SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
Baixar para ler offline
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOKIMIA
           PERAIRAN
    HIDROLISIS PROTEIN ENZIMATIS




               Disusun Oleh :
           Nama :   Parid Nurahman
           NPM :    230110110054




        UNIVERSITAS PADJADJARAN
  FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
        PROGRAM STUDI PERIKANAN
               JATINANGOR
                    2012
BAB I
                               PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
    Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup.
Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan
fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino.
Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai
bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk
membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat
antibodi.
    Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses
kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, satu
protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat memperoleh protein dari
bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada hewan
terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati.
    Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara
alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai
protein sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino
yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino.
    Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan
senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya
reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, perubahan
tekstur dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda
demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari
protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda- beda
antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Misalnya reaksi hidrolisis
protein dengan bantuan enzim yang menunjukkan perubahan tekstur dari bahan
yang di uji.
    Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut maka dianggap penting
melakukan percobaan ini
1.2 Tujuan
   1. Mengetahui proses hidrolisis enzimatis dengan enzim protease
   2. Mengetahui pengaruh enzim yang terkandung dalam nanas dan pepaya
      dalam proses deproteinase


1.3 Manfaat
   Manfaat dari melakukan praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui
   aktivitas dari enzim protease untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
                             TINJAUAN PUSTAKA


       Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein merupakan
salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
     Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-
sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan
koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).
     Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
1.   hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian
     komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer
2.   analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman
3.   kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa
4.   penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.


     Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat
empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein
yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur
sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam
amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
-   alpha helix (α-helix, "puntiran - alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino
    berbentuk seperti spiral
-   beta-sheet (β-sheet, "lempeng - beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang
    tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
    hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
-   beta-turn, (β-turn, "lekukan - beta"); dan
-   gamma-turn, (γ-turn, "lekukan - gamma").


    Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan
struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya
berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa
ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau
kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang
terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
       Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1)
hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi
asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens
dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti
dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan
spektrometri massa.
       Struktur       sekunder     bisa     ditentukan   dengan        menggunakan
spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).
Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan
220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm.
Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari
spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda
dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur
sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
       Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini
terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki
satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat
di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan
menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila
strukturdomain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-
masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur
kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
        Hidrolisis adalah istilah umum yang dipergunakan untuk menyebut reaksi
suatu zat dengan air. Hidrolisis atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai
“Hydrolysis” berasal dari kata “hydro” artinya air dan “lysis” artinya peruraian.
jadi hidrolisis bisa diartikan sebagai peruraian oleh air. Sifat asam, netral, atau basa
larutan garam ditentukan oleh reaksi hidrolisis baik kation atau anion garam
tersebut.
        Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O sebagai
pemecah suatu persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi lemak dan ester,
pemecahan protein dan reaksi Grignard. H2O sebagai zat pereaksi dalam
pengertian luas termasuk larutan asam dan basa (dalam senyawa organik, hidrólisis,
netralisasi).
        Hidrolisis protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi
hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa campuran
beberapa hasil. Bila hidrolisis dilakukan dengan sempurna maka akan diperoleh
hidrolisat yang terdiri dari campuran 18 sampai 20 macam asam amino. Produk
akhir dapat berbentuk cair, pasta atau bubuk/tepung yang bersifat higroskopis.
Fungsi hidrolisis protein dapat sebagai penyedap atau sebagai "intermediates untuk
isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk
pengobatan yaitu sebagai obat diet untuk penderita pencernaan. Hidrolisis protein
dengan menggunakan basa mempunyai kelebihan tidak menghancurkan triptofan
dari protein dan pembentukan "humin" lebih sedikit. Kekurangannya. hidorlisis
basa menghasilkan produk yang tidak mengandung semua asam amino dan
mempunyai cita rasa yang kurang dibanding dengan hasil hidrolisis asam.
        Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O,
dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat
di alam hanya 20 asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein.
       Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap
molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai
struktur ion dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino
menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua gugus
tersebut, senyawa ini akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan gugus-
gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi. Asam amino juga
bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan memberikan proton kepada
basa kuat, atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton dari basa kuat.
       Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang
sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-
masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam
struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino
mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya.
       Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino
yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut :
asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin,
Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua
yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin,
Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu
asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu
asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang
ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin,
metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini
tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar
seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.
       Hidrolisis protein dilakukan dengan bantuan enzim protease . enzim
protease adalah sekelompok enzim katalis yang berfungsi untuk menghidrolisis
atau merusak protein. Protease mampu menghidrolisis hampir semua protein
sepanjang komponen sel-sel hidup. Beberapa contoh enzim protease adalah enzim
yang terdapat pada buah pepaya dan buah nanas. Pada buah pepaya disebut enzim
papain dan pada buah nanas disebut enzim bromelin . Enzim papain adalah enzim
protease yang terkandung dalam getah pepaya baik dalam buah, batang dan
daunnya. Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah dan
batang nanas. Bromelin termasuk enzim protease yang membantu mencerna
protein.
BAB III
                          METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
   Praktikum Hidrolisis Protein enzimatis dilaksanakan pada hari rabu 19
   desember 2012 pukul 14.00 WIB di laboratorium BPK Gedung 4 Fakultas
   Pertanian Universitas Padjadjaran.


3.2 Alat dan Bahan
       3.2.1   Alat
               1. Beaker glass
               2. Blender
               3. Cawan Petri
               4. Gelas Ukur
               5. Pisau
               6. Timbangan
       3.2.2   Bahan
               1. Akuades
               2. Buah Nanas ( Muda dan matang ) dan papaya (muda dan matang
                  )
               3. Enzim papain komersial
               4. Ikan (Daging , Tulang, dan kulit)
               5. Kertas Saring
               6. Susu
               7. Telur
               8. Tempe


3.3 Prosedur Kerja
      Hidrolisis Protease
       Cawan petri dipersiapkan kemudian sampel dimasukan yaitu daging ikan
       1gram, tempe 1gram, susu 1ml, telur 1ml. Setiap sampel dimasukan ke
dalam cawan petri yang berbeda, jadi satu cawan berisi satu sampel.
Kemudian ditambahkan filtrat yaitu berupa ekstrak nanas atau pepaya.
Setelah itu didiamkan selama 30 menit lalu diukur pH Nya dan diamati.
BAB IV
                            HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
      Tabel 1. Hasil
 No     Sampel         Perlakuan          Pengamatan                pH    pH akhir
                                                                   awal
 1                                 Menjadi bening, ada
                  Nanas muda                                   7          5
                                   gumpalan
                  Nanas
                                   Warna lebih kuning, terurai 7          5
                  Matang
        Daging
 2                                 Daging mudah hancur,
        Ikan
                  Pepaya muda      pepaya menyatu dengan       7          6
                                   daging
                  Pepaya
                                   Tidak menyatu               7          6
                  matang
 3                                 Terurai, bintik putih,
                  Nanas muda                                   7          5
                                   dominan kuning
                  Nanas            Bintik putih, dominan
                                                               7          6
                  matang           putih
        Susu
 4                                 Terurai, warna susu agak
                  Pepaya muda                                  7          6
                                   kuning
                  Pepaya
                                   Warna agak kuning           7          6
                  matang
 5                Nanas muda       Mencair dan warna bening    10         6
                  Nanas
                                   Mencair dan warna bening    10         5
                  matang
 6      Telur                      Mencair, gumpalan
                  Pepaya muda                                  10         7
                                   berwarna orange
                  pepaya           Mencair, tidak ada
                                                               10         5
                  matang           gumpalan
 7                                 Mencair, bau tak sedap,
                  Nanas muda                                   7          5
                                   warna kuning
                                   Permukaan hancur, bau tak
                  Nanas
                                   sedap, cairan kuning        7          5
                  matang
        Tempe                      keputihan
 8                                 Mencair, bintik-bintik
                  Pepaya muda                                  7          5
                                   putih
                  pepaya           Menggumpal, warna jadi
                                                               7          6
                  matang           lebih putih
4.2 Pembahasan
    Praktikum kali ini mengenai hidrolisis protein enzimatis dengan menggunakan
ekstrak nanas dan pepaya. Protein dapat dihidrolisis dengan bantuan enzim yaitu
enzim protease. Fungsi dari enzim protease tersebut yaitu untuk memutus ikatan
peptida yang menyebabkan terjadinya perubahan tekstur.
       Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enzim yang
terkandung dalam ekstrak pepaya dan nanas dalam proses hidrolisis protein.
Sampel yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu kelompok 1 dan 2
menggunakan sampel daging ikan, kelompok 3 dan 4 menggunakan sampel susu,
kelompok 5 dan 6 menggunakan sampel telur, dan kelompok 7 dan 8 menggunakan
sampel tempe. Masing-masing sampel kemudian ditambahkan enzim protease yang
berasal dari ekstrak nanas muda, nanas matang, pepaya muda, dan papaya matang.
Penggunaan buah matang dan muda dimaksudkan agar praktikan mengetahui
enzim protease yang berasal dari mana yang lebih cepat bereaksi.
       Enzim protease digunakan untuk menghidrolisis protein. Protein- protein
yang terkandung dalam daging ikan, susu, tempe, dan telur akan terhidrolisis oleh
enzim ini. Ekstrak buah muda akan lebih cepat bereaksi dalam menghidrolisis
protein dibandingkan ekstrak buah yang matang, itu disebabkan karena ekstrak
buah muda mengandung banyak enzim protease didalamnya.
       Dalam tabel hasil di atas daging ikan ketika ditambahkan enzim protease
dan didiamkan selama setengah jam kemudian setelah diamati daging yang
ditambahkan ekstrak pepaya muda, tekstur daging menjadi lebih lunak dan mudah
hancur dibandingkan dengan ditambahkan ekstrak pepaya matang.
       Pada sampel susu yang ditambah ekstrak nanas dan pepaya muda juga
menjadi lebih terurai atau ikatannya pecah dibandingkan dengan sampel yang
ditambah nanas dan pepaya muda. Selain itu, terdapat perubahan warna dimana
sampel susu yang ditambahkan ekstrak buah muda warnanya lebih dominan kuning
dibandingkan dengan sampel yang ditambahkan dengan ekstrak buah matang .
Perubahan warna ini dipengaruhi oleh warna ekstrak yang dominan kuning
bercampur dengan warna susu dan juga denaturasi yang dilakukan enzim protease
dari nanas maupun pepaya.
       Pada sampel telur yang diberi masing-masing ekstrak, seluruhnya mencair.
Itu diakibatkan oleh protein yang terhidrolisis oleh enzim protease. Tetapi ada satu
sampel yang ditambahkan dengan pepaya muda ternyata terdapat gumpalan
berwarna orange . Penggumpalan ini juga merupakan akibat dari aktivitas enzim
protease yang memutus ikatan peptida pada protein telur.
       Pada sampel tempe yang diberi ekstrak nanas muda mengalami pencairan ,
sedangkan sampel tempe yang ditambahkan ekstrak nanas matang hanya
permukaannya saja yang hancur, itu disebabkan karena enzim protease lebih
banyak terkandung pada ekstrak nanas yang muda dibandingkan yang matang.


DISKUSI
   1. Apa jenis dan warna enzim yang dikandung oleh nanas dan pepaya?
       Jenis enzim yang dikandung oleh nanas dan pepaya adalah enzim protease
       dan pada pepaya disebut papain. Warna dari enzim ini adalah kuning untuk
       nanas dan putih, putih kekuninang , kuning untuk pepaya.
   2. Enzim protease apa yang ada di pepaya dan nanas?
       Enzim protease yang ada pada buah nanas disebut bromelin dan pada buah
       pepaya disebut papain.
   3. Apakah pengaruh perbedaan kekuatan basa/asam terhadap protein?
       Jelaskan proses apa yang terjadi pada protein dengan perlakuan yang
       diberikan!
       Pengaruh perbedaan kekuatan basa/asam terhadap protein adalah asam.basa
       kuat akan lebih cepat dalam melakukan proses denaturasi protein
       dibandingkan asam/basa lemah
   4. Jelaskan perbedaan strukut primer, sekunder, dan tersier protein?
       Perbedaan struktur primer, sekunder dan tersier protein
       a.   Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino
            dalam molekul protein (rentetan asam amino dalam suatu molekul
            protein)
b.   Struktur sekunder menunjukkan banyak sifat suatu protein,
        ditentukan oleh orientasi molekul sebagai suatu keseluruhan, bentuk
        suatu molekul protein (misalnya spiral) dan penataan ruang
        kerangkanya (ikatan hidrogen antara gugus N-H, salah satu residu asam
        amino dengan gugus karbonil C=O residu asam yang lain)
   c.   Struktur tersier menunjukkan keadaan kecenderungan polipeptida
        membentuk lipatan tali gabungan (interaksi lebih lanjut seperti
        terlipatnya kerangka untuk membentuk suatu bulatan)
5. Apa yang disebut dengan denaturasi protein dan faktor-faktor apa
   saja yang menyebabkannya?
   Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat
   kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan
   beberapa tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa,
   garam anorganik terkonsentrasi. Faktor yang menyebabkannya seperti
   penambahan asam/basa dan pemanasan.
6. Apa perbedaan asam amino essensial dan non essensial?
   Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat di sintesa di oleh
   tubuh sehingga harus diperoleh tubuh dari pangan. Sedangkan Asam amino
   non-esensial adalah asam amino yang dapat disintesa oleh tubuh melalui
   reaksiaminasi reduktif asam keton atau melalui transaminasi.
BAB V
                       KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
   Setelah dilakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa
   1. Protein dapat dihidrolisis dengan bantuan enzim protease yang terdapat
      pada buah pepaya dan nanas.
   2. Ekstrak buah yang baik dalam melakukan hidrolisis protein adalah ekstrak
      buah yang muda karena didalamnya terkandung banyak enzim protease.
   3. Setelah dilakukan proses hidrolisis terjadi perubahan tekstur yaitu daging
      ikan menjadi lunak dan mudah hancur, susu menjadi terurai, telur dan
      tempe menjadi mencair.


5.2 Saran
   Pada percobaan hidrolisis protein enzimatis diharapkan praktikan melakukan
percobaan dengan sungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA


Anonim a. 2012. Enzim Protease. http://www.anneahira.com . Diakses pada 1
       januari 2013
Furqon. 2012. Hidrolisis Protein. http://furqoninspired.blogspot.com. Diakses
       pada 26 Desember 2012.
Girindra, A., 1986, Biokimia I, Gramedia, Jakarta.
Lehninger, 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: ERLANGGA
Paustina T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison.
LAMPIRAN

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
Fransiska Puteri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Rahmat Darmawansyah THP
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoed
anishamidah
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Annisa Nurul Chaerani
 

Mais procurados (20)

praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
 
5 protein
5 protein5 protein
5 protein
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoed
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Makalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basaMakalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basa
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 

Destaque (8)

Laporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelinLaporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelin
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
109621106 kliping-bencana-alam
109621106 kliping-bencana-alam109621106 kliping-bencana-alam
109621106 kliping-bencana-alam
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
Ekstraksi protein
Ekstraksi proteinEkstraksi protein
Ekstraksi protein
 
Sudah selesai
Sudah selesai Sudah selesai
Sudah selesai
 
Value proposition
Value propositionValue proposition
Value proposition
 
Protease (enzim papain) ppt
Protease (enzim papain) pptProtease (enzim papain) ppt
Protease (enzim papain) ppt
 

Semelhante a Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis

Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
Mifta Rahmat
 
Protein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaatProtein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaat
Reskiani Embatau
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
Elisa Elisa
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
ejja3
 

Semelhante a Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis (20)

Laporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji proteinLaporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji protein
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
Protein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaatProtein alam yang bermanfaat
Protein alam yang bermanfaat
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
 
Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
 
materi PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptxmateri PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptx
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinModul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP BanjarmasinProtein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
protein
proteinprotein
protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOKIMIA PERAIRAN HIDROLISIS PROTEIN ENZIMATIS Disusun Oleh : Nama : Parid Nurahman NPM : 230110110054 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibodi. Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, satu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati. Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino. Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, perubahan tekstur dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda- beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Misalnya reaksi hidrolisis protein dengan bantuan enzim yang menunjukkan perubahan tekstur dari bahan yang di uji. Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut maka dianggap penting melakukan percobaan ini
  • 3. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui proses hidrolisis enzimatis dengan enzim protease 2. Mengetahui pengaruh enzim yang terkandung dalam nanas dan pepaya dalam proses deproteinase 1.3 Manfaat Manfaat dari melakukan praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui aktivitas dari enzim protease untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta- sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH). Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: 1. hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer 2. analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman 3. kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa 4. penentuan massa molekular dengan spektrometri massa. Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
  • 5. - alpha helix (α-helix, "puntiran - alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral - beta-sheet (β-sheet, "lempeng - beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H); - beta-turn, (β-turn, "lekukan - beta"); dan - gamma-turn, (γ-turn, "lekukan - gamma"). Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin. Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa. Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah. Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat
  • 6. di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila strukturdomain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing- masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional. Hidrolisis adalah istilah umum yang dipergunakan untuk menyebut reaksi suatu zat dengan air. Hidrolisis atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Hydrolysis” berasal dari kata “hydro” artinya air dan “lysis” artinya peruraian. jadi hidrolisis bisa diartikan sebagai peruraian oleh air. Sifat asam, netral, atau basa larutan garam ditentukan oleh reaksi hidrolisis baik kation atau anion garam tersebut. Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O sebagai pemecah suatu persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi lemak dan ester, pemecahan protein dan reaksi Grignard. H2O sebagai zat pereaksi dalam pengertian luas termasuk larutan asam dan basa (dalam senyawa organik, hidrólisis, netralisasi). Hidrolisis protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa campuran beberapa hasil. Bila hidrolisis dilakukan dengan sempurna maka akan diperoleh hidrolisat yang terdiri dari campuran 18 sampai 20 macam asam amino. Produk akhir dapat berbentuk cair, pasta atau bubuk/tepung yang bersifat higroskopis. Fungsi hidrolisis protein dapat sebagai penyedap atau sebagai "intermediates untuk isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk pengobatan yaitu sebagai obat diet untuk penderita pencernaan. Hidrolisis protein dengan menggunakan basa mempunyai kelebihan tidak menghancurkan triptofan dari protein dan pembentukan "humin" lebih sedikit. Kekurangannya. hidorlisis basa menghasilkan produk yang tidak mengandung semua asam amino dan mempunyai cita rasa yang kurang dibanding dengan hasil hidrolisis asam. Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O,
  • 7. dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein. Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan gugus- gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi. Asam amino juga bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan memberikan proton kepada basa kuat, atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton dari basa kuat. Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing- masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya. Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin, metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya. Hidrolisis protein dilakukan dengan bantuan enzim protease . enzim protease adalah sekelompok enzim katalis yang berfungsi untuk menghidrolisis atau merusak protein. Protease mampu menghidrolisis hampir semua protein sepanjang komponen sel-sel hidup. Beberapa contoh enzim protease adalah enzim
  • 8. yang terdapat pada buah pepaya dan buah nanas. Pada buah pepaya disebut enzim papain dan pada buah nanas disebut enzim bromelin . Enzim papain adalah enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya baik dalam buah, batang dan daunnya. Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah dan batang nanas. Bromelin termasuk enzim protease yang membantu mencerna protein.
  • 9. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Hidrolisis Protein enzimatis dilaksanakan pada hari rabu 19 desember 2012 pukul 14.00 WIB di laboratorium BPK Gedung 4 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat 1. Beaker glass 2. Blender 3. Cawan Petri 4. Gelas Ukur 5. Pisau 6. Timbangan 3.2.2 Bahan 1. Akuades 2. Buah Nanas ( Muda dan matang ) dan papaya (muda dan matang ) 3. Enzim papain komersial 4. Ikan (Daging , Tulang, dan kulit) 5. Kertas Saring 6. Susu 7. Telur 8. Tempe 3.3 Prosedur Kerja  Hidrolisis Protease Cawan petri dipersiapkan kemudian sampel dimasukan yaitu daging ikan 1gram, tempe 1gram, susu 1ml, telur 1ml. Setiap sampel dimasukan ke
  • 10. dalam cawan petri yang berbeda, jadi satu cawan berisi satu sampel. Kemudian ditambahkan filtrat yaitu berupa ekstrak nanas atau pepaya. Setelah itu didiamkan selama 30 menit lalu diukur pH Nya dan diamati.
  • 11. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 1. Hasil No Sampel Perlakuan Pengamatan pH pH akhir awal 1 Menjadi bening, ada Nanas muda 7 5 gumpalan Nanas Warna lebih kuning, terurai 7 5 Matang Daging 2 Daging mudah hancur, Ikan Pepaya muda pepaya menyatu dengan 7 6 daging Pepaya Tidak menyatu 7 6 matang 3 Terurai, bintik putih, Nanas muda 7 5 dominan kuning Nanas Bintik putih, dominan 7 6 matang putih Susu 4 Terurai, warna susu agak Pepaya muda 7 6 kuning Pepaya Warna agak kuning 7 6 matang 5 Nanas muda Mencair dan warna bening 10 6 Nanas Mencair dan warna bening 10 5 matang 6 Telur Mencair, gumpalan Pepaya muda 10 7 berwarna orange pepaya Mencair, tidak ada 10 5 matang gumpalan 7 Mencair, bau tak sedap, Nanas muda 7 5 warna kuning Permukaan hancur, bau tak Nanas sedap, cairan kuning 7 5 matang Tempe keputihan 8 Mencair, bintik-bintik Pepaya muda 7 5 putih pepaya Menggumpal, warna jadi 7 6 matang lebih putih
  • 12. 4.2 Pembahasan Praktikum kali ini mengenai hidrolisis protein enzimatis dengan menggunakan ekstrak nanas dan pepaya. Protein dapat dihidrolisis dengan bantuan enzim yaitu enzim protease. Fungsi dari enzim protease tersebut yaitu untuk memutus ikatan peptida yang menyebabkan terjadinya perubahan tekstur. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enzim yang terkandung dalam ekstrak pepaya dan nanas dalam proses hidrolisis protein. Sampel yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu kelompok 1 dan 2 menggunakan sampel daging ikan, kelompok 3 dan 4 menggunakan sampel susu, kelompok 5 dan 6 menggunakan sampel telur, dan kelompok 7 dan 8 menggunakan sampel tempe. Masing-masing sampel kemudian ditambahkan enzim protease yang berasal dari ekstrak nanas muda, nanas matang, pepaya muda, dan papaya matang. Penggunaan buah matang dan muda dimaksudkan agar praktikan mengetahui enzim protease yang berasal dari mana yang lebih cepat bereaksi. Enzim protease digunakan untuk menghidrolisis protein. Protein- protein yang terkandung dalam daging ikan, susu, tempe, dan telur akan terhidrolisis oleh enzim ini. Ekstrak buah muda akan lebih cepat bereaksi dalam menghidrolisis protein dibandingkan ekstrak buah yang matang, itu disebabkan karena ekstrak buah muda mengandung banyak enzim protease didalamnya. Dalam tabel hasil di atas daging ikan ketika ditambahkan enzim protease dan didiamkan selama setengah jam kemudian setelah diamati daging yang ditambahkan ekstrak pepaya muda, tekstur daging menjadi lebih lunak dan mudah hancur dibandingkan dengan ditambahkan ekstrak pepaya matang. Pada sampel susu yang ditambah ekstrak nanas dan pepaya muda juga menjadi lebih terurai atau ikatannya pecah dibandingkan dengan sampel yang ditambah nanas dan pepaya muda. Selain itu, terdapat perubahan warna dimana sampel susu yang ditambahkan ekstrak buah muda warnanya lebih dominan kuning dibandingkan dengan sampel yang ditambahkan dengan ekstrak buah matang . Perubahan warna ini dipengaruhi oleh warna ekstrak yang dominan kuning
  • 13. bercampur dengan warna susu dan juga denaturasi yang dilakukan enzim protease dari nanas maupun pepaya. Pada sampel telur yang diberi masing-masing ekstrak, seluruhnya mencair. Itu diakibatkan oleh protein yang terhidrolisis oleh enzim protease. Tetapi ada satu sampel yang ditambahkan dengan pepaya muda ternyata terdapat gumpalan berwarna orange . Penggumpalan ini juga merupakan akibat dari aktivitas enzim protease yang memutus ikatan peptida pada protein telur. Pada sampel tempe yang diberi ekstrak nanas muda mengalami pencairan , sedangkan sampel tempe yang ditambahkan ekstrak nanas matang hanya permukaannya saja yang hancur, itu disebabkan karena enzim protease lebih banyak terkandung pada ekstrak nanas yang muda dibandingkan yang matang. DISKUSI 1. Apa jenis dan warna enzim yang dikandung oleh nanas dan pepaya? Jenis enzim yang dikandung oleh nanas dan pepaya adalah enzim protease dan pada pepaya disebut papain. Warna dari enzim ini adalah kuning untuk nanas dan putih, putih kekuninang , kuning untuk pepaya. 2. Enzim protease apa yang ada di pepaya dan nanas? Enzim protease yang ada pada buah nanas disebut bromelin dan pada buah pepaya disebut papain. 3. Apakah pengaruh perbedaan kekuatan basa/asam terhadap protein? Jelaskan proses apa yang terjadi pada protein dengan perlakuan yang diberikan! Pengaruh perbedaan kekuatan basa/asam terhadap protein adalah asam.basa kuat akan lebih cepat dalam melakukan proses denaturasi protein dibandingkan asam/basa lemah 4. Jelaskan perbedaan strukut primer, sekunder, dan tersier protein? Perbedaan struktur primer, sekunder dan tersier protein a. Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein (rentetan asam amino dalam suatu molekul protein)
  • 14. b. Struktur sekunder menunjukkan banyak sifat suatu protein, ditentukan oleh orientasi molekul sebagai suatu keseluruhan, bentuk suatu molekul protein (misalnya spiral) dan penataan ruang kerangkanya (ikatan hidrogen antara gugus N-H, salah satu residu asam amino dengan gugus karbonil C=O residu asam yang lain) c. Struktur tersier menunjukkan keadaan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan tali gabungan (interaksi lebih lanjut seperti terlipatnya kerangka untuk membentuk suatu bulatan) 5. Apa yang disebut dengan denaturasi protein dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya? Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa, garam anorganik terkonsentrasi. Faktor yang menyebabkannya seperti penambahan asam/basa dan pemanasan. 6. Apa perbedaan asam amino essensial dan non essensial? Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat di sintesa di oleh tubuh sehingga harus diperoleh tubuh dari pangan. Sedangkan Asam amino non-esensial adalah asam amino yang dapat disintesa oleh tubuh melalui reaksiaminasi reduktif asam keton atau melalui transaminasi.
  • 15. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa 1. Protein dapat dihidrolisis dengan bantuan enzim protease yang terdapat pada buah pepaya dan nanas. 2. Ekstrak buah yang baik dalam melakukan hidrolisis protein adalah ekstrak buah yang muda karena didalamnya terkandung banyak enzim protease. 3. Setelah dilakukan proses hidrolisis terjadi perubahan tekstur yaitu daging ikan menjadi lunak dan mudah hancur, susu menjadi terurai, telur dan tempe menjadi mencair. 5.2 Saran Pada percobaan hidrolisis protein enzimatis diharapkan praktikan melakukan percobaan dengan sungguh-sungguh.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Anonim a. 2012. Enzim Protease. http://www.anneahira.com . Diakses pada 1 januari 2013 Furqon. 2012. Hidrolisis Protein. http://furqoninspired.blogspot.com. Diakses pada 26 Desember 2012. Girindra, A., 1986, Biokimia I, Gramedia, Jakarta. Lehninger, 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: ERLANGGA Paustina T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison.