2. KELOMPOK 9
Rida Afiatika
Junia Affiandi
Arina Nur Azizah
Rizki Amalia Ananda
TEKNIK LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
2012
3. PENGERTIAN DAS
Daerah Aliran Sungai didefinisikan suatu daerah
yang dibatasi oleh topografi alami, berupa
punggung-punggung bukit, dimana semua air
hujan yang jatuh di dalam akan mengalir melalui
suatu sungai dan keluar melalui suatu outlet
pada sungai tersebut, atau merupakan satuan
hidrologi yang mengambarkan dan
menggunakan satuan fisik biologi dan satuan
kegiatan sosial ekonomi untuk perencanaan dan
pengelolaan sumber daya alam
4. KARAKTERISTIK BIOFISIK DAS
Jenis tanah
Tata guna lahan
Kemiringan lereng
Panjang lereng
Karakteristik Biofisik DAS tersebut dalam
merespon curah hujan yang jatuh didalam
wilayah DAS tersebut dapat memberikan
pengaruh terhadap besar kecilnya
evapotranspirasi, infiltrasi, perkolasi, air larian,
aliran permukaan, kandungan air tanah dan
aliran sungai.
7. KERUSAKAN DAS JUGA DIPERCEPAT OLEH
PENINGKATAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
ALAM SEBAGAI AKIBAT DARI PERTAMBAHAN
PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN EKONOMI,
KONFLIK KEPENTINGAN DAN KURANG
KETERPADUAN ANTAR-SEKTOR, ANTARWILAYAH
HULU-TENGAH-HILIR, TERUTAMA PADA ERA
OTONOMI DAERAH YANG PENGELOLAAN
SUMBER DAYA ALAM PADA DAS LEBIH
DIORIENTASIKAN PADA PERAN ECONOMIC
DEVELOPMENT DAN MENGABAIKAN WAWASAN
LINGKUNGAN, SUMBER DAYA ALAM
DITEMPATKAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN
ASLI DAERAH (PAD).
8. PENGERTIAN PENGELOLAAN DAS
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia
dalam mengendalikan hubungan timbal balik
antara sumber daya alam dengan manusia di
dalam DAS dan segala aktifitasnya, dengan
tujuan membina kelestarian dan keserasian
ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan
sumber daya alam bagi manusia secara
berkelanjutan
9. TUJUAN DAN SASARAN PENGELOLAAN DAS
a. Terciptanya kondisi hidrologis yang optimal;
b. Meningkatnya produktivitas lahan yang
diikuti oleh perbaikan kesejahteraan
masyarakat;
c. Terbentuknya kelembagaan masyarakat
yang tangguh dan muncul dari bawah
(bottom-up) sesuai dengan sosial budaya
setempat;
d. Terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan
berkeadilan
10. RUANG LINGKUP PENGELOLAAN DAS
Penatagunaan Lahan
Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengelolaan lahan dan vegetasi
Pengelolaan dan Pengembangan Sumber
Daya Buatan
Pemberdayaan Masyarakat dan
Pengembangan Kelembagaan
11. PRINSIP PENGELOLAAN DAS
Dengan pengelolaan DAS yang benar diharapkan tercapainya
kondisi hidrologis yang optimal, meningkatnya produktifitas lahan
yang diikuti oleh perbaikan kesejahteraan masyarakat,
terbentuknya kelembagaan masyarakat yang tangguh dan
muncul dari bawah sesuai dengan kondisi sosial budaya
setempat, serta terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dan berkeadilan.
Beberapa prinsip dasar dalam pengelolaan DAS adalah :
DAS sebagai suatu kesatuan ekosistem dari hulu sampai hilir,
satu Perencanaan dan satu pengelolaan
Multipihak, koordinatif, menyeluruh dan berkelanjutan
Adaptif dan sesuai dengan karakteristik DAS
Pembagian beban biaya dan manfaat antar multipihak secara adil
Akuntabel
12. DASAR-DASAR PENGELOLAAN DAS
Pengelolaan DAS biasanya mengacu pada
pengelolaan dua anasirnya (component)
yang dianggap terpenting, yaitu sumberdaya
tanah dan air. Adapun anasir yang lain,
seperti iklim, vegetasi, relief dan manusia,
diperlukan sebagai faktor-faktor dalam
pengelolaan
13. SATUAN PENGELOLAAN DAS
Satuan pengelolaan hulu mencakup seluruh
daerah tadah atau daerah kepala sungai.
Satuan pengelolaan hilir mencakup seluruh
daerah penyaluran air atau daerah bawahan
14. TUJUAN PENGELOLAAN DAS DAERAH TADAH
Pengendalian aliran permukaan tanah
(excess) yang merusak, sebagai usaha
mengendalikan banjir
Memperlancar infiltrasi air kedalam tanah
Mengusahakan pemanfaatan aliran
permukaan untuk maksud-maksud yang
berguna
Mengusahakan semua sumberdaya tanah
dan air untuk memaksimumkan produksi
15. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGELOLAAN DAERAH TADAHAN ATAU DAS HULU
IALAH:
- BENTUK DAN LUAS DAERAH TADAHAN LERENG
DAN TIMBULAN MAKRO
- KEADAAN TANAH, TERMASUK FISIOGRAFI DAN
HIDROLOGI TANAH
- INTENSITAS, JANGKA WAKTU DAN AGIHAN
CURAH HUJAN
- RUPA DAN MUTU VEGETASI PENUTUP
- PENGGUNAAN LAHAN TERKINI
16. TUJUAN PENGELOLAAN DAS HILIR
Mencegah atau mengendalikan banjir dan
sedimentasi yang merugikan, sehingga tidak
merusak dan menurunkan kemampuan lahan
Memperbaiki pengatusan (drainage) lahan untuk
meningkatkan kemampuannya
Meningkatkan dayaguna air dari sumber-sumber air
tersediakan
Meliorasi tanah, termasuk memperbaiki daya tanggap
tanah terhadap pengairan, dan kalau perlu juga
reklamasi tanah atas tanah-tanah garaman, alkali,
sulfat masam, gambut tebal, dan mineral mentah
17. FAKTOR-FAKTOR POKOK YANG BERDAYA ATAS
PROGRAM PENGELOLAAN DAERAH HILIR IALAH:
-BENTUK DAERAH HILIR DAN PERBANDINGAN
LUASNYA DENGAN LUAS DAERAH TADAHAN
-PERBEDAAN LANDAIAN (GRADIENT) LERENG
UMUM DAERAH HILIR TERHADAP LANDAIAN
LERENG UMUM DAERAH TADAHAN
-TIMBULAN MAKRO, KETINGGIAN MUKA LAHAN
PUKUL RATA, JELUK (DEPTH) PUKUL RATA AIR
TANAH, DAN KEADAAN TANAH
-INTENSITAS, JANGKA WAKTU DAN AGIHAN CURAH
HUJAN
-RUPA DAN VEGETASI PENUTUP
-PENGGUNAAN LAHAN KINI
18. PENGELOLAAN DAS TERPADU
Pengelolaan DAS terpadu adalah proses
formulasi dan implementasi suatu kegiatan
yang menyangkut pengelolaan sumber daya
alam dan manusia dalam suatu DAS dengan
mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi
dan kelembagaan di dalam dan sekitar DAS
termasuk untuk mencapai tujuan sosial
tertentu
19. PENGELOLAAN DAS TERPADU DILAKUKAN SECARA
MENYELURUH, MULAI KETERPADUAN KEBIJAKAN,
PENENTUAN SASARAN DAN TUJUAN, RENCANA KEGIATAN,
IMPLEMENTASI PROGRAM YANG TELAH DIRENCANAKAN
SERTA MONITORING DAN EVALUASI HASIL KEGIATAN
SECARA TERPADU. PENGELOLAAN DAS TERPADU SELAIN
MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BIOFISIK DARI HULU
SAMPAI HILIR JUGA PERLU MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR
SOSIAL-EKONOMI, KELEMBAGAAN DAN HUKUM. DENGAN
KATA LAIN, PENGELOLAAN DAS TERPADU DIHARAPKAN
DAPAT MELAKUKAN KAJIAN INTEGRATIF DAN
MENYELURUH TERHADAP PERMASALAHAN YANG ADA,
UPAYA PEMANFAATAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA
ALAM SKALA DAS SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN. PERAN
DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMERINTAH DAERAH SANGAT PENTING
DITINGKATKAN.
20. MANFAAT
PENGELOLAAN DAS TERPADU
Keterpaduan dalam proses perencanaan, yang mencakup
keterpaduan dalam penyusunan dan penetapan rencana
kegiatan di daerah aliran sungai.
Keterpaduan dalam program pelaksanaan, yang meliputi
keterpaduan penyusunan program-program kegiatan di daerah
aliran sungai, termasuk memadukan waktu pelaksanaan, lokasi
dan pendanaan serta mekanismenya.
Keterpaduan program-program kegiatan pemerintah pusat dan
daerah yang berkaitan dengan daerah aliran sungai, sejalan
dengan adanya perundangan otonomi daerah.
Keterpaduan dalam pengendalian pelaksanaan program kegiatan
yang meliputi proses evaluasi dan monitoring.
Keterpaduan dalam pengendalian dan penanggulangan erosi,
banjir dan kekeringan.
21. LANDASAN HUKUM PENGELOLAAN DAS
UUD 1945 pasal 33 ayat 3
UU No 41 tahun 1999 ttg Kehutanan
UU No 5 tahun 1990 ttg Konsevasi Alam Hayati dan Ekosistemnya
UU No 23 tahun 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No 26 tahun 2007 ttg Penataan Ruang
UU No 7 tahun 2004 ttg Sumberdaya Air
UU No 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
PP No 38 tahun 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsdi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
PP No 6 Tahun 2007 ttg Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
PP No 3 tahun 2008 ttg Perubahan atas PP No 6 tahun 2007
PP No 76 Tahun 2008 ttg Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
Kep.Menhut o 52 tahun 2001 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan DAS