Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kerajaan siliwangi
1. (13) SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN
Tahun 1404 – 1501 Caka (1484 – 1578 Masehi) = 97 tahun Candra (94 tahun Surya)
Jumlah Prabu 6 orang
Pajajaran adalah nama kerajaan yang lokasinya di pulau Jawa bagian barat, disebut Jawa
Kulwan atau Jawa Kulon. Ada juga yang menyebut puseur atau galeuh (pusat) tatar Sunda.
Keadaan alamnya digambarkan bagai surga di bumi, karena sangat subur dan indah. Maka tidak
heran jika banyak yang menghendaki memilikinya.
Mengenai Pajajaran, banyak yang menulis, sehingga sulit untuk membuat ringkasan
secara tegas, karena adanya data-data yang kadang-kadang bertentangan, terutama kaitannya
dengan Islam, dan asing. Dari data-data terdahulu dapat diketahui, bahwa Jawa Barat itu
merupakan wilayah yang sangat menarik. Raja-raja besar berusaha untuk menaklukkan wilayah
ini. Tetapi tidak satu pun yang berhasil, karena oleh pribumi dipertahankan mati-matian. Tak ada
yang mampu meruntuhkan kerajaan di Jawa Barat.
Gajah Mada telah mencoba dengan cara tipu muslihat yang sangat licik dan kejam, yang
dikenal dengan sebutan Pasundabubat, ialah perang di Bubat. Tapi hasilnya ialah keruntuhan
dirinya dan kemunduran Majapahit. Bagi Sunda malah punya nama yang sangat harum karena
semua orang Sunda memilih gugur di medan perang dari pada menyerah kalah. Termasuk putri
Sunda, ialah Diyah Pitaloka atau Citraresmi, memilih bunuh diri, demi kesucian bangsanya.
Peristiwa ini terjadi tahun 1279 Caka (1363 M); tepatnya pada hari Selasa Wage/Pahing, tanggal
13 suklapaksa, Badramasa 1279 Caka (01 Agustus 1363 Masehi, 19 Sawal 0764 Hijrah)
Keharuman Sunda ini terbukti dari data sejarah dari orang Portugis yang datang ke
wilayah Nusantara tahun 1400an Caka (1500an Masehi), jadi sekitar 140 tahun setelah peristiwa
Bubat. Kerajaan-kerajaan di Nusantara menamakan dirinya Sunda kepada orang Portugis yang
masih buta mengenai Nusantara. Maka orang Portugis itu menyimpulkan, bahwa Nusantara itu
ialah Sunda. Karena di bagian barat pulau-pulaunya besar disebut Soenda Mayor, sedangkan di
bagian timur pulau-pulaunya kecil, maka disebut Soenda Minor.
Catatan Portugis ini oleh orang Belanda juga dipakai dengan sebutan “Soenda eilanden”,
yang terdiri dari “Grote Soenda eilanden” dan “Kleine Soenda eilanden”, artinya Kepulauan
Sunda itu terdiri dari Kepulauan Sunda Besar dan kepulauan Sunda Kecil. Yang dimaksud
dengan Kepulauan Sunda Besar ialah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Sedangkan
sisanya disebut Kepulauan Sunda Kecil.
Islam memusuhi Pajajaran, karena Pajajaran tidak sudi dijajah oleh siapapun. Islam yang
dijadikan alat oleh Cina digunakan untuk merebut Nusantara. Di antaranya bermaksud
meruntuhkan Pajajaran. Mula-mula Cirebon melepaskan diri dari Pajajaran karena didukung oleh
kekuatan Demak. Lalu jalur perekonomian diblokir, karena lintasan laut utara telah berada dalam
kekuasaan Islam dan Cina.
Raja Pajajaran waktu itu mempunyai banyak anak, ia mempunyai putra mahkota anak
dari permaisuri. Istri lainnya raja Pajajaran mempunyai 3 orang anak, yaitu pertama Raden
Banyakcatra, Raden Kamandaka yang menjadi bupati di Pasirluhur. Kedua Raden
Banyakngampar menjadi bupati Dayeuhluhur, ketiga Nay Retna Ayu Mrana yang dikawinkan
dengan Raden Baribin/Panditaputra yang patuh pada Siwa-Buddha.
2. Sejarah Kerajaan Pajajaran
Kala 1404 – 1443 Caka (1484 – 1521 Masehi) : 39 tahun.
Penobatan di Pakwan Pajajaran ke 1Senin Pahing/Kaliwon, 12 suklapaksa, Caitra (6), 1404 Caka
(15-06-1484 M).
Nama asal Ratu Jayadewata, Dewata Prana, Dewawisesa
Nama nobat Sri Baduga Maharaja Prabu Guru Dewata Prana, Sri Baduga Maharaja Ratu Déwata
Nama Pantun Prabu Siliwangi.
Permesuri Kentring Manik Mayang Sunda, Déwi Mayang Sunda, putri Susuktunggal.Kakak
sang permesuri bernama Amuk Murugul, ratu Japura di sebelah timur Cirebon.
Anak 1 Prabhu Surawisesa, Guru Gantangan, Mundinglaya Dikusuma.2 Sang Surasowan,
menjadi bupati Banten Pasisir3 Déwi Surawati, bersuami Adhipati Surakreta, Sunda
Kalapa
Istri Ambet Kasih, putri Majalengka
Anak
Istri
Anak 1 Dipati Suranggana, Kyai Bagus Molana, menjadi ratu wilayah Wahanten Girang.
Kyai kemudian memeluk agama Islam bersama rakyat anak buahnya2
Tumenggung Jayamanggala, menjadi adipati Pakwan. Dipati Krandha, yaitu bupati
Sunda Kelapa, atau disebut juga dipati Kalapa Pasisir
Peristiwa Prabu Sunda dan Galuhberada dalam kerajaan Pajajaran.Ibukotanya Pakwan /
PakuanSinggasana : Sriman Sriwacana
Nama Istana di Sunda: Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati, disingkat Sri
Bima.
Yang di Galuh (Kawali) bernama Surawisesa.
Catatan Sang Mantri Brataningrat namanya sebagai menteri istana di Pakwan Pajajaran,
juga sebagai penghubung negara. Pada tahun 1434 Caka ( 1513 Masehi). Raja
Sunda Sri Baduga Maharaja Sang Ratu Jayadéwata, memerintahkan dutanya pergi
ke Malaka, dengan tujuan, ialah berkehendak mengadakan perjanjian persahabatan
dengan penguasa orang Portugis. Perutusan raja Sunda itu dipimpin oleh raja muda
Sunda, yaitu, Sang Ratu Sanghyang Surawisesa, yang pada waktu itu menjadi ratu
wilayah Kalapa Pasisir.Dalam tahun 1443 C (1521 M) mengutus putra mahkota,
Ratu Sanghyang ialah Prabu Surawisesa menjadi duta kerajaan Pajajaran, untuk
mengadakan ikatan persahabatan dengan orang Petege (Por-tugis) di Malaka
dibawah pimpinan Laksamana Buker (Albuquerque), dalam bidang perdagangan
dan pertahanan.Dengan melemahnya perekonomian Pajajaran, maka berangsur-
angsur Pajajaran menjadi lemah. Dalam tahun 1501 Caka (1578 Masehi) Pajajaran
berahir.
Catatan Naskah : Sanghyang Siksa Kandang Karesian. Selesai ditulis bulan ke 3 (Posya)
tahun 1440 Caka (Februari 1519 Masehi).
Mangkat 1443 Caka (1522 Masehi), Sang Sri Baduga mangkat dan dimakamkan di:
Rancamaya
Kala
Kerajaan Galuh
Nama Prabhu Ningratwangi
3. Istri
Anak 1 Prabhu Jayaningrat namanya, baginda menjadi ratu wilayah Galuh selama 27
tahun, ialah dari tahun 1423 Caka (1501/2 Masehi) hingga tahun 1450 Caka ( 1528
Masehi). Baginda mangkat pada waktu berperang dengan kesatuan bersenjata
Pakungwati Cirebon. Semenjak itu kerajaan Galuh ada di bawah kerajaan Cirebon.2
Sang Mantri Brataningrat namanya. Beliau menjadi menteri “dalem” di Pakwan
Pajajaran, juga sebagai penghubung negara.
Kala
Kerajaan Pajajaran
Nama Sang Mantri Brataningrat
Jabatan Menteri istana di Pakwan Pajajaran, juga sebagai penghubung negara.
Kala 1423 – 1450 Caka (1502 – 1528 Masehi) = 27 tahun
Kerajaan Galuh
Nama Prabhu Ningratwangi, Prabhu Jayaningrat
Istri
Anak
Peristiwa Sejak 1450 Caka ( 1528 Masehi) kerajaan Galuh ada di bawah kerajaan Cirebon.
Mangkat Ia meninggal pada waktu bertempur dengan kesatuan bersenjata Pakungwati,
Cirebon dan Demak.
Kala 1434 Caka ( 1513 Masehi)
Kerajaan Pajajaran 1
Peristiwa Raja Sunda Sri Baduga Maharaja Sang Ratu Jayadéwata, memerintahkan dutanya
pergi ke Malaka, dengan tujuan, ialah berkehendak mengadakan perjanjian persaha-
batan dengan penguasa orang Portugis. Perutusan raja Sunda itu dipimpin oleh raja
muda Sunda, yaitu, Sang Ratu Sanghyang Surawisesa, yang pada waktu itu menjadi
ratu wilayah Kalapa Pasisir.
Kerajaan Pajajaran Bermula di Nagreg
REP | 07 September 2011 | 20:05 Dibaca: 13296 Komentar: 2 Nihil
Jika menemukan kata Nagreg, yang pasti diingat pasti sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung
Jawa Barat yang setiap musim mudik selalu macet. Tapi, di balik itu, ada misteri tersimpan
terkait sejarah besar tentang kerajaan Pajajaran yang sempat dipimpin Sribaduga Maharaja atau
yang dikenal Prabu Siliwangi. Selain itu, Pajajaran juga identik dengan peristiwa berdarah
peperangan Majapahit dengan Pajajaran.
Kampung Kendan, berada di Desa Citaman Kecamatan Nagreg, untuk menuju kampong itu,
cukup mengendarai roda dari jalan di samping pintu perlintasan kereta api Nagreg. Jaraknya
kurang lebih 1 km. Kampung ini sendiri berada di bawah kaki bukit Sanghyang Anjung yang
bersebelahan dengan proyek pembangunan TPPAS Legok Nangka. Kampung Kendan ini
4. diyakini menyimpan sejumlah situs kepurbakalaan yang berasal dari kerajaan Kendan. Di tempat
itu, sempat ditemukan patung Durga yang kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Berdasarkan artikel yang ditulis Prof.Drs. Yoseph Iskandar, alumnus Faculty of Arts and
Sciences University of Pittsburgh, Pennsylvania Amerika Serikat, Kerajaan Kendan merupakan
sebuah hadiah dari Maharaja Suryawarman, raja ke-7 dari kerajaan Tarumanegara. Hadiah itu
diberikan pada Resiguru Manikmaya yang menikahi putri Suryawarman, Tirtakencana. Di
kerajaan Kendan ini, Manikmaya dijadikan raja dan raja Suryawarman menyertakan prajurit
sebagai tambahan hadiah. Selain itu, Suryawarman juga memberikan mahkota raja dan
permaisuri.
Berdasarkan naskah Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara parwa II sarga 4, yang selesai
ditulis tahun 1602 M di keraton Kasepuhan Cirebon, dikisahkan bahwa Manikmaya berasal dari
keluarga Calankayana yang berada di India selatan dan datang ke dari Jawa Timur. Ia juga
dikenal seorang brahmana ulung yang telah berjasa pada agama. Latar belakang Manikmaya
sebagai pemuka agama juga menjadi alasan Suryawarman memberikan hadiah kerajaan Kendan
Setelah berdirinya Kendan, Suryawarman bahkan menyurati setiap raja di daerah Tarumanegara
yang isinya mengenai keberadaan Manikmaya di Kendan harus diterima dengan baik.
Suryawarman juga memperingatkan bahwa siapa pun yang berani menolak Raja Kendan yang
juga pemuka agama, akan dijatuhi hukuman mati dan kerajaannya akan dihapuskan.
Melihat kebijakan Tarumanegara, bisa dibilang kerajaan Kendan ini merupakan kerajaan kecil
yang sangat dilindungi kerajaan besar seperti Tarumanegara dan juga berada di bawah
kekuasannya. Masa kerajaan Kendan sendiri cukup lama, bahkan sempat berganti kepemimpinan
sebanyak empat kali. Adapun pada waktu raja Kendan dipimpin Wretikendayun, dia mendirikan
pusat pemerintahan baru yang diberi nama Galuh dan diyakini berada di Ciamis dengan ibukota
di Kendan.
Setelah memindahkan pusat pemerintahan, dia menyurati kerajaan Tarumanegara yang
pamornya sudah pudar bahkan berakhir saat kerajaan Sriwijaya menghancurkannya.Saat-saat
berakhir Tarumanegara itu, dalam suratnya, Raja Kendan menginginkan Kerajaan Kendan yang
pusat pemerintahannya di Galuh merdeka, terpisah dari Tarumanegara dan menjadi kerajaan
sendiri.
Keinginan tersebut akhirnya dikabulkan raja Tarusbawa. Kemudian, kerajaan Kendan berganti
nama menjadi Kerajaan Galuh. Pada masa 670 M, berakhirlah kekuasaan Tarumanegara, dan
lahir kerajaan baru yakni Kerajaan Pakuan. Pasca berakhir Tarumanegara, kerajaan sunda yang
berdiri yakni, kerajaan Galuh di belahan timur tepatnya Ciamis dengan ibu kota Kendan, lalu di
belahan barat berdiri kerajaan Pakuan.
Setelah berdiri kedua kerajaan tersebut, diperkirakan pada tahun 1482, kedua kerajaan ini
dipersatukan oleh Sri Baduga Maharaja atau yang dikenal Prabu Siliwangi menjadi Kerajaan
Sunda Pajajaran.
5. Hingga kini, belum ada penelitian terkait lokasi persis kerajaan Kendan. Namun yang pasti, di
Nagreg tepatnya di kampung Kendan Desa Citaman Kecamatan Nagreg, diyakini disitulah situs
kerajaan Kendan pernah berdiri dan kampong ini sangat berdekatan dengan proyek Tempat
Pemprosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.
Adapun terkait lokasi kerajaan Kendan, Bob Ujo dari Kelompok Sejarah Masyarakat Kendan
meyakini bahwa kerajaan Kendan berada sangat dekat dengan lokasi TPPAS Legok Nangka
Nagreg. Dia menegaskan pemerintah harus mengevaluasi dulu pembangunan TPPAS, hal itu
terkait adanya situs kerajaan Kendan. Jika saja dilakukan penelitian dan ditemukan berada di
bawah TPPAS Legok Nangka, itu mengerikan. Bayangkan di atasnya sampah, di bawah ada
bekas kerajaan sunda.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sewaktu audiensi dengan Dinas Permukiman dan
Perumahan, pernah menghasilkan bahwa Legok Nangka berkaitan dengan adanya sejarah
kerajaan Kendan. Audiensi tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi. Diantaranya
melakukan riset dan analisa kesejarahan di sekitar pembangunan TPPAS serta membentuk tim
kecil untuk riset terkait.Namun sayangnya hingga sekarang rekomendasi tersebut belum ada
tindak lanjut.
Pakuan Pajajaran
Pajajaran (disambiguasi)
Pajajaran adalah nama lain dari Kerajaan Sunda saat kerajaan ini beribukota di Kota Pajajaran
atau Pakuan Pajajaran. Nama ini kemudian digunakan untuk kegunaan lain sehingga dapat
merujuk kepada:
• Kerajaan Pajajaran, kerajaan Hindu dalam sejarah Jawa Barat
• Pakuan Pajajaran, pusat pemerintahan Kerajaan Sunda
• Universitas Padjadjaran, perguruan tinggi negeri di Bandung, Jawa Barat
• salah satu periode atau gaya (tangguh) dalam hal perkerisan.
• Pajajaran, pekon di Lampung
• Pajajaran, kelurahan di Jawa Barat
• Kereta api Pajajaran, bekas kereta api yang melayani jurusan Bandung-Solo Balapan
Halaman disambiguasi ini berisi daftar artikel nama tempat (yang terkadang berasal
dari/digunakan sebagai nama orang) yang memiliki judul yang sama. Jika Anda mencapai
6. halaman ini dari sebuah pranala internal, Anda dapat membantu mengganti pranala
tersebut ke tempat yang tepat.