Dokumen tersebut membahas gangguan kepribadian dan mengklasifikasikannya menjadi 3 kelompok utama. Kelompok A menyangkut kepribadian yang dianggap aneh atau eksentrik seperti paranoid, skizoid dan skizotipal. Kelompok B menyangkut kepribadian yang dramatis, emosional atau tidak menentu seperti antisosial dan borderline. Kelompok C menyangkut kepribadian yang cemas seperti menghindari dan obsesif kompulsif.
2. PENGERTIAN
Pola perilaku atau cara berhubungan
dengan orang lain yang benar-benar
kaku.
Kekakuan tersebut menghalangi
mereka untuk menyesuaikan diri
terhadap tuntutan eksternal.
3. Klasifikasi Menurut Diagnostik and
Statistical Manual of Mental
Disorders edisi keempat (DSM-IV)
KELOMPOK A : Orang yang dianggap aneh atau eksentrik.
PARANOID
SKIZOID
SKIZOTIPAL
KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau eratik (tidak
menentu)
ANTISOSIAL
BORDERLINE
HISTRIONIK
NARSISISTIK
KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan
AVOIDANT
DEPENDEN
OBSESIF KOMPULSIF
4. KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN
PARANOID
Ciri utama: perasaan curiga yang
berulang-cenderung untuk
menginterpretasi perilaku orang lain
sebagai hal yang mengancam atau
merendahkan.
Sangat tidak percaya pada orang lain
Hubungan sosialnya buruk
Masih bisa bekerja
Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata
atau yang dibayangkan
5. Lanjutan
Mudah marah jika merasa diperlakukan
dengan tidak baik
Tidak mempercayakan rahasia pribadinya
pada orang lain
Mempertanyakan ketulusan dalam
persahabatan
Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat
Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati)
dan selalu waspada terhadap sesuatu yang
mengancam
Menolak untuk disalahkan walau ada bukti
6. Lanjutan..
Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik,
pembohong dan tidak punya rasa humor
Cenderung argumentatif
Cenderung tidak mencari penanganan
Memandang orang lain sebgai penyebab
dari masalah mereka
Laki-laki > perempuan
7. KRITERIA DIAGNOSTIK PARANOID DALAM DSM
IV
A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif
(menyebar) kepada orang lain sehingga motif mereka
dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam konteks, seperti yang
ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:
(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain
memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati
dirinya.
(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada
tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman
atau rekan kerja.
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena
takut yang tidak perlu bahwa informasi akan
digunakan secara jahat melawan dirinya.
8. Lanjutan
(4).membaca arti merendahkan atau
mengancam yang tersembunyi dari ucapan
atau kejadian yang biasa.
(5).secara persisten menanggung dendam
yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera
atau kelalaian.
(6).merasakan serangan terhadap karakter
atau reputasinya yang tidak tampak bagi
orang lain dan dengan cepat bereaksi
secara marah atau balas menyerang.
(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa
pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra
seksual.
9. Lanjutan
B. Tidak terjadi semata-mata selama
perjalanan skozfrenia, suatu gangguan
mood dengan ciri psikotik, atau gangguan
psikotik lain dan bukan karena efek
fisiologis langsung dari kondisi medis
umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum
onset skizoffrenia, tambahkan
“pramorbid”, misalnya “gangguan
kepribadian paranoid (pramorbid)”.
10. DIAGNOSIS BANDING
Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan
waham yang terpaku
Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan
halusinasi dan pikiran formal
Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid,
mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan dan
rusuh dalam persahabatan dengan orang lain
Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid
tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang riwayat
perilaku antisosial yang muncul
Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri
dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki
gagasan paranoid
11. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Pada beberapa orang gangguan
kepribadian paranoid terjadi seumur hidup
Seringkali menjadi tanda munculnya
skizofrenia
Pada sebagian orang, pasien memiliki
masalah seumur hidup dan memiliki
masalah perkawinan serta pekerjaan
12. KELOMPOK A -> Aneh & Eksentrik
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal
dan extreme loner.
Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”),
dalam kadar yang lebih rendah dari skizofrenia
Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf
yang kuat
Mereka tampak menjaga jarak
Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional,
jarang tersenyum atau salam kepada orang lain
Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding
skizofrenia
13. Lanjutan
Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah
Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis,
namun pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif
mengembangkan ikatan emosionalnya dengan
pasangan
Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner
life, misalnya terlihat tidak minat secara seksual tapi
menjadi voyeuristik dan tertarik dengan pornografi
Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat,
rasa ingin tahu yang mendalam akan orang lain dan
harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan
Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan
dengan rasa mendalam thd hewan
14. KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOID DALAM DSM
IV
A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang
pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan
interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan
dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga
(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain
(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada,
aktivitas
(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
15. Lanjutan
(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik
orang lain
(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan
atau pendataran afektivitas
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain atau
suatu gangguan perkembangan pervasif dan
bukan karena efek fisiologis langsung dari
kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya
“gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.
16. DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara
skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang
berhasil. Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi.
Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan
keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung
melakukan proyeksi atas perasaan mereka.
OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang
lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.
Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien
skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan
komunikasi.
Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien
memiliki masih minat sosial.
17. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Onset biasanya pada masa anak-anak
awal
Gangguan berlangsung lama tapi tidak
selalu seumur hidup
18. KELOMPOK A -> Aneh & Eksentrik
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN
SKIZOTIPAL
Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir
dan berperilaku, namun tanpa ciri psikotik
yang jelas.
Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi
sosial, bahkan saat sedang berinteraksi
dengan orang yang dikenalnya.
Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan
dengan pikiran paranoid (takut akan disakiti
orang lain)
Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi
dan keyakinan yang ganjil.
19. Lanjutan…
Mengembangkan ideas of reference: sebuah
bentuk pikiran delusional dimana seseorang
membaca makna pribadi dari perilaku orang
lain atau peristiwa eksternal, seperti
keyakinan bahwa orang lain sedang
membicarakan mereka.
Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”,
seperti keyakinan bahwa mereka memiliki
indera keenam atau bahwa orang lain dapat
merasakan perasaan mereka.
Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau
abstrak dalam artian yang tidak biasa,
sehingga sulit dipahami
20. Lanjutan…
Penampilan mereka berantakan, menunjukkan
sikap dan perilaku yang tidak umum seperti
berbicara sendiri saat bersama orang lain
Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi
Cenderung menarik diri secara sosial dan
menjaga jarak
Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-
orang yang tidak dikenal
Laki-laki > perempuan
Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan
dengan budaya atau ritual agama seperti voodoo
dan keyakinan magis lainnya
21. KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOTIPAL DALAM
DSM IV
A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai
oleh ketidaksenangan akut dengan, dan penurunan kapasitas
untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif
atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti
yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference)
(kecuali waham yang menyangkut diri sendiri)
(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi
perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural (misalnya,
percaya takhyul, percaya dapat melihat apa yang akan
terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak dan remaja,
khayalan atau preokupasi yang kacau)
22. Lanjutan
(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk
ilusi tubuh
(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-
samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu
berbelit-belit atau stereotipik)
(5).kecurigaan atau ide paranoid
(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas
(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik
atau janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak
menghilang dengan keakraban dan cenderung
disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang
pertimbangan negatif tentang diri sendiri
23. Lanjutan
B. Tidak terjadi semata-mata selama
perjalanan skozfrenia, suatu gangguan
mood dengan ciri psikotik, atau gangguan
psikotik lain atau suatu gangguan
perkembangan pervasif.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum
onset skizofrenia, tambahkan “pramorbid”,
misalnya “gangguan kepribadian skizotipal
(pramorbid)”.
24. DIAGNOSIS BANDUNG
Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal
memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran,
persepsi dan komunikasi dan memiliki
riwayat keluarga skizofrenik
Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak
memiliki ciri-ciri psikosis
Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid
memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak
memiliki perilaku aneh
25. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
10% pasien skizotipal melakukan bunuh
diri
Pasien skizotipal sebagian besar
dilaporkan memiliki gangguan skizofrenia
Skizotipal merupakan kepribadian
premorbid dari skizofrenia
Banyak pasien yang mempertahankan
kepribadian skizotipalnya seumur hidup,
menikah dan bekerja dengan tetap
mempertahankan keanehannya
26. KELOMPOK B -> Dramatis, Emosional Atau
Eratik (Tidak Menentu)
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL
Ditandai dengan perilaku antisosial dan
tidak bertanggung jawab serta kurangnya
penyesalan untuk kesalahan mereka
Secara berulang melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan sering
melanggar hukum
Mengabaikan norma dan konvensi sosial,
impulsif dan gagal membina komitmen
interpersonal dan pekerjaan
27. Lanjutan…
Sering pula menunjukkan kharisma dalam
penampilan mereka
IQ minimal rata-rata
Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan
saat berhadapan dengan situasi yang
mengancam, kurang rasa bersalah dan
penyesalan atas kesalahan mereka
Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis
pada fungsi psikis
Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi
sosial
28. Lanjutan…
Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
DIMENSI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self
centeredness, kurang empati, keji, tidak
menyesal atas kesalahan, tidak
menghargai perasaan dan kesejahteraan
orang lain, tidak bertanggung jawab, tidak
peka dengan kebutuhan orang lain,
29. Lanjutan…
DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial,
sering berhadapan dengan hukum,
riwayat kerja yang minim dan hubungan
tidak stabil, impulsif, memiliki masalah
perkawinan, tidak memiliki rencana
jangka panjang, melakukan kekerasan,
penyalahgunaan obat dan alkohol
30. KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.ANTISOSIAL DALAM DSM IV
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar
hak orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti
yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna
menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang
ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan
yang menjadi dasar penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang
kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau
menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan
atau kesenangan pribadi
31. Lanjutan
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh
perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri
atau orang lain
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti
ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk
mempertahankan perilaku kerja atau menghormati
kewajiban finansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh
acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah
disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
32. Lanjutan
C. Terdapat tanda-tanda gangguan
konduksi dengan onset sebelum usia 15
tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak
semata-mata selama perjalanan
skizofrenia atau suatu episode manik
33. DIAGNOSIS BANDING
Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial
melibatkan banyak bidang dalam
kehidupan seseorang.
Penyalahgunaan zat dan
gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada
masa anak-anak dan terus memasuki
kehidupan dewasa, kedua diagnosis
harus didiagnosis.
Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak
diperlukan jika terdapat diagnosis MR,
skizofrenia atau mania
34. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi
pada masa remaja akhir
Biasanya gejala akan menurun seiring
dengan bertambahnya usia
Banyak pasien yang mengalami gejala
somatisasi dan keluhan fisik
Seringkali disertai dengan gangguan
depresif, penyalahgunaan zat dan alkohol
35. KELOMPOK B -> Dramatis, Emosional
Atau Eratik (Tidak Menentu)
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN
BORDERLINE
Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra
diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls
Perilakunya berada pada batas(ambang) antara
NEUROSIS dan PSIKOSIS
Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu
serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan
pada waktu lainnya
Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai
pada depresi dan kecemasan yang masing-masing
berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari
36. Lanjutan
Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka
berada dalam perasaan kosong dan kebosanan terus
menerus
Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan
dan rentan terhadap perkelahian
Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari
dengan orang yang baru dikenal, aktivitas seksual
sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif
dalam belanja, berjudi, dsb
Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive
seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta
percobaan bunuh diri yang aktual misalnya berusaha
mengiris pergelangan tangan atau menyundut
tubuhnya dengan rokok
37. Lanjutan
Mereka sangat takut akan sendirian dan akan
melakukan usaha-usaha nekat untuk menghindari
perasaan ditinggalkan
Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi
pribadi yang menuntut secara sosial
Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan
mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial
Perasaan mereka terhadap orang lain sangat
mendalam dan berubah-ubah
Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan
yang ekstrem (saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan
memendam kebencian (saat mereka merasa
terabaikan)
Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat
dan menggebu-gebu
38. Lanjutan
Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan
penuh kebencian saat hubungan berakhir atau
saat mereka merasa orang tersebut gagal dalam
memenuhi kebutuhan mereka
Mereka memiliki hubungan yang sangat
bermasalah dengan keluarga dan memiliki riwayat
traumatis saat anak-anak seperti kehilangan atau
perpisahan dengan orang tua, penganiayaan,
kekerasan atau pengabaian
Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut
dukungan yang besar pada terapis, menelepon
terus menerus atau pura-pura bunuh diri untuk
mendapat dukungan atau meninggalkan terapis
secara dini.
39. KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.BORDERLINE DALAM
DSM IV
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal,
citra diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa
dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks,
seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan
yang nyata atau khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku
bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria
5
(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat
yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim
idealisasi dan devaluasi
(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri
yang tidak stabil secara jelas dan persisten
40. Lanjutan
(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang
membahayakan diri sendiri (misalnya
berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gila-
gilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku
bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam
kriteria 5
(5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang
berulangkali, atau perilaku mutilasi diri
(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang
jelas (misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau
kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan
jarang lebih dari beberapa hari)
(7).perasaan kosong yang kronis
(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau
kesulitan dalam mengendalikan kemarahan(misalnya
sering menunjukkan temper,marah terus
menerus,perkelahian fisik berulangkali)
42. DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia -> BPD tidak ada episode
psikotik, gangguan pikiran dan tanda
skizofrenik lain yang berkepanjangan
Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan
gagasan yang aneh, dan pikiran yang
sangat aneh
43. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Gangguan ini cukup stabil dan pasien
menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu
Penelitian longitudinal menunjukkan
gangguan ini tidak mengarah ke
skizofrenia
Namun, rentan untuk mengalami episode
gangguan depresi berat
Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia
40 tahun
44. KELOMPOK B -> Dramatis, Emosional Atau
Eratik (Tidak Menentu)
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan
perhatian, pujian, dukungan berulang dan persetujuan
Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang
besar untuk menjadi pusat perhatian
Cenderung dramatis dan emosional namun emosi
mereka tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah
berubah
Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan
saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat
marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut
mereka yang baru
Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat
orang lain mengecewakan mereka
45. Lanjutan
Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak
agar orang lain meninggalkan aktivitasnya dan segera
membawanya ke dokter
Mereka cenderung self centered dan tidak toleran
terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin apa
yang mereka inginkan saat mereka menginginkannya
Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan
penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain
Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak
aksesoris
Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih,
kecewa dan marah.
46. KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.HISTRIONIK DALAM
DSM IV
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang
berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada
lima (atau lebih) berikut:
(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak
merupakan pusat perhatian
(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh
godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku
provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan
ekspresi emosi yang dangkal
(4).secara terus menerus menggunakan penampilan fisik
untuk menarik perhatian kepada dirinya
47. Lanjutan
(5).memiliki gaya bicara yang sangat
impresionistik dan tidak memiliki perincian
(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal
dan ekspresi emosi yang berlebihan
(7).mudah disugesti yaitu mudah
dipengaruhi oleh orang lain dan situasi
(8).menganggap hubungan menjadi lebih
intim ketimbang keadaan sebenarnya
48. DIAGNOSIS BANDING
BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik,
cuma pada BPD lebih sering ditemukan
usaha bunuh diri, difusi identitas dan
episode psikotik singkat
Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama
dengan histrionik
Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif ->
mungkin perlu mendapatkan diagnosis
penyerta gangg.kepr.histrionik
49. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Dengan bertambahnya usia, pasien
cenderung menunjukkan gejala yang
lebih sedikit
Mereka adalah pencari sensasi dan
mungkin terlibat masalah hukum,
penyalahgunaan obat dan zat
terlarang
50. KELOMPOK B -> Dramatis, Emosional Atau
Eratik (Tidak Menentu)
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK
Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang
berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan
kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan
Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas
khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja
Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan
perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil
dalam karir
Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung
marah jika dikritik
51. Lanjutan
Mereka asyik dengan dirinya dan kurang
empati dengan orang lain dan berpura-
pura simpati hanya untuk mencapai
kepentingan dirinya
Mereka juga seringkali memanfaatkan
orang lain
Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan
terhadap depresi
52. KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.NARSISISTIK DALAM
DSM IV
Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku),
membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya
pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap terkenal
sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)
(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan,
kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas
(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat dimengerti
hanya oleh atua harus berhubungan dengan orang lain (atau
insitusi) yang khusus atau memiliki status tinggi
53. Lanjutan
(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan
yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau
kepatuhan otomatis sesuai harapannya
(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil
keuntungan dari orang lain untuk mencapai
tujuannya sendiri
(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain
(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin
bahwa orang lain iri kepada dirinya
(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau
sombong
54. DIAGNOSIS BANDING
Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial
seringkali ditemukan bersama-sama Narisisistik.
BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi dan
kehidupannya lebih kacau disertai usaha bunuh diri,
sedangkan narsisistik cenderung lebih terarah pikiran
dan perilakunya
Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif, seringkali
ditandai dengan penyalahgunaan obat dan berurusan
dengan hukum
Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan
manipulatif yang mirip, namun narsisistik cenderung
lebih membanggakan diri mereka dan kurang
mendramatisir keadaan
55. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Narsisistik termasuk bersifat kronis
dan sukar disembuhkan
Ketuaan merupakan hal yang
menakutkan, karena atribut
kecantikan, kekuatan dan kemudaan
adalah hal yang sangat penting bagi
mereka
Menjadi lebih rentan terhadap krisis
kehidupan di usia pertengahan
56. KELOMPOK C -> Cemas & Takut
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN
AVOIDANT
Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut
akan penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial
Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan
penerimaan
Mereka menghindari percakapan dengan orang lain,
dan menyendiri
Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran
bahwa orang lain akan melihat mereka merona,
menangis atau bertindak gugup
Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan
resiko atau usaha dalam mencoba hal baru
Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain
sebagai penghinaan atau ejekan
57. Lanjutan
Penolakan suatu permohonan
menyebabkan mereka menarik diri dari
orang lain dan merasa terluka
Teman mereka cenderung sedikit
Sifat dasarnya adalah malu-malu
58. KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.AVOIDANT DALAM
DSM IV
Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan
kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai
pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai
konteks seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)
berikut:
(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan
kontak interpersonal yang bermakna, karena takut akan
kritik, celaan atau penolakan
(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa
yakin akan disenangi
(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim
karena rasa takut dipermalukan atau ditertawakan
(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam
situasi sosial
59. Lanjutan
(5).terhambat dalam situasi interpersonal
yang baru karena perasaan tidak
adekuat
(6).memandang diri sendiri sebagai janggal
secara sosial, tidak menarik secara
pribadi atau lebih rendah dari orang lain
(7).tidak biasanya enggan untuk
mengambil resiko pribadi atau
melakukan aktivitas baru karena dapat
membuktikan penghinaan
60. DIAGNOSIS BANDING
Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance
tetap memiliki minat sosial
Borderline & Histrionik -> pasien
avoidance tidak menuntut, tidak mudah
marah
Dependen -> secara klinis dianggap
serupa dengan avoidance, cuma pasien
gangg.kepr.dependen dianggap memiliki
ketakutan yang lebih tinggi akan
penelantaran atau tidak dicintai
61. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Banyak pasien mampu untuk berfungsi,
asalkan mereka berada dalam lingkungan
yang terlindung
Mereka juga menikah dan memiliki keluarga
Namun jika sistem pendukung mereka gagal,
mereka cenderung menjadi depresi, cemas
dan marah
Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga
memiliki riwayat fobia sosial atau berkembang
menjadi fobia sosial dalam perjalanan
penyakitnya
62. KELOMPOK C -> Cemas & Takut
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN
DEPENDENCE
Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang
mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang
berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati
Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka
serta sangat takut akan perpisahan
Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain
Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil
sekalipun
Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang
tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan
teman-teman mereka
Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain
memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan
63. Lanjutan
Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya
untuk memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan
apa yang cocok baginya, tetangga mana yang boleh diajak
bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb
Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di
bawah kemampuan mereka
Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku
pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan
Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu
hubungan dekat atau karena ada kemungkinan menjalani
kehidupan sendiri
Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang
lain
Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
64. KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.DEPENDEN DALAM
DSM IV
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh
yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan
rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa
awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan
penenteraman dari orang lain
(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung
jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya
(3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan
ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak termasuk
rasa takut yang realistik akan ganti rugi
65. Lanjutan
(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal
dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri
dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak
memiliki motivasi atau energi)
(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan
dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela
melakukan hal yang tidak menyenangkan
(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian
karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri
sendiri
(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai
sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya
berakhir.
(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut
ditinggal untuk merawat dirinya sendiri
66. DIAGNOSIS BANDING
Histrionik & Ambang -> sama-sama
tergantung orang lain, cuma pasien
dependen biasanya memiliki hubungan
jangka panjang dengan orang pada siapa
mereka tergantung, bukannya pada
sejumlah orang dan mereka tidak
manipulatif
Agorafobia -> juga tergantung, cuma
agorafobia memiliki tingkat kecemasan
yang jelas atau bahkan panik
67. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Terdapat kecenderungan untuk
mengganggu fungsi pekerjaan karena
pasien memiliki ketidakmampuan untuk
bertindak mandiri dan tanpa pengawasan
dari dekat
Hubungan sosialnya terbatas hanya
pada orang tempat mereka bergantung
Beresiko mengalami depresi berat jika
mereka kehilangan orang tempat mereka
bergantung
68. KELOMPOK C -> Cemas & Takut
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF
KOMPULSIF
Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang
kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya
spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail,
sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan
Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan
kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan
segala sesuatunya tepat waktu
Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi
harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri untuk
mengerjakan ulang pekerjaan mereka
Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun
prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak
pernah tampak mulai bekerja
69. Lanjutan
Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak
penting
Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya
sendiri, tanpa mau kompromi
Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka
gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas
waktu luang
Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan
menunda atau menghindarinya karena takut membuat
keputusan yang salah
Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan
etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh
keyakinan
70. Lanjutan
Cenderung sangat formal dalam suatu
hubungan dan merasa sulit untuk
mengekspresikan perasaan
Mereka sulit menikmati waktu rekreasi
karena memikirkan biaya dari aktivitas
senggang tersebut
Cenderung tidak memiliki rasa humor
71. KRITERIA DIAGNOSTIK OCPD
DALAM DSM IV
Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian
mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas,
keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh
empat (atau lebih)berikut:
(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan,
susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang
(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian
tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena
tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat)
(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas
sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk
disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
72. Lanjutan
(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang
masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak
disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang
atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai
sentimentil
(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk
bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk
dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.
(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya
sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai
sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa
depan
(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
73. DIAGNOSIS BANDING
Gangguan Obsesis-Kompulsif ->
memiliki sifat obsesif dan kompulsif
Gangguan Delusional -> seringkali
muncul bersamaan dengan gangguan
kepribadian
74. PERJALANAN PENYAKIT DAN
PROGNOSIS
Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak
dapat diramalkan
Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa
menjadi orang yang hangat, terbuka dan
ramah
Namun pada orang lain, OCPD dapat
mengawali skizofrenia dan depresi berat,
dengan onset lambat
Pasien dapat bekerja dengan baik pada
pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan
metodologis, deduktif atau rinci tapi mereka
rentan terhadap perubahan