SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
SEJARAH, KONSEP DAN
INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL
SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,
BERBANGSA DAN BERNEGARA
Oleh:
KEPALA DIVISI PELAYANAN HUKUM
DAN HAM KANWIL KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA
DRS. ROSMAN SIREGAR, SH, MH

Disampaikan Pada :
Kegiatan Musyawarah/Dialog
Tokoh-Tokoh Agama se Sulut Tahun
2012.
HAK

Kebenaran
Kewenangan

ASASI

Hal yang amat mendasar
Tidak boleh tidak ada

MANUSIA

Manusia yang hidup
Sejak dalam kandungan
Kebenaran yang mendasar yang
dititipkan pada diri manusia agar
dapat menjalani hidupnya dengan
baik dan terhormat.
1. LATAR BELAKANG SEJARAH
LAHIRNYA HAM


Piagam Magna Charta Inggris 1215 M



Kekuasaan raja absolut
Merugikan rakyat banyak
PENGUASA JANGAN
SEWENANG-WENANG
DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA
10 DESEMBER 1948
Perang hanya menguntungkan segelintir pihak
Merugikan umat manusia
JANGAN ADA PERANG
YANG PUNYA KEKUATAN JANGAN SEWENANGWENANG
WUJUDKAN PERDAMAIAN

Prinsip HAM itu menjunjung tinggi Martabat Manusia
(Human Dignity), agar tetap menjadi mahluk yang
mulia
2. MENJADI PARAMETER PEMBANGUNAN
INTERNASIONAL
Sudah menjadi kesepakatan Internasional bahwa
negara yang mengabaikan HAM, apalagi melanggar
HAM akan dikucilkan dari pergaulan Internasional,
sanksi

yang

diberikan

juga

bermacam-macam

tergantung dari kesepakatan bersama.
3. SESUAI DENGAN NILAI AGAMA DAN
BUDAYA BANGSA
Intisari ajaran agama

itu adalah
kedamaian dan ketenteraman, sedang
budaya masing-masing etnis di Indonesia
sudah menjadikan HAM sebagai bagian
tak terpisahkan dari kehidupan manusia
yang berwujud kebiasaan, Pribahasa
ataupun adat istiadat.
4. PEMERINTAH INDONESIA MENJADIKAN HAM
SEBAGAI SALAH SATU PROGRAM NASIONAL
DAN DIDUKUNG OLEH PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
5. HAM GO PUBLIC DAN MENJADI KONTROL
SOSIAL
QODRAT

HAM adalah anugerah dari Tuhan untuk
setiap manusia agar hidupnya tetap

terhormat.
HAKIKI

HAM melekat pada setiap manusia, tanpa
memandang latar belakang kehidupannya.

UNIVERSAL

HAM itu berlaku umum

TDK BOLEH
DICABUT

Dalam keadaan bagaimanapun, HAM
setiap orang tetap ada.

TDK DAPAT
DIBAGI

HAM itu tidak dapat diwakili, dialihkan
ataupun dipisah-pisah
1. KEBEBASAN/ KEMERDEKAAN
Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka,
diharapkan juga merdeka dalam menjalani
hidupnya, misalnya merdeka memilih negara, tempat
tinggal, bergerak, berkeluarga,
berkumpul,
berserikat, mendapatkan
pekerjaan, dll.
Demokrasi termasuk bagian dari nilai kebebasan.
2. KEMANUSIAAN/ PERDAMAIAN
Manusia dalam menjalani kehidupannya juga
mendambakan ketentraman, bebas dari rasa takut,
terjamin keamanannya dan senantiasa dalam
suasana damai.
3. KEADILAN/ KESEDERAJATAN/
PERSAMAAN

Diperlakukan secara wajar dan adil,
tidak membeda-bedakan dengan alasan
apapun, tanpa diskriminasi serta
mendapatkan kesempatan yang sama
dalam menjalani kehidupannya adalah
bagian dari nilai-nilai dasar HAM.
1. HAK SIPIL DAN POLITIK (Generasi I)


Mengedepankan hak-hak individu

 Dikembangkan di Amerika
2. HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA (Generasi II)


Mengedepankan hak-hak kolektif

 Dikembangkan di negara-negara Blok Timur
3. HAK ATAS PEMBANGUNAN (Generasi III)


Gabungan Generasi I dan II
1. HAM di Indonesia dibatasi oleh Aturan Per-UU-an
Bangsa Indonesia mempunyai jati diri yang khas
Indonesia, karena itu HAM-nya juga bersifat spesifik.
Misalnya soal kebebasan/ kemerdekaan. Kebebasan
yang ada di Amerika/ Eropa tidak sama dengan yang
ada di Indonesia. HAM di Indonesia tetap dibatasi
oleh Aturan Perundang-undangan serta dikontrol
oleh nilai agama dan budaya.
2. Universalitas versus relatifisme budaya
Pertentangan antara prinsip universalitas dengan
nilai relativisme budaya seringkali sulit dielakkan.
PRINSIP UTAMA HAM
1. HAM ADALAH KONSEP ETIKA
2. HAM MENYATU DALAM SELURUH
ASPEK KEHIDUPAN
3. HAM BERLAKU UNIVERSAL
4. HAM TAK TERPISAHKAN DENGAN
KEWAJIBAN ASASI
5. HAM MENJADI PROGRAM
INTERNASIONAL
6. HAM BERKEMBANG SANGAT
DINAMIS
NILAI UTAMA HAM
1. KEMERDEKAAN
2. PERDAMAIAN
3. KESEDERAJATAN
4. KEADILAN
KONTEKSTUAL HAM DI
INDONESIA
1. HAM terdiri dari 10 hak asasi dan 4
kewajiban dasar
2. HAM sesuai dengan agama dan budaya
3. HAM dibatasi oleh aturan perundangundangan
4. HAM menjadi Program Nasional
5. HAM diperkuat oleh konstitusi dan
institusi
HAM DALAM LINTASAN
SEJARAH INTERNASIONAL
1.

2.
3.

Dalam Nats Alkitab juga pemahaman HAM tertuang yaitu,
apabila ditarik lebih jauh lagi keyakinan bahwa manusia
dilahirkan dalam kesamaan dan kebebasan sudah ada
sejak adanya manusia. Alkitab Perjanjian Lama melaporkan
bahwa manusia diciptakan mulia sebagai gambar Allah
(Kejadian 1:26). Jadi martabat manusia yang mulia bukan
ada dengan sendirinya tetapi merupakan sesuatu yang
dikaruniai oleh Allah. Tidak seorangpun berhak mencabut
hak-hak manusia kecuali pencipta itu sendiri. Begitu juga
pada Agama yang lainnya.
Piagam Magna Charta di Inggris 1215 M, kekuasaan raja
tidak absolut
“Tidak satupun dari kamu adalah yang beriman , kecuali
bila ia menginginkan untuk selamanya yang dia inginkan
juga untuk dirinya sendiri” (Islam).
4. “Lakukanlah pada orang lain hal yang kamu
ingin agar mereka lakukan kepadamu”
(Kristen)
5. “Jangan sakiti orang lain dengan cara yang
kamu sendiri akan merasakan sakit”
(Budha)
6. “jangan lakukan pada orang lain hal yang
bila
dilakukan
pada
dirimu
akan
menyebabkan penderitaan: ini adalah inti
darma Hindu.
7. Piagam PBB pada tahun 1945.
8. Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa
terbentuk 10 Desember 1948, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia.
LINTAS SEJARAH HAM DI
INDONESIA
1. Nilai HAM menyatu dengan peradaban
Misalnya : Konsep Dalihan pada Masyarakat
Batak (Tapanuli), Masyarakat Minahasa/Manado
( Sitou timou tumoutou), Masyarakat Bolaang
Mongondow : Mototabian, Mototompiaan bo
Mototanoban: (artinya Baku-baku sayang, bakubaku bae dan baku-baku inga ), Masyarakat
Sangihe : Somahe Kai Kahage ( Artinya Walau
Menentang Arus Tetap Bertahan )
2. Pembukaan UUD 1945 sarat dengan nilai-nilai
HAM
3. Terbentuknya Komnas HAM 1993
4. HAM berkembang pesat sejak era
reformasi dengan lahirnya Keppres Nomor
129 tahun 1998 tentang RANHAM I dan
Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang
RANHAM II Tahun 2004-2009 dan Perpres
Nomor 23 tahun 2011 tentang RANHAM III
2010-2014
5. Terbentuk Meneg Urusan HAM 1999
6. HAM go public
6 PRINSIP POKOK HAK ASASI
MANUSIA
1. Tidak bisa dibagi (indivisibility)
2. Saling bergantung dan berkaitan
(interdependence and interrelation)
3. Universal dan tidak dapat dicabut (universality
and inalienability)
4. Kesetaraan dan non diskriminasi (equality and
non-discrimination)
5. Partisipasi dan kontribusi (participation and
contribution)
6. Tanggung jawab Negara dan penegakan Hukum
(state responsibility and rule of law)
SUBJEK HAK ASASI MANUSIA
1. Pemegang Hak (Rights Holder).
Pemegang
hak adalah manusia sebagai individu
maupun kelompok yang memiliki
hak, yang wajib dihormati, dilindungi
dan dipenuhi oleh Negara.
2. Pemangku kewajiban dalam
pelaksanaan HAM adalah Negara.
2.Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk Aparat Negara baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara
melawan hukum, mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabut Hak Asasi
Manusia seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku (Pasal 1 Ayat 6 UU No. 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia)
Memaksakan tindakan-tindakan yang
bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok, atau
Memindahkan secara paksa anak-anak dari
kelompok tertentu ke kelompok lain (Pasal 8
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia)
6. Kejahatan Terhadap Kemanusiaan adalah
salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil berupa:
Pembunuhan
Pemusnahan
Perbudakan
Pengusiran atau pemindahan penduduk
secara paksa
Perampasan kemerdekaan atau
Perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenangwenang atau melanggar asasasas
ketentuan pokok Hukum Internasional
Penyiksaan
Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran
secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa
atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain
yang setara.
Penganiayaan terhadap suatu kelompok
tertentu atau perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, Ras,
Kebangsaan,Etnis, Budaya, Agama, Jenis
kelamin atau alasan lain yang telah diakui
secara universal sebagai hal yang dilarang
menurut Hukum Internasional.
Penganiayaan orang secara paksa atau
Kejahatan Apartheid (kelompok rasial atau
kelompok ras lain)
(Pasal 9 UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia)
7. Penyiksaan adalah Setiap perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit
atau penderitaan yang hebat, baik Jasmani maupun
Rohani, pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari
orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu
perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah
dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau
mengancam atau memaksa seseorang atau orang
ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan
pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit atau
penderitaan tersebut ditimbulkan oleh atas
hasutan
dari, dengan persetujuan, atau
sepengetahuan
siapapun dan atau pejabat publik (Pasal 1 Angka 4 UU
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia).
8. Penghilangan Orang Secara Paksa
adalah Tindakan yang dilakukan oleh
sipapun yang menyebabkan seseorang
tidak diketahui keberadaan dan
keadaannya (Penjelasan Pasal 33 Ayat 2
UU No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak
Asasi Manusia).
-

INSTRUMEN HAM NASIONAL
Undang-Undang Dasar 1945
TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
UU No. 3 Tahun 1977 tentang Peradilan
Anak
UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana
UU No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan
UU No. 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
- UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
- UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman
- UU No. 8 Tahun 2004 tentang Peradilan
Umum
- UU No. 9 Tahun 2004 tentang PTUN
- UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia
- Keppres Nomor 129 Tahun 1998 tentang
RANHAM I Tahun 1998-2003
-Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang
RANHAM II Tahun 2004-2009
-Perpres Nomor 23 Tahun 2011 tentang
RANHAM III Tahun 2011-2014
HAM DALAM UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea I
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Batang Tubuh UUD 1945 pada Pasal 27, 28, 29, 30,
31 dan 34
a. Pasal 27
- Segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan Pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya
- Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
b.

Pasal 28
- Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan
kehidupannya (Pasal 28 A)
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah (28 B ayat 1)
- Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi (28 B ayat 2)
- Hak untuk mangembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar (28 C ayat 1)
- Hak untuk mendapatkaf pen$idikan dan memperoleh
- Hak memajukan diri Dalam memperjuangkan haknya
secara kolektIf untuk membangun masyarakat bangsa
dan negaranya. (28 C ayat 2)
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta pengakuan yang
sama di hadapan hukum (28 B ayat 1)
- Hak untuk bekerja dan dapat imbalan serta
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja (28 D ayat 2)
- Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan (28 D ayat 3)
- Hak atas status kewarganegaraan (28 D ayat 4)
- Hak Kebebasan untuk memeluk agama dan
beribadah menurut agamanya (28 E ayat 1)
- Hak memilih pekerjaan (28 E ayat 1)
- Hak memilih kewarganegaraan (28 E ayat 1)
- Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkanya,serta berhak untuk kembali (28 E
ayat 1)
-Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya
(28 E ayat 2)
-Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat (28 E ayat 3)
-Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi
(28 F)
-Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat dan harta benda (28 G ayat 1)
-Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
yang merupakan hak asasi (28 G ayat 1)
-Hak untuk bebas dari penyiksaan (torture) dan
perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia. (28 G ayat 2)
- Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
(28 H ayat 1)
- Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (28 H ayat 1)
- Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
guna mencapai persamaan dan keadilan (28 H ayat 2)
- Hak atas jaminan sosial (28 H ayat 3)
- Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih
sewenang-wenang oleh siapapun (28 H ayat 4)
- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut (retroaktif) (28 I ayat 1)
- Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar
apapun dan hak mendapat perlindungan diskriminatif
tersebut (28 I ayat 2)
- Hak atas identitas budaya dan hak masyrakat tradisional
(28 ayat 3)
Pasal 29
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu (Pasal
29 ayat 2)
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999
10 HAK ASASI
1. Hak untuk Hidup
Hak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan
taraf hidup, hidup tentram, damai, bahagia, sejahtera dan
lingkungan hidup yang baik dan sehat
2. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
Hak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan
3. Hak Mengembangkan Diri
Hak memenuhi kebutuhan dasar, perlindungan bagi
pengembangan pribadi, memperoleh manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi, berkomunikasi dan
memperoleh informasi, memperjuangkan hak
pengembangan diri dan hak untuk melakukan pekerjaan
sosial
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999
10 HAK ASASI
4. Hak Memperoleh Keadilan
Hak memperoleh keadilan, dianggap tidak
bersalah, mendapatkan bantuan hukum, tidak
dituntut dua kali dalam perkara yang sama,
dan hak tidak dirampas seluruh harta
bendanya
5. Hak Atas Kebebasan Pribadi
Hak untuk tidak diperbudak keutuhan pribadi,
bebas memeluk agama dan kepercayaannya,
keyakinan politik, berserikat, menyampaikan
pendapat, status kewarganegaraan dan
bebas bergerak dan bertempat tinggal
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999
10 HAK ASASI

6.

7.

8.

Hak Atas Rasa Aman
Hak suaka, hak rasa aman, tidak diganggu tempat
kediaman, rahasia surat menyurat, bebas dari
penyiksaan, tidak ditangkap sewenang-wenang dan
hidup damai dan tentram
Hak Atas Kesejahteraan
Hak mempunyai milik, tidak dirampas hak miliknya,
pekerjaan yang layak dan upah yang adil, mendirikan
serikat pekerja, tempat tinggal yang layak, jaminan
sosial dan hak perawatan, pendidikan, dan bantuan
hukum bagi lansia dan orang cacat.
Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan
Hak memilih, di[ilih, diangkat dalam suatu jabatan, dan
usul/ pendapat untuk pemerintahan yang bersih dan
berwibawa
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999
10 HAK ASASI
9.

Hak Wanita
Hak keterwakilan wanita dalam pemerintahan,
kewarganegaraan, pendidikan, memilih/ dipilih,
perbuatan hukum sendiri, dan hak tanggung jawab
yang sama dengan suami dalam keluarga
10. Hak Anak
Hak perlindungan, hak untuk hidup, nama dan
kewarganegaraan, perawatan, pendidikan, beribadah,
mengetahui orang tuanya, dipelihara orangtuanya,
perlindungan hukum, tidak dipisah dari orang tua,
beristirahat dan bermain, mendapatkan kesehatan,
perlindungan eksploitasi ekonomi dan seksual, bebas
dari penganiayaan, mendapatkan bantuan hukum dan
tidak dirampas milik dan kebebasannya
EMPAT KEWAJIBAN DASAR
1. Wajib patuh pada Peraturan Perundangundangan , hukum tak tertulis dan hukum
internasional HAM yang telah diterima
Indonesia
2. Wajib ikut serta dalam upaya bela negara
3. Wajib menghormati HAM orang lain, moral,
etika dan tata tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4. Wajib tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan undang-undang
INSTRUMEN INTERNASIONAL
DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN
KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

HAK SIPIL:
1. Hak untuk menentukan nasib sendiri
2. Hak untuk hidup
3. Hak untuk tidak dihukum mati
4. Hak untuk tidak disiksa
5. Hak untuk tidak ditahan sewenang-wenang
6. Hak atas peradilan yang adil
INSTRUMEN INTERNASIONAL
DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN
KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

HAK-HAK POLITIK:
1. Hak untuk menyampaikan pendapat
2. Hak untuk berkumpul dan berserikat
3. Hak untuk mendapatkan persamaan
di depan umum
4. Hak untuk memilih dan dipilih
INSTRUMEN INTERNASIONAL
DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN
KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
HAK EKONOMI DAN SOSIAL:
1. Hak untuk bekerja
2. Hak untuk mendapatkan upah yang sama
3. Hak untuk tidak dipaksa bekerja
4. Hak untuk cuti
5. Hak atas makanan
6. Hak atas perumahan
7. Hak atas kesehatan
8. Hak atas Pendidikan
9. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang sehat
10. Hak untuk memperoleh perumahan yang layak
11. Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
memadai
HAK ASASI MANUSIA YANG
TIDAK DAPAT DIKURANGI
-

Hak Hidup
Hak untuk tidak disiksa
Hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani
Hak beragama
Hak untuk tidak diperbudak
Hak untuk diakui sebagai pribadi dan
persamaan dihadapan hukum
- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut (adalah HAM yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan
oleh siapapun, Pasal 4 UU No. 39 Tahun
1999)
PEMBERDAYAAN HAM
Salah satu yang mendasar, yang dihadapi
Indonesia sejak memproklamirkan sebagai
negara merdeka dan bardaulat adalah masalah
pengetahuan, pemahaman serta pembudayaan
HAM. Dalam Pasal 71 UU No. 39 Tahun 1999
ditegaskan bahwa : “Pemerintah wajib dan b
%rtanggungja7!b menghormati, me,indungi,
menegakkan dan memajukan HAM yang diatur
dalam undang-undang ini. Peraturan
perundang-undangan lain dan Hukum
Internasional tentang HAM yang diterima oleh
Negara RI.
Adapun tugas/ program Panitia tersebut adalah sebagai
berikut:
I. Panitia Nasional
a. Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM.
b. Persiapan pengesahan Instrumen HAM internasional;
c. Harmonisasi Rancangan dan Evaluasi peraturan
Perundang-undangan;
d. Pendidikan HAM;
e. Penerapan norma dan standar HAM;
f . Pelayanan Komunikasi masyarakat; dan
g. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.
II. Panitia Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
a. Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM;
b. Harmonisasi Rancangan dan Evaluasi Peraturan Daerah;
c. Pendidikan HAM;
d. Penerapan Norma dan Standar HAM;
e. Pelayanan Komunikasi masyarakat; dan
f . Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
SELAMAT BEKERJA
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pkn tentang Ham
Pkn tentang HamPkn tentang Ham
Pkn tentang HamFikram_72
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia555
 
HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)Syarah Hope
 
Slide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiSlide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiAntonius Gw
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human RightsSoya Odut
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaDwi Anita
 
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARABab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARArframadhan
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7
Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7
Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7freewarewords
 
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptSejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptFotografie
 
Penghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.pptPenghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.pptDelima Putri
 
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIAPKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIAPieter Schmidt
 
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi ManusiaMuhammad Lazuardi Nuriman
 

Mais procurados (20)

Pkn tentang Ham
Pkn tentang HamPkn tentang Ham
Pkn tentang Ham
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
Slide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiSlide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xii
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human Rights
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARABab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
 
Sk.3
Sk.3Sk.3
Sk.3
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7
Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7
Materi pendidikan kewarganegaraan kelas 7
 
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptSejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
 
Hak Asasi Manusia (PKn)
Hak Asasi Manusia (PKn)Hak Asasi Manusia (PKn)
Hak Asasi Manusia (PKn)
 
Penghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.pptPenghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.ppt
 
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIAPKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
 
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
 
Iv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusiaIv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusia
 

Destaque (7)

Slideshareryan
SlideshareryanSlideshareryan
Slideshareryan
 
Presentacion The HR BOUTIQUE
Presentacion The HR BOUTIQUEPresentacion The HR BOUTIQUE
Presentacion The HR BOUTIQUE
 
Artikel bornogfritid
Artikel bornogfritidArtikel bornogfritid
Artikel bornogfritid
 
Yupana Dinamica
Yupana DinamicaYupana Dinamica
Yupana Dinamica
 
Marketrook-2014
Marketrook-2014Marketrook-2014
Marketrook-2014
 
Compendiov5
Compendiov5Compendiov5
Compendiov5
 
Curso De Eletronica 2
Curso De Eletronica 2Curso De Eletronica 2
Curso De Eletronica 2
 

Semelhante a Qowa1350359645

Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamAwis Mirad
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusiayuliansafa
 
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa Hak
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa HakHak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa Hak
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa HakAhmadAhadiYusufSetya
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
hak_asasi_manusia_HUKUM.ppt
hak_asasi_manusia_HUKUM.ppthak_asasi_manusia_HUKUM.ppt
hak_asasi_manusia_HUKUM.pptssuser3bb723
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaboscobahy1
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalahkujays
 
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Abdul Kasim
 
Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...
Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...
Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...zxmuadz
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilayantowiyulyanto
 
hak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppthak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.pptalamsyah263446
 
hak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppthak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.pptssuser8dd3a5
 
hak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppthak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.pptYohannesBarus1
 
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentHak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentAhmadAhadiYusufSetya
 

Semelhante a Qowa1350359645 (20)

Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-ham
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
 
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa Hak
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa HakHak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa Hak
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusiaa Hak
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
hak_asasi_manusia_HUKUM.ppt
hak_asasi_manusia_HUKUM.ppthak_asasi_manusia_HUKUM.ppt
hak_asasi_manusia_HUKUM.ppt
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
HAK AZASI MANUSIA - HAM
HAK AZASI MANUSIA - HAMHAK AZASI MANUSIA - HAM
HAK AZASI MANUSIA - HAM
 
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
 
Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...
Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...
Jenis Bentuk HAM Menurut Berbagai Sumber (sesuai UUD) Hak dan Kewajiban Warga...
 
Hak Asasi Manusia.pptx
Hak Asasi Manusia.pptxHak Asasi Manusia.pptx
Hak Asasi Manusia.pptx
 
ulum presentasi
ulum presentasiulum presentasi
ulum presentasi
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
 
hak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppthak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppt
 
hak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppthak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppt
 
hak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppthak_asasi_manusia_lis.ppt
hak_asasi_manusia_lis.ppt
 
hak_asasi_manusia_.pptx
hak_asasi_manusia_.pptxhak_asasi_manusia_.pptx
hak_asasi_manusia_.pptx
 
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentHak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
 

Qowa1350359645

  • 1. SEJARAH, KONSEP DAN INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA Oleh: KEPALA DIVISI PELAYANAN HUKUM DAN HAM KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA DRS. ROSMAN SIREGAR, SH, MH Disampaikan Pada : Kegiatan Musyawarah/Dialog Tokoh-Tokoh Agama se Sulut Tahun 2012.
  • 2. HAK Kebenaran Kewenangan ASASI Hal yang amat mendasar Tidak boleh tidak ada MANUSIA Manusia yang hidup Sejak dalam kandungan
  • 3. Kebenaran yang mendasar yang dititipkan pada diri manusia agar dapat menjalani hidupnya dengan baik dan terhormat.
  • 4. 1. LATAR BELAKANG SEJARAH LAHIRNYA HAM  Piagam Magna Charta Inggris 1215 M  Kekuasaan raja absolut Merugikan rakyat banyak PENGUASA JANGAN SEWENANG-WENANG
  • 5. DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 10 DESEMBER 1948 Perang hanya menguntungkan segelintir pihak Merugikan umat manusia JANGAN ADA PERANG YANG PUNYA KEKUATAN JANGAN SEWENANGWENANG WUJUDKAN PERDAMAIAN Prinsip HAM itu menjunjung tinggi Martabat Manusia (Human Dignity), agar tetap menjadi mahluk yang mulia
  • 6. 2. MENJADI PARAMETER PEMBANGUNAN INTERNASIONAL Sudah menjadi kesepakatan Internasional bahwa negara yang mengabaikan HAM, apalagi melanggar HAM akan dikucilkan dari pergaulan Internasional, sanksi yang diberikan juga bermacam-macam tergantung dari kesepakatan bersama.
  • 7. 3. SESUAI DENGAN NILAI AGAMA DAN BUDAYA BANGSA Intisari ajaran agama itu adalah kedamaian dan ketenteraman, sedang budaya masing-masing etnis di Indonesia sudah menjadikan HAM sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang berwujud kebiasaan, Pribahasa ataupun adat istiadat.
  • 8. 4. PEMERINTAH INDONESIA MENJADIKAN HAM SEBAGAI SALAH SATU PROGRAM NASIONAL DAN DIDUKUNG OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 5. HAM GO PUBLIC DAN MENJADI KONTROL SOSIAL
  • 9. QODRAT HAM adalah anugerah dari Tuhan untuk setiap manusia agar hidupnya tetap terhormat. HAKIKI HAM melekat pada setiap manusia, tanpa memandang latar belakang kehidupannya. UNIVERSAL HAM itu berlaku umum TDK BOLEH DICABUT Dalam keadaan bagaimanapun, HAM setiap orang tetap ada. TDK DAPAT DIBAGI HAM itu tidak dapat diwakili, dialihkan ataupun dipisah-pisah
  • 10. 1. KEBEBASAN/ KEMERDEKAAN Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka, diharapkan juga merdeka dalam menjalani hidupnya, misalnya merdeka memilih negara, tempat tinggal, bergerak, berkeluarga, berkumpul, berserikat, mendapatkan pekerjaan, dll. Demokrasi termasuk bagian dari nilai kebebasan. 2. KEMANUSIAAN/ PERDAMAIAN Manusia dalam menjalani kehidupannya juga mendambakan ketentraman, bebas dari rasa takut, terjamin keamanannya dan senantiasa dalam suasana damai.
  • 11. 3. KEADILAN/ KESEDERAJATAN/ PERSAMAAN Diperlakukan secara wajar dan adil, tidak membeda-bedakan dengan alasan apapun, tanpa diskriminasi serta mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupannya adalah bagian dari nilai-nilai dasar HAM.
  • 12. 1. HAK SIPIL DAN POLITIK (Generasi I)  Mengedepankan hak-hak individu  Dikembangkan di Amerika 2. HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA (Generasi II)  Mengedepankan hak-hak kolektif  Dikembangkan di negara-negara Blok Timur 3. HAK ATAS PEMBANGUNAN (Generasi III)  Gabungan Generasi I dan II
  • 13. 1. HAM di Indonesia dibatasi oleh Aturan Per-UU-an Bangsa Indonesia mempunyai jati diri yang khas Indonesia, karena itu HAM-nya juga bersifat spesifik. Misalnya soal kebebasan/ kemerdekaan. Kebebasan yang ada di Amerika/ Eropa tidak sama dengan yang ada di Indonesia. HAM di Indonesia tetap dibatasi oleh Aturan Perundang-undangan serta dikontrol oleh nilai agama dan budaya. 2. Universalitas versus relatifisme budaya Pertentangan antara prinsip universalitas dengan nilai relativisme budaya seringkali sulit dielakkan.
  • 14. PRINSIP UTAMA HAM 1. HAM ADALAH KONSEP ETIKA 2. HAM MENYATU DALAM SELURUH ASPEK KEHIDUPAN 3. HAM BERLAKU UNIVERSAL 4. HAM TAK TERPISAHKAN DENGAN KEWAJIBAN ASASI 5. HAM MENJADI PROGRAM INTERNASIONAL 6. HAM BERKEMBANG SANGAT DINAMIS
  • 15. NILAI UTAMA HAM 1. KEMERDEKAAN 2. PERDAMAIAN 3. KESEDERAJATAN 4. KEADILAN
  • 16. KONTEKSTUAL HAM DI INDONESIA 1. HAM terdiri dari 10 hak asasi dan 4 kewajiban dasar 2. HAM sesuai dengan agama dan budaya 3. HAM dibatasi oleh aturan perundangundangan 4. HAM menjadi Program Nasional 5. HAM diperkuat oleh konstitusi dan institusi
  • 17. HAM DALAM LINTASAN SEJARAH INTERNASIONAL 1. 2. 3. Dalam Nats Alkitab juga pemahaman HAM tertuang yaitu, apabila ditarik lebih jauh lagi keyakinan bahwa manusia dilahirkan dalam kesamaan dan kebebasan sudah ada sejak adanya manusia. Alkitab Perjanjian Lama melaporkan bahwa manusia diciptakan mulia sebagai gambar Allah (Kejadian 1:26). Jadi martabat manusia yang mulia bukan ada dengan sendirinya tetapi merupakan sesuatu yang dikaruniai oleh Allah. Tidak seorangpun berhak mencabut hak-hak manusia kecuali pencipta itu sendiri. Begitu juga pada Agama yang lainnya. Piagam Magna Charta di Inggris 1215 M, kekuasaan raja tidak absolut “Tidak satupun dari kamu adalah yang beriman , kecuali bila ia menginginkan untuk selamanya yang dia inginkan juga untuk dirinya sendiri” (Islam).
  • 18. 4. “Lakukanlah pada orang lain hal yang kamu ingin agar mereka lakukan kepadamu” (Kristen) 5. “Jangan sakiti orang lain dengan cara yang kamu sendiri akan merasakan sakit” (Budha) 6. “jangan lakukan pada orang lain hal yang bila dilakukan pada dirimu akan menyebabkan penderitaan: ini adalah inti darma Hindu. 7. Piagam PBB pada tahun 1945. 8. Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk 10 Desember 1948, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
  • 19. LINTAS SEJARAH HAM DI INDONESIA 1. Nilai HAM menyatu dengan peradaban Misalnya : Konsep Dalihan pada Masyarakat Batak (Tapanuli), Masyarakat Minahasa/Manado ( Sitou timou tumoutou), Masyarakat Bolaang Mongondow : Mototabian, Mototompiaan bo Mototanoban: (artinya Baku-baku sayang, bakubaku bae dan baku-baku inga ), Masyarakat Sangihe : Somahe Kai Kahage ( Artinya Walau Menentang Arus Tetap Bertahan ) 2. Pembukaan UUD 1945 sarat dengan nilai-nilai HAM
  • 20. 3. Terbentuknya Komnas HAM 1993 4. HAM berkembang pesat sejak era reformasi dengan lahirnya Keppres Nomor 129 tahun 1998 tentang RANHAM I dan Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang RANHAM II Tahun 2004-2009 dan Perpres Nomor 23 tahun 2011 tentang RANHAM III 2010-2014 5. Terbentuk Meneg Urusan HAM 1999 6. HAM go public
  • 21. 6 PRINSIP POKOK HAK ASASI MANUSIA 1. Tidak bisa dibagi (indivisibility) 2. Saling bergantung dan berkaitan (interdependence and interrelation) 3. Universal dan tidak dapat dicabut (universality and inalienability) 4. Kesetaraan dan non diskriminasi (equality and non-discrimination) 5. Partisipasi dan kontribusi (participation and contribution) 6. Tanggung jawab Negara dan penegakan Hukum (state responsibility and rule of law)
  • 22. SUBJEK HAK ASASI MANUSIA 1. Pemegang Hak (Rights Holder). Pemegang hak adalah manusia sebagai individu maupun kelompok yang memiliki hak, yang wajib dihormati, dilindungi dan dipenuhi oleh Negara. 2. Pemangku kewajiban dalam pelaksanaan HAM adalah Negara.
  • 23. 2.Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk Aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum, mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 Ayat 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia)
  • 24. Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, atau Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (Pasal 8 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia)
  • 25. 6. Kejahatan Terhadap Kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa: Pembunuhan Pemusnahan Perbudakan Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
  • 26. Perampasan kemerdekaan atau Perampasan kebebasan fisik lain secara sewenangwenang atau melanggar asasasas ketentuan pokok Hukum Internasional Penyiksaan Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara.
  • 27. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, Ras, Kebangsaan,Etnis, Budaya, Agama, Jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut Hukum Internasional. Penganiayaan orang secara paksa atau Kejahatan Apartheid (kelompok rasial atau kelompok ras lain) (Pasal 9 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia)
  • 28. 7. Penyiksaan adalah Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik Jasmani maupun Rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan siapapun dan atau pejabat publik (Pasal 1 Angka 4 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia).
  • 29. 8. Penghilangan Orang Secara Paksa adalah Tindakan yang dilakukan oleh sipapun yang menyebabkan seseorang tidak diketahui keberadaan dan keadaannya (Penjelasan Pasal 33 Ayat 2 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia).
  • 30. - INSTRUMEN HAM NASIONAL Undang-Undang Dasar 1945 TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM UU No. 3 Tahun 1977 tentang Peradilan Anak UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
  • 31. - UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian - UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman - UU No. 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum - UU No. 9 Tahun 2004 tentang PTUN - UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia - Keppres Nomor 129 Tahun 1998 tentang RANHAM I Tahun 1998-2003 -Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang RANHAM II Tahun 2004-2009 -Perpres Nomor 23 Tahun 2011 tentang RANHAM III Tahun 2011-2014
  • 32. HAM DALAM UUD 1945 1. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea I Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. 2. Batang Tubuh UUD 1945 pada Pasal 27, 28, 29, 30, 31 dan 34 a. Pasal 27 - Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya - Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
  • 33. b. Pasal 28 - Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal 28 A) - Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (28 B ayat 1) - Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (28 B ayat 2) - Hak untuk mangembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar (28 C ayat 1) - Hak untuk mendapatkaf pen$idikan dan memperoleh - Hak memajukan diri Dalam memperjuangkan haknya secara kolektIf untuk membangun masyarakat bangsa dan negaranya. (28 C ayat 2)
  • 34. - Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum (28 B ayat 1) - Hak untuk bekerja dan dapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (28 D ayat 2) - Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (28 D ayat 3) - Hak atas status kewarganegaraan (28 D ayat 4) - Hak Kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya (28 E ayat 1) - Hak memilih pekerjaan (28 E ayat 1) - Hak memilih kewarganegaraan (28 E ayat 1) - Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya,serta berhak untuk kembali (28 E ayat 1)
  • 35. -Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya (28 E ayat 2) -Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (28 E ayat 3) -Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi (28 F) -Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda (28 G ayat 1) -Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (28 G ayat 1) -Hak untuk bebas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia. (28 G ayat 2)
  • 36. - Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat (28 H ayat 1) - Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (28 H ayat 1) - Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaan dan keadilan (28 H ayat 2) - Hak atas jaminan sosial (28 H ayat 3) - Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun (28 H ayat 4) - Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif) (28 I ayat 1) - Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan hak mendapat perlindungan diskriminatif tersebut (28 I ayat 2) - Hak atas identitas budaya dan hak masyrakat tradisional (28 ayat 3)
  • 37. Pasal 29 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (Pasal 29 ayat 2)
  • 38. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI 1. Hak untuk Hidup Hak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf hidup, hidup tentram, damai, bahagia, sejahtera dan lingkungan hidup yang baik dan sehat 2. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan Hak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan 3. Hak Mengembangkan Diri Hak memenuhi kebutuhan dasar, perlindungan bagi pengembangan pribadi, memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, berkomunikasi dan memperoleh informasi, memperjuangkan hak pengembangan diri dan hak untuk melakukan pekerjaan sosial
  • 39. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI 4. Hak Memperoleh Keadilan Hak memperoleh keadilan, dianggap tidak bersalah, mendapatkan bantuan hukum, tidak dituntut dua kali dalam perkara yang sama, dan hak tidak dirampas seluruh harta bendanya 5. Hak Atas Kebebasan Pribadi Hak untuk tidak diperbudak keutuhan pribadi, bebas memeluk agama dan kepercayaannya, keyakinan politik, berserikat, menyampaikan pendapat, status kewarganegaraan dan bebas bergerak dan bertempat tinggal
  • 40. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI 6. 7. 8. Hak Atas Rasa Aman Hak suaka, hak rasa aman, tidak diganggu tempat kediaman, rahasia surat menyurat, bebas dari penyiksaan, tidak ditangkap sewenang-wenang dan hidup damai dan tentram Hak Atas Kesejahteraan Hak mempunyai milik, tidak dirampas hak miliknya, pekerjaan yang layak dan upah yang adil, mendirikan serikat pekerja, tempat tinggal yang layak, jaminan sosial dan hak perawatan, pendidikan, dan bantuan hukum bagi lansia dan orang cacat. Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan Hak memilih, di[ilih, diangkat dalam suatu jabatan, dan usul/ pendapat untuk pemerintahan yang bersih dan berwibawa
  • 41. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI 9. Hak Wanita Hak keterwakilan wanita dalam pemerintahan, kewarganegaraan, pendidikan, memilih/ dipilih, perbuatan hukum sendiri, dan hak tanggung jawab yang sama dengan suami dalam keluarga 10. Hak Anak Hak perlindungan, hak untuk hidup, nama dan kewarganegaraan, perawatan, pendidikan, beribadah, mengetahui orang tuanya, dipelihara orangtuanya, perlindungan hukum, tidak dipisah dari orang tua, beristirahat dan bermain, mendapatkan kesehatan, perlindungan eksploitasi ekonomi dan seksual, bebas dari penganiayaan, mendapatkan bantuan hukum dan tidak dirampas milik dan kebebasannya
  • 42. EMPAT KEWAJIBAN DASAR 1. Wajib patuh pada Peraturan Perundangundangan , hukum tak tertulis dan hukum internasional HAM yang telah diterima Indonesia 2. Wajib ikut serta dalam upaya bela negara 3. Wajib menghormati HAM orang lain, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 4. Wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan undang-undang
  • 43. INSTRUMEN INTERNASIONAL DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA HAK SIPIL: 1. Hak untuk menentukan nasib sendiri 2. Hak untuk hidup 3. Hak untuk tidak dihukum mati 4. Hak untuk tidak disiksa 5. Hak untuk tidak ditahan sewenang-wenang 6. Hak atas peradilan yang adil
  • 44. INSTRUMEN INTERNASIONAL DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA HAK-HAK POLITIK: 1. Hak untuk menyampaikan pendapat 2. Hak untuk berkumpul dan berserikat 3. Hak untuk mendapatkan persamaan di depan umum 4. Hak untuk memilih dan dipilih
  • 45. INSTRUMEN INTERNASIONAL DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA HAK EKONOMI DAN SOSIAL: 1. Hak untuk bekerja 2. Hak untuk mendapatkan upah yang sama 3. Hak untuk tidak dipaksa bekerja 4. Hak untuk cuti 5. Hak atas makanan 6. Hak atas perumahan 7. Hak atas kesehatan 8. Hak atas Pendidikan 9. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang sehat 10. Hak untuk memperoleh perumahan yang layak 11. Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai
  • 46. HAK ASASI MANUSIA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGI - Hak Hidup Hak untuk tidak disiksa Hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani Hak beragama Hak untuk tidak diperbudak Hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum - Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (adalah HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun, Pasal 4 UU No. 39 Tahun 1999)
  • 47. PEMBERDAYAAN HAM Salah satu yang mendasar, yang dihadapi Indonesia sejak memproklamirkan sebagai negara merdeka dan bardaulat adalah masalah pengetahuan, pemahaman serta pembudayaan HAM. Dalam Pasal 71 UU No. 39 Tahun 1999 ditegaskan bahwa : “Pemerintah wajib dan b %rtanggungja7!b menghormati, me,indungi, menegakkan dan memajukan HAM yang diatur dalam undang-undang ini. Peraturan perundang-undangan lain dan Hukum Internasional tentang HAM yang diterima oleh Negara RI.
  • 48. Adapun tugas/ program Panitia tersebut adalah sebagai berikut: I. Panitia Nasional a. Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM. b. Persiapan pengesahan Instrumen HAM internasional; c. Harmonisasi Rancangan dan Evaluasi peraturan Perundang-undangan; d. Pendidikan HAM; e. Penerapan norma dan standar HAM; f . Pelayanan Komunikasi masyarakat; dan g. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan. II. Panitia Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota a. Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM; b. Harmonisasi Rancangan dan Evaluasi Peraturan Daerah; c. Pendidikan HAM; d. Penerapan Norma dan Standar HAM; e. Pelayanan Komunikasi masyarakat; dan f . Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan