Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan kalimat yang efektif dalam tulisan ilmiah. Secara singkat, dibahas mengenai karakteristik kalimat yang harus lugas, logis, dan sepadan. Kalimat yang efektif juga harus lengkap, bersatu, dan hemat.
4. Perhatikan cuplikan berikut:
Cuplikan tersebut merupakan paragraf atau alinea. Dalam suatu paragraf atau
alinea terdapat bagian-bagian yang lebih kecil.
Bilangan adalah suatu hal yang penting dalam
matematika. Begitu penting dan erat hubungannya dengan
matematika, sehingga kalau kita membicarakan tentang matematika
maka dengan sendirinya bilangan terlibat di dalamnya. Semua
peljaran yang menyangkut matematika seperi Aljabar, Geometri,
Kalkulus, Statistika, Vektor, dan cabang-cabang matematika yang
lainnya tidak terlepas dari bilangan. Bilangan merupakan konsep
yang abstak, tidak didefinisikan. Bilangan bukan simbol, bukan
pula angka. Tanda-tanda atau goresan yang biasa ditemukan pada
kertas, batu-batu, tanah liat dan sebagainya, bukan bilangan tetapi
lambang bilangan.
5. Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Bilangan adalah suatu hal yang penting dalam matematika.
2. Begitu penting dan erat hubungannya dengan matematika, sehingga
kalau kita membicarakan tentang matematika maka dengan
sendirinya bilangan terlibat di dalamnya.
3. Semua peljaran yang menyangkut matematika seperi Aljabar,
Geometri, Kalkulus, Statistika, Vektor, dan cabang-cabang
matematika yang lainnya tidak terlepas dari bilangan.
4. Bilangan merupakan konsep yang abstak, tidak didefinisikan.
5. Bilangan bukan simbol, bukan pula angka.
6. Tanda-tanda atau goresan yang biasa ditemukan pada kertas, batu-
batu, tanah liat dan sebagainya, bukan bilangan tetapi lambang
bilangan.
6. Keenam bagian itulah yang lazim
disebut sebagai kalimat. Dalam hal ini,
kalimat merupakan bagian kangsung
dari suatu paragraf. Ciri dari kalimat
adalah strukturnya yang terdiri atas
beberapa kata. Ciri lain: tanda baca
(kalimat dalam bentuk tulisan); jeda,
intonasi, nada dan tempo (kalimat
dalam bentuk lisan).
7. Kalimat adalah satuan bahasa
yang terbentuk oleh kata-kata dengan
mengungkapkan maksud yang lengkap
dan jelas.
10. Wujud kalimat dalam ragam ilmiah
mengikuti pola yang lazim digunakan
di dalam ragam bahasa tertulis, yakni
harus berstruktur lengkap. Tidak
boleh ada unsur-usur kaimat yang
dilesapkan; semua unsurnya harus
dihadirkan dengan jelas.
11. Kelengkapan Unsur-unsur
Kalimat dalam Karya Tulis Ilmiah
Kalimat Lugas
Lugas artinya seadanya, tidak mendua
makna, atau tidak menimbulkan tafsiran
ganda.
Kalimat lugas adalah kalimat yang
mengungkapkan informasi-informasi
atau pernyataan-pernyataan yang
bersifat apa adanya.
Kata-kata yang digunakan harus bersifat
denotatif.
12. Contoh:
Tali itu panjangnya 100 meter. (Lugas)
Tali itu panjang sekali. (konotatif)
Ketidaklugasan di dalam karya tulis
ilmiah tidak hanya terkait dengan kata-
kata yang bersifat konotatif, tapi juga
dibentuk oleh kata-kata sifat.
13. 2. Kalimat Logis
mengandung makna yang bisa
diterima akal sehat.
Contoh:
pertama-tama mari kita bersyukur atas
berkat dan karunia.
Ibu Gaslan mengajar bahasa
Indonesia di SMP Negeri 7 Komet
18. 1) Subjek
Subjek adalah unsur yang berfungsi
sebagai pokok pembicaraan suatu
kalimat.
Contoh:
a) Sosialisasi ini dilakukan untuk pembekalan
masyarakat dalam mengikuti pemilu.
b) Kebutuhan air warga sukasenang sudah
terpenuhi tahun sekarang.
19. 2. Predikat
Predikat adalah unsur kalimat yang
berfungsi menjelaskan subjek.
Contoh:
a) Polisi menyatakan penolakannya terhadap
penangguhan penahanan Eza Gionino.
b) Suaminya juru masak
c) Ketika tuntutannya disetujui mereka pun
bersorak sorai
20. 3. Objek dan Pelengkap
Objek dan pelengkap merupakan fungsi
kalimat yang letaknya selalu berada di
belakang predikat.
21. Tabel Perbedaan antara Objek dan
Pelengkap
Objek Pelengkap
1. Kelas katanya berupa nomina 1. Selain nomina, pelengkap bisa diisi
oleh verba atau adjektiva.
2. Berada langsung di belakang predikat
aktif tanpa preposisi (kata depan)
2. Berada di belakang kata kerja
berimbuhan ber- dan dapat didahului
oleh kata depan (preposisi)
3. Dapat menjadi subjek dalam kalimat
pasif
3. Tidak dapat dijadikan bentuk pasif
4. Dapat diganti dengan -nya 4. Tidak dapat diganti dengan –nya
kecuali bila didahului oleh preposisi
22. 4. Keterangan
Keterangan adalah unsur yang fungsinya
menerangkan seluruh fungsi yang ada
dalam suatu kalimat, yang sifatnya
manasuka.
23. Ciri-ciri fungsi keterangan adalah
sebagai berikut.
a) Kehadirannya bersifat manasuka
b) Letaknya bebas
c) Umumnya didahului oleh kata depan
24. B. KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti
kalimat yang logis/masuk akal dan
penulisannya sesuai EYD.
Ketidakefektifan kalimat dapat
disebabkan oleh ketidaklogisan
hubungan antara unsur – unsur
pembentuknya.
25. Contoh :
Dewan keamanan PBB mengecam keras atas
terjadinya pembunuhan 21 warga Palestina
yang tewas dan 200 lainnya yang luka –
luk
26. Kalimat yang efektif dan logis :
Dewan Keamanan PBB mengecam keras
atas peristiwa yang mengakibatkan 21
warga Palestina tewas dan 200 luka –
luka.
27. Ketidakefektifan kalimat juga dapat dipengaruhi
oleh penggunaan kata penghubung yang tidak
benar.
Contoh :
• Agar supaya cepat dipahami, penyajian materi
tersebut harus disertai penggunaan media.
• Penyakit tersebut disebabkan karena polusi udara
disekitarnya.
Untuk menghindari terjadinya ketidakefektifan
kalimat, penulis harus memahami secara baik
tentang fungsi atau makna dari setiap kata
penghubung.
28. Beberapa Makna Kata
Penghubung beserta contohnya
Makna Contoh
Hubungan penambahan/ kelanjutan
Dan, kemudian, lalu, serta, setelah
itu, selanjutnya
Hubungan pemilihan Atau
Hubungan perlawanan Tetapi
Hubungan penyebaban Sebab, karena, oleh karena
29. C. KESEPADANAN
• Kesepadanan ialah keseimbangan
antara gagasan dan struktur bahasa
yang digunakan.
• Kesepadanan kalimat dibangun
melalui kesatuan gagasan yang
kompak dan kepaduan pikiran yang
baik.
30. Contoh :
Usulan penelitian ini sudah lama diajukan, tetapi
kepala proyek belum menyetujuinya.
Apabila predikat – predikat itu dijadikan
pasif:
Usulan penelitian ini sudah lama diajukan, tetapi
belum disetujui oleh kepala proyek.
Apabila predikat –predikat itu dijadikan aktif:
Kami sudah lama mengajukan usulan penelitian
ini, tetapi kepala proyek belum menyetujuinya.
31. CIRI – CIRI KESEPADANAN KALIMAT
• Mempunyai struktur jelas.
• Kejelasan subjek dan predikatnya.
• Tidak terdapat subjek ganda.
32. KAIDAH PENGUBAHAN KALIMAT AKTIF
MENJADI PASIF
• KAIDAH I
1. Tukarkan pengisi subjek (S) dengan pengisi objek
(O).
2. Gantilah awalan me(N)- dengan di- pada predikat (P).
3. Tambahkan kata oleh dibelakang predikat.
Contoh :
a. Mantan narapidana itu mencuri ayam. (aktif)
S P O
b. Ayam dicuri (oleh) mantan narapidana itu. (pasif)
S P O
33. • KAIDAH II
Jika subjeknya berupa kata ganti aku,
saya, kami, engkau, kita, dll. Maka
berlaku kaidah berikut.
1. Ubahlah letak SPO menjadi OSP.
2. Hapuskan awalan me(N)- dari P.
3. Rapatkan S dengan P tanpa kata
pemisah apapun. Jika semula
predikatnya mempunyai kata bantu
seperti akan, dapat, atau kata ingkar
tidak, maka kata itu di letakan sebelum
S.
36. KESATUAN
Mengefektifkan kalimat menjadi satu kesatuaan yang
padu
contoh kalimat yang tidak padu
“sakit pada mulut dan tenggorokan yang ringan sering kita
jumpai dalam kehidupan kia sehari-hari.”
Dapat dipadukan menjadi “sakit yang ringan pada
tenggorokan dan mulut sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.”
37. menyatukan gagasan-gagasan yang sering muncul
pada saat penulisan karya ilmiah.
contoh :
1. Budi Utomo berorientasi pada pendidikan
2. Budi Utomo menjadi wadah pemupukan
semangat nasionalisme
gagasan-gagasan yang muncul di atas dapat
dibentuk menjadi beberapa kalimat tergantung
pada tekanan yang diberikan, situasi, dan efek
yang diinginkan penulis.
38. Misalnya, terdapat dua situasi berikut.
waktu : gagasan pertama lebih dulu dari gagasan
kedua
situasi : pertentangan
dengan penekanan pada gagasan pertama atau
kedua, kedua kalimat diatas akan menghasilkan
kalimat-kalimat seperti berikut.
1. Mula-mula Budi Utomo lebih berorientasi pada
pendidikan, tetapi kemudian menjadi wadah
pemupukan semangat nasionalisme.
2. Walaupun Budi Utomo menjadi suatu wadah
pemupukan semangat nasionalisme, mula-mula
organisasi ini lebih berorientasi pada pendidikan
39. Kalimat majemuk adalah kaimat yang dibentuk
oleh dua gabungan kalimat atau lebih.
berdasarkan hubungan antara unsur-unsurnya
kalimat majemuk terbagi menjadi :
1. Kalimat majemuk setara
2. Kalimat majemuk bertingkat
3. Kalimat majemuk campuran
40. Kehematan
1. Menghilangkan bagian yang tidak diperlukan.
contoh :
Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan produksi
karena mereka merasa dihargai pemimpinnya.
Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan produktif
karena merasa dihargai pemimpinnya.
2. Menghindari penggunaan hipernim dan hiponim secara
bersama-sama.
contoh:
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan gradiol sangat disukainya
Mawar, anyelir, dan gradiol sangat disukainya.
41. 3. Menjauhakan pemakaian kata depan dari dan
daripada yang tidak perlu.
contoh :
sejarah daripada perjuangan bangsa kita, ikut
memberi dasar dan arah daripada politik yang
bebas dan aktif.
sejarah perjuangan bangsa kita, ikut meberi dasar
dan arah yang bebas dan aktif.
42. 4. Menghindari pemakaian kata yang tidak perlu
contoh :
Di dekat kantor tempat mendaftar tanah
diketemukan sebuah peti temmpat penyimpanan
uang dan sebuah kopor yang terbuat dari kulit.
Di dekat kantor pendaftaran tanah ditemukan
sebuah peti uang dan sebuah kopor kulit.
43. 5. Menghindarkan bentuk klausa yang ber-bahwa bila bentuk
frasenya sudah memadai.
contoh :
Bahwa mereka orang jujur dan setia tidak dapat disangsikan
lagi.
Kejujuran dan kesetiaan mereka tidak disangsikan lagi
6. Menghindari pleonasme
contoh :
Ia mempunyai koleksi buku-buku langka
Ia mempunyai keloksi buku langka