SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
Drs. Wiji Purwanta, M.Pd
Kuswarini
Aji Kusuma, JH, M.Sc

Melinda Kusumadewi
HIDUP
HARUS
BERUBAH

 Macan ingin esok lebih cepat agar bisa
menangkap Zebra.
 Zebra ingin esok lebih cepat agar tidak
ditangkap Macan.
 Adakah Alasan Kita, untuk Tidak Berubah???
2/19/2014

DRAFT

2
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. [2011], Innovators DNA, Harvard Business
Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, 1/3 sisanya dari genetik.
• Kebalikannya kemampuan intelijensia: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
Personal
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar]
- Experimenting [mencoba]
Inter-personal
- Networking [Membentuk jejaring]
Perlu kur. yg mengedepankan pengalaman untuk
meningkatkan kreativitas siswa & dibiasakan bekerja dlm
3
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
Kurikulum 2006

Kurikulum 2013
Creating

Evaluating

Characterizing/
Actualizing
Communicating

PT

Evaluating

Analyzing

Organizing/
Internalizing

Associating

Analyzing

Applying

Valuing

Experimenting

Applying

SMP

Understanding

Responding

Questioning

Understanding

SD

Knowing/
Remembering

Accepting

Observing

Knowing/
Remembering

Knowledge
(Bloom)

Attitude
(Krathwohl)

Skill
(Dyers)

Knowledge
(Bloom)

SMA/K
2/19/2014

DRAFT

5
Langkah-Langkah Pembelajaran
PENUTUP:

PEMBUKAAN:

Simpulan, Penguatan, Motivasi
Akhir, Pengayaan, Salam

Salam, Apersepsi, Pengan
tar Materi, Motivasi Awal

Interpersona
l

Observing
(mengamati
)

Questioning
(menanya)

Associatin
g
(menalar)

Experimentin
g
(mencoba)

Networking
(membentu
k Jejaring)
Intrapersona
l

Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
6
Komponen RPP
1.
2.
3.
4.
5.

identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
identitas matapelajaran atau tema/subtema
kelas/semester
materi pokok
alokasi waktu, ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD
6. tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan
7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
9. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD. Pemilihan
metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai;
10.media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran; sumber belajar, dapat berupa buku, media
Click to edit Master title style
1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator.
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang
tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
3. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke
sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari
konkret ke abstrak (bukan sebaliknya).
4. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD
dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal
sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
5. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan
hierarki kompetensi.
Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
2. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional.
3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan
5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
Kegiatan Inti
•Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan
pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu
dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan disvovery
dan/atau project based learning disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Kegiatan Penutup (Refleksi)
Kegiatan penutup, guru bersama siswa secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
•seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung/tidak langsung dari hasil
pembelajaran;
•memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
•melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
•menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 (merah kur 13, hitam konvensional)
No Jenis Penilaian

Pelaku

Waktu

1

Penilaian otentik

Guru

Berkelanjutan

2

Penilaian diri

Siswa

Tiap kali sebelum ul.harian.

3

Penilaian projek

Guru

Tiap akhir pelajaran

4

Ulangan harian (dapat
berbentuk penugasan)

Guru

terintegrasi dengan proses
pembelajaran

5

Ulangan Tengah dan Akhir
Semester

Guru (dikoord.
Sat.pendidikan)

Semesteran

6

Ujian Tingkat Kompetensi

Sekolah (kisi-kisi dari Tiap tingkat kompetensi yang
Pemerintah)
tidak bersamaan dengan UN

7

Ujian Mutu Tingkat
Kompetensi

Pemerintah (dengan
metode survei)

Tiap akhir tingkat kompetensi (
bukan akhir jenjang sekolah)

8

Ujian Sekolah

Sekolah (sesuai
dengan peraturan)

Akhir jenjang sekolah

9

Ujian Nasional sbg Ujian
Tingkat Kompetensi pada
akhir jenjang sat. pendidikan.

Pemerintah (sesuai
dengan peraturan)

Akhir jenjang sekolah
Pendekatan inquiry adalah pendekatan
mengajar dimana siswa merumuskan
masalah, mendesain eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisis data
sampai mengambil keputusan sendiri.
Pada pendekatan inquiry, siswa
mengajukan masalah sendiri sesuai
dengan pengarahan guru
Metode Discovery Learning adalah proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak
disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi
diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning
mempunyai prinsip sama dengan inkuiri
dan Problem Solving. Discovery lebih
menekankan ditemukannya konsep atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
Masalah yang dihadapkan kepada siswa
direkayasa oleh guru
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru
harus memberikan kesempatan muridnya untuk
menjadi seorang problem solver, seorang
scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan
ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi
siswa dituntut untuk melakukan berbagai
kegiatan menghimpun
informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasi
kan bahan serta membuat kesimpulankesimpulan.
Sistem Penilaian:
Model Discovery Learning, penilaian dapat
dilakukan menggunakan tes maupun non tes.
Penilaian yang digunakan dapat berupa
penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian
hasil kerja siswa. Jika bentuk penilainnya berupa
penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran discovery learning dapat
menggunakan tes tertulis. Jika penilaiannya
menggunakan penilaian proses, sikap, atau
penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan
penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning=PjBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sinte
sis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
secara nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didik dalam melakukan
insvestigasi dan memahaminya.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung
peserta didik dapat melihat berbagai elemen
utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah
disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik
dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi
dan usaha peserta didik.
Sistem Penilaian:
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan &
penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
kemampuan menginformasikan peserta didik
Pembelajaran berbasis masalah adalah
sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual
sehingga merangsang peserta didik
untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, peserta didik bekerja dalam
tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world)
Penilaian pembelajaran dengan PBL
dilakukan dengan authentic assesment.
Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio
yang merupakan kumpulan yang sistematis
pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang
dianalisis untuk melihat kemajuan belajar
dalam kurun waktu tertentu dalam
kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan
dengan cara evaluasi diri (self-assessment)
dan peer-assessment.
Self-assessment: Penilaian yang dilakukan oleh
pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya
dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh
pebelajar itu sendiri dalam belajar.
Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar
berdiskusi untuk memberikan penilaian
terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugastugas yang telah dilakukannya sendiri maupun
oleh teman dalam kelompoknya
Penerapan Pendekatan scientific
1. Memberikan pertanyaan mengapa dan
bagaimana.
2. Memancing siswa untuk bertanya.
3. Memfasilitasi siswa untuk mencoba.
4. Memfasilitasi siswa untuk mengamati.
5. Memfasilitasi siswa untuk menganalisis.
6. Memberikan pertanyaan siswa untuk menalar
(proses berpikir yang logis dan sistematis).
7. Menyajikan kegiatan siswa untuk
berkomunikasi.
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di
kelas, peserta didik diminta mengobservasi
suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian
peserta didik diminta mencatat masalahmasalah yang muncul.
Setelah itu tugas guru meransang peserta
didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan
masalah yang ada. Tugas guru adalah
mengarahkan peserta didik untuk
bertanya, membuktikan asumsi, dan
mendengarkan pendapat yang berbeda dari

mereka.
Memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan
penugasan berbagai konteks lingkungan
siswa, di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan guru memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar diluar
kelas. Peserta didik diharapkan memperoleh
pengalaman langsung apa yang sedang
dipelajari. Pengalaman belajar merupakan
aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta
didik utk mencapai kompetensi inti
, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
Dalam mengaplikasikan metode Discovery
Learning guru berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana
pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai
dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah
kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented
menjadi student oriented.
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menjadi seorang problem solver, seorang
scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak
disajikan dalam bentuk akhir, tetapi peserta didik dituntut
untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun
informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganali
sis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan-kesimpulan.
Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning,
penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes
maupun non tes.
Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian
kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta
didik. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian
kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery
learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk
penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap,
atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka
pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan
pengamatan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaNIKAPUTRIMUSTIKADEVI
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)Prasetyo Widodo
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajarankurnia1hebat
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIQonita Aliyatunnuha
 
Model pembelajaran problem based learning (pbl)
Model pembelajaran problem based learning (pbl)Model pembelajaran problem based learning (pbl)
Model pembelajaran problem based learning (pbl)SMP N 2 Sindang Indramayu
 
9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategirofieamirasyka
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learningDIKPORABANJARMANGU
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
Kurikulum 2013 Produktif
Kurikulum 2013 ProduktifKurikulum 2013 Produktif
Kurikulum 2013 ProduktifAndi Saputro
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Qonita Aliyatunnuha
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranrofieamirasyka
 

Mais procurados (20)

Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nika
 
Buku pbl
Buku pblBuku pbl
Buku pbl
 
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metodeMerancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
 
Pengantar pjbl
Pengantar pjblPengantar pjbl
Pengantar pjbl
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaran
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
Model pembelajaran problem based learning (pbl)
Model pembelajaran problem based learning (pbl)Model pembelajaran problem based learning (pbl)
Model pembelajaran problem based learning (pbl)
 
9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Kurikulum 2013 Produktif
Kurikulum 2013 ProduktifKurikulum 2013 Produktif
Kurikulum 2013 Produktif
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 
Slide model pembelajaran
Slide   model pembelajaranSlide   model pembelajaran
Slide model pembelajaran
 

Semelhante a Pembelajaran saintifik ringkas

workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaari wibowo
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahfatleo
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningIndriana Tobing
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningIndriana Tobing
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxWahyuRisdhyanAriWica1
 
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptxPPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptxNindhta
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningAnna Astuti
 
Model pembelajaran project based learning (pjbl)
Model pembelajaran project based learning (pjbl)Model pembelajaran project based learning (pjbl)
Model pembelajaran project based learning (pjbl)SMP N 2 Sindang Indramayu
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningAndi Johar
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningMJUNAEDI1961
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningMJUNAEDI1961
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningZo Ri
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learningIfik Firdaus
 

Semelhante a Pembelajaran saintifik ringkas (20)

workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
 
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptxPPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
Model pembelajaran project based learning (pjbl)
Model pembelajaran project based learning (pjbl)Model pembelajaran project based learning (pjbl)
Model pembelajaran project based learning (pjbl)
 
2.2.1 project based learning al kepret
2.2.1 project based learning al kepret2.2.1 project based learning al kepret
2.2.1 project based learning al kepret
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Paikem
PaikemPaikem
Paikem
 
PjBL Kemdikbud.pdf
PjBL Kemdikbud.pdfPjBL Kemdikbud.pdf
PjBL Kemdikbud.pdf
 
Model Pembelajaran Paikem
Model Pembelajaran PaikemModel Pembelajaran Paikem
Model Pembelajaran Paikem
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
 

Mais de Anton Sunarto

Mais de Anton Sunarto (9)

Merefleksikan profesionalisme guru
Merefleksikan profesionalisme guruMerefleksikan profesionalisme guru
Merefleksikan profesionalisme guru
 
Sosialisasi un 2013 14 smp
Sosialisasi un  2013 14 smpSosialisasi un  2013 14 smp
Sosialisasi un 2013 14 smp
 
Wayang kulit wisanggeni gugat
Wayang kulit   wisanggeni gugatWayang kulit   wisanggeni gugat
Wayang kulit wisanggeni gugat
 
Penilaian berbasis kompetensi
Penilaian  berbasis kompetensiPenilaian  berbasis kompetensi
Penilaian berbasis kompetensi
 
Sharing pendidikan
Sharing pendidikanSharing pendidikan
Sharing pendidikan
 
06 ips update
06 ips update06 ips update
06 ips update
 
05 ipa
05 ipa05 ipa
05 ipa
 
02 pp kn
02 pp kn02 pp kn
02 pp kn
 
08 seni budaya
08 seni budaya08 seni budaya
08 seni budaya
 

Pembelajaran saintifik ringkas

  • 1. Drs. Wiji Purwanta, M.Pd Kuswarini Aji Kusuma, JH, M.Sc Melinda Kusumadewi
  • 2. HIDUP HARUS BERUBAH  Macan ingin esok lebih cepat agar bisa menangkap Zebra.  Zebra ingin esok lebih cepat agar tidak ditangkap Macan.  Adakah Alasan Kita, untuk Tidak Berubah??? 2/19/2014 DRAFT 2
  • 3. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya dari genetik. • Kebalikannya kemampuan intelijensia: 1/3 dari pendidikan, 2/3 dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamati] Personal - Questioning [menanya] - Associating [menalar] - Experimenting [mencoba] Inter-personal - Networking [Membentuk jejaring] Perlu kur. yg mengedepankan pengalaman untuk meningkatkan kreativitas siswa & dibiasakan bekerja dlm 3
  • 4. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 Creating Evaluating Characterizing/ Actualizing Communicating PT Evaluating Analyzing Organizing/ Internalizing Associating Analyzing Applying Valuing Experimenting Applying SMP Understanding Responding Questioning Understanding SD Knowing/ Remembering Accepting Observing Knowing/ Remembering Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) SMA/K
  • 6. Langkah-Langkah Pembelajaran PENUTUP: PEMBUKAAN: Simpulan, Penguatan, Motivasi Akhir, Pengayaan, Salam Salam, Apersepsi, Pengan tar Materi, Motivasi Awal Interpersona l Observing (mengamati ) Questioning (menanya) Associatin g (menalar) Experimentin g (mencoba) Networking (membentu k Jejaring) Intrapersona l Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran 6
  • 7. Komponen RPP 1. 2. 3. 4. 5. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan identitas matapelajaran atau tema/subtema kelas/semester materi pokok alokasi waktu, ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD 6. tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan 7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi 8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai rumusan indikator ketercapaian kompetensi; 9. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; 10.media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; sumber belajar, dapat berupa buku, media
  • 8. Click to edit Master title style 1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator. 2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD. 3. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya). 4. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik. 5. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hierarki kompetensi.
  • 9. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; 2. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional. 3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; 4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan 5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
  • 10. Kegiatan Inti •Kegiatan Inti Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan disvovery dan/atau project based learning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
  • 11. Kegiatan Penutup (Refleksi) Kegiatan penutup, guru bersama siswa secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: •seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung/tidak langsung dari hasil pembelajaran; •memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; •melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; •menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
  • 12. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 (merah kur 13, hitam konvensional) No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ul.harian. 3 Penilaian projek Guru Tiap akhir pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (dikoord. Sat.pendidikan) Semesteran 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Tiap tingkat kompetensi yang Pemerintah) tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei) Tiap akhir tingkat kompetensi ( bukan akhir jenjang sekolah) 8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah 9 Ujian Nasional sbg Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang sat. pendidikan. Pemerintah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah
  • 13. Pendekatan inquiry adalah pendekatan mengajar dimana siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri. Pada pendekatan inquiry, siswa mengajukan masalah sendiri sesuai dengan pengarahan guru
  • 14. Metode Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip sama dengan inkuiri dan Problem Solving. Discovery lebih menekankan ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Masalah yang dihadapkan kepada siswa direkayasa oleh guru
  • 15. Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasi kan bahan serta membuat kesimpulankesimpulan.
  • 16. Sistem Penilaian: Model Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penilainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
  • 17. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sinte sis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
  • 18. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
  • 19. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
  • 20. Sistem Penilaian: Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan & penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik
  • 21. Pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)
  • 22. Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
  • 23. Self-assessment: Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar. Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugastugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya
  • 24. Penerapan Pendekatan scientific 1. Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 2. Memancing siswa untuk bertanya. 3. Memfasilitasi siswa untuk mencoba. 4. Memfasilitasi siswa untuk mengamati. 5. Memfasilitasi siswa untuk menganalisis. 6. Memberikan pertanyaan siswa untuk menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis). 7. Menyajikan kegiatan siswa untuk berkomunikasi.
  • 25. Sebelum memulai proses belajar-mengajar di kelas, peserta didik diminta mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalahmasalah yang muncul. Setelah itu tugas guru meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
  • 26. Memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan berbagai konteks lingkungan siswa, di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan memperoleh pengalaman langsung apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik utk mencapai kompetensi inti , kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
  • 27. Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.
  • 28. Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganali sis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
  • 29. Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.

Notas do Editor

  1. Deskripsikan elemennya