O1D1.
Langkah-langkah:
   1. nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri dan
      paling atas dari matriks, yaitu sel O1D1
   2. Tentunya akan menghabiskan penawaran (sumber 1) atau permintaan (tujuan 1)
      yang mengakibatkan tidak ada lagi barang yang dapat dialokasikan ke kolom
      atau baris yang telah dihabiskan. Dengan demikian baris atau kolom tersebut
      dihilangkan. Selanjutnya alokasikan sebanyak mungkin ke kotak di dekatnya
      pada baris atau kolom yang tidak dihilangkan. Jika kolom maupun baris telah
      dihabiskan, pindah secara diagonal ke kotak berikutnya.
   3. Dengan cara yang sama, proses dilanjutkan sampai semua penawaran dan
      permintaan telah terpenuh
Solusi: 50x5 + 10x10 + 80x20 + 10x10 + 60x20 = 3250
2. Metode Least Cost

Prinsip:
     mendistribusikan barang sebanyak-banyaknya, sesuai dengan penawaran dan
        permintaan, pada rute dengan biaya terendah pada baris / kolom / matriks.
Langkah-langkah:
    1. pilih kotak dengan biaya transpor (Cij) terkecil kemudian alokasikan penawaran atau
        permintaan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij = minimum [Si, Dj] yang akan
        menghabiskan baris i atau kolom j.




   2. Baris i atau kolom j yang telah dihabiskan akan dihilangkan. Dari sisa kotak yang ada
      (kotak yang tidak dihilangkan), pilih lagi Cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin
      pada baris i atau kolom j. P




   3. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.

Solusi : 50x5 + 10x10 + 20x20 + 70x10 + 60x15 = 2350
3. Metode Vogel

      Metode ini disebut juga Vogel Approximation Metod (VAM). Metode ini didasarkan
atas suatu beda kolom dan suatu beda baris, yang menentukan beda antara dua ongkos.
Setiap beda dapat dianggap sebagai penalti karena tidak menggunakan rute termurah.
Setelah dilakukan perhitungan penalti sesuai.
      Prinsip:
      Langkah 1

    Meminimumkan penalty (opportunity cost) karena tidak menggunakan jaringan
      termurah.

    Opportunity cost dihitung dari selisih 2 biaya terkecil pada setiap baris dan kolom.

    Pilih baris/kolom yang memiliki opportunity cost terbesar, alokasikan sebanyak
      mungkin ke sel dengan biaya termurah, sesuai dengan supply dan demand.
Langkah 2:
Demand I dipenuhi sebagian dari C sebanyak 80 unit, kapasitas C habis, dan baris C
dihilangkan. Penalty dihitung kembali berdasarkan matriks 2 x 3 (AI - AII - AIII - BI - BII -
BIII)




Langkah 3:
Demand I dipenuhi lagi dari A sebanyak 70 unit, terpenuhi semua, dan kolom I
dihilangkan. Penalty dihitung kembali dari matriks 2 x 2 (AII - AIII - BII - BIII).
Langkah 4:
       Demand III dipenuhi dari sisa A sebanyak 50 unit. Dengan demikian otomatis
       kekurangan demand III 10 unit dipenuhi dari B dan demand II dipenuhi 70 unit dari B.
       Semua demand terpenuhi sehingga diperoleh solusi awal.




Pada Langkah semua demand terpenuhi sehingga diperoleh solusi awal sebagai berikut:
        AI      = 70
        AIII = 50
        BII     = 70
        BIII    = 10
        CI      = 80
Nilai fungsi tujuan : 70x8 + 50x6 + 70x10 + 80x3 = 1.800

Solusi yang diperoleh diatas, masih merupakan solusi awal. Akan tetapi dibandingkan dengan
metode yang lain, metode ini lebih baik dan mendekati kondisi optimal .


Cek optimalitas dapat dilakukan dengan 2 cara:
   1. Metode Stepping Stone atau
   2. Metode MODI (modified distribution)
1. Metode Stepping Stone

        Metode ini digunakan untuk menentukan optimal atau tidaknya solusi dasar yang
didapat pada langkah pertama.
        Sebelum mengaplikasikan metode batu loncatan ini, harus ditentukan terlebih dahulu
biaya kesempatan atau opportunity cost dari sel yang kosong. Dalam model transportasi
melibatkan pengambilan keputusan dengan kepastian, maka suatu solusi optimal tidak akan
menimbulkan suatu biaya kesempatan yang positif.

        Untuk menentukan adanya suatu biaya kesempatan yang bernilai positif dalam suatu
program, maka setiap sel kosong (sel yang tidak ikut dalam jalur pengangkutan) harus
diselidiki.
        Metode batu loncatan ini dapat dipergunakan untuk setiap matriks yang berukuran
m x n. Dalam metode ini, sebuah loop tertutup dilengkapi dengan tanda (+) dan (-) harus
ditentukan untuk setiap sel kosong sebelum menentukan biaya kesempatannya.
        Setelah loop-loop tersebut ditentukan, barulah ditentukan biaya kesempatannya. Tiap
loop tersebut dihitung dengan cara menambah dan mengurangi secara bergantian
biayanya dimulai dari sel kosong yang akan dicari.

        Jika ternyata biaya kesempatan dari tiap loop tersebut tidak ada yang bernilai positif,
maka program telah optimal. Sebaliknya, jika terdapat satu saja sel kosong yang memiliki
biaya kesempatan positif, maka program belum optimal. Sehingga program tersebut masih
perlu diperbaiki.


Perbaikan program awal diarahkan oleh loop tertutup yang bernilai positif dari sel
kosong. Tentukan bilangan dengan tanda negatif (-) yang terkecil dalam sel yang terdapat
dalam loop tersebut. Dalam loop tersebut, tambahkan bilangan tersebut ke semua sel
yang bertanda positif (+) dan kurangkan semua sel yang bertanda negatif (-) dengan
bilangan tersebut.
contoh

                     Distributor
  Pabrik         Denver       Miami          ai
                       40          50
   Los            100                        100
 Angeles

                        100             70
 Detroit           75             75         150

             -                +
                         60             80
  New                             50         50
 Orleans     +                -

    bj            175             125


Biaya : 100(40) + 75(100) + 75(70) + 50(80) = 4000 + 7500 + 5250 + 4000
= 20750

Periksa sel kosong :
c12 = 50 – 70 + 100 – 40 = 40
c31 = 60 – 100 + 70 – 80 = -50

karena cek pada c31 menghasikan nilai negatif (-), maka perlu dilakukan perubahan tabel,
sbb :

                     Distributor
  Pabrik         Denver       Miami          Ai
                       40          50
   Los            100                        100
 Angeles

                        100             70
 Detroit           25             125        150


                         60             80
  New              50                        50
 Orleans

    bj            175             125
Biaya : 100(40) + 25(100) + 125(70) + 50(60) = 4000 + 2500 + 8750 + 3000= 18250
Cek sel kosong :
c12 = 50 – 70 + 100 – 40 = 40
c32 = 80 – 60 + 100 – 70 = 50

Karena harga cij sudah tidak ada yang negatif, maka distrusi tersebut sudah optimal.


Metode Stepping stone dapat digunakan untuk setiap matriks yang berukuran m x n. Inti dari
prosedur batu loncatan dalam penyelesaian masalah transportasi secara singkat yaitu :
1. menyusun solusi dasar yang memenuhi syarat.
2. setelah memperoleh solusi dasar yang memenuhi syarat, lalu dilakukan penentuan biaya
kesempatan dari sel-sel yang kosong
3. jika tidak ada satu sel pun memiliki biaya kesempatan yang bernilai positif, maka program
sudah optimal. Sebaliknya, jika ada satu saja sel yang memiliki biaya kesempatan yang
bernilai postitif, maka program belum optimal. Maka harus dilakukan perbaikan program
dengan mengikut sertakan sel kosong yang memiliki biaya kesempatan tertinggi


2. METODE MODI

       Metode MODI disebut juga Modified Distribution Method, sangat mirip dengan
metode batu loncatan, kecuali bahwa ia menyajikan cara yang lebih efisien untuk
menghitung tanda-tanda peningkatan dari sel-sel yang kosong. Perbedaan utama antara dua
metode ini menyangkut langkah dalam penyelesaian masalah, dimana diperlukan adanya
suatu lintasan tertutup. Untuk menghitung penunjuk peningkatan suatu solusi khusus, maka
dalam metode batu loncatan perlu digambar suatu lintasan tertutup untuk setiap sel
kosong. Ditentukan sel kosong dengan biaya kesempatan tertinggi, kemudian dipilih untuk
ikut dalam program perbaikan berikutnya.

Formulasi
                                        Ri + Kj = Cij
Ri     = nilai baris i
Kj     = nilai kolom
Cij    = biaya pengangkutan dari sumber i ke tujuan j
Distributor
 Pabrik         Denver          Miami             Ai
                       40              50
   Los           100                              100
Angeles


                    100                70
 Detroit          75             75               150


            -               +
                       60              80
  New                            50               50
Orleans     +               -


    bj           175            125


Sel terisi : diperoleh persamann
c11 = u1 + v1 = 40
c21 = u2 + v1 = 100
c22 = u2 + v2 = 70
c32 = u3 + v2 = 80

harga setiap ui dan vj dengan memisalkan u1 = 0 , diperoleh :
v1 = 40, u2 = 60, v2 = 10 , u3 = 70
Sel kosong :
c12 = 50 – u1 – v2 = 50 – 0 – 10 = 40
c31= 60 – u3 – v1 = 60 – 70 – 40 = -50
karena cek pada c31 menghasikan nilai negatif (-), maka perlu dilakukan perubahan tabel, sbb:

               Distributor
 Pabrik     Denver     Miami                ai
                 40        50
  Los        100                            100
Angeles

                   100            70
 Detroit         25         125             150
60         80
 New              50                    50
Orleans

   bj          175          125


Sel terisi : diperoleh persamaan
c11 = u1 + v1 = 40
c21 = u2 + v1 = 100
c22 = u2 + v2 = 70
c31 = u3 + v1 = 60

harga setiap ui dan vj dengan memisalkan u1 = 0 , diperoleh :
v1 = 40, u2 = 60, v2 = 10 , u3 = 20

Sel kosong :
c12 = 50 – u1 – v2 = 50 – 0 – 10 = 40
c32= 80 – u3 – v2 = 60 – 20 – 10 = 50

Karena harga cij sudah tidak ada yang negatif, maka distrusi tersebut sudah optimal


Prosedur Metode MODI (untuk kasus maksimum)
        Kecuali untuk satu transformasi, suatu masalah transportasi dengan tujuan
menentukan nilai maksimum dari suatu fungsi, dapat diselesaikan dengan algoritma MODI
seperti telah dijelaskan.
        Transformasi dilakukan dengan mengurangkan semua cmn dari cmn tertinggi dari
matriks transportasi. Nilai cmn yang telah mengalami transformasi memberikan ongkos
relevan, dan masalah menjadi masalah menentukan minimum. Jika suatu solusi optimal telah
dicapai untuk masalah transformasi minimum ini, nilai dari fungsi obyektif dapat dihitung
dengan memasukan nilai asli dari cmn kedalam rute yang merupakan basis (sel terisi) dalam
solusi optimal.
Daftar Pustaka

1.. siswanto (2007). Operation Research. Jakarta: Penerbit erlangga
2. http://www.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=metode+transport
Operation research   metode transportasi
Operation research   metode transportasi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)Nadia Rahmatul Ummah
 
Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2intanbuhatii
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impasAtha Meidy
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salomarnitabanne
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikFisa Tiana
 

Mais procurados (20)

Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 

Destaque

Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasisuparman11
 
Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)henrianto leo
 
Operational Research
Operational ResearchOperational Research
Operational ResearchDavid Loekito
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANNajibullah Al Farisy
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrikhenrianto leo
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiPrincess Nisa
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 

Destaque (11)

Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Iin rosita sari uas
Iin rosita sari uasIin rosita sari uas
Iin rosita sari uas
 
Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)
 
Operational Research
Operational ResearchOperational Research
Operational Research
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset Operasi
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 

Semelhante a Operation research metode transportasi

Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiHari Sumartono
 
5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptxkurniasarih780
 
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industridhimasusahid20230520
 
9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptxDinarAli4
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasiAfan lathofy
 
9-Metode Transportasi.pptx
9-Metode Transportasi.pptx9-Metode Transportasi.pptx
9-Metode Transportasi.pptxDinarAli4
 
Model Transfortasi Metode MODI.pptx
Model Transfortasi Metode MODI.pptxModel Transfortasi Metode MODI.pptx
Model Transfortasi Metode MODI.pptxAkademikFKIP1
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportTegar Adi
 
Metode VAM Kelompok 2 program linear.pdf
Metode VAM Kelompok 2 program linear.pdfMetode VAM Kelompok 2 program linear.pdf
Metode VAM Kelompok 2 program linear.pdfArulJak
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasiFahmy Metala
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasihazhiyah
 
program-linier.ppt
program-linier.pptprogram-linier.ppt
program-linier.pptbimosatryo2
 

Semelhante a Operation research metode transportasi (20)

M13 t ransportasi
M13  t ransportasiM13  t ransportasi
M13 t ransportasi
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
 
OR 08.pdf
OR 08.pdfOR 08.pdf
OR 08.pdf
 
5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
 
Transfortasia
TransfortasiaTransfortasia
Transfortasia
 
9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
MO I Strategi Lokasi
MO I Strategi LokasiMO I Strategi Lokasi
MO I Strategi Lokasi
 
9-Metode Transportasi.pptx
9-Metode Transportasi.pptx9-Metode Transportasi.pptx
9-Metode Transportasi.pptx
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Model Transfortasi Metode MODI.pptx
Model Transfortasi Metode MODI.pptxModel Transfortasi Metode MODI.pptx
Model Transfortasi Metode MODI.pptx
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
 
Metode VAM Kelompok 2 program linear.pdf
Metode VAM Kelompok 2 program linear.pdfMetode VAM Kelompok 2 program linear.pdf
Metode VAM Kelompok 2 program linear.pdf
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
program-linier.ppt
program-linier.pptprogram-linier.ppt
program-linier.ppt
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
 

Operation research metode transportasi

  • 1. MODEL TRANSPORTASI Metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan modal, alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta scheduling produksi. Tujuan 1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari tempat yang memiliki atau menghasilkan barang tersebut dengan kapasitas tertentu ke tempat yang membutuhkan barang tersebut dengan jumlah kebutuhan tertentu agar biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin 2. Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi (alokasi) 3. Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti masalah-masalah yang meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan scheduling produksi Ciri-ciri Penggunaan Metode Transporatasi 1. Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu. 2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu. 3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber. 4. Biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu
  • 2. TABEL TRANSPORTASI Origin Destination Kapasitas D1 D2 D3 ..... Dn origin per periode waktu c11 c12 c13 c1n O1 X11 X12 X13 X1n b1 c21 a22 a23 c2n O2 X21 X22 X23 X2n b2 c32 c32 O3 X31 b3 . . . . cm1 cmn Om Xm1 Xmn bm Permintaan d1 d2 d3 ....... dn tujuan per periode waktu Keterangan : • Om = Origin (asal) • Dn = Destination (tujuan) • cmn = biaya pengangkutan 1 unit barang dari asal m ke tujuan n • xmn = banyak unit barang yang diangkut dari asal m ke tujuan n • dn = permintaan tujuan per periode waktu • bm = kapasitas origin per periode waktu Penyelesaian Awal
  • 3. m n Syarat : ∑ai = ∑bj j= i =1 1 Penyelesaian awal (pengisian tabel tahap pertama) dapat dilakukan dengan 3 cara : 1. Metode North West Corner 2. Metode Least Cost 3. Metode Vogel 1. Metode Pojok Barat Laut (North West Corner) Metode ini dikenal juga dengan nama North West Corner Method. Metode ini ditemukan oleh Charnes dan Cooper, dan kemudian dikembangkan oleh Danzig. Sesuai nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri dan paling atas dari matriks, yaitu sel O1D1. Langkah-langkah: 1. nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri dan paling atas dari matriks, yaitu sel O1D1 2. Tentunya akan menghabiskan penawaran (sumber 1) atau permintaan (tujuan 1) yang mengakibatkan tidak ada lagi barang yang dapat dialokasikan ke kolom atau baris yang telah dihabiskan. Dengan demikian baris atau kolom tersebut dihilangkan. Selanjutnya alokasikan sebanyak mungkin ke kotak di dekatnya pada baris atau kolom yang tidak dihilangkan. Jika kolom maupun baris telah dihabiskan, pindah secara diagonal ke kotak berikutnya. 3. Dengan cara yang sama, proses dilanjutkan sampai semua penawaran dan permintaan telah terpenuh
  • 4. Solusi: 50x5 + 10x10 + 80x20 + 10x10 + 60x20 = 3250
  • 5. 2. Metode Least Cost Prinsip:  mendistribusikan barang sebanyak-banyaknya, sesuai dengan penawaran dan permintaan, pada rute dengan biaya terendah pada baris / kolom / matriks. Langkah-langkah: 1. pilih kotak dengan biaya transpor (Cij) terkecil kemudian alokasikan penawaran atau permintaan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij = minimum [Si, Dj] yang akan menghabiskan baris i atau kolom j. 2. Baris i atau kolom j yang telah dihabiskan akan dihilangkan. Dari sisa kotak yang ada (kotak yang tidak dihilangkan), pilih lagi Cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin pada baris i atau kolom j. P 3. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi. Solusi : 50x5 + 10x10 + 20x20 + 70x10 + 60x15 = 2350
  • 6. 3. Metode Vogel Metode ini disebut juga Vogel Approximation Metod (VAM). Metode ini didasarkan atas suatu beda kolom dan suatu beda baris, yang menentukan beda antara dua ongkos. Setiap beda dapat dianggap sebagai penalti karena tidak menggunakan rute termurah. Setelah dilakukan perhitungan penalti sesuai. Prinsip: Langkah 1  Meminimumkan penalty (opportunity cost) karena tidak menggunakan jaringan termurah.  Opportunity cost dihitung dari selisih 2 biaya terkecil pada setiap baris dan kolom.  Pilih baris/kolom yang memiliki opportunity cost terbesar, alokasikan sebanyak mungkin ke sel dengan biaya termurah, sesuai dengan supply dan demand.
  • 7. Langkah 2: Demand I dipenuhi sebagian dari C sebanyak 80 unit, kapasitas C habis, dan baris C dihilangkan. Penalty dihitung kembali berdasarkan matriks 2 x 3 (AI - AII - AIII - BI - BII - BIII) Langkah 3: Demand I dipenuhi lagi dari A sebanyak 70 unit, terpenuhi semua, dan kolom I dihilangkan. Penalty dihitung kembali dari matriks 2 x 2 (AII - AIII - BII - BIII).
  • 8. Langkah 4: Demand III dipenuhi dari sisa A sebanyak 50 unit. Dengan demikian otomatis kekurangan demand III 10 unit dipenuhi dari B dan demand II dipenuhi 70 unit dari B. Semua demand terpenuhi sehingga diperoleh solusi awal. Pada Langkah semua demand terpenuhi sehingga diperoleh solusi awal sebagai berikut: AI = 70 AIII = 50 BII = 70 BIII = 10 CI = 80 Nilai fungsi tujuan : 70x8 + 50x6 + 70x10 + 80x3 = 1.800 Solusi yang diperoleh diatas, masih merupakan solusi awal. Akan tetapi dibandingkan dengan metode yang lain, metode ini lebih baik dan mendekati kondisi optimal . Cek optimalitas dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Metode Stepping Stone atau 2. Metode MODI (modified distribution)
  • 9. 1. Metode Stepping Stone Metode ini digunakan untuk menentukan optimal atau tidaknya solusi dasar yang didapat pada langkah pertama. Sebelum mengaplikasikan metode batu loncatan ini, harus ditentukan terlebih dahulu biaya kesempatan atau opportunity cost dari sel yang kosong. Dalam model transportasi melibatkan pengambilan keputusan dengan kepastian, maka suatu solusi optimal tidak akan menimbulkan suatu biaya kesempatan yang positif. Untuk menentukan adanya suatu biaya kesempatan yang bernilai positif dalam suatu program, maka setiap sel kosong (sel yang tidak ikut dalam jalur pengangkutan) harus diselidiki. Metode batu loncatan ini dapat dipergunakan untuk setiap matriks yang berukuran m x n. Dalam metode ini, sebuah loop tertutup dilengkapi dengan tanda (+) dan (-) harus ditentukan untuk setiap sel kosong sebelum menentukan biaya kesempatannya. Setelah loop-loop tersebut ditentukan, barulah ditentukan biaya kesempatannya. Tiap loop tersebut dihitung dengan cara menambah dan mengurangi secara bergantian biayanya dimulai dari sel kosong yang akan dicari. Jika ternyata biaya kesempatan dari tiap loop tersebut tidak ada yang bernilai positif, maka program telah optimal. Sebaliknya, jika terdapat satu saja sel kosong yang memiliki biaya kesempatan positif, maka program belum optimal. Sehingga program tersebut masih perlu diperbaiki. Perbaikan program awal diarahkan oleh loop tertutup yang bernilai positif dari sel kosong. Tentukan bilangan dengan tanda negatif (-) yang terkecil dalam sel yang terdapat dalam loop tersebut. Dalam loop tersebut, tambahkan bilangan tersebut ke semua sel yang bertanda positif (+) dan kurangkan semua sel yang bertanda negatif (-) dengan bilangan tersebut.
  • 10. contoh Distributor Pabrik Denver Miami ai 40 50 Los 100 100 Angeles 100 70 Detroit 75 75 150 - + 60 80 New 50 50 Orleans + - bj 175 125 Biaya : 100(40) + 75(100) + 75(70) + 50(80) = 4000 + 7500 + 5250 + 4000 = 20750 Periksa sel kosong : c12 = 50 – 70 + 100 – 40 = 40 c31 = 60 – 100 + 70 – 80 = -50 karena cek pada c31 menghasikan nilai negatif (-), maka perlu dilakukan perubahan tabel, sbb : Distributor Pabrik Denver Miami Ai 40 50 Los 100 100 Angeles 100 70 Detroit 25 125 150 60 80 New 50 50 Orleans bj 175 125
  • 11. Biaya : 100(40) + 25(100) + 125(70) + 50(60) = 4000 + 2500 + 8750 + 3000= 18250 Cek sel kosong : c12 = 50 – 70 + 100 – 40 = 40 c32 = 80 – 60 + 100 – 70 = 50 Karena harga cij sudah tidak ada yang negatif, maka distrusi tersebut sudah optimal. Metode Stepping stone dapat digunakan untuk setiap matriks yang berukuran m x n. Inti dari prosedur batu loncatan dalam penyelesaian masalah transportasi secara singkat yaitu : 1. menyusun solusi dasar yang memenuhi syarat. 2. setelah memperoleh solusi dasar yang memenuhi syarat, lalu dilakukan penentuan biaya kesempatan dari sel-sel yang kosong 3. jika tidak ada satu sel pun memiliki biaya kesempatan yang bernilai positif, maka program sudah optimal. Sebaliknya, jika ada satu saja sel yang memiliki biaya kesempatan yang bernilai postitif, maka program belum optimal. Maka harus dilakukan perbaikan program dengan mengikut sertakan sel kosong yang memiliki biaya kesempatan tertinggi 2. METODE MODI Metode MODI disebut juga Modified Distribution Method, sangat mirip dengan metode batu loncatan, kecuali bahwa ia menyajikan cara yang lebih efisien untuk menghitung tanda-tanda peningkatan dari sel-sel yang kosong. Perbedaan utama antara dua metode ini menyangkut langkah dalam penyelesaian masalah, dimana diperlukan adanya suatu lintasan tertutup. Untuk menghitung penunjuk peningkatan suatu solusi khusus, maka dalam metode batu loncatan perlu digambar suatu lintasan tertutup untuk setiap sel kosong. Ditentukan sel kosong dengan biaya kesempatan tertinggi, kemudian dipilih untuk ikut dalam program perbaikan berikutnya. Formulasi Ri + Kj = Cij Ri = nilai baris i Kj = nilai kolom Cij = biaya pengangkutan dari sumber i ke tujuan j
  • 12. Distributor Pabrik Denver Miami Ai 40 50 Los 100 100 Angeles 100 70 Detroit 75 75 150 - + 60 80 New 50 50 Orleans + - bj 175 125 Sel terisi : diperoleh persamann c11 = u1 + v1 = 40 c21 = u2 + v1 = 100 c22 = u2 + v2 = 70 c32 = u3 + v2 = 80 harga setiap ui dan vj dengan memisalkan u1 = 0 , diperoleh : v1 = 40, u2 = 60, v2 = 10 , u3 = 70 Sel kosong : c12 = 50 – u1 – v2 = 50 – 0 – 10 = 40 c31= 60 – u3 – v1 = 60 – 70 – 40 = -50 karena cek pada c31 menghasikan nilai negatif (-), maka perlu dilakukan perubahan tabel, sbb: Distributor Pabrik Denver Miami ai 40 50 Los 100 100 Angeles 100 70 Detroit 25 125 150
  • 13. 60 80 New 50 50 Orleans bj 175 125 Sel terisi : diperoleh persamaan c11 = u1 + v1 = 40 c21 = u2 + v1 = 100 c22 = u2 + v2 = 70 c31 = u3 + v1 = 60 harga setiap ui dan vj dengan memisalkan u1 = 0 , diperoleh : v1 = 40, u2 = 60, v2 = 10 , u3 = 20 Sel kosong : c12 = 50 – u1 – v2 = 50 – 0 – 10 = 40 c32= 80 – u3 – v2 = 60 – 20 – 10 = 50 Karena harga cij sudah tidak ada yang negatif, maka distrusi tersebut sudah optimal Prosedur Metode MODI (untuk kasus maksimum) Kecuali untuk satu transformasi, suatu masalah transportasi dengan tujuan menentukan nilai maksimum dari suatu fungsi, dapat diselesaikan dengan algoritma MODI seperti telah dijelaskan. Transformasi dilakukan dengan mengurangkan semua cmn dari cmn tertinggi dari matriks transportasi. Nilai cmn yang telah mengalami transformasi memberikan ongkos relevan, dan masalah menjadi masalah menentukan minimum. Jika suatu solusi optimal telah dicapai untuk masalah transformasi minimum ini, nilai dari fungsi obyektif dapat dihitung dengan memasukan nilai asli dari cmn kedalam rute yang merupakan basis (sel terisi) dalam solusi optimal.
  • 14. Daftar Pustaka 1.. siswanto (2007). Operation Research. Jakarta: Penerbit erlangga 2. http://www.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=metode+transport