Presentasi ini dibuat untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah praktikum farmakognosi. Berikut adalah presentasi tentang cara identifikasi minyak atsiri, minyak lemak, lemak dan juga lilin.
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN
1. PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK
LEMAK, dan LEMAK
Disusun oleh :
Lita Rahima Oensjar (k100110037)
Fajar kholikul Amri (k100110043)
2. Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
• Mengidentifikasi minyak atsiri secara
organoleptik, mikroskopi, kimiawi, maupun
kromatografi
• Mengidentifikasi dn mengetahui kemurnian
minyak atsiri tertentu baik secara
fisika, kimia, maupun kromatografi
• Mengidentifikasi minyak lemak, lemak, dan
lilin secara fisika dan kimia terutama untuk
bahan yang sering digunakan dalam farmasi
3. Dasar Teori
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung
dalam tanaman. Disebut juga minyak esensial karena
pada suhu biasa (suhu kamar) mudah menguap
diudara terbuka.
( Gunawan, et al, 2004 )
4. Hasil dan Pembahasan
Minyak atsiri yang digunakan Oleum cinnamomi.
Oleum cinnamomi (minyak kayumanis) adalah minyak atsiri yang diperoleh dari
penyulingan uap kulit batang dan kulit cabang Cinnamomum zeylanicum.
Pemerian : Cairan ; suling gar berwarna kuning ; bau dan rasa khas. Jika disimpan
dapat menjadi coklat kemerahan (anonim, 1979)
1. Minyak Atsiri
1.1 Identifikasi umum terhadap minyak atsiri
a. Minyak atsiri tidak menyebar dan permukaan air tidak akan keruh.
Hal ini dikarenakan sifat minyak yang tidak larut dalam air.
b. Minyak atsiri tidak menguap sempurna masih menghasilkan noda
c. Volume lapisan air tidak bertambah
5. d. Daya larut minyak atsiri
- + Wash Benzen : 11 Tetes 1 : 11 (larut)
- + Kloroform : 6 tetes 1 : 6 (mudah larut)
- + Etanol : 7 tetes pada teoritis kelarutan 1 : 8
e. Perbandingan warna
Warna Ol. Cinnamomi + etanol 90 % + lar. FeCl3 kuning muda jernih
Warna Ol. Caryophylli Coklat – Merah
f. Reduksi minyak atsiri
Terjadinya reduksi dilihat dari volume yang bertambah hasil negatif
Gambar. E ` Gambar. F
6. 1.2 Identifikasi komponen khusus dalam minyak atsiri
a. Uji Osazon untuk Ol. Cinnamomi
Terbentuk kristal osazon berbentuk jarum sesuai teoritis
b. Uji terhadap eugenol untuk Ol. Caryophylli
- Hasil negatif menurut teoritis berbentuk pecahan kaca
- Warna yang terjadi kuning muda
1.3 Pemeriksaan minyak atsiri secara kromatografi
Bahan yang digunakan larutan Ol.Cinnamomi 1%
Menggunakan larutan pembanding yaitu,Larutan timol
FD : Silika gel GF 254 dan FG : toluen : etil asetat (93 : 7) v/v
Didapatkan hasil sebagai berikut ;
Rf Ol. Cinnamomi : 4,8 cm / 8 cm = 0,6
Rf larutan timol : 4,5 cm/ 8 cm = 0,5625
7. Pada saat proses pereaksi semprot tidak menghasilkan
warna, pada UV 254 nm berfluorosensi, dan pada nyala
lampu UV 366 nm tidak berfluorosensi.
Dari hasil Rf yang didapat kemungkinan besar Ol.
Cinnamomi mengandung timol dikarenakan hasil Rf yang
tidak jauh bedanya.
Tetapi pada teoritisnya, Rf pada nilai sekitar 0.65 memiliki
kandungan terpen ester.
Bisa dikatakan pula Ol. Cinnamomi pada percobaan
mengandung sedikit terpen ester.
Harusnya pada Ol.Cinnamomi terdapat
sinnamaldehid, yang nilai Rf nya sekitar 0,5.
(wagner, 1996)