SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PENYULUHAN PERTANIAN
SEP 3(2-3)R
KONSEP BELAJAR PETANI
Oleh: Ir. Ita Novita, MS
Arti Belajar bagi Petani
 Belajar adalah memperoleh atau
memperbaiki kemampuan untuk
melaksanakan suatu pola sikap
melalui pengalaman dan praktek.
 Belajar ditujukan untuk
melakukan perubahan kognitif
yang kelak untuk mengubah sikap.
 Pada prinsipnya proses belajar telah
terjadi saat kognisi mengalami
perubahan.
 Hukum dasar belajar adalah “Hukum
Efek” tindakan yang mengarah kepada
suatu hasil yang diinginkan cenderung
untuk diulangi dalam keadaan yang
serupa.
 Hubungan sebab akibat merupakan hal
yang penting dalam belajar.
 Manusia cenderung bersikap sedemikian
rupa yang dapat memberi konsukuensi
seperti yang diinginkan (penghargaan/
reward), yang bertindak tidak sesuai
dengan yang diinginkan (ganjaran/
punishment), proses pemberian
penghargaan (reinforcement/ pengukuhan).
 Seseorang dapat membedakan
tindakan yang pantas memperoleh
hadiah, dan mana yang tidak dengan
belajar dari tindakannya.
 Hasil panen yang tinggi adalah
penghargaan bagi petani, tetapi terjadi
perbedaan hasil dari tahun ke tahun.
 Manusia banyak belajar dengan mencoba
serangkaian tindakan yang beragam.
 Tingkat tindakan yang dilakukan
tergantung pada penghargaan yang
diterima.
 Jika memperoleh penghargaan, percobaan
akan sering dilakukan, tetapi jika gagal
maka petani menjadi ragu2 untuk memulai
sesuatu yang baru lagi.
 Orang akan belajar untuk membuat
perkiraan realistis mengenai pekerjaan
apa saja yang dapat atau tidak dapat
dikerjakannya.
 Orang akan mempelajari dari
pengalaman mengerjakan pekerjaan
yang sama atau serupa pada masa lalu
dan tafsiran mereka mengenai
pengalaman tsb.
 Mereka dapat juga belajar dengan
mengamati orang lain yang hampir
sama dengan mereka, mengerjakan
pekerjaan tertentu.
 Jika tetanggaku bisa menggunakan
alat semprotnya, akupun harus belajar
menggunakannya.
 Belajar bagi petani
mengandung tekanan rangkap
yaitu pencapaian
perkembangan individu dan
meningkatkan partisipasi sosial
dari individu.
 Hasil belajar akan nampak pada perubahan
perilakunya.Perubahan yang diharapkan terjadi a.l:
1) pengetahuan, baik jenis maupun jumlahnya,
2) ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan yang
berkaitan dengan keperluannya,
3) kecakapan dalam berpikir untuk menyelesaikan persoalan
sehari2,
4) sikap yaitu kecenderungan untuk tidak berprasangka
terhadap hal2 yang belum dikenal,
5) mencoba sesuatu yang baru,
6) mau bergotongroyong dalam menyelesaikan masalah
bersama, dan
7) menimbulkan sikap swadaya dan swadana.
 Dengan demikian pendidikan kepada
petani tidak cukup hanya dengan
memberi tambahan pengetahuan saja.
Betapapun pengetahuannya
bertambah, jika sikapnya masih tidak
percaya diri, masih tertutup terhadap
suatu inovasi, maka tidak akan terjadi
perubahan perilaku.
 Perilaku petani yang bekerja dengan
menggunakan bajak dan kerbau,dan pupuk
alam dan menanam bibit seadanya, dapat
diberikan pengetahuan tentang penggunaan
traktor. Namun perubahan perilaku belum
tentu terjadi kalau petani tsb tidak mau
merobah sikapnya yang tertutup dan takut
melakukan sesuatu yang lain dari pada
yang telah dikenalnya secara turun
temurun.
 Sebaliknya, jika petani tsb
digugah minatnya untuk mau
merobah sikapnya yang
konvensional dan tertutup, tapi
tidak memperoleh penambahan
pengetahuan, ketrampilan, maka
perubahan perilaku juga tidak
terjadi,
 Andaikan penambahan
pengetahuan dan ketrampilan telah
diperolehnya, serta dia mau
merobah sikapnya yang tertutup,
tetapi tidak tersedia sarana untuk
mewujudkan hal yang baru tsb
dalam praktek kehidupannya
sehari2, perubahan perilaku juga
belum memungkinkan.
 Jadi agar terjadi perubahan perilaku secara
utuh, proses belajar petani harus
digerakkan melalui usaha:
1. Perubahan sikap baru
2. Pemberian pengetahuan baru
3. Latihan ketrampilan baru
4. Penyediaan sarana baru
Dalam melaksanakan pendidikan untuk para petani dan
keluarganya ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Mereka sehari2 mempunyai kesibukan
dan kegiatan dalam rangka mencari
nafkah.
2. Mereka mempunyai pikiran, pandangan,
keinginan, dan kebiasaan yang terutama
dipengaruhi lingkungan pedesaan.
3. Perubahan apapun mempunyai akibat
langsung terhadap penghidupan dan
kehidupan mereka sendiri maupun
masyarakat pedesaan umumnya.
4. Mereka sudah mempunyai sikap tertentu,
pengetahuan tertentu, dan ketrampilan
tertentu. Seringkali sikap ini sudah
membudaya dalam diri mereka, sehingga
tidak mudah untuk menggerakkan
terjadinya perubahan perilaku mereka.
5. Umumnya mereka mau belajar karena
terdorong oleh rasa tidak puas lagi dengan
perilakunya yang sudah ada.
Prinsip Belajar Dalam Penyuluhan
 Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan
pendidikan yang berusaha untuk
menimbulkan perubahan perilaku sasaran.
 Perubahan perilaku ini dicapai melalui
proses belajar.
 Proses belajar dapat lebih mudah atau
lebih cepat terjadi dengan memperhatikan
beberapa prinsip belajar dalam
penyuluhan pertanian yaitu:
1. Ada dorongan/ motivasi untuk
belajar. Hal ini terjadi kalau
dirasakan adanya harapan
untuk mendapatkan
keuntungan dari apa yang
dipelajari.
2. Sesuai dengan keperluan.
Adanya rasa memerlukan atau
membutuhkan mendorong
peserta untuk berusaha belajar
dengan penuh kesadaran.
3. Mudah dicerna. Cara atau
metoda penyajian harus
disesuaikan dengan daya
tangkap dan kemampuan
peserta, sederhana dan jelas.
4. Melibatkan peserta secara aktif
dalam kegiatan belajar.
Partisipasi perlu dibina agar
peserta ikut merasakan dan
bertanggungjawab terhadap
hasil belajar dan prestasi kerja
mereka.
5. Adanya kesempatan untuk
mencoba dan mempraktekkan.
Kalau ada kesempatan untuk
mengerjakan sendiri, melatih diri
terhadap pelajaran yang diterima
peserta akan lebih tekun dan
bergairah untuk belajar.
6. Menaruh kepercayaan penuh
kepada penyuluh. Penyuluh
harus yakin akan kebenaran
materi yang diajarkan dan
trampil mengerjakan atau
menyajikan contoh2 yang perlu
ditampilkan.
7. Ada rasa kemajuan dalam proses belajar.
Dalam penyuluhan pertanian, peserta
dibekali dengan ketrampilan untuk
memecahkan masalah mereka sendiri.
Adanya rasa kemajuan selama belajar,
akan membuat mereka lebih tekun dan
bergairah untuk belajar lebih lanjut.
Proses Belajar
 Adalah pekerjaan
mengumpulkan atau
memperbaiki kemampuan
untuk membentuk suatu pola
perilaku yang diperoleh
melalui pengalaman dan
praktek.
Orang dapat belajar untuk bersikap efektif berdasarkan
pertimbangan:
- Perubahan lingkungan yang
dihadapkan pada pola pemberian
penghargaan dan ganjaran dari
suatu tindakan.
- Mengamati pola penghargaan dan
ganjaran yang diperoleh seseorang
atas tindakan yang dilakukannya.
- Informasi yang diharapkan
diperoleh sebagai konsekuensi
dari berbagai tindakan.
- Dari pemikiran konsekuensi,
dapat diharapkan beberapa
tindakan tertentu.
 Untuk membantu petani belajar lebih cepat dari
pengalaman mereka sendiri, agen penyuluhan
dapat menggunakan sistem umpan balik.
 Belajar dengan cara mengamati pengalaman
petani lain sangat penting, karena merupakan cara
yang jauh lebih baik untuk mengambil keputusan
(seorang petani dapat mengamati dengan seksama
hasil dari petani lain yang mencoba sebuah
inovasi dan ini bisa menjadi proses belajar secara
sadar).
 Keefektifan proses komunikasi
menentukan jangkauan kegiatan yang
membawa petani ke proses belajar.
Keefektifan dapat diperkuat dengan
cara menyusun informasi baru dengan
jelas dan sedemikian rupa sehingga
petani dapat mengintegrasikan ke
dalam pola berpikirnya.
 Proses belajar dipengaruhi oleh
perubahan pola penghargaan dan
ganjaran. Hal ini otomatis akan
menimbulkan perubahan kesadaran
antara tindakan dan akibatnya. Pada
pihak lain kesadaran akan dapat
berubah melalui proses berpikir yang
aktif.
 Proses berpikir didorong oleh
motivasi belajar untuk
memecahkan masalah melalui
strukturisasi informasi yang jelas
dan berusaha untuk menerapkan
informasi tsb guna menemukan
pemecahannya.
 Proses belajar memerlukan petani
yang memiliki motivasi belajar
tetapi sekaligus akan
meningkatkan motivasi untuk
belajar.
 Akan lebih efektif jika agen
penyuluhan menciptakan situasi
sehingga petani sendiri merasa
perlu untuk berubah dari pada
agen penyuluhan yang
menyatakan kepada mereka.
Ilustrasi:
 Agen penyuluhan di Kenya membantu sekelompok petani
untuk menghitung sendiri jumlah keuntungan yang akan
diperoleh dari menanam jagung hibrida dibandingkan
dengan jagung lokal. Perhitungan mereka ternyata
menunjukkan keuntungan yang besar jika menanam
jagung hibrida. Reaksi para petani:” kenapa anda tidak
mengatakan hal ini sebelumnya?”. Mereka kemudian
bekerja keras selama 2 hari untuk mempelajari cara
menanam jagung hibrida. Saat demikian merupakan
momen yang terbaik bagi agen penyuluhan untuk
mengajarkan sesuatu informasi yang diperlukan petani.
Petani akan termotivasi untuk belajar lebih banyak dari
pada jika dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Prinsip
ini lebih mudah diterapkan pada produksi tanaman dari
pada produksi ternak.
 Proses belajar ini tergantung pada keterlibatan
petani secara aktif. Agen penyuluhan dapat
menciptakan situasi yang menjadikan proses
belajar lebih mudah bagi petani.
 Agen penyuluhan juga dapat menyadarkan petani
mempelajari pemecahan masalah dan menyusun
informasi sedemikian rupa sehingga mereka dapat
memperoleh pandangan baru dengan mudah.
Metoda belajar dan mengajar yang
efektif:
 Proses belajar juga dapat terjadi tanpa bantuan
dari agen penyuluhan. Sebagian besar proses
belajar terjadi ketika menganalisis tindakan diri
sendiri atau pengalaman orang lain.
 Agen penyuluhan tinggal mendorong dan
melengkapi proses belajar ini dengan
menyelenggarakan kursus praktis.
 Petani akan belajar banyak jika mereka
secara aktif dilibatkan dan tidak hanya
mendengarkan agen penyuluhan.
 Mereka perlu mendapatkan penghargaan
jika mengajukan pertanyaan yang belum
jelas, krn pengajar membutuhkan umpan
balik agar dapat berhasil sesuai dengan
tingkat pengertian yang dimiliki petani.
 Namun kebanyakan petani di negara2
berkembang, petani belajar untuk tidak
bertanya, dan juga tidak berusaha
menentang pendapat guru secara terbuka.
Proses belajar petani sbb:
Agen penyuluhan menjelaskan tujuan proses belajar
sehingga petani lebih mudah menelaah pengetahuan
yang akan disampaikan.
Selanjutnya bergerak ke tingkat pengetahuan dan
kemampuan petani.
Seterusnya mengarah ke sasaran yang dipelajari.
 Agen penyuluhan tidak boleh hanya memberikan
pemecahan masalah kepada petani.
 Agen penyuluhan juga harus meningkatkan
pengetahuan serta pemahaman petani untuk
meningkatkan ketrampilan mereka untuk
mengembangkan pemecahan masalah yang akan
berhasil diterapkan pada kondisi mereka serta
membantu mereka untuk mencapai tujuan
mereka.
 Mendidik petani seringkali lebih penting
dari pada sekedar alih teknologi.
Konsep belajar petani dalam penuluhan

More Related Content

Similar to Konsep belajar petani dalam penuluhan

Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docxTugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docxbocahjadul10
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikNurWakhidah11
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263018665
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarMono Manullang
 
PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1
PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1
PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1Tika Isnaeni Pangestika
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriAulia Musyarofah
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Dirisayidatiasiyah
 
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan PembelajaranPresentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan PembelajaranRicky Ramadhan
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxernakomaryah
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajarlukiindra
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifJanuario Marcal
 
Teori belajar sosial
Teori belajar  sosialTeori belajar  sosial
Teori belajar sosialfajarww
 
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptxMODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptxAndiJannaMurti
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratIndah Ayu Septriyaningrum
 
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptxP2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptxMastiurVerawatySilal
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratIndah Ayu Septriyaningrum
 

Similar to Konsep belajar petani dalam penuluhan (20)

Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docxTugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1
PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1
PENDIDIKAN ORANG DEWASA PLS UNNES 2013 1
 
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARANKONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan PembelajaranPresentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
 
PRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARAN
PRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARANPRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARAN
PRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARAN
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatif
 
OBSERVATION
OBSERVATION OBSERVATION
OBSERVATION
 
Teori belajar sosial
Teori belajar  sosialTeori belajar  sosial
Teori belajar sosial
 
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptxMODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptxP2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 

More from Herry Mulyadie

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialHerry Mulyadie
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonHerry Mulyadie
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalHerry Mulyadie
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Herry Mulyadie
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 

More from Herry Mulyadie (11)

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorial
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmon
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
 
Konsep belajar petani
Konsep belajar petaniKonsep belajar petani
Konsep belajar petani
 
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 

Konsep belajar petani dalam penuluhan

  • 1. PENYULUHAN PERTANIAN SEP 3(2-3)R KONSEP BELAJAR PETANI Oleh: Ir. Ita Novita, MS
  • 2. Arti Belajar bagi Petani  Belajar adalah memperoleh atau memperbaiki kemampuan untuk melaksanakan suatu pola sikap melalui pengalaman dan praktek.  Belajar ditujukan untuk melakukan perubahan kognitif yang kelak untuk mengubah sikap.
  • 3.  Pada prinsipnya proses belajar telah terjadi saat kognisi mengalami perubahan.  Hukum dasar belajar adalah “Hukum Efek” tindakan yang mengarah kepada suatu hasil yang diinginkan cenderung untuk diulangi dalam keadaan yang serupa.
  • 4.  Hubungan sebab akibat merupakan hal yang penting dalam belajar.  Manusia cenderung bersikap sedemikian rupa yang dapat memberi konsukuensi seperti yang diinginkan (penghargaan/ reward), yang bertindak tidak sesuai dengan yang diinginkan (ganjaran/ punishment), proses pemberian penghargaan (reinforcement/ pengukuhan).
  • 5.  Seseorang dapat membedakan tindakan yang pantas memperoleh hadiah, dan mana yang tidak dengan belajar dari tindakannya.  Hasil panen yang tinggi adalah penghargaan bagi petani, tetapi terjadi perbedaan hasil dari tahun ke tahun.
  • 6.  Manusia banyak belajar dengan mencoba serangkaian tindakan yang beragam.  Tingkat tindakan yang dilakukan tergantung pada penghargaan yang diterima.  Jika memperoleh penghargaan, percobaan akan sering dilakukan, tetapi jika gagal maka petani menjadi ragu2 untuk memulai sesuatu yang baru lagi.
  • 7.  Orang akan belajar untuk membuat perkiraan realistis mengenai pekerjaan apa saja yang dapat atau tidak dapat dikerjakannya.  Orang akan mempelajari dari pengalaman mengerjakan pekerjaan yang sama atau serupa pada masa lalu dan tafsiran mereka mengenai pengalaman tsb.
  • 8.  Mereka dapat juga belajar dengan mengamati orang lain yang hampir sama dengan mereka, mengerjakan pekerjaan tertentu.  Jika tetanggaku bisa menggunakan alat semprotnya, akupun harus belajar menggunakannya.
  • 9.  Belajar bagi petani mengandung tekanan rangkap yaitu pencapaian perkembangan individu dan meningkatkan partisipasi sosial dari individu.
  • 10.  Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilakunya.Perubahan yang diharapkan terjadi a.l: 1) pengetahuan, baik jenis maupun jumlahnya, 2) ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan keperluannya, 3) kecakapan dalam berpikir untuk menyelesaikan persoalan sehari2, 4) sikap yaitu kecenderungan untuk tidak berprasangka terhadap hal2 yang belum dikenal, 5) mencoba sesuatu yang baru, 6) mau bergotongroyong dalam menyelesaikan masalah bersama, dan 7) menimbulkan sikap swadaya dan swadana.
  • 11.  Dengan demikian pendidikan kepada petani tidak cukup hanya dengan memberi tambahan pengetahuan saja. Betapapun pengetahuannya bertambah, jika sikapnya masih tidak percaya diri, masih tertutup terhadap suatu inovasi, maka tidak akan terjadi perubahan perilaku.
  • 12.  Perilaku petani yang bekerja dengan menggunakan bajak dan kerbau,dan pupuk alam dan menanam bibit seadanya, dapat diberikan pengetahuan tentang penggunaan traktor. Namun perubahan perilaku belum tentu terjadi kalau petani tsb tidak mau merobah sikapnya yang tertutup dan takut melakukan sesuatu yang lain dari pada yang telah dikenalnya secara turun temurun.
  • 13.  Sebaliknya, jika petani tsb digugah minatnya untuk mau merobah sikapnya yang konvensional dan tertutup, tapi tidak memperoleh penambahan pengetahuan, ketrampilan, maka perubahan perilaku juga tidak terjadi,
  • 14.  Andaikan penambahan pengetahuan dan ketrampilan telah diperolehnya, serta dia mau merobah sikapnya yang tertutup, tetapi tidak tersedia sarana untuk mewujudkan hal yang baru tsb dalam praktek kehidupannya sehari2, perubahan perilaku juga belum memungkinkan.
  • 15.  Jadi agar terjadi perubahan perilaku secara utuh, proses belajar petani harus digerakkan melalui usaha: 1. Perubahan sikap baru 2. Pemberian pengetahuan baru 3. Latihan ketrampilan baru 4. Penyediaan sarana baru
  • 16. Dalam melaksanakan pendidikan untuk para petani dan keluarganya ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Mereka sehari2 mempunyai kesibukan dan kegiatan dalam rangka mencari nafkah. 2. Mereka mempunyai pikiran, pandangan, keinginan, dan kebiasaan yang terutama dipengaruhi lingkungan pedesaan. 3. Perubahan apapun mempunyai akibat langsung terhadap penghidupan dan kehidupan mereka sendiri maupun masyarakat pedesaan umumnya.
  • 17. 4. Mereka sudah mempunyai sikap tertentu, pengetahuan tertentu, dan ketrampilan tertentu. Seringkali sikap ini sudah membudaya dalam diri mereka, sehingga tidak mudah untuk menggerakkan terjadinya perubahan perilaku mereka. 5. Umumnya mereka mau belajar karena terdorong oleh rasa tidak puas lagi dengan perilakunya yang sudah ada.
  • 18. Prinsip Belajar Dalam Penyuluhan  Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan yang berusaha untuk menimbulkan perubahan perilaku sasaran.  Perubahan perilaku ini dicapai melalui proses belajar.  Proses belajar dapat lebih mudah atau lebih cepat terjadi dengan memperhatikan beberapa prinsip belajar dalam penyuluhan pertanian yaitu:
  • 19. 1. Ada dorongan/ motivasi untuk belajar. Hal ini terjadi kalau dirasakan adanya harapan untuk mendapatkan keuntungan dari apa yang dipelajari.
  • 20. 2. Sesuai dengan keperluan. Adanya rasa memerlukan atau membutuhkan mendorong peserta untuk berusaha belajar dengan penuh kesadaran.
  • 21. 3. Mudah dicerna. Cara atau metoda penyajian harus disesuaikan dengan daya tangkap dan kemampuan peserta, sederhana dan jelas.
  • 22. 4. Melibatkan peserta secara aktif dalam kegiatan belajar. Partisipasi perlu dibina agar peserta ikut merasakan dan bertanggungjawab terhadap hasil belajar dan prestasi kerja mereka.
  • 23. 5. Adanya kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan. Kalau ada kesempatan untuk mengerjakan sendiri, melatih diri terhadap pelajaran yang diterima peserta akan lebih tekun dan bergairah untuk belajar.
  • 24. 6. Menaruh kepercayaan penuh kepada penyuluh. Penyuluh harus yakin akan kebenaran materi yang diajarkan dan trampil mengerjakan atau menyajikan contoh2 yang perlu ditampilkan.
  • 25. 7. Ada rasa kemajuan dalam proses belajar. Dalam penyuluhan pertanian, peserta dibekali dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Adanya rasa kemajuan selama belajar, akan membuat mereka lebih tekun dan bergairah untuk belajar lebih lanjut.
  • 26. Proses Belajar  Adalah pekerjaan mengumpulkan atau memperbaiki kemampuan untuk membentuk suatu pola perilaku yang diperoleh melalui pengalaman dan praktek.
  • 27. Orang dapat belajar untuk bersikap efektif berdasarkan pertimbangan: - Perubahan lingkungan yang dihadapkan pada pola pemberian penghargaan dan ganjaran dari suatu tindakan. - Mengamati pola penghargaan dan ganjaran yang diperoleh seseorang atas tindakan yang dilakukannya.
  • 28. - Informasi yang diharapkan diperoleh sebagai konsekuensi dari berbagai tindakan. - Dari pemikiran konsekuensi, dapat diharapkan beberapa tindakan tertentu.
  • 29.  Untuk membantu petani belajar lebih cepat dari pengalaman mereka sendiri, agen penyuluhan dapat menggunakan sistem umpan balik.  Belajar dengan cara mengamati pengalaman petani lain sangat penting, karena merupakan cara yang jauh lebih baik untuk mengambil keputusan (seorang petani dapat mengamati dengan seksama hasil dari petani lain yang mencoba sebuah inovasi dan ini bisa menjadi proses belajar secara sadar).
  • 30.  Keefektifan proses komunikasi menentukan jangkauan kegiatan yang membawa petani ke proses belajar. Keefektifan dapat diperkuat dengan cara menyusun informasi baru dengan jelas dan sedemikian rupa sehingga petani dapat mengintegrasikan ke dalam pola berpikirnya.
  • 31.  Proses belajar dipengaruhi oleh perubahan pola penghargaan dan ganjaran. Hal ini otomatis akan menimbulkan perubahan kesadaran antara tindakan dan akibatnya. Pada pihak lain kesadaran akan dapat berubah melalui proses berpikir yang aktif.
  • 32.  Proses berpikir didorong oleh motivasi belajar untuk memecahkan masalah melalui strukturisasi informasi yang jelas dan berusaha untuk menerapkan informasi tsb guna menemukan pemecahannya.
  • 33.  Proses belajar memerlukan petani yang memiliki motivasi belajar tetapi sekaligus akan meningkatkan motivasi untuk belajar.
  • 34.  Akan lebih efektif jika agen penyuluhan menciptakan situasi sehingga petani sendiri merasa perlu untuk berubah dari pada agen penyuluhan yang menyatakan kepada mereka.
  • 35. Ilustrasi:  Agen penyuluhan di Kenya membantu sekelompok petani untuk menghitung sendiri jumlah keuntungan yang akan diperoleh dari menanam jagung hibrida dibandingkan dengan jagung lokal. Perhitungan mereka ternyata menunjukkan keuntungan yang besar jika menanam jagung hibrida. Reaksi para petani:” kenapa anda tidak mengatakan hal ini sebelumnya?”. Mereka kemudian bekerja keras selama 2 hari untuk mempelajari cara menanam jagung hibrida. Saat demikian merupakan momen yang terbaik bagi agen penyuluhan untuk mengajarkan sesuatu informasi yang diperlukan petani. Petani akan termotivasi untuk belajar lebih banyak dari pada jika dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Prinsip ini lebih mudah diterapkan pada produksi tanaman dari pada produksi ternak.
  • 36.  Proses belajar ini tergantung pada keterlibatan petani secara aktif. Agen penyuluhan dapat menciptakan situasi yang menjadikan proses belajar lebih mudah bagi petani.  Agen penyuluhan juga dapat menyadarkan petani mempelajari pemecahan masalah dan menyusun informasi sedemikian rupa sehingga mereka dapat memperoleh pandangan baru dengan mudah.
  • 37. Metoda belajar dan mengajar yang efektif:  Proses belajar juga dapat terjadi tanpa bantuan dari agen penyuluhan. Sebagian besar proses belajar terjadi ketika menganalisis tindakan diri sendiri atau pengalaman orang lain.  Agen penyuluhan tinggal mendorong dan melengkapi proses belajar ini dengan menyelenggarakan kursus praktis.
  • 38.  Petani akan belajar banyak jika mereka secara aktif dilibatkan dan tidak hanya mendengarkan agen penyuluhan.  Mereka perlu mendapatkan penghargaan jika mengajukan pertanyaan yang belum jelas, krn pengajar membutuhkan umpan balik agar dapat berhasil sesuai dengan tingkat pengertian yang dimiliki petani.
  • 39.  Namun kebanyakan petani di negara2 berkembang, petani belajar untuk tidak bertanya, dan juga tidak berusaha menentang pendapat guru secara terbuka.
  • 40. Proses belajar petani sbb: Agen penyuluhan menjelaskan tujuan proses belajar sehingga petani lebih mudah menelaah pengetahuan yang akan disampaikan. Selanjutnya bergerak ke tingkat pengetahuan dan kemampuan petani. Seterusnya mengarah ke sasaran yang dipelajari.
  • 41.  Agen penyuluhan tidak boleh hanya memberikan pemecahan masalah kepada petani.  Agen penyuluhan juga harus meningkatkan pengetahuan serta pemahaman petani untuk meningkatkan ketrampilan mereka untuk mengembangkan pemecahan masalah yang akan berhasil diterapkan pada kondisi mereka serta membantu mereka untuk mencapai tujuan mereka.
  • 42.  Mendidik petani seringkali lebih penting dari pada sekedar alih teknologi.