SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Baixar para ler offline
Pengertian Adzan dan Iqamah
Secara bahasa adzan berarti pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah
berfirman dalam surat At Taubah ayat 3 yang artinya “dan ini adalah seruan dari
Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia. Sedangkan secara istilah adalah
seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafazhkan dengan
lafazh-lafazh tertentu.
Iqamah secara istilah adalah pemberitahuan atau seruan bahwa shalat akan
segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus, Iqamah bisa disebut juga
sebagai Adzan kedua.
B. Hukum Adzan dan Iqamah
Ulama berselisih pendapat tentang hukum adzan. Sebagian ulama
mengatakan bahwa hukum adzan adalah sunnah muakkad. Namun pendapat yang
lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum
adzan adalah fardu kifayah. Akan tetapi perlu diingat, hukum ini hanya berlaku
bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau pun disunahkan untuk melakukan
adzan. Hukum iqamah sama dengan hukum adzan yaitu fardhu kifayah.
C. Melafalkan Adzan dan Iqamah
Lafal Adzan
‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
‫ه‬‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ، ‫ه‬‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬
ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ًا‬ََّ‫ه‬‫مَحُم‬ َّ‫َن‬‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬ ، ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ًا‬ََّ‫ه‬‫مَحُم‬ َّ‫َن‬‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬
ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ، ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬
ِ‫ح‬َ‫ال‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ، ِ‫ح‬َ‫ال‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬
Adapun untuk lafadz iqomah hampir sama seperti lafadz adzan, hanya saja
diucapkan tidak berulang-ulang namun hanya satu kali. Dan berikut adalah lafadz
iqomah
E. ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
‫ه‬‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬
ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ًا‬ََّ‫ه‬‫مَحُم‬ َّ‫َن‬‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬
ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬
ِ‫ح‬َ‫ال‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬
‫ه‬‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ، ‫ه‬‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬
F . Pengertian Shalat Jama’ah, Dalil, dan Hukumya
Shalat jama‟ah adalah mengerjakan shalat wajib ataupun shalat lainnya yang
dilakukan secara bersama-sama yang terdiri dari beberapa orang muslim baik
perempuan maupun laki-laki yang sekurang-kurangnya terdiri dari 2 orang dan
maksimal tidak terbatas. Shalat secara jama‟ah ini juga sering dikenal dengan
sebutan shalat makmum kemudian untuk mengerjakannya dapat dilakukan di
manapun seperti masjid, rumah, dan tanah lapang dan lain-lain. Jamaah
yang terlambat datang maka disebut dengan masbuq.
Untuk hukum shalat jam‟ah bagi kaum laki-laki ataupun perempuan
hukumnya adalah sunah dan shalat memang lebih baik dilakukan dengan
berjama‟ah dari pada sendiri-sendiri, hal ini seperti sabda nabi Muhammad Saw
yang membahas tentang keutamaan shalat berjama‟ah seperti,” shalat berjama‟ah
itu lebih baik dan utama dari pada shalat sendirian. Dan manusia yang paling
besar pahalanya dalam shalat ialah yang paling jauh perjalananya, lalu yang
selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannyasendirian
lalu tidur (HR. Muslim).
Diantara dalil-dalil tersebut adalah:
1. Perintah Allah Ta’ala untuk Ruku’ bersama orang-orang yang Ruku’
Berkata Al-Imam Abu Bakr Al-Kasaniy Al-Hanafiy ketika menjelaskan
wajibnya melaksanakan shalat berjama‟ah: “Adapun (dalil) dari Al-Kitab adalah
firman-Nya: “Dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah:43).
Allah Ta‟ala memerintahkan ruku‟ bersama-sama orang-orang yang ruku‟,
yang demikian itu dengan bergabung dalam ruku‟ maka ini merupakan perintah
menegakkan shalat berjama‟ah. Mutlaknya perintah menunjukkan wajibnya
mengamalkannya.” (Bada`i‟ush-shana`i‟ fi Tartibisy-Syara`i‟ 1/155 dan Kitabush-
Shalah hal.66).
2. Perintah melaksanakan Shalat berjama’ah dalam keadaan takut
Tidaklah perintah melaksanakan shalat berjama‟ah dalam keadaan biasa
saja, bahkan Allah telah memerintahkannya hingga dalam keadaan takut. Allah
berfirman: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu
kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah
segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang
senjata…”. (An-Nisa`:102).
Maka apabila Allah Ta‟ala telah memerintahkan untuk melaksanakan
shalat berjama‟ah dalam keadaan takut maka dalam keadaan aman adalah lebih
ditekankan lagi (kewajibannya). Dalam masalah ini berkata Al-Imam Ibnul
Mundzir: “Ketika Allah memerintahkan shalat berjama’ah dalam keadaan takut
menunjukkan dalam keadaan aman lebih wajib lagi.” (Al-Ausath fis Sunan Wal
Ijma‟ Wal Ikhtilaf 4/135; Ma‟alimus Sunan karya Al-Khithabiy 1/160 dan Al-
Mughniy 3/5).
3. Perintah Nabi untuk melaksanakan shalat berjama’ah
Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits:
Saya mendatangi Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal
bersamanya selama 20 hari, dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah
lembut terhadap shahabatnya, maka ketika beliau melihat kerinduan kami kepada
keluarga kami, beliau bersabda: “Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka
serta ajarilah mereka dan shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat
hendaklah salah seorang diantara kalian adzan dan hendaklah orang yang paling
tua (berilmu tentang Al-Kitab & As-Sunnah dan paling banyak hafalan Al-
Qur`annya) diantara kalian mengimami kalian.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no.
628, 2/110 dan Muslim semakna dengannya no. 674, 1/465-466).
Maka Nabi yang mulia memerintahkan adzan dan mengimami shalat
ketika masuknya waktu shalat yakni beliau memerintahkan pelaksanakannya
secara berjama‟ah dan perintahnya terhadap sesuatu menunjukkan atas
kewajibannya.
G. Syarat menjadi Imam dan Makmum
Syarat untuk menjadi imam adalah sebagai berikut:
1) Lebih banyak mengerti dan paham masalah ibadah shalat
2) Lebih banyak hafal surat-surat Alqur‟an
3) Lebih senior/tua daripada jama‟ah lainnya
4) Laki-laki, tetapi jika semua makmum adalah wanita, maka imam boleh
perempuan.
Sedangkan untuk syarat-syarat makmum adalah sebagai berikut:
1) Niat untuk mengikuti imam dan mengikuti gerakan imam
2) Berada satu tempat dengan imam
3) Laki-laki dewasa tidak syah jika menjadi makmum imam perempuan
4) Jika imam batal, maka seorang makmum menggantikan imam
5) Jika imam lupa jumlah raka‟at atau salah gerakan shalat, makmum
mengingatkan dengan membaca SubhanAllah dengan suara yang dapat didengar
imam. Untuk makmum perempuan dengan cara bertepuk tangan.
6) Makmum dapat melihat dan mendengar imam
7) Makmum berada di belakang imam
8) Mengerjakan ibadah shalat yang sama dengan imam
9) Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuq yang boleh
mengikuti imam sama seperti makmum lainnya, namun setelah imam salam
masbuq menambah jumlah raka‟at yang tertinggal. Jika berhasil mulai dengan
mendapatkan ruku‟ bersama imam walaupun sebentar maka masbuq mendapatkan
satu raka‟at. Jika masbuq adalah makmum pertama, maka masbuq menepuk
pundak imam untuk mengajak shalat berjama‟ah.
H. Tata cara membuat shaf (baris) dalam Berjama’ah
Dianjurkan bagi para jama‟ah untuk meluruskan shafnya didalam shalat,
tidak sebagiannya lebih maju dari sebagian lainnya (bengkok) dan tidak
meninggalkan celah didalamnya. Dianjurkan pula bagi seorang imam untuk
mengingatkan jama‟ahnya sebelum shalat ditegakkan dengan mengatakan
diantaranya:
“Luruskanlah shaf-shaf kalian maka sesungguhnya lurusnya barisan adalah
diantara kesempurnaan menegakkan shalat”.
Bagian dari kelurusan shaf jama‟ah shalat adalah mengisi penuh terlebih
dahulu shaf pertama baru kemudian shaf kedua begitu seterusnya. Tidak mengisi
shaf kedua sementara shaf pertama masih kosong, berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas bin Malik dia berkata: Rasulullah Saw.
bersabda sempurnakanlah shaf yang pertama, kemudian yang berikutnya.
Kalaupun ada shaf yang kurang, maka hendaklah dia dishaf belakang.
Adapun shaf dalam shalat jama‟ah yaitu dimulai dari tengah lurus dengan
imam kemudian isi sebelah kanan terlebih dahulu setelah itu kiri secara bergantian
hingga satu shaf penuh. Kemudian ganti ke shaf berikutnya dengan cara yang
sama.
I. Pengertian Makmum Masbuq dan Cara Shalatnya
Adalah makmum yang terlambat satu raka‟at atau lebih bersama imam disaat
shalat berjama‟ah. Raka‟at disini adalah sampai ruku, jadi jika ada seorang
makmum yang terlambat ruku bersama imam dalam raka‟at pertama saat shalat
berjama‟ah maka dia di sebut makmum masbuq, (Pendapat jumhur Ulama).
Namun ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa makmum masbuq adalah
makmum yang tertinggal bacaan Al-fatihahnya dari imam. Sedangkan menurut
imam Syafi‟i adalah orang yang tidak mengikuti atau tidak mengetahui takbiratul
ihromnya imam maka dia di kategorikan makmum masbuq.
Cara shalat berjama‟ah makmum masbuq memiliki ketentuan-ketentuan
seperti,
a. Apabila makmum masbuq ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau
sedang melakukan ruku‟ maka dia harus membaca Fatihah sedapatnya (meskipun
tidak sempurna) dengan tanpa membaca ta‟awudz ataupun membaca bacaan
iftitah dan wajiblah bersegera melakukan rukuk bersama imam. Sebab bacaan Al-
fatihah yang tidak sempurna oleh makmum masbuq tadi sudah ditanggung imam.
Namun apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah tapi telat rukuk
bersama imam, maka dia harus langsung ruku‟ setelah melakukan takbiratul
ihram.
b. Apabila makmum masbuq ketinggalan satu raka‟at atau lebih dari imam, maka
ketika dia hendak menyempurnakan sholatnya harus mengikuti ketentuan-
ketentuan shalat yang berlaku dalam shalat itu (qunut dalam raka‟at ke dua shalat
subuh, tahiyyat awal di setiap dua raka‟at selain subuh dan tahiyyat akhir di setiap
akhir raka‟at shalat.
c. Apabila seorang musholli (orang yang shalat) terlambat satu raka‟at dalam shalat
subuh kemudian dia ingin menyempurnakaan raka‟at yang kedua, maka
hendaknya ia membaca qunut lagi meskipun pada raka‟at sebelumnya ia sudah
membaca qunut bersama imam.
d. Apabila ia ketinggalan dua raka‟at dalam shalat maghrib, lalu ia ingin
menyempurnakan dua raka‟at tersebut maka hendaknya ia membaca tahiyyat awal
pada raka‟at pertama (dari rakaat yang tertinggal) dan harus membaca tahiyyat
akhir pada raka‟at terakhir
J. Cara-cara mengingatkan imam yang lupa dan Batal
Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingtkannya dalah dengan
meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar, jika imam terus saja maka
makmum hendaknya tetap mengikuti imamnya.
Jika imam keliru dalam gerakannya maka hendaklah makmum
mengingatkannya, caranya adalah dengan makmum mengucapkan tasbih
(subhanAllah) bagi makmum laki-laki dan bagi makmum perempuan dengan
menepukkan punggung telapak tangan kiri pada bagian dalam telapak tangan
kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapan tasbih ataupun tepuk tangan harus bisa
terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya hendaklah
makmum membenarkannya.
Bila imam lupa meninggalkan rukun salat seperti sujud dan ruku‟, dan
makmum telah mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya
dan setelah itu melaksanakan sujud sahwi.
Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan tashyahud awal, bila imam
telah terlanjur berdiri tegak ketika makmum mengingatkannya, maka imam tidak
perlu kembali duduk, namun melanjutkan salat melakukan sujud sahwi. Namun
bila imam belum berdiri tegak, misalnya masih dalam keadaan jongkok, ia harus
kembali duduk dan melakukan sujud sahwi. Jadi hanya dalam masalah lupa
meninggalkan amalan sunnah shalat, imam boleh melanjutkan salat dan tidak
menggubris peringatan dari makmum.
Apabila dalam melaksanakan shalat tiba-tiba imam batal maka dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Imam dapat melakukan salah satu dari dua hal berikut, (1) imam mundur dari
barisan dan memegang tangan makmum yang ditunjuk supaya maju ke depan.
Inilah cara yang dilakukan Umar bin Khattab saat beliau ditusuk ditengah shalat,
kemudian ia memegang tangan Abdurrahman bin „Awf agar menggantikan beliau
berlaku sebagai imam (HR. Al- Bayhaqy).
(2) imam mundur dari tempatnyatanpa menunjuk pengganti, dalam situasi ini
maka makmum terdekat dapat mengambil inisiatif untuk maju atau menunjuk
teman di sampingnya untuk maju,
(3) kalau ternyata imam ngeloyor pergi, sedangkan makmum tidak ada yang maju
mengganti imam, maka seluruh makmum harus niat mufaroqoh atau niat keluar
dari shalat jama‟ah dan shalat sendiri-sendiri. Apabila imam batal saat sujud,
maka ia mundur dan menunjuk pada makmum terdekat untuk menjadi imam dan
meneruskan shalat berjama‟ah. Makmum yang ditunjuk lalu maju dan mengulangi
sujud yang tidak sah. Pergantian imam oleh makmum disebut istikhlaf sedangkan
makmum yang mengganti imam disebut khalifah.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Muhammad Jamhuri
 
Tata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umrohTata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umrohAngga Pradipta
 
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)asilahani
 
Perbedaan haji dan umroh
Perbedaan haji dan umrohPerbedaan haji dan umroh
Perbedaan haji dan umrohmugnisulaeman
 
Tanya jawab manasik haji
Tanya jawab manasik hajiTanya jawab manasik haji
Tanya jawab manasik hajiNadh Nadhirin
 
Ppt shalat idul fitri sem 7
Ppt shalat idul fitri sem 7Ppt shalat idul fitri sem 7
Ppt shalat idul fitri sem 7DewiManiez
 
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAH
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAHPengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAH
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAHFarra Shahirra
 
Metode tafsir ibnu katsir
Metode tafsir ibnu katsirMetode tafsir ibnu katsir
Metode tafsir ibnu katsirOrbit Rupawan
 
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012 konsep nasikh mansukh completeAngah Rahim
 

Mais procurados (20)

Hadits belajar mengajar
Hadits belajar mengajarHadits belajar mengajar
Hadits belajar mengajar
 
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
PPT Salat rawatib
PPT Salat rawatibPPT Salat rawatib
PPT Salat rawatib
 
Shalat jamaah
Shalat jamaahShalat jamaah
Shalat jamaah
 
Pp haji dan umrah
Pp haji dan umrahPp haji dan umrah
Pp haji dan umrah
 
Tata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umrohTata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umroh
 
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
 
PPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan UmrahPPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan Umrah
 
Perbedaan haji dan umroh
Perbedaan haji dan umrohPerbedaan haji dan umroh
Perbedaan haji dan umroh
 
Tanya jawab manasik haji
Tanya jawab manasik hajiTanya jawab manasik haji
Tanya jawab manasik haji
 
Ppt shalat idul fitri sem 7
Ppt shalat idul fitri sem 7Ppt shalat idul fitri sem 7
Ppt shalat idul fitri sem 7
 
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAH
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAHPengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAH
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAH
 
Metode tafsir ibnu katsir
Metode tafsir ibnu katsirMetode tafsir ibnu katsir
Metode tafsir ibnu katsir
 
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
 
Khutbah
KhutbahKhutbah
Khutbah
 
1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat
 
Fiqh azan iqamat
Fiqh azan iqamatFiqh azan iqamat
Fiqh azan iqamat
 
PPT Sholat Sunnah
PPT Sholat SunnahPPT Sholat Sunnah
PPT Sholat Sunnah
 
Bacaan dan Gerakan shalat
Bacaan dan Gerakan shalatBacaan dan Gerakan shalat
Bacaan dan Gerakan shalat
 

Semelhante a 3. Pengertian adzan dan iqamah

Semelhante a 3. Pengertian adzan dan iqamah (20)

Materi Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan IqamaMateri Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan Iqama
 
Adzan dan iqomah
Adzan dan iqomahAdzan dan iqomah
Adzan dan iqomah
 
Materi fiqih vii
Materi fiqih viiMateri fiqih vii
Materi fiqih vii
 
Data yasmin
Data yasminData yasmin
Data yasmin
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
 
Fiqh
FiqhFiqh
Fiqh
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
Menjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaahMenjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaah
 
Adzan dan Iqamah
Adzan dan IqamahAdzan dan Iqamah
Adzan dan Iqamah
 
PPT Adzan dan Iqamah
PPT Adzan dan IqamahPPT Adzan dan Iqamah
PPT Adzan dan Iqamah
 
Smt2 sholat jama'ah
Smt2 sholat jama'ahSmt2 sholat jama'ah
Smt2 sholat jama'ah
 
PAI-IX-Shalat Sunnah
PAI-IX-Shalat SunnahPAI-IX-Shalat Sunnah
PAI-IX-Shalat Sunnah
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Hukum solat tasbih
Hukum solat tasbihHukum solat tasbih
Hukum solat tasbih
 
Ppt sholat berjamaah
Ppt sholat berjamaahPpt sholat berjamaah
Ppt sholat berjamaah
 
Imam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhila
Imam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhilaImam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhila
Imam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhila
 
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
 
Anjuran shalat malam
Anjuran shalat malamAnjuran shalat malam
Anjuran shalat malam
 
KPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat BerjemaahKPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat Berjemaah
 

Mais de asni furoida

Tentang fikih ibadah
Tentang fikih ibadahTentang fikih ibadah
Tentang fikih ibadahasni furoida
 
PPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
PPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadPPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
PPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadasni furoida
 
tatacara Sholat jumat
tatacara Sholat jumat tatacara Sholat jumat
tatacara Sholat jumat asni furoida
 
[8] kkm fiqih vii 1 & 2
[8] kkm fiqih vii 1 & 2[8] kkm fiqih vii 1 & 2
[8] kkm fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2
[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2
[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2
[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2
[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[4] program semester fiqih vii 1 & 2
[4] program semester fiqih vii 1 & 2[4] program semester fiqih vii 1 & 2
[4] program semester fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[3] rpp fiqih vii 1 & 2
[3] rpp fiqih vii 1 & 2[3] rpp fiqih vii 1 & 2
[3] rpp fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[2] silabus fiqih vii 1 & 2
[2] silabus fiqih vii 1 &  2[2] silabus fiqih vii 1 &  2
[2] silabus fiqih vii 1 & 2asni furoida
 
[1] skl sk kd fiqih vii
[1] skl sk kd fiqih vii[1] skl sk kd fiqih vii
[1] skl sk kd fiqih viiasni furoida
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaasni furoida
 
Melaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jamaMelaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jamaasni furoida
 
Dzikir dan doa setelah sholat
Dzikir dan doa setelah sholatDzikir dan doa setelah sholat
Dzikir dan doa setelah sholatasni furoida
 
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakadasni furoida
 
6. sholat jama qashar
6. sholat jama qashar6. sholat jama qashar
6. sholat jama qasharasni furoida
 
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwiasni furoida
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 

Mais de asni furoida (19)

Tentang fikih ibadah
Tentang fikih ibadahTentang fikih ibadah
Tentang fikih ibadah
 
PPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
PPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadPPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
PPT Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
tatacara Sholat jumat
tatacara Sholat jumat tatacara Sholat jumat
tatacara Sholat jumat
 
[8] kkm fiqih vii 1 & 2
[8] kkm fiqih vii 1 & 2[8] kkm fiqih vii 1 & 2
[8] kkm fiqih vii 1 & 2
 
[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif fiqih vii 1 & 2
 
[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2
[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2
[6] pemetaan kd fiqih vii 1 & 2
 
[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2
[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2
[5] program tahunan fiqih vii 1 & 2
 
[4] program semester fiqih vii 1 & 2
[4] program semester fiqih vii 1 & 2[4] program semester fiqih vii 1 & 2
[4] program semester fiqih vii 1 & 2
 
[3] rpp fiqih vii 1 & 2
[3] rpp fiqih vii 1 & 2[3] rpp fiqih vii 1 & 2
[3] rpp fiqih vii 1 & 2
 
[2] silabus fiqih vii 1 & 2
[2] silabus fiqih vii 1 &  2[2] silabus fiqih vii 1 &  2
[2] silabus fiqih vii 1 & 2
 
[1] skl sk kd fiqih vii
[1] skl sk kd fiqih vii[1] skl sk kd fiqih vii
[1] skl sk kd fiqih vii
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doa
 
Melaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jamaMelaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jama
 
Ppt modul tekpen
Ppt modul tekpenPpt modul tekpen
Ppt modul tekpen
 
Dzikir dan doa setelah sholat
Dzikir dan doa setelah sholatDzikir dan doa setelah sholat
Dzikir dan doa setelah sholat
 
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
6. sholat jama qashar
6. sholat jama qashar6. sholat jama qashar
6. sholat jama qashar
 
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 

Último

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

3. Pengertian adzan dan iqamah

  • 1. Pengertian Adzan dan Iqamah Secara bahasa adzan berarti pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 3 yang artinya “dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia. Sedangkan secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafazhkan dengan lafazh-lafazh tertentu. Iqamah secara istilah adalah pemberitahuan atau seruan bahwa shalat akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus, Iqamah bisa disebut juga sebagai Adzan kedua. B. Hukum Adzan dan Iqamah Ulama berselisih pendapat tentang hukum adzan. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum adzan adalah sunnah muakkad. Namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum adzan adalah fardu kifayah. Akan tetapi perlu diingat, hukum ini hanya berlaku bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau pun disunahkan untuk melakukan adzan. Hukum iqamah sama dengan hukum adzan yaitu fardhu kifayah. C. Melafalkan Adzan dan Iqamah Lafal Adzan ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ، ‫ه‬‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬
  • 2. ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ًا‬ََّ‫ه‬‫مَحُم‬ َّ‫َن‬‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬ ، ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ًا‬ََّ‫ه‬‫مَحُم‬ َّ‫َن‬‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ، ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ِ‫ح‬َ‫ال‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ، ِ‫ح‬َ‫ال‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ Adapun untuk lafadz iqomah hampir sama seperti lafadz adzan, hanya saja diucapkan tidak berulang-ulang namun hanya satu kali. Dan berikut adalah lafadz iqomah E. ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ًا‬ََّ‫ه‬‫مَحُم‬ َّ‫َن‬‫ا‬ ‫ه‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ِ‫ح‬َ‫ال‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َي‬‫ح‬ ‫ه‬‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ، ‫ه‬‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ‫للا‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ F . Pengertian Shalat Jama’ah, Dalil, dan Hukumya Shalat jama‟ah adalah mengerjakan shalat wajib ataupun shalat lainnya yang dilakukan secara bersama-sama yang terdiri dari beberapa orang muslim baik perempuan maupun laki-laki yang sekurang-kurangnya terdiri dari 2 orang dan maksimal tidak terbatas. Shalat secara jama‟ah ini juga sering dikenal dengan sebutan shalat makmum kemudian untuk mengerjakannya dapat dilakukan di
  • 3. manapun seperti masjid, rumah, dan tanah lapang dan lain-lain. Jamaah yang terlambat datang maka disebut dengan masbuq. Untuk hukum shalat jam‟ah bagi kaum laki-laki ataupun perempuan hukumnya adalah sunah dan shalat memang lebih baik dilakukan dengan berjama‟ah dari pada sendiri-sendiri, hal ini seperti sabda nabi Muhammad Saw yang membahas tentang keutamaan shalat berjama‟ah seperti,” shalat berjama‟ah itu lebih baik dan utama dari pada shalat sendirian. Dan manusia yang paling besar pahalanya dalam shalat ialah yang paling jauh perjalananya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannyasendirian lalu tidur (HR. Muslim). Diantara dalil-dalil tersebut adalah: 1. Perintah Allah Ta’ala untuk Ruku’ bersama orang-orang yang Ruku’ Berkata Al-Imam Abu Bakr Al-Kasaniy Al-Hanafiy ketika menjelaskan wajibnya melaksanakan shalat berjama‟ah: “Adapun (dalil) dari Al-Kitab adalah firman-Nya: “Dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah:43). Allah Ta‟ala memerintahkan ruku‟ bersama-sama orang-orang yang ruku‟, yang demikian itu dengan bergabung dalam ruku‟ maka ini merupakan perintah menegakkan shalat berjama‟ah. Mutlaknya perintah menunjukkan wajibnya mengamalkannya.” (Bada`i‟ush-shana`i‟ fi Tartibisy-Syara`i‟ 1/155 dan Kitabush- Shalah hal.66). 2. Perintah melaksanakan Shalat berjama’ah dalam keadaan takut Tidaklah perintah melaksanakan shalat berjama‟ah dalam keadaan biasa saja, bahkan Allah telah memerintahkannya hingga dalam keadaan takut. Allah
  • 4. berfirman: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata…”. (An-Nisa`:102). Maka apabila Allah Ta‟ala telah memerintahkan untuk melaksanakan shalat berjama‟ah dalam keadaan takut maka dalam keadaan aman adalah lebih ditekankan lagi (kewajibannya). Dalam masalah ini berkata Al-Imam Ibnul Mundzir: “Ketika Allah memerintahkan shalat berjama’ah dalam keadaan takut menunjukkan dalam keadaan aman lebih wajib lagi.” (Al-Ausath fis Sunan Wal Ijma‟ Wal Ikhtilaf 4/135; Ma‟alimus Sunan karya Al-Khithabiy 1/160 dan Al- Mughniy 3/5). 3. Perintah Nabi untuk melaksanakan shalat berjama’ah Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits: Saya mendatangi Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal bersamanya selama 20 hari, dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah lembut terhadap shahabatnya, maka ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda: “Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah mereka dan shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat hendaklah salah seorang diantara kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua (berilmu tentang Al-Kitab & As-Sunnah dan paling banyak hafalan Al- Qur`annya) diantara kalian mengimami kalian.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 628, 2/110 dan Muslim semakna dengannya no. 674, 1/465-466).
  • 5. Maka Nabi yang mulia memerintahkan adzan dan mengimami shalat ketika masuknya waktu shalat yakni beliau memerintahkan pelaksanakannya secara berjama‟ah dan perintahnya terhadap sesuatu menunjukkan atas kewajibannya. G. Syarat menjadi Imam dan Makmum Syarat untuk menjadi imam adalah sebagai berikut: 1) Lebih banyak mengerti dan paham masalah ibadah shalat 2) Lebih banyak hafal surat-surat Alqur‟an 3) Lebih senior/tua daripada jama‟ah lainnya 4) Laki-laki, tetapi jika semua makmum adalah wanita, maka imam boleh perempuan. Sedangkan untuk syarat-syarat makmum adalah sebagai berikut: 1) Niat untuk mengikuti imam dan mengikuti gerakan imam 2) Berada satu tempat dengan imam 3) Laki-laki dewasa tidak syah jika menjadi makmum imam perempuan 4) Jika imam batal, maka seorang makmum menggantikan imam 5) Jika imam lupa jumlah raka‟at atau salah gerakan shalat, makmum mengingatkan dengan membaca SubhanAllah dengan suara yang dapat didengar imam. Untuk makmum perempuan dengan cara bertepuk tangan. 6) Makmum dapat melihat dan mendengar imam 7) Makmum berada di belakang imam 8) Mengerjakan ibadah shalat yang sama dengan imam
  • 6. 9) Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuq yang boleh mengikuti imam sama seperti makmum lainnya, namun setelah imam salam masbuq menambah jumlah raka‟at yang tertinggal. Jika berhasil mulai dengan mendapatkan ruku‟ bersama imam walaupun sebentar maka masbuq mendapatkan satu raka‟at. Jika masbuq adalah makmum pertama, maka masbuq menepuk pundak imam untuk mengajak shalat berjama‟ah. H. Tata cara membuat shaf (baris) dalam Berjama’ah Dianjurkan bagi para jama‟ah untuk meluruskan shafnya didalam shalat, tidak sebagiannya lebih maju dari sebagian lainnya (bengkok) dan tidak meninggalkan celah didalamnya. Dianjurkan pula bagi seorang imam untuk mengingatkan jama‟ahnya sebelum shalat ditegakkan dengan mengatakan diantaranya: “Luruskanlah shaf-shaf kalian maka sesungguhnya lurusnya barisan adalah diantara kesempurnaan menegakkan shalat”. Bagian dari kelurusan shaf jama‟ah shalat adalah mengisi penuh terlebih dahulu shaf pertama baru kemudian shaf kedua begitu seterusnya. Tidak mengisi shaf kedua sementara shaf pertama masih kosong, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas bin Malik dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda sempurnakanlah shaf yang pertama, kemudian yang berikutnya. Kalaupun ada shaf yang kurang, maka hendaklah dia dishaf belakang. Adapun shaf dalam shalat jama‟ah yaitu dimulai dari tengah lurus dengan imam kemudian isi sebelah kanan terlebih dahulu setelah itu kiri secara bergantian
  • 7. hingga satu shaf penuh. Kemudian ganti ke shaf berikutnya dengan cara yang sama. I. Pengertian Makmum Masbuq dan Cara Shalatnya Adalah makmum yang terlambat satu raka‟at atau lebih bersama imam disaat shalat berjama‟ah. Raka‟at disini adalah sampai ruku, jadi jika ada seorang makmum yang terlambat ruku bersama imam dalam raka‟at pertama saat shalat berjama‟ah maka dia di sebut makmum masbuq, (Pendapat jumhur Ulama). Namun ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa makmum masbuq adalah makmum yang tertinggal bacaan Al-fatihahnya dari imam. Sedangkan menurut imam Syafi‟i adalah orang yang tidak mengikuti atau tidak mengetahui takbiratul ihromnya imam maka dia di kategorikan makmum masbuq. Cara shalat berjama‟ah makmum masbuq memiliki ketentuan-ketentuan seperti, a. Apabila makmum masbuq ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau sedang melakukan ruku‟ maka dia harus membaca Fatihah sedapatnya (meskipun tidak sempurna) dengan tanpa membaca ta‟awudz ataupun membaca bacaan iftitah dan wajiblah bersegera melakukan rukuk bersama imam. Sebab bacaan Al- fatihah yang tidak sempurna oleh makmum masbuq tadi sudah ditanggung imam. Namun apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah tapi telat rukuk bersama imam, maka dia harus langsung ruku‟ setelah melakukan takbiratul ihram.
  • 8. b. Apabila makmum masbuq ketinggalan satu raka‟at atau lebih dari imam, maka ketika dia hendak menyempurnakan sholatnya harus mengikuti ketentuan- ketentuan shalat yang berlaku dalam shalat itu (qunut dalam raka‟at ke dua shalat subuh, tahiyyat awal di setiap dua raka‟at selain subuh dan tahiyyat akhir di setiap akhir raka‟at shalat. c. Apabila seorang musholli (orang yang shalat) terlambat satu raka‟at dalam shalat subuh kemudian dia ingin menyempurnakaan raka‟at yang kedua, maka hendaknya ia membaca qunut lagi meskipun pada raka‟at sebelumnya ia sudah membaca qunut bersama imam. d. Apabila ia ketinggalan dua raka‟at dalam shalat maghrib, lalu ia ingin menyempurnakan dua raka‟at tersebut maka hendaknya ia membaca tahiyyat awal pada raka‟at pertama (dari rakaat yang tertinggal) dan harus membaca tahiyyat akhir pada raka‟at terakhir J. Cara-cara mengingatkan imam yang lupa dan Batal Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingtkannya dalah dengan meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar, jika imam terus saja maka makmum hendaknya tetap mengikuti imamnya. Jika imam keliru dalam gerakannya maka hendaklah makmum mengingatkannya, caranya adalah dengan makmum mengucapkan tasbih (subhanAllah) bagi makmum laki-laki dan bagi makmum perempuan dengan menepukkan punggung telapak tangan kiri pada bagian dalam telapak tangan kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapan tasbih ataupun tepuk tangan harus bisa
  • 9. terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya hendaklah makmum membenarkannya. Bila imam lupa meninggalkan rukun salat seperti sujud dan ruku‟, dan makmum telah mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya dan setelah itu melaksanakan sujud sahwi. Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan tashyahud awal, bila imam telah terlanjur berdiri tegak ketika makmum mengingatkannya, maka imam tidak perlu kembali duduk, namun melanjutkan salat melakukan sujud sahwi. Namun bila imam belum berdiri tegak, misalnya masih dalam keadaan jongkok, ia harus kembali duduk dan melakukan sujud sahwi. Jadi hanya dalam masalah lupa meninggalkan amalan sunnah shalat, imam boleh melanjutkan salat dan tidak menggubris peringatan dari makmum. Apabila dalam melaksanakan shalat tiba-tiba imam batal maka dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: Imam dapat melakukan salah satu dari dua hal berikut, (1) imam mundur dari barisan dan memegang tangan makmum yang ditunjuk supaya maju ke depan. Inilah cara yang dilakukan Umar bin Khattab saat beliau ditusuk ditengah shalat, kemudian ia memegang tangan Abdurrahman bin „Awf agar menggantikan beliau berlaku sebagai imam (HR. Al- Bayhaqy). (2) imam mundur dari tempatnyatanpa menunjuk pengganti, dalam situasi ini maka makmum terdekat dapat mengambil inisiatif untuk maju atau menunjuk teman di sampingnya untuk maju,
  • 10. (3) kalau ternyata imam ngeloyor pergi, sedangkan makmum tidak ada yang maju mengganti imam, maka seluruh makmum harus niat mufaroqoh atau niat keluar dari shalat jama‟ah dan shalat sendiri-sendiri. Apabila imam batal saat sujud, maka ia mundur dan menunjuk pada makmum terdekat untuk menjadi imam dan meneruskan shalat berjama‟ah. Makmum yang ditunjuk lalu maju dan mengulangi sujud yang tidak sah. Pergantian imam oleh makmum disebut istikhlaf sedangkan makmum yang mengganti imam disebut khalifah.